This Author published in this journals
All Journal International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Jurnal Dedikasi Jurnal Gamma Jurnal Pangan dan Gizi AL KAUNIYAH Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) JINOP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Jurnal CARE Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology JOIV : International Journal on Informatics Visualization BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan) Jurnal Pendidikan Biologi BIOEDUKASI As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan AL-ATHFAAL : JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI EnviroScienteae JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Journal of Education Technology Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus JSMARTech : Journal of Smart Bioprospecting and Technology Jurnal Pengabdian UNDIKMA Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Azzahra : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Proceeding Biology Education Conference Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Research and Development in Education (RaDEn) Biocaster : Jurnal Kajian Biologi Nuras : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Peduli : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Informatika Polinema (JIP) Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education JPPG LinguaScopes: International Journal of Language Education Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Jurnal Kesehatan Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Konservasi Sumber Air dan Wisata Edukasi di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Wahyu Prihanta; Elly Purwanti; Ach. Muhib Zainuri
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.629

Abstract

Desa Ngenep, Karangploso-Malang memiliki potensi sumber daya alam berupa sumber air, dinamakan Sumber Nyolo. Sumber Nyolo digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk pengairan lahan pertanian. Selain penggunaan untuk kebutuhan sehari-hari dan pengairan, saat ini kawasan Sumber Nyolo mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata, yang dilakukan oleh kelompok masyarakat (Pokdarwis Sumber Nyolo). Pola pengelolaan yang dilakukan Pokdarwis masih tergolong sederhana, selain itu kualitas pengunjungpun beragam. Hal tersebut mempengaruhi kualitas sumber daya alam maupun kebersihan kawasan. Permasalahan pada kawasan Sumbernyolo, Desa Ngenep, Karangploso-Malang mendesak untuk dicari solusinya. Setelah sosialisasi,  diikuti dengan meningkatkan sarana prasarana wisata dan elemen pendukung seperti pemberdayaan masyarakat sekitar. Keseluruhan proses akan selalu dimonitor dan dievaluasi secara berkala. Hasil kegiatan yang dilakukan terdiri dari dua aspek yaitu konservasi sumber air dan hutan dan  pembangunan sarana wisata edukasi. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terbentuknya arah pengembangan wisata sumber nyolo menuju wisata konservasi dan  kawasan wisata edukasi. Water Source Conservation and Educational Tourism in Ngenep Village, Karangploso District, Malang Regency Ngenep Village, Karangploso-Malang has potential natural resources in the form of water sources, called Sumber Nyolo. The Nyolo source is used by the community for daily needs and for irrigating agricultural land. In addition to use for daily needs and irrigation, currently the Sumber Nyolo area is starting to be developed into a tourist destination, which is carried out by community groups (Pokdarwis Sumber Nyolo). The management pattern carried out by Pokdarwis is still relatively simple, besides that the quality of visitors varies. This affects the quality of natural resources and the cleanliness of the area. Problems in the Sumbernyolo area, Ngenep Village, Karangploso-Malang urgently need a solution. The purpose of this service is to analyze the direction of developing Nyolo source tourism towards conservation tourism and educational tourism areas. The method of activity is carried out through the process of inventorying tourism potential, then developing a strategy for developing tourist destinations. For further socialization to the main actors of tourism, namely Pokdarwis and the surrounding community who are involved about the direction of development of Sumbernyolo tourism. After socialization, it was followed by improving tourism infrastructure and supporting elements such as empowering the surrounding community. The whole process will always be monitored and evaluated on a regular basis. The results of the activities carried out consist of two aspects, namely the conservation of water sources and forests and the development of educational tourism facilities. The conclusion of this activity is the formation of a direction for developing Nyolo source tourism towards conservation tourism and educational tourism areas.    
Pendampingan Masyarakat dalam Pembentukan Desa Wisata Mandiri di Desa Kasian Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan Jawa Timur Wahyu Prihanta; Elly Purwantia; Muzzudin Muzzudin
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.983

Abstract

Kabupaten Pacitan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang sedang berbenah di bidang sektor pariwisata, seiring digalakkannya pembangunan infrastruktur pendukung wisata. Namun demikian, pengembangan potensi wisata masih terbatas dan hanyanmengandalkan wisata alam yaitu goa dan pantai. Oleh karena itu, perlu mengangkat potensi wisata lokal berbasis desa wisata mandiri, khususnya bentang alam dan menambahkan inovasi-inovasi di bidang pariwisata. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan hasil pengabdian kepada masyarakat berupa Pembentukan Desa Wisata Mandiri di Desa Kasian Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Metode yang dilakukan adalah adalah FGD dan praktik langsung: analisis pontensi, pendampingan penyusunan struktur kelembagaan wisata, dan penyusunan renstra. Pada kegiatan ini dilakukan pengembangan desa wisata mandiri, artinya akan dilakukan berbagai kegiatan dalam hal tanaman hias, tanaman produksi dan peternakan yang layak dikunjungi. Namun demikian semua kegiatan tersebut akan menghasilkan pemasukan, sehingga pendapatan tidak semata-mata berasal dari konstribusi pengunjung. Indikator keberhasilan program ini adalah terwujudnya semua target yang ditetapkan (100%). Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (1) telah terbentuknya struktur kelembagaan yang mengelola desa wisata; (2) teridentifikasinya potensi desa yang mendukung desa wisata; dan (3) tersusunnya rencana dan strategi pengembangan desa wisata mandiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembentukan desa wisata mandiri sebagai upaya mengangkat potensi wisata lokal di Desa Kasian Kabupaten Pacitan berhasil dilakukan sesuai target yang telah ditetapkan. Community assistance in the formation of an independent tourism village in Kasian Village, Tegalombo District, Pacitan Regency, East Java Pacitan Regency is one of the regencies in East Java which is currently improving in the tourism sector, in line with the development of supporting infrastructure for tourism. However, the development of tourism potential is still limited and only relies on natural tourism, namely caves and beaches. Therefore, it is necessary to raise local tourism potential based on independent tourism villages, especially landscapes and add innovations in the field of tourism. This article aims to describe the results of community service in the form of the Formation of an Independent Tourism Village in Kasian Village, Tegalombo District, Pacitan Regency. The method used is FGD and direct practice: potential analysis, assistance in the preparation of tourism institutional structures, and preparation of strategic plans. In this activity, the development of an independent tourism village is carried out, meaning that various activities will be carried out in terms of ornamental plants, production plants and farms that are worth visiting. However, all of these activities will generate income, so that income does not solely come from visitor contributions. The indicator of the success of this program is the realization of all targets set (100%). The results of this community service activity are: (1) an institutional structure that manages tourism villages has been formed; (2) identification of village potentials that support tourism villages; and (3) the formulation of plans and strategies for the development of independent tourism villages. Thus, it can be concluded that the formation of an independent tourism village as an effort to raise local tourism potential in Kasian Village, Pacitan Regency was successfully carried out according to the targets set
Hilirisasi Prototype Diversifikasi Pangan Fungsional Berbasis Koro Lokal dalam Upaya Pengembangan Produk Pangan Sehat Dan Ekonomi Hijau di Sumenep Purwanti, Elly; Warkoyo, W.; Hidayati, Asmah; Nuryady, Moh. Mirza; Permana, Tutut Indria; Lestari, Novi Puji
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2305

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan hilirisasi prototipe diversifikasi pangan fungsional berbasis kacang koro lokal dalam rangka pengembangan produk pangan sehat dan ekonomi hijau di Sumenep. Program ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Triple Helix yang melibatkan tiga komponen utama: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai pemegang inovasi, Kemendikbudristek sebagai pemberi dana, dan mitra industri rumah tangga (IRT) di Sumenep, yaitu CV Bunga Anggrek dan CV Akancatani, sebagai penerima manfaat utama. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri ini bertujuan untuk mendorong inovasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi hijau. Kegiatan hilirisasi ini dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD), sosialisasi, dan pendampingan intensif oleh tim UMM kepada mitra IRT, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produk berbasis koro. Selain itu, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Grujugan, Sumenep, turut memperkuat upaya ini dengan program kerja yang mengembangkan potensi desa dan memperluas akses pasar produk koro. Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan usaha IRT berbasis koro, tetapi juga memperkuat daya saing produk di pasar yang lebih luas, mendukung ekonomi lokal dengan adanya peningkatan pendapatan, dan membangun keterampilan masyarakat dalam pengelolaan bisnis yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan ekonomi hijau di wilayah lain di Madura dan Indonesia. Downstreaming of Functional Food Diversification Prototype Based on Local Koro in an Effort to Develop Healthy Food Products and a Green Economy in Sumenep Abstract This activity aims to downstream a prototype of functional food diversification based on local koro beans in order to develop healthy food products and a green economy in Sumenep. This program is implemented using the Triple Helix approach involving three main components: the UniversitAS Muhammadiyah Malang (UMM) as the innovation holder, the Ministry of Education, Culture, Research and Technology as the funder, and home industry partners (IRT) in Sumenep, namely CV Bunga Anggrek and CV Akancatani, as the main beneficiaries. The synergy between academics, government, and industry aims to encourage innovation that can improve community welfare through the development of a green economy. This downstream activity is carried out through Focus Group Discussions (FGD), socialization, and intensive mentoring by the UMM team to IRT partners, with a focus on improving the quality and quantity of koro-based products. In addition, the implementation of the Real Work Lecture (KKN) in Grujugan Village, Sumenep, also strengthens this effort with a work program that develops village potential and expands market access for koro products. Overall, this activity not only supports the sustainability of koro-based IRT businesses, but also strengthens product competitiveness in the wider market, supports the local economy with the increase in income, and builds community skills in sustainable business management. This activity can also be an inspiration for the development of a green economy in other regions in Madura and Indonesia.
Revitalisasi Konservasi Penyu Melalui Wisata Pendidikan di Desa Hadiwarno Pacitan Purwanti, Elly; Muizzudin, M.; Prihanta, Wahyu
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): March
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v10i1.2580

Abstract

Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, merupakan kawasan pesisir dengan potensi besar untuk konservasi penyu, terutama di Pantai Taman yang menjadi satu-satunya lokasi bertelur penyu di Pacitan. Upaya konservasi yang dilakukan sejak 2012, namun, keberhasilan ini tidak diikuti oleh keberlanjutan partisipasi masyarakat, penguatan ekonomi pelaku konservasi, dan pengelolaan organisasi yang memadai. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan revitalisasi konservasi melalui pembentukan wisata pendidikan berbasis konservasi penyu. Langkah strategis dimulai dengan pembentukan tim khusus yang bertugas mengelola wisata pendidikan, penyusunan program kerja yang terstruktur, pelatihan untuk meningkatkan kapasitas anggota tim dan masyarakat, serta pembangunan wahana edukasi seperti pusat informasi dan museum mini. Wisata pendidikan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya pelestarian penyu, tetapi juga menjadi sumber pendanaan yang berkelanjutan bagi kegiatan konservasi. Program ini berhasil meningkatkan partisipasi anggota hingga 85%, keaktifan kegiatan sebesar 82.5%, dan tingkat kepuasan pengunjung mencapai 77.5%. Meskipun menunjukkan hasil positif, evaluasi program mengidentifikasi perlunya perbaikan dalam keterampilan tim untuk memandu pengunjung secara lebih interaktif, pengadaan alat peraga edukasi, dan peningkatan fasilitas pendukung. Dengan pelatihan lanjutan dan evaluasi berkala, program ini diharapkan dapat menjadi model keberlanjutan konservasi yang mengintegrasikan pelestarian keanekaragaman hayati dengan pengembangan pariwisata berbasis edukasi. Melalui pendekatan ini, Desa Hadiwarno diharapkan tidak hanya menjadi pusat konservasi penyu, tetapi juga destinasi wisata pendidikan yang mendukung kesejahteraan masyarakat lokal dan memperkuat posisi Indonesia dalam pelestarian lingkungan secara global. Revitalization of Turtle Conservation Through Educational Tourism in Hadiwarno Village, Pacitan Abstract Hadiwarno Village, Ngadirojo District, Pacitan Regency, is a coastal area with great potential for turtle conservation, especially in Taman Beach which is the only turtle egg-laying location in Pacitan. Conservation efforts have been carried out since 2012, however, this success has not been followed by sustainable community participation, strengthening the economy of conservation actors, and adequate organizational management. This community service activity was carried out with the aim of revitalizing conservation through the formation of educational tourism based on turtle conservation. The strategic steps began with the formation of a special team tasked with managing educational tourism, preparing a structured work program, training to increase the capacity of team members and the community, and building educational facilities such as information centers and mini museums. This educational tourism not only aims to provide education to the wider community about the importance of turtle conservation, but also becomes a source of sustainable funding for conservation activities. This program succeeded in increasing member participation by 85%, activity activity by 82.5%, and visitor satisfaction levels reaching 77.5%. Although showing positive results, the program evaluation identified the need for improvements in team skills to guide visitors more interactively, procurement of educational props, and improvement of supporting facilities. With continued training and periodic evaluation, this program is expected to become a model for sustainable conservation that integrates biodiversity conservation with educational tourism development. Through this approach, Hadiwarno Village is expected to not only become a center for turtle conservation, but also an educational tourism destination that supports the welfare of local communities and strengthens Indonesia's position in global environmental conservation.
Co-Authors Ach. Muhib Zainuri Ach. Muhib Zainuri Ahmad Ardiyansyah Ahmad Fauzi Akhmad Sukri Aldina, Siti Nur Amaliyah Dina Anggraeni Asmah Hidayati Astika Dwi Lorosae Atok Miftachul Hudha Atok Miftachul Hudha Dian Trinsiska Anggraini Diani Fatmawati Drs. Sukarsono, M.Si.,, Drs. Sukarsono, Eddy Satriyanto Eko Cahyono, Eko Endrik Nurrohman Faqih Asshiddiqie Farida Rachmawati, Farida Fauzi Ahmad Muda Fendy Hardian Permana Fendy Hardian Permana Feni Tin Faizah Firman Arifin, Firman FITRIYAH Fitriyah Fitriyah Fitriyah Fitriyah Fuad Jaya Miharja Hadi Gunawan Sakti Hasan, Aso Hameed Hermanto, Feri Eko Hidajah Rachmawati Husamah Husamah I Gusti Ngurah Agung Wiwekananda Ilham Budi Setyawan Ilham Budi Setyawan, Ilham Irwansyah, Arif Isti Pujiati Kawurian, Hesti Asri Khoiriyah, Zakiyatul Khoiro, Aisha Azaria Nisa’ul Khomsiyati , Siti Khomsiyati, Siti Kiky Martha Ariesaka kin, shodikin Laila Nursafitri Laila Nursafitri, Laila Lestari, Novi Puji Liliek Triani Lud Waluyo Marheny Lukitasari Mashudah Masliyah, Anis Mauridhi Hery Purnomo Moch Agus Krisno Budiyanto Moh Mirza Nuryady, Moh Mirza Moh. Mirza Nuryady Mohamad Amin Muizzudin Muizzudin Muizzudin, M. Mukhammad Aris Muzzudin Muzzudin Nafi’ah, Elisa Rohimatun Najichah, Amalia Fajriyyatin Nikmah, Hurrun In Ningrum, Retno Novan Ardy Wiyani Novan Ardy Wiyani Novita Herawati Nur Islakhun Nisa’ Nurwidodo, Nurwidodo Nuryady, Mohamad Mirza Panji Ratih Suci, Panji Ratih Patma, Tundung Subali Pujiati, Isti Putri, Ambarwati Rizkia Qoriatul Wahida Rahmat Hidayat Retno Ningrum Rima Kholifatul Janah Riyanto . Rizka, Muhammad Arief Rizki, Sarita Ronny Susetyoko safitri, cikra ikhda Nur Hamidah Sefriyanti SEFRIYANTI, SEFRIYANTI Sely Tunjung Manik Septiani Selly Susanti SITI FATIMAH Siti Khomsiyati Siti Mufidah Siti Nur Aldina Siti Zaenab sitikhomsiyati Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sukarsono Sukarsono Tutut Indria Permana Uminar, Ajeng Ninda Wahyu Prihanta Wahyu Prihanta Wahyu Prihanta Wahyu Prihanta Wahyu Prihanta Wangiyana, I Gde Adi Suryawan Warkoyo, W. Wijaya, Candra Kusuma Wiratmoko Yuwono Yasmine Salsabila Muninda Yuliani, Rifky Luvia Yuni Pantiwati Yuni Pantiwati Zakiyatul Khoiriyah