Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Metode Index Card Match pada Penerapan Pembelajaran Ilmu Tajwid Kelas IV di SDN Lagadar 01 eva samantha pertiwi; Nan Rahminawati; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12410

Abstract

Abstract. The lack of effectiveness of student learning outcomes is the result of many things, one of which is the inappropriate use of learning methods. Therefore, it is hoped that the application of the index card match method can answer problems and increase the effectiveness of student learning outcomes. This research aims to find out how much the effectiveness of student learning outcomes has increased. This research was conducted on the Qur'an subject, Tajwid science material. This research was conducted in class IV B at SDN Lagadar 01 using a quantitative approach and quasi-experimental methods. Data collection techniques use interviews, tests and observations. Data analysis used the normality test, homogeneity test, and independent samples t test.The results of the research showed that the experimental class which used the index card match method was superior in the level of effectiveness of student learning outcomes to the control class which used conventional methods in Al Qur'an Subjects, Tajwid Science material. This can be seen from the average learning value after implementing the index card match method. The results of research on the learning process of the experimental class and control class show that the value of the control class is greater. Next, data analysis was carried out through an independent samples t test with the help of SPSS, the results were that there were significant differences in learning outcomes between the experimental class which used the index card match method and the control class which used the conventional method. This shows that the Index Card Match method is more effective when applied to learning the Qur'an, Tajwid Science. Abstrak. Kurangnya efektifitas hasil belajar siswa merupakan akibat banyak hal, salah satunya kurang tepatnya penggunaan metode belajar. maka dari itu, penerapan metode index card match diharapkan dapat menjawab permasalahan serta meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan efektivitas hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan pada Mata Pelajaran Al Qur’an materi Ilmu Tajwid. Penelitian ini dilakukan di kelas IV B SDN Lagadar 01 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode quasi eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, tes dan observasi. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji independent samples t test. Hasil penelitian menunujukkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan metode index card match lebih unggul tingkat efektivitas hasil belajar siswa dari kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional pada Mata Pelajaran Al Qur’an materi Ilmu Tajwid. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata belajar sesudah pelaksanaan metode index card match. Hasil penelitiaan terhadap proses belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kelas kontrol lebih besar nilainya. Selanjutnya dilakukan analisis data melalui uji independent samples t test dengan bantuan SPSS, hasilnya terdapat perbedaan signifikan hasil belajar antar kelas eksperimen yang menggunakan metode index card match dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal itu menunjukkan bahwa metode Index Card Match lebih efektif untuk diterapkan pada pembelajaran Al Qur’an Ilmu Tajwid.
Kajian Tafsir Maudhu’I tentang Perilaku Kaum Sodom dan Implikasinya terhadap Pendidikan Seks Bagi Anak Citra Shenya Adelia; Fitroh Hayati; Heru Pratikno
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.12701

Abstract

Abstract. Islam is a religion of fitrah that recognizes that the fitrah that humans have in all aspects of their lives, including aspects related to the fulfillment and encouragement of sexual instincts that Allah Swt. has created in humans. From a young age, humans are given the instinct to pair up and encourage the culprit to try to meet their partner. However, the rise of sex acts or relationships that are carried out outside of marriage and this is contrary to religious teachings and government regulations. This is the existence of marriage between men and men, known as homosexual / sodomy, was done by the people of the Prophet Luth, namely the people of Sodom who were told in Qs. Al-Anbiya verses 74-75 and Qs. Al-A’raf verse 80. This is the background for the author to conduct this research which aims to find out how the opinions of the mufasirs about Qs. Al-Anbiya verses 74-75 and Qs. Al-A'raf verse 80, how the essence of Qs. Al-Anbiya verses 74-75 and Qs. Al-A'raf verse 80, what are the experts' opinions on sex education for children, and what are the educational implications of Qs. Al-Anbiya verses 74-75 and Qs. Al-A'raf verse 80. Abstrak. Islam merupakan agama fitrah yang mengakui bahwa fitrah yang dimiliki manusia dalam semua aspek kehidupannya, termasuk aspek yang berkaitan dengan pemenuhan dan adanya dorongan insting seksual yang telah diciptakan Allah Swt. pada diri manusia. Sejak usia muda, manusia diberikan naluri untuk berpasangan telah tumbuh dan mendorong pelakunya untuk berupaya bertemu dengan pasangannya. Namun, maraknya perbuatan atau hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan dan hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama dan peraturan pemerintah. Hal tersebut adanya perkawinan yang dilakukan antara laki-laki dengan laki-laki yang dikenal dengan sebutan homoseks/sodomi sebagaimana perbuatan yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth yaitu kaum Sodom yang dikisahkan pada Qs. Al-Anbiya ayat 74-75 dan Qs. Al-A’raf ayat 80. Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat dari para mufasir tentang Qs. Al-Anbiya ayat 74-75 dan Qs. Al-A’raf ayat 80, bagaimana esensi dari Qs. Al-Anbiya ayat 74-75 dan Qs. Al-A’raf ayat 80, bagaimana pendapat para ahli tentang pendidikan seks bagi anak, dan bagaimana implikasi pendidikan dari Qs. Al-Anbiya ayat 74-75 dan Qs. Al-A’Raf ayat 80.
Pendidikan Aqidah Anak dalam Keluarga Menurut Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 133 Naira Alya Maura Gunawan; Fitroh Hayati; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.13936

Abstract

Abstract. Providing aqidah education to children is the obligation of every parent to their children, aqidah is the main foundation that must be owned by humans in order to form humans with noble personalities, with strong faith that lives by always involving Allah SWT. As the Prophet Yaqub did to his children in the Qur'an letter al-Baqarah verse 133. Based on this, this study aims to (1) obtain the results of the opinions of the muffasir regarding QS Al-Baqarah verse 133, (2) find the essence contained in QS Al-Baqarah verse 133, (3) identify the opinions of experts regarding children's aqidah education in the family, (4) find the value of children's aqidah education in the family contained in QS Al-Baqarah verse 133. This research uses descriptive analysis method with library research data collection techniques collected from various sources mainly from the Qur'an as well as books and other published writings and also other sources related to this issue. The result of this research is in QS Al-Baqarah verse 133 there is the value of children's aqidah education in the family, namely giving wills to ana, the establishment of good communication between parents and children and the supervision of aqidah education to children. The essence of QS Al-Baqarah 133 is that parents must provide aqidah education to children from an early age, parents are required to prepare their children so as not to fall into polytheism, parents are obliged to always supervise their children's worship behavior. Abstrak. Pemberian pendidikan aqidah kepada anak merupakan kewajiban setiap orang tua kepada anak-anaknya, aqidah merupakan pondasi utama yang harus dimiliki oleh manusia agar terbentuknya manusia dengan kepribadian luhur, dengan iman yang kuat yang hidup dengan selalu melibatkan Allah SWT. Seperti yang dilaukan Nabi Yaqub kepada anak-anaknya dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 133. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh hasil pendapat para muffasir mengenai QS Al-Baqarah ayat 133, (2) menemukan esensi yang terkandung dalam QS Al-Baqarah ayat 133, (3) mengidentifikasi pendapat para ahli mengenai pendidikan aqidah anak dalam keluarga, (4) menemukan nilai pendidikan aqidah anak dalam keluarga yang terkandung dalam QS Al-Baqarah ayat 133. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data library research yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang utamanya dari al-Qur’an serta buku-buku serta tulisan-tulisan lainnya yang dipublikasikan dan juga sumber lain yang berkaitan dengan permasalahan ini. Hasil dari penelitian ini adalah dalam QS Al-Baqarah ayat 133 terdapat nilai pendidikan aqidah anak dalam keluarga yaitu memberikan wasiat kepada ana, tejalinnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak serta adanya pengawasan pendidikan aqidah kepada anak. Esensi QS Al-Baqarah 133 adalah orang tua harus memberikan pendidikan aqidah kepada anak sejak dini, orang tua diharuskan untuk mempersiapkan anaknya agar tidak terjerumus kepada kemusyrikan, orang tua berkewajiban untuk selalu mengawasi perilaku ibadah anaknya.
Pola Pembinaan Karakter Religiusitas Anak Melalui Penanaman Pendidikan Agama Islam di Panti Asuhan Yayasan Salamiyah Al-Aziz Kota Bandung Annisa Aulia Nur Rahman; Aep Saepudin; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.14719

Abstract

Abstract. The Salamiyah Al-Aziz Foundation orphanage is one of the orphanages that provides assistance to abandoned, orphaned, and poor children in the form of services to meet their basic needs, health, education, and guidance for their mentee. The focus of this research is to describe the pattern of fostering children's religiosity character through PAI cultivation carried out at the Salamiyah Al-Aziz Foundation orphanage with the aim of being used as a guideline and can be applied in the lives of mentee. This research uses a qualitative descriptive method with a qualitative approach. The data collection technique is through observation, interviews, and documentation. The results showed that: (1) The purpose of this coaching is to educate the fostered participants' nature with Islamic insights so that the embedded religious character in the fostered participants can be applied in everyday life (2) The strategy used in coaching planning, namely the preparation process stage, implementation or implementation, and the evaluation process, this coaching strategy can also be seen in the resource person/presenter planning strategy and the determination of the time allocation and place of coaching. (3) The methods used in coaching are self-memorization method, tasmi' method, verse connection method, talaqqi method, lecture method, SCL method, PBL method, and habituation method. (4) The approach used in the orientation of coaching is the mentees to be able to play an active role in coaching activities, and in terms of material, namely using a constructivist and contextual approach (5) Evaluation is carried out as an assessment to improve quality in coaching activities and to see output by paying attention to development and self-change in religious character in mentee. Abstrak. Panti asuhan Yayasan Salamiyah Al-Aziz merupakan salah satu panti asuhan yang memberikan bantuan kepada anak-anak terlantar, yatim-piatu, dan dhuafa dalam bentuk pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pokok, kesehatan, pendidikan, dan pembinaan bagi anak asuhnya. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai pola pembinaan karakter religiusitas anak melalui penanaman PAI yang dilakukan di panti asuhan Yayasan Salamiyah Al-Aziz dengan tujuan untuk dijadikan pedoman dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan anak asuhnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk mendidik fitrah peserta binaan dengan wawasan keislaman agar tertanamnya karakter religius dalam diri peserta binaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (2) Strategi yang gunakan dalam perencanaan pembinaan, yaitu tahap proses persiapan, pelaksanaan atau implementasi, dan proses evaluasi, strategi pembinaan ini juga dapat dilihat dalam strategi perencanaan narasumber/pemateri dan penetapan alokasi waktu dan tempat pembinaan. (3) Metode metode yang digunakan dalam pembinaan adalah metode menghafal sendiri, metode tasmi’, metode sambung ayat, metode talaqqi, metode ceramah, metode SCL, metode PBL, dan metode pembiasaan. (4) Pendekatan yang digunakan dalam orientasi pembinaan adalah peserta binaan untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan pembinaan, dan ditinjau dari segi materi yaitu menggunakan pendekatan secara kontruktivisme dan kontekstual (5) Evaluasi dilakukan sebagai penilaian untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan pembinaan dan untuk melihat output dengan memperhatikan perkembangan dan perubahan diri dalam karakter religius pada peserta binaan.
Nilai-Nilai Pendidikan dari Q.S Al-Hajj Ayat 5 tentang Proses Perkembangan Manusia terhadap Bukti Kekuasaan Allah SWT Muhammad Fahmi Alwan; Fitroh Hayati; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.14993

Abstract

Abstract. Humans are one of the creatures that Allah created with the best creation. The creation of humans itself is a sign of proof of Allah SWT's power that occurs in humans themselves with the aim of providing warnings and increasing human faith, in the verses of the Koran which can be used as guidance about the process of human development, including in Q.S Al-Hajj Verses 5 The aims of this research are: (1) To obtain the results of the mufassir's thoughts regarding Q.S Al-Hajj Verses 5; (2) To know the essence contained in Q.S Al-Hajj Verses 5; (3) To find out the opinions of education experts about the process of human development; (4) to find educational values ​​about the process of human development. The approach used in this research is a qualitative approach, while the method used is a descriptive method with a type of literature, namely by collecting data using books, literature, library materials that support and are related to the researcher's discussion. The educational values ​​from Q.S Al-Hajj Verses 5, namely that as a believer, humans should always practice tadabbur and learn from every incident that occurs in their lives, apart from that, humans must also always be grateful for the blessings of life that Allah SWT has given. Abstrak. Manusia merupakan salah satu mahkluk yang Allah ciptakan dengan sebaik- baiknya penciptaan. Penciptaan manusia itu sendiri merupakan salah satu tanda bukti kekuasaaan Allah SWT yang terjadi pada diri manusia itu sendiri dengan tujuan untuk memberikan peringatan dan meningkatkan keimanan manusia, dalam ayat Al-Quran yang dapat dijadikan petunjuk tentang proses perkembangan manusia, diantaranya terdapat dalam Q.S Al-Hajj Ayat 5. Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk memperoleh hasil pemikiran para mufassir tentang Q.S Al-Hajj Ayat 5; (2) Untuk mengetahui esensi yang terdapat dalam Q.S Al-Hajj Ayat 5; (3) Untuk mengetahui pendapat para ahli pendidikan tentang proses perkembangan manusia; (4) untuk menemukan nilai-nilai pendidikan tentang proses perkembangan manusia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku, literatur, bahan pustaka yang menunjang dan ada keterkaitan dengan pembahasan peneliti. Dari hasil penelitian ini nilai-nilai pendidikan dari Q.S Al-Hajj Ayat 5 yaitu sebagai manusia yang beriman seharusnya manusia selalu bertadabbur dan mengambil pembelajaran dari setiap kejadian yang terjadi didalam kehidupannya, selain itu manusia juga harus selalu bersyukur atas nikmat kehidupan yang telah Allah SWT berikan.
Efektivitas Metode Insaniyah terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an di SDIT Fithrah Insani Andhita Khaerunnisa; Fitroh Hayati; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15408

Abstract

Abstract. This research explores the issue of Qur'anic illiteracy among Indonesian Muslims, emphasizing the urgency improving Qur'anic literacy. Through the application of the Insaniyah method, this research focuses on improving Qur'an reading skills. The results showed that the process learning Qur'an using the Insaniyah method involved initial activities, core activities, and final activities. The ability to read the Qur'an of students in Fithrah Insani 3 on daily test scores has an average of 85.73 and observation test scores have an average of 86.36, while in Fithrah Insani 2 on daily test scores has an average of 84.96 and observation test scores have an average of 85.38. Hypothesis testing shows the application of the Insaniyah method is effective in improving the ability to read the Qur'an which there is a significant difference in the results of the ability to read the Qur'an. This is evident in the test results on Fithrah Insani 3 students showing = 3.424 with = 2.059 with a Sig value. (2-tailed) 0.002 and Fithrah Insani 2 students showed = 2.777 with = 2.059 with a Sig value. (2-tailed) 0.002. This value shows (less than) <0.05 of the significance level in the paired sample t-test. Then is rejected and is accepted, indicating the influence of the Insaniyah method on the ability to read the Qur'an. Supporting factors for success of the Insaniyah method include additional classes, motivation Al-Qur'an teacher, homeroom teacher, and parents. However, the obstacles faced limited learning space and lack of learning time. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya kesadaran akan permasalahan terkait pemahaman dan praktik membaca Al-Qur’an di kalangan umat Islam. Banyak yang menganggap bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an hanya sebatas kemampuan membaca teks, tanpa memperhatikan metode dan ketentuan yang benar. Data riset menunjukkan 72% Muslim Indonesia mengalami buta aksara Al-Qur’an, menunjukkan kebutuhan akan peningkatan literasi Al-Qur’an. Tujuan penulisan skripsi ini yaitu menganalisis hasil belajar setelah diterapkan metode Insaniyah terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an, dengan maksud meningkatkan literasi Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode Insaniyah melibatkan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di Fithrah Insani 3 pada nilai ulangan harian memiliki rata-rata 85,73 dan nilai tes observasi memiliki rata-rata 86,36, sedangkan di Fithrah Insani 2 pada nilai ulangan harian memiliki rata-rata 84,96 dan nilai tes observasi memiliki rata-rata 85,38. Uji hipotesis menunjukkan penerapan metode Insaniyah efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an yang terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil kemampuan membaca Al-Qur’an. Hal ini terbukti dalam hasil pengujian pada siswa Fithrah Insani 3 menunjukkan = 3.424 dengan = 2.059 dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,002 dan siswa Fithrah Insani 2 menunjukkan = 2.777 dengan = 2.059 dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,002. Nilai ini menunjukkan (kurang dari) < 0,05 dari taraf signifikansi dalam uji paired sample t-test. Maka ditolak dan diterima, menunjukkan adanya pengaruh metode Insaniyah terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an. Faktor pendukung keberhasilan menggunakan metode Insaniyah meliputi kelas tambahan, motivasi guru Al-Qur’an, wali kelas, dan orang tua. Namun, terdapat hambatan seperti keterbatasan tempat belajar dan kurangnya waktu pembelajaran.
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Suluh Rindu Karya Habiburrahman El-Shirazy Windi Wildatul Mala; Hayati, Fitroh; Pratikno, Heru
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15470

Abstract

Abstract. This study aims to understand, explore, and analyze the values of character education in the novel "Suluh Rindu" by Habiburrahman El-Shirazy. Character education is an important aspect of achieving educational goals in Indonesia. A qualitative approach using descriptive qualitative data research methods was employed. Data was collected through reading, classifying, and gathering relevant information regarding the character education values in the novel "Suluh Rindu" by Habiburrahman El-Shirazy. The research results show that "Suluh Rindu" can be considered an educational literary work, aligned with character education values. The novel reflects 17 out of 18 character education values proposed by the Ministry of Education and Culture, which are religious, honest, tolerant, disciplined, hardworking, creative, independent, democratic, curious, nationalist, patriotic, appreciative of achievement, friendly/communicative, peace-loving, fond of reading, socially concerned, and responsible. Many characters in the novel exemplify behaviors reflecting these values. Teachers can play a role in educating and instilling these values through consistent teaching and habituation in the school environment. Therefore, it is recommended that educational institutions and related parties use this book, as it is well-suited to serve as a learning resource or supplementary book in education. Each conflict in the novel offers educational values that can be learned and emulated. This study is expected to contribute to the literature on character education and provide practical insights for the development of character education in students. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengeksplorasi, dan menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Suluh Rindu karya Habiburrahman El-Shirazy. Pendidikan karakter menjadi aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian jenis data kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui membaca, mengklasifikasi, dan mengumpulkan data-data yang relevan dengan penelitiannya yaitu nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Suluh Rindu karya Habiburrahman El-Shirazy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Suluh Rindu dapat dipandang sebagai karya sastra yang mendidik sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya. Terdapat 17 dari 18 nilai pendidikan karakter yang telah digagas oleh Kemendikbud. 17 nilai-nilai pendidikan karakter tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab. Banyak karakter tokoh dalam novel ini memberikan contoh perilaku yang mencerminkan nilai-nilai tersebut. Guru dapat memiliki peran dalam mengedukasi dan menanamkan nilai-nilai ini melalui pengajaran dan pembiasaan yang dilakukan secara konsisten di lingkukan sekolah. Oleh karena itu disarankan agar lembaga pendidikan dan pihak terkait dapat memanfaatkan buku tersebut, karena sangat cocok apabila novel ini dijadikan sumber belajar atau sebagi buku pendukung dalam dunia pendidikan. Karena di setiap konflik pada novel tersebut banyak nilai-nilai pendidikan yang dapat dipetik dan dapat diteladani. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada literatur pendidikan karakter dan memberikan pandangan praktis bagi perkembangan pendidikan karakter pada peserta didik.
Efektivitas Program Bina Pribadi Insani (BPI) dalam Penanaman Karakter Religius Siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu Fithrah Insani 3 Lisda Syabaniah; Ayi Sobarna; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15549

Abstract

Abstract. The formation of morals and the instillation of religious character are essential during a child's developmental period, as they represent a planned and systematic effort to help children recognize and practice Islamic values. This study uses a mixed methods approach, combining qualitative and quantitative research methods with data collection tools including interviews, observations, and questionnaires. Data sources in this research include fifth-grade students as quantitative data, and the principal and fifth-grade teachers of SDIT Fithrah Insani 3 as qualitative data. The research findings indicate that the planning of the Bina Pribadi Insani (BPI) program at SDIT Fithrah Insani 3 involves three main components: ideal timing, competent human resources, and a curriculum aligned with the Integrated Islamic School Network (JSIT) guidelines. The implementation of the BPI program at SDIT Fithrah Insani 3 is conducted sustainably, routinely every Friday, with the goal of cultivating noble character in students, starting with good habits like prayer and Quran recitation before the core material is delivered. The BPI program is effective as it has been running as expected, resulting in a change in students' behavior within the school environment. This outcome shows that the BPI program has successfully instilled religious character in students, achieving its established goals. With high average scores, the program proves to be suitable for elementary school levels, demonstrating that early instillation of religious character is crucial. The systematic and structured religious character education, as implemented in the BPI program, proves its effectiveness in developing religious values among students. Abstrak. Pembentukan akhlak dan penanaman karakter religius sangat diperlukan dalam masa perkembangan anak karena merupakan salah satu upaya yang terencana dan sistematis untuk menjadikan anak bisa mengenal dan mengamalkan nilai-nilai Islam. Penelitian ini menggunakan mix methods dengan menggabungkan dua bentuk pendekatan penelitian antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif, dengan alat pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan angket. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas V sebagai data kuantitatif, kepala sekolah dan wali kelas V SDIT Fithrah Insani 3 sebagai data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perencanaan program Bina Pribadi Insani (BPI) di SDIT Fithrah Insani 3 melibatkan tiga komponen utama, yaitu waktu yang ideal, sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, dan kurikulum yang sesuai dengan panduan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Pelaksanaan program Bina Pribadi Insani (BPI) di SDIT Fithrah Insani 3 telah dilaksanakan secara berkelanjutan, rutin setiap hari jum’at. Dengan bertujuan untuk membentuk peserta didik agar memiliki akhlak mulia, dimulai dari kebiasaan yang baik seperti doa dan tilawah al-Qur'an sebelum materi inti disampaikan. Program Bina Pribadi Insani (BPI) efektif karena sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, adanya perubahan sikap pada siswa di lingkungan sekolah. Hasil ini menunjukkan bahwa program BPI telah berhasil menanamkan karakter religius dengan baik pada peserta didik, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan nilai rata-rata yang tinggi, program ini terbukti tepat untuk dilaksanakan di tingkat Sekolah Dasar, penanaman karakter religius sangat penting dilakukan sejak dini. Pendidikan karakter religius yang sistematis dan terstruktur, seperti yang ditanamkan dalam program BPI, membuktikan kemampuannya dalam mengembangkan nilai-nilai religius di kalangan siswa.
Peranan Guru Akidah Akhlak pada Proses Pembentukan Akhlak Siswa dalam Kegiatan Mabit Luqi Nujhan Dilalurrahman; Mujahid Rasyid; Hayati, Fitroh
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15583

Abstract

Abstract. This research aims to obtain information about Akidah Education through MABIT activities that are in Mts PPI 38 Padalarang. The role of Akhlak Education in shaping the behavior or character of students is carried out through the MABIT (Night of Iman and Taqwa) activity in Mts PPI 38 Padalarang where this activity is subsequently to build the Akhlak Akidah students that corresponds to the Akidah Akhlak. This type of research is a type of qualitative research with a method of describing qualitatively. Data collection techniques in this research involve observations, interviews, and documentation. Data analysis techniques use data reduction, data presentation, and verification. The source of the data in this study is the data and the source of Mts PPI 38 Padalarang school. The results of the research carried out at the school Mts PPI 38 Padalarang there is a role of the Night Building Faith and Taqwa in the application of behavior shapes, Morals students performed in everyday life. This MABIT can help teachers of Islamic religion education in shaping patterns of behavior of pupils. This MABIT activity has a positive impact which through this activity teachers can infuse religious values to the pupils. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang Pendidikan akidah akhlak melalui kegiatan MABIT yang berada di Mts PPI 38 Padalarang. Peran Pendidikan Akhlak Dalam Membentuk perilaku atau karakter siswa dilakukan melalui Kegiatan MABIT (Malam Bina Imam Dan Taqwa) di Mts PPI 38 Padalarang yang mana kegiatan ini nantinya untuk membina akidah akhlak siswa yang sesuai dengan akidah akhlak. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data dan sumber sekolah Mts PPI 38 Padalarang. Hasil penelitian yang dilakukan di sekolah Mts PPI 38 Padalarang terdapat peran Malam Bina Iman Dan Taqwa dalam penerapan membentuk perilaku, Moral siswa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdampak pula ke guru serta sekolah dengan diadakannya kegiatan MABIT ini dapat membantu guru pendidikan Agama Islam dalam membentuk pola tingkah laku peserta didik. Kegiatan MABIT ini berdampak positif yang mana melalui kegiatan inilah guru dapat menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada peserta didik.
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Film Budi Pekerti Karya Wregas Bhanuteja Nurul Khofifah; Dudi, Asep; Hayati, Fitroh
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15641

Abstract

Abstract. Moral education is one of the key educational components influencing national progress as it plays a crucial role in shaping an individual's character. Education is an essential requirement for human life that must be fulfilled throughout one's lifetime. Without education, it would be impossible for humans to advance rapidly in life. This guidance counselor often provides reflections to his students, which have a positive impact on them. The moral values conveyed in the film "Budi Pekerti" include: I. Sincerity (Ikhlas): Sincerity involves performing actions solely as acts of worship for the sake of Allah; II. Patience (Sabar): Patience is the behavior of restraining oneself from actions contrary to Islamic teachings or controlling one's desires when facing life's trials; III. Truthfulness (Berkata benar): In the film, Bu Prani demonstrates noble behavior by speaking the truth even when not believed. Truthfulness or honesty is highly encouraged in Islam, as Allah commands His servants to be honest in their actions, both for themselves and others. Honesty is a moral aspect with positive value, whereas its opposite includes lies and deceit. Abstrak. Pendidikan akhlak adalah salah satu pendidikan yang membengaruhi kamajuan bangsa karena pendidikan akhlak sangat penting dalam pembentukan karakter individu. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Dalam film budi pekerti mengisahkan seorang guru yang terlibat pertengkaran lalu ada yang merekam dan viral. guru bk ini sering memberikan refleksi untuk anak didiknya, namun berefek baik untuk muridnyaNilai-nilai akhlak yang terkandung dalam film Budi Pekerti: I. Ikhlas ikhlas yaitu perbuatan yang diniatkan sebagai ibadah semata-mata karena Allah Swt II. Sabar, merupakan perilaku menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, atau berusaha untuk mengendalikan hawa nafsu dalam menghadapi segala cobaaan hidup. III. Berkata benar Sikap Bu Prani pada adegan tersebut berakhlak mulia dengan sesama manusia dengan berkata benar meskipun tidak dipercaya. Berkata benar atau jujur adalah perbuatan yang sangat dianjurkan karna Allah menyuruh hambanya untuk jujur terhadap perbuatannya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran adalah aspek moral yang memiliki nilai positif dan baik. Kejujuran punya kata lain seperti berterus terang. Lawan dari kejujuran adalah kebohongan, kecurangan dan lain-lain.sedang.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Ade Nandar Aep Saepudin Aep Saepudin Alya Fadhillah Hidayat Amalia Rizki Febrianti Andhita Khaerunnisa Annisa Aulia Nur Rahman Arianti, Ipah Arif Hakim Arini, Kaefah Asep Dudi Suhardini Asnita Frida Sebayang Astri Mahesa Aulia Nakhita Hashi Aulia, Elsa Sivia Nur Awit Marwati Sakinah Ayi Sobarna Baehaqi, Riyandi Citra Shenya Adelia Dedih Surana Della Indah Fitriani Della Indah Fitriani Dewi Mulyani Dewi Mulyani Dienan Shafyah Zahrah Dinar Nur Inten Dudi, Asep Eko Surbiantoro Eko Surbiantoro Elsa Selvia Enoh Erham Wilda Erhamwilda Erhamwilda Erhamwilda Eric Kisswanto eva samantha pertiwi Fahira Aliyarahma Az-Zahra Fauzi, Sabiyla Fitriani Millenia Onesha Ghina Nabila Putri Heru Pratikno Heru Pratikno Hirza Huriah Rachmah Iko Andrean Indah Novianti Suhara Komar Intan Nurfauziah Kintan Nur’imanda Laksmi dewi Laksmi Dewi, Laksmi Lia Yulianti Lisda Syabaniah Listivia Yunanda Lufi Nur Shalma Luqi Nujhan Dilalurrahman masnipal Mia Rosmiati Muhammad Dwieky Cahyadien Muhammad Fahmi Alwan Muhammad Lucky Fahrezi Muhammad Qais Arrasyid Muhammad Qais Arrasyid Muhammad Zulfikar Mujahid Muna Nabila Mutaqin, Enjen Zaenal Naira Alya Maura Gunawan Nan Rahminawati Naqiya Salsabila Nurgina Kamelia Ahmad Solehudin Nurul Afrianti, Nurul nurul khofifah Putri Aliyya Maulani Rasyid, A. Mujahid Reni Mulyani Revan Dwi Erlangga Ria Haryati Ningsih Riyan Andriyana Rohaeni, Imas Salma Hanifa Sheren Issaura Sinsin Ummu Jahieda Siti Hanifah Najmal Jannah Siti Sarah Sobar Al Ghazal Sobar Al Ghazal Soca Regita Sisilia Sri Hartini Sugianti, Riestha Suryadi Suryadi Suryadi Syifa Aghnia Zaenal Tasya Azzahra Triastuti, Yulis Ufaira Tsabita Haiman Usamah Almujahid Vania Hasna Lutfiyah Violin Arsy Zahran Rahadian Wahyu Fajar Faadhilah Windi Wildatul Mala