Claim Missing Document
Check
Articles

POLA IMPLEMENTASI CO-MANAGEMENT PERIKANAN TANGKAP DI PALABUHANRATU (Implementation Patterns of Capture Fisheries Co-Management in Palabuhanratu) Sutomo Sutomo; Ari Purbayanto; Domu Simbolon; Mustaruddin Mustaruddin
Buletin PSP Vol. 20 No. 1 (2012): Buletin PSP (Edisi Khusus)
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.499 KB)

Abstract

Co-management merupakan salah satu pendekatan pengelolaan sumberdaya perikanan yang memberi peran besar bagi partisipasi masyarakat dengan fasilitasi oleh pemerintah dan stakeholders lainnya dalam pengelolaan sumberdaya yang dimilikinya. Palabuhanratutermasuk kawasan pesisir yang telah banyak kegiatan/proyek melibatkan partisipasi masyarakat pemerintah, perguruan tinggi, LSM, dan swasta dalam pengembangan kegiatan perikanannya, dan saat ini menjadi kawasan minapolitan. Penelitian ini bertujuan merumuskan pola implementasi co-management dalam mendukung pengelolaan perikanantangkap di Palabuhanratu. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Beberapa komponen pengelolaan berinteraksi signifikan adalah (a) pengembangan sumberdaya manusia dan permodalan (P
ANALISIS PEMETAAN JARINGAN PERDAGANGAN IKAN KERAPU HIDUP DI TAMAN NASIONAL WAKATOBI, SULAWESI TENGGARA, (Mapping Analysis of Life Groupers Trade In Wakatobi Marine National Park Southeast Sulawesi Province, Indonesia) Muslim Tadjuddah; Budy Wiryawan; Ari Purbayanto; Eko Sri Wiyono
Buletin PSP Vol. 20 No. 2 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.889 KB)

Abstract

Perdagangan ikan kerapu telah menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting di Asia-Pasifik, yang melibatkan lebih dari 20 negara, dengan nilai komersial diperkirakan US$ 350juta per tahun. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan ikan kerapu telah dimanfaatkan secara berlebihan di banyak negara terutama di Asia Tenggara seperti di Filipina dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis jaringan perdagangan serta memetakan aktoraktor yang memperoleh keuntungan terbesar dari perdagangan ikan kerapu. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah daerah Wakatobi dalam menentukan kebijakan pengelolaan ikan kerapu agar dapat berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif field research dengan strategi penelitian studi kasus. Untuk memperoleh data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi di lapangan. Berdasarkan analisis jaringan perdagangan ikan kerapu dapat dipetakan bahwa keuntungan terbesar dinikmati oleh eksportir, kemudianoleh pedagang besar (ponggawa darat) selanjutnya oleh koordinator (ponggawa laut), Berdasarkan analisis keuntungan setiap aktor yang terlibat dalam jaringan perdagangan ikankerapu di lokasi penelitian semestinya nelayan kerapu masih memungkinkan untuk mendapatkan upah yang lebih besar dari jumlah yang diterimanya, dengan sistem perdaganganseperti inilah, diduga sebagai penyebab tetap miskinnya nelayan kerapu di lokasi penelitian sedangkan pedagang besar dan eksportir menikmati surplus yang jauh lebih besar dariperdagangan ikan ini.Kata kunci: ikan kerapu, pemetaan sosial, pangan ikan karang hidup, Taman NasionalWakatobi
KOMODITI UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI TELUK BANTEN (Leading Commodity of Capture Fisheries in Banten Bay) Dwi Ernaningsih; Domu Simbolon; Eko Sri Wiyono; Ari Purbayanto
Buletin PSP Vol. 20 No. 2 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.596 KB)

Abstract

Tekanan yang cukup besar di daerah pesisir Teluk Banten mengakibatkan kerusakan lingkungan, di antaranya adalah pencemaran perairan. Hal ini berakibat kepada penurunanhasil tangkapan nelayan. Pengembangan wilayah penangkapan sangat dibutuhkan untuk mengurangi tekanan penangkapan di wilayah pesisir. Pengembangan kawasan (wilayah) berbasis komoditas unggulan merupakan salah satu konsep pengembangan wilayah yang ada. Kawasan Teluk Banten dapat dikatakan kawasan yang memiliki daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghitung bionomi sumber daya ikan; (2) menentukan komoditas unggulan perikanan tangkap di Teluk Banten. Model bionomi Gordon-Schaefer digunakan untuk menganalisis bionomi sumber daya ikan, dan komoditi unggulan dianalisis dengan metode skoring, nilai Location Quotient (LQ) dan indeks spesialisasi (IS) untuk menentukan keunggulan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak seluruh jenis ikan menguntungkan secara ekonomi. Kembung, cumi-cumi, teri, tongkol, dan lemuru, merupakan jenis ikan pelagis yang layak dikembangkan. Adapun dari kelompok ikan demersal adalahrajungan, kakap merah, udang, kuwe, bawal hitam, ekor kuning, dan beloso. Berdasarkan metode skoring diperoleh bahwa rajungan, teri, dan cumi-cumi merupakan ikan yang dapat diunggulkan, hal ini juga sesuai dengan hasil perhitungan nilai LQ yang ketiganya bernilai lebih dari satu. Nilai IS sebesar 0,42 menunjukkan tingkat spesialisasi komoditi unggulan rendah di kawasan Teluk Banten, berarti konsentrasi komoditi unggulan cukup merata di kawasan Teluk Banten.Kata kunci: bionomi, komoditi unggulan, perikanan tangkap
ANALISIS PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN BUBU MODIFIKASI DAN BUBU KONVENSIONAL NELAYAN SIBOLGA Lucien Pahala Sitanggang; Fedi Alfiadi Sondita; Ari Purbayanto; Domu Simbolon
Buletin PSP Vol. 20 No. 3 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini perkembangan kegiatan penangkapan ikan demersal di Pantai Barat mulai terhambat dengan adanya pelarangan beroperasi oleh pemerintah setempat. Bubu kawat merupakan salah satu alat tangkap nelayan Sibolga yang digunakan untuk  menangkap ikan demersal atau ikan yang berhabitat di sekitar terumbu karang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi teknik pengoperasian bubu kawat Pantai Barat Sumatera, untuk menganalisis tingkat produktivitas bubu modifikasi dan bubu konvensional dalam pengembangan perikanan demersal dan mengukur kinerja teknis pengoperasian bubu kawatmodifikasi sebagai hasil dari perbaikan alat tangkap. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Barat Sumatera. Hasil dari penelitian ini  menunjukkan teknik pengoperasian bubu kawat masih memerlukan beberapa perbaikan khususnya dari proses pendaratan bubu di dalam air. Hasil tangkapan rata-rata ikan target dari bubu konvensional milik nelayan 57,66% lebih rendah dari hasil tangkapan rata-rata ikan target bubu modifikasi yakni sebesar 75,28%. Hal ini menunjukkan bahwa nelayan masih membutuhkan pengembangan dan perbaikan metodepengoperasian untuk keberlanjutan usaha bubu mereka.     Kata kunci: bubu, demersal, Sibolga 
KAJIAN IDENTIFIKASI SISTEM REGISTRASI KAPAL DI PROVINSI ACEH Deni Achmad Soeboer Soeboer; Ari Purbayanto; M. Fedi A. Sondita; Budhi H. Iskandar
Buletin PSP Vol. 20 No. 3 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setelah tragedi tsunami, Provinsi Aceh kehilangan banyak aset mulai dari infrastruktur, armada, dan jiwa manusia. Kondisi ini harus dibangun kembali normal. Untuk membangun kembali data dari armada  penangkapan ikan perlu mendaftar ulang untuk menghindari praktek IUU Fishing dan praktek penurunan harga dan juga biaya tinggi ternak. Masalah umum dalam pendaftaran kapal perikanan adalah konflik kepentingan antara incharges lembaga seperti Departemen Perhubungan dan Departemen Perikanan dan Kelautan Affair, karena kapal penangkap ikan pendaftaran di Indonesia dijalankan oleh institusi keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui masalah lain pada  pendaftaran kapal perikanan di Provinsi Aceh. Kapal perikanan sistem pendaftaran dihadapkan dengan banyak rumit dan kompleks, sehingga solusi melalui pendekatan analisis sistem (Burch, 1992). Dalammenerapkan sistem analisis langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan adalah: (1) menganalisis kebutuhan, (2) merumuskan masalah, (3) mengidentifikasi sistem, dengan membuat lingkaran diagram sebab akibat (causal loop) dan input-output diagram. Kesimpulan dari analisis sistem yang dilakukan adalah bahwa sistem pendaftaran saat ini belum terintegrasi, data itu tidak akurat karena pemahaman tentang metode pengukuran yang berbeda, proses dokumen informasi penyelesaian tidak dapat ditelusuri, pelaksanaan peraturan yang belum transparan baik dalam administrasi dan keuangan.Kata kunci: registrasi kapal ikan, pendekatan sistem
STRATEGI NELAYAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK REKLAMASI DI TELUK JAKARTA Nono Sampono; Ari Purbayanto; John Haluan; Budy Wiryawan; Ahmad Fauzi
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reklamasi merupakan salah satu jalan untuk mengatasi kebutuhan lahan di DKI Jakarta yang terus meningkat. Program reklamasi yang akan dilaksanakan di Teluk Jakarta tentunya membawa dampak terhadap aktivitas perikanan yang  saat ini telah berlangsung. Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasi dampak reklamasi terhadap aktivitas perikanan dan strategi adaptasi nelayan untuk menghadapi dampak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dogol, bagan, payang, gillnet dan budidaya kerang hijau merupakan jenis aktivitas perikananyang akan menerima dampak reklamasi dimana gangguan terhadap jalur kapal, rusaknya sumber daya ikan dan gangguan terhadap budidaya kerang hijau merupakan jenis dampak yang paling dominan.  Nelayan akan tetap menjalankan profesinya sebagai nelayan meskipun terjadi penurunan hasil tangkapan atau harus berpindah ke lokasi lain sebagai dampak dari kegiatan reklamasi. Kata kunci: dampak, perikanan, reklamasi, Teluk Jakarta
Keselamatan Kerja pada Operasi Penangkapan Ikan Cantrang Nelayan Tanjung Sari, Kabupaten Rembang Suparman Sasmita; Sulaeman Martasuganda; Ari Purbayanto; Totok Hestirianoto
Buletin PSP Vol. 21 No. 1 (2013): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas nelayan di perairan laut mempunyai resiko yang tinggi. Pengoperasian alat tangkap cantrang di kapal berukuran 20 GT membutuhkan 13 orang nelayan. Aktivitas nelayan sangat terbatas di area kapal, terutama pada saat kegiatan penangkapan berlangsung. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi kemungkinan kecelakaan, tingkat resiko dan upaya penanggulangan kecelakaan pada pengoperasian cantrang. Tahapan kerjanya mempunyai resiko yang tinggi, dimulai dengan setting, towing dan hauling, serta aktivitas memasak. Kemungkinan kecelakaan tertinggi pada saat hauling yaitu aktivitas penarikan tali, dimana sering terjadi tali kusut di kelos gardan. Indeks resiko saat hauling termasuk sedang dan tinggi. Resiko tinggi sering mengakibatkan cedera anggota tubuh dan meninggal dunia, sedangkan aktivitas sedang berupa tabrakan, dan jatuh saat penarikan jaring.Kata kunci: cantrang, resiko, keselamatan
SISTEM BAGI HASIL PADA USAHA PENANGKAPAN MADIDIHANG SKALA KECIL DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Ruslan HS Tawari; Domu Simbolon; Ari Purbayanto; Am Azbas Taurusman
Buletin PSP Vol. 21 No. 2 (2013): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.441 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengevaluasi sistem bagi hasil yang berlaku di Kabupaten Seram Bagian Barat berdasarkan aspek proporsional, berkeadilan, berkeuntungan, dan berkelanjutan; 2) mensimulasikan alternatif pola bagi hasil dengan mempertimbangkan kebutuhan minimum nelayan dan pemilik; serta 3) menentukan pola bagi hasil yang ideal bagi kedua belah pihak. Metode analisis yang digunakan adalah analisis profit, analisis upah minimum provinsi (UMP), analisis break event point (BEP), serta simulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pola bagi hasil yang berlaku di lokasi studi belum memenuhi aspek bagi hasil yang proporsional, berkeadilan, berkeuntungan dan berkelanjutan 2) pendapatan nelayan berdasarkan pola bagi hasil yang berlaku masih berada di bawah UMP ideal, 3 )sistem bagi hasil yang ideal adalah dengan pola 52:48, dimana pemilik mendapatkan bagian 52 persen dan nelayan memperoleh 48 persen dari hasil tangkapan bersih.
MODEL PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS MINAPOLITAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA Alfi Sahri R. Baruadi; Domu Simbolon; Ari Purbayanto; Roza Yusfiandayani
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 3 No 1 (2012): MEI 2012
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.181 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.3.1-9

Abstract

Fishery resources at NorhGorontalo disrict was huge. The potential of Fishery Management Area from Laut Sulawesi to Pasicific Ocean includes around 590.970 ton of pelagicdivided into175.260 ton large pelagic, 384.750 ton small pelagic and the other kind of fish around 30.960 ton. On the other hand, the utilization of fishery resources still minimun that was only 46%. Government at North Gorontalo made capture fisheris as a main program to improve society welfare to minimize the lack of fishery resources utilization. The government should be aware of this situation to formulate and decide each policy. Policy that has been applied in this recent year in NorthGorontalo district was Minapolitan and it was held by the Indonesia Ministry of Marine and Fishery joined with Local Government. So, research of development fishery capture based minapolitan model was needed to designed a policy model as a guide to decide a capture fisheries policy. Methodology that using in this research was surplus production analysis to analyze the fish resource, proper tools to capture fish analysis, and SEM (Structure Equation Modeling) analysis. The result of this research showed that the utilization of fishery resources still lack under MSY (Maximum Sustainable Yield). Some of programs that should be developed were purse seine, hand line tuna,liftnet, hand line, and payang. The objective of minapolitan policy was creating local economic growth and increasing capture fisheries production and guarantee the quality of capture fisheries.
PEMILIHAN MODEL CO-MANAGEMENT PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP Sutomo Sutomo; Ari Purbayanto; Domu Simbolon; Mustaruddin Manan
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 2 No 2 (2011): NOVEMBER 2011
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.51 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.2.61-70

Abstract

Option of Co-management model of fisheries management in pelabuhanratu, sukabumi regency, west java is largely determined by the criteria / management aspect to be achieved, the management of conditions that exist today, and alternative co-management model is offered in the management of capture fisheries. Election of co-management model of fisheries management in study area is also influenced by a variety of obstacles / barries. This study aims to formulate a model selections Fisheries co-management in pelabuhanratu catch. This study uses the AHP method. Several significant interaction management components are (a) The biological aspects of the firts order of the ratio of interest RK = 0.346 to IR =0.07. (b) The economic aspects of the sequence in two, namely the ratio of interest RK = 0.286 to IR= 0.07 (c) Social aspects that is associated whit a third order RK = 0.25 at IR = 0.07.
Co-Authors . Darmawan Abdul Hafidz Olii Abdul Rokhman Adi Susanto Adi Susanto Adriman, Adriman Ahmad Fauzi Akhmad Solihin Alfi Sahri Remi Baruadi Am Azbas Taurusman Anwar Bey Pane Arif Satria Arik Permana Ario Damar Aristi Dian Aristi Dian P Fitri Aristi Dian Purnama Fitri Asep Priatna Asep Priatna Asep Priatna Ba’diah Nuraini Berbudi Wibowo Budhi H. Iskandar Budhi Hascaryo Budhi Hascaryo Iskandar Budianto, Sahono Budy Wiryawan Carolina C. Rakhmadevi Haluan Carolina Catur Rakhmadevi Charles Parningotan Haratua Simanjuntak D S.S. Natsir D. Ernaningsih Daniel Monintja Daniel R Monintja Daniel R. Monintja Daniel R. Monintja Darmawan Delly Dominggas Paulina Matrutty Delly Dominggas Paulina Matrutty Deni Achmad Soeboer Soeboer Desrial Didit Eko Setiawan Domu Simbolon Domu Simbolon Dwi Ernaningsih Eddi Husni Eko Sri Wiyono Eko Sulkhani Etty Riani Fedi Alfiadi Sondita Feni Aprilias Dewi Fernando Dayandri Willem Dangeubun Fis Purwangka Gondo Puspito Gugun Gunawan Harald Asmus Hestirianoto, Totok Himelda Himelda Husni, Eddi I Wayan Nurjaya Iin Solihin Indra Jaya Irfan Yulianto Irma Dwi Maulina Ismawan Tallo Ita Djuwita Ita Djuwita JOHN HALUAN JOHN HALUAN John Haluan Joko Santoso Julia E. Astarini Kartodihardjo, Hariadi Khairul Amri Linda, Fitra Lucien Pahala Sitanggang M Fedi Sondita M Riyanto M. Fedi A Sentosa M. Fedi A Sondita M. Fedi A. Sondita Mario Limbong Mita Wahyuni Mochammad Riyanto Mochammad Riyanto Mohammad Fedi Alfiadi Sondita Mohammad Imron Muhammad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Johar Rudin Muhammad Marzuki Mulyono S. Baskoro Muslim Tadjuddah Mustaruddin N adiarti Nadiarti Nurdin Nazori Djazuli Nono Sampono Noveldesra Suhery Regi Darmawan Ronny I. Wahju Roza Yusfiandayani Ruslan Husen Saban Tawari Sani, Ndaru Narulita Saputra, Rahmad Surya Hadi Shafira Bilqis Annida Siti Radarwati SOEWARNO T. SOEKARTO SOEWARNO T. SOEKARTO Sonja Kleinertz Sugeng Budiharso Sugeng Budiharso Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Sugeng Hari Wisodo Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Suparman Sasmita Supriyono, Supri Sutomo Sutomo Sutomo Sutomo Syawaluddin Soadiq Tjahjo Tri Hartono Totok Hestirianoto Tri Wiji Nurani Umar Alatas Victor P.H. Nikijuluw Victor Ph. Nikijuluw Vita Rumanti Vita Rumanti Kurniawati Wazir Mawardi Welem Waileruny Wesley Simanungkalit YULIAN FAKHRURROZI YULIAN FAKHRURROZI Zulkarnain Zulkarnain