Claim Missing Document
Check
Articles

EKSPLORASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PENANGKAPAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI KABUPATEN MIMIKA Domu Simbolon; Ari Purbayanto; Julia E. Astarini; Wesley Simanungkalit
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 2 No 1 (2011): MEI 2011
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.773 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.2.11-24

Abstract

Tingkat pemanfaatan ikan kakap putih di peraian Kabupaten Mimika cenderung meningkat setiap tahun, karena jenis ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kondisi ini biasanya menjadi pemicu untuk menggunakan teknologi penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan dalam meningkatkan hasil tangkapan. Pengembangan teknologi penangkapan ikan tepat guna di perairan Mimika harus mempertimbangkan potensi lestari ikan kakap putih, aspek sosial dan ekonomi nelayan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi lestari SDI kakap putih, menentukan peluang pengembangan perikanan kakap putih, mengeksplorasi teknologi penangkapan ikan kakap putih yang tepat guna, dan menentukan strategi pengembangan dalam usaha penangkapan kakap putih di perairan Kabupaten Mimika. Metode penelitian yang digunakan adalah survei melalui kegiatan experimental fishing. Data dianalisis dengan pendekatan model bio-ekonomi, multicriteria analysis dan analitycal hierarchy process. Dugaan potensi lestari ikan kakap putih di perairan Mimika adalah 8.348 ton/tahun, dan upaya penangkapan optimum 970.122 trip/tahun. Peluang pengembangan pada kondisi pengelolaan MSY adalah 6,807 ton/tahun, sedangkan pada kondisi pengelolaan MEY 6.553 ton/tahun. Teknologi tepat guna dalam penangkapan kakap putih di perairan Mimika adalah jaring insang dan pancing ulur, tetapi jaring insang lebih menguntungkan dibandingkan pancing ulur. Jaring insang menjadi prioritas pertama untuk dikembangkan dengan melakukan strategi pembinaan nelayan, dan kerjasama antar pelaku untuk meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan.
ANALISIS FAKTOR INTERNAL - EKSTERNAL DAN STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI TELUK JAKARTA Siti Radarwati; Mulyono S. Baskoro; Daniel R. Monintja; Ari Purbayanto
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 2 (2010): NOVEMBER 2010
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.135 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.1.33-46

Abstract

Perikanan tangkap di Teluk Jakarta sangat berperan dalam mengangkat perekonomian dan kehidupan masyarakat di lokasi, namun selain produksi perikanan yang cenderung menurun dan tingkat pencemaran yang tinggi di perairannya, terkadang aktifitas perikanan tangkap berbenturan dengan fungsi konservasi di Kepulauan Seribu. Penelitian ini bertujuan menentukan faktor internal dan eksternal pengelolaan, identifikasi status keberlanjutan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta dan strategi pengembangan pengelolaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis matriks IFAS, EFAS dan SFAS, analisis matriks IE, dan analisis matriks SWOT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 17 (tujuh belas) faktor yang mempengaruhi kegiatan perikanan tangkap di Teluk Jakarta baik dari dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial maupun teknologi. Hasil skor matriks IFAS,EFAS dan SFAS seluruhnya termasuk kategori ”kurang baik” dengan total skor berturut-turut 2,529 untuk faktor internal, 2,747 untuk faktor eksternal dan 2.152 untuk SFAS. Status keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta ditunjukkan dalam matriks IE berada pada sel V, dikategorikan dalam tahap pertumbuhan yang memerlukan strategi konsentrasi secara horizontal. Beberapa strategi yang penting mendukung keberlanjutan pengelolaan tersebut adalah pemberdayaan SDM, peningkatan kualitas produk, peningkatan kemampuan nelayan mandiri, peningkatan pengawasan melekat, penyuluhan kepada nelayan, manajemen terpadu untuk mempertahankan fungsi ekosistem perairan, standarisasi terhadap perikanan skala kecil, dan pengaturan hari operasi dengan penerapan closed-open season.
PERANCANGAN LAMPU PEMIKAT CUMI-CUMI MENGGUNAKAN LIGHT EMITTING DIODE (LED) Muhammad Johar Rudin; Mochammad Riyanto; Ari Purbayanto
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 11 No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2980.692 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.11.141-150

Abstract

Perikanan tangkap cumi-cumi telah mengalami peningkatan sangat pesat di Indonesia. Kapal pancing cumi-cumi memiliki alat bantu penangkapan lampu dengan daya relatif besar. Biasanya kapal memakai lampu Metal Halide (MH) yang berjumlah 16-20 unit (dengan daya 24-30 kW). Lampu MH membutuhkan energi yang cukup besar dan berpengaruh terhadap kebutuhan bahan bakar minyak yang tinggi. Untuk itu diperlukan altenatif lampu yang lebih hemat energi yaitu Light Emitting Diode (LED). Penelitian ini dilakukan dengan membuat rancangan lampu LED cumi-cumi yang aplikatif untuk diterapkan di kapal pancing cumi-cumi. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan merancang bangun lampu LED cumi-cumi yang mampu mendekati sifat dan karakteristik utama lampu MH yang saat ini digunakan. Rancangan konseptual rangkaian lampu LED cumi-cumi dilakukan dengan mengumpulkan semua materi yang terkait dengan sifat cahaya lampu LED dan ketertarikan dari cumi-cumi pada lampu LED warna biru. Kemudian, dilakukan penentuan sebaran cahaya lampu MH dan LED cumi-cumi, serta pemilihan jenis bahan material yang sesuai agar lampu LED bisa stabil. Berdasarkan hasil penelitian berupa pengukuran suhu dan iluminasi cahaya pada tiap chips LED terlihat stabil hingga akhir pengamatan. Sebaran intensitas cahaya lampu LED cumi-cumi hanya berkurang 10,57%. Hasil rancang bangun LED dapat diterapkan pada perikanan cumi-cumi sebagai alternatif pengganti lampu MH.
ANALISIS INDRA PENGLIHATAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DAN HUBUNGANNYA DALAM MERESPONS UMPAN M Riyanto; Ari Purbayanto; D S.S. Natsir
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 2 No. 1 (2011): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.869 KB) | DOI: 10.29244/jmf.2.1.29-38

Abstract

The visual organ in fish has an important role in ensuring its survival. Fish can respond to bait or food with its visual organ. The objectives of this research are to analyse the visual performance of grouper (cone cell morphology, the visual axis, and visual acuity) and to analyse the relation between visual senses with fish behavior response to the bait. This research was conducted in the laboratory by means of the determination of fish retina histology method and behavior of fish. The morphology retina of grouper consists of a single cone and double cone which form a mosaic structure, the visual axis was identified at upper-fore with the angle of 26.8o.The visual acuity of grouper was low in index values with ranged from 0.06 to 0.07 for fish with a total length of 200 to 300 mm, the maximum sighting distance to the bait with the diameter of 20 mm size ranged from 3.93 to 4.74 m, the bait with 25 mm diameter size range from 4.91 to 5.92 and bait with a diameter of 30 mm size ranged from 5.89 to 7.11 m. The frequency of fish closed the bait distance of 30 cm was 45.83%, 25 cm was 33.33% and 20 cm was 20.83%, respectively.
ANALISIS SUMBER DAYA PERIKANAN LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI (Analysis of the Sardine Oil (Sardinella lemuru Bleeker 1853) Resources in Bali Strait) Himelda Himelda; Eko Sri Wiyono; Ari Purbayanto; Mustaruddin Mustaruddin
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 2 No. 2 (2011): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.07 KB) | DOI: 10.29244/jmf.2.2.165-176

Abstract

Sardine oil (Sardinella lemuru Bleeker 1853) is the one of fish target of fishermen from Banyuwangi and Jembrana who fish in Bali strait. An in-depth study on current utilization rates and over 6 year period is required to obtain information on utilization of the sardine oil. . This study can be used as a guideline in formulating a policy in fishery management to promote sustainable sardine oil resources in Bali Strait. The purposes of this research were to calculate catch per unit effort (CPUE) of fishing gears, determine the standard fishing gears, determine of the production function, and determine feeding habits of sardine oil by analysing the stomach contents. Compared to other fishing gears, CPUE of purse seine has the highest average which made up 332.2032 metric ton per unit. Based on the calculation of the production function, the value of Cmsy was 88,358.71 metric ton per years, and the value of Emsy was 414.601 units. The analysis of the stomach contents showed that sardine oil’s food was plankton which consisted of phytoplankton and zooplankton. During the 6 year period, utilization of sardine oil resources was still allowed, because the highest catch did not exceed Cmsy. However, to sustain the resources, management and regulation in the use of fishing gears, especially purse seine was still needed. It can be done by renewing the joint decree between Governor of East Java and Bali in 1992.Key words: resources analysis, sardine oil fisheries, Bali Strait
ZONASI PEMANFAATAN KAWASAN PERIKANAN TANGKAP DI TELUK BANTEN (Zonation of Utilization Fishing Zone in Banten Bay) D. Ernaningsih; Domu Simbolon; Eko Sri Wiyono; Ari Purbayanto
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 2 No. 2 (2011): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.502 KB) | DOI: 10.29244/jmf.2.2.177-187

Abstract

Utilization of fishing area in Banten Bay by various activities may cause multi sectors conflicts related to management of the bay. The integrated zone system in that area has not been established yet; therefore it is needed to be studied. The objectives of this study were to 1) determine fishing season and fishing ground; 2) determine indicators and criteria of fishing zone; 3) establish fishing zone. The study was conducted in four fish landing centers which are located in Karangantu, Terate, Wadas, and Kepuh from January to April 2010. Data were collected by surveying analyzed using the fishing season index analysis, relationship analysis between sea surface temperature, chlorophyll-a and fish abundance, and GIS analysis. Based on the results, it were revealed that 1) peak fishing season of pelagic fish was from November to January and demersal fish was from November to December; 2) the catches from fishing grounds surrounding Panjang island were anchovies, trevallies, squids, Indian mackerels, pony fishes, Fringescale sardinella; surrounding Pamujan besar island were threadfin bream, shrimps; and surrounding Tunda island were eastern little tuna, narrow barred king mackerels, black pomfret, red snapper, great trevally, scads, mullets, squids; 3) development indicators of fishing zone were (i) feasibility of fishing ground, (ii) compatibility of fishing gears with fishing grounds, (iii) possibility of conflicts, (iv) infrastructure, (v) carrying capacity of environment; 4) Banten bay water was divided into three fishing zones, they were (i) passive zone, (ii) passive and outboard motor zone, (iii) active and inboard motor zone.Key words: fishing ground, fishing zone, utilization
Parameter Biologi Ikan Kerapu (Epinephelus sp.) Hasil Tangkapan di Perairan Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara Indonesia (Biological Parameters of Grouper (Epinephelus sp.) Caught in Wakatobi National Park, Southeast Sulawesi, Indonesia) Muslim Tadjuddah; Budy Wiryawan; Ari Purbayanto; Eko Sri Wiyono
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 4 No. 1 (2013): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.791 KB) | DOI: 10.29244/jmf.4.1.11-21

Abstract

 Studi ini mengidentifikasi parameter ikan kerapu yang terdiri dari hubungan panjang-berat, tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad yang tertangkap dengan pancing hekaulu, bubu dan panah. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik parameter biologi ikan kerapu berdasarkan pendekatan beberapa parameter populasi ikan. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Taman Nasional Wakatobi dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2010. Pengambilan data biologi ikan kerapu ini dilaksanakan di perairan P. Wangi-wangi, P. Kaledupa dan P. Tomia.  Pengambilan data pata panjang dan berat ikan langsung dilakukan di lapangan sedangkan data TKG dan IKG dilaksanakan pada lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan metodologi. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan ikan kerapu dengan panjang infinity (L∞) sebesar, 59,43 cm, koefisien pertumbuhan  (K) sebesar 0,460 dan umur teoritis (t0) sebesar 0,2540. Pola pertumbuhan ikan kerapu yang tertangkap pada fishing ground pancing hekaulu dan bubu bersifat allometrik negatif  sedangkan yang tertangkap dengan panah bersifat  isometrik. Pada fishing ground alat tangkap bubu menangkap ikan kerapu dalam kondisi tidak matang gonad sebesar 62,5% dengan nilai indeks gonad berkisar 0,3680-0,8996 dan hanya 37,5% saja yang dalam kondisi matang gonad dengan nilai indeks gonad berkisar 1,0059–1,1058.Kata kunci: parameter biologi, kerapu, pancing hekaulu, bubu, panah, Taman Nasional Wakatobi
Perancangan Model untuk Pengujian Desain dan Konstruksi Cantrang Pantai Utara Jawa (Model Engineering for Testing The Design and Construction of Cantrang North Coast of Java) Suparman Sasmita; Sulaeman Martasuganda; Ari Purbayanto
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 4 No. 1 (2013): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.196 KB) | DOI: 10.29244/jmf.4.1.51-57

Abstract

Pengamatan alat tangkap umumnya dilakukan pada skala lapang bersamaan dengan operasi penangkapan.  Permasalahan yang muncul pada saat pengamatan dapat diatasi, dengan melakukan pengamatan alat berskala laboratorium.  Pengujian tersebut membutuhkan model alat tangkap yang dirancang untuk diujikan pada skala laboratorium. Model cantrang dibuat berdasarkan data desain dan konstruksi cantrang nelayan Brondong, Jawa Timur yang berukuran panjang total 53,16 meter. Metode perancangan model dibuat dibuat menggunakan perbandingan 1:30 pada seluruh bagian cantrang. Pengujian dilakukan pada Laboratorium flume tank pada dua kecepatan berbeda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kecepatan pertama bukaan mulut jaring berbentuk bulat dengan tinggi antara 22 hingga 24 cm, dan pada kecepatan 2 berbentuk oval dengan tinggi mulut berukuran 15 hingga 18 cm.Kata kunci:cantrang, perancangan, flume tank, model
STUDI MENGENAI PROSES TERTANGKAPNYA DAN TINGKAH LAKU IKAN TERHADAP GILLNET MILLENNIUM DI PERAIRAN BONDET, CIREBON (Studies on Capture Process and Fish Behavior towards Millennium Gillnet in Bondet Waters, Cirebon) Carolina C. Rakhmadevi Haluan; Ari Purbayanto; M. Fedi A Sondita
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 3 No. 1 (2012): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.506 KB) | DOI: 10.29244/jmf.3.1.7-13

Abstract

ABSTRACTThe millennium gillnet was recently adopted by Cirebon fishermen. Its use has been spread to other areas. Research on this type of gear is rare. The objectives of this research were: to investigate the effects of transparency on the fish behavior towards net panel of millennium gillnet; and to obtain the information on catch composition and the capture process of millennium gillnet. This research consisted of laboratory experiment and experimental fishing. The first objective was conducted in the laboratory experiment from August 2005 to March 2006 at Fish Behavior Laboratory, Tokyo University of Marine Science and Technology. The second objective was carried out in October to November 2006 in waters off Cirebon. This study concludes that: net transparency affected the Japanese Jack mackerel behavior towards contrast color net panel; the reduced transparency caused by the length of usage was not significant; catch of millennium gillnet in the field dominated by threadfins (71.29%) and the other catch were by-catch; and capture process of millennium gillnet dominated by gilled and wedged.Keywords: fish behavior, millennium gillnet, capture process, catch composition, contrast color------ABSTRAKGillnet milenium baru-baru ini telah diadopsi oleh nelayan Cirebon. Penggunaannya telah menyebar ke daerah lain. Penelitian pada jenis alat tangkap ini masih jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh transparansi terhadap tingkah laku ikan pada panel jaring gillnet
ANALISIS OPTIMASI ARMADA PENANGKAPAN MADIDIHANG SKALA KECIL DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT (Fishing Fleet Optimization Analysis of Small Scale Yellowfin Tuna in West Seram Regency) Ruslan H.S. Tawari; Domu Simbolon; Ari Purbayanto; Am Azbas Taurusman
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 5 No. 2 (2014): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.406 KB) | DOI: 10.29244/jmf.5.2.129-137

Abstract

ABSTRACTOptimum allocation of catching fleet must be determined optimally so that the level of utilization of fish resources is not excessive and prevent horizontal conflicts among fishermen in getting the same fishing area in the future. This study aims to determine the optimum allocation of catching yellowfin small-scale units in the district of West Seram. Research using the linear goal programming (LGP). To optimize the number of fishing unit, this study suggested that increasing number of the 40 HP fishing boat size from 25 to 38 units, while for the boat of 18 and 15 HP sizes should be maintained on the actual number of 55 and 45 units, respectively. The allocation does not reduce unit allocation of certain existing arrest, thus avoiding conflict and socially friendly.Keywords: allocation, optimum, fishing fleet, small-scale-------ABSTRAKAlokasi optimum armada penangkapan harus ditentukan secara optimal agar tingkat pemanfaatan potensi sumber daya ikan tidak berlebihan dan mencegah timbulnya konflik horizontal antar nelayan dalam memperebutkan daerah penangkapan yang sama di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan menentukan alokasi optimum unit penangkapan madidihang skala kecil di Kabupaten Seram Bagian Barat. Penelitian menggunakan metode Linier Goal Programming (LGP). Optimasi unit penangkapan madidihang, menunjukkan terjadi peningkatan pada alokasi unit penangkapan armada 40 PK dari 25 unit menjadi 38 unit, sedangkan armada 18 PK dan armada 15 PK dipertahankan sesuai kondisi aktualnya masing-masing 55 unit dan 45 unit. Pengaturan alokasi ini tidak mengurangi alokasi unit penangkapan tertentu yang sudah ada, sehingga menghindari konflik dan ramah secara sosial.Kata kunci: alokasi, optimum, armada penangkapan, skala kecil
Co-Authors . Darmawan Abdul Hafidz Olii Abdul Rokhman Adi Susanto Adi Susanto Adriman, Adriman Ahmad Fauzi Akhmad Solihin Alfi Sahri Remi Baruadi Am Azbas Taurusman Anwar Bey Pane Arif Satria Arik Permana Ario Damar Aristi Dian Aristi Dian P Fitri Aristi Dian Purnama Fitri Asep Priatna Asep Priatna Asep Priatna Ba’diah Nuraini Berbudi Wibowo Budhi H. Iskandar Budhi Hascaryo Budhi Hascaryo Iskandar Budianto, Sahono Budy Wiryawan Carolina C. Rakhmadevi Haluan Carolina Catur Rakhmadevi Charles Parningotan Haratua Simanjuntak D S.S. Natsir D. Ernaningsih Daniel Monintja Daniel R Monintja Daniel R. Monintja Daniel R. Monintja Darmawan Delly Dominggas Paulina Matrutty Delly Dominggas Paulina Matrutty Deni Achmad Soeboer Soeboer Desrial Didit Eko Setiawan Domu Simbolon Domu Simbolon Dwi Ernaningsih Eddi Husni Eko Sri Wiyono Eko Sulkhani Etty Riani Fedi Alfiadi Sondita Feni Aprilias Dewi Fernando Dayandri Willem Dangeubun Fis Purwangka Gondo Puspito Gugun Gunawan Harald Asmus Hestirianoto, Totok Himelda Himelda Husni, Eddi I Wayan Nurjaya Iin Solihin Indra Jaya Irfan Yulianto Irma Dwi Maulina Ismawan Tallo Ita Djuwita Ita Djuwita John Haluan JOHN HALUAN JOHN HALUAN Joko Santoso Julia E. Astarini Kartodihardjo, Hariadi Khairul Amri Linda, Fitra Lucien Pahala Sitanggang M Fedi Sondita M Riyanto M. Fedi A Sentosa M. Fedi A Sondita M. Fedi A. Sondita Mario Limbong Mita Wahyuni Mochammad Riyanto Mochammad Riyanto Mohammad Fedi Alfiadi Sondita Mohammad Imron Muhammad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Johar Rudin Muhammad Marzuki Mulyono S. Baskoro Muslim Tadjuddah Mustaruddin N adiarti Nadiarti Nurdin Nazori Djazuli Nono Sampono Noveldesra Suhery Regi Darmawan Ronny I. Wahju Roza Yusfiandayani Ruslan Husen Saban Tawari Sani, Ndaru Narulita Saputra, Rahmad Surya Hadi Shafira Bilqis Annida Siti Radarwati SOEWARNO T. SOEKARTO SOEWARNO T. SOEKARTO Sonja Kleinertz Sugeng Budiharso Sugeng Budiharso Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Sugeng Hari Wisodo Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Suparman Sasmita Supriyono, Supri Sutomo Sutomo Sutomo Sutomo Syawaluddin Soadiq Tjahjo Tri Hartono Totok Hestirianoto Tri Wiji Nurani Umar Alatas Victor P.H. Nikijuluw Victor Ph. Nikijuluw Vita Rumanti Vita Rumanti Kurniawati Wazir Mawardi Welem Waileruny Wesley Simanungkalit YULIAN FAKHRURROZI YULIAN FAKHRURROZI Zulkarnain Zulkarnain