Claim Missing Document
Check
Articles

MARKETING COMMUNICATION INNOVATION OF FRESH FRUIT AND VEGETABLES (FFV) MODERN RETAIL LOCAL SUPPLIER: COMPETITIVENESS OF SMALL HOLDER TO ENTER MODERN RETAIL Hesty Nurul Utami; Agriani Hermita Sadeli
Sosiohumaniora Vol 16, No 3 (2014): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.073 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v16i3.5768

Abstract

Modern retail rapid development is an opportunity for fruit and vegetable farmers to fulfill consumerretail business demand. This research give an insight of how marketing communication innovation suggested forlocal FFV supplier in order to enter modern retail by concerning their competitiveness through modern retailpoint of view and adjusted with modern retail marketing decision. It applies qualitative design through casestudy at Retail XYZ Group. The main FFV supplier criteria appointed by the company are supplier price productoffering, product quantity, quality and continuity. Overall, almost all of local FFV supplier marketing criteria isperceived worst than importer in terms of durability, quantity, service level, after post harvest handling, R&D, andcommodity attribute. An incremental marketing communication innovation could be done via direct partnershipwith small holders who are able to meet retail FFV requirements in commodity quantity, quality, continuity, postharvest handling, durability, research and development facility, product sourcing and availability throughoutseason, and deliver service excellent. This is an opportunity for the small holder to build a long term relationshipmarketing with modern retail.
MOTIVASI, PENGETAHUAN, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KOMODITAS APEL LOKAL DAN APEL IMPOR: STUDI KASUS PADA KONSUMEN BUAH APEL LOKAL DAN APEL IMPOR DI WILAYAH KOTA BANDUNG Agriani Hermita Sadeli; Hesty Nurul Utami
Sosiohumaniora Vol 14, No 2 (2012): SOSIOHUMANIORA, JULI 2012
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.421 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v14i2.5485

Abstract

Buah apel sebagai salah satu jenis buah favorit masyarakat, sehingga pasar domestik banyak dibanjiri oleh apel impor. Kondisi fisik buah apel sebagai bagian dari atribut produk dan perilaku psikologis diantaranya motivasi, pengetahuan, dan sikap konsumen diduga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh skor dan kajian tentang motivasi, pengetahuan, dan sikap konsumen terhadap buah apel lokal dan impor di wilayah Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskripstif dengan responden konsumen buah apel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi utama konsumen untuk membeli buah apel lokal dan impor adalah (1) faktor kebutuhan gizi, yang berarti faktor fisiologis merupakan faktor yang paling besar memotivasi konsumen untuk membeli apel; (2) pengetahuan konsumen tentang atribut produk yang paling tinggi baik untuk buah apel lokal maupun apel impor adalah faktor kesegaran buah yang artinya konsumen memiliki pengetahuan yang cukup tinggi mengenai kondisi kesegaran yang dimiliki buah apel; sementara itu, (3) sikap konsumen yang paling tinggi dalam keputusan pembelian buah apel impor adalah warna buah apel impor yang menarik, sedangkan untuk buah apel lokal adalah faktor kesegarannya yang dianggap baik.
MODEL PEMBIAYAAN PRA PANEN PADA RANTAI PASOK AGRIBISNIS BERDASARKAN SISTEM PRODUKSI KOMODITAS CABAI MERAH DENGAN ORIENTASI PASAR TERSTR UKTUR Eddy Renaldi; Tuti Karyani; Agriani Hermita Sadeli; Hesty Nurul Utami
Sosiohumaniora Vol 15, No 3 (2013): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.228 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v15i3.5750

Abstract

Fluktuasi harga cabai merah yang cukup tinggi saat ini ini disebabkan oleh pasokancabai merah dari sentra produksi ke pasar yang tidak berkesinambungan dan tidak terstruktur sebagaiakibat petani yang tidak mengembangkan basis produksi. Salah satu komponen pengembangan basisproduksi cabai merah di Indonesia adalah komponen keuangan yang dapat dilakukan melalui SupplyChain Financing dimana resiko dan pengembalian dari penyedia keuangan ditanggung bersama olehpelaku dalam rantai pasok. Komponen keuangan berupa modal usaha di sistem produksi menjadi salahsatu kendala pengembangan agribsnis cabai merah, karena sulitnya memperoleh bantuan pembiayaanakibat karakteristik usaha agribisnis dan risiko yang ditimbulkannya. Model pembiayaan pra panenpada rantai pasok agribisnis akan memperkuat pengembangan basis produksi yang selanjutnya dapatdiperluas menjadi klaster agribisnis cabai merah di Jawa Barat, bahkan dapat direplikasi pada tingkatnasional. Melalui pembiayaan rantai pasok diharapkan dapat meningkatkan pengembalian atas investasidan pertumbuhan dan daya saing rantai pasok itu. Riset aksi ini dilakukan melalui metode studi kasusmelalui identifikasi Value Stream Mapping dan pendekatan pemodelan kualitatif yang dilakukan disalah satu sentra produksi cabai merah di Jawa Barat, yakni Kabupaten Garut, Desa Cigedug. Untukmenghasilkan cabai dengan kualitas yang baik dan kontinyu harus didukung dengan ketersediaansarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan petani benih cabai dan petani cabai yang diberikanpada tingkat kelompok tani atau koperasi yang memasarkan cabai ke pasar terstruktur. Pembeli daripasar terstruktur melalui kontrak yang memuat jumlah, kualitas dan harga cabai yang disepakati dapatmenjamin kesetabilan pendapatan petani. Dalam hal ini pembeli menjadi penjamin dalam kelancaranpembayaran dari pembiayan yang diberikan kepada petani.
STRATEGI PEMASARAN MELALUI MODEL PEMASARAN RELASIONAL UNTUK KOMODITAS WORTEL (Studi Kasus di Klaster Agribisnis Sayuran) Agriani Hermita Sadeli; Hesty Nurul Utami; Endah Djuwendah
Sosiohumaniora Vol 19, No 1 (2017): SOSIOHUMANIORA MARET 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.324 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v19i1.9573

Abstract

Kondisi pasar dan persaingan antar pelaku usaha agribisnis sayuran yang semakin ketat menuntut petani untuk melakukan berbagai upaya strategi bisnis untuk memenangkan persaingan diantaranya dari sisi strategi pemasaran melalui pemasaran relasional. Membangun pemasaran relasional dengan stakeholder termasuk konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Klaster Agribisnis Sayur Kelompok Tani Katata yang terletak di Kampung Cinangsi, Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan di kelompok tani ini karena berlokasi di sentra sayuran dan mengembangkan komoditas wortel sebagai komoditas utamanya. Fokus dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan Kelompok Tani Katata dengan semua pemangku kepentingan berdasarkan enam pasar. Model ini akan mengidentifikasi potensi petani wortel dalam hubungan dengan pemangku kepentingan dari domain enam pasar serta pertukaran nilai antar pelaku. Pihak yang mempengaruhi kelompok tani berada pada keenam pasar dan tercipta pertukaran nilai dalam jaringan. Strategi yang diterapkan harus mempertahankan dan meningkatkan kolaborasi dalam pertukaran nilai dalam jaringan.
MANAJEMEN USAHA HOME INDUSTRY DESA SINDANGSARI KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG Agriani Hermita Sadeli
Dharmakarya Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.912 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i1.11866

Abstract

Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat memiliki potensi sumber daya yang cukup besar sebagai penghasil industri skala rumah tangga potensial khususnya produk makanan olahan. Walaupun memiliki sumber daya yang cukup besar dan merupakan daerah potensial pengembangan industri rumah tangga, masih banyak pelaku industri rumah tangga yang masih melaksanakan usahatanya dengan sangat sederhana dari sisi manajemen dan sisi produksi dengan produk yang tidak memiliki kekhasan, dan belum memiliki diversifikasi produk. Berdasarkan hal tersebut, maka pelatihan mengenai diversifikasi produk olahan dan managemen usaha khususnya managemen usaha industri skala rumah tangga diharapkan akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat di Desa Sindangsari melalui peningkatan taraf hidup masyarakat. Penyuluhan, pelatihan, dan diskusi kelompok adalah metode pembelajaran yang akan digunakan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Program ini meningkatkan pengetahuan dan strategi dalam berwirausaha serta meningkatkan nilai tambah pada produk olahan yang sudah ada saat ini.
Organic Rice Marketing Strategy In Gapoktan Simpatik Tasikmalaya Ade Resha Nova Dwiastuty; Agriani Hermita Sadeli; Sri Fatimah; Nur Syamsiyah
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 8 No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.518 KB) | DOI: 10.24843/JMA.2020.v08.i01.p01

Abstract

Kebutuhan akan beras organik setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan sebesar 5%. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang mulai memperhatikan pola hidup sehat. Sehingga hal tersebut menjadi peluang bagi pelaku usaha atau kelompok tani untuk mengembangkan bisnis beras organik. Salah satu pelaku usaha atau kelompok tani yang mengembangkan bisnis beras organik yaitu Gapoktan Simpatik. Pangsa pasar beras organik Gapoktan Simpatik mencakup pasar lokal dan internasional. Tetapi semenjak tahun 2014, penjualan beras organik di Gapoktan Simpatik cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya persaingan bisnis beras organik di pasar global. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kembali penjualan beras organik perlu dilakukan perumusan strategi pemasaran. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh Gapoktan Simpatik dalam memecahkan masalah tersebut agar pengembangan bisnis beras organik Gapoktan Simpatik dapat berjalan dengan baik dan optimal. Perumusan strategi pemasaran dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui analisis lingkungan perusahaan dengan menggunakan perhitungan matriks IE dan QSPM. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya tingkat persaingan tinggi yang menjadi ancaman bagi Gapoktan Simpatik dalam mengembangkan bisnis beras organik sehingga menyebabkan kurangnya pangsa pasar bagi Gapoktan Simpatik. Alternatif strategi yang harus dilakukan oleh Gapoktan Simpatik yaitu meningkatkan kerjasama dengan berbagai mitra yang terkait. Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Beras Organik, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks)
Relationship Marketing dan Jaringan Nilai di Koperasi Pertanian (Studi Kasus di Koperasi Pertanian Gerbang Emas di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat) [Relationship Marketing and Value Networks in Agricultural Cooperatives: A Case Study of the Agricultural Cooperative Golden Gate in Cibodas Village, District Lembang, West Bandung Regency, West Java] Rahmadian Melati; Agriani Hermita Sadeli
DeReMa (Development Research of Management): Jurnal Manajemen Vol 12, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/derema.v12i2.485

Abstract

A cooperative has a purpose to prosper its members. One of the obstacles that often occurs is that the stakeholders of the cooperative’s business do not have functions in the function of the cooperative itself. This study aims to understand relationship marketing pattern and exchange of values at Koperasi Pertanian Gerbang Emas. The author collected data from in-depth interview with stakeholders and then categorize them based on six markets models in order to understand each stakeholder's role in relationship marketing. The value network is illustrated by holo mapping by seeing the exchange of values with stakeholders in goods, services, and revenues; knowledge; and intangible benefit.  The results of this paper showed that Koperasi Pertanian Gerbang Emas does not have a complete role of its internal maket, Koperasi Pertanian Gerbang Emas members, which affects their relationship marketing pattern with other stakeholders. Exchange of values with stakeholders is in tangible products and even paid services that generate a cost or income. Exchange of knowledge values is in the form of workshops, cultivation of knowledge, technical use of technology, and also bookkeeping. Other than that, the exchange of intangible benefit values include trust and commitment. Improvement from internal markets of Koperasi Pertanian Gerbang Emas through a relationship marketing approach is needed to build trust and commitment of cooperative members.Bahasa Indonesia Abstrak: Sebuah koperasi mempunyai tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Kendala yang kerap terjadi di koperasi disebabkan oleh stakeholders dari bisnis koperasi yang tidak menjalankan fungsi dari koperasi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana pola relationship marketing, serta pertukaran nilai yang berlangsung di Koperasi Pertanian Gerbang Emas. Data diperoleh dengan wawancara mendalam kepada stakeholders yang bersangkutan dengan bisnis dari koperasi dan kemudian akan dikelompokan melalui six markets model yang berfungsi untuk mengetahui peran dari masing-masing stakeholders, dan jaringan nilai digambarkan melalui holo mapping dengan melihat pertukaran nilai dengan stakeholders dalam bentuk produk, jasa, dan pendapatan; pengetahuan; dan manfaat tidak berwujud. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Koperasi Pertanian Gerbang Emas belum memiliki peran yang seutuhnya terhadap internal market mereka, yaitu anggota koperasi, hal itu mempengaruhi pola relationship marketing Koperasi Pertanian Gerbang Emas dengan stakeholders lainnya. Pertukaran nilai yang terjadi dalam hubungan tersebut adalah pertukaran produk atau jasa yang menghasilkan biaya atau pendapatan. Pertukaran nilai dalam pengetahuan yang berupa pelatihan, wawasan budidaya, teknis penggunaan teknologi, serta wawasan mengenai pembukuan. Selain itu pertukaran nilai pada intangible benefit, meliputi rasa kepercayaan dan komitmen. Perbaikan dari internal market Koperasi Pertanian Gerbang Emas melalui pendekatan relationship marketing sangat dibutuhkan untuk menciptakan kepercayaan dan komitmen anggota Koperasi Pertanian Gerbang Emas.
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA AGRIBISNIS SAYURAN ORGANIK Anne Charina; Rani Adriani; Agriani Hermita Sadeli; Yosini Deliana
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 2, No 1 (2017): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v2i1.15074

Abstract

ABSTRAKPasar bebas MEA merupakan peluang yang perlu ditangkap oleh berbagai pelaku usaha agribisnis.Termasuk aribisnis sayuran organic yang saat ini sedang berkembang pesat dengan demand yangcukup besar. Untuk itu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salahsatu komponenyang harus dipersiapkan untuk mendukung pasar bebas MEA. Tulisan ini bertujuan untuk membahaspenerapan TIK dalam agribisnis sayuran organic, kendala yang dihadapi beserta strategi perbaikanuntuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi perdagangan bebas. Penelitian ini dilakukan diKelompok Tani Semai Organik yang mengusahakan agribisnis sayuran organic, berlokasi di DesaPada Asih Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat. Dengan informan pengurus dananggota poktan sebanyak 10 orang. Desa Pada Asih sendiri saat ini terpilih menjadi salah satu DesaOrganik di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakanteknik analisis kualitatif. Analisis strategi perbaikan dalam penerapan TIK menggunakan systemthinking dengan alat analisis Causal Loop Diagram. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapakendala dalam penerapan TIK di Kelompok Tani Semai Organik, diantaranya dibagi atas kendalabudaya, fasilitas dan keterampilan. Strategi perbaikan penerapan TIK yang tepat bagi KelompokTani Semai Organik dalam menghadapi pasar bebas MEA diantaranya adalah: Integrasi pemanfaatanTIK dengan program Desa Organic, pemberian subsidi sarana prasarana TIK dari program DesaOrganik; sosialisasi penyuluhan berbasis internet (cyberextension); serta focus utama padapeningkatan kompetensi pengurus dalam memanfaatkan TIK. Diharapkan dengan pemanfaatan TIKyang lebih baik, Poktan Semai Organik dapat eksis langsung ke pasar MEA.Kata kunci : Teknologi Informasi dan Komunikasi, kendala, sayuran organicABSTRACTMEA free market is an opportunity that needs to be captured by various agribusiness actors.Including organic vegetable aribisnis that is currently growing rapidly with considerable demand.For that Information and Communication Technology (ICT) to be one component that must beprepared to support the free market MEA. This paper discusses the application of ICT in organicvegetable agribusiness to improve competitiveness in the face of free trade. This research wasconducted at Semai Organic Farmer Group which cultivated organic vegetable agribusiness,located in Pada AsihVillage, Parompong District, West Bandung Regency. 10 informan used are staffand members of poktan. Pada Asih itself is currently selected to be Organic Village in West Java.The research method used is case study and using qualitative analysis technique. Analysis ofimprovement strategies in the application of ICT using system thinking with Causal Loop Diagramanalysis tool. Based on the results of the research, there are several obstacles in the application ofICT in Semai Organic Farmer Group, including divided on cultural constraints, facilities and skills.Strategies to improve the proper application of ICT for Organic Farmers Group in facing MEA freemarket are: Integration of ICT socialization with Organic Village program, subsidizing ICTinfrastructure facilities from Organic Village program; Socialization of internet based education(cyberextension);and focus to grow up staf competency. Expected with better ICT utilization, SemaiOrganicFarmer Group can exist directly to the MEA market.Keywords : Information and Communication Technology, constraint, organic vegetable
TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN XYZ DI JABODETABEK Rizki Fatiha; Agriani Hermita Sadeli; Erna Rachmawati; Lucyana Trimo
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i2.5201

Abstract

Rapid technological advances allow access to information about healthy food nowadays is no longer an important issue.  Sellers and buyers can interact directly through the internet without having to go out of the house.    The large number of e-commerce and marketplace options makes competition between retailers even tighter. XYZ is one of the many e-commerce that sells vegetables and fruits. The intense competition amid a pandemic demands XYZ to continue making improvements in service quality and product quality. This study aims to measure the level of satisfaction and level of consumer loyalty of XYZ in Jabodetabek. This research was conducted by distributing questionnaires to XYZ consumers via Instagram’s direct message. The research used a quantitative design with an explanatory survey as the technique of the research. The number of samples used in this study was 96 samples with respondents who happened to shop for vegetables and fruits from XYZ and live in Jabodetabek. Data analysis that was used in the research was descriptive, Customer Satisfaction Index (CSI), and Importance Performance Analysis (IPA). The results showed that XYZ consumers in Jabodetabek were very satisfied with the services provided by XYZ. They also tend to have a very high level of loyalty.
SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOMODITAS EDIBLE FLOWERS (Suatu Kasus pada IJO Hydro Rooftop Garden and Hydroponic Market) Etika Larasati; Agriani Hermita Sadeli
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i1.3802

Abstract

Floriculture is a potential commodity and is in demand in Indonesia. Edible flowers are one of the consumable floricultural commodities. In Indonesia, the utilization and consumption level of edible flowers is not optimal. In order to maximize the marketing activities of edible flowers, a company must be able to study consumer behavior. Analysis of consumer attitudes is used in this study to determine the tendency of consumers to behave towards edible flower commodities. This study uses a quantitative design and a survey method using a questionnaire instrument. The sample size used was 51 respondents. The method used is a descriptive analysis to analyze respondents' attitudes based on the affective attitude attribute towards edible flower commodities. The results of this study indicate that the majority of respondents' attitudes towards the affective attitude attribute towards edible flower commodities showed good results. The highest affective attitude attribute was in the attribute, which stated that the edible flower commodity was attractive. Meanwhile, the lowest affective attitude attribute is in the attitude attribute 'Important'.
Co-Authors Ade Ramnah Ade Resha Nova Dwiastuty Adriani, Rani Adriel, Jonathan Ahmad Choibar Tridakusumah Anita Cicilia Harimurti Anne Charina Azahra, Shabrina Puti Belva Ilaika Rahmadini Girawan Bobby Rachmat Saefudin Devi Rahmawati Dhanan Sarwo Utomo Diffa Nida Haniyah Dika Supyandi E Supriadi R Eddy Renaldi Elly Rasmikayati Endah Djuwendah Erna Rachmawati Eti Suminartika Etika Larasati Fadjri, Dyah Sekar Taji Nur Febiola, Audia Fernianda Rahayu Hermiatin Gema Wibawa Mukti Gema Wibawa Mukti Gema Wibawa Mukti Hepi Hapsari Hesti Nurul Utami Hesty Nurul Utami Ignatia Rahmadani Putri Palupi Ima Marlina Indrawibawa, Diky Iwan Setiawan Iwan Setiawan Juniar, Rossa Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Lestari, Goldie Shaumy Lucyana Trimo Lucyana Trimo, Lucyana M. Gunardi Judawinata Maharani, Nindya Kintan Mahra Arari Heryanto Marlina, Ima Miluniqa Yasmin Mirfazli Muhammad Arief Budiman Natalia, Sora Maria Nur Syamsiah Nur Syamsiyah Nur Syamsiyah Pandi Pardian Putra, Harry Wiyono Qanti, Sara Ratna R, E Supriadi Rahmadian Melati Ramadhani, Nadhifa Zahra Rani Adriani Rani Andriani Budi Kusumo Regina Ramadani Yalanda Rizki Fatiha Ronnie S. Natawidjaja Salimah, Alya Izzati Senjaya, Devi Bellinda SETIAWAN, IWAN Shelsiya Nikela Shilla Novira Pertiwi Siti Tari Syamsiah Sri Fatimah Sri Fatimah Stephanie Maria Zerlina Mayang Ken Wuri Sulistyodewi Nur Wiyono Supratman, Reza Sylan Supriyadi, E Tobing, Odelia Faustina Br. Tomy Perdana Tomy Perdana Trimo, Lucyana Trisna Insan Noor Tuti Karyani Velanda Ahtayary Putri Wima Hatami Yalanda, Regina Ramadani Yosini Deliana Yosini Deliana Yuanita Handayati Zumi Saidah