Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. F) Bedd.) merupakan tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat suplemen penambah darah, penambah ASI pada ibu menyusui, obat tekanan darah tinggi. Kandungan zat besi pada kelakai berfungsi untuk melancarkan kadar hemoglobin sehingga tumbuhan ini sangat baik dikonsumsi para penderita anemia atau kekurangan darah. Dilakukan pengujian toksisitas bertujuan untuk menentukan nilai LD50 pada pemberian ekstrak etanol daun kelakai ditinjau melalui kondisi klinis dan komponen sel darah. Mengetahui efek toksik akut dari ekstrak daun kelakai terhadap kondisi klinis, LD50 dan komponen sel darah tikus betina putih Penelitian dilakukan dengan metode true experimental dengan rancangan pre-post test with control group terhadap hewan uji dengan 6 kelompok pengujian yang diinduksi ekstrak etanol daun kelakai dilakukan satu kali pada hari pertama, kemudian dilakukan pengamatan setiap hari selama 14 hari. Hasil nilai LD50 ekstrak etanol Daun Kelakai sebesar 33,265 g/kgBB dikategorikan “relatif tidak toksik” (>15g/kgBB). Hasil penelitian untuk komponen darah pada setiap kelompok variasi konsentrasi dosis menunjukan adanya peningkatan dari kadar MCH dan MCHC. Hasil penelitian untuk kondisi klinis pada setiap kelompok variasi konsentrasi dosis yaitu adanya perubahan prilaku menjadi penurunan aktivitas fisik, lemah, kurangnya menerima rangsangan. Berdasarkan hasil yang didapatkan ekstrak etanol Daun Kelakai memiliki toksisitasi “relatif tidak toksik” setelah pengujian tosistas akut pada tikus betina galur wistar.