Articles
A differences the effectiveness of muscle energy technique and eccentric exercise on ultrasound intervention to reduce disability in tennis elbow patients
Ni Luh Nopi Andayani;
Ari Wibawa;
Gede Parta Kinandana
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 11 No 1 (2022): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30989/mik.v11i1.664
Background: Humans in their daily life cannot be separated from activities that involve hands, both in activities and work. One of the musculoskeletal problems that can occur is Tennis Elbow is a painful feeling on the outside of the elbow associated with excessive wrist extensionObjective: The purpose of this study was to determine the differences in the effectiveness of muscle energy technique and eccentric exercise on ultrasound intervention in reducing disability in tennis elbow patientsMethods: Experimental research method with pre-test and post-test two group design.The study was conducted in private physiotherapy in Denpasar and Badung. There were 32 samples divided into group I (ultrasound and muscle energy technique) and group II (ultrasound and eccentric exercise)Results: Wilcoxon Test was each group p <0.05, there is a decrease disability on tennis elbow patients in each group. The difference test between groups was carried out using the Mann Whitney U Test, p <0.05, there is a significant difference between group 1 and 2Conclusion: there are differences in the effectiveness of muscle energy technique and eccentric exercise on ultrasound intervention to reduce disability in tennis elbow patients
Effective Ultrasound and Neural Mobilization Combinations in Reducing Hand Disabilities in Carpal Tunnel Syndrome Patients
Ni Luh Nopi Andayani;
Ari Wibawa;
Made Hendra Satria Nugraha
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.7454/jki.v23i2.988
Excessive activity in the hands and wrists over a prolonged period of time can cause repetitive strain injury, which leads to the occurrence of carpal tunnel syndrome. The purpose of this study is to determine the differences in the effectiveness of ultrasound and neural mobilization interventions with ultrasound and passive stretching in reducing hand disabilities in patients with carpal tunnel syndrome. It is an experimental study, using the pre- and post-test control group design. The sampling technique employed was simple random sampling, with a study sample comprising 30 people. The difference test with an independent t-test showed a significant difference between the control group and the treatment group (p= 0.000), with a decrease hand disability percentage of 7% in the control group and 15% in the treatment group. Based on the results, it can be concluded that the combination of ultrasound and neural mobilization is more effective in reducing hand disability than a combination of ultrasound and passive stretching in patients with carpal tunnel syndrome. Abstrak Kombinasi Ultrasound dan Neural Mobilization Efektif dalam Menurunkan Disabilitas Tangan pada Penderita Carpal Tunnel Syndrome. Aktivitas yang berulang pada pergelangan tangan apabila berlangsung lama dapat menimbulkan repetitive strain injury yang berujung terhadap terjadinya carpal tunnel syndrome. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas intervensi ultrasound dan neural mobilization dengan ultrasound dan passive stretching dalam menurunkan disabilitas tangan pada pasien carpal tunnel syndrome. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian pre-test and post-test control group design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara simple random sampling. Sampel penelitian pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Uji beda selisih dengan independent t-test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p= 0,000) dengan persentase penurunan disabilitas tangan sebesar 7% pada kelompok kontrol dan 15% pada kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi ultrasound dan neural mobilization lebih efektif dalam menurunkan disabilitas tangan daripada kombinasi ultrasound dan passive stretching pada pasien carpal tunnel syndrome. Kata Kunci: carpal tunnel syndrome, disabilitas tangan, neural mobilization, passive stretching, ultrasound
AKTIVITAS FISIK BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NYERI DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI
I Gusti Ayu Diah Anjaswari;
I Gusti Ayu Artini;
Ni Komang Ayu Juni Antari;
Ni Luh Nopi Andayani
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 1 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i01.p18
Pendahuluan: Dismenore primer didefinisikan sebagai kondisi nyeri haid atau menstruasi tanpa adanya kondisi panggul yang abnormal. Ada beberapa faktor yang dapat memperberat atau meringankan gejala dismenore primer, salah satunya adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik berperan penting dalam mencegah nyeri haid dengan meningkatkan pelepasan endorfin dan mempengaruhi hormon hipofisis untuk mengurangi nyeri yang berhubungan dengan dismenore. Selain itu, Indeks Massa Tubuh (IMT) mempengaruhi munculnya nyeri dismenore akibat kurangnya asupan gizi pada seseorang dengan IMT rendah maupun akibat gangguan hiperplasia pembuluh darah pada seseorang dengan IMT tinggi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Pada penelitian ini jumlah sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu 40 orang. Data penelitian yang dikumpulkan berupa aktivitas fisik yang diukur dengan kuesioner GPAQ serta pengukuran derajat nyeri dismenore primer yang diukur menggunakan kuesioner dismenore dan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil: Melalui kuesioner GPAQ ditemukan sebagian besar sampel memiliki aktivitas berat dan melalui pengukuran nyeri ditemukan sampel paling banyak mengeluhkan nyeri ringan. Uji hipotesis spearman rho digunakan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan derajat nyeri dismenore primer pada remaja putri dengan IMT normal di SMA Negeri 1 Semarapura dan diperoleh nilai p sebesar 0,002 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan derajat dismenore primer pada remaja putri dengan indeks massa tubuh normal di SMA Negeri 1 Semarapura. Kata Kunci: aktivitas fisik, dismenore primer, IMT
INTENSITAS PENGGUNAAN GAWAI DENGAN TINGKAT DISABILITAS LEHER PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Dyan Amalina Pratiwi;
Anak Agung Gede Eka Septian Utama;
Ni Luh Nopi Andayani;
Agung Wiwiek Indrayani
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 1 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i01.p05
Pendahuluan: Pada masa pandemi Covid-19, penggunaan berbagai alat digital semakin meningkat. Hal itu berdampak pada peningkatan intensitas penggunaan gawai, contohnya pada mahasiswa yang melakukan perkuliahan daring. Intensitas yang tinggi dalam menggunakan gawai berisiko menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya disabilitas leher. Disabilitas leher dapat disebabkan oleh posisi buruk yang monoton saat menggunakan gawai dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan intensitas penggunaan gawai dengan tingkat disabilitas leher pada mahasiswa Program Studi Sarjana Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Jumlah subjek penelitian ini adalah 75 mahasiswa berusia 18 sampai 22 tahun yang dipilih melalui proses simple random sampling. Data diperoleh dari interpretasi intensitas penggunaan gawai menggunakan kuesioner skala intensitas penggunaan gawai dan tingkat disabilitas leher menggunakan kuesioner neck disability index (NDI). Kedua variabel tersebut dianalisis menggunakan chi-square test. Hasil: Mahasiswa yang menjadi subjek mayoritas menggunakan gawai dalam intensitas tinggi dan sangat tinggi yaitu sebanyak 73 orang dengan 41 orang diantaranya mengeluhkan disabilitas ringan dan 5 orang disabilitas sedang, sedangkan sisanya tidak mengalami disabilitas leher. Hasil chi-square test yang diperoleh yaitu nilai p=0,002 sehingga p<0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan tingkat disabilitas leher pada mahasiswa Program Studi Sarjana Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan preventif megenai intensitas penggunaan gawai agar dapat meminimalisir risiko terjadinya disabilitas leher. Kata Kunci: mahasiswa, intensitas penggunaan gawai, tingkat disabilitas leher
AKTIVITAS FISIK DAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BANJAR TAMAN GRIYA DESA ADAT JIMBARAN-STUDI CROSS-SECTIONAL
Anak Agung Diah Pradnyautami;
Gede Parta Kinandana;
Sayu Aryantari Putri Thanaya;
Ni Luh Nopi Andayani
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 3 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p08
Pendahuluan: Tingginya jumlah angka lansia ini menjadi suatu perhatian khusus yang harus dipikirkan. Penurunan aktivitas fisik pada lansia dapat menyebabkan penurunan aliran darah menuju otak yang berperan dalam fungsi kerja otak , sehingga dapat mempengaruhi fungsi kognitif lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada lansia di Banjar Taman Griya Desa Adat Jimbaran. Metode: Desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Consecutive sampling dijadikan teknik dalam pengambilan sampel. Besar sampel sebanyak 33 orang. Variabel terikat yang diukur adalah tingkat aktivitas fisik dengan menggunakan Global Physical Activity Quistionere (GPAQ). Variabel bebas yang dinilai adalah tingkat fungsi kognitif menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE). Hasil: Uji korelasi Spearman’s Rho menujukkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif dengan nilai p=0,000 dimana nilai p lebih kecil dari 0,05. Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif lansia di Desa Adat Jimbaran Banjar Taman Griya. Kata Kunci: aktivitas fisik, fungsi kognitif, lansia
SEDENTARY LIFESTYLE MEMENGARUHI TINGKAT KEJADIAN OBESITAS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Ni Putu Venaya Sidarthayani;
Ni Luh Nopi Andayani;
Agung Wiwiek Indrayani;
Ni Wayan Tianing
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 3 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p04
Pendahuluan: Sedentary lifestyle merupakan perilaku seseorang yang tidak banyak melakukan gerakan sehari-harinya. Saat ini banyak siswa menengah pertama dimanjakan oleh ketersediaan segala kebutuhan hidupnya yang mengakibatkan munculnya sedentary lifestyle. Sedentary lifestyle berpengaruh terjadinya penyakit tidak menular salah satunya obesitas. Obesitas dapat menyebabkan dampak buruk nantinya seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, jantung, hingga gangguan pada muskuloskeletal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan sedentary lifestyle terhadap tingkat kejadian obesitas pada siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Denpasar Metode: Metode penelitian ini berupa studi cross sectional bersifat analitik dengan menggunakan Uji chi square untuk menganalisis data. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama di Kota Denpasar pada bulan November 2021 secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian yaitu menggunakan purposive sampling dengan jumlah subjek sebanyak 69 orang Hasil: Uji hipotesis yang digunakan adalah uji statistik chi square untuk menganalisis adanya hubungan sedentary lifestyle terhadap tingkat kejadian obesitas pada siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Denpasar, yang didapatkan nilai p ialah 0,00 atau p < 0,05. Simpulan: Terdapat hubungan sedentary lifestyle dengan tingkat kejadian obesitas siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Denpasar Kata Kunci: lifestyle, obesitas, sedentary, siswa
DERAJAT FLAT FOOT MEMENGARUHI KESEIMBANGAN STATIS PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN
Ni Made Mas Manik;
I Wayan Sugiritama;
Made Widnyana;
Ni Luh Nopi Andayani
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 1 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i01.p20
Pendahuluan: Masa pertumbuhan dan perkembangan anak menyebabkan terjadinya penebalan jaringan lunak pada telapak kaki bagian medial. Penebalan ini mengakibatkan telapak kaki tidak memiliki lengkungan sehingga terlihat rata dan menempel pada permukaan tanah yang disebut dengan flat foot. Flat foot merupakan gangguan musculoskeletal yang dapat memengaruhi keseimbangan statis. Flat foot menjadi perhatian khusus karena banyak ditemui pada anak. Deformasi terus menerus pada arkus medial longitudinal dapat menyebabkan ankle overpronation dan perubahan struktural yang memberi efek negatif pada keseimbangan dengan mengubah area kontak telapak kaki pada permukaan tanah, strategi otot dan sendi dalam sebuah gerakan. Tujuan penelitian yaitu membuktikan adanya korelasi antara flat foot dengan keseimbangan statis pada anak usia 10-12 tahun di Kecamatan Sukawati. Metode: Jenis desain penelitian yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan teknik consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian yaitu 46 anak sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2022 di Sekolah Dasar daerah Kecamatan Sukawati. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu flat foot dengan alat ukur wet footprint test dan keseimbangan statis dengan alat ukur stork standing test. Hasil: Berdasarkan uji korelasi spearman’s rho diperoleh nilai p=0,002 dimana p<0,05 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,454. Simpulan: Terdapat korelasi antara derajat flat foot dengan keseimbangan statis pada anak usia 10-12 tahun di Kecamatan Sukawati dengan kekuatan korelasi cukup dan searah. Korelasi yang searah berarti semakin buruk derajat flat foot maka semakin buruk pula keseimbangan statis sampel dan sebaliknya. Kata Kunci: flat foot, keseimbangan statis, anak usia 10-12 tahun
The Effectiveness of Physical Exercise on Level of Symptom and Quality of Life in Primary Dysmenorrhea in Adolescent in Denpasar
Ni Luh Nopi Andayani;
Ari Wibawa;
Indah Pramita;
Suhita Apsari Pradnyandewi;
Govinda Vittala
Gaster Vol 22 No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30787/gaster.v22i1.1171
Background: young women often experience various problems including pain during menstruation. Menstrual pain which is called dysmenorrhea is pain in the stomach or uterus, pain that occurs together with the onset of menstruation which occurs several hours to days. The incidence of primary dysmenorrhea will influence and have a major impact on the quality of life of these adolescents. Purpose: This study aims to prove the effectiveness of physical exercises in the form of abdominal stretching and core strengthening in reducing the degree of complaints and the quality of life of young women with primary dysmenorrhea in Denpasar Method: Research method with one pre-test design and post-test group design. The research was conducted at a private physiotherapist in Denpasar, Bali from September to August 2022. The sample consisted of 30 people who received physical exercises in the form of abdominal stretching and core strengthening. Results: The Wilcoxon Test showed different results before and after the intervention obtained a value (p <0.05) which means that there was a significant difference before and after the intervention in the degree of complaints and quality of life. Conclusion: Physical exercise is effective on the degree of complaints and quality of life in adolescents with primary dysmenorrhea in Denpasar
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 1 TAHUN 2022 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KELURAHAN MUARA CIUJUNG TIMUR KECAMATAN RANGKASBITUNG KABUPATEN LEBAK
Firman Saepudin;
Nopi Andayani
NIAGARA Scientific Journal Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Niagara
Publisher : LPPM STIA Banten
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Rural and Urban Land and Building Tax is a regional tax that is material in nature in the sense that the amount of tax payable is determined by the condition of the object, namely land or land and/or buildings. The problems in this study regarding the collection of Land and Building Taxes include: (1) The target for Rural and Urban Land and Building Taxes has not been achieved in Muara Ciujung Timur Village; (2) Lack of socialization regarding Rural and Urban Land and Building Tax in Muara Ciujung Timur Village; (3) The performance of the land tax collector and rural and urban buildings in Muara Ciujung Timur Village is less than optimal; (4) Lack of public awareness in the payment of Rural and Urban Land and Building Tax in Muara Ciujung Timur Village. The method used in this research is descriptive qualitative research method, the technique of determining the informants using purposive sampling technique, and data collection techniques observation and documentation. Based on the results of the study, it was found that the collection of Rural and Urban Land and Building Taxes had not run optimally. Suggestions from this research: conduct an evaluation, increase socialization that directly touches the community, should pay more attention and consider becoming a land and building tax collector in the village so that there are no more irregularities or mistakes.
Kualitas Tidur Berhubungan dengan Tekanan Darah pada Remaja
Laili Nuriya Istiani;
Ni Luh Nopi Andayani;
Putu Ayu Sita Saraswati;
Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 12 No 2 (2024): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/mifi.2024.v12.i02.p14
ABSTRAK Pendahuluan: Remaja merupakan seseorang dengan masa perpindahan menuju dewasa dari periode anak-anak. Masa remaja ditandai dengan kegiatan yang semakin padat dan kompleks sehingga mengakibatkan kelompok usia ini rentan mengalami penurunan kualitas tidur. Remaja dengan gangguan tidur menyebabkan mengantuk di pagi hari atau siang hari, kelelahan, dan berkurangnya konsentrasi. Dampak buruk lainnya adalah menurunnya prestasi akademis sekolah meningkatkan angka ketidakhadiran, serta gangguan tidur dapat mengubah respon tekanan darah. Metode: Metodologi penelitian ini menggunakan analytical observational pada bulan Oktober-November 2022 dengan pendekatan cross sectional analytic di Aula SMP Al-Banna Denpasar dengan jumlah sampel 97 orang menggunakan teknik purposive sampling. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan sphygmomanometer atau tensimeter untuk mengetahui tekanan darah. Analisis bivariat pada data penelitian menggunakan non parametric spearman’s rho correlation coefficient. Hasil: Analisis bivariat menggunakan spearman’s rho correlation dengan hasil p=0,000 serta nilai koefisien korelasi r=0,490. Simpulan: Terdapat korelasi yang bermakna terkait kualitas tidur terhadap tekanan darah pada remaja SMP Al-Banna Denpasar dengan nilai koefisien korelasi cukup. Kata Kunci: remaja, kualitas tidur, tekanan darah