p-Index From 2020 - 2025
3.561
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin PSP Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Forum Pasca Sarjana Buletin Ekonomi Perikanan AGRISAINS Jurnal Perikanan dan Kelautan Biologi Edukasi : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR) KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Jurnal Bisnis Perikanan Jurnal Tataloka Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Omni-Akuatika Inovasi : Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Manajemen Jurnal Akuatiklestari Jurnal Mina Sains Warta Penelitian Perhubungan Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) STI Policy and Management Journal Jurnal Manajemen Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Agrimansion: Agribusiness Management & Extension COJ (Coastal and Ocean Journal) Jurnal TROFISH Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital Warta Penelitian Perhubungan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

MAXIMUM ECONOMIC YIELD SUMBERDAYA PERIKANAN KERAPU DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Yesi Dewita Sari; Tridoyo Kusumastanto; Luky Adrianto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2008): JUNI (2008)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.709 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v3i1.5843

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah hasil tangkapan ikan kerapu yang optimal dilihat dari segi ekonomi dengan tetap didasarkan pada keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya. Penelitian dilakukan di wilayah Kepulauan Seribu menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan nelayan yang melakukan penangkapan ikan kerapu dengan menggunakan alat tangkap pancing dan bubu. Data sekunder diperoleh dari kantor kecamatan, bupati dan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta. Data sekunder dianalisis selama 14 tahun mulai tahun 1990 sampai tahun 2004. Analisis bioekonomi dengan model surplus produksi perikanan yang dikemukakan oleh Clark, Yoshimoto dan Pooley digunakan dalam penelitian ini. Optimal pemanfaatan secara ekonomi pada pengelolaan sumberdaya perikanan kerapu di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta adalah pada tingkat upaya penangkapan 82 unit setara dengan bubu, jumlah hasil tangkapan 29,94 ton per tahun dan manfaat ekonomi 747 juta rupiah per tahun. Tingkat pemanfaatan yang dilakukan oleh nelayan baik dilihat dari jumlah alat tangkap yang digunakan maupun hasil yang didaratkan telah menunjukkan kondisi tangkap lebih sehingga diperlukan kebijakan pemerintah untuk membatasi tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan kerapu tersebut. Tittle: Maximum Economic Yield of Grouper Resource in the Kepulauan Seribu, DKI JakartaThis research aimed to calculate groupers optimum exploitation in economic term based on resource sustainability. The research conducted at the Kepulauan Seribu using primary and secondary data. Primary data were collected from hookline and trap fishers using interview technique, while secondary data were collected from sub district, district and marine, fisheries and animal husbandry services of DKI Jakarta Province. Data series of 1990 to 2004 were also analyzed. Bioeconomic analysis with surplus production model developed by Clark, Yoshimoto and Pooley was used in this study. Optimum economic exploitation of groupers fishery management were 82 unit fishing effort, 29,94 ton per year productions and Rp 747.000.000 economic rent per year. Exploitation rate carried out by fishers at Kepulauan Seribu had indicated over exploitation so that government policy to limit the fishing effort should be imposed.
DAMPAK EKONOMI AKIBAT IUU FISHING PERIKANAN TANGKAP PELAGIS BESAR DI WPPNRI 715 Annis Susanti; Achmad Fahrudin; Tridoyo Kusumastanto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 15, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v15i2.8178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak ekonomi akibat IUU fishing pada perikanan tangkap pelagis besar di WPPNRI 715. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi kasus dengan teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling, metode analisis data yang digunakan adalah bioekonomi model. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan Agustus 2019 dan sampling pengambilan data di provinsi Sulawesi Utara dan DKI Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi legal ikan pelagis besar pada maximum economic yield (MEY) adalah sebesar 368.522,25 ton per tahun dengan effort sebanyak 554 902 trip per tahun dan perolehan rente sebesar Rp3,06 trilyun/tahun sedangkan produksi total (legal dan IUU fishing) adalah sebesar 530.451,63 ton per tahun dengan effort sebanyak 929 414 trip per tahun dan rente sebesar Rp6,73 trilyun/tahun. IUU fishing menimbulkan dampak hilangnya potensi perolehan rente ekonomi pada pemanfaatan sumber daya ikan pelagis besar di WPPNRI 715 yaitu sebesar Rp3,66 trilyun/tahun. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa IUU fishing merugikan perikanan tangkap pelagis besar di WPPNRI 715 sehingga diperlukan rumusan kebijakan dalam pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan berupa peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang perikanan, penggunaan satelit pemantauan dan kebijakan peningkatan kesadaran dan penegakkan hukum di laut.Title: Economic Impact of IUU Fishing on Big Pelagic Fish in WPPNRI 715This research aims to determine the economic impact of IUU fishing large pelagic fish in WPPNRI 715. The research is a case study with multistage random sampling. Data were analysed with bioeconomics model for fisheries. The research was conducted from December 2018 to August 2019, and the sampling areas of data collection was in the provinces of North Sulawesi and DKI Jakarta. The results of the analysis showed that the legal production of large pelagic fish at maximum economic yield (MEY) is 368,522.25 tons per year with an effort of 554 902 trips per year, and economic rent at IDR3.06 trillions/year. The total production (legal and IUU fishing) is 530,451.63 tons per year with an effort of 929.414 trips per year and economic rent of IDR 6.73 trillions/year. IUU fishing has an impact on the loss of potential economic rent on the large pelagic fish resources in the WPPNRI 715 amounting to IDR 3.66 trillion/year. The results showed that IUU fishing has a detrimental economic impact on the large pelagic fish in WPPNRI 715. Therefore, a policy is necessary to increase supervision of marine and fishery resources by improving the quality of fishery human resources, the use of monitoring satellites and policies to increase awareness and law enforcement at sea.
ANALISIS EKONOMI ALAT PENANGKAPAN IKAN ARAD DI PANTAI UTARA PROVINSI JAWA TENGAH Benny Osta Nababan, S.Pi, M.Si; Tridoyo Kusumastanto; Luky Adrianto; Achmad Fahrudi
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 15, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.849 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v15i1.8492

Abstract

Arad termasuk dalam kelompok alat penangkapan ikan yang dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor. 2/Permen-Kp/2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara ekonomi alat penangkapan ikan arad dengan yang dikombinasikan dengan alat penangkapan ikan lainnya di Pantai Utara Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara kepada nelayan arad yang menggunakan kapal berukuran kurang dari 10 GT dengan menggunakan panduan wawancara serta pengamatan lapangan. Pengumpulan data sekunder dilakukan ke instansi pemerintah seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah dan BPS. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian nelayan arad memiliki alat penangkap ikan lain seperti sudu, gillnet dan trammel net. Penggunaan alat penangkapan ikan berdasarkan musim ikan, seperti musim cumi, teri, kakap, belanak, kembung dan lainnya. Penelitian ini mengelompokkan nelayan berdasarkan jumlah alat penangkapan ikan yang dimiliki yaitu satu alat penangkapan ikan (arad), dua alat penangkapan ikan (arad dan sudu), tiga alat penangkapan ikan (arad, trammel net dan gillnet). Nelayan yang memiliki alat penangkapan ikan tambahan selain arad memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan hanya memiliki satu alat penangkapan ikan (arad). Kombinasi alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan menggunakan 3 alat penangkapan ikan yaitu arad, gillnet dan trammel net sesuai musim ikan memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan arad sepanjang tahun.Title: An Economic Analysis of ‘Arad’ Fishing Gear In the North Coast of Central Java Province Arad is an abandoned fishing gear based on the Regulation of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia Number 2 / Permen-Kp / 2015 concerning the prohibition on the use of trawls and seine nets in the territory of the Republic of Indonesia fisheries management. This study aimed at economic analysis of Arad capture fisheries (1 tool) compared with the capture using combination of Arad and other fishing equipment on the North Coast of Central Java. The study used primary and secondary data that were collected in the North Coast of Central Java. Primary data were collected through interviews and observation with Arad fishers working on boat under 10 GT. Secondarydata were collected from government agencies such as Marine and Fisheries Agency of Central Java and Statistics Indonesia. The results showed that some of the Arad fishers had other fishing gear such as blade, gillnet and trammel net. The use of fishing gear depended on fish season, such as squid, anchovies, snapper, mullet, bloating and others. This study classified fishers based on the number of fishing gear that fisher's had, namely, one fishing gear (arad), two fishing gear (arad and blade), three fishing gear (arad, trammel net and gillnet). Fishers having additional fishing gear get higher profits compared to those having only one fishing gear (ARAD). The use of 3 fishing gear namely arad, gillnet and trammel net according to fish season provides higher economic benefits compared to Arad only throughout the year.
PENATAAN KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN DI PROVINSI MALUKU Amin Nasrun Renur; Achmad Fahrudin; Dadang Solihin; Tridoyo Kusumastanto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.853 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v14i1.7004

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan model strategis pengelolaan ekonomi kelautan melalui posisi dan keterkaitan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Maluku. Penelitian ini menggunakan data primer dan dianalisis dengan metode Interpretative Structural Modeling (ISM). Hasil penelitian menunjukan, semua elemen kelembagaan memiliki keterkaitan dengan sistem, sementara Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepemimpinan dan Pertumbuhan Ekonomi merupakan sub-elemen kunci penggerak utama pengelolaan bidang kelautan.Title: Institutional Arrangment of Ocean Economics Development In Maluku ProvinceThis article aims to develop a strategic model of ocean economic management through the position and relevance of Organization of Regional Devices (OPD) in Maluku Province. This research collected primary data and used analytical method of Interpretative Structural Modeling (ISM). The results showed that all the institutional elements are related to the system, but the Department of Marine and Fisheries is a key sub-element, while leadership issues become a key sub-element in encouraging economic growth as a key sub-element in marine management.
MODEL EKONOMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA CAKALANG DI INDONESIA Suhana Suhana; Tridoyo Kusumastanto; Luky Adrianto; Achmad Fahrudin
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.879 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v14i1.7048

Abstract

Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu sumber daya ikan bernilai ekonomi tinggi di perairan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui kondisi pengelolaan sumber daya ikan Cakalang di WPP NRI. Kedua, merumuskan model pengelolaan sumber daya ikan Cakalang, yang menyediakan manfaat ekonomi optimal berdasarkan pendekatan bio-ekonomi. Ketiga, merumuskan strategi optimal dampak kebijakan pada produksi ikan Cakalang dengan pendekatan model keseimbangan umum (CGE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan Cakalang di perairan Indonesia selama periode 2010-2016, mengalami lebih tangkap (overfishing) ekonomi dan biologi. Pengelolaan sumber daya ikan Cakalang dapat memberikan keuntungan ekonomi dalam keseimbangan Maksimum Economic Yield (MEY). Berdasarkan hasil simulasi Model CGE Cakalang, terlihat bahwa kebijakan (shock) penurunan produksi tangkapan ikan Cakalang sebesar 7,04% dapat mendorong peningkatan harga ikan Cakalang baik ditingkat produsen (5,33%) dan konsumen dalam negeri (5,45%). Kondisi ini menunjukkan bahwa model CGE-Cakalang sangat sesuai dengan teori ekonomi sumber daya.Title: Economic Model of Skipjack Resource Management in IndonesiaSkipjack (Katsuwonus pelamis) is one of fish resource that has important economic value in Indonesian waters. The objectives of this study were to : 1) identify the condition of skipjack resource management in WPPNRI; 2) to formulate a model of Skipjack resources management in order to provide its optimum economic benefit based on bio-economy approach; 3) to formulate the best strategies to respond government policy on skipjack production with general equilibrium model (CGE). The results showed that the Skipjack resources in Indonesian waters during period of 2010-2016 experienced economic and biological overfishing. Skipjack resources management offered economic benefits in equilibrium maximum economic yield (MEY). CGE Model of Skipjack shows that decreased production of Skipjack will increase its price among producers by 5,33 %, local consumer price of 5,45%. This condition showed that the Skipjack CGE models are conform with the economic theory of resource economics
BIAYA TRANSAKSI USAHA PERIKANAN SKALA KECIL DI KABUPATEN CILACAP Andreas D. Patria; Luky Adrianto; Tridoyo Kusumastanto; M. Mukhlis Kamal; Rokhmin Dahuri
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2014): Desember (2014)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.059 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v9i2.1225

Abstract

Efisiensi ekonomi sering kali hanya diukur dari aspek produksi, dan kurang memperhatikan segi non-produksi seperti biaya transaksi. Dalam usaha penangkapan ikan skala kecil, banyak sekali pengeluaran di luar biaya produksi yang ditanggung oleh nelayan. Pengeluaran ini disadari atau tidak telah mengurangitingkat penerimaan dari usaha penangkapan ikan skala kecil. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menghitung komponen biaya transaksi pada usaha penangkapan ikan skala kecil di Kabupaten Cilacap, serta mengukur dan menganalisis pengaruh biaya transaksi terhadap efisiensi ekonomi usaha. Penelitian dilakukan dengan metode survai dan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen biaya transaksi terbesar adalah raman dari hasil tangkapan yang dilelang pada Tempat Pelelangan Ikan berkisar antara 45 % dari total biaya transaksi yang dikeluarkan. Rasio biaya transaksi terhadap penerimaan yang diperoleh nelayan skala kecil menunjukkan bahwa setiap penerimaan Rp 100 maka sebesar Rp 26 dinikmati oleh pihak lain walaupun sebagian dari biaya transaksi tersebut juga ada yang kembali kepada nelayan untuk mendukung kegiatan produksi.
PENGELOLAAN PERIKANAN DEMERSAL DI LAUT ARAFURA: PENDEKATAN BIOEKONOMI Yesi Dewita Sari; Yusman Syaukat; Tridoyo Kusumastanto; Sri Hartoyo
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.308 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v13i1.6858

Abstract

ABSTRAKLaut Arafura merupakan salah satu perairan yang penting, sebesar 21% potensi ikan Indonesia terdapat di perairan Arafura yaitu 2,64 juta ton per tahun. Pemanfaatan sumber daya ikan demersal terutama udang di Laut Arafura telah dilakukan semenjak tahun 1970an oleh perusahaan dengan sistem joint venture. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat optimal pengelolaan sumber daya ikan demersal di Laut Arafura dan perubahan rente ekonomi setelah adanya kebijakan moratorium kapal asing di Indonesia yaitu pelarangan penggunaan kapal pukat dan kapal asing. Penelitian ini menggunakan data sekunder runtun waktu yang bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan PusatStatistik serta hasil-hasil penelitian yang relevan. Metode analisis data menggunakan model bioekonomi perikanan dengan model surplus produksi Walters dan Hilborn. Analisis kebijakan ekonomi meliputijumlah alat tangkap, jumlah investasi dan rente ekonomi maksimum. Jumlah produksi tertinggi terjadi ketika pengelolaan pada kondisi maksimum secara biologi; sedangkan jumlah alat tangkap tertinggiyang diperbolehkan ketika pengelolaan pada kondisi open akses menggunakan alat tangkap pancing rawai dasar, serta rente ekonomi tertinggi diperoleh ketika pengelolaan pada kondisi maksimum secara ekonomi menggunakan pancing rawai dasar. Kebijakan pemerintah terkait moratorium kapal perikanan asing, memberikan kesempatan lebih banyak untuk kapal perikanan Indonesia dalam melakukanpenangkapan ikan demersal di WPP 718. Jumlah kapal perikanan dengan menggunakan alat tangkap pancing rawai dasar dapat dikembangkan sampai 4 ribuan unit untuk memanfaatkan ikan demersal yangoptimal secara ekonomi, sehingga rente ekonomi maksimum dapat diperoleh sebesar 3,40 trilyun rupiah per tahun.Title: Management of Demersal Fishery in the Arafura Sea: A Bio-Economic ApproachABSTRACT Arafura sea is one of important fishing ground in Indonesia, contributing 21% of fisheries at about 2,64 million ton/year. Arafura’s demersal fishery has been exploited since 1970 by joint venture system.  This study aims to determine the optimum level of demersal fish management in Arafura Sea as well as the fluctuations of economic rent after the foreign fishing vessel moratorium in Indonesia. The studycollected time series data from 2001-2014 from Ministry of Marine and Fisheries, Statistics Indonesia and relevant researches. The data were analyzed using bioeconomic model, particularly Walters and Hilborn Model. Analysis of economic policy includes fishing gears, investments and maximum economic rents. The results show that the maximum production occurs when fisheries management is on maximum yield. The highest number of permitted fishing gear is reached when the management is on open access condition using the set longline, while the maximum economic rents are obtained when the managementis on maximum economic yield using the set long line. Foreign fishing vessel moratorium gives more  opportunity to Indonesian vessels to catch more demersal fish in WPP 718. The number of total optimum fishing vessel could be increased up to 4 thousand units in WPP 718 for demersal fishery in order reach optimum economic rent of 3.40 trillion rupiah per year.
KEBERLANJUTAN DAERAH PERLINDUNGAN LAUT BERBASIS MASYARAKAT Kasus DPL-BM Blongko-Minahasa Selatan, DPL-BM Pulau Sebesi, Lampung Selatan dan APL Pulau Harapan Kepulauan Seribu Riana Faiza; Tridoyo Kusumastanto; Dietriech G. Bengen; Mennofatria Boer; Fredinan Yulianda
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 5, No 1 (2010): Juni (2010)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7526.923 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v5i1.5789

Abstract

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas perlindungan laut di tiga lokasi. Tujuan khususnya adalah (1) untuk mengevaluasi keberlanjutan dari perlindungan laut, dan (2) untuk merumuskan langkah strategis untuk pengembangan perlindungan laut. Penelitian dilakukan di tiga lokasi, yaitu Desa Blongko, Propinsi Sulawesi Utara, Pulau Sebesi, Provinsi Lampung, dan Pulau Harapan, Provinsi DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2007. Metode analisis terdiri dari (1) analisa sumber daya alam dengan analisis kuantitatif, dan analisa keberlanjutan oleh scaling multi dimensi analisis. Ada 32 atribut telah dianalisa untuk mengevaluasi keberlanjutan perlindungan laut di tiga lokasi. Dengan analisis leverage ditemukan atribut-atribut dengan sensitivitas yang tinggi yaitu kualitas terumbu karang dan ikan karang (ekologi dan lingkungan dimensi); kontribusi pendapatan, mata pencaharian alternatif dan efek ganda dari perlindungan laut (aspek hukum ekonomi dan sosial dimensi);, peraturan daerah dan internalisasi program untuk program pembangunan daerah (dimensi kebijakan); pedoman perlindungan laut, program berkelanjutan, peningkatan kapasitas, dan partisipasi lembaga non pemerintah (dimensi kelembagaan). Tittle: Sustainability of Community Based Management for Marine Protected Area :Cases of the DPL-BM Blongko-Minahasa Selatan, the DPL-BM Sebesi Island-Lampung Selatan and the APL Harapan Island-Kepulauan SeribuGeneral objective of this research was to evaluate the effectiveness of marine sanctuaries in three locations. Specifically of this research were to evaluate the sustainability of marine sanctuary, and to formulate the strategic action for developing of marine sanctuary. Research was conducted at three locations, Blongko in North Sulawesi Province, Sebesi Island in Lampung Province, and Harapan Island, in Jakarta Province. Data collection was conducted during June to December 2007. This research used quantitative analysis by applying natural resources and sustainability analysis through multi dimension scaling analysis. This research applied 32 attributes to evaluate the sustainability of marine sanctuaries in three locations. By analysis of these attributes, it founded the attribute with high sensitivity remains to quality of coral reef and fish coral (ecological and environmental dimension); contribution of income, alternative livelihood and multiplier effect of marine sanctuary (economic and social dimension); legal aspect, local regulation and internalization of the program to local development program (policy dimension); and guidelines of marine sanctuary, extension officer programs and capacity building, and participation of non government institution (institutional dimension).
Co-Authors . Amarullah . Diniah . Osmaleli A. Faroby Falatehan Aceng Hidayat Achmad Fachrudin Achmad Fahrudi Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Adil Mahfudz Firdaus Adil Mahfudz Firdaus Adil Mahfudz Firdaus Agus Sadeli Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Soleh Ahadar Tuhuteru Ahmadi, Nurdin Akbar, Harun Idham Akbar Akhiranti, Irma Akhmad Fauzi Akhmad Fauzi Alghisna Rahmatika Amarullah, . Amin Nasrun Renur Andra Sulindrina Andreas D. Patria Andreas D. Patria Annis Susanti Apendi Arsyad Arief Daryanto Arif Satria Ario Damar Armelita, Ayang Asep Saefudin Auliansyah Auliansyah Auliansyah, Auliansyah Auzi Asfarian Benny Osta Nababan Chairullah Amin D. Djokosetyanto D. Djokosetyanto Dadang Solihin Dietriech Geoffrey Bengen Diniah Diniah Edwarsyah Edwarsyah Edy Ihut Siahaan Eka Yudhistira Ekawati S.Wahyuni Ekawati S.Wahyuni Endriamo Soetarto Erliza Noor Ernan Rustiadi Erwan Sulistianto Ety Parwati Ety Parwati Ety Parwati Ety Parwati Eva Anggraini Fauzan, Fatih Ahmad Fery Kurniawan Firdaus, Adil M. Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Gatot Yulianto Gena Bijaksana Hapzi Ali Hartoyo Hartoyo Hartrisari Hardjomidjojo Hasrudin Usman Hendro Sasongko Hermanto, Djamarel Heru Arafat Heti Mulyati I Wayan Nurjaya Ikhsan Kamil Indah, Mega Natasha Irma Akhrianti Irzal Effendi Janer Sangaji Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kamal, M.Mukhlis Khairunnisa Khairunnisa Lalu Solihin Luky Adrianto M Mussadun M. Firdaus , Bambang Budiansyah, Kastana Sapanli, Aprianty , Gustav M. Irsyad , M. Firdaus M. Mukhlis Kamal M. Mukhlis Kamal Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mandasari, Mandasari Mardyani, Yeyen Marlianingrum, Peggy Ratna Mennofatria Boer Meti Ekayani Mirajiani - Mirajiani, Mirajiani Muh Ivan Andriyanto Muhammad Yusuf Muhammad Yusuf Naufal, Agus Nimmi Zulbainarni Nisa Ayunda Novindra Nur Aini Nurdin Ahmadi Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Patria, Andreas D Piliana, Wa Ode Pratita Budi Utami Putra, Aditya Handoyo Rahmatika, Alghisna Riana Faiza Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Roni Alfiansyah Ritonga Roy Sembel Ruddy Suwandi sadelie, agus Sadelie, Agus Saharuddin Sahat M.H. Simanjuntak sapanli, kastana Setia Hadi Setia Hadi Siahaan, Edy Ihut Sinta Hasriningtyas Sri Rahardjo Suwito Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Suhana Suhana Sulindrina, Andra Supartono Supartono Supartono, Mr. Suparyana Suparyana Suparyana, Suparyana Syahrowi R. Nusir, Daniel R. Moninta, Rokhmin Dahuri, Tomi Ramadona Venticia Hukom Venticia Hukom Wini - Trilaksani Wini Rismawati Wiwin Ambarwulan Yesi Aprianti Yesi Dewita Sari Yudi Wahyudin Yusli Wardiatno Yusman Syaukat