Claim Missing Document
Check
Articles

Kerjasama Sekolah dan Orangtua dalam Pembinaan Akhlak Siswa Amalia Rizki Febrianti; Asep Dudi Suhardini; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.753 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3878

Abstract

Abstract. This research was conducted to find out the description of the cooperation carried out by schools and parents in fostering the morals of students at Mdt. Al-Ikhlas in Gandasari Village, a description of the morals of students in increasing cognitive insight, appreciation of affective values and behavioral habits in moral development. The approach used is a qualitative approach with the type of case study research. This research was conducted at Gandasari Village with informants from this study the Principal and Teachers and Parents. Data collection techniques in this study used interviews and questionnaires. Data analysis includes steps of data reduction, data presentation and drawing conclusions. Test the validity of the data using triangulation. The results of the study of School and Parent Cooperation in Moral Development shows that: 1. Cooperation between schools and parents in fostering the morals of students in the cognitive domain goes well because the teacher carries out his responsibilities and roles in school well and parents do the same thing where the learning that children get at school is repeated continuously by parents at home. 2. Cooperation between schools and parents in fostering students' morals in the affective domain can be indicated through the development of discipline in studying a learning material. Schools encourage students to be responsible for completing the material provided and parents have more roles to encourage children to understand the material taught at school. 3. cooperation between schools and parents in the psychomotor domain is to encourage children to develop skills in completing work related to motor activities. This is obtained through training and habituation carried out by teachers and parents. Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kerjasama yang dilakukan sekolah dan orangtua dalam pembinaan akhlak sisw di Mdt. Al-Ikhlas Desa Gandasari, gambaran akhlak peserta didik dalam meningkatkan wawasan kognitif, penghayatan nilai afektif dan kebiasaan berperilaku dalam pembinaan akhlak. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Desa Gandasari dengan informan dari penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru serta Orangtua. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan kuesioner. Analisis data meliputi langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian Kerjasama Sekolah dan Orangtua dalam Pembinaan Akhlak siswa menunjukan bahwa: 1. Kerjasama sekolah dan orangtua dalam pembinaan akhlak siswa di pada ranah kognitif berjalan dengan baik karena guru melaksanakan tanggung jawab dan perannya disekolah dengan baik dan orangtua pun melakukan hal yang sama yang mana pembelajaran yang didapatkan anak disekolah diulang kembali secara kontinyu oleh orangtua dirumah. 2. Kerjasama sekolah dan orangtua dalam pembinaan akhlak siswa pada ranah afektif dapat diindikasikan melalui pembinaan kedisplinan dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Sekolah mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan materi yang diberikan dan orangtua memiliki peran yang lebih untuk mendorong anak dalam memahami materi yang diajarkan disekolah. 3. kerjasama sekolah dan orangtua pada ranah psikomotorik adalah mendorong anak dalam memunculkan keterampilan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas motoric. Hal ini didapat melalui latihan dan pembiasaan yang dilakukan oleh guru dan orangtua.
Implementasi Pendidikan Iman bagi Santri melalui Program Belajar Bersama Orang Tua di Kuttab Al-Fatih Cimenyan Bandung Level Kuttab Awal Tiga Muhammad Zulfikar; Aep Saepudin; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.844 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3978

Abstract

Abstract. The role of parents in children's faith education cannot be completely replaced by the role of the teacher. Therefore, there needs to be good cooperation between parents and teachers in the faith education process that is carried out. The purpose of this study was to determine the planning, implementation, evaluation as well as supporting and inhibiting factors in the implementation of Faith Education for students through the Learning with Parents program at Kuttab Al-Fatih Bandung. This study uses a descriptive method using a qualitative approach to examine the implementation of Faith Education through the Learning with Parents program. Data collection techniques were carried out by means of interviews, observations, and documentation studies. The results showed that: (a). Planning for faith education through the study program with parents consists of preparing a schedule for the BBO program for one academic year by the coordinator of the faith class and making a kuttab activity plan (RKK) made by the faith class teacher. (b). The implementation of faith education through the BBO program is carried out continuously between teachers and parents. Beginning with faith education conducted in the classroom by the faith class teacher, then followed by parents with a faith class assignment guide. (c). The evaluation or assessment used in the BBO program is an attitude assessment that is carried out in stages (d). The supporting factor that dominates the implementation of the program is parents' awareness of the importance of the role of parents in accompanying children when studying at home. While the inhibiting factor is the lack of understanding of parents in the technical implementation and writing feedback on activities that have been carried out at home. Abstrak. Peran orangtua dalam pendidikan iman anak tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh peran guru. Oleh karenanya perlu ada kerjasama yang baik antara orangtua dan guru dalam proses pendidikan iman yang dilakukan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Pendidikan Iman bagi santri melalui proram Belajar Bersama Orangtua di Kuttab Al-Fatih Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk meneliti implementasi Pendidikan Iman melalui program Belajar Bersama Orangtua. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a). Perencanaan pendidikan iman melalui program berlajar bersama orangtua terdiri dari penyusunan jadwal program BBO untuk satu tahun ajaran oleh koordinator kelas iman dan pembuatan rencana kegiatan kuttab (RKK) yang di buat oleh guru kelas iman. (b). Pelaksanaan pendidikan iman melalui program BBO dilakukan secara berkesinambungan antara guru dengan orangtua. Diawali dengan pendidikan iman yang dilakukan di kelas oleh guru kelas iman, kemudian dilanjutkan oleh orangtua dengan panduan tugas kelas iman. (c). Evaluasi atau penilaian yang digunakan pada program BBO adalah penilaian sikap yang dilakukan secara bertahap (d). Faktor pendukung yang mendominasi pelaksanaan program adalah kesadaran orangtua akan pentingnya peran orantua dalam membersamai anak saat belajar di rumah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya pemahaman orangtua dalam teknis pelaksanaan dan penulisan feedback atas kegiatan yang telah dilakukan di rumah.
Konsep Ulul Albab dalam QS. Ali Imran Ayat 190-194 dan Implikasinya pada Pendidikan Karakter Mia Rosmiati; Eko Surbiantoro; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.847 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4377

Abstract

Abstract. According to Ibn Katsir Ulul Albab is a man of perfect intellect and intelligence. Lafaz "Ulul Albab" is repeated 16 times in the Qur'an. However, the meaning of ulul albab is still in general, it is only explained in general that ulul albab is a person who has a mind. In it, it has not been seen the true characteristics of the ulul albab itself. Some verses of the Qur'an acknowledge that man is the being with the best creation, this is a fitri privilege over other beings, especially when it comes to thinking. Based on this, what is of interest to researchers is what are the true characteristics of Ulul Albab in the Qur'an? is there any character education values in Ulul Albab that we can take? In this study, the researcher examined the concept of Ulul Albab in the Qur'an Surat Ali Imran verses 190-194. This research uses a descriptive-analytical mentode with a type of library research (Library research). Researchers take steps that identify, collect, process, and review existing data related to the Ulul albab problem in the form of primary and secondary data. The results of this study are: There are characteristics in Ulul Albab that can be implications for character education. As for the characteristics of Ulul Albab in QS. Ali-Imran verses 190-194 is that Ulul Albab always carries out the commandments of Allah and stays away from all His prohibitions; have the constancy of faith; good at taking wisdom in every thing that has happened; always keeping the promises he had made. Abstrak. Menurut Ibnu Katsir Ulul Albab adalah orang yang mempunyai akal dan kecerdasan yang sempurna. Lafaz “Ulul Albab” diulang 16 kali dalam Al-Qur’an. Akan tetapi, pemaknaan ulul albab masih secara umum, hanya dijelaskan secara garis besar bahwa ulul albab itu orang yang memiliki pikiran. Didalamnya belum nampak karakteristik sebenarnya dari ulul albab itu sendiri. Beberapa ayat Al-Qur'an mengakui bahwa manusia adalah makhluk dengan ciptaan terbaik, inilah keistimewaan yang fitri dari pada makhluk lain, terutama dalam hal berpikir. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi ketertarikan peneliti adalah bagaimana karakteristik yang sebenarnya dari Ulul Albab di dalam Al-Qur’an? apakah di dalam Ulul Albab terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat kita ambil? Dalam penelitian ini, peneliti meneliti konsep Ulul Albab dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 190-194. Penelitian ini menggunakan mentode deskriptif-analitis dengan jenis penelitian kepustakaan (Library research). Peneliti mengambil langkah-langkah yaitu mengidentifikasi, mengumpulkan, mengolah, dan meninjau data yang ada terkait dengan masalah Ulul albab dalam bentuk data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah: Terdapat karakteristik dalam Ulul Albab yang dapat di implikasikan pada pendidikan karakter. Adapun ciri Ulul Albab dalam QS. Ali-Imran ayat 190-194 adalah bahwa Ulul Albab selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya; memiliki keteguhan iman; pandai mengambil hikmah dalam setiap hal yang telah terjadi; selalu menepati janji yang telah dibuatnya.
Nilai-Nilai Aqidah Islam yang Terkandung dalam Novel Kembara Rindu Karya Habiburrahman El Shirazy Intan Nurfauziah; Sobar Al Ghazal; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.709 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4597

Abstract

Abstract. Nowadays value of aqidah has an important role for a person in living life, especially in the understanding and application of islamic religious values that he embraced. Aqidah value the main key for a person to live in harmony. Aqidah value can be obtained from anywhere, not only fixated on textbooks, but also can be obtained from literary works, one of which is novelsThis study aims to explore and analyze the values of aqidah and character typology contained in the Novel kembara rindu so that readers can understand and learn from the wisdom conveyed by the author. This research discusses the values of moral education contained in the novel of fouras the main characters, This research uses qualitative approach which is descriptive analysis approach, and using literature research method.The results of this study are moral values conducted by 4 main characters in the novel, one of which is Syifa who has an honest nature and Ridho who religious blessing and trust And also in the novel contained aqidah values such as,(1) such as taqarub to Allah such as praying, praying, blessing Allah, dzikir, istighfar and reading the Qur'an (2) Typology of characters in novels related to aqidah, such as hard workers, syaja'ah (brave), religious , honest and helpful (3) The implications of the values of aqidah in the novel of the longing traveler for a Muslim, such as praying, seeking religious knowledge, religious and gentle educators, broadcasting the Qur'an, covering aurat and loving orphans. Abstrak. Dewasa ini, nilai- nilai aqidah memiliki peranan penting bagi seseorang dalam menjalani kehidupan, terutama dalam pemahaman serta penerapan nilai-nilai agama Islam yang dianutnya. Nilai-nilai Aqidah dapat diperoleh darimana saja, tidak hanya terpaku kepada buku pelajaran, namun juga dapat diperoleh dari karya sastra, salah satunya adalah novel.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan deskriptif analisis,Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai aqidah yang dilakukan oleh empat tokoh utama di dalam novel, salah satunya dalah syifa yang memiliki sifat jujur dan ridho yang religius dan amanah. Dan juga di dalam novel tersebut terkandung nilai-nilai aqidah seperti, (1)seperti taqarub kepada Allah seperti berdoa,sholat, ridho Allah,dzikir, istighfar dan membaca Al-Qur’an(2)Tipologi tokoh di dalam novel yang berkaitan dengan aqidah, seperti pekerja keras, syaja’ah (berani), religius,jujur dan tolong menolong (3)Implikasi nilai-nilai aqidah dalam novel kembara rindu bagi seorang muslim,seperti menunaikan sholat,menuntut ilmu agama,pendidik yang religius dan penuh kelembutan,mensyiarkan Al-Qur’an, menutup aurat dan menyayangi anak yatim.
Peran Nilai Budaya Sunda dalam Pola Asuh Orang Tua bagi Penanaman Nilai Moral dan Agama Anak di Kampung Pasirgede Desa Sindangpanon Banjaran Astri Mahesa; Fitroh Hayati; Arif Hakim
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.243 KB) | DOI: 10.29313/bcsecte.v2i2.4483

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to find out the Sundanese Cultural Values ​​and parenting patterns for inculcating moral and religious values, which were applied in Pasir Gede Village and how the role of parents in the Sundanese Cultural Tradition Values. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation which then test the validity of the data using data triangulation. Based on the results of the study, it was found that: (1) The Sundanese cultural values ​​that still exist in the Pasirgede village are the values ​​of penance, compassion and nurturing, ethical values ​​and politeness and religious values. , kapamalian, Traditions related to religion such as thanksgiving for pregnancy, celebration of holidays, the tradition of marriage using Sundanese customs. (2) In this case the family does not play a role in the value of Sundanese cultural traditions. because, there are inhibiting factors that hinder the role of the family on the values ​​of Sundanese cultural traditions, such as the play environment for children who have different parental upbringing, the school environment, the home environment that has mingled with immigrants. The widespread use of mobile phones and television in all circles makes the Sundanese family of Pasirgede village easier to find information, one of which is about the value of cultural traditions that are no less left behind by the times. (3) Parenting for girls has a tendency to pay more attention to ethics, because today's young generation looks less in proper manners. Parenting applied by parents will also shape the habits of children in their daily lives. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Nilai Budaya Sunda dan Pola asuh orang tua bagi penanaman nilai moral dan agama, yang diterapkan di Kampung Pasir Gede serta Bagaimana Peran orang tua terhadap Nilai Tradisi Budaya Sunda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi yang selanjutnya pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa: (1)Nilai budaya sunda yang masih ada di kampung pasirgede ialah nilai silih asah, silih asih dan asuh, Nilai etika dan kesopanan dan Nilai keagamaan, Kemudian Tradisi yang masih ada di kampong Pasir gede ialah Tradisi berbahasa sunda, kapamalian, Tradisi yang berkaitan dengan keagamaan seperti syukuransyukuran kehamilan, perayaan hari besar, tradisi menikah dengan menggunakan adat sunda. (2) Dalam hal ini keluarga tidak berperan terhadap nilai tradisi budaya sunda. sebab, terdapat faktor penghambat yang menghalangi peran keluarga terhadap nilai tradisi budaya sunda yaitu seperti lingkungan sepermainan anak yang memiliki didikan orangtua yang berbedabeda, lingkungan sekolah, lingkungan rumah yang sudah berbaur dengan warga pendatang. Maraknya penggunaan handphone dan televisi disemua kalangan membuat keluarga sunda kampung Pasirgede dapat mempermudah mencari informasi salahsatunya mengenai nilai tradisi kebudayaan yang tidak kalah tertinggal oleh zaman. (3) Pola asuh kepada anak perempuan memiliki kecenderungan lebih memperhatikan dalam etika, karena generasi muda masa sekarang terlihat kurang dalam bertatakrama yang sesuai. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pun akan membentuk kebiasaan-kebiasaan anak dalam kesehariannya.
Nilai-Nilai Pendidikan Menurut Al Quran Surat An-Nisa Ayat 58 tentang Kompetensi Guru Muhammad Qais Arrasyid; Erham Wilda; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6193

Abstract

Abstract. A professional teacher must have several competencies needed by a teacher. Competence is a form of work that is responsible for achieving a goal. These competencies include Pedagogic competencies, Professional competencies, personality competencies, and social competencies. Therefore, the formulation of the essence of Trustworthiness, Fairness and Competence according to experts emerged. (3) What are the educational values in QS An-Nisa verse 58 regarding teacher competence. This research used a descriptive-analytical collection technique, namely literature (Study Literature) with a study of interpretations, books, literature, notes, reports related to the subject matter of the research. From this study, it was concluded that educational values according to An-Nisa verse 58 concerning teacher competence. namely, (1) Trustworthy values regarding Teacher Competence, namely the teacher is obliged to have the ability, understanding, management, understanding, development, design, implementation and evaluation and understand competency standards and subject content standards and teaching materials in the curriculum, understand the structure , concepts, and scientific methods that cover teaching materials, understand the relationship between concepts related subjects. As well as applying scientific concepts in everyday life (2) Fair values regarding teacher competencies, namely teachers are obliged to have attitudes and treatments that are applied to their students and provide examples of good behavior in everyday life. Abstrak. Seorang guru profesional harus memiliki beberapa kompetensi yang dibutuhkan seorang guru. Kompetensi adalah bentuk pekerjaan yang bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi Pedagogik, kompetensi Profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.. Maka dari itu, munculah rumusan hakikat Amanah, adil dan Kompetensi menurut para ahli. (3) Bagaimana nilai-nilai pendidikan dalam QS An-Nisa ayat 58 tentang kompetensi Guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis teknik pengumpulan yaitu kepustakaan (Study Literature) dengan penelahan study terhadap tafsir, buku, literatur, catatan, laporan yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa Nilai-nilai pendidikan menurut An-Nisa ayat 58 tentang kompetensi guru. yaitu, (1) Nilai-nilai Amanah tentang Kompetensi Guru yaitu Guru berkewajiban mempunyai kemampuan, pemahaman, pengelolaan, pemahaman, pengembangan, perancangan, pelaksanaan dan evaluasi dan memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum, memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar, memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait. Serta menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari (2) Nilai-nilai Adil tentang kompetensi Guru yaitu Guru berkewajiban mempunyai sikap dan perlakuan yang diaplikasikan kepada anak didiknya dan memberikan contoh prilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai - Nilai Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 8 Eric Kisswanto; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6365

Abstract

Abstract. Al-Quran is the main source that can be used as a guide by every Muslim in practicing noble morals. And the Prophet Muhammad SAW can be used as a role model in fostering noble morals. Because the Koran is the morals of the Prophet Muhammad SAW or the Prophet Muhammad SAW is the living Al-Quran. Thus the importance of noble morals in human life so that in the Islamic religion there are many mentions in the Koran, one of the verses of the Koran that talks about morals is the Al-Quran surah Al-Maidah Verse 8. This research wants to know the moral education contained in the letter Al-Maidah verse 8. This research was conducted through library research, namely by taking data from books or scientific works related to the issues to be discussed either in the form of interpretations, Al -Quran, education and morals. The interpretation method used is the tahlili interpretation method, namely interpreting the verses of the Koran by explaining all the aspects contained in the verses being interpreted and explaining the meanings contained therein in accordance with the expertise of the interpreter who interprets these verses. The results of the research show that the essence of Surah Al-Maidah verse 8 is, (1) A believer must speak righteously because Allah SWT. ordered to carry out charity and work honestly only because Allah is All-Seeing and All-Knowing. (2) A believer must act sincerely because of Allah SWT. not because they want praise from others. (3) A believer must have piety to Allah SWT, that is, have a good relationship with Allah and be able to put everything in its place. (4) A believer must act fairly under any circumstances and to anyone without discriminating between kinship, family or enemies. The values of moral education contained in the letter Al-Maidah verse 8 are: (1) The value of righteously. (2) The value of sincerity. (3) The value of piety. (4) The value of justice. ABSTRAK. Al-Quran merupakan sumber utama yang dapat dijadikaan pedoman oleh setiap muslim dalam mengamalkan akhlak yang mulia. Dan Nabi Muhammad SAW dapat dijadikaan tauladan dalam pembinaan akhlak yang mulia. Karena Al-Quran adalah akhlak Nabi Muhammad SAW atau Nabi Muhammad SAW adalah Al-Quran hidup. Demikian pentingnya akhlak yang mulia dalam kehidupaan manusia sehingga dalam agama islam banyak di sebutkaan dalam Al-Quran, salah satu ayat Al-Quran yang membicaraakan tentang akhlak adalah Al-Quran surat Al-Maidah Ayat 8. Penelitian ini untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Al-Maidah ayat 8. Penelitian ini dilakukan melalui study kepustakakaan (Library research), yaitu dengan mengambil data dari buku-buku atau karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas baik berupa tafsir, Al-Quran, pendidikan dan akhlak. Adapun metode tafsir yang digunakan yaitu metode tafsir tahlili yaitu menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan memamarkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercantum didalamnya sesuia dengan keahlian muffasir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa esensi dari surat Al-Maidah ayat 8 adalah, (1) Seorang mukmin harus berkata benar karena Allah SWT. memerintahkan untuk melaksanakan amal dan pekerjaan secara baik dan benar hanya karena Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. (2) Seorang mukmin harus berbuat ikhlas karena Allah SWT. bukan karena ingin pujian dari orang lain. (3) Seorang mukmin harus memiliki ketaqwaan kepada Allah SWT., yaitu memiliki hubungan baik dengan Allah dan dapat menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. (4) Seorang mukmin harus adil berlaku adil dalam keadaan bagaimana pun dan terhadap siapapun tanpa adanya memilah-milih antara kekerabatan, keluarga atau pun musuh. Adapun nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung di dalam surat Al-Maidah ayat 8 adalah: (1) Nilai kebenaran. (2) Nilai keikhlasan. (3) Nilai ketaqwaan. (4) Nilai keadilan.
Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menggunakan Metode Tutor Sebaya Indah Novianti Suhara Komar; Fitroh Hayati; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6527

Abstract

Abstract. Education according to its path consists of: formal, informal and non-formal education. Nonformal education (PNF) pathways include life skills education, PAUD, youth education, women's empowerment education, literacy education, family education, skills education and job training/ courses, equality education pursue packages, and other education aimed at developing the abilities of learners. This research study is based on the situation of learners (learning citizens) in equality education institutions that come from various circles. Because of this, PKBM (Community Learning Activity Center) Holis Bandung has its own innovation by applying peer tutor methods in learning so that the results of learning that have been done can increase. This research aims to find out the planning, implementation and evaluation of PAI (Islamic Religious Education) learning using peer tutor methods in improving learners' learning outcomes at PKBM Holis Bandung City. The type of approach used in this study is a qualitative approach with case study methods. Data collection techniques through interviews, observations and documentation studies. Based on the results of data processing, the planning carried out in using peer tutor methods for PAI learning is to prepare RPP (Learning Implementation Plan), lesson schedule, peer tutor method learning planning, media used. While the implementation of PAI learning carried out by peer tutor methods is carried out neatly and neatly, the implementation using the peer tutor method consists of preliminary activities, core activities, closing activities. These activities have been carried out well in accordance with the main purpose of learning using peer tutor methods, namely improving learning outcomes. And for the evaluation carried out, the core tutor provides an assessment based on several aspects, namely the family aspect, the skills aspect, the cognitive aspect. Abstrak. Pendidikan menurut jalurnya terdiri atas: pendidikan formal, informal dan nonformal. Jalur pendidikan nonformal (PNF) meliputi pendidikan kecakapan hidup, PAUD, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keluarga, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja/ kursus, pendidikan kesetaraan kejar paket, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Jenis pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil pengolahan data, perencanaan yang dilakukan dalam menggunakan metode tutor sebaya untuk pembelajaran PAI adalah dengan menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), jadwal pelajaran, perencanaan pembelajaran metode tutor sebaya, media yang digunakan. Sedangkan Pelaksanaan pembelajaran PAI yang dilaksanakan dengan metode tutor sebaya terlaksana dengan tersusun dan rapi, pelaksanaan menggunakan metode tutor sebaya terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup. Kegiatan tersebut telah terlaksana dengan baik sesuai tujuan utama pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya yaitu meningkatkan hasil belajar. Dan untuk evaluasi yang dilakukan, tutor inti memberikan penilaian berdasar pada beberapa aspek, ialah aspek kekeluargaan, aspek keterampilan, aspek kognitif.
Model Pembelajaran Tahfidz Al-Qur'an di Pesantren Qur'an Nurul Huda Subang Nurgina Kamelia Ahmad Solehudin; Nan Rahminawati; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6627

Abstract

Abstract. The tahfidz Al-Qur'an program is a flagship program at the Nurul Huda Subang Qur'an Islamic Boarding School, in its implementation a learning model has been applied which with the learning model applied now creates some of the best hafidz and hafidzah students who are able to complete 15 chapters in three years even beyond it to 30 juz. This study aims to find an approach to learning the tahfidz of the Qur'an at the Qur'an Islamic Boarding School Nurul Huda Subang, identify the procedures for implementing the tahfidz Al-Qur'an learning method at the Qur'an Islamic Boarding School Nurul Huda Subang, analyze the methods and techniques of learning tahfidz Al-Qur'an Qur'an at the Nurul Huda Subang Qur'an Islamic Boarding School, and reveals the advantages and disadvantages of the tahfidz learning model used at the Nurul Huda Subang Qur'an Islamic Boarding School. The method used in this research is descriptive method through a qualitative approach. By collecting data using observation techniques, interviews, and documentation studies. Based on the results of the research, the learning model applied at the Qur'an Nurul Huda Subang Islamic boarding school uses a direct learning model, this learning model applies step-by-step learning to students using a process approach which, if applied to the direct learning model, students will be more skilled in mastering the material. given, because this process approach focuses students on actively developing their potential in obtaining learning outcomes. The learning strategy is by determining the level of the bi al-nazhr program, and the bi al-gaib program, bi an-nadr is the level that specializes in improving Al-Qur'an reading and bi al-ghaib is the level for the memorization stage. The method used is to use the following methods: Tahsin, Ziyadah, Tasmi', Tafhim, Murajaah, and Ilham.. Abstrak. Program tahfidz Al-Qur’an merupakan program unggulan di Pesantren Qur’an Nurul Huda Subang, dalam pelaksanaannya telah diterapkan suatu model pembelajaran yang mana dengan model pembelajaran yang diterapkan kini terciptanya beberapa santri hafidz dan hafidzah terbaik yang mampu menuntaskan 15 juz dalam waktu tiga tahun bahkan melampauinya sampai 30 juz. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pendekatan pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di Pesantren Qur’an Nurul Huda Subang, mengidentifikasi prosedur pelaksanaan metoda pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di Pesantren Qur’an Nurul Huda Subang, menganalisis metoda dan teknik pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di Pesantren Qur’an Nurul Huda Subang, dan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan pada model pembelajaran tahfidz yang digunakan di Pesantren Qur’an nurul Huda Subang. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Dengan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran yang diterapkan di pesantren Qur’an Nurul Huda Subang menggunakan model pembelajaran langsung, model pembelajaran ini menerapkan kepada santri pembelajaran setahap demi setahap dengan menggunakan pendekatan proses yang mana jika diterapkan pada model pembelajaran langsung santri akan lebih terampil dalam menguasai materi yang diberikan, karena pendekatan proses ini yang memusatkan santri secara aktif mengembangkan potensi dirinya dalam memperoleh hasil belajar. Strategi pembelajarannya dengan menentukan tingkatan program bi al-nazhr, dan program bi al-gaib, bi an-nadr adalah tingkatan yang mengkhususkan perbaikan bacaan Al-Qur’an dan bi al-ghaib adalah tingkatan bagi tahap menghafal. Metoda yang digunakan adalah menggunakan metode: Tahsin, Ziyadah, Tasmi’, Tafhim, Murajaah, dan Ilham.
Penerapan Metode Tahsin untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Sekolah Menengah Atas Della Indah Fitriani; Fitroh Hayati
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jpii.v5i1.227

Abstract

This research was motivated by the poor of students’ ability in class X IPS SMA Al-Falah Dago in reading and writing Al-Qur'an (BTAQ). It aims, first, to know how the objective conditions of their Al-Qur'an reading ability. Second, to find out how to apply the tahsin method to improve their Al-Qur'an reading ability. Third, to find out how is the effect of the tahsin method implementation to improve their Al-Qur'an reading ability. It was a quantitative study using the experimental method. The results of this study had indicated that the implementation of the tahsin method had a significant effect on improving their Al-Qur'an reading ability which is applicable to the correct makharijul huruf and tajwid rules. The teacher was using classical reading and listening (KBS) in the teaching and learning process. They also were participating to exemplify good reading and to justify the students' reading.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Ade Nandar Aep Saepudin Aep Saepudin Alya Fadhillah Hidayat Amalia Rizki Febrianti Andhita Khaerunnisa Annisa Aulia Nur Rahman Arianti, Ipah Arif Hakim Arini, Kaefah Asep Dudi Suhardini Asnita Frida Sebayang Astri Mahesa Aulia Nakhita Hashi Aulia, Elsa Sivia Nur Awit Marwati Sakinah Ayi Sobarna Baehaqi, Riyandi Citra Shenya Adelia Dedih Surana Della Indah Fitriani Della Indah Fitriani Dewi Mulyani Dewi Mulyani Dienan Shafyah Zahrah Dinar Nur Inten Dudi, Asep Eko Surbiantoro Eko Surbiantoro Elsa Selvia Enoh Erham Wilda Erhamwilda Erhamwilda Erhamwilda Eric Kisswanto eva samantha pertiwi Fahira Aliyarahma Az-Zahra Fauzi, Sabiyla Fitriani Millenia Onesha Ghina Nabila Putri Heru Pratikno Heru Pratikno Hirza Huriah Rachmah Iko Andrean Indah Novianti Suhara Komar Intan Nurfauziah Kintan Nur’imanda Laksmi dewi Laksmi Dewi, Laksmi Lia Yulianti Lisda Syabaniah Listivia Yunanda Lufi Nur Shalma Luqi Nujhan Dilalurrahman masnipal Mia Rosmiati Muhammad Dwieky Cahyadien Muhammad Fahmi Alwan Muhammad Lucky Fahrezi Muhammad Qais Arrasyid Muhammad Qais Arrasyid Muhammad Zulfikar Mujahid Muna Nabila Mutaqin, Enjen Zaenal Naira Alya Maura Gunawan Nan Rahminawati Naqiya Salsabila Nurgina Kamelia Ahmad Solehudin Nurul Afrianti, Nurul nurul khofifah Putri Aliyya Maulani Rasyid, A. Mujahid Reni Mulyani Revan Dwi Erlangga Ria Haryati Ningsih Riyan Andriyana Rohaeni, Imas Salma Hanifa Sheren Issaura Sinsin Ummu Jahieda Siti Hanifah Najmal Jannah Siti Sarah Sobar Al Ghazal Sobar Al Ghazal Soca Regita Sisilia Sri Hartini Sugianti, Riestha Suryadi Suryadi Suryadi Syifa Aghnia Zaenal Tasya Azzahra Triastuti, Yulis Ufaira Tsabita Haiman Usamah Almujahid Vania Hasna Lutfiyah Violin Arsy Zahran Rahadian Wahyu Fajar Faadhilah Windi Wildatul Mala