Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Agroteksos

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Ketan Tanpa Olah Tanah Tugal Langsung Pasca Padi Konvensional dan Sistem Aerobik Tumpangsari Kacang Tanah Ni Wayan Dwiani Dulur; Wayan Wangiyana; I Gusti Made Kusnarta; Nihla Farida
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 29 No 2 (2019): Jurnal Agroteksos Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.423 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v29i2.443

Abstract

Di lahan sawah, petani umumnya menanam tanaman palawija termasuk tanaman jagung pada musim kemarau setelah padi sawah, ketika ketersediaan air irigasi tidak cukup untuk tanam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik budidaya padi antara sistem konvensional dan sistem irigasi aerobik pada bedeng tumpangsari dengan kacang tanah terhadap pertumbuhan dan komponen hasil tanaman jagung ketan varietas lokal Bima, yang ditugal langsung pasca padi tanpa olah tanah. Percobaan dilaksanakan di lahan sawah Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, dari bulan September sampai Desember 2018, yang ditata menurut Rancangan Split Plot dengan tiga blok (ulangan) dan dua faktor perlakuan. Faktor petak utama adalah teknik budidaya padi beras merah (T1= konvensional; T2= sistem aerobik tumpangsari dengan kacang tanah yang ditanam-sisip antar barisan padi), dan faktor anak petak adalah pola barisan padi beras merah (B1= barisan normal atau single row; B2= barisan kembar atau double row; B3= barisan triple row). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik budidaya padi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan komponen hasil tanaman jagung ketan, yaitu lebih tinggi jika ditanam pasca padi sistem aerobik tumpangsari dengan kacang tanah dibandingkan dengan pasca padi kovensional. Pola barisan padi pada umumnya tidak berpengaruh terhadap komponen hasil tanaman jagung ketan, namun terdapat interaksi yang signifikan antara kedua faktor perlakuan penanaman padi beras merah terhadap panjang tongkol dan berat biji pipilan kering per tanaman jagung ketan pasca padi beras merah. Hasil biji jagung ketan tertinggi pada barisan double-row (183,2 g/tanaman) atau single-row (164,1 g/tanaman) jika ditugal langsung pasca padi sistem aerobik tumpangsari dengan kacang tanah, sedangkan jika pasca padi konvensional, hasil biji tertinggi pada pola barisan triple-row (58,4 g/tanaman).
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK, INOKULASI MIKORIZA DAN VARIETAS KEDELAI TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS TANAH DAN SERAPAN HARA. Sukmawati1, Wayan Wangiyana2, dan R. Sri Tejowulan2
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.456 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik, inokulasi mikoriza dan varietas kedelai terhadap perbaikan kualitas tanah dan serapan hara. Untuk itu telah dilakukan penelitian di rumah plastik pada bulan Mei - Oktober 2011 yang ditata menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan dan 3 faktor perlakuan yang ditata secara faktorial, yaitu pupuk organik, mikoriza dan varietas kedelai. Data dianalisis menggunakan Analisis Keragaman, dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik, inokulasi mikoriza dan varietas memberikan pengaruh yang bervariasi pada setiap parameter pengamatan. Ketiga faktor perlakuan meningkatkan kadar hara dalam tanah seperti N, P, C-organik, pH dan KTK tanah, tetapi tidak berpengaruh nyata pada serapan hara N. ABSTRACT This research aimed for know influence organic fertilizer, mycorrizal inoculation and soybeans variens for improvement of soil quality and nutrient uptake by plants. For those objectives, an experiment has been carried out in a plastic house from May to October 2011, designed using Completely Randomized Design, with 3 replications and 3 treatment factors arranged factorially, i.e organic fertilizer, mycorrhizal inoculation and soybean varities. Data were analyzed using Analysis of Variance, followed by HSD test at 5% level of significance. The results showed that application of organic fertilizers, mycorrhizal inoculation and soybean varieties gave varied effect on each observation variable. The third treatment factor increased level of nutrients in the soil, including total N, available P, organic C, soil pH and CEC, but had no significant effect on the rate of N uptake by plants.
APLIKASI PASIR DAN PUPUK KANDANG PADA BEDENG PERMANEN UNTUK PERBAIKAN SIFAT TANAH DAN PERTUMBUHAN PADI DI LAHAN VERTISOL TADAH HUJAN LOMBOK Ni Wayan Dwiani Dulur; I.G.M. Kusnarta; W. Wangiyana
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 25 No 1 (2015): Jurnal Agroteksos 2 Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.119 KB)

Abstract

ABSTRAK Karakteristik lahan vertisol yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman adalah keras dan pecah-pecah di musim kemarau, tetapi liat serta lekat di musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh bahan pembenah tanah (pasir dan pupuk kandang) yang diaplikasikan pada bedeng permanen di lahan Vertisol tadah hujan Lombok, untuk memperbaiki sifat tanah dan pertumbuhan tanaman padi. Percobaan dimulai pada bulan Februari 2012, di lahan petani di desa Batujai, Lombok Tengah, yang diawali dengan pembuatan bedeng-bedeng berukuran 1,2 x 5 m. Ada 6 perlakuan yang diuji dalam suatu Rancangan Acak Kelompok, yaitu P0: Bedeng tanpa bahan pembenah tanah, P1: dengan pembenah tanah berupa Pasir, P2: Pasir dan pupuk kandang sapi (pukan) 15 t/ha, P3: Pasir dan pukan 25 t/ha, P4: Pasir dan pukan 35 t/ha, dan P5: Pasir dan pukan 45 t/ha. Pasir diberikan 20% lapisan tanah bagian atas bedeng sampai kedalaman 20 cm. Padi ditanam dengan tugal dengan jarak tanam 20 x 20 cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi pasir dan pupuk kandang pada bedeng vertisol dapat memperbaiki sifat tanah, yaitu menurunkan BV dan nilai COLE, serta meningkatkan kadar C organik dan stabilitas agregat. Perlakuan tersebut juga meningkatkan kestabilan bedeng dan pertumbuhan tanaman padi pada bedeng permanen, yaitu berat kering tanaman padi pada fase berbunga, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun. ABSTRACT The characteristics of Vertisol land which are less supporting plant growth are hard and cracked in the dry season but clayey and sticky in the rainy season. This study aimed to evaluate the effect of soil amendments (sand and manure) applied on permanent raised-beds on rainfed Vertisols of Lombok, in order to improve soil properties and rice growth. The experiment was commenced in February 2012, on a farmers' field in Batujai village, Central Lombok, started with formation of permanent raised-beds of 1.2 x 5 m size each. There were 6 treatments tested in a randomized complete block design, i.e. P0: beds without application of soil amendments, P1: with application of river sand, P2: river sand and cattle manure of 15 t/ha, P3: river sand and cattle manure of 25 t/ha, P4: river sand and cattle manure of 35 t/ha, and P5: river sand and cattle manure of 45 t/ha. The sand (20% sand) was mixed with topsoil of the beds to a depth of 20 cm. Rice seeds were dibbled with planting space of 20 x 20 cm2. The results indicated that application of sand and manure on Vertisol beds improved soil properties, i.e. decreased volume density and COLE, and increased organic C content and aggregate stability. The treatments also improved bed stability and growth of rice on the permanent raised beds, i.e. dry weight of rice plants at flowering, but had no effect on plant height and tiller number per hill.
Pertumbuhan dan Hasil Berbagai Varietas Kacang Hijau Antara Sistem Monocrop dan Penanaman Bersama Padi Beras Merah Pada Sistem Irigasi Aerobik Dian Mayasari; Wayan WANGIYANA
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 28 No 2 (2018): Jurnal Agroteksos Agustus 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.9 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v28i2.347

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan komponen hasil berbagai varietas kacang hijau antara penanaman secara monokrop dan penanaman bersama padi beras merah pada sistem aerobik, dengan melaksanakan percobaan penanaman di pot dalam rumah plastik di Dasan Tebu, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, dari bulan Mei sampai September 2017. Percobaan ditata menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan dan dua faktor perlakuan yang ditata secara faktorial, yaitu varietas kacang hijau (varietas No.129, Merak, Vima-3, Vima-1 dan Kenari) dan pola tanam (secara monokrop dan penanaman bersama padiberas merah). Data dianalisis analisis keragaman dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5% menggunakan program statistik CoStat for Windows ver. 6.303. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan respon antar beberapa varietas kacang hijau terhadap pola penanaman bersama padi beras merah dalam kaitan dengan pertumbuhan dan hasil biji kacang hijau. Kacang hijau varietas No.129 menunjukkan hasil biji yang lebih tinggi pada pola penanaman bersama padi beras merah (11,78 g/pot), sebaliknya varietas Vima-1 hasil bijinya lebih rendah dan terendah (6,5 g/pot) pada penanaman bersama padi beras merah dibandingkan pada sistem monokrop (9,32 g/pot), sedangkan varietas Vima-3 menunjukkan hasil biji yang tidak berbeda nyata antara penanaman bersama padi beras merah (11,66 g/pot) dan sistem monokrop (10,09 g/pot). Oleh karena itu perlu pengujian lapangan untuk menemukan lebih banyak lagi varietas kacang hijau yang toleran untuk ditanam bersama padi pada sistem tumpangsari.
01 PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG KETAN PADA BERBAGAI JARAK TANAM, POLA BARISAN, DAN TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN LEGUM DI LAHAN SAWAH ENTISOL 1) Nihla Farida; A. Wires yamsi,; V.F.A. Budianto; M. Dahlan; W. Wangiyana
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 25 No 1 (2015): Jurnal Agroteksos 2 Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.854 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh jarak tanam rapat, pola barisan dan tumpangsari dengan tanaman kacang hijau atau kedelai, terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung ketan varietas lokal Bima. Percobaan dilaksanakan di lahan sawah entisol di desa Narmada, Lombok Barat, mulai bulan Mei s/d Juli 2012, yang ditata menurut Rancangan Split Split Plot, dengan tiga blok dan tiga faktor perlakuan, yaitu: Tumpangsari (T) sebagai main plot, dengan tiga taraf perlakuan (T1 = monokrop, T2 = tumpangsari dengan kacang hijau, dan T3 = tumpangsari dengan kedelai); Pola barisan (P) sebagai sub-plot, dengan dua taraf perlakuan (P1 = reguler, dan P2 = barisan sistem rel); dan Jarak tanam (J) sebagai sub sub-plot, dengan tiga taraf perlakuan (J1 = 75x40, J2 = 60x40 dan J3 = 50x40 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari dengan tanaman legum, terutama kacang hijau, memberikan hasil biji jagung lebih tinggi per ha dibandingkan dengan tanaman jagung monokrop. Jarak tanam juga berpengaruh nyata terhadap hasil biji, di mana ada kecenderungan bahwa jarak tanam terlebar (75 cm) memberikan hasil biji per rumpun lebih tinggi dibandingkan dengan yang tersempit, tetapi karena mempersempit jarak tanam meningkatkan populasi per ha, maka rata-rata hasil biji per ha tertinggi pada jarak tanam sempit. Demikian pula perlakuan pola barisan antara reguler dan sistem rel tidak memberikan perbedaan hasil per rumpun, tetapi karena sistem rel meningkatkan populasi maka juga meningkatkan hasil biji kering per ha. Namun demikian, karena ada interaksi antar ketiga faktor perlakuan, maka berarti faktor perlakuan saling tindak dalam mempengaruhi hasil biji jagung per satuan luas lahan. ABSTRACT Research aimed to examine close plant spacing, row pattern, and intercropping with mungbean or soybean, on growth and yield of waxy maize of Bima local variety. The experiment was conducted on entisols rice-field in Narmada village, West Lombok, from May to July 2012, which was designed according to Split Split-Plot Design, with three blocks and three treatment factors, i.e. intercropping (T) as the main plot, with three treatment levels (T1 = mono-cropping maize, T2 = intercropping with mungbean, and T3 = intercropping with soybean), row patterns (P) as the sub-plot, with two treatment levels (P1 = regular rows, and P2 = railway pattern of rows or double rows), and planting distances (J) as sub-sub-plots, with three treatment levels (J1 = 75 x 40, J2 = 60 x 40, and J3 = 50 x 40 cm). Results indicated that intercropping maize with legume crops, especially with mungbean, resulted in higher maize grain yield than maize monocrops. Planting distances also affected maize yield, in which there was a tendency that the widest distance (75 cm) resulted in higher maize yield per clump than narrower distance, but because reducing planting distance increased maize population per ha, then the average maize yield per ha was highest on the narrowest planting distance. Similarly, between regular and railway systems of row patterns, there were significant differences in maize yield per clump, but because railway system increased maize population, it then also yielded higher than the regular row pattern. Moreover, there was a significant interaction among the three factors in affecting maize grain yield per ha, which means the treatment factors affected maize yield differently depending on the other factors in the combinations.
PENGARUH LIMBAH ORGANIK TERHADAP KADAR N, P DAN C TANAH SERTA KOMPONEN HASIL KACANG HIJAU TUGAL LANGSUNG PASCA PADI SISTEM IRIGASI AEROBIK Ni Wayan Dwiani Dulur; Muhammad Hamam Nasiruddin; Nihla Farida; I Gusti Made Kusnarta; Wayan Wangiyana
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 31 No 2 (2021): Jurnal Agroteksos Agustus 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v31i2.669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah orkanik terhadap ketersediaan nitrogen, fospor, C-organik tanah dan pertumbuhan serta hasil kacang hijau (Vigna radiata L.) yang ditugal langsung tanpa olah tanah pasca padi sistem irigasi aerobik, antara tumpangsari dengan kacang tanah dan tanpa tumpangsari. Percobaan dilaksanakan di Desa Beleke (Lombok Barat), yang ditata menurut Rancangan Petak Terbagi, dengan dua factor perlakuan, yaitu teknik budidaya padi aerobik musim sebelumnya, faktor petak utama (T1= monokrop, T2= tumpangsari padi-kacang tanah), dan aplikasi limbah organik, sebagai factor anak petak (L0= tanpa limbah, L1= sekam, L2= abu sekam, L3= abu sekam + Bokashi pupuk kandang sapi). Data dianalisis dengan analisis keragaman (ANOVA) dan uji BNJ pada taraf nyata 5% menggunakan program CoStat for Windows ver. 6.303. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara teknik budidaya padi dan aplikasi limbah organik pada padi sebelumnya terhadap tinggi tanaman 21, 35 dan 63 hari setelah tanam (hst), laju pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah polong berisi, yaitu tertinggi pada kacang hijau yang ditugal langsung pada bedeng bekas padi aerobik tumpangsari dengan kacang tanah dan aplikasi abu sekam dan pupuk Bokashi (T2L3). Teknik budidaya padi sebelumnya hanya berpengaruh terhadap tinggi tanaman kacang hijau pada 35, 49 dan 63 hst, yaitu tertinggi pasca padi tumpangsari (T2), sedangkan aplikasi limbah organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan laju pertumbuhannya, jumlah polong berisi, jumlah biji dan berat biji per rumpun, yaitu tertinggi pada aplikasi abu sekam + Bokashi (L3). Namun terhadap kadar N, P dan C-organik tanah, kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh
POTENSI DAN PERAN TANAMAN PEPPERMINT (MENTHA SP.) SEBAGAI COVER CROP DALAM MENINGKATKAN HASIL TANAMAN DI LAHAN KERING Aeni, Zahratul; WANGIYANA, Wayan; Fauzi, M. Taufik; Suwardji, Suwardji; Sudharmawan, A.A. Ketut
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 35 No 2 (2025): Jurnal Agroteksos Agustus 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v35i2.1396

Abstract

Abstract. Dryland areas hold considerable potential to be developed as alternative sites for production of food crops, including upland rice. However, the productivity of dryland is generally low due to its limited water availability, low nutrient content, and high risks of erosion and pest problems for the crops, especially weed problem. To address these challenges, the use of cover crops is a relevant strategy. Peppermint (Mentha sp.) is a promising candidate as a cover crop due to its spreading growth habit, dense root system, and their active aromatic compounds contents. This literature review aims to explore the potential of peppermint in improving crop growth and yield in dryland farming systems, especially as cover crops. Findings indicate that peppermint can improve soil structure, increase soil moisture retention and water infiltration, and contribute organic matter through biomass they produce. Moreover, its allelopathic properties help suppress weeds, while its essential oils—particularly menthol—act as repellents against insect pests and rodents. Integrating peppermint as a living mulch also offers economic value if cultivated as an aromatic or medicinal crop. Therefore, peppermint shows a great potential to support more productive, and environmentally friendly dryland agriculture systems in a sustainable manner. Abstrak. Lahan kering memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif lahan budidaya tanaman pangan seperti padi gogo. Namun, produktivitas lahan kering cenderung rendah akibat keterbatasan air, hara, serta tingginya risiko erosi dan gangguan organisme pengganggu, terutama gulma. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan tanaman penutup tanah (cover crop) dapat menjadi strategi yang relevan. Peppermint (Mentha sp.) merupakan salah satu jenis tanaman yang berpotensi digunakan sebagai penutup tanah (cover crop) karena memiliki pertumbuhan merambat, sistem perakaran padat, dan kandungan senyawa aromatik aktif. Telaah pustaka ini bertujuan mengkaji potensi peppermint dalam meningkatkan hasil tanaman di lahan kering. Hasil kajian menunjukkan bahwa peppermint dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kelembaban dan infiltrasi air, serta menambah bahan organik melalui biomassa. Selain itu, peppermint bersifat alelopatik sehingga dapat menekan persaingan gulma, serta mengandung minyak atsiri seperti menthol yang efektif menolak serangga hama dan tikus. Penggunaan peppermint sebagai mulsa hidup di sela-sela tanaman utama juga berpotensi memberikan nilai ekonomi tambahan jika dibudidayakan sebagai tanaman aromatik. Oleh karena itu, peppermint dinilai potensial untuk mendukung pertanian lahan kering yang produktif dan berkelanjutan.
PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA DAN APLIKASI PUPUK HAYATI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI BERAS HITAM (Oryza sativa L.) Pratama, I Gusti Ngurah Agung; Mahardika, Ida Bagus Komang; Wangiyana, Wayan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 35 No 2 (2025): Jurnal Agroteksos Agustus 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v35i2.1428

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik budidaya dan aplikasi pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil padi beras hitam, dengan melaksanakan percobaan di lahan sawah petani di Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali), dari bulan April hingga Agustus 2024. Percobaan ditata dengan rancangan Split Plot dengan tiga blok dan dua faktor perlakuan, yaitu teknik budidaya padi (B1: konvensional; B2: sistem irigasi aerobik (SIA); B3: SIA + kacang hijau) sebagai petak utama, dan pupuk hayati mikoriza (M0: tanpa; M1: dengan mikoriza) sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk hayati mikoriza berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan, kecuali jumlah gabah hampa. Teknik budidaya padi juga berpengaruh nyata terhadap hampir semua variabel pengamatan, kecuali tinggi tanaman, jumlah anakan, dan jumlah malai, tetapi pengaruh interaksi signifikan terhadap jumlah daun, anakan, malai, gabah berisi, dan hasil gabah. Berdasarkan pola interaksinya, kombinasi perlakuan terbaik adalah B3M1 (tumpangsari disertai aplikasi pupuk hayati), yang menghasilkan jumlah daun, anakan, malai, gabah berisi dan hasil gabah tertinggi, dengan hasil gabah 96,04 g/rumpun. Hasil ini menunjukkan bahwa integrasi teknik tumpangsari dan aplikasi pupuk hayati mikoriza berpotensi sebagai pendekatan budidaya berkelanjutan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas padi beras hitam. Abstract. This study aims to determine the effect of cultivation techniques and mycorrhiza biofertilizer application on growth and yield of black rice, by conducting an experiment in a farmer's ricefield in Taman Village, Abiansemal District, Badung Regency (Bali), from April to August 2024. The experiment was arranged with Split Plot design comprising three blocks and two treatment factors, namely rice cultivation techniques (B1: conventional; B2: aerobic irrigation system (AIS); B3: AIS + mungbean) as main plots, and mycorrhiza biofertilizer (M0: without; M1: with mycorrhiza) as subplots. The results showed that mycorrhiza biofertilizer significantly affected all observation variables, except unfilled grain number. Rice cultivation techniques also significantly affected almost all observation variables, except plant height, tiller number, and panicle number, but interaction effects were significant on the number of leaves, tillers, panicles, filled grains, and grain yield. Based on the interaction pattern, the best treatment combination was B3M1 (intercropping with biofertilizer application), which produced the highest number of leaves, tillers, panicles, filled grains, and grain yield, with grain yield of 96.04 g/clump. These results indicate that integration of intercropping and biofertilizer application has the potential to be an effective sustainable cultivation approach to increase the productivity and quality of black rice.
Co-Authors A. Wires yamsi, A.A. Ketut Sudharmawan Abdus Syakur Assopi Ahmad Zubaidi Akhmad Zubaidi Akhmad Zubaidi Al-Bayani, Gangga Harijatullah Anjar Pranggawan Azhari Aprilia Wulandari Astam Wiresyamsi Baharuddin AB Balkis, Nuzula Aziza Bambang Budi Santoso Cepy *1 Dian Mayasari Dwi Ayu Sunarti Dwi Ratna Anugrahwati Elmi Riskiani Elsa Fitriah Emi Iryani Engki Mawandi Farida , Nihla Filsa Era Sativa Friska Pebrianingsih Gangga Harijatullah Al-Bayani Hairil Ihsan Hanafi Abdurrachman Hanafi Abdurrachman Hapisah Hapisah Harmaeni Harmaeni I Gde Ekaputra Gunartha I Gde Ekaputra Gunartha I Gusti Made Kusnarta I Gusti Putu Muiarta I Gusti Putu Muliarta Aryana I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit I Ketut Ngawit 1 I Ketut Ngawit, I Ketut I Komang Damar Jaya I Made Sudantha I Putu Silawibawa I Wayan Sudika I Wayan Sutresna I.B.K. Mahardika I.G.B. Udayana I.G.P. Muliarta Aryana Ita Nirmala Janu Rahmaningsih Jekson Simarmata Jurnal Pepadu Khopid Mulidan Kisman Kisman Laiwan1 . Laksmi Ernawati, Ni Made M. Dahlan M. H anan 2 M. Taufik Fauzi M. Taufik Fauzi, M. Taufik M. Zairin Maemunah Maemunah Maesarah Maesarah Mahardika, Ida Bagus Komang Megawati Sitorus Moh. Romza Alfan Muhammad Hamam Nasiruddin Muhammad Kholid Muliartha, I Gusti Putu Mulyati Murni Nilawati Ni Made Laksmi Ernawati, Ni Made Laksmi Ni Wayan Dwiani Dulur Ni Wayan Dwiani Dulur Ni Wayan Dwiani Dulur Ni Wayan Dwiani Dulur Ni Wayan Dwiani Dulur Ni Wayan Sri Suliartini Ni Wayan Sri Suliartini Nihla Farida Nihla Farida Nihla Farida Nihla Farida Nihla Farida Nihla Farida Nining Risnawati Novita Hidayatun Nufus Nur Inayah Pratama, I Gusti Ngurah Agung Rabani, Muhammad Billy Rahman Raihanun, Siti Ridha Ayumnuazmi Ridhon Khudairi Risnawati, Nining Roni Santuri Rosita, Baiq Aulia Siti Zainab Siti Zainab, Siti Sudharmawan, A.A. Ketut Sudharmawan, A.A.K. Sukartono Suliartini, Ni Wayan Sri Suprayanti Martia Dewi Suwardji Syarif Husni Taslim Sjah Toibba, Huswatun Uyek Malik Yakop Uyek Malik Yakop V.F.A. Budianto Wahyu Astiko Wahyu Astiko Wahyu Yuniati Nizar Wangiyana, I Gde Adi Suryawan Yakop, Uyek Malik Zahratul Aeni Zapril Laiwan2 Zubaidi, Akhmad Zubaidi, Akhmad