Pendidikan religius dan humanistik sangat penting dalam membantu siswa mengembangkan kepribadian yang bermoral, penuh kasih, dan sadar secara spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan taktik yang digunakan oleh guru penggerak di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 6 di Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, untuk mengadopsi pendidikan humanis dan religius. Menggunakan metodologi studi kasus, pendekatan penelitian kualitatif diterapkan. Teknik untuk mengumpulkan data termasuk dokumentasi acara pembelajaran berbasis sekolah, wawancara mendalam dengan guru penggerak, dan observasi. Temuan studi menunjukkan bahwa para instruktur yang memotivasi menggunakan sejumlah taktik penting, termasuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan menyenangkan, mengintegrasikan prinsip-prinsip agama ke dalam semua mata pelajaran, serta mengadakan acara keagamaan dan meditasi harian di sekolah. Untuk meningkatkan budaya religius dan humanistik di lingkungan sekolah, para pengajar yang memotivasi juga secara aktif bekerja sama dengan sekolah dan orang tua. Kesimpulan studi ini menunjukkan betapa pentingnya guru penggerak dalam mencapai pembelajaran yang memprioritaskan pengembangan karakter, toleransi, dan tanggung jawab siswa selain keberhasilan akademis melalui taktik yang dipikirkan dengan matang, inovatif, dan berkelanjutan. Siswa di kedua sekolah menunjukkan peningkatan kesadaran spiritual dan empati sebagai hasil dari metode tersebut.