Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK GELATIN DARI KULIT KAKI TERNAK DAN POTENSINYA SEBAGAI EDIBLE FILM Miwada, I. N. S.; Simpen, I. N.; Hartawan, M.; Puger, A. W.; Sriyani, N. L. P.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.268 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i03.p06

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan potensi protein kolagen yang terdapat pada kulit kaki ternak(kulit kaki ayam broiler/kka, kulit kaki kambing/kkk dan kulit kaki sapi/kks) menjadi produk gelatin dan mengkajipotensinya sebagai edible film. Ekstraksi protein pada kka, kks, dan kkk dalam water bath yang sebelumnyadicuring dengan asam asetat (1,5%) selama 3 hari. Dilanjutkan produksi edible film dalam 100 ml aquades denganperlakuan formulasi gelatin dan gliserol (1:0); (5:1); (10:1); (15:1) dan (20:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwagelatin kks paling tinggi (P<0,05) kandungan proteinnya (85,17%) diikuti gelatin kkk (80,38%) dan kka (79,43%).Namun secara viskositas gelatin kkk (5,70 poise) paling tinggi (P<0,05) diikuti oleh kks (5,27 poise) dan kka (4,93poise). Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa gelatin jenis kks, kkk, dan kka terbukti sebagai gelatin melaluikarakterisasi serapan gugus fungsi. Karakterisasi tersebut terbagi dalam 4 bagian puncak serapan khas gelatinyaitu serapan amida A, amida I, amida II dan amida III. Kajian penggunaan jenis gelatin-gliserol dengan rasioberbeda menghasilkan viskositas edible film yang cenderung meningkat (P<0,05) dengan rentang rata-rata 1,89-3,77 poise. Sementara kandungan proteinnya nyata berbeda dengan nilai tertinggi pada rasio 10:1. Kandunganprotein edible dari gelatin kkk tertinggi (P<0,05) diikuti kka dan kks dengan nilai berturut-turut (0,38%; 0,27%dan 0,25%). Kesimpulan penelitian bahwa gelatin kks nilainya lebih tinggi diikuti kkk dan kka. Penggunaan ketigajenis gelatin ini sebagai edible film menghasilkan formula terbaik pada rasio 10:1 yaitu 10 g gelatin dan 1 ml gliseroldalam 100 ml aquades.
AKTIVITAS ANTIMIKROBA YOGURT BERBASIS AIR KELAPA MENGHAMBAT BAKTERI PATOGEN SECARA IN VITRO S. A., Lindawati; Y. S., Haniyah; I N. S., Miwada; N. W. T., Inggriati; M., Hartawan; I GD, Suarta
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 2 (2014): Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.405 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i02.p03

Abstract

Yogurt merupakan minuman susu yang difermentasi dengan menggunakan bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophyllus sebagai starter. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan tertinggi dari yogurt berbasis air kelapa dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen (Salmonella, Staphylococcus, Klebsiela pneumonia dan E.coli) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Keempat perlakuan tersebut: Ko: susu skim 12%+air; K1: susu skim 12%+air kelapa gading; K2: susu skim 12%+kelapa gading bulan; K3: susu skim 12%+air kelapa hijau. Peubah yang diamati adalah aktivitas antimikroba yogurt terhadap bakteri pathogen (Salmonellatyphi, Staphylococcus, Klebsiella pneumonia dan E.coli), total plate count (TPC), total bakteri asam laktat dan E,coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antimikroba tertinggi diperoleh pada yogurt berbasis air kelapa bulan terhadap bakeri Salmonella typhi dan Staphylococcus masing-masing sebesar 0,21 dan 0,26 cm dengan total bakteri asam laktat1,1×107 cfu/mL sedangkan untuk Klebsiella pneumonia dan E.coli diperoleh pada yogurt berbasis air kelapa gading sebesar 0,38 dan 0,64 mm dengan total bakteri asam laktat 3,1×106 cfu/mL.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yogurt berbasis air kelapa gading, bulan, hijau dan tanpa air kelapa memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas (menghambat bakteri gram positif dan negatif).
PENGARUH PENAMBAHAN SARI BUAH NANAS MUDA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN TOTAL BAKTERI TAHU SUSU SAPI M.H., ARISANDHI; LINDAWATI, S. A.; MIWADA, I N. S.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 26 No 1 (2023): Vol. 26 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2023.V26.i01.p03

Abstract

Milk tofu is a protein product made by adding acid compounds or enzymes to milk, one of which used by adding pineapple juice. This study aim to determine the physical characteristics and total bacteria of cow milk tofu. The design used in this study was a completely randomized design (CRD) with four treatments and four replications, each replication using 1000 ml of cow milk. The four treatments were P1: adding 30 cc of young pineapple juice, P2: adding 40 cc of young pineapple juice, P3: adding 50 cc of young pineapple juice, and P4: adding 60 cc of young pineapple juice. The variables was observed in this study were yield, syneresis, water holding capacity, total acid, and total bacteria. The results showed that adding young pineapple juice had a significant effect (P<0.05) on yield, syneresis, water holding capacity, and total acid, but had no significant effect (P>0.05) on total bacteria of cow milk tofu. The highest yield and water holding capacity of milk tofu was found in P4 with values 21,75% and 73,33% respectively. The lowest syneresis, total acid and total bacteria of milk tofu were found at P4 with values 29,80%, 0,54% and 0,3x104 CFU/g respectively. The conclusion of this study was that adding young pineapple juice had a significant effect on physical characteristics, but had no significant effect on total bacteria. Concentration 60 cc of young pineapple juice produced physical characteristics of cow milk tofu: yield 21,75%, syneresis 29,80%, water holding capacity 73,33%, total acid 0,54%, and total bacteria 0,3x104 CFU/g.
NON KARKAS KAMBING BLIGON YANG DIBERI PAKAN DAUN PEPAYA DENGAN LEVEL YANG BERBEDA N L P, Sriyani; I N T, Ariana; I N S, Miwada
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 2 (2016): Vol 19, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.462 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i02.p02

Abstract

Tujuan dari penlitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian pakan daun pepaya pada level yangberbeda terhadap non karkas kambing bligon. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengantiga perlakuan dan tujuh ulangan. Duapuluh satu ekor kambing umur sekitar 6 bulan dengan berat awal rata-rata13,95±0,78 digunakan dalam penelitian ini. Ternak dibagi secara acak dalam tiga perlakuan, yaitu perlakuan R0(kontrol) pakan tanpa daun pepaya (10% daun waru+15% daun nangka+75% rumput ), R1 ( 25% daun pepaya+75%rumput) R2 (50% daun pepaya+50% rumput). Setelah dipelihara selama 12 minggu dilakukan penyembelihanterhadap materi penelitian. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase non karkas eksternal yaitupersentase berat kepala, kaki, kulit, darah dan persentase non karkas internal yaitu persentase berat jantung, hatiparu-paru, limpa, ginjal dan saluran cerna. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan daunpepaya dengan level yang berbeda tidak berpengaruh terhadap persentase non karkas eksternal tetapi berpengaruhsecara nyata pada persentase non karkas internal utamanya pada persentase berat ginjal dan saluran cerna.
EVALUASI RESPON PANELIS KEMAMPUAN LARUTAN BUAH NANAS MUDA DALAM PENGGUMPALAN PROTEIN SUSU MENJADI TAHU SUSU K. S, AMALIA; MIWADA, N. S.; LINDAWATI, S. A.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 26 No 2 (2023): Vol. 26 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2023.v26.i02.p05

Abstract

This study aims to evaluate the response of the panelists to milk tofu with the use of a natural coagulation agent, namely young pineapple juice. The study was conducted using a completely randomized design (CRD) with four treatments and four replications. Each replication using 1000 ml of cow milk, the four treatments were adding 30cc of pineapple juice (P1), adding 40cc of pineapple juice (P2), adding 50cc of pineapple juice (P3), and adding 60cc of pineapple juice (P4). The observed variables were the hedonic test for the level of preference and the sensory quality test, namely color, taste, scent, elasticity and overall acceptance. The results of this study indicated that the manufacture of milk tofu using natural coagulation ingredients of young pineapple juice (Ananas comosus) from all variables (color, taste, scent, elasticity, and overall acceptance) and each treatment (P1, P2, P3, P4) showed that the results were significantly different (P<0.05). The hedonic test value (preferred level) on color, taste, scent, and overall acceptance was highest in P1 with a sequential value of 4.12; 4.16; 4.08; and 3.88, while the highest value for elasticity was found at P3. The conclusion of this study can be suggested using 30 cc of young pineapple juice as a natural coagulation material in the manufacture of milk tofu because it produces milk tofu with a milky white color, the scent of cow milk, a slightly chewy texture, and a slight milk taste.
OPTIMALISASI POTENSI CEKER AYAM (SHANK) HASIL LIMBAH RPA MELALUI METODE EKSTRAKSI TERMODIFIKASI UNTUK MENGHASILKAN GELATIN Miwada, IN. Sumerta; Simpen, IN.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 10 No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.722 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji potensi ceker ayam (shank) hasil limbah rumah potong ayam (RPA) dengan memanfaatkan kulit kaki melalui metode ekstraksi termodifikasi sehingga dihasilkan produk gelatin. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan metode ekstraksi, yaitu M1 = metode ekstraksi konvensional, M2 = metode ekstraksi dengan kloroform dan methanol, serta M3 = metode ekstraksi termodifikasi. Indikator variabel yang digunakan untuk menguji kualitas gelatin yang dihasilkan meliputi uji pH, rendemen, viskositas, uji kadar lemak, dan uji kadar air. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa nilai pH gelatin tertinggi (P<0,05) diperoleh dari perlakuan M3 (6,82) diikuti oleh perlakuan M2 (6,49) dan M1 (6,26). Prosentase rendemen gelatin tertinggi (P<0,05) dihasilkan dari perlakuan M3 (74%) diikuti perlakuan M1 (72,60%) dan terendah M2 (69,43%). Viskositas gelatin tertinggi dihasilkan juga dari perlakuan M3 (7,07 poise) diikuti perlakuan M2 (6,35 poise) dan terendah M1 (3,77 poise). Metode ekstraksi termodifikasi (M3) mampu menurunkan perolehan kadar lemak gelatin (P<0,05 )jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kadar air gelatin paling tinggi dihasilkan dari perlakuan M1 dan M3 yakni berturut-turut (97,71% BS); (97,53% BS) dan nyata perbedaannya (P<0,05) dengan perlakuan M2 (95,77% BS). Kadar lemak gelatin dari masing-masing perlakuan adalah M3 (5,19% BS); M2 (5,81% BS) dan M1 (7,99% BS). Melalui penerapan metode ekstraksi termodifikasi, secara keseluruhan dihasilkan produk gelatin dengan kualitas lebih baik jika dibandingkan dengan kedua metode lainnya.
KAJIAN KUALITAS FISIK DAGING KAMBING YANG DIPOTONG DI RPH TRADISIONAL KOTA DENPASAR Sriyani, N. L. P.; Tirta A., I. N.; Lindawati, S. A.; Miwada, I. N. S.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.806 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p03

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah daging kambing yang di potong di RPH Tradisional di kota Denpasar layak di konsumsi di lihat dari aspek kualitas fisik daging. Data yang diperoleh di tabulasi dan dianalisis menggunakan metode diskriptif. Dari hasil penelitian ini, didapat rata-rata kualitas fisik daging kambing yang di potong di RPH tradisional di kota Denpasar adalah nilai pH 5,59, nilai warna daging adalah 5,14, nilai susut masak 39,74% dan nilai daya ikat air daging 30,90%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik daging kambing yang dipotong di RPH tradisional di Denpasar masih dalam keadaan baik/normaldilihat dari variable pH yang ada dalam kisaran pH ultimat dan variable lain seperti warna, susut masak dan daya ikat air daging dalam angka yang normal.
KAJIAN WAKTU CURING ASAM ASETAT DAN RASIO KOMBINASI KLOROFORM-ETANOL UNTUK EKSTRAKSI PROTEIN KULIT CEKER MIWADA, I N. S.; -, SIMPEN
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 16, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.221 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2013.v16.i01.p06

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan waktu curing asam asetat dan rasio kloroform-etanol dalam upaya memisahkan komponen lemak dalam gelatin. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), yaitu, sebagai kelompok yakni waktu curing (sebelum ektraksi pelarut dan setelah ektraksi pelarut) dan sebagai perlakuan yakni 3 jenis rasio ekstraksi pelarut jenis kloroform dan etanol yakni (1:1), (1:3), dan (3:1). Setiap unit perlakuan diulang 3 kali.Variabel penelitian yang diamati meliputi penentuan kadar air, protein, dan lemak gelatin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan waktu curing asam asetat dan perlakuan rasio ektraksi tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air dan protein gelatin. Sementara kadar lemak gelatin dipengaruhi secara nyata (P<0,05). Curing kulit ceker dengan asam asetat sebelum diekstraksi kloroform-etanol menghasilkan kadar lemak yang jauh lebih tinggi (3,42%) dibandingkan dengan proses curing asam asetat dilakukan setelah ekstraksi klorofom-etanol (2,75%) dan secara statistik berbeda nyata (P<0,05). Sementara, Kloroformetanol pada rasio (3:1) menghasilkan kemampuan mereduksi kandungan lemak gelatin lebih tinggi dibandingkan dengan kedua perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian bahwa curing asam asetat pada kulit ceker (konsentrasi 1,5%) lebih baik dilakukan setelah diekstraksi kloroform- etanol dan rasio kloroform : etanol yang ideal yakni 3:1.
KUALITAS ORGANOLEPTIK KEFIR SUSU SAPI YANG DIINKUBASI DALAM TEMPURUNG KELAPA HIJAU MUDA (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk) K. B., GINTING; LINDAWATI, S. A.; MIWADA, I N. S.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 25 No 2 (2022): Vol. 25 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2022.V25.i02.p01

Abstract

This research was conducted to determine the organoleptic quality of kefir incubated in light green coconut shells (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk) with and without coconut meat, conducted from August to October 2020 at the Laboratory of Animal Product Technology and Microbiology, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. The experimental design used in this study was a completely randomized design (CRD) with three tre- atments and five replications. The three treatments were: P0 used a jar (control), P1 used light green coconut shell (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk) without coconut meat, P2 uses light green coconut shell (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk) with coconut meat. The variables observed: color, taste, aroma, texture and overall acceptance. The results of the organoleptic test were analyzed using the Kruskal Wallis test, if there was a significant differen- ce (P <0.05) followed by the Mann-Whitney test. The results showed that the organoleptic quality of cow’s milk kefir incubated in light green coconut shells (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk) was not significantly different (P>0.05) in all treatments (P0, P1, P2). The conclusion from the results of this study shows that, incubated cow’s milk kefir in light green coconut shell (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk) with and without coconut meat did not affect the organoleptic quality of kefir but panelists gave a response that led to preference.
Co-Authors A. A. A. Adinda Savitrie Suamba A. W. Puger A.A Oka A.A. Oka Ardina Ratna Pramesti Ariana I N T, Ariana ARIANA, I N.T. Ariana, I. N. T. Ariani N. L. S. N. Arsa Arsa Astika I W. H. Aulanni'am - Ayu Pratiwi, Ayu Ayunita N. M. E. B. R. T. PUTRI Baiq Rani Dewi Wulandani Bairosi B. BERAHUN M.L. Budi Rahayu Tanama Putri Bulkaini (Bulkaini) D. A. WARMADEWI D. C., Raharjo Darmawan IM.W Dewa Putu Indra Pranata Dewi N.K.S Dorothy Y. N. S. Fathurrohman M. A. Febrianti E. Ginting D. B. A. Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi H., Sulfiyarma Haniyah Y. S. Heri Purnomo Hermawati N. Md. N. I G. A. D. A., Astawa I G., Wyasaputra I G.L. Oka I Gede Suarta I Gusti Nyoman Gde Bidura I K. Sukada I K. SUKADA I K. SUKADA I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Sukada I Ketut Sumadi I Komang Budaarsa I M. J., Hermawan I M. Mudita I M. Mudita I Made Abra Rahastra I Made Sugitha I N TIRTA ARIANA I N. Suparta I N. T. Ariana I N. T. ARIANA I N.S. Sutarpa, I N.S. I Nengah Simpen I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I P.G. K., Wirakusuma I P.M. A., Sugiastini I W. SUKANATA I. G. Suka I. N. Simpen, I. N. I. N. Tirta A., I. N. I.G Suka I.G.A.N.C. Wiguna I.M. Wirawan I.M.J. Hermawan I.P.R.Y. Pradana I.W.P.Widnyana Ida Ayu Okarini Ida Bagus Made Suryatika IK. Sukada, IK. IM.S. Negara IN. Simpen Inggriati N. W. T. INS Sutama, INS Ioga A. IP Tegik, IP Jurnal Pepadu K. B., GINTING K. S, AMALIA K.A. Wiyana K.T.D. Deliana Ketut Warsa Parimartha Komaruddin M L. Doloksaribu L., JUITA Laksono A. M. S. Liana Dewi Liliek Eka Radiati Lindawati S. A. Lizayanti N.P Luh Putu Wrasiati M. HARTAWAN, M. M. Suasta M.H., ARISANDHI Made Ananta Wirya Maharani N K.D. MAKSUM M. M. H. MARTINI HARTAWAN Martini Hartawan Marwansyah A. J. Mikariana N. N. N. Mulfindarochma E. MUTTAQIN H. N. L. P, Sriyani N. L. P. Sriyani, N. L. P. N. P. Y. MELATI N. Suarsana N. W. SITI N.L.G. Sumardani N.L.G. Sumardani N.W.E. Setyawati NAJU F. M. D. Ni Luh Ayu Kornita Pratiwi Ni Luh Gede Sumardani Ni Luh Nyoman Kebayantini Ni Luh Putu Sriyani Ni Made Puspawati NI MADE WIASTI Ni Putu Diantariani Ni Wayan Siti Ni Wayan Tatik Inggriati Oka A.A P.E.N. Putri Panjaitan K. S. S. Pertiwi M.E.D Pratama L.P.M.A Priskayani N. K. PUTRA G. A. A. R. Dalem Raharjo D. C. RAHAYU P. I. S. Resla M. S. Rumapea D. K. S. A. Lindawati S. A. R., Sipahutar SA. Lindawati, SA. SARI S. T. Sa’adah I. A. Setyawan I M. E. Silaban M. SIMPEN - Sri Anggreni Lindawati Sriyani N L P, Sriyani Sumiyati Sumiyati TATTU M. R. R Twen O. Dami Dato U. N., Musalamah W. Suarna Wayan Sayang Yupardhi WAYAN WIJANA WIJANA WIJANA WITAWAN S. W. Wulandari N.P Yanti N K.A.W.P