Claim Missing Document
Check
Articles

PENTINGNYA SINERGI ANTARA TENAGA KONSELOR, PENDIDIK, DAN ORANGTUA DI SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Prima Suci Rohmadheny; Wahyu Nanda Eka Saputra
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia dini merupakan individu yang memiliki potensi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat serta fundamental. Mereka memiliki tahap pencapaian perkembangan di setiap usianya dan tidak menutup kemungkinan selama perkembangannya mereka menghadapi permasalahan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menangani permasalahan tersebut.Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) dibutuhkan untuk membantu anak usia dini yang mengalami permasalahan secara individual, baik itu keterlambatan perkembangan maupun anak-anak yang cerdas-berbakat (gifted&talented). Ahli yang dapat memberikan layanan BK disebut dengan konselor, sehingga tenaga konselor sangat dibutuhkan bukan hanya tingkat SMP dan SMA tetapi juga di tingkat prasekolah agar mereka mendapat intervensi yang tepat sejak dini. Namun demikian, konselor tidak dapat bekerja sendiri. Tenaga konselor harus bersinergi dengan pendidik dan orangtua.Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hendaknya membangun kemitraan bersama tiga elemen penting, yaitu tenaga konselor, pendidik, dan orangtua.  Ketiganya harus bersinergi untuk menangani permasalahan anak. Lembaga PAUD direkomedasikan untuk bekerjasama dengan unit layanan BK di Perguruan Tinggi terdekat untuk mewujudkan sinergi tiga elemen tersebut, sedangkan penyelenggara program studi BK serta program profesi konselor hendaknya menyiapkan para lulusan agar memiliki kompetensi pula dalam menangani anak usia dini.
MANAJERIAL LAYANAN BIMBINGAN UNTUK ANAK USIA DINI BERKEBUTUHAN KHUSUS DI CENDEKIA KIDS SCHOOL MANAGERIAL GUIDENCE SERVICE FOR EARLY CHILDHOOD WITH SPECIAL NEEDS IN CENDEKIA KIDS SCHOOL Prima Suci Rohmadheny
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.228 KB)

Abstract

Anak usia dini berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami hambatan perkembangan tertentu baik itu fisik, intelektual, ataupun sosialemosional sehingga membutuhkan bantuan khusus untuk dapat menerimapendidikan yang sama seperti teman sebayanya. Bantuan khusus atau dapatdisebut bimbingan khusus ini sangat dibutuhkan oleh mereka. Diperlukanseorang ahli untuk dapat melakukan screening test dan mendiagnosis seoranganak mengalami hambatan perkembangan jenis apa, namun seorang pendidikdapat mengases kondisi perkembangan anak setiap kali pertemuan danmelakukan bimbingan khusus terhadap anak tersebut agar dapat menerimapendidikan yang sama seperti teman-temannya. Cendekia Kids School merupakan salah satu lembaga Pendidikan AnakUsia Dini di Kota Madiun yang melayani anak usia dini dengan berbagai kondisi perkembangan. Sampai pada tahun ajaran baru 2015/2016, di Cendekia Kids School ditemukan beberapa peserta didik yang mengalami hambatan perkembangan. Bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan untuk mereka sesuai dengan usia dan kondisi anaknya. Layanan ini tidak hanya berhubungan dengan peserta didik saja melainkan juga melibatkan orangtua atau anggota keluarga yang dapat menjadi sasaran layanan bimbingan dan dapat juga melibatkan ahli. Layanan bimbingan ini perlu dilakukan oleh guru kelas yang secara teknis perlu dibantu oleh shadow teacher. Melalui pemberian layanan ini, diharapkan peserta didik yang mengalami hambatan perkembangan dapat berkembang dengan baik dan mampu menerima pendidikan untuk kesiapnnya melanjutkan pendidikan di sekolah dasar. Dalam pemberian layanan bimbingan ini diperlukan manajerial yang baik, agar pelaksanaan bimbingan dapat terselenggara dengan efektif dan tepat sasaran sehingga tujuan pemberian layanan bimbingan khusus dapat tercapai.
PERSAINGAN SAUDARA KANDUNG (SIBLING RIVALRY) TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI Anik Yuliarti; Neneng Wijayanti; Prima Suci Rohmadheny
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persaingan saudara kandung merupakan salah satu permasalahan yang terjadi dalam keluarga, yaitu persaingan yang terjadi pada hubungan kakak dan adik. Hal ini sering disebut dengan Sibling Rivalry. Persaingan saudara kandung rentan terjadi pada anak usia dini, karena kebutuhan kasih sayang dan perhatiannya tinggi sedangkan dalam proses tersebut ia harus membaginya pada sosok baru yang disebut adik. Umumnya Persaingan saudara kandung terjadi pada saudara yang memiliki perbedaan usia yang berdekatan dan memiliki jenis kelamin yang sama, tetapi tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada saudara yang berlainan jenis kelaminnya. Ketika pola hubungan antara anak dan saudara kandungnya tidak baik maka sering terjadi pola hubungan yang tidak baik tersebut akan dibawa anak kepada pola hubungan sosial diluar rumah.
STUDI KASUS ANAK DOWNSYNDROME CASE STUDY OF DOWN SYNDROME CHILD Prima Suci Rohmadheny
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.467 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisiterkini, minat, dan rekomendasi intervensi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi seorang anak usia dini yang mengalami down syndrome di suatu wilayah di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatifdengan tipe single case. Data diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi kemudian selama proses dianalisis dengan tahapan analisis model Spradley dengan pemeriksaan keabsahan data melalui uji kredibiltas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfimabilitas.Hasil penelitian menggambarkan bahwa N, anak yang terindikasi down syndrome tersebut memiliki minat yang menonjol dalam kegiatanmotorik kasar dan kemandirian meskipun kadang menunjukkan perilaku menarik diri (kurang percaya diri). Dengan demikian, rekomendasi yang dapat diberikan untuk dapat mengotimalkan perkembangannya adalah dukungan dan latihan melalui kegiatan yang melibatkan motorik kasar dan kemandiriannya seperti: menari, dan olah raga (senam, lari, lompat, menyapu, membereskan mainan sendiri, dan sebagainya). Di samping itu, menempatkan N pada lingkungan yang mendukung dan dapat menerima kondisinya yang berbeda dari rata-rata anak akan dapat meningkatkan rasa percaya dirinya terutama lingkungan keluarga.
IDENTIFIKASI KEBERADAAN ANAK USIA DINI BERKEBUTUHAN KHUSUS DI (BUKAN) KAMPUNG IDIOT Prima Suci Rohmadheny
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.459 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan anak usia dini berkebutuhan khususpada suatu wilayah di Jawa Timur. Stigma yang diberikan oleh berbagai media baik cetak maupun onlinebahwa wilayah ini disebut sebagai Kampung Idiot, menjadi dorongan peneliti untuk mengeksplorasi lebihjauh tentang kampung ini khususnya pada kajian anak usia dini. Peneliti mengambil lokasi dengan jumlahpenduduk dewasa terbanyak yang mengalami gangguan perkembangan, dengan asumsi diantara merekaada anak usia dini yang mengalami hambatan perkembangan pula. Metode penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara takterstruktur dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan mengunakan model miles & hubbermandengan alur pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa jumlah anak usia dini berkebutuhan khusus sebelum tahun 2014 dansetelah tahun 2014 mengalami perubahan. Ditemukan data sebelum tahun 2014 sebanyak 8 anak.Kemudian setelah tahun 2014 data anak usia dini yang semulai 8 anak diperoleh rincian: 4 anak telahbergabung dalam pendidikan prasekolah, 2 orang anak di rumah, 1 anak telah mengikuti orangtua ke luarkota dan 1 anak lainnya telah meninggal dunia. Maka, data terakhir anak usia dini berkebutuhan khusus disini tersisa 5 anak.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE HYPNOTEACHING TERHADAP EMOTIONAL INTELLEGENCE ANAK USIA 3 – 4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN TUNAS HARAPAN TULUNGAGUNG Prima Suci Rohmadheny
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was motivated by emotional problems that happened in Playgroup Tunas Harapan Tulungagung. Emotional problems at an early childhood like in there, it would lead to further emotional problems at adults such as suicide. This is a reflection of the low emotional intelligence condition. Objectives to be achieved in this study was to determine whether there is an effect of applying hypnoteaching method on emotional intelligence of children aged 3-4 years in Tunas Harapan Playgroup Tulungagung. This method involves working with the subconscious mind, giving positive suggestions about emotion to the children when they are in a state of relaxation and focus and make learning fun for children. This study uses a type of quantitative approach with pre-experimental research The One-Group Pretest-posttest design. Data collection methods used were observation to determine changes in the emotional intelligence of children. The subjects of this study were four teen students from Tunas Harapan Playgroup as a whole Tulungagung. Techniques of data analys is techniques used are non-parametric statistical analysis using Wilcoxon test marked level. From the calculation results obtained Thitung<Ttabel. This is means that the hypothesis of the study, which reads "hypnoteaching method has a significant effect on the emotional intelligence of children aged 3 – 4 years in Tunas Harapan Play Group Tulungagung " is acceptable.
Bermain Peran: Sebuah Metode untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Sri Yuniati; Prima Suci Rohmadheny
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.509

Abstract

Menggambarkan pelaksanaan pembelajaran dengan metode bermain peran dan mendeskripsikan peningkakan kemampuan bahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun di TK ABA Tegalsari Banguntapan Bantul adalah tujuan penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Model Kemmis dan Mc Taggart dalam 2 siklus. Sebanyak 20 anak menjadi subyek. Data dikumpulkan menggunakan observasi dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis menggunakan model MilesHuberman dan data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif. Kriteria keberhasilan tindakan sebesar 70%. Perbaikan pembelajaran ditunjukkan sebagai berikut: (1) kegiatan transisi sebelum main berjalan baik; (2) diskusi pemeranan dan alur cerita lebih detil; (3) media semakin menarik; (4) kegiatan recalling semakin interaktif; (5) penguatan bahasa anak semakin baik; (6) interaksi dan komunikasi anak semakin baik. Hasil pratindakan menunjukkan 15% anak mencapai kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). Setelah siklus I, prosentase tersebut menjadi 50% dan akhir siklus II menjadi 80%. Dengan demikian, pembelajaran metode bermain peran yang dilaksanakan dengan benar telah meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak.
Expert Judgment of Learning Achievements Evaluation Instrument for Children Age 4-5 Years Old Prima Suci Rohmadheny; Yunisa Laila
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.524

Abstract

This article discusses the results of expert judgment on the process of developing an evaluation instrument for the development of children aged 4-5 years based on the 2013 Early Childhood Education (PAUD) curriculum. The development of the instrument uses the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation), but this research was carried out at the development stage. One of the development processes in this case is content validation through expert judgment. The expert judgment procedure is carried out by early childhood education experts. After the results of expert judgment are obtained, the researcher examines the indicator items that have been developed for improvement. The content validation was carried out on 186 items of child development achievement indicators that contained 6 aspects of the development of children aged 4-5 years and 46 basic competencies that were tied to 4 core competencies. As a result, as many as 186 of the indicator items received a score of 491 from a maximum score of 744 and a number of recommendations for improvement from experts. This means that the instrument is feasible to be continued at the implementation stage, namely the testing of the instrument, after minor repairs are made according to notes from the expert.
Prototype e-Report PAUD 1.0 untuk Menyusun Laporan Perkembangan Anak Usia Dini Prima Suci Rohmadheny; Intan Puspitasari; Miftahurrahma Rosyda; Avanti Vera Risti Pramudyani
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1643

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi, laporan perkembangan anak disusun dengan menggunakan aplikasi komputer. Namun, kesiapan guru PAUD dalam hal literasi komputer terbatas pada penggunaan Ms. Office (Ms. Word, Ms. Excel, dan Ms. Power Point) secara sederhana. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang prototype laporan perkembangan anak menggunakan Ms.Excel untuk menunjang pekerjaan guru PAUD. Penelitian dilakukan dengan metode RD modifikasi model Borg Gall sampai pada tahap validasi ahli uji coba terbatas terhadap pengguna. Sebanyak 24 guru PAUD Aisyiyah terlibat dalam uji coba terbatas. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner respon pengguna dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah prototype produk e-Report PAUD Aisyiyah Versi 1.0 berbasis Ms. Excel memiliki kelayakan segi materi 0,833-1,000 dan 0,5 – 1,000 dari segi teknologi komputer berdasarkan penilaian validasi ahli, sedangkan hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa produk ini diterima dengan baik, mudah, pratis, dan efisien. Namun, beberapa perbaikan teknis masih terus dilakukan untuk menyempurnakannya
Pembelajaran humanistik Maslow dan Rogers: Implikasi SN DIKTI selama Pandemic Covid-19 Avanti Vera Risti Pramudyani; Prima Suci Rohmadheny; Sodiq Aziz Kuntoro
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.1117

Abstract

Pembelajaran student center menekankan partisipasi aktif mahasiswa selama proses interaksi, tetapi Pandemic Covid-19 merubah prosesnya menjadi daring. Perubahan bentuk interaksi dan penyesuaian tujuan pembelajaran harus mengutamakan penerapan karakteristik SN DIKTI. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang implementasi karakteristik pembelajaran di Prodi PG PAUD selama pandemic dengan student center. Penelitian survey cross sectional ini melibatkan mahasiswa aktif (n=54). Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner berbantuan Google Form. Data dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa penuh kesadaran terlibat aktif bersama dosen merumuskan rencana pembelajaran meliputi capaian, tujuan, metode, indikator, rencana aktivitas pembelajaran, dan prosentase penilaian; serta mahasiswa lebih tertarik untuk menyampaikan gagasan daripada mendengarkan ceramah selama perkuliahan. Aktivitas tersebut belum sepenuhnya pembelajaran aktif, namun merupakan bentuk implementasi dari student center teori pembelajaran humanis menurut Maslow dan Rogers. Pembelajaran student center yang humanis sangat sesuai diterapkan pada masa pandemic karena keterbatasan interaksi langsung, khususnya mengembangkan kemandirian mahasiswa.