Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK SUSU KAMBING TERFERMENTASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESUKAAN PANELIS Lizayanti N.P; Miwada IN.S.; Lindawati S.A
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 2 (2014): Elektronikal Jurnal Ilmu Peternakan tropis
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi dari susu kambing terfementasi merupakan salah satu pangan fungsional yang mulai populer dan diminati masyarakat untuk kesehatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik susu kambing terfermentasi serta menentukan waktu simpan terbaik melalui respon panelis yang meliputi warna, aroma, citarasa, konsistensi dan penerimaan keseluruhan. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang meliputi perlakuan T0 (penyimpanan 0 hari), T4 ( penyimpanan 4 hari), T8 (penyimpanan 8 hari), T12 (penyimpanan 12 hari) dan T16 (penyimpanan 16 hari). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak  dan Mikrobiologi Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 3 bulan, dari tanggal 1 Agustus 2013 sampai 30 Oktober 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan memberi pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas susu kambing terfermentasi ditinjau dari segi organoleptik. Tingkat kesukaan panelis cenderung menurun seiring dengan peningkatan waktu simpan. Dari hasil penilaian panelis terhadap warna, aroma, citarasa, konsistensi dan penerimaan keseluruhan pada perlakuan T0-T8 masih disukai sedangkan T12-T16 tingkat kesukaan panelis terus menurun. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik susu kambing terfermentasi (warna, aroma, citarasa, konsistensi dan penerimaan keseluruhan) mengalami penurunan seiring dengan peningkatan waktu simpan. Penilaian terbaik oleh panelis terhadap uji warna, aroma, citarasa, konsistensi dan penerimaan keseluruhan terdapat pada perlakuan T8 (penyimpanan 8 hari) dengan nilai skor berturut-turut yaitu 3,65 (mengarah ke kriteria suka) ; 4,60 (mengarah ke kriteria sangat suka); 2,75 (mengarah ke kriteria biasa); 3,80 (mengarah ke kriteria suka); dan 3,50 (mengarah ke kriteria suka).
MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN (BBPP) BATU Resla M. S.; I N.S. Miwada; i K. W. Parimartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.069 KB)

Abstract

Dairy cows are livestock commodities that have the potential to be developed. This is based on the high need for milk among the people of Indonesia. Livestock management that is applied in a livestock business is very closely related to its productivity including housing management, feeding and drinking, health and milking. Apprenticeship work practices and observations were carried out to find out the maintenance management of dairy cattle in a livestock business. Internship practice activities have been carried out at the Animal Husbandry Training Center, Batu city for two weeks from November 5-18, 2018 with Holstein Friesian dairy cattle. The method used in observing internship work practices and data collection is the method of observation, participation and interviews. The aspects studied are housing management, feeding and drinking management, health management and milk management. The observation shows that the maintenance system for Holstein Friesian dairy cattle at the Center for Animal Husbandry Training, Batu city is carried out intensively, namely by stocking livestock every day.Dairy cows are kept in cages with good maintenance management including housing management, feeding and drinking, milking and health according to the rules.Based on the results of observations it can be concluded that the dairy farming business at the Center for Animal Husbandry Training, Batu city has implemented good and appropriate maintenance management. Keywords: maintenance management, Holstein Friesian dairy cattle.
RESPON KONSUMEN TERHADAP MASA SIMPAN BAKSO YANG DIKEMAS DENGAN EDIBLE COATING BERBAHAN GELATIN DARI KULIT KAKI AYAM Ayunita N. M. E.; I N. S. Miwada; S. A. Lindawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 3 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.44 KB)

Abstract

Penerapan teknologi pada produk hasil limbah ternak merupakan upaya meningkatkan nilai tambahnya. Salah satu hasil pengolahan dari kulit kaki ayam adalah gelatin. Gelatin merupakan produk pengolahan dari kulit kaki ayam yang memiliki fungsi multiguna, diantaranya sebagai bahan baku pengemas alami (edible) pada bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai kesukaan panelis terhadap bakso ayam menggunakan edible dari gelatin kulit kaki ayam pada masa simpan terbaik. Penilaian panelis meliputi warna, aroma, tekstur, citarasa dan penerimaan keseluruhan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan. Perlakuan meliputi L0 (masa simpan 0 jam), L3 (masa simpan 3 jam), L6 (masa simpan 6 jam), L9 (masa simpan 9 jam), L12 (masa simpan 12 jam), tiap perlakuan diulang 15 kali. Hasil penelitian bakso dengan edible berbahan gelatin dari kulit kaki ayam menunjukkan nyata dipengaruhi (P
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIOFOLIA (TEN.) STEENIS) TERHADAP MUTU SENSORIS DAGING AYAM Ioga A.; I. A Okarini; I N.S Miwada
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 1 (2020): Issue 8 No. 1 (2020)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.243 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana perbedaan tingkat konsentrasi ekstrak daun binahong (Anredera cordiofolia (Ten.) Steenis) sebagai tambahan herbal dalam meningkatkan sensoris mutu daging ayam. Penelitian ini menggunakan lama perendaman 10 menit pada masing-masing perlakuan dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan dievaluasi oleh 15 panelis sebagai ulangan. Ketiga perlakuan yaitu: perendaman daging ayam tanpa ekstrak daun binahong (K­0), perendaman dalam 10% ekstrak daun binahong (K10) dan perendaman dalam 50% ekstrak daun binahong (K50). Peubah mutu sensoris yang diamati meliputi: warna, aroma, citarasa, tekstur, keempukan dan penerimaan secara keseluruhan daging ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun binahong dapat meningkatkan nilai kesukaan panelis terhadap warna, aroma, citarasa, dan penerimaan secara keseluruhan daging ayam, dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Namun perlakuan perendaman ekstrak daun binahong dengan konsentrasi 10 dan 50% menunjukkan hasil penilaian panelis yang sama terhadap warna (5,2 – 5,8 = suka – agak suka) dan keempukan daging (5,4 = agak suka). Kesimpulan penelitian bahwa perendaman daging ayam dalam ekstrak daun binahong mampu meningkatkan mutu sensoris daging ditinjau dari warna, aroma, citarasa, dan penerimaan keseluruhan dengan konsentrasi perendaman terbaik adalah konsentrasi 50%. Kata Kunci : Daging ayam, mutu, daun binahong.
EVALUASI PENGGUNAAN ASAP CAIR PADA KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP KUALITAS KIMIA FISIK BAKSO SAPI Laksono A. M. S.; I N. S. Miwada; M. Hartawan
Jurnal Peternakan Tropika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.211 KB)

Abstract

The study aims to analyze the quality of physical chemistry beef meatballs soaked in liquid smoke with different concentrations. Research conducted at the Laboratory of Livestock Product Technology and Microbiology, Faculty of Animal Husbandry Udayana University for two months, starting from January 30 to March 31, 2014. Liquid smoke is used from the village of Panti subdistrict Sukorambi, Jember, East Java. The meatballs were taken from the company meatballs are often consumed by the general population in Bali. The study design used completely randomized design (CRD) with five treatments and observed variables include moisture content, total acid, TBA value, phenol and water activity (?w). The results showed that the increase of liquid smoke concentration in soaking of beef meatballs could significantly increase (P<0,05) of total phenol from cow meatballs produced. The use of 2% concentration (P5) yields the highest phenol content (0.11%). Against the rancidity/Thiobarbituric Acid variables, the use of 1% liquid smoke concentration (P3) is capable of producing the lowest degree of rancidity (0.03%). While the other variables are water content, total acid and water activity, the use of different concentrations of liquid smoke, does not result in a significantly different value (P> 0.05). Based on the results of the research can be concluded the use of liquid smoke at a concentration of 1% capable of producing cow meatballs with the lowest rancidity. Keywords: Liquid Smoke, BeefMeatballs, Concentration, Quality
KUALITAS KIMIA FISIK BAKSO AYAM YANG DIMARINASI DENGAN ASAP CAIR DALAM WAKTU BERBEDA Pertiwi M.E.D; Miwada IN.S.; Hartawan M
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas kimia fisik bakso ayam yang dimarinasi dengan asap cair dalam waktu berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi dan Mikrobiologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama dua bulan, dari tanggal 30 Januari sampai 31 Maret 2014. Asap cair yang digunakan dalam penelitian ini adalah asap cair dengan konsentrasi 3%. Bakso yang digunakan berasal dari perusahan bakso yang sering dikonsumsi masyarakat Bali. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yang meliputi P15 (waktu marinasi 15 menit), P20 (waktu marinasi 20 menit), P25 (waktu marinasi 25 menit) dan P30 (waktu marinasi 30 menit). Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi kadar air, aktifitas air (?w), kadar fenol, kadar asam dan nilai TBA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan asap cair dengan waktu marinasi yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar fenol dan nilai TBA. Namun, belum berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar air, aktifitas air (?w) dan kadar asam. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan asap cair dengan waktu marinasi yang berbeda berpengaruh pada waktu optimal 20 menit. Waktu marinasi 20 menit memberikan hasil terbaik dengan hasil analisa kadar air 69,64%, aktivitas air 0,67%, kadar fenol 0,14%, kadar asam 0,32% dan nilai TBA 0,04%. Berdasarkan hasil tersebut pengunaan asap cair pada waktu marinasi 20 menit berperan dalam daya simpan, memberikan cita rasa, aroma serta berfungsi sebagai antimikroba, antioksidan dan efektif menekan kerusakan asam lemak tak jenuh ditinjau dari segi kualitas kimia fisik produk.
PENINGKATAN POTENSI CEKER BROILER HASIL SAMPING DARI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM (TPA) MENJADI GELATIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI TERKOMBINASI I Nyoman Sumerta Miwada; I.N. Simpen
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 9 No 1 (2009)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was proposed to increased the potency of shanks, esspeciality their skin by hidrolising the collagen (by extrating with solvent) into gelatine products. This research was run on a Completely Randomized Design (CRD). The experiment was run in factorial designs of 2 x 3. Factor I was solven type chloroform-ethanol and heksana-etanol, Factor II was a combination of ratio of 1:1, 1:3, and 3:1. The variable in this research were pH, viscosity, rendement, protein, and fat of gelatine contents. Result of the research indicated that the pH value of gelatine was between 8.21-8.52. The solvent of chloroform-ethanol gave the best result (P<0.05) on the ratio of 1:3. Percentage of rendement of gelatine was highest obtained from chloroform-ethanol types compared with that of hexane-ethanol (P<0.05). The interaction combinations of chloroform-ethanol on the ratio of 1:1 would result in the rendement percentage to be higher than others (P<0.05). Otherwise, the solvent of hexane-ethanol might bring impact to the viscocity of gelatine (P<0.05) compared to chloroform-ethanol. The interaction combination of hexane-ethanol ratio gave the best result (P<0.05) with highest level of viscosity on the ratio of 3:1 and lower on 1:3. The content of gelatine protein was highest (P<0.05) for the combination of hexane-ethanol compared to that of chloroform-ethanol. The solvent of chloroform-ethanol types could degrade more component of gelatine fat (P<0.05) compared to that of hexane-ethanol. It could be concluded that the research that the content of gelatine protein from extraction by hexane-ethanol on the combination ratio of 3:1 brought the highest quality compared to others.
Identifikasi Sifat Fungsional dari Daun Jati, Kelor dan Kayu Manis dan Potensinya sebagai Sumber Antioksidan pada Edible Film A.A Oka; K.A. Wiyana; I.M. Sugitha; I.N.S. Miwada
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.913 KB) | DOI: 10.31186/jspi.id.11.1.1-8

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat fungsional pada daun local jenis jati, kelor dan kayu manis dan mengevaluasi kemampuannya sebagai sumber antioksidan pada edible film berbasis gelatin dari kulit kaki ayam broiler. Metode penelitian dilakukan secara deskripsi dan pengujian kualitas edible dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor pertama yakni konsentrasi ekstrak daun lokal (0; 5; 10; 15 dan 20%) dan jenis daun lokal (Jati/J; Kelor/K dan Kayumanis/T). Hasil uji GC-MS (Gas Chromatography – Mass Spectrometry) menunjukkan bahwa kromatogram fraksi heksana terdeteksi 8 puncak pada daun jati dengan waktu retensi 3,057 menit sampai dengan 19,122 menit. Sementara pada kromatogram fraksi heksana pada daun kelor juga terdeteksi 8 puncak dengan waktu retensi antara 3,063 menit - 19,123 menit. Hasil kromatogram daun kayu manis dihasilkan 6 puncak dengan waktu retensi 11,011 menit – 19,353 menit. Secara keseluruhan jenis senyawa aktif dominan yang ditemukan pada ketiga jenis daun lokal tersebut adalah jenis fenol. Penambahan konsentrasi ekstrak daun local pada pembuatan edible film berbasis gelatin kulit kaki ayam broiler menunjukkan bahwa pH edible film pada konsentrasi 15-20 % paling tinggi dibandingkan dengan 5-10% namun lebih rendah dari pada kontrol. Kandungan protein edible berkisar antara 85,12-85,45% dan penambahan bahan antioksidan dari jenis daun lokal (jati, kayu manis dan kelor) meningkat pada penambahan 5% namun kemudian cenderung menurun jika prosentasenya ditingkatkan. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun local cenderung meningkatkan kandungan fenol edible yang dihasilkan. Kesimpulan penelitian ini bahwa simplisia daun lokal memiliki sifat antioksidan dengan karakteristik berbeda baik pada  daun jati, kelor dan kayu manis. Kandungan sifat antioksidan tertinggi ditemukan pada daun kayu manis, diikuti daun kelor dan terendah  pada daun jati. Hasil uji GC-MS dibuktikan kandungan antioksidnnya dominan jenis fenol. Tahap formulasi ekstrak daun lokal ini dengan gelatin dari kulit ceker ayam broiler dihasilkan edible film dengan karakteristik berbeda, dan penambahan 15% ekstrak daun local dan diinteraksikan dengan gelatin dari kulit kaki ayam broiler menghasilkan edible film terbaik. Kata Kunci : edible film, kulit kaki broiler, antioksidan
Utilization of Biduri Juice (Calotropis gigantea) in The Process of Buffalo Milk Coagulation on Quality of Soft Cheese Bulkaini Bulkaini; B.R.D. Wulandani; IN.S. Miwada; Twenfosel O. Dami Dato; Liana Dewi
Jurnal Biologi Tropis Vol. 20 No. 3 (2020): September - Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v20i3.2247

Abstract

Cheese is a processed product with a basic ingredient in the form of milk which is produced by separating solid substances in milk through a coagulation process. Soft cheese is cheese with a moisture content of 45-80%. Research aims to know the benefits of biduri juice in the manufacture of buffalo milk soft cheese. In an effort to determine the benefits of the biduri juice an experimental method was carried out using a Randomized Block Design (RBD).The study consisted of two groups, namely K1 which was made of cheese using 0.02 ml / 2 liter of rennet milk, while K2 was made of cheese using 0.6 cc/2 liter of biduri sap milk. The cheese produced on K1 and K2 was stored for 0 days, 12 days and 24 days as treatment. The results of the study which consisted of protein, fat and water levels were analyzed using analysis of variance based on a Randomized Block Design (RBD) using the SPSS version 16 program and continued with the Duncant test with a confidence level of 5%. The results showed that the use of biduri juice 0.6 cc/2 liters of milk in cheese making produced cheese with protein content ranging from 22.74-23.85% higher than the use of rennet at 21.99-23.65%. Fat content of cheese with biduri juice coagulation resulted in fat content ranging from 0.59-0.84% lower than using rennet ranging from 0.8-1.04%. The water content of soft cheese coagulated with biduri juice and rennet is still in the normal range of water content set by the United States Department of Agriculture (USDA), which is not more than 80%. Based on the results of the study, it can be concluded that the use of biduri juice at the level of 0.6 cc / 2 liters of fresh buffalo milk in making soft cheese with a storage time of 0 days, 12 days and 24 days, it can produce protein and fat content of soft cheese that meets SNI with water content of cheese according to USDA standards, namely not exceeding 80%.
Pemanfaatan Teknologi Bio-Balitani dalam Optimalisasi Pengolahan Limbah Peternakan di Yayasan Lembu Putih Dewi N.K.S; N.W.E. Setyawati; P.E.N. Putri; I.M. Wirawan; I.G.A.N.C. Wiguna; I.M. Mudita; I.N.S. Miwada; N.L.G. Sumardani; N.W.T. Inggriati; N.W. Siti
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 4 No. 1 (2022): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v4i1.228

Abstract

The White Lembu Preservation, which is located in Taro Village, Tegallalang District, is one of the places that produces livestock waste which is an indicator of the cause of environmental pollution if it is not managed properly. The service activities carried out are aimed at processing livestock waste, especially cow feces and urine which accumulate into organic fertilizer by disseminating Bio-BaliTani technology. This technology is a multi-use technology based on fermentation technology utilizing superior lignocellulytic probiotic bacteria isolates from the rumen contents of bali cattle and termites. The methods used in this activity are socialization, training, formation of demonstration plots, and mentoring. Bio-BaliTani technology is applied to the processing of livestock manure, feces and urine into organic fertilizer by adding Bio-BaliTani. The results of the activity show that farmers who are members of the Lembu Putih Foundation are able to absorb and apply technology that is well disseminated as indicated by their increased knowledge in the production of solid organic fertilizer and the production of liquid organic fertilizer (biourine). The organic fertilizer produced has been marketed to several hotels in the Tegallalang and Ubud sub-districts. Based on the results of the activity, it can be concluded that the dissemination of Bio-BaliTani technology can be accepted and applied by the Lembu Putih Foundation
Co-Authors A. A. A. Adinda Savitrie Suamba A. W. Puger A.A Oka A.A. Oka Ardina Ratna Pramesti Ariana I N T, Ariana ARIANA, I N.T. Ariana, I. N. T. Ariani N. L. S. N. Arsa Arsa Astika I W. H. Aulanni'am - Ayu Pratiwi, Ayu Ayunita N. M. E. B. R. T. PUTRI Baiq Rani Dewi Wulandani Bairosi B. BERAHUN M.L. Budi Rahayu Tanama Putri Bulkaini (Bulkaini) D. A. WARMADEWI D. C., Raharjo Darmawan IM.W Dewa Putu Indra Pranata Dewi N.K.S Dorothy Y. N. S. Fathurrohman M. A. Febrianti E. Ginting D. B. A. Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi H., Sulfiyarma Haniyah Y. S. Heri Purnomo Hermawati N. Md. N. I G. A. D. A., Astawa I G., Wyasaputra I G.L. Oka I Gede Suarta I Gusti Nyoman Gde Bidura I K. Sukada I K. SUKADA I K. SUKADA I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Sukada I Ketut Sumadi I Komang Budaarsa I M. J., Hermawan I M. Mudita I M. Mudita I Made Abra Rahastra I Made Sugitha I N TIRTA ARIANA I N. Suparta I N. T. Ariana I N. T. ARIANA I N.S. Sutarpa, I N.S. I Nengah Simpen I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I P.G. K., Wirakusuma I P.M. A., Sugiastini I W. SUKANATA I. G. Suka I. N. Simpen, I. N. I. N. Tirta A., I. N. I.G Suka I.G.A.N.C. Wiguna I.M. Wirawan I.M.J. Hermawan I.P.R.Y. Pradana I.W.P.Widnyana Ida Ayu Okarini Ida Bagus Made Suryatika IK. Sukada, IK. IM.S. Negara IN. Simpen Inggriati N. W. T. INS Sutama, INS Ioga A. IP Tegik, IP Jurnal Pepadu K. B., GINTING K. S, AMALIA K.A. Wiyana K.T.D. Deliana Ketut Warsa Parimartha Komaruddin M L. Doloksaribu L., JUITA Laksono A. M. S. Liana Dewi Liliek Eka Radiati Lindawati S. A. Lizayanti N.P Luh Putu Wrasiati M. HARTAWAN, M. M. Suasta M.H., ARISANDHI Made Ananta Wirya Maharani N K.D. MAKSUM M. M. H. MARTINI HARTAWAN Martini Hartawan Marwansyah A. J. Mikariana N. N. N. Mulfindarochma E. MUTTAQIN H. N. L. P, Sriyani N. L. P. Sriyani, N. L. P. N. P. Y. MELATI N. Suarsana N. W. SITI N.L.G. Sumardani N.L.G. Sumardani N.W.E. Setyawati NAJU F. M. D. Ni Luh Ayu Kornita Pratiwi Ni Luh Gede Sumardani Ni Luh Nyoman Kebayantini Ni Luh Putu Sriyani Ni Made Puspawati NI MADE WIASTI Ni Putu Diantariani Ni Wayan Siti Ni Wayan Tatik Inggriati Oka A.A P.E.N. Putri Panjaitan K. S. S. Pertiwi M.E.D Pratama L.P.M.A Priskayani N. K. PUTRA G. A. A. R. Dalem Raharjo D. C. RAHAYU P. I. S. Resla M. S. Rumapea D. K. S. A. Lindawati S. A. R., Sipahutar SA. Lindawati, SA. SARI S. T. Sa’adah I. A. Setyawan I M. E. Silaban M. SIMPEN - Sri Anggreni Lindawati Sriyani N L P, Sriyani Sumiyati Sumiyati TATTU M. R. R Twen O. Dami Dato U. N., Musalamah W. Suarna Wayan Sayang Yupardhi WAYAN WIJANA WIJANA WIJANA WITAWAN S. W. Wulandari N.P Yanti N K.A.W.P