Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Formula Bakteri Endofit Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Jagung Pada Tanah Masam Podsolik Merah-Kuning Ankardiansyah Pandu Pradana; Mardhiana; Suriana; Muh Adiwena; Ahmed Ibrahim Alrashid Yousif
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i1.3091

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas formula cair bakteri endofit terhadap pertumbuhan tanaman jagung di tanah masam podsolik merah-kuning, dan menguji daya simpannya pada formula tersebut. Isolat bakteri yang digunakan adalah Pseudomonas sp. strain A175, Pseudomonas sp. strain F23, dan Micrococcus sp. strain S54. Ketiga isolat tersebut diformulasi dalam bahan pembawa ekstrak tauge, air kelapa, air beras, dan ekstrak ayam yang difortifikasi menggunakan 5g glukosa, 1 g urea, dan 10 g terasi. Pengujian di rumah kaca dilakukan menggunakan benih jagung varietas Bonanza F1 menggunakan tanah podsolik merah-kuning dengan pH 4,2. Pengujian dilakukan di rumah kaca mengikuti pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan 29 perlakuan, 3 ulangan, dan setiap ulangan terdiri atas 3 unit percobaan. Uji viabilitas sel dilakukan mengikuti standar SNI 01-2897-1992. Hasil penelitian menunjukkan Seluruh formula bakteri endofit mampu memacu pertumbuhan tanaman jagung pada tanah masam podsolik merah-kuning. Formula bakteri endofit Pseudomonas sp. dan Micrococcus sp. yang konsisten dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung adalah formulasi bakteri endofit berbahan dasar ekstrak tauge dengan perlakuan ETA, ETBC dan ETAB. formula yang memiliki kemampuan daya simpan paling baik formula EKAC dengan total sel bakteri 5,7 Log CFU mL-1 pada penyimpanan minggu ke-10
AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI EKSTRAK PAREPAT (Sonneratia alba) TERHADAP PERTUMBUHAN Ralstonia solanacearum DAN Streptococcus sobrinus Saat Egra; Mardhiana Mardhiana; Ningrum Indah Rahayu; Nurjannah Nurjannah; Sudirman Sirait; Dwi Santoso; Ankardiansyah Pandu Pradana; Harlinda Kuspradini; Tohru Mitsunaga
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i2.1624

Abstract

AbstractParepat/pidada putih (Sonneratia alba) is a type of mangrove plant that is used by the traditional tribe for natural medicine. This study uses leaves and stem bark extracted with ethanol. Antibacterial assay uses Ralstonia Solanaceaerum and Streptococcus sobrinus by diffusion agar method. The concentrations used were 5000ppm, 10000ppm, 20000ppm with positive control (Chloramphenicol), and negative control (Ethanol 40%). The results of this study obtain the moisture factor of S. alba leaves has a humidity of 0.31 and stem bark of 0.49. The yield showed that the amount of S. alba leaf extract was 23.86% and the bark was 7.31%. S. alba leaf extract was able to inhibit the bacteria R. solanacearum at concentrations of 5000ppm, 10000ppm and 20000ppm with inhibitory values of 27.46%, 34.34% and 37.78%, respectively. While bark extract can inhibit R. solanacearum at concentrations of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 35.38%, 38.47% and 41.92%, respectively. S. alba leaf extract is able to inhibit S. sobrinus bacteria only at concentrations of 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 28.07% and 48.51%. Whereas S. alba bark extract was able to inhibit S. sobrinus at a concentration of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 16.18%, 49.02% and 61.27%. Keywords: Antibacterial, Leave, Stem bark, Mangrove, S. alba AbstrakParepat/pidada putih (Sonneratia alba) merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian ini menggunakan daun dan kulit batang yang diekstraksi dengan etanol. Pengujian antibakteri menggunakan Ralstonia Solanaceaerum dan Streptococcus sobrinus dengan metode difusi agar sumuran. Kosentrasi yang digunakan yaitu 5000 ppm, 10000 ppm, 20000 ppm dengan kontrol positif (Chloramphenicol), dan kontrol negatif (Etanol 40%). Hasil penelitian ini menunjukkan faktor kelembaban daun S. alba memiliki kelembaban yaitu 0,31 dan kulit batang yaitu 0,49. Rendemen menunjukkan bahwa jumlah ekstrak daun S. alba yaitu 23,86% dan kulit batang 7,31%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri R. solanacearum pada konsentrasi 5000ppm, 10000ppm dan 20000ppm dengan nilai persentase hambat yaitu masing-masing 27,46%, 34,34% dan 37,78%. Sedangkan ekstrak kulit batang mampu menghambat R. solanacearum pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat secara berturut 35,38%, 38,47% dan 41,92%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri S. sobrinus hanya pada konsentrasi 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 28,07% dan 48,51%. Sedangkan ekstrak kulit batang S. alba mampu menghambat S. sobrinus pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 16,18%, 49,02% dan 61,27%. Kata kunci: Antibakteri, Daun, Kulit bantang, Mangrove, S. alba.
PENDAMPINGAN PRODUKSI PESTISIDA NABATI PADA PETANI HORTIKULTURA DI DESA SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER Mohammad Hoesain; Ankardiansyah Pandu Pradana; Suharto Suharto; Fariz Kustiawan Alfarisy
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.7999

Abstract

ABSTRAKDesa Sukorambi adalah salah satu desa sentra produk hortikultura di Kabupaten Jember. Permasalahan yang dihadapi adalah ketergantungan penggunaan pestisida sintetis. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah mengenalkan pestisida nabati sebagai alternatif pengganti pestisida sintetis dan menurunkan residu pestisida pada produk hortikultur. Pengabdian ini dilakukan di Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Metode pelaksanaan terdiri dari FGD (Focus Group Discussion) dan praktek produksi dan aplikasi pestisida nabati. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ada peningkatakan pengetahuan dan keterampilan petani dalam produksi pestisida nabati baik secara mandiri maupun kelompok. Forum diskusi terbagi menjadi dua sesi, yaitu pemaparan materi dan tanya jawab pelaksana dengan petani. Untuk aplikasi di lahan, petani diberikan penjelasan mengenai teknik aplikasi dan kalibrasi. Kemudian petani melakukan aplikasi pestisida pada lahan tanaman bayam. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah wawasan dan keterampilan petani terkait dengan pestisida nabati semakin meningkat. Diharapkan mampu memproduksi masal pestisida nabati untuk mengurangi ketergantungan terhadap pestisida sintetis dan mengurangi residu pestisida.   Kata kunci: berkelanjutan; hortikultura; pemberdayaan; produksi; residu. ABSTRACTSukorambi Village is one of the centers for horticultural products in Jember Regency. The main problem is dependence on the use of synthetic pesticides. The purpose of community service is to introduce botanical pesticides as an alternative and reduce pesticide residues in horticultural crops. This service is carried out in Sukorambi Village, Sukorambi District, Jember Regency. The implementation method consists of FGD (Focus Group Discussion) and production practices and application of botanical pesticides. The results of the service show that there is an increase in the knowledge and skills of farmers in the production of bpotanical pesticides, both independently and in groups. The discussion forum was divided into two sessions, namely the presentation of the material and the question and answer session with the farmers. For applications in the field, farmers are given an explanation of the application and calibration techniques. Then the farmers applied pesticides to the spinach plantations. The conclusion of this service is that the insight and skills of farmers related to botanical pesticides are increasing. It is expected to be able to mass produce botanical pesticides to reduce dependence on and reduce pesticide residues. Keywords: sustainable; horticulture; empowerment; production; residue.
Effects of Nuclear Polyhedrosis Virus (NPV) on The Death of Spodoptera litura Larvae (Lepidoptera: Noctuidae) and its Comparison with Chemical Pesticide Agung Sih Kurnianto; Ana Miftahul Janah; Nur Laila Magvira; Ankardiansyah Pandu Pradana
Techno: Jurnal Penelitian Vol 11, No 1 (2022): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tjp.v11i1.3315

Abstract

Spodoptera litura larvae are polyphagous insects and have caused a lot of damage to various commodities. The application of Nuclear Polyhedrosis Virus (NPV) can be used as an alternative to control, other than by using chemical pesticides. This research was conducted to compare the mortality of S. litura with NPV treatment and compare them with chemical pesticides. NPV treatment with a concentration of 0.3% is used to soak the leaves to be used as larvae feed, as well as chemical pesticides the active ingredient Lambda-cyhalothrin (with a concentration of 0.05%). Observations were made at 2, 24, 48, and 76 hours after application. The parameters observed from the treatment included the percentage of mortality and morphological changes of larvae. Observation of the morphological changes of larvae was carried out by the parameters of slowing motion, discoloration, decaying, and severe shrinkage. Based on the results of the comparison, the percentage of mortality in the treatment of chemical pesticides is higher than the NPV. Death of 100% in Lambda-Cyhalothrin treatment was recorded in the first 2 (two) hours, while for NPV treatment is as much as 80%. The larvae with NPV treatment undergo a process of color change and the decomposition process is faster than the treatment of Lambda-cyhalothrin.
KEANEKARAGAMAN Fusarium sp. DI LAHAN ENDEMIS DAN SUPRESIF LAYU FUSARIUM TOMAT Ahmad Ilham Tanzil; Irwanto Sucipto; Ankardiansyah Pandu Pradana; Ramadhani Mahendra Kusuma; Bayu Widhayasa; Arrohmatus Syafaqoh Li'aini; Mukhlish Jamal Musa Holle; Restu Nugraha
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.3.1

Abstract

Peran jamur Fusarium non patogenik sangat penting dalam mengendalikan maupun mencegah serangan jamur patogen Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici. Tujuan dari riset ini yaitu mengetahui keanekaragaman jamur Fusarium sp. di lahan endemis dan supresif serta potensi antagonismnya terhadap patogen layu fusarium. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan komparasi dan eksplorasi jamur Fusarium dalam rizosfer di lahan endemis layu fusarium tomat dan lahan supresif. Jamur fusarium yang ditemukan di lahan endemis terdiri dari 58 koloni dengan hasil identifikasi sebanyak 3 isolat yaitu Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 2, Fusarium sp. 3. Sedangkan jamur fusarium yang ditemukan di lahan supresif sebanyak 11 koloni yang terdiri dari 2 isolat yaitu Fusarium sp. 4 dan Fusarium sp. 5. Nilai indeks keanekaragaman di lahan endemis (4,06) termasuk kategori keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap jenis tinggi dan lahan supresif (2,39) termasuk kategori keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap jenis sedang. Indeks keseragaman di lahan endemis (0,465) dengan kriteria rendah dan lahan supresif (0,701) dengan kriteria sedang. Nilai indeks dominasi di lahan endemis (3,689) dan di lahan supresif (3,45) termasuk kriteria terdapat jenis yang mendominasi. Hasil penghambatan uji antagonis tertinggi yaitu isolat Fusarium sp. 3 (58,46) dari lahan endemis sedangkan dari lahan supresif yaitu isolat Fusarium sp. 5 (55,38).
Secondary Metabolite Ceiba pentandra Gaertn. as Biological Control to Canker Disease on Dragon Fruit Rachmi Masnillah; Ival Oktavian Nurtian Budi; Ankardiansyah Pandu Pradana; Fariz Kustiawan Alfarisy
Journal of Tropical Life Science Vol. 11 No. 3 (2021)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.11.03.10

Abstract

Canker diseases caused by Neoscytalidium dimidiatum are a serious threat for dragon fruit production.  Comprehensive and environmentally friendly control efforts are needed to reduce yield losses due to this disease. Cottonwood (Ceiba pentandra) is one of the plants that contain complex phytochemicals that can control phyto-pathogens. This study aimed to examine the potential of secondary metabolites produced from the leaves and bark of the C. pentandara as botanical fungicides. Parts of dragon fruit that are attacked by canker are isolated on Potatoes Dextrose Agar media. Observation of conidia and fungal spores using a binocular microscope with a magnification of 100×. The hyphal form of the N. dimidiatum is rectangular and clear. As botanical fungicides, the leaves and the bark of the C. pentandara are dried for 14 days. The extract solution then analyzed for it’s secondary metabolites. The results of the qualitative analysis showed that each leaf extract and bark (+) compound of flavonoids, alkaloids, tannins, and saponins. The quantitative results of secondary metabolites detected 304.3 mg.kg-1, Flavonoids and Tannins of 1.6 mg.kg-1. Secondary metabolites obtained were tested on the fungus N. dimidiatum with inhibitory parameters in vitro and in vivo. This study followed a factorial completely randomized design consisting of concentration factors and types of extract parts. The data obtained were then analyzed by ANOVA and significant treatments were further tested by Duncan Multiple Range Test (DMRT) at α = 5%. The combination treatment with a concentration of 40 mg ml-1 is more effective in controlling canker in indicators of inhibitory, the extent of the attack, and intensity of disease severity.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIOINTENSIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEHATAN TANAMAN DAN MENEKAN RESIDU PESTISIDA PADA PRODUK HORTIKULTURA DI DESA NGADISARI - PROBOLINGGO Ankardiansyah Pandu Pradana; Yuli Hariyati; Sugeng Winarso; Sudarko Sudarko; Sofia Sofia; Mochammad Wildan Jadmiko; Dyah Ayu Savitri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13312

Abstract

ABSTRAKDesa Ngadisari – Kabupaten Probolinggo merupakan sentra produksi hortikultura di Jawa Timur. Komoditas unggulan di desa ini antara lain adalah kentang, daun bawang, kubis, dan tanaman hortikultura lainnya. Dalam proses budidaya, petani menghadapi serangan organisme pengganggu tanaman dari golongan patogen. Saat ini masalah tersebut diatasi dengan pestisida kimia sintetik. Namun demikian teknik tersebut dikeluhkan semakin mahal dan kurang efektif. Fenomena tersebut merupakan kendala yang dialami oleh petani tanaman hortikultura yang merupakan mitra pada program pengabdian kepada masyarakat ini. Secara umum masalah masyarakat mitra yaitu: (i) serangan organisme pengganggu tanaman yang menurunkan hasil produksi, (ii) belum memahami teknik budidaya sesuai good agricultural practices, dan (iii) belum memahami aplikasi praktis teknologi biointensif. Untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan upaya dalam bentuk seminar, penyuluhan, dan pelatihan terkait implementasi teknologi biointensif dalam bentuk pembuatan dan aplikasi pupuk organik. Kegiatan dibagi menjadi beberapa aktivitas, yaitu tahap persiapan dan sosialisasi program, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap penyusunan program lanjutan. Dari kegiatan ini diketahui petani mendapatkan keterampilan tambahan terkait produksi pupuk organik yang benar, dan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk menerapkan proses budidaya tanaman secara sehat. Melalui peningkatan keterampilan dan motivasi tersebut, diharapkan pada masa yang akan datang produksi pertanian di Desa Ngadisari dapat meningkat dan tingkat residu pestisidanya dapat menurun. Kata kunci: organic; pelatihan; penyuluhan; pupuk; tepat guna ABSTRACTHorticultural products are produced at Ngadisari Village in East Java's Probolinggo Regency. This village relies heavily on selling agricultural products like potatoes, spring onions, cabbage, and other vegetables. When cultivating crops, farmers often encounter pest problem. In order to address this issue, synthetic chemical pesticides are currently employed. Unfortunately, this approach has been panned for being costly. Below are some of the big concerns of the partner community: (i) reduced yields due to pest attacks, (ii) not knowing how to grow using good agricultural practices, and (iii) not knowing how to put bio-intensive technologies to use in the field. Seminar, extension, and training related to bio-intensive technologies' production of organic fertilizer have been conducted to address this issue. Activities are subdivided into various steps, such as planning, executing the plan, and collecting feedback. As a result of participating in this activity, farmers gain knowledge and motivation to produce plants more sustainably, and they are better able to produce organic fertilizers. In the long run, this approach will decrease pesticide residues and boost agricultural production. Keywords: organic; training; extension; fertilizer; appropriate
TEKNOLOGI BIOREMEDIASI MENGGUNAKAN Trichoderma sp. DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN PADA LAHAN BEKAS TAMBANG PASIR DI DESA MRAWAN-JEMBER Ankardiansyah Pandu Pradana; Deviana Fitria Astuti; Ilham Kurniawan; Ana Putri Lestari; Damaita Afriana Hartanti Br Regar; Tifana Fairus Nabillah Istiqomah; Deril Indana Damayanti; Agung Triyahya Putra; Berlian Lanny Dellasyah; Mukhammad Ibadhus Sholikhin; Aliyatun Niswah; Ali Wafa; Sigit Prastowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14144

Abstract

ABSTRAKDesa Mrawan yang terletak di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember memiliki lahan pertanian mencapai ± 1.145 ha yang menjadi salah satu desa penopang ketahanan pangan. Potensi pertanian di Desa Mrawan cukup besar dengan komoditas tanaman yang dibudidayakan meliputi tanaman padi, jagung, dan kacang-kacangan. Hasil produktivitas tanaman budidaya di Kabupaten Jember mencapai 6-8 ton per ha, akan tetapi di Desa Mrawan rata-rata hanya mencapai 3,5 sampai dengan 4 ton per ha. Adapun permasalahan disebabkan oleh degradasi lahan yang mengakibatkan rusaknya struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Selain itu permasalahan lainnya yaitu serangan hama dan penyakit pada tanaman budidaya. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penyuluhan mengenai bioremediasi lahan menggunakan bahan organik yang dikombinasikan dengan Trichoderma sp sebagai agens bioremediasi. Metode yang digunakan meliputi seminar, ceramah, dan praktik. Hasil kegiatan ini adalah petani memiliki keterampilan dalam produksi pupuk organik dan teknologi bioremediasi. Kata kunci: bioremediasi; penyuluhan; Trichoderma sp ABSTRACTThe village of Mrawan, situated in Mayang Sub-district, Jember Regency, boasts an agricultural expanse of roughly 1145 ha, thus serving as one of the key villages supporting food security. The agricultural potential of Mrawan Village is notably vast, encompassing a range of crops such as rice, corn, and legumes. While the productivity of cultivated crops in Jember Regency amounts to 6-8 tons per ha, Mrawan Village's yield is merely an average of 3.5 to 4 tons per ha, largely due to land degradation that has led to the physical, chemical, and biological degradation of the soil structure. Furthermore, pest attacks and crop diseases pose additional challenges. Consequently, to address these concerns, education on land bioremediation utilizing organic materials in conjunction with Trichoderma sp as a bioremediation agent was conducted through a range of methods including seminars, lectures, and practical exercises. As a result of this initiative, farmers have gained competencies in the production of organic fertilizers and bioremediation technology. Keywords: bioremediation; extension; Trichoderma sp.
HILIRISASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRODUKSI CENDAWAN ENTOMOPATOGEN DAN Trichoderma DI DESA SUKORAMBI - JEMBER Ankardiansyah Pandu Pradana; Dyah Ayu Savitri; Yuli Hariyati; Sugeng Winarso; Sudarko Sudarko; Sofia Sofia; Mochammad Wildan Djatmiko; Rachmi Masnilah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.17055

Abstract

ABSTRAKDesa Sukorambi di Jember, Jawa Timur, merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Namun, petani di Desa Sukorambi menghadapi tantangan serius akibat serangan hama yang mengakibatkan penurunan hasil panen yang signifikan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan teknologi pengendalian hayati menggunakan cendawan entomopatogen Metarhizium sp. dan cendawan Trichoderma sp. Sebagai langkah awal, dilakukan sosialisasi dan diskusi dengan mitra dan perangkat Desa Sukorambi untuk memahami permasalahan yang dihadapi dan mengenalkan solusi teknologi yang akan diterapkan. Kemudian, program melibatkan penyusunan materi pelatihan dan pembagian tugas untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan. Pelatihan produksi agens hayati berbasis cendawan dilakukan dalam dua pertemuan dengan praktek langsung menggunakan bioreaktor sederhana. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi mendapatkan respon positif dan antusias dari masyarakat petani di Desa Sukorambi. Pemahaman, keterampilan, dan motivasi petani mengalami peningkatan yang signifikan setelah pelatihan. Skor pemahaman meningkat dari 3 menjadi 7, keterampilan dari 2,93 menjadi 8, dan motivasi dari 4,2 menjadi 7,4. Diharapkan teknologi pengendalian hayati dengan cendawan entomopatogen dan Trichoderma ini dapat membantu mengatasi masalah serangan hama yang selama ini menghambat pertanian di Desa Sukorambi. Dengan penerapan teknologi yang tepat, diharapkan hasil pertanian akan meningkat secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut. Kata kunci: bioreaktor; keterampilan; Metarhizium; motivasi; Trichoderma ABSTRACTSukorambi Village, located in Jember, East Java, heavily relies on agriculture for its livelihood. However, farmers face a significant challenge due to pest infestations causing substantial crop yield losses. To address this, the adoption of biologically-based control technology using entomopathogenic fungi Metarhizium sp. and Trichoderma sp. becomes essential. The program began with socialization and discussions involving partners and stakeholders from Sukorambi Village to understand the problems and introduce the proposed solution. Training materials were prepared, and tasks were allocated for seamless execution. Training sessions for bioagents production using fungi were conducted in two phases, incorporating hands-on practice with a user-friendly bioreactor. The initiatives received positive responses from the farming community, with significant improvements in understanding, skills, and motivation. Implementing biologically-based control technology with entomopathogenic fungi and Trichoderma holds promise to effectively address persistent pest challenges, boosting agricultural productivity and improving farmers' socio-economic well-being sustainably. Keywords: bioreactor; skill; Metarhizium; motivation; Trichoderma
Manajemen kesehatan tanaman hortikultura di desa Sukorambi kabupaten Jember Ankardiansyah Pandu Pradana; Rachmi Masnilah; Zidna Nurul Izzatika; Mohammad Hoesain; Saifuddin Hasjim; Wagiyana Wagiyana; Suharto Suharto; Fariz Kustiawan Alfarisy; Bambang Irawan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21214

Abstract

Abstrak Pengetahuan dan pemahaman yang kuat tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan aspek penting dalam mendukung produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian. Studi ini mengevaluasi efektivitas program edukasi manajemen kesehatan tanaman hortikultura di Desa Sukorambi, Kabupaten Jember. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani terkait praktik-praktik pengendalian yang lebih baik melalui partisipasi aktif petani dan mahasiswa dalam penyampaian materi. Metode yang digunakan terdiri atas penyampaian materi melalui metode visual dan diskusi, yang memungkinkan pemahaman oleh petani. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman petani tentang manajemen kesehatan tanaman, yang tercermin dalam peningkatan skor pemahaman dan motivasi. Hasil dari analisis SWOT menunjukkan bahwa program ini memiliki kekuatan dalam keterlibatan aktif petani dan dukungan dari universitas. Namun, ada kelemahan yang perlu diatasi, terutama terkait dengan keterbatasan anggaran dan infrastruktur. Program ini juga menghadapi peluang seperti potensi dukungan tambahan dari pihak eksternal dan peluang untuk memperluas jaringan kerja sama dalam sektor pertanian. Ancaman yang harus diperhatikan adalah perubahan kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi pendanaan program, serta potensi penurunan minat petani seiring berjalannya waktu. Kesimpulannya, program ini memiliki dampak positif dalam meningkatkan pemahaman petani terkait pengendalian hama dan penyakit tanaman. Dengan upaya lebih lanjut dan dukungan tambahan, program ini memiliki potensi untuk terus berperan penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan produktif di wilayah Desa Sukorambi, Kabupaten Jember. Kata kunci: hama; motivasi; patogen; pemahaman; seminar Abstract A strong knowledge and understanding of pest and disease control in plants are essential aspects to support productivity and sustainability in the agricultural sector. This study evaluates the effectiveness of an educational program on horticultural plant health management in Sukorambi Village, Jember Regency. The program aims to enhance farmers' understanding of improved pest and disease control practices through active participation of farmers and students in delivering the materials. The methods employed include the presentation of materials through visual aids and discussions, facilitating comprehension by farmers. The evaluation results indicate an improvement in farmers' understanding of plant health management, reflected in increased comprehension scores and motivation. The SWOT analysis reveals that the program has strengths in active farmer engagement and university support. However, it also identifies weaknesses, primarily related to budget constraints and infrastructure limitations. The program presents opportunities, such as potential external support and opportunities for expanding collaboration networks within the agricultural sector. Threats to be monitored include potential changes in government policies affecting program funding and the risk of declining farmer interest over time. In conclusion, this program has had a positive impact on enhancing farmers' understanding of pest and disease control in plants. With further efforts and additional support, the program has the potential to continue playing a crucial role in promoting sustainable and productive agriculture in the Sukorambi Village, Jember Regency. Keywords: pest; motivation; pathogen; understanding; seminar
Co-Authors Abdul Munif ABDUL MUNIF Agung Sih Kurnianto Agung Triyahya Putra Ahmad Ilham Tanzil Ahmad Ilham Tanzil Ahmed Ibrahim Alrashid Yousif Al Ramadhani, Farchan Mushaf Alfarisy, Fariz Kustiawan Ali Wafa Aliyatun Niswah Amarullah, Amarullah Ana Miftahul Janah Ana Putri Lestari Anam, M. Khairul Anggraini, Dyah Retno Arijaya, Shavanna Ardhelia Arrohmatus Syafaqoh Li'aini Aryo Fajar Sunartomo Astuti, Deviana Fitria Ayunita, Bela Indri Bakhroini Habriantono Bambang Irawan Bayu Widhayasa Berlian Lanny Dellasyah Budi, Ival Oktavian Nurtian Damaita Afriana Hartanti Br Regar Deril Indana Damayanti Deviana Fitria Astuti DIANA PUTRI Dimas Ganda Permana Putra Dwi Apriyani Dwi Santoso Dyah Ayu Savitri Eko Hary Pudjiwati Farchan Mushaf Al Ramadhani Gusna Merina Hadi, Zul Fauzi Nugroho HARDIAN SUSILO ADDY Harlinda Kuspradini Hasbi Mubarak Hasjim, Saifuddin Hoesain, Mohammad Ilham Kurniawan Indah Setyowati, Indah Intan Kartika Setyawati Intan Kartika Setyawati Irwanto Sucipto Ival Oktavian Nurtian Budi Kuncoro, Efrian Mardhiana Mardhiana Mardhiana Mardhiana Maria Azizah Masnillah, Rachmi Mochammad Wildan Djatmiko Mochammad Wildan Jadmiko Mochammad Wildan Jadmiko Muhammad Adiwena Mukhammad Ibadhus Sholikhin Mukhlish Jamal Musa Holle Muwahidi, Amirul Ningrum Indah Rahayu Nur Laila Magvira Nuraini, Raisa Wahyu Nurchayanti, Suhartiningsih Dwi Nurjannah Nurjannah Nurmaisah, Nurmaisah Nurmala, Fenny Prastowo , Sigit Purwandarini, Anggi Arsy Putri, Thia Mahardikha Ra Rachmi Masnilah Rachmi Masnilah Rachmi Masnillah Ramadhan, Farchan Mushal Al Ramadhani Mahendra Kusuma Regar, Damaita Afriana Br Restu Nugraha Rismayani Saat Egra Saifuddin Hasjim Santi, Ollyvia Eswinda Sari, Dwi Tirta Sigit PRASTOWO Sigit Prastowo Siswoyo Soekarno Siti Zahara Sofia Sofia Sri Wahyuningsih Sudarko Sudarko Sudirman Sirait Sugeng Winarso Suhartiningsih Dwi Nur Cahyanti Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Supramana Suriana Tarigan, Sri Ita TATI NURHAYATI Tejasari Tejasari Tifana Fairus Nabillah Istiqomah Tohru Mitsunaga Wagiyana Wagiyana Wagiyana Wagiyana, Wagiyana Wardhani, Widi Kusuma Wildan Muhlison, Wildan Wildatur Rohmah Yoshiga, Toyoshi Yuli Hariyati Yulianto, Roni Yunita, Vina Zidna Nurul Izzatika