Perkembangan teknologi digital mendorong organisasi untuk memanfaatkan data sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis, termasuk pada bidang sumber daya manusia (SDM). People Analytics muncul sebagai pendekatan berbasis data yang mengintegrasikan analisis statistik, algoritma, serta big data untuk memahami perilaku karyawan, mengidentifikasi pola kerja, dan memprediksi kebutuhan organisasi. Dengan penerapan yang tepat, People Analytics dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan SDM, mulai dari rekrutmen, pengelolaan kinerja, hingga retensi talenta. Hasil penelitian literatur 2020–2025 menunjukkan bahwa penggunaan People Analytics berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produktivitas, keterlibatan karyawan, dan efisiensi biaya. Namun, penerapan ini juga menimbulkan tantangan, terutama terkait etika, privasi data, dan kesiapan organisasi dalam mengelola transformasi digital. Oleh karena itu, diperlukan kerangka kebijakan dan tata kelola data yang jelas agar implementasi People Analytics tidak hanya berfokus pada efisiensi, tetapi juga menjaga keadilan dan keberlanjutan praktik manajemen SDM di era digital.