p-Index From 2020 - 2025
15.144
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Penelitian Saintek METAMORFOSA Journal of Biological Sciences Jurnal Ilmu Lingkungan Sainstek Jurnal Teknik Journal of Marine Research Microbiology Indonesia AL KAUNIYAH Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Pro-Life BIOMA : Jurnal Biologi Makassar International Journal of Applied Biology Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Biologi Tropis Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Jambura Edu Biosfer Journal Jambura Journal of Health Sciences and Research Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus Jurnal Keluarga Berencana Jurnal Biogenerasi Losari : Jurnal Arsitektur, Kota dan Pemukiman Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Jambura Geo Education Journal Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Jurnal Kolaboratif Sains Indonesian Journal of Chemistry and Environment Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Journal of Creative Student Research Jurnal Media Administrasi Gunung Djati Conference Series Indonesian Research Journal on Education Journal of Earth Kingdom Bioculture Journal Jurnal Wilayah, Kota dan Lingkungan Berkelanjutan Journal of International Multidisciplinary Research Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sipil Botani: Publikasi Ilmu Tanaman dan Agribisnis Hidroponik: Jurnal Ilmu Pertanian dan Teknologi dalam Ilmu Tanaman Tumbuhan : Publikasi Ilmu Sosiologi Pertanian dan Ilmu Kehutanan Wissen: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Social Agriculture, Food System, and Environmental Sustainability GeoEco J-CEKI PESHUM Jurnal Pendidikan MIPA
Claim Missing Document
Check
Articles

Komposisi Jenis, Struktur Komunitas, dan Keanekaragaman Mangrove Asosiasi Langge Kabupaten Gorontalo Utara-Provinsi Gorontalo Sukirman Rahim; dewi wahyuni K Baderan
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.219 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.1.181-188

Abstract

Hutan mangrove Langge yang terdapat di Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara memiliki keunikan dari pola zonasi dan keanekaragaman jenis. Hal ini yang menjadikan hutan mangrove di kawasan tersebut sebagai objek wisata tracking mangrove yang dikenal dengan nama “mangrove in love. Hutan mangrove memiliki berbagai fungsi ekologis yang sangat kompleks yakni sebagai daerah pemijahan  (spawing ground), tempat asuhan (nursery ground), dan tempat mencari makan (feeding ground) biota laut yang beraneka jenis dan memiliki fungsi ekonomis diantaranya buah mangrove dapat diolah menjadi berbagai produk kue dan sumber pangan alternatif pengganti beras. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) untuk mengetahui komposisi jenis mangrove asosiasi; 2) untuk mengetahui struktur komunitas dari hutan mangrove Langge; dan 3) nilai Indeks Keanekaragaman. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jalur berpetak (kombinasi plot dan transek). Jumlah spesies yang ditemukan akan dilihat untuk menjadi dasar penentuan komposisi jenis. Untuk pengkuran struktur komunitas mangrove dengan melakukan perhitungan terhadap Kerapatan Relatif (KR) dan Frekuensi Relatif (FR). Selanjutnya data yang didapatkan ditabulasikan untuk memperoleh nilai Indeks Nilai Penting (INP). Perhitungan keanekaragaman jenis menggunakan rumus (Sannon-wienner). Hasil penelitian menemukan 12 spesies tumbuhan mangrove asosiasi yakni Acanthus spinosus, Chromolaena odorata, Crassocephalum sp, Calotropis gigantean, Ipomea pes-caprae, Ricinus communis Excoecaria agallocha, Scaevola taccada, Spinifex littoreus, Terminalia catappa, Derris trifoliate dan Nypa fruticans. Struktur komunitas menunjukkan Chromolaena odorata memiliki nilai INP sebesar 33,2%, Kerapatan Relatif sebesar 24,91%, dan Frekuensi Relatif sebesar 8,33%.  Spesies dengan nilai INP terendah dimiliki oleh Nypa fruticans yaitu sebesar 9,14%, Kerapatan Relatif sebesar 0,81%, dan Frekuensi Relatif sebesar 8,33%. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) mangrove asosiasi sebesar 2,175 dan termasuk dalam kriteria tingkat keanekaragaman sedang. Data yang diperoleh ini dapat digunakan dalam pengelolaan hutan mangrove di Gorontalo Utara serta dapat menjadi database dalam usaha konservasi mangrove guna mengurangi efek pemanasan global.Langge mangrove forest located in the District of North Gorontalo District Orchid has a uniqueness of zoning patterns and keanekragaman types. This is what makes the mangrove forests in the region as a tourist attraction tracking mangrove known as the "mangrove in love. Mangrove forests have a variety of ecological functions is very complex which is a spawning area (spawing ground), point of care (nursery grounds), and foraging (feeding ground) various types of marine life and has the economic function of which pieces of mangrove can be processed into various products cake and alternative food sources instead of rice. This study aims to: 1) to determine the association of mangrove species composition; 2) to determine the community structure of mangrove forests Langge; and 3) the value of diversity index. The method used in this study is a terraced path method (combination of plots and transects). The composition of the types of views based on the number of species found. For sizing mangrove community structure by calculating the Relative Density (KR) and Relative Frequency (FR). Then the data obtained are tabulated to get the value of Importance Value Index (IVI). Calculation of species diversity using the formula (Sannon-wienner). The study found an association of twelve species of mangrove plants and the relative dominance (DR), then the data obtained are tabulated to get the value of Importance Value Index (IVI). Calculation of species diversity using the formula (Sannon-wienner). The study found an association of eight species of mangrove plants and the relative dominance (DR), then the data obtained are tabulated to get the value of Importance Value Index (IVI). Calculation of species diversity using the formula (Sannon-wienner). The study found an association of twelve species of mangrove plantsnamely Acanthus spinosus, Chromolaena odorata, Crassocephalum sp, Calotropis gigantean, Ipomea pes-caprae, Ricinus communis Excoecaria agallocha, Scaevola taccada, Spinifex littoreus, Terminalia catappa, Derris trifoliate dan Nypa fruticans. Community structure showed Chromolaena odorata has a value of IVI of 33,2%, amounting to 24,91% Relative Density and Relative Frequency of 8,33%. The species with the lowest IVI owned by Nypa fruticans that is equal to 9,14%, 0,81% Relative Density and Relative Frequency of 8,33%. Values Diversity Index (H ') at 2.175 and mangrove associates included in the criteria for a medium level of diversity. The data obtained can be used in the management of mangrove forests in North Gorontalo and can be a database of mangrove conservation efforts to reduce the effects of global warming.
Keanekaragaman, Kemerataan, dan Kekayaan Spesies Tumbuhan dari Geosite Potensial Benteng Otanaha Sebagai Rintisan Pengembangan Geopark Provinsi Gorontalo Dewi Wahyuni K Baderan; Sukirman Rahim; Melisnawati Angio; Al Ilham Bin Salim
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 14, No 2 (2021): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v14i2.16746

Abstract

AbstrakGorontalo mempunyai biodiversitas yang tinggi, dengan ditemukannya berbagai spesies yang bersumber dari flora dan fauna. Biodiversitas merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan Geopark di Provinsi Gorontalo. Tujuan penelitian untuk mengetahui indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, indeks kekayaan spesies tumbuhan di wilayah rintisan Geopark Benteng Otanaha. Metode jelajah dan Point Center Quadrat Metode digunakan untuk ekplorasi jenis tumbuhan. Hasil penelitian mendapatkan 35 spesies, 12 diantaranya memiliki status konservasi, beresiko rendah 9 spesies yakni Lepisanthes rubiginosa, Garuga floribunda, Cascabela thevetia, Gnetum gnemon, Bambusa sp., Eleusine indica, Pennisetum purpureum, Cactus sp., dan Lichen sp., kategori rentan (Clavaria sp.), kategori hampir terancam (Cycas sp.) dan kategori terancam punah (Euphorbia prostrata). H’ tingkat pohon (1,893), tumbuhan bawah (2,0194). H’ tingkat semai dan lichen masing-masing sebesar 1,012 dan 0,239. Indeks kemerataan pada tingkat pohon, tumbuhan bawah, dan semai memiliki nilai masing-masing sebesar 0,822, 0,674, dan 0,92, dan lichen memiliki indeks kemerataanya sebesar 0,345. Indeks kekayaan spesies tumbuhan tingkat pohon, tumbuhan bawah, seedling, dan lichen tergolong dalam kategori rendah. Informasi tentang biodiversitas tumbuhan dari Geosite potensial Benteng Otanaha menjadi data pelengkap untuk percepatan rencana pengusulan Geopark Gorontalo sebagai Geopark Nasional dan sekaligus wujud upaya konservasi agar spesies yang ada tidak mengalami kepunahan atau habis.Abstract Gorontalo has high biodiversity, with the discovery of various species of flora and fauna throughout the province. Biodiversity is one of the important pillars in the development of Geoparks in the province. The present study aimed to determine the indices of diversity, evenness, and richness in the pilot area of Otanaha Fort Geopark. An exploration method and Point Center Quadrat Method (PCQM) for exploring plant species were employed. The results showed 35 species, of which 12 had conservation status, consisting of 9 low-risk species (Lepisanthes rubiginosa, Garuga floribunda, Cascabela thevetia, Gnetum gnemon, Bambusa sp., Eleusine indica, Pennisetum purpureum, Cactus sp., and Lichen sp.), vulnerable (Clavaria sp.), almost threatened (Cycas sp.) and endangered (Euphorbia prostrata). The diversity index H' of tree, understorey, seedling, and lichen levels was 1.893, 2.0194, 1.012, and 0.239, respectively, while the evenness index was 0.822, 0.674, 0.92, and 0.345, respectively. The richness index of tree species, understorey, seedling, and lichen were in the low category. Information on plant biodiversity from the potential geosite of Otanaha Fortress is complementary data to accelerate the plan to propose the Gorontalo Geopark as a National Geopark and a form of conservation efforts for the existing species.
KOMPOSISI, STRUKTUR VEGETASI, DAN KEPADATAN UDANG DIKAWASAN MANGROVE TABULO SELATAN KABUPATEN BOALEMO Dewi Wahyuni K Baderan; Chairunnisah Lamangandjo; Al Ilham Bin Salim
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v3i1.5490

Abstract

 Ekosistem mangrove memberikan fungsi ekologis dan ekonomis bagi makhluk hidup di dalamnya dan disekitarnya. Salah satu fungsi ekologisnya adalah sebagi tempat memijah, bertelur, dan bersarang berbagai biota air seperti kepiting, udang, molusca dan berbagai jenis ikan. Guguran daun mangrove yang jatuh akan diuraikan oleh mikroorganisme dan berfungsi sebagai sumber makanan dari berbagai spesies fauna diantaranya adalah udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan struktur vegetasi mangrove dengan kepadatan udang di wilayah pesisir Tabulo Selatan Kabupaten Boalemo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menemukan enam jenis mangrove yaitu, Rhizophora apiculata Blume, Rhizophora mucronata, Brugueira gymnorrhiza Lamk, Ceriops tagal, Xylocarpus granatum, dan Sonneratia alba. Indeks nilai penting tertinggi ditempati oleh mangrove Rhizophora dengan rata-rata INP pada tiap stasiun adalah 75,5. Jumlah udang yang ditemukan berjumlah 66 individu yang terdiri dari tiga spesies yang berbeda, yaitu dua spesies dari genus Penaeus (Penaeus monodon dan Penaeus canaliculatus) dan 1 spesies dari genus Metapenaeus (Metapenaeus elegans). Spesies dengan kepadatan tertinggi adalah spesies Penaeus monodon dengan nilai rata-rata pada setiap stasiun sebesar 0,005. Hasil korelasi antara Indeks Nilai Penting mangrove dengan kepadatan udang di wilayah pesisir Tabulo Selatan tergolong dalam kriteria hubungan kuat. Hubungan kuat artinya kedua variabel (mangrove dan udang) saling memberikan kontribusi dalam rantai makanan di ekosistem mangrove. Pada stasiun II untuk tingkat pohon, pancang dan semai menempati urutan nilai korelasi tertinggi dibandingkan dengan pohon, pancang dan semai pada stasiun I dan III dengan nilai (r) masing-masing adalah 0,991, 0,994 dan 0,980. Nilai korelasi terendah ditempati oleh mangrove pada stasiun III untuk tingkat pohon, pancang dan semai dengan nilai (r) masing-masing adalah 0,901, 0,836 dan 0,909. Kata Kunci : Mangrove, Kepadatan Udang, Struktur Vegetasi
STRUKTUR VEGETASI DAN ZONASI MANGROVE DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA PROVINSI GORONTALO Dewi K Baderan
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v4i1.6133

Abstract

 Ekosistem hutan mangrove bersifat kompleks dan dinamis, namun juga labil. Dikatakan kompleks karena ekosistemnya dipenuhi oleh vegetasi mangrove, juga merupakan habitat berbagai satwa dan biota perairan. Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi dan zonasi mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Pengambilan data struktur vegetasi mangrove dengan cara membuat transek segi empat dengan panjang transek dibuat dengan ukuran 30 m  x30 m (total transek sebanyak 31 transek).Hasil penelitian menemukan 16 spesies yang mendiami hutan mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara yakni spesies Rhizophora mucronata Blume, Rhizophora Apiculata Lamk, Ceriops decandra (Griff.) Ding Hou, Ceriops tagal (Perr.) C.B.Rob, Brugueira gymnorrhiza (L) Lamk, Bruguiera paviflora (Roxb) W&A, Sonneratia alba J.E. Smith, Soneratia caseolaris (L) Eng,  Xylocarpus mulocensis (Lamk) Roem, Xylocarpus granatum Koen (niri), Avecennia alba Blume, Avecennia marina (Forsk) Vierh, Avicennia officinalis (L) Lamk, Acanthus ilicifolius L, Heritiera littoralis Dryand. Ex  W.Ait, Aegiceras corniculatum (L.) Blanco.Profil zonasi di wilayah ini masuk pada zonasi sederhana (satu zonasi atau zonasi campuran) dimana dari pinggir pantai sampai pedalaman daratan setiap spesies saling berasosiasi dalam satu lapisan. Profil zonasi di wilayah pesisir Kecamatan Kwandang tidak terdiri atas beberapa zonasi, karena tidak ada zonasi yang murni satu genus saja, yang ditemukan hanya satu zonasi yang merupakan campuran (mixel), dimana setiap spesies tumbuh berulang sampai kearah daratan, dan tumbuh saling bercampur antara 16 spesies tersebut.Keseluruhan spesies yang ditemukan terdapat spesies Ceriops decandra yang merupakan spesies langka secara global sehingga diperlukan perhatian khusus dalam pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Kwandang.Kata Kunci : Struktur Vegetasi, Zonasi, Spesies Mangrove  
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN SUKU PIPERACEAE DI KAWASAN AIR TERJUN LOMBONGO PROVINSI GORONTALO Dewi Baderan; Dewi Wahyuni K Baderan; Syam S Kumaji
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 7 No. 1 (2022): BIOMA
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v7i1.19494

Abstract

Tumbuhan suku Piperaceae merupakan kelompok tumbuhan berbunga yang mempunyai ciri khas aromatik dan hidup di daerah hutan hujan tropika. Berdasarkan survei awal di kawasan air terjun Lombongo Provinsi Gorontalo, wilayah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, didapati berbagai spesies dari suku Piperaceae. Namun belum teridentifikasi jenis Piper apa saja serta bagaimana nilai indeks keanekaragaman di kawasan air terjun tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keanekaragaman jenis tumbuhan suku Piperaceae yang ada di kawasan air terjun Lombongo Provinsi Gorontalo. Teknik pengumpulan data menggunakan metode eksploratif atau jelajah dengan menggunakan teknik sampling Probability Sample. Hasil penelitian menemukan 9 jenis tumbuhan suku Piperaceae dengan dua cara hidup yang berbeda yakni, terstrial dan epifit. Nilai indeks keanekaragaman tumbuhan suku Piperaceae yang terdapat di kawasan air terjun Lombongo adalah 2.17 dengan kriteria sedang yang menunjukan keadaan ekosistem yang cukup stabil.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN SUKU PIPERACEAE DI KAWASAN AIR TERJUN LOMBONGO PROVINSI GORONTALO Dewi Baderan; Dewi Wahyuni K Baderan; Syam S Kumaji
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 7 No. 1 (2022): BIOMA
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v7i1.19494

Abstract

Tumbuhan suku Piperaceae merupakan kelompok tumbuhan berbunga yang mempunyai ciri khas aromatik dan hidup di daerah hutan hujan tropika. Berdasarkan survei awal di kawasan air terjun Lombongo Provinsi Gorontalo, wilayah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, didapati berbagai spesies dari suku Piperaceae. Namun belum teridentifikasi jenis Piper apa saja serta bagaimana nilai indeks keanekaragaman di kawasan air terjun tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keanekaragaman jenis tumbuhan suku Piperaceae yang ada di kawasan air terjun Lombongo Provinsi Gorontalo. Teknik pengumpulan data menggunakan metode eksploratif atau jelajah dengan menggunakan teknik sampling Probability Sample. Hasil penelitian menemukan 9 jenis tumbuhan suku Piperaceae dengan dua cara hidup yang berbeda yakni, terstrial dan epifit. Nilai indeks keanekaragaman tumbuhan suku Piperaceae yang terdapat di kawasan air terjun Lombongo adalah 2.17 dengan kriteria sedang yang menunjukan keadaan ekosistem yang cukup stabil.
Vegetation structure, species diversity, and mangrove zonation patterns in the Tanjung Panjang Nature Reserve Area, Gorontalo, Indonesia Dewi Wahyuni Baderan; Ramli Utina; Nuraini Lapolo
International Journal of Applied Biology Vol. 2 No. 2 (2018): International Journal of Applied Biology
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ijab.v2i2.5752

Abstract

This study aimed to analyze the structure of vegetation, diversity and patterns of mangrove zonation in the Tanjung Panjang Nature Reserve area. Data collection of mangrove vegetation structure was carried out by using the line transect method (plot measuring 20 m x 20 m), measurement of environmental parameters that supported mangrove life, and 12 soil samples carried out by laboratory tests. The sample distribution was 18 research sample points. The results showed that mangrove vegetation density both at the level of trees, saplings and seedlings was in the category of total damage with density values at tree level 0.04-0.22 ind/ha), sapling 0- 0.07ind/ha), and seedlings 0.02-0.08 ind/Ha). The percentage of closure types ranged from 0% - 38%, meaning that the criteria of damage was rare, which was <50%, and some were included in the criteria of total damage, which was 0%. The index of mangrove species diversity was sequential starting from the level of trees, saplings and seedlings, which were 0.37-1.53, 0.00-0.31, and 0.00, where the tree level diversity index was in the medium category, and the sapling and seedling levels were in the low category.
Estimasi Simpanan Karbon Lamun Enhalus acoroides di Kawasan Pantai Langala, Dulupi Kabupaten Boalemo Ismail Bagu; Marini Susanti Hamidun; Dewi Wahyuni Baderan
Jambura Edu Biosfer Journal Vol 2, No 1 (2020): Jambura Edu Biosfer Journal (JEBJ)
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.318 KB) | DOI: 10.34312/jebj.v2i1.2444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simpanan karbon pada lamun spesies Enhalus acoroides di kawasan pantai Langala Dulupi Kabupaten Boalemo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Stasiun pengamatan berada pada bagian barat pantai yang menjadi stasiun 1 dan bagian timur pantai yang menjadi stasiun 2. Pengambilan data dilakukan dengan penentuan kerapatan vegetasi di setiap stasiun pengamatan menggunakan garis transek dengan membagi 3 titik sampling dengan masing-masing terdiri atas 11 plot. Penentuan nilai biomassa lamun didasarkan pada berat kering lamun dan kerapatan lamun. Simpanan karbon pada substrat dilakukan dengan pengambilan sampel substrat pada setiap garis transek. Obyek pengamatan adalah Enhalus acoroides di kawasan pantai Langala Dulupi Kabupaten Boalemo. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus kerapatan, biomassa dan simpanan karbon. Hasil Penelitian yang diperoleh yaitu pada stasiun 1 nilai biomassa total 1.863,90 gram/m2 yang terdiri atas biomassa atas substrat 915,01 gram/m2 dan biomassa bawah substrat 948,91 gram/m2. Pada stasiun 2 diperoleh nilai biomassa total 1.472,53 gram/m2 yang terdiri atas 723,23 gram/m2 biomassa atas substrat dan 749,3 gram/m2 biomassa bawah substrat. Total simpanan karbon pada pantai Langala bagian barat adalah 1.728,81 gram/Cm2 dan bagian timur adalah 1.573,85 gram/Cm2. Lamun spesies Enhalus acoroides memiliki kandungan karbon total sebesar 3.302,66 gram/Cm2 dan nilai serapan kabondioksida 12.109,75 gram/CO2.
TINGKAT DEGRADASI KAWASAN HUTAN MANGROVE (STUDI KASUS DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO) Hajra Paune; Dewi Wahyuni K Baderan; Abubakar Sidik Katili
Jambura Edu Biosfer Journal Vol 3, No 2 (2021) : Jambura Edu Bisofer Journal (JEBJ)
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jebj.v3i2.9727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat degradasi kawasan hutan mangrove di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Penelitian ini menggunakan metode transek garis. Transek garis dibuat tegak lurus garis pantai dengan panjang transek garis 100 m yang dibagi menjadi 3 petak/kuadran dengan ukuran petak masing-masing 20 x 20 meter untuk kelompok pohon, 10 x 10 meter untuk kelompok pancang dan 5 x 5 untuk kelompok pohon. bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran analisis struktur vegetasi tipe mangrove ditemukan tujuh spesies tumbuhan mangrove di Desa Bajo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Ceriops decandra, Ceriops tegal, Bruguiera gymnorizha, Avicennia alba. , dan Sonneratia alba. Sedangkan hasil analisis kerusakan ditemukan bahwa kondisi kawasan hutan mangrove di Desa Bajo, Boalemo termasuk dalam kategori rusak (jarang) karena kerapatan mangrove 1000 ind/ha dengan jumlah pohon sebanyak 112 pohon/ha. Selain itu, berdasarkan tingkat kekritisan lahan mangrove dan metode formula tidak termasuk dalam kategori rusak sedang (54,45).
THE RELATIONSHIP OF SOCIAL, ECONOMIC, AND ENVIROMENTAL FACTORS WITH STUNTING OCCURRENCE IN TODDLERS Indramaya Tongkonoo; Margaretha Solang; Dewi Wahyuni K Baderan
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 2 (2021): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i2.10736

Abstract

 The incidence of stunting under five is a major nutritional problem faced by Indonesia. The research aimed to determine relationship of the social, economic, and environmental factors related with   stunting occurrenceintoddlers 10-59 months at Health Centers Gorontalo District. This research was done on the population of toddlers who experience stunting in 2019 recorded in 7Health Centers. The data was collected from 98 samples by applying the purposive sampling method. The research instrument was done by using a questionnaire. Data analysis employs univariate, bivariate analysis and chi-square test with the help of software SPSS version 21. The result showed that the social factors, namely mother's education with the p-value of 0,000 OR =  12,375 CI = 4,560-33,584, and economic factors, namely income with the p-value of 0,000 OR = 11,719 CI = 3,652 – 38,605 and environmental factors, namely  waste disposal facilities with the p-value of 0,000 OR = 12,813 CI = 4,815 -34,097. Based on these result, it can be stated that social factors, especially mother's education, economic factors, especially income, and  environmental factors, especially waste disposal facilities have a significant relationship with stunting occurrence in toddlers 10-59 months at the Health Centers Gorontalo District.
Co-Authors , Fitryane Lihawa Abubakar Sidik Katili Abubakar Sidik Katili Ahmad Faqih Ahmad Faqih Ahmad Faqih Ahmad Zainuri Ahmad, Nur Rahmin Al Ilham Bin Salim Al Ilham Bin Salim Alisa H. Kadir, Nur Amelia Endang Puluhulawa Andi Satari Salahudin Angio, Melisnawati H Angio, Melisnawati H. Ani Mustapa Hasan Ardiansyah S. Akili Ardiyanto Saleh Modjo Arfa, Bella Saskia Bambang Mamangkay Bantali, Moh Sapitri Bella Saskia Arfa Bentearu, Fajran Botutihe, Nur Meyla Ulfiana Chairunnisah J Lamangantjo Daud Yusuf Delviyanti Lihawa, Sri Diah Noorshanti Moo Djafar, Ismail Djamadi, Dian Anggreini Dwinda Mariska Putri Eka Reza Saputra Widodo Elya Nusantari Ernawati Jakaria Lihawa Farid S M Farid SM, Farid Febrianti Muhi febriyanti febriyanti Feri Novriyal Fery Rahmat Angriawan Bagu Fitriyane Lihawa Fitriyanti H. Koni Fitryane Lihawa Frandika K. Toiyo Frida Maryati Yusuf Fuad Pontoiyo H. Husain, Ilyas Hajra Paune Hamid, Ririn Septiani Hartono D Mamu, Hartono D Hasim Hasim Hasim Hasim Hasim Hasim Hasim Herinda Mardin Herlindah, Herlindah Husain, Ilyas H. Ibrahim, Darwin Ikraeni Safitri Ilyas Husain Indramaya Tongkonoo Inzih Mohune Irawan, Mohammad Bayu Irvan A. Salihi Ismail Bagu Ismail Djafar Isra Cahayani Bahuwa Iswan Dunggio Jahja, Sukma Dewanty Jusna Ahmad Kadir, Zen Setiawan Kadir, ​Zen Setiawan Kirsten Caroline Donsi Koni, Fitriyanti H. La Alio La Alio Labuga, Falerins Laksmyn Kadir Lalusu, Sri Lesnawati Liberty Lodjo Lihawa, Ernawati Jakaria Lihawa, Firiyane Lihawa, Fitriyane Lihawa, Fityane Lilan Dama Lutfiyah Fadhilah Anwar M. Hasan, Ani Magfirahtul Jannah Manese, Muzdalifah Alya Amalia Margaretha Solang Marike Mahmud Marini Susanti Hamidu Marini Susanti Hamidun Masra Latjompoh Mawardi Heru Prasetyo Megawati Malle Melisnawati Angio Melisnawati H Angio Miftahul F. Adudu Mirawati Thalib Mohamad, Nurdin Mohamad, Silpian Mohammad Bayu Irawan Muh. Arfah Syam Muh. Nur Akbar Muhammad Rifqi Hariri Muhammad Rifqi Hariri MUHAMMAD YUSUF Mursali, Intan Zulfatadila Mustamin Ibrahim Mustapa, Vinarti Novalia Warow Novri Youla Kandowangko Nur Akbar Abay, Moh. Nuraini Lapolo Nur’Ain Lahaya Nurma Rosalia Pakaya, Sri Yustika Candri Panyilie, Nadia Fajri Parid Pakaya Pobela, Rahman Podungge, Rimlawaty Priwanti Junita Ekwanto Putri Liani Aliwu Putri, Dwinda Mariska Rahmat Biki Rahmawati A. Damiti Rakhmat Jaya Lahay Ramli Utina Regina Valentine Aydalina Ridwan, Silvana Ariska Rosalia, Nurma Safitri, Ikraeni Salihi, Irvan Abraham Septiani, Ririn Sidik Katili, Abubakar Silpian Mohamad Silvana Ariska Ridwan Sirvani Tahir Sitti Rahmatia Mooduto Sitti Rahmatia Mooduto SM, Farid Sri Lesnawati Lalusu Sri Yustika Candri Pakaya Sudarmanto Hasan Sukirman Rahim Suryadi Syamsuddin Syam S. Kumaji Syam, Muh. Arfah Toiyo, Frandika K. Tri Nugroho, Bagus Triyana Sefya Saleh Triyana Sefya Saleh Tudja, Rahmawaty Usman, Mohamad Zainudin Wantogia, Misnawaty Waode, Faridawaty Weny J.A Musa Widia Rahma Tanti Yuliana Retnowati Yusfriandi Dwi Ariesna Z Thalib, Heru Zein Setiawan Kadir Zihan S. Zakaria Zuliyanto Zakaria