Floating Service adalah jenis servis dimana jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran, dengan kata lain bola berjalan mengapung atau mengambang. Dengan demikian tingkat kesulitan dalam melakukan floating service lebih tinggi jika dibandingkan dengan servis normal. Selain membutuhkan teknik servis yang baik, dibutuhkan pula mental dan kepercayaan diri seorang atlet, hal ini berhubungan erat antara imagery dan penampilan atlet dalam olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah model latihan Imagery terhadap Ketepatan Floating Service pada Atlet Voli Pantai NTB. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau yang sering disebut research and development yang mana digunakan untuk menghasilkan sebuah produk yang diinginkan. Penelitian R&D ini menggunakan 10 langkah sesuai dengan pendapat Sugiyono. yaitu: (1) Studi pendahuluan (analisis kebutuhan), (2) perencanaan (tujuan penelitian, dana, waktu, prosedur penelitian, berbagai bentuk partisipasi, (3) mengembangkan produk awal (perencanaan draft awal produk), (4) ujicoba awal (mencoba draft produk ke wilayah dan subjek yang terbatas), (5) revisi untuk menyusun produk utama, (6) uji coba lapangan utama (uji coba ke wilayah dan subjek yang lebih luas), (7) revisi untuk menyusun produk operasional, (8) uji coba produk operasional (uji efektif produk), (9) revisi produk final (revisi produk yang efektif), dan (10) diseminasi dan implementasi produk hasil pengembangan. Penelitian ini dilakukan pada UKM Bola Voli IKIP Mataram untuk uji coba skala kecil, Klub Bola Voli Lombok Tengah untuk skala besar, dan Klub Voli Pantai NTB untuk uji efektifitas produk akhir. Pengumpulan data berupa panduan analisis kebutuhan yang dikemas dalam wawancara, kuesioner obeservasi sistematik pada uji skala kecil dan skala besar dan lembar penilaian atlet. Teknik analisis data untuk validitas instrument menggunakan formula Aiken’s V (content validity coefficient)/ V= Σs/ [n(c-1)], dan uji produk menggunakan rumus P= f/n x (100%) dengan standar klasifikasi kelayakan. Berdasarkan dari hasil penelitian yaitu studi pendahuluan, uji skala kecil dan skala besar yang telah dilakukan dengan percobaaan floating service dinyatakan bahwa penilaian para ahli terhadap model latihan imagery untuk meningkatkan ketepatan floating service dikatakan ‘layak’ untuk diterapkan di lapangan