Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

THE DIVERSITY AND RICHNESS OF TREE SPECIES OF TAMBANG SAWAH FOREST, KERINCI-SEBLAT NATIONAL PARK, SUMATRA INDONESIA Agus Susatya
JURNAL PENELITIAN BIOLOGI BERKALA PENELITIAN HAYATI Vol 16 No 1 (2010): December 2010
Publisher : The East Java Biological Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23869/284

Abstract

The conservation of tropical ecosystem is increasingly relevant as the recent global warming and climate change generate serious impacts on human life. Tropical forest becomes an important ecosystem to fight global warming due to its capability to sequester atmospheric carbon and to mitigate climate change. It is very unfortunate that such a vital ecosystem has been severely subjected to conversion to both plantations and illegal loggings. The tropical ecosystem has long been recognized to have high species diversity, but very few individual trees per species. The latter is almost ignored, even though can certainly bring serious difficulties on tree conservation. The objectives of the research were to know the tree community structure of Tambang Sawah Forest, Kerinci-Seblat National Park, and to determine the rareness of tree species. A plot of 1 ha was established at Tambang Sawah, Kerinci-Seblat National Park, Lebong Regency. All trees with BDH of > 5 cm were collected their herbarium specimens, and identified. The results showed that Tambang Sawah forest consists of 42 families, 94 genera, and 185 tree species/ha. It has 19.51% (8 families), and 26.82% (10 families) respectively categorized as very rare and rare. The pattern also occurs at genus level, where both categories contribute to 81.91% (78 genera) of the total genera. In species level, both are respectively 90 and 28 species, and altogether contribute to 63.78% of the total species. These values appeared higher than that of the other forests in Bengkulu. Across taxon level, very rare and rare categories appeared to be an ecological attribute in Sumatran forests. This implies that the loss of single tree can cause the loss of entire family. The conservation works even turn into more difficult, because tropical trees are commonly diocious, even bisexual trees, they tend to be self-incompatible, and out-crossed, and required at least 200 mature trees to ensure sexual regeneration and to avoid species extinction.
KEBERLANJUTAN PENYADAPAN GETAH POHON PINUS DI DESA BAYUNG KECAMATAN SEBERANG MUSI, KABUPATEN KEPAHIANG, BENGKULU Cahyadi Insan; Agus Susatya; Ridwan Yahya
EnviroScienteae Vol 17, No 1 (2021): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 17 NOMOR 1, APRIL 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v17i1.11347

Abstract

Sustainability in managing natural resources depends on the availability of current and future resources within management schemes. Tapping Pine trees for resin production have long been practiced in Bukit Daun Protection Forest, Kepahiang, Bengkulu, despite Bengkulu has not been known as a main province producing pine’s resin. Therefore, it was worthily to examine the sustainability of managing pine stand for production of pine’s resin at Bayung, Seberang Musi, Kepahiang, Bengkulu. The research was carried out with Multi Dimensional Scaling (MDS) approach and using Rapid Appraisal for Tapping Pine Trees (RP-TPT) software. It was constructed by ecologiy, economy, Social and culture, law dan institution, and technology and infrastructure dimensions. Ten attributes were assigned to each dimension. The result indicated that the managing pine stand was moderately sustainable (57.66). All dimensions were categorized into moderately sustainable, except to technology and infrastructure dimension (48.15), which was classified as poorly sustainable. Among 50 attributes, sixteen attributes were grouped as sensitive, meaning they are strongly influential to the sustainability to pine’s resin production. Sustainability could be increased by management intervention, especially to the improvement of tapping’s kill attribute of the technology and infrasrtucture dimension. This management intervention should also be followed by the improvement of the other attributes.
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Agung Dwi Putra; Wiryono Wiryono; Budiyanto Budiyanto; Agus Susatya; Damres Uker
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.1.21159

Abstract

Abstrak Persampahan masih menjadi suatu permasalahan yang dihadapi kota besar maupun di tingkat daerah. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengelolaan sampah yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Menganalisis penyebab belum teratasi-nya sampah di kompleks perkantoran Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah; 2) Menganalisis peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah; 3) Menganalisis 4 aspek pengelolaan sampah di kabupaten Bengkulu Tengah. Metode yang digunakan adalah metode evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penyebab belum teratasi-nya sampah di kompleks perkantoran Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah adalah keterbatasan jumlah arm roll truck dan jumlah timbulan sampah yang terlalu besar. 2) Masyarakat kabupaten Bengkulu Tengah berperan aktif dalam pengelolaan sampah di kabupaten Bengkulu Tengah. Rekomendasi untuk menangani sampah di sekitar komplek perkantoran Bupati kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai berikut: a) Menggunakan truk biasa atau mobil jenis pick up b) Menerapkan konsep Zero Waste, yaitu pengelolaan sampah dengan prinsip daur ulang. Dalam aspek peran serta masyarakat perlu dilakukan kampanye, sosialisasi, dan edukasi tentang persampahan. Pada aspek operasional perlu penambahan mobil pick up, pada aspek peraturan diperlukan pembentukan Perda dengan substansi materi yang menyeluruh. Pada aspek pembiayaan untuk meningkatkan retribusi dapat dilakukan dengan meningkatkan pelayanan, pada aspek kelembagaan perlu memisahkan antara fungsi regulator dengan operator agar pengelolaan sampah dapat berjalan maksimal.   Kata kunci : Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup, Bengkulu Tengah.
STUDY OF WILDLIFE SPECIES WEALTH USING CAMERA TRAP IN SIPURAK HOOK AREA KERINCI SEBLAT NATIONAL PARK AREA Farhan Reza Pahlevi; Agus Susatya; Hery Suhartoyo
Journal of Science Innovare Vol 5, No 2 (2022): Journal of Science Innovare, Volume 05 Number 02 2022
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jsi.v5i2.6350

Abstract

Indonesia is known as one of the countries with the highest biodiversity in the world, this research was carried out from November 2020 to January 2021 in the Sipurak area, Merangin district, Jambi province. Camera traps are installed on tree trunks with an average height of 30 - 45 cm above the ground, the camera position is facing the path at a distance of 2.5 meters from the edge of the path and calculates the direction of light coming. The results of this study found 20 species of wild animals from 13 families, with a total of 201 independent event (IE) photos with the highest relative abundance of animals, namely, (Tupai javanica) of 12.95% and the lowest animal of Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) by 0.72%.
ADAPTASI TANAMAN NYAMPLUNG (Calophyllum inophylum L) DALAM ORGANIK BLOK DI LAHAN BERPASIR (PANTAI KUALO KOTA BENGKULU) Vera Tania; Agus Susatya; Enggar Apriyanto; Wiryono Wiryono; Bilman Wilman
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.1.20809

Abstract

Wilayah pesisir mengalami ancaman besar dari aktivitas air laut berupa abrasi pantai, sehingga memerlukan solusi yang cepat dan tepat. Penggunaan organik blok yang berasal dari serat buah kelapa sawit merupakan salah satu cara untuk melindungi perakaran tanaman dari faktor lingkungan yang ekstrim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adaptasi dan pertumbuhan nyamplung dengan ukuran organik blok dan tempat tanam berbeda di lahan berpasir. Penelitian dilakukan selama 4 bulan di daerah berpasir Pantai Kualo Kota Bengkulu. Data diperoleh melalui pengukuran variebel pengamatan setiap 2 minggu. Variabel yang diamati antara lain tinggi tanaman, diameter tanaman, jumlah daun, luas daun, tingkat kehijauan daun, perakaran tanaman, biomassa tanaman dan indek pertumbuhan tanaman.  Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara statistik dan uji lanjut DMRT 5%. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penggunaan media organik blok berdiameter 16 cm dan berat serat 500 gram serta ditanam pada lokasi ternaungi semak (M5L2) merupakan kombinasi terbaik dalam pertumbuhan awal tanaman nyamplung. Untuk mengoptimalkan hasil, faktor lingkungan perlu menjadi perhatian karena memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman.
ANALISIS DEBIT PUNCAK DAS MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Lusi Afriana; M. Faiz Barchia; Bandi Hermawan; Wendra Kesuma Wijaya; Agus Susatya; Suharyanto Suharyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.1.20816

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengulangan debit maksimum yang akan terjadi di DAS Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dan mengetahui seberapa besar pengaruh kemungkinan perubahan tutupan lahan kedepan terhadap variasi prediksi laju debit puncak banjir. Penelitian ini dilaksanakan di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, pada tanggal 2 Mei 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan metode survei melalui wawancara dan observasi secara langsung dan Metode Harpes debit pada perhitungan debit puncak dan perhitungan hidrolis bendung dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) pada debit  maksimum yang terjadi pada DAS Manna untuk berbagai periode ulang 2,5,10,20,50,100 tahun diperoleh sebesar 53,726 m3/det, 78,088 m3/det, 94.215 m3/det, 114,598m3/det, 129,717 m3/det dan 144.725m3/det dan untuk perubahan penutupan lahan yang sangat jelas berbeda pada periode tahun 2007 dan 2012, ada 2000 ha hutan yang hilang dan kurun waktu lima tahun tersebut, dari hutan ke ladang, sawah dan lahan perkebunan serta dalam permukiman diperkirakan sangat berpengaruh terhadap peningkatan debit maksimum  DAS. Keadaan DAS Manna saat ini diduga telah mengalami laju degradasi fungsi DAS yang cukup signifikan akibat tekanan pembangunan diberbagai sektor kawasan hutan yang ada sebgian telah beralih fungsi menjadi area pertanian dan perkebunan. Berdasarkan kecenderungan tersebut tentunya perlu mendapat perhatian serius mengingat kondisi yang deikian dapat mendegrdasi fungsi ekohidrologi di daerah tangkapan air merestorasi wilayah catchmen area agar fungsinya dapat menjadi seperti semula.Kata Kuci: DAS, Debit Puncak, Harpes debit, hidrolis, Manna
Pemanfaatan Drone/ Unmanned Aerial Vehicle dalam Klasifikasi Tutupan Lahan Taman Wisata Alam Danau Dusun Besar, Provinsi Bengkulu Mardiansyah Mardiansyah; Agus Susatya; Hery Suhartoyo; Guswarni Anwar; Damres Uker
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.1.20893

Abstract

Kawasan hutan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Danau Dusun Besar merupakan wilayah pengelolaan BKSDA Bengkulu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Bengkulu. Hutan konservasi tersebut mengalami Evaluasi Kesesuaian Fungsi dan dalam pengelolaannya memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Dalam pengelolaan kawasan hutan konservasi memerlukan data yang lengkap berbasis ilmu pengetahuan. Data detail tentang klasifikasi tutupan lahan TWA Danau Dusun Besar dibutuhkan mendukung pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Ketersediaan data penutupan lahan berdasarkan SNI 7645 : 2010 Skala 1 : 250.000 bahwa data Kementerian LHK Tahun 2016 di lokasi penelitian bahwa terdata 2 jenis klasifikasi tutupan lahan sehingga diperlukan yang lebih terperinci. Penelitian di TWA Danau Dusun Besar, BKSDA Bengkulu ini menggunakan teknologi Drone/ Unmanned Aerial Vehicle dalam klasifikasi tutupan lahan. Pengumpulan data dan akuisisi citra Drone/ UAV DJI Ptahtom 4 Pro menggunakan Agisoft Methashape Profesional 1.5 dan analisis ArcGIS 10.4 untuk Klasifikasi Tutupan Lahan menggunakan digitasi on screen, uji topologi, data orthomosaic dan data vector dengan SNI 7645 : 2014. Hasil analisis yang dilakukan yaitu terdapat 7 (tujuh) Klasifikasi Tutupan lahan TWA Danau Dusun Besar ± 88,82 Ha yaitu Waduk multiguna seluas ± 45,08 Ha, Vegetasi berupa hutan rawa/ gambut sekunder kerapatan rendah seluas ± 12,55 ha, hutan nipah seluas ± 0,74 Ha, Semak belukar seluas ± 18,75 ha, Padang rumput seluas ± 5, 45 ha, Liputan vegetasi alami (bakung) seluas ± 5,45 Ha, dan Lahan terbuka lain seluas ± 0,39 ha.
KAJIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA BERDASARKAN KEPMEN ESDM 1827K/30/MEM/2018 Ardi Setiawan; Heri Suhartoyo; M. Faiz Barchia; Agus Susatya; Bieng Brata
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.1.21161

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) melakukan telaah aturan kebijakan reklamasi dan penutupan tambang, (2) mengukur kriteria keberhasilan reklamasi di PT. Firman Ketahun, dan (3) memberi solusi optimalisasi dalam pelaksanaan reklamasi dan kebijakan reklamasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2020 di Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Firman Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Peneltiian ini merupakan penelitian deskriptif. Data reklamasi tahap operasi produksi pada Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 dikumpulkan dengan pengamatan langsung ke lapangan. Beberapa aspek yang diamati diantaranya adalah penatagunaan lahan, revegetasi, dan penyelesaian akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan reklamasi lahan pasca tambang tahap operasi produksi belum sepenuhnya menjalakan pedoman yang ditetapkan oleh pada Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018. Aspek-aspek yang belum sesuai diantaranya adalah penangan erosi dan sedimentasi, revegetasi tertutama tanaman penutup dan lokal, serta perawatan. Areal bekas penambangan open pit akan dilakukan reklamasi untuk revegetasiseluas 531,48 Ha, taman buah-buahan seluas 57,54 Ha, taman oleh raga seluas 37,42 Ha, tempat bermain seluas 154,23 Ha, kolam seluas 2,5 Ha, Void seluas 3,5 Ha, dan Final pit seluas 35 Ha, fasilitas penunjang dikembalikan ke Pemerintah Daerah Bengkulu Utara, jalan tambang tidak akan melakukan pembongkaran, tetapi hanya melakukan reklamasi dan revegetasi sepanjang jalur jalan. Namun demikian, keberhasilan kegiatan reklamasi pasca tambang yang dilakukan oleh PT Firman Ketaun masih tergolong rendah yaitu berkisar antara 5,21% sampai dengan 41,36%. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan  pelaksanaan reklamasi dan kebijakan reklamasi maka perlu dilakukan upaya diantaranya penambahan tenaga kerja untuk reklamasi, dan mengevaluasi dan menindaklanjuti lokasi – lokasi reklamasi yang belum maksimal.
STUDI KOMPARATIF EKTOPARASIT PADA AYAM EKSOTIS DOMESTIKASI DENGAN SISTEM MANAJEMEN INTENSIF DI BENGKULU Meriana Meriana; Heri Dwi Putranto; Nurmeiliasari Nurmeiliasari; Agus Susatya; Bieng Brata
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.2.24220

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2019. Dengan tujuan untuk untuk mengkomparatifkan ektoparasit yang terdapat pada ayam eksotis yaitu pada ayam burgo, ayam ketarras dan ayam kampung pada sistem pemeliharaan intensif yang sama di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Universitas Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu investigasi ektoparasit yang terdapat pada 3 jenis ayam. Ketiga jenis tersebut yaitu ayam kampung, ayam burgo dan ayam kampung yang terdapat di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Universitas Bengkulu.Ektoparasit dikoleksi langsung dari setiap individu ayam yang ditangkap dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh 5 jenis ektoparasit yaitu Echidnophaga gallinacea, Penicillidia dufourii, Lipeurus caponis, Menopon gallinae dan Rhipicephalus sanguineusdengan total ektoparasit 174 individu. Jumlah individu ektoparasit paling banyak ditemukan yaitu Menopon gallinae 68 individu, Echidnophaga gallinacea 25 individu, Rhipicephalus sanguineus 26 individu, Lipeurus caponis 42 individu, Penicillidia dufourii dan sebanyak 13 individu
ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN UNTUK PENGELOLAAN EKOWISATA PANTAI KOTA BENGKULU Filla Meinita; Yar Johan; Dede Hartono; Agus Susatya; Bieng Brata
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.2.24228

Abstract

Ekowisata pantai merupakan kegiatan ekowisata yang memanfaatkan keindahan panorama alam yang tercipta oleh pantai itu sendiri dan bersifat bertanggung jawab serta tetap mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dan budaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan peneitian ini untuk Menganalisis kesesuaian awasan ekowisata pantai kategori rekreasi, olah raga dan berjemur dan menganalisis daya dukungkawasan ekowisata pantai kategori rekreasi olah raga dan berjemur. Penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian melalui observasi, survey dan wawancara dengan masyarakat, wisatawan dan stakeholder terkait. Sedangkan data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh dari studi kepustakaan di dinas atau instansi terkait dalam bentuk laporan dan publikasi daerah seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor Kecamatan dan Kelurahan. Hasil penelitian ini IKE kategori rekreasi untuk Stasiun pantai panjang 85.41% S1(Sangat Sesuai), IKE Stasiun Pantai berkas 76.04% S2(Sesuai), IKE Stasiun Pantai Jakat 85.41% S1(Sangat Sesuai), dan Stasiun Pantai Kualo dengan IKE 85.41% S1(Sangat Sesuai). IKE kategori Olah raga dan berjemur untuk Stasiun pantai panjang 93.5% S1(Sesuai), IKE Stasiun Pantai berkas 88.88% S1 (Sesuai), IKE Stasiun Pantai Jakat 93.5% S1(Sesuai). DDK kategori Ekowisata rekreasi Stasiun Pantai Panjang 194 Orang/hari, DDK Stasiun Pantai Berkas 94 Orang/hari, DDK Stasiun Pantai Jakat sebanyak 135 Orang/hari dan Stasiun Pantai Kualo dengan DDKdengan 100 orang/hari. DDK kategori olah raga dan berenang di stasiun Pantai Panjang sebanyak 194 Orang/, Stasiun Pantai Berkas sebanyak 54 Orang/hari, Stasiun Pantai Jakat dengan DDK sebanyak 135 Orang/hari dan DDK Stasiun Pantai Kualo 100 orang/hari. yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa pengunjung Pantai Kota Bengkulu belum melampaui batas daya dukung kawasan, sehingga dapat dikatakan Pantai Kota Bengkulu untuk saat ini memiliki daya dukung kawasan yang mendukung untuk aktivitas Rekreasi, olah raga dan berjemur.