Claim Missing Document
Check
Articles

KEMATANGAN SOSIAL EMOSIONAL REMAJA PANTI ASUHAN (STUDI KASUS PADA REMAJA PANTI ASUHAN TUNAS HARAPAN) Lutfia Indah Hapsari; Sri Nugroho Jati; Elly Trisnawati
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 9, No 2 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v9i2.3920

Abstract

ABSTRAKStudi prevalensi penelitian dalam permasalahan perilaku dan emosional anak di Panti Asuhan terdapat perilaku negatif anak, 26,9% mengalami gangguan perilaku, dan 10,2% gangguan emosi pada kelompok umur 10-14 tahun.  Data hasil wawancara menunjukkan bahwa remaja di panti asuhan mengalami permasalahan dalam kesulitan beradaptasi, kurang mampu menyelesaikan masalah, kurang percaya diri dan beberapa permasalahan perilaku sosial dan emosi. Penelitian ini bertujuan menganalisis gambaran kematangan sosial emosional remaja di Panti Asuhan Tunas Harapan. Desain penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek Penelitian adalah remaja Panti Asuhan, berjenis kelamin perempuan, berjumlah 7 orang dan berusia 11-18 tahun. Metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data hasil skrining self-assessment, analisis asesmen tes grafis, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan asesmen tes psikologis menunjukkan bahwa kematangan sosial digambarkan ada perasaan tertekan dalam berhubungan dengan lingkungan (85%), sedangkan pada kematangan emosi aspek pengendalian diri (46,5%); Aspek penerimaan diri (57%), aspek kemandirian (28%). Hasil skrining self-assessment menggambarkan indikator analisis masalah remaja panti asuhan memiliki skor yang rendah dan cenderung mengalihkan emosi pada objek lain (displacement). Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Tunas Harapan memiliki permasalahan kematangan sosial emosional yaitu adanya perasaan tertekan dalam berhubungan lingkungan kurang percaya diri, insecure, inferior, serta belum mampu mengelola emosi dengan baik. Namun, sudah menunjukkan sikap mandiri yang baik dengan sudah meninggalkan rasa ketergantungan pada orang lain. Temuan penelitian ini memiliki limitasi seperti sampel yang sedikit, tentunya kurang untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata Kunci: Kematangan sosial-emosional, Remaja, Panti Asuhan
Hubungan Antara Paparan Asap Rokok dengan Kadar Hemoglobin pada Perokok Pasif di Desa Keraban Kecamatan Subah Kabupaten Sambas Slamet Triyono; Elly Trisnawati; Andri Dwi Hernawan
Jumantik Vol 6, No 1 (2019): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.018 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v6i1.1999

Abstract

Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin lebih rendah dari 12 gr/dl pada perempuan. Data WHO (2016) menyatakan anemia pada perempuan sebesar 578 juta di Afrika, Asia Tenggara dan Mediterania Timur memiliki prevalensi tertinggi, lebih dari 35%. Salah satu penyebab anemia adalah paparan asap rokok  karena mengandung CO dan Tar, jika terhirup seseorang dapat  menyebabkan penurunan kadar hemoglobin pada perempuan (perokok pasif). Tujuan penelitian mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan penurunan kadar hemoglobin. Desain penelitian adalah observasionoal analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah perokok pasif sebanyak 73 orang. Pengumpulan data melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner dan pengukuran kadar hemoglobin menggunakan alat Easy Touch GCHB. Data dianalisis menggunakan uji Chi square (α = 95%). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara durasi terpapar asap rokok dengan kadar hemoglobin (p value = 0,027) (PR=3,6421; CI 95% 1,144-11,596) dan tidak ada hubungan antara lama terpapar dengan hemoglobin (p value = 0,065) (PR = 2,434 CI 95% 1,050-5,643). Saran bagi kepala keluarga agar tidak merokok di dalam rumah maupun disekitar orang yang bukan perokok. Bagi perokok pasif (istri) agar memotivasi perokok aktif untuk tidak merokok di dalam rumah serta mengurangi komsumsi rokok. Bagi Puskesmas diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bahaya merokok bagi kesehatan individu dan orang lain serta mengajak masyarakat untuk berPHBS dengan tidak merokok di dalam rumah.
Factors Related to Covid-19 Prevention Behaviour on Market Traders in Pontianak Maria Yolan Sukemi; Elly Trisnawati; Selviana Selviana
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.163 KB)

Abstract

Informal sector workers are one of the workgroups that are vulnerable to contracting Covid-19, because they interact more directly with many people, so they can increase the risk of spreading a disease. The report by the Satuan Tugas Penanganan COVID-19 as of May 8 2022 shows that the cumulative number of people who are reprimanded related to 3M based on the location of the crowd is occupied by "Market" in first place. The purpose of this study was to determine the factors associated with Covid-19 prevention behavior in market traders in Pontianak. This research is an analytic observational study with a cross sectional approach. The total sample is 97 respondents taken by purposive sampling. The research instrument used a questionnaire and the data were analyzed using the Chi-Square test. Results: There is a significant relationship between knowledge (p = 0.000), attitude (p = 0.000), availability of hand washing facilities (p = 0.013), social support (p = 0.000), and availability of educational media (p = 0.027) with behavior prevention of Covid-19, and there is no relationship between vaccination status (p = 0.071) and behavior of Covid-19 prevention in market traders in Pontianak. Conclusion: there is a significant relationship between knowledge, attitude, availability of hand washing facilities, social support, and availability of educational media with Covid-19 prevention behavior among market traders in Pontianak.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN DBD Dewi Yuliandari; Iskandar Arfan; Elly Trisnawati; Dedi Alamsyah; Ayu Rizky
Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i2.18373

Abstract

Program Pemberantasan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras, mengubur dan menutup (3M) plus bertujuan untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dengan memberantas telur dan larva nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan DBD responden di Desa Ambawang Kuala Kubu Raya Kalbar. Merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 118 rumah tangga di ambil dengan Teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan wawancara. Analisa bivariat menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian Pengetahuan responden berhubungan dengan Praktik pencegahan DBD (p0,05), Sikap responden berhubungan secara signifikan dengan praktik pencegahan DBD (p0,05). Untuk meningkatkan praktik pencegahan DBD diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap praktik pencegahan DBD dengan cara memberikan promosi kesehatan dan memperbanyak media Kesehatan tentang pencegahan DBD
Breakfast Behavior and Limited Types of Food influence the nutritional status of working mothers Informal Sector in Sungai Ambawang, Kubu Raya Betri Pujana; Otik Widyastutik; Elly Trisnawati
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.122 KB)

Abstract

Nutritional status is the condition of the body due to food consumption which achieves success in fulfilling nutrition and a balance between the amount of nutrient intake and the amount needed by the body. The number of female workers in Indonesia tends to increase from year to year, but the health and nutritional status of workers in general has not received attention. Research objectives this for knowing connection Knowledge, Breakfast Behavior, Limited Types of food with nutritional status Mother work in the informal sector. Research type this is using a cross sectional design. Number of Samples in study this is as many as 51 working mothers Informal sector, taking sample in study this using purposive sampling, data analysis techniques using the Chi-Square test. Research results there is connection significant Among Breakfast Behavior (p=0.015) and Limitations type food (p=0.033), nutritional status Mother work informal sector, and no there is connection between, Knowledge (0.986) with nutritional status Mother work informal sector.
PERBEDAAN EMOTIONAL HANDLING DITINJAU DARI HASIL INTERVENSI EMOTIONAL EXPERIENCE WRITING (EXPRIT) ANTARA REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI PANTI ASUHAN Resi Raf Sanjani; Sri Nugroho Jati; Elly Trisnawati; Widya Lestari
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 14 No. 2 (2022): JIP: Jurnal Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol14.iss2.art1

Abstract

The differences in emotional handling between male and female adolescents lead to differences in the way of thinking, feeling, and behaving. This experimental research used the Emotional Experience Writing (EXPRIT) model as an intervention for 15 orphans (8 male adolescents from the Tunas Melati Orphanage and 7 female adolescents from Tunas Harapan Orphanage in Pontianak City aged 12-18 years). There were rapport-building sessions at the start of the study as well as five intervention sessions. Qualitative data were collected by coding techniques on the subject's writing, and The Emotional Handling Scale was used to collect quantitative data. The data analysis is using paired t test. This study revealed differences in emotional handling abilities between the two groups of adolescents based on gender. The t test scores were higher than the t table in both orphanages. This result shows that the EXPRIT model as an intervention, affects the ability to deal with emotions for both genders in the form of different models of emotional control.
Risiko Keluhan Musculoskeletal pada Pedagang Pasar Tradisional di Kota Pontianak: Risk of Musculoskeletal Complaints in Traditional Market Traders in Pontianak City Pettarany Hanifathun; Elly Trisnawati; Selviana
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 1: JANUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i1.3051

Abstract

Latar belakang: Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan dan masih meningkat pada pekerja di Indonesia. Prevalensi keluhan muskuloskeletal mendapatkan hasil dimana 76,6% responden mengalami MSDs, dengan area pinggang sebagai jenis MSDs yang paling banyak ditemukan. Salah satu penyebab MSDs adalah karena posisi kerja duduk yang lama. Pedagang pasar termasuk ke dalam kelompok pekerja yang berisiko mengalami keluhan muskuloskeletal. Kelompok pekerja tersebut memiliki kebiasaan berjualan dengan posisi duduk yang dapat meningkatkan resiko terjadinya keluhan musculoskeletal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan MSDs pada pedagang pasar di Kota Pontianak. Metode: Penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober-November ini memiliki jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 97 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh (p = 0.000) dan posisi kerja (p = 0.016) dengan keluhan muskeloskeletal yang dialami pedagang pasar, serta tidak terdapat hubungan antara perilaku merokok (p = 0.366), usia (p = 0.509), durasi kerja (p = 0.135), masa kerja (p = 0.243) dan jenis kelamin (p = 0.410) dengan keluhan muskuloskeletal yang dialami oleh pedagang. Kesimpulan: Peneliti menyarankan agar pedagang melakukan relaksasi periodik pada variabel posisi kerja duduk. Sedangkan pada variabel IMT pedagang dianjurkan untuk mengontrol asupan makanan dengan mengikuti diet menu seimbang sebagai upaya pencapaian IMT dalam batas normal. Diharapkan faktor risiko lainnya seperti perilaku merokok dapat dikurangi agar mencegah meningkatnya risiko keluhan muskuloskeletal.
THE EFFECTIVENESS OF FAMILY INTERVENTION MODEL ON PARENTS EFFECTIVE COMMUNICATION SKILLS IN SEXUAL VIOLENCE Nur Kumala Dewi; Sri Nugroho Jati; Elly Trisnawati
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 8, No 1 (2023): PSIKOISLAMEDIA:JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v8i1.17107

Abstract

Sexual violence that occurs in children's classrooms places them with a significant impact on their health and lifelong well-being. This study aimed to identify the Family Intervention Model's effectiveness on parents' practical communication skills in preventing children from acts of sexual violence in border areas. This research comprised 23 wives and 23 husbands from Kecamatan Sajingan Besar. Qualitative data was collected with observations. During the research, the Parents Effective Communication Scale was used as means of quantitative data collection. The pre-test scale was given in the rapport-building session, and the post-test for the last session of intervention. The data has been analyzed using Wilcoxon Test. The Wilcoxon test showed the Z value is -5.437 with a significance value (p-value) of 0.000. The test significance value (p-value) is smaller than 0.05 (0.000 < 0.05), so there was a significant difference in parents' effective communication after the intervention.Keywords: effective communication; family intervention models; sexual violence
Konsumsi Makanan yang Berisiko terhadap Kejadian Batu Saluran Kemih Elly Trisnawati; Jumenah Jumenah
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.94 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v4i1.10

Abstract

Abstract: Food Consumption Risk Against The Incidence Of Urinary Tract Stones. BSK (Urinary track stone; Urolithiasis) is a health problem that had long been known and ranked in the third place of Urology. Based on the data in the RSUD Dr. Soedarso Pontianak BSK case data always has increased each year. In 2014 as much as 31.236 cases. In  2015 the proportion of urinary stone disease was 36.182%. While in the period January-November of 2016 the proportion of urinary stone disease was 44.75%. BSK has greater risk suffered by men. Men have the anatomy of the urinary tract is longer than the female. In addition, in the male urine calcium levels are higher, compounded if you have the habit of holding urinate and bad eating patterns.  The purpose of this study is to determine the relationship between food consumption at the risk of urinary tract stones. Type of this research is a case-control design. The Sample research is 96 respondents (48 cases and 48 controls) taken with purposive sampling technique. Statistical tests using the chi-square with a confidence level of 95%. The results of this study indicate that factors into the risk of formation of BSK is a source of protein consumption consumption (P Value = 0.051, OR: 2,616 (1,083-6,321)), vegetable consumption (P Value = 0.040, OR: 2.571 mg (1,124-5,884)). It is recommended to the Provincial Hospital Dr. Soedarso Pontianak convene regular health promotion by making use of television media available in the waiting room of a patient primarily about the foods that can cause the formation of such BSK the consumption of high protein and vegetable sources contain oxalate.Abstrak: Konsumsi Makanan Yang Berisiko Terhadap Kejadian Batu Saluran Kemih. Batu Saluan Kemih (BSK) merupakan masalah kesehatan yang sudah lama dikenal dan menempati urutan ketiga di bidang Urologi. Berdasarkan data di RSUD Dr. Soedarso Pontianak data kasus BSK selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu sebanyak 31,23% tahun 2014, sebanyak 36,18% tahun 2015 dan sebanyak 44,75% pada bulan Januari-November 2016. BSK memiliki risiko lebih besar diderita oleh laki-laki. Laki-laki memiliki anatomi saluran kemih lebih panjang dari perempuan. Selain itu, dalam urine laki-laki kadar kalsium lebih tinggi, diperparah jika memiliki kebiasaan menahan buang air kecil dan pola makan yang kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan besar risiko antara konsumsi makanan dengan batu saluran kemih.  Jenis penelitian ini adalah desain kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 96 responden (48 kasus dan 48 kontrol) yang diambil dengan teknik purposive sampling. Uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukan faktor yang menjadi risiko terbentuknya BSK adalah konsumsi konsumsi sumber protein (p value = 0,051, OR: 2,616 (1,083-6,321)), konsumsi sayur ( p-value = 0,040, OR: 2,571(1,124-5,884)). Disarankan kepada RSUD Dr. Soedarso Pontianak untuk mengadakan promosi kesehatan secara berkala dengan memanfaatkan media televisi yang tersedia di ruang tunggu pasien terutama mengenai makanan-makanan yang dapat menyebabkan terbentuknya BSK seperti konsumsi sumber protein tinggi dan sayur mengandung oksalat.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 4-6 Tahun Selviana Selviana; Elly Trisnawati; Sitti Munawarah
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.807 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v3i1.78

Abstract

Abstract: Factors Related To Occurrence Of Diarrhea In 4-6 Year Children. Diarrhea cases in 4-6-year-old children in Desa Kalimas raised annually, from 10% in 2013 to 33% in 2014, and 35% in 2015. This study aimed at factors related to diarrhea cases in 4-6-year-old children in Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap. Cross Sectional approach was used forty one sample participated in this study. They were selected by using proportional random sampling technique. The data analysis using chi-square test with a 95% confidence level. The study revealed significant correlation of hand washing (p = 0,043 ; PR = 2,175), microbial quality of drinking water storage (p = 0,016 ; PR = 1,462), availability of family latrine (p = 0,003 ; PR = 3,242), and diarrhea cases. There was no significant correlation between diarrhea cases are the habit of boiling water with the microbial quality of drinking water, the source of water for washing cutlery, and microbial of drinking water, (p > 0,05). It is hoped health authorized staffs in Desa Kalimas apply community- based total sanitation, enhance clean and healthy behaviour, and socialize healthy drinking water storage based on Regulation of Minister of Healthy No. 3/2014.Abstrak: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 4-6 Tahun. Angka kejadian diare pada anak usia 4-6 tahun di Desa Kalimas mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2013 kejadian diare sebesar 10%, tahun 2014 sebesar 33% dan 35% pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak usia 4-6 tahun di Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel  45 orang yang diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan dengan diare (p = 0,043; PR = 2,175), penyimpanan air minum dengan kualitas mikrobiologi air minum (p = 0,016; PR = 1,462), ketersediaan jamban keluarga dengan diare (p = 0,003; PR = 3,242). Variabel yang tidak berhubungan yaitu kebiasaan memasak air dengan kualitas mikrobiologi air minum, sumber air untuk mencuci alat makan/minum dan kualitas mikrobiologi air minum dengan diare (p ≥ 0,005). Disarankan agar di Desa Kalimas bisa diterapkan program STBM dan peningkatan penerapan PHBS pada masyarakat Desa Kalimas serta mensosialisasikan cara penyimpanan air minum yang baik sesuai dengan Permenkes No 3 tahun 2014.