Claim Missing Document
Check
Articles

Project Implementation Management Strengthening Pancasila Student Profile and Rahmatan Lil 'Alamin Student Profile at MAN 1 Musi Banyuasin Erdiansyah; Zainal Berlian; Maryamah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.783

Abstract

The curriculum in the Industrial 4.0 era demands developments that can produce graduates with the latest literacy, including data literacy, technical literacy, and human literacy oriented towards noble morals and independence. This study observes the implementation of the Independent Curriculum, especially the Strengthening the Profile of Pancasila and Rahmatan Lil 'Alamin Students (P5P2RA) Project, at MAN 1 Musi Banyuasin. The results highlight organized management approaches, success factors, and obstacles faced, including budget and facility challenges. Data collection techniques involve in-depth interviews, participatory observation, and documentation. Research instruments are in the form of interview guidelines, question lists, and observation sheets. The collected data will be analyzed using data reduction techniques, data presentation, data verification, and conclusions. The results showed that the management of the Pancasila and Rahmatan Lil 'Alamin student profile projects faced complex challenges, including team coordination, busy participants, technical obstacles, and evaluation. To address this, a holistic approach is needed with a focus on open communication, schedule flexibility, careful technical planning, and continuous evaluation. Through effective coordination and joint efforts, schools can ensure project success and deliver a sustainable positive impact. This initiative not only creates an inclusive learning environment but also strengthens participants' skills in achieving a learner profile that reflects the values of Pancasila and the spirit of Rahmatan Lil 'Alamin.
Peran Islam dalam Membangun Identitas Sosial dan Budaya Melayu Aisyah Sina Dewi; Jihan Alfi; Meilani Aliya Sakinah; Shevia Indriani; Maryamah
Jurnal Cakrawala Akademika Vol. 1 No. 4 (2024): Edisi November - Desember
Publisher : PT. Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70182/JCA.v1i4.23

Abstract

Agama ini bertujuan untuk mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani. Dan untuk mencapai kedua ini harus diikuti dengan syarat yaitu percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Identitas merupakan tampilan yang terlihat, melekat pada diri individu. Ketika Islam sebagai suatu ajaran dipakaikan kepada diri individu, terlahir akulturasi budaya. Ada toleransi yang mudah didapatkan, sehingga rigiditas memungkinkan untuk dihindari. Itu sangat ideal dalam tataran teori. Namun dalam tataran praktek sosial kemasyarakatan, tidak mudah didapatkan. Sentimen-sentimen negatif sering kali terlontar, ketika satu komunitas menemukan satu individu yang berbeda secara "penampakan", sehingga penghakiman sering kali prematur, yang pada akhirnya hanya menjadi pemakluman salah kaprah. Kebudayaan melayu merupakan suatu kebudayaan besar yang pernah berjaya di Nusantara. Jauh sebelum kehadiran kolonialisasi bangsa-bangsa eropa di Nusantara. Kebudayaan melayu telah ada dan hidup di daerah-daerah pesisir (perairan) yang juga merupakan jalur strategis transportasi dan jalur perniagaan internasional yang penting pada masanya. Identitas sosial adalah bagian dari diri seseorang yang terbentuk berdasarkan keterikatan atau afiliasi dengan kelompok sosial tertentu. Identitas ini meliputi aspek-aspek seperti suku, agama, pekerjaan, gender, hobi, bahkan hingga preferensi budaya seperti musik atau olahraga. Dengan kata lain, identitas sosial adalah cara seseorang memandang dirinya sendiri dalam konteks kelompok-kelompok yang ada di sekitarnya. Setiap individu biasanya memiliki beberapa identitas sosial yang bersifat dinamis dan bisa berubah seiring waktu. Budaya suku Melayu merupakan perpaduan yang kaya dari berbagai pengaruh budaya yang datang dari berbagai bangsa. Salah satu unsur budaya yang paling khas dari suku Melayu adalah seni musik dan tari, yang sering dikaitkan dengan kehidupan masyarakat agraris dan nelayan. Alat musik tradisional seperti gamelan, rebana, dan angklung sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan pertunjukan seni di masyarakat Melayu.