Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN KOMUNIKASI MASSA DALAM MEREDAM ISU-ISU TERKAIT PEMASYARAKATAN Agung Risaldo; Ali Muhammad
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40343

Abstract

Pemasyarakatan sebagai institusi yang bergerak dalam pembinaan warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan yang telah diperbuat, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat berperan aktif di dalam pembangunan. Dalam prosesnya pemasyarakatan sering sekali diterpa oleh isu-isu tidak sedap, yang paling sering muncul kepermukaan terkait peredaran handphone, pungutan liar, dan narkoba. Sehingga diperlukan metode penyampaian informasi yang tepat untuk memperbaiki citra pemasyarakatan di masyarakat. Komunikasi massa sebagai salah satu model komunikasi yang menyasar masyarakat luas sebagai komunikan dari informasi yang disampaikan. Penerapan komunikasi massa dalam meredam isu-isu terkait pemasyarakatan dinilai penting sehingga tidak menimbulkan persepsi buruk terhadap pemasyarakatan, karena mengingat pada era keterbukaan informasi saat ini seluruh kalangan masyarakat dapat dengan mudah mengakses segala hal, sehingga dengan penerapan komunikasi massa informasi yang diberikan akan bersifat valid, sehingga tidak menimbulkan mispersepsi. Penulisan jurnal ini menggunakan telaah kepustakaan yang ditujukan untuk mengidentifikasi peran komunikasi massa dalam meredam isu-isu terkait pemasyarakatan. Sehingga masyarakat dapat menerima segala bentuk informasi yang akurat dan tidak termakan berita bohong (Hoax).
REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE KEAGAMAAN DI RUTAN KELAS IIB PRABUMULIH Lusi Hertina; Ali Muhammad
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40433

Abstract

Tulisan ini membahas tentang pembinaan kepribadian dengan menggunakan metode keagamaan yang dilaksanakan di Rutan Kelas IIB Prabumulih melalui kerjasama dengan Pihak Pondok Pesantren Modern Darussalam Prabumulih. Pembinaan kepribadian berbasis keagamaan bertujuan untuk menjadikan narapidana tidak sekedar sebagai umat beragama tapi juga manjadi manusia yang memahami dan menjalankan aturan agamanya sehingga program pencegahan peredaran gelap narkoba dan program pembinaan kerohanian para Warga Binaan Pemasyarakatan di Rutan Kelas IIB Prabumulih. Esensi yang dihasilkan dari pembinaan tersebut adalah munculnya faktor perbaikan perilaku yang menjadikan narapidana menjadi narapidana yang tidak hanya sehat secara jasmani tetapi juga sehat secara rohani dimana narapidana tersebut dapat memperbaiki dan meperbarui tindakan dan tingkah lakunya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan penelitian kepustakaan. Faktor pendukung pelaksanaan Rehabilitasi Narkoba Dengan Metode Keagamaan Di Rutan Kelas IIB Prabumulih telah mendapat dukungan penuh dari Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih, adanya sarana prasarana yang disediakan oleh pihak lapas, kerjasama dengan pihak ketiga, minat dan antusias narapidana itu sendiri, dan pemberdayaan sumber daya manusia lapas.
THE ROLE OF BAPAS IN THE IMPLEMENTATION OF THE CHILD CRIMINAL SYSTEM Rama Fatahillah Yulianto; Ali Muhammad
卷 4 编号 1 (2021): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v4i1.58

Abstract

The role of the Fathers, LPKA and LPAS in the Juvenile Criminal Justice System since the enactment of the Juvenile Criminal Justice System Act is getting bigger and more important this is because the Correctional Center (BAPAS) through the Community Counselor (PK) has had to work since the pre-adjudication stage, this is shown through the implementation of assistance by the Community Advisor (PK) since the child is reported to have committed a crime and this is regulated in the Child Criminal Justice System Act, then the Community Advisor based on the mandate of this Law is also to immediately conduct Community Research (Litmas) within a period of 1 x 24 hours as a basis for investigators to decide whether a child will be resolved through a litigation process or a non-litigation process and the role of the Fathers continues to be carried out at the adjudication stage to post-adjudication. This role reflects that currently Correctional Services through the Correctional Technical Implementing Unit as stipulated in Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System have been carried out since the beginning of the criminal justice system process and are no longer relevant if correctional is in the criminal justice system. This child is positioned to be the final part of the juvenile criminal justice system. This study uses a research method with a statutory approach (statue approach), a conceptual approach (conceptual approach) by examining each norm that regulates the role of the Fathers in each article in Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System and linking these norms with the concept of and the level of implementation of the Juvenile Criminal Justice System Act (Alam & Purwati, 2016).
APPLICATION OF SOCIAL GUIDANCE FOR RECREATIONAL GROUP TYPES IN REDUCING CHILDREN'S ANXIETY LEVELS IN THE SPECIAL GUIDANCE FOR CLASS I CHILDREN IN KUTOARJO Maulana Fatah Putrayanda; Ali Muhammad
卷 4 编号 2 (2021): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v4i2.64

Abstract

If humans who live freely can experience increased anxiety in their lives, what about children who live in Special Child Development Institutions who have limitations in their freedom to do various things. Children are experiencing a crisis, are at a crossroads, and are socializing with society, and a child is actually not only punished physically, but also psychologically punished. This study is to answer the question of how the application of social guidance type recreational groups for children in the implementation of the coaching process in LPKA Class I Kutoarjo. In every child's personality development activity, there is a relationship between one and another, the location of the recreational group type social guidance activity is a combination of group counseling carried out by counselors and guidance by guardians to each child in groups. The application of the recreational group type of social guidance method in reducing the level of anxiety in children in LPLB Class I Kutoarjo. Based on the research conducted by the author, the implementation of recreational group type social guidance is not only about the driving factors but also the inhibiting factors in its implementation.
PEMENUHAN HAK DAN KEGIATAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA CURUP Rizki Ramad Saputra; Obi Noverianda; Ali Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.992-1002

Abstract

Dalam menjalani masa pembinaanya, narapidana tetap memiliki seperangkat hak sebagai seorang manusia. Lembaga Pemasyarakatan harus memberikan pelayanan dalam bentuk pemberian hak dan program pembinaan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan narapidana agar kemanfaat yang diberikan bisa diterima secara maksimal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pembinaan dan perlakuan terhadap narapidana lanjut usia selama menjalani masa pembinaanya di lapas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data dari wawancara. Berdasarkan Hasil penelitian, pemenuhan hak dan program pembinaan yang diberikan oleh lapas Kelas IIA Curup bagi Narapidana dengan usia lanjut sudah berjalan dengan cukup baik. pemenuhan hak yang diberikan sudah diberikan semaksimal mungkin. Program pembinaan yang diberikan bagi narapidana lanjut usia juga telah sesuai dengan kebutuhan mereka pada tahap tertentu. Namun, tetap diperlukan adanya peningkatan khususnya dalam sarana serta sumber daya manusia. Selain itu diperlukan adanya inovasi-inovas dari pihak Lapas dalam program pembinaan yang diberikan terhadap narapidana lansia.
OPTIMALISASI PENELITIAN KEMASYARAKATAN DENGAN MELIBATKAN WALI PEMASYARAKATAN PADA BAPAS KELAS II MAGELANG Michael Millendiannuary Rahardjo; Ali Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 1 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i1.2022.303-307

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan secara mendalam mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi pembimbing kemasyarakatan. Balai Pemasyarakatan sebagai dari proses penegakan hukum dalam melakukan penelitian kemasyarakatan (Litmas) dalam proses peradilan dan diluar proses peradilan Penelitian ini merupakan hasil dari penelitian kualitatif, pengambilan data dilaksanakan melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa tugas pembimbing kemasyarakatan sebagai pelaksana pembuatan penelitian pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Magelang telah berjalan dengan optimal akan tetapi masih ditemukan hambatan dalam pelaksanaan pembuatan penelitian pemasyarakatan yang diberikan kepada narapidana.
KEEFEKTIFAN LAYANAN KUNJUNGAN KELUARGA DI MASA PANDEMI DENGAN BERBASIS ONLINE DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I CIPINANG M. Fajar Adjie Wibowo; Ali Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1523-1534

Abstract

Penelitian ini menganalisis penggunaan software visit online dalam proses pendaftaran kunjungan ke Rutan Kelas I Cipinang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan melakukan cross check yang bertujuan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian. yaitu membandingkan data yang dikumpulkan dengan memeriksa kecukupan hasil analisis menggunakan integritas data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan, diketahui bahwa Lapas memiliki fungsi pelayanan dan penunjang bagi narapidana, yang juga termasuk layanan kunjungan narapidana. Menurut Pasal 14 (1) UU No. 12.Tahun 1995, tahanan berhak untuk berkunjung. Seiring dengan perkembangan zaman pelayanan pengunjung manual yang rutin dilakukan, banyak kekurangan yang perlu dinilai.Penelitian  ini  membahas  perihal    pemanfaatan  perangkat lunak  kunjungan  online  dalam proses pendaftaran  kunjungan di rumah tahanan kelas I Cipinang.
AGAMA SEBAGAI MEDIA DRAMATURGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB CIAMIS Agung Ginanjar; Ali Muhammad; Herry Fernandes Butar Butar Fernandes Butar Butar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 7 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i7.2021.1930-1945

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan atau yang disingkat LAPAS memiliki fungsi sebagai tempat untuk melakukan pembinaan kepada Narapidana. Dalam pelaksanaan pembinaan tersebut diterapkan berbagai peraturan yang bermuara kepada tujuan pemasyarakatan yaitu reintegrasi sosial yaitu kondisi pulihnya hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan. Di balik ketatnya peraturan yang diterapkan, ada sebagian narapidana yang masih belum merasakan manfaat dari tujuan pemasyarakatan ke dalam hatinya. Hal ini lah yang menjadi pilihan mereka untuk bermain peran agar terlihat sudah mengalami perubahan yang signifikan demi tercapainya tujuan mereka sendiri yaitu segera bebas. Istilah ini dikenal dengan Dramaturgi. Untuk mengupas permasalahan ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan didukung teknik wawancara dan observasi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan IIB Ciamis. Hasil penelitian menunjukan adanya praktek dramaturgi pada tiga kondisi yang berbeda yaitu pada saat interview, di tempat ibadah dan di dalam kamar atau sel. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi petugas Lembaga Pemasyarakatan agar lebih memberikan pengawasan dalam pembinaan dan pembimbingan Narapidana selama menjalani hukuman hilang kemerdekaan agar tidak hanya melihat dari perubahan penampilan tetapi dari kehidupan keseharian. Sehingga dapat meminimalisir pengulangan tindak pidana setelah kembali ke masyarakat.
PERAN PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DALAM PROSES DIVERSI BAGI KLIEN ANAK DI BAPAS KELAS II KLATEN Mukhtar Abdul Latif; Ali Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.1020-1029

Abstract

Tulisan ini membahas isu tentang Peran Pembimbing Kemasyarakatan dalam upaya diversi pada anak berkonflik dengan hukum (ABH) di Balai Pemasyarakatan Kelas II Klaten dimana diversi merupakan wujud pemenuhan hak-hak anak dengan mengedepankan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, Anak adalah sebuah generasi yang seharusnya kita lindungi anak merupakan suatu harapan yang akan menjadi penerus cita-cita dari perjuangan bangsa dan negara ini, Pembimbing kemasyarakatan adalah aparatur sipil Negara yang diberi wewenang untuk melakukan proses pembimbingan masyarakat serta memberikan rekomendasi dalam upaya diversi pada anak berkonflik dengan hukum.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini peran Pembimbing Kemasyarakatan sangatlah penting dalam upaya diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, dengan melihat manfaat diversi yang mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak serta menjadikan masyarakat lebih aktif dalam kontrol sosial.
PENTINGNYA PELAYANAN KESEHATAN KEPADA NARAPIDANA MUDA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN: THE IMPORTANCE OF HEALTH SERVICES TO YOUTH IN CORRECTIONAL INSTITUTIONS Benny Syahputra Damanik; Ali Muhammad A.K.S.
JURIDICA : Jurnal Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani Vol. 3 No. 1 (2021): Kolaborasi Hukum dan Era Digitaliasasi
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46601/juridica.v3i1.195

Abstract

Young prisoners’ health needs represent a matter of constant importance for any prison administration. These are addressed through direct medical services, as well as through other activities of health promotion. If the medical services are provided by trained medical staff, health promotion is usually provided by non-medical staff, such as social workers, psychologists, educators etc. Also, because healthy behaviors are best promoted through social modeling, such activities require the involvement of all prison staff, including non-specialists such as guardians. Thus, for health promotion to be effective it needs to be approached by the whole prison staff, meaning that the medical and non-medical specialists, as well as other prison staff need to have a common understanding of young prisoners health needs and to work as a team. This can be done through prison staff training. The article addresses these issues by summarizing the Indonesia country reports of the project “Health Promotion for Young Prisoners” funded in the framework of the Public Health Program.
Co-Authors Adam Fikhri Widiyatama Nugroho Adhi Gineung Pratidina Aditya Rangga Suryadi Agnes Roulina Mutiara Sari Agung Ginanjar Agung Risaldo Agung Tri Sakti Ahlamia Andini Ahmad Jumantoro Akbar Fitrian Akbar Fitrian Akhmad Abddurasyid Akmal Nur Fauzy Aldy Dwi Aryanto Alvionita Damayanti Anak Agung Gede Sugianthara Ananda Saputra Aprialdi Muharrami Fahrial Ikram Ayom Prayoga Ayu Inka Pratiwi Ayu Made Diah Pramesti Bayu Anggoro Krisnapati Bayu Tri Wahyudi Benny Syahputra Damanik Binsar Parulian Rajagukguk Bintang Wisnu Prameswara Budi Priyatmono Cahyoko Edi Cahyoko Edi T Cahyoko Edi Tendo Cahyoko Edo Tando Christian Diza Saputra Desta Ayu Valentin Dianing Pakarti Dicky Ilham Zannara Dila Sisfani Dimas Gilang Setyawan Dimas Jaya Zakiri Dimas Mukthar Dita Ayu Wulandari Dwi Irfandi Rusli Dwie Shafa Fabira Fajar Aji Riyanto Farhan Anwarrul Anam Farhan Rajwaa Alya Mas’ud Fariya Zahira Rahman Faza Adhi Pramana Feby Kurnia Rapanca Gumay Geri Maulana Fahreza Grace Tresya Sibuea Hamzah, Imaduddin Handrian Perindu Hari Lubis Helgi Dini Hergiman Putri Hermansyah Hermansyah Herry Butar Butar Herry F Butar Butar Herry Fernandes Butar Butar Holida Hotman Husnul Khatimah I Kadek Wijata Igo Pebri Asah Saputra Ikhlasul Amal Imaduddin Ilham Jaya Pratama Iman Santoso Irja Tri Arfai Irwan Arif Rachmanto Laila Nurul Indria Lusi Hertina M. Bachrudin Mufti M. Fajar Adjie Wibowo M.Novansya Affif Bahri Maharidho Deel Ziko Maki Zaenudin S Marliyoda Aji Pangestu Maskur Hidayat Maulana Fatah Putrayanda Michael Millendiannuary Rahardjo Mico Jeje Saputra Miftahhusifa Sausan Aza Alattas Mochamad Afrizal Azka Mohamad Ridho Pijar Gemilang Muhammad Aji Dimas Pangestu Muhammad Alfarel Muhammad Ghifari Satya Zaky Muhammad Irfan Hidayat Mukhtar Abdul Latif Nabilah Novianti Nabilah Salma Febriana Naufal Amirulloh Mirfai Ni Nyoman Fitria Widiasmita Ni Putu Diah Meitha Sari Ni Putu Pratigrahita Pratiwi Nia Ananda Yusriani Niken Rachmawati Obi Noverianda Panji Sulistio Purnomo Adi Nugroho Putri Laura Arzethy Rachmayanthy, Rachmayanthy Rama Fatahillah Yulianto Ratu Arum Ningtyas Reki Akbal Amaludin Rigar Satria Elha Ramadhan Rijalil Akhyar Syarif Rismanto Agustian Damanik Rizal Fuad Herlambang Rizki Ariansyah Rizki Ramad Saputra Sabrina Alfi Arysa Salmaa Sekar Anami Salmaa Salman Al Farizy Sujono Salsabila, Unik Hanifah Samatohu Zega Santa Veronika Sirait Satria Eldia Azhar Siti Nurrahmayanti Sunu Ariasmara Syafri Hari Susanto Syahrun Alfiqri Syawalahudin Yoga Pratama Tashya Trianindya Tri Yoga Pradipta Umar Anwar Violita Citra Kusuma Dewi Willdhan Anggoro Putro Yuan Nicola Audicrist Tambunan Yuan Nicola Audicrist Tambunan Yunike Annisa Nurulita Zada Aryaguna