Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DASAR MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MAKASSAR TAHUN AJARAN 2010/2011 Hasan Hasan; Pariabti Palloan; Muhammad Sidin Ali
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.46 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v7i2.949

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan dasar matematika siswa, motivasi belajar fisika dan hasil belajar fisika siswa serta untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dasar matematika siswa dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Makassar baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan pengambilan sampel pengacakan.Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa skor pengetahuan dasar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Makasar  berada pada kategori tinggi, skor motivasi belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Makassar berada pada kategori tinggi, dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Makassar berada pada kategori tinggi. Sedangkan hasil analisis statistik inferensial menunjukkan tingkat hubungan positif yang signifikan antara variabel bebas dan variabel tak bebas baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama Kata kunci : Penelitian ex-post facto, motivasi belajar fisika, hasil belajar fisika, statistik deskriptif, statistik inferensial.
ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL SEISMOTEKTONIK WILAYAH SULAWESI BAGIAN SELATAN DAN BARAT BERDASARKAN NILAI-b DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD Imanuela Indah Pertiwi; Muhammad Arsyad; Pariabti Palloan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.973 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v8i3.927

Abstract

Abstract:Analysis of Spacial and Temporal Distribution of Seismotectonic in South and West Region of Sulawesi Based on the b-Value by Using Maximum Likelihood Method. This study was correlational descriptive research is aimed to determined the spatial and temporal distribution seiemotektonik the southern and western Sulawesi (2°S-6°S and 118° 45'BT-120° 52'E). The variables in this study are the magnitude data of earthquake and the fractal dimension. Data obtained from IRIS catalog (Incorporated Research Institutions for Seismology) and BMKG. Technique of data analysis used the analysis of spatial distribution seismotektonik based on the b-value, and a-value, as well as analysis of temporal distribution seismotektonik based on the variation of b-value with time and and the fractal dimension,. The method used in determining the b-value is the Maximum Likelihood method with the help of software Zmap. Based on the results of the analysis indicate that the area Mamuju, Palopo, Mamasa, Rantepao and the surrounding area is a big chance for the occurrence of earthquakes with large magnitude and recurrence events in rapin intervals. Conversely, regions Pangkajene, Ujung Pandang, Sungguminasa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, and the surrounding area is an area with a very small chance for the occurrence of earthquakes with a large magnitude and recurrence events in a relatively long time intervals. Temporal distribution seismotektonik patterns (b-value distribution with time) showed that the b-value decreases dramatically when an earthquake will occur with a large magnitude and the time interval between events is very fast.Abstrak:Analisis Distribusi Spasial dan Temporal Seismotektonik Wilayah Sulawesi Bagian Selatan dan Barat Berdasarkan Nilai-b dengan Metode Maksimum Likelihood. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan temporal seismotektonik wilayah Sulawesi bagian selatan dan barat (2° LS-6° LS dan 118°45’ BT-120°52’ BT). Variabel dalam penelitian ini adalah data magnitude gempa bumi dan dimensi fraktal. Data magnitude diperoleh dari katalog IRIS (Incorporated Research Institutions for Seismology) dan BMKG. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis distribusi spasial seismotektonik yang didasarkan pada nilai-b, dan nilai-a, serta analisis distribusi temporal seismotektonik yang didasarkan pada variasi nilai-b terhadap waktu dan dimensi fraktal. Metode yang digunakan dalam menentukan nilai-b adalah metode Maksimum Likelihood dengan bantuan software Zmap. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa daerah Mamuju, Palopo, Mamasa, Rantepao dan sekitarnya adalah daerah yang berpeluang besar untuk terjadinya gempa bumi dengan magnitude besar dan perulangan kejadian gempa bumi dalam interval waktu yang cepat. Sebaliknya, daerah Pangkajene, Ujung Pandang, Sungguminasa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan sekitarnya adalah daerah dengan peluang yang sangat kecil untuk terjadinya gempabumi dengan magnitude yang besar dan perulangan kejadian gempa bumi dalam interval waktu yang relatif lama. Pola distribusi temporal seismotektonik (distribusi nilai-b terhadap waktu) menunjukkan bahwa, nilai-b menurun secara drastis ketika akan terjadi gempa bumi dengan magnitude yang besar dan interval waktu antar kejadian sangat cepat.Kata Kunci : nilai-b, nilai-a, dimensi fraktal, distribusi spasial, distribusi temporal
STUDI FISIS TERJADINYA SIKLON TROPIS KIRRILY TAHUN 2009 Andhi Ahmad Setiawan; Pariabti Palloan Pariabti; Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 8, No 1 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v8i1.803

Abstract

Abstract. This study examines the formation of Tropical Cyclone Kirrily that occurred in April 2009. Tropical cyclone is very unique because it is formed in the region of Indonesia and the sea very close to the equator the Arafuru Sea. Assessments performed included analysis of the formation of Tropical Cyclone Kirrily in 2009 by Gray and Zehr, and the calculation of the kinetic energy of the system is viewed from the cyclone maximum wind speeds. First, based on the theory of Gray, the assessment is done by calculating the value of the parameters of the tropical cyclone formation that is then analyzed whether the value of each parameter is eligible. Second, based on the theory Zehr, assessment done by looking at the vertical profile graphs the relative vorticity and divergence every six hours from 15 to 29 April 2009. Then the analysis was done by comparing the pattern of the graph with the graph pattern according to Zehr. Third, the kinetic energy calculations performed by assuming that the system of a tropical cyclone is a circle of diameter 550 km, with a moving mass of water vapor up to a height of 300 mb. The results obtained are that the parameters that favor the formation of tropical cyclone Kirrily 2009 can be obtained. Value of the parameters forming the 2009 Tropical Cyclone Kirrily fit the theory put forward by Gray. Criteria proposed by Zehr has also met with the detection of the first and second seruakan. Kinetic energy between layers on 15-29 April 2009 obtained with the largest value that is ± 0039 Joules at 925-850 mb layer on 17 April at 06 UTC. Abstrak. Penelitian ini mengkaji tentang pembentukan Siklon Tropis Kirrily yang terjadi pada April 2009. Siklon tropis ini sangat unik karena terbentuk di wilayah laut Indonesia dan sangat dekat dengan equator yaitu di Laut Arafuru. Pengkajian yang dilakukan meliputi analisis pembentukan Siklon Tropis Kirrily tahun 2009 menurut Gray dan Zehr, serta perhitungan nilai energi kinetik dari sistem siklon ini dilihat dari kecepatan angin maksimumnya. Pertama, berdasarkan teori Gray, pengkajian dilakukan dengan menghitung nilai parameter-parameter pembentuk siklon tropis yang kemudian dianalisis apakah nilai pada masing-masing parameter tersebut memenuhi syarat. Kedua, berdasarkan teori Zehr, pengkajian dilakukan dengan melihat grafik profil vertikal vortisitas relatif dan divergensi setiap enam jam dari tanggal 15 sampai 29 April 2009. Kemudian analisis dilakukan dengan membandingkan pola grafik tersebut dengan pola grafik menurut Zehr. Ketiga, perhitungan energi kinetik dilakukan dengan mengasumsikan bahwa sistem siklon tropis ini merupakan suatu lingkaran berdiameter 550 km, dengan massa uap air yang bergerak sampai ketinggian 300 mb. Hasil yang diperoleh yaitu bahwa parameter-parameter yang mendukung terbentuknya siklon tropis Kirrily 2009 dapat diperoleh. Nilai parameter-parameter pembentuk Siklon Tropis Kirrily tahun 2009 sesuai menurut teori yang diajukan Gray. Kriteria yang diajukan oleh Zehr juga telah terpenuhi dengan terdeteksinya seruakan pertama dan kedua. Energi kinetik antar lapisan pada tanggal 15-29 April 2009 diperoleh dengan nilai terbesar yaitu ±0.039 Joule di lapisan 925-850 mb pada tanggal 17 April jam 06 UTC. Kata kunci: siklon tropis, teori kirrily, gray, dan zehr, parameter siklon tropis
ANALISIS KARAKTERISTIK CURAH HUJAN DAN TINGGI MUKA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) PUTE RAMMANG-RAMMANG KAWASAN KARST MAROS Muh Arham; Muhammad Arsyad; Pariabti Palloan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 1 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.254 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i1.1469

Abstract

This research aims to describe the characteristics of rainfall, and the characteristics of the watershed (DAS) of Pute Rammang-rammang river at karst area of Maros , by using primary and secondary data. The primary data is the height of the watershed that measured at the 1-15 Sya’ban 1435 Hijriah using a ruler guess, while the secondary data is data of  rainfall in period (2000-2014) obtained from the Office PSDA Sulawesi Selatan Province. The characteristics of rainfall type of DAS Pute are having 6 wet months, 4 dry months, and 2 moist month; characterized in November to April is the rainy season, June to September is the dry season , while May and October is the transition time with precipitation type C (somewhat wet ) with Q value is of 0,473. During the drought, fluctuations of height of watershed of Rammang-rammang was more affected by the tides of the sea where it was on the morning of the tide rises while in the afternoon with the highest tides occur in full moon phase and the lowest occur in the a half moon phase.Telah dilakukan penelitian tentang Analsis Karakteristik Curah Hujan dan Tinggi Muka Air Daerah Aliran Sungai (DAS) Pute Rammang-Rammang Kawasan Karst Maros. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik curah hujan, dan karakteristik tinggi muka air, dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah tinggi muka air yang diukur pada tanggal 1-15 Sya’ban 1435 Hijriah dengan menggunakan mistar  duga, sedangkan data sekunder adalah curah hujan periode (2000-2014) yang diperoleh dari Dinas PSDA Provinsi Sulawesi Selatan. Karakteristik tipe curah hujan DAS Pute memiliki 6 bulan basah 4 bulang kering dan 2 bulan lembab, yang dicirikan pada bulan November hingga April merupakan musim hujan, bulan Juni hingga September merupakan musim kemarau, sedangkan Mei dan Oktober merupakan masa pancaroba, dengan curah hujan tipe C (agak basah) dengan nilai Q=0,473. Pada musim kemarau fluktuasi tinggi muka air Rammang-Rammang lebih dipengaruhi olah pasang surut air laut dimana pada pagi hari terjadi pasang naik sementara pada sore hari terjadi pasang surut dengan pasang tertinggi terjadi pada fase bulan purnama sementara pasang terendah terjadi pada fase bulan setengah.Kata Kunci:  tipe curah hujan, tinggi muka air, sungai Pute Rammag-Rammag
INTERPRETASI MODEL ANOMALI MAGNETIK AREA PANAS BUMI DAERAH X KABUPATEN POLEWALI MANDAR Rajab Rajab; Pariabti Palloan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.513 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2175

Abstract

Research was conducted to determine the characteristics of the distribution of the magnetic anomaly area of geothermal area x Polewali Mandar and body modeling based on the value of magnetic susceptibility anomalies obtained. The total of 133 points measurement range are measured using Precision Proton Magnetometer (PPM) type Geotron G5 and Global Position System (GPS). Data acquisition process is done with the daily correction, correction IGRF, upward continuation and reduction to the pole. Interpretation of the data is done quantitatively and qualitatively, qualitative interpretation is done by analyzing the local anomaly that has been reduction to the poles while the quantitative interpretation is done by analyzing local anomaly that has been reduction to the poles and upward continuation with a height of 50 meters and modeled using Mag2dc. The results of qualitative interpretation, the characteristic distribution of the magnetic field anomalies anomaly varies from low, with a value of -650 nT to -50 nT, anomalies were 50 nT to 250 nT and high anomaly 300 nT to 550 nT. While the results of the quantitative interpretation of modeling slice AA', BB' and CC' shows the structure of the surface rocks are varied, obtained eight body anomalies based on the type of rock that are, calycap, tuffs, breccias, shale, basalt, breccia volcanic quarter, andesite lava and alteration. Rock breccias are fairly uniform, allegedly as rock fluid heated by heating rocks, so some rocks near by alterated up into the reservoir zone. While the tufa rock as rock cap rock (cover) from the hot water discharge. Keywords: geothermal, magnetic anomaly, suceptibilty Telah dilakukan penelitian untuk menentukan karakteristik sebaran anomali magnetik area panas bumi daerah x Kabupaten Polewali Mandar dan memodelkan body anomali berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik yang didapatkan. Sebanyak 133 titik daerah pengukuran diukur dengan menggunakan Proton Precission Magnetometer (PPM) tipe Geotron G5 dan Global Position System (GPS). Proses akuisisi data dilakukan dengan koreksi harian, koreksi IGRF, kontinuasi ke atas dan reduksi ke kutub. Interpretasi data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, interpretasi kualitatif dilakukan dengan menganalisis anomali lokal yang telah direduksi ke kutub sedangkan interpretasi kuantitatif dilakukan dengan menganalisis anomali lokal yang telah direduksi ke kutub dan kontinuasi ke atas dengan ketinggian 50 meter dan dimodelkan dengan menggunakan Mag2dc. Hasil interpretasi kualitatif, karakteristik sebaran anomali medan magnetik bervariasi mulai dari anomali rendah, dengan nilai -650 nT sampai -50 nT, anomali sedang 50 nT sampai 250 nT dan anomali tinggi 300 nT sampai 550 nT. Sedangkan hasil interpretasi kuantitatif pemodelan sayatan AA’, BB’ dan CC’ menunjukkan struktur batuan permukaan yang bervariasi, diperoleh delapan body anomali berdasarkan jenis batuan yaitu, caly cap (tanah liat), tufa, breksi vulkanik, shale (serpihan), basalt, breksi vulkanik kuarter, lava andesit dan alterasi. Batuan breksi vulkanik tersebut cukup seragam, diduga sebagai batuan fluida yang terpanaskan oleh batuan pemanas, sehingga beberapa batuan di dekatnya teralterasi hingga menjadi zona reservoir. Sedangkan batuan tufa sebagai batuan cap rock (penutup) dari tempat keluarnya air panas. Kata Kunci:anomali magnetik, panas bumi, suseptibilitas
PEMODELAN TEMPERATUR UDARA PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRIC BROWNIAN MOTION (STUDI KASUS WILAYAH MAKASSAR) Miftafari Zakaria; Pariabti Palloan; Agus Susanto; Sulistiawaty Sulistiawaty; Usman Usman
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 18, No 2 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v18i2.32855

Abstract

Penelitian berupa pemodelan terhadap temperatur udara pemukaan di wilayah Makassar dari Juli 2016 sampai Desember 2019. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan mengevaluasi temperatur udara permukaan di wilayah Makassar menggunakan metode Geometric Brownian Motion dan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) serta membandingkan trend (kecendrungan) secara aktual dengan hasil prediksi temperatur udara. Adapun hasil berupa nilai ekspektasi, variansi, dan volatilitas secara berurutan untuk wilayah Paotere (0,000015), (0,000537), (0,023183), wilayah Parangtambung (0,000016), (0,000565), (0,023774), dan wilayah Sudiang (0,000016), (0,000565), (0,0237). Dari hasil analisis menggunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) diperoleh nilai untuk Paotere Ra1 4,90%, Ra2 5,65%, Ra3 4,34%, Parangtambung Ra1 4,23%, Ra2 3,42%, Ra3 5,03%, dan Sudiang Ra1 4,43%, Ra2 5,19%, Ra3 3,67%. Berdasalkan hasil perbandingan trend temperatur secara aktual dengan hasil prediksi menggunakan Geometric Brownian Motion maka pemodelan yang dilakukan dapat digunakan untuk memprediksi temperatur udara permukaan di wilayah Makassar.
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN 10 MAKASSAR Nurazizah Sarip; Kaharuddin Kaharuddin; Pariabti Palloan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 18, No 3 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v18i3.31668

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian survei yang bertujuan untukmendeskripsikan keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas X MIPAdi SMAN 10 Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 10Makassar pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Indikatorketerampilan berpikir kritis yang diteliti meliputi interpretasi, analisis,evaluasi dan inferensi. Adapun variabel dalam penelitian ini yaituketerampilan berpikir kritis peserta didik. Sampel penelitian yaitu pesertadidik kelas X MIPA sebanyak 5 kelas dan berjumlah 171 orang. Data hasilpenelitian diperoleh dengan cara memberikan tes keterampilan berpikirkritis. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistikdeskritif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpilirkritis pada indikator interpretasi sebesar 36,36 % peserta didik beradapada kategori sangat rendah, pada indikator analisis sebesar 37,43%peserta didik berada pada kategori rendah, pada indikator evaluasi sebesar32,16 % peserta didik berada pada kategori sangat rendah dan padaindikator inferensi sebesar 59,06% peserta didik berada pada kategorisangat rendah. Dengan demikian keterampilan berpikir kritis peserta didiksecara keseluruhan didominasi oleh kategori sedang dengan persentasesebesar 40,94 % . Berdasarkan hasil penelitian indikator analisis memilikipersentase skor rata-rata tertinggi sebesar 30,91% peserta didik beradapada kategori rendah sedangkan indikator yang memiliki presentase skorrata-rata terendah yaitu indikator inferensi sebesar 23,98 % peserta didikberada pada kategori rendah. Penyebab rendahnya keterampilan berpikirkritis peserta didik karena peserta didik tidak terbiasa menggunakan soalberbasis keterampilan berpikir kritisKata Kunci :Analisis, Berpikir Kritis, Evaluasi, Inferensi, InterpretasiAbstract – This research is survey research aims to describe the criticalthinking skills of senior high school students in class X MIPA in seniorhigh school 10 makassar. This research was conducted in 2019/2020academic year. The indicators of critical thinking skills are studiedinclude interpretation, analysis, evaluation, and inference. The researchvariables are students’ critical thinking skills .The research sample isstudents of class X MIPA with a total 171 students. The data werecollecting by providing critical thinking skills test. The data analysistechnique used descriptive statistical analysis. The results showed thatcritical thinking skill in the interpretation indicators were 36,36 % of theparticipants sitting in the very low category, on the analysis indicatorswere 37,43 % of the participants sitting in the low category, on theevaluation indicators were 32,16 % of the participants sitting in the verylow category, and on the inference indicators 59,06 % of the participantssitting in the very low category. Thus, the critical thinking skill of studensas a whole are dominated by the medium category with a percentage of59,06 %. Based on the results of the research, the rvaluation indicatorshave the highest percentage average score of 30,91% of students are inthe low category while the indicator that has the lowest percentageaverage score is the inference indicator of 23,98 % of students are in thevery low category. The course of the low critical thinking skill of studentsbecause students are note accustomed to using questions based on criticalthinking skills.Keywords :Analysis, Critical Thinking, Evaluation, Inference,Interpretation
KARAKTERISASI JENIS MINERAL ORNAMEN GUA SALUKANG KALLANG DENGAN METODE X-RAY DIFFRACTION Sukmawati Sukmawati; Pariabti Palloan; Muhammad Arsyad
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 3 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.104 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i3.1749

Abstract

Abstract: Characterization of Type Mineral of Ornaments Salukang Kallang Cave with X-Ray Diffraction Method. It has conducted a study to describe the characteristics of the Cave Salukang Kallang in the village Samangki District of Simbang Maros South Sulawesi includes underground rivers, fauna and flora cave, cave ornaments observations and sampling of cave ornaments on  five point is at a distance of 200 meters, 400 meters, 600 meters, 800 meters and 983 meters from the mouth of the cave (border can be measurable). Moreover were characterized of minerals in cave ornaments samples conducted at the Laboratory Microstructure Faculty of Mathematics and Natural Sciences  State University of Makassar with X-Ray Diffraction Method. Salukang Kallang cave is an active cave is characterized by the existence of an underground river that is found in almost every aisle and has a low temperature and high humidity is characterized by the presence of moss plants. Characterization X-Ray Diffraction (XRD) obtained information that the stalactites, stalagmites, columns and flowstone dominated by white color brown and contains calcite (CaCO3) to 99%, of these results indicates that the ornament Cave Salukang Kallang still relatively young and is still active due to water seepage on the ornament.Keywords: cave ornament, characteristics of cave, mineral, XRDAbstrak: Karakterisasi Jenis Mineral Ornamen Gua Salukang Kallang dengan Metode X-Ray Diffraction. Telah dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik Gua Salukang Kallang di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros Sulawesi Selatan meliputi sungai bawah tanah, fauna dan flora gua, pengamatan ornamen gua serta pengambilan sampel ornamen gua pada lima titik yaitu pada jarak 200 meter, 400 meter, 600 meter, 800 meter dan 983 meter dari mulut gua (batas daerah yang bisa terukur). Selain itu dilakukan karakterisasi jenis mineral pada sampel ornamen gua dilakukan di Laboratorium Mikrostruktur FMIPA UNM dengan Metode X-Ray Diffraction (XRD). Gua Salukang Kallang merupakan gua aktif karena hampir di setiap lorongnya ditemukan sungai bawah tanah dan memiliki suhu rendah serta kelembaban tinggi dengan adanya tumbuhan lumut. Hasil karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) diperoleh informasi bahwa stalaktit, stalagmit, pilar maupun flowstone didominasi oleh warna putih kecoklatan dan mengandung calcite (CaCO3) hingga 99%, dari hasil tersebut menandakan bahwa ornamen Gua Salukang Kallang masih tergolong muda dan masih bersifat aktif karena adanya rembesan air pada ornamen tersebut.Kata Kunci:         Karakteristik gua, ornamen gua, mineral, XRD
SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO Rosmiati S; Pariabti Palloan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 3 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.888 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i3.3061

Abstract

This study aimed to determine the distribution of subsurface resistivity values and identify subsurface structures in Bonto Raya village, Batang district, Jeneponto regency based on the value of resistivity. This study used Wenner-Schlumberger geoelectric configuration method. Data obtained was processed by using Res2Dinv program. The result of data processing showed that the resistivity values are rock layers in the form of alluvium, clay and limestone. Research sites are shallow and deep aquifers. Shallow aquifer allegedly was spreaded all over track with a depth of up to ±20 meters, whereas for the deeply aquifer, it was only found in one track that was on the track 3 at Balombong with over 30 m in depth.Keywords: resistivity, Wenner-Schlumberger configuration, aquiferPenelitian tentang sebaran air tanah bertujuan untuk menentukan nilai resistivitas bawah permukaan dan mengidentifikasi struktur bawah permukaan di Kelurahan Bonto Raya Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto berdasarkan nilai resistivitas. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengolahan data menggunakan program Res2Dinv. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa dari nilai resistivitas terdapat lapisan batuan berupa aluvium, lempung dan gamping. pada lokasi penelitian terdapat akuifer dangkal dan dalam. Akuifer yang dangkal diduga tersebar di semua lintasan dengan kedalaman sampai ±20 m, sedangkan untuk akuifer yang dalam, hanya terdapat pada satu lintasan yaitu di lintasan 3 di Dusun Balombong dengan kedalaman di atas 30 m.Kata Kunci:         resistivitas, konfigurasi Wenner-Schlumberger, akuifer
STUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI Cahya Swastika Populasi; Pariabti Palloan; Nasrul Ihsan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v8i3.926

Abstract

Abstract :The Study of Air Pressure Data Comparison between Digital Barometer and Automatic Weather System (AWOS) at Stasiun Meteorologi Hasanudin Makassar. This study was expected to provide information about data comparison of air pressure in digital barometer and automatic weather system (AWOS) as basic of data for further research.Observations of meteorological elements can be done visually / directly or with the aid of equipment. Tools to measure weather parameters should have a high degree of accuracy, in accordance with the provisions of (World Meteorological Office) WMO. Based on this, it is important to know the level of accuracy/precision of each piece of equipment used in meteorological observations. Digital barometer is one of the modern air pressure gauge that works on the principle of changing the condition of the silicon sensor to changes in air pressure. While the sensor is a sensor Barocap air pressure acting on the principle of the transducer capacitance changes in response to changes in air pressure as measured by the Automatic Weather Systems (AWOS). Therefore the air pressure data Automatic Weather Systems (AWOS) and digital barometer can be used in flight services information and weather forecast data.Abstrak :Studi Tentang Komparasi Data Tekanan Udara Pada Barometer Digital dan Automatic Weather System (AWOS) di Stasiun Meteorologi Hasanuddin Makassar. penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai data tekanan udara pada barometer digital dan automatic weather system (AWOS) merupakan data dasar untuk penelitian selanjutnya.Pengamatan unsur meteorologi dapat dilakukan secara visual / langsung maupun dengan bantuan peralatan. Alat untuk mengukur parameter cuaca harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, sesuai dengan ketentuan (World Meteorological Office) WMO. Berdasarkan hal tersebut, maka sangatlah penting untuk mengetahui tingkat keakuratan/ketelitian dari masing–masing peralatan yang digunakan dalam pengamatan meteorologi. Barometer digital adalah salah satu alat ukur tekanan udara moderen yang bekerja berdasarkan prinsip perubahan kondisi sensor silicon terhadap perubahan tekanan udara. Sedangkan sensor Barocap merupakan sebuah sensor tekanan udara yang bekerja berdasarkan prinsip perubahan kapasitansi dari tranduser sebagai respon terhadap perubahan tekanan udara yang diukur oleh Automatic Weather Sistem (AWOS) Karena itu data tekanan udara Automatic Weather Sistem (AWOS) dan barometer digital dapat digunakan dalam informasi pelayanan penerbangan maupun data prakiraan cuaca.Kata Kunci: Barometer digital, sensor Barocap Automatic Weather Sistem AWOS
Co-Authors A. Hakim, A. A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Haris Abdul Haris Achmad Noerkhaerin Putra Adi Prasetiyo Adi Prasetiyo, Adi Afridha Nurfadhyla Agus Susanto Agus Susanto Agustinus Jarak Patandean Ahmad Dahlan Ahmad Swandi Ahmad Yani Aisyah Azis Akbar, Nur Ika Akhirta, Nabilla Aldena Aenun R Sakona Amernurfitra Andi Rusdin Andhi Ahmad Setiawan Anggi Ayu Ustari Arie Arma Arsyad Arsyi, Nurul Ayu Safitri Basri, Muh. Bahly Cahya Swastika Populasi Cynthia Cynthia Deni Aldian Destalina, Destalina Dian Mukarramah Dofiali Dwi Trisnakusumawati Eko Hadi Sujiono Eko Hadi Sujiono Eko Hadi Sujiono Farida Farida Fatmawati Fatmawati Fatmawati, Fatmawati Fauziah Rasyid H, Hasnawati Halim, Anis Diyana Hasan Hasan Hasyi, Mutahharah Herlina Bunga' Karongi Herlina Herlina Husain Husain Ida Ayu Putu Sri Widnyani Iftitah, Nur Imanuela Indah Pertiwi Irfandy, Jeszy Wan Jainuddin Jainuddin Jasruddin Daud Malago Jaya, Nur Azizah Jeszy Wan Irfandy Kaharuddin Kaharuddin Arafah Khaeruddin Khaeruddin Khaeruddin Khaeruddin Khaeruddin Khaeruddin, Khaeruddin M. A Martawijaya M. A. Martawijaya Mahir Mahir, Mahir Malino, Chaterina Restu Mardawiah Mardianti Rukmana Meytij Jeanne Rampe Miftafari Zakaria Minarty Pareken, Minarty Mirna Muh Arham Muhamad Arsyad Muhammad Arsyad Muhammad Arsyad Muhammad Sidin Ali Muhammad Sidin Ali Muhammad Sidin Ali Musgamy, Hijrah K. Musniar, Andi Mutahharah Hasyi Mutahharah Hasyim, Mutahharah Nabilla Akhirta Nasmur MT Kohar Nasrul Ihsan Nasrul Ihsan Nasrul Ihsan Nasrul Ihsan Ningrum, Agustin Wahyu Trisna Nisa, Ainin Zahratun Nur Aminuddin Ansar Nur Fadhilah Nurazizah Sarip Nurhasmi Nurhasmi Nursarita Nursarita Nursarita, Nursarita Nurul Arsyi Nurul Ulfiah Nurwati Nurwati Pabontongan, Santonius Sandi Rahmadhanningsih, Sri Rajab Rajab Rasyid, Juniar Ridwansyah Ridwansyah Rihan Muhammad Alghifari Rismanto Effendi Rizkika, Fitrah Rosmiati S Rusdin, Amernurfitra Andi S A Suharman S, Sulfianty Said, Sukmawati Santonius Sandi Pabontongan Sanusi, Dirga Kaso Saputra, M Reski Sembiring, Rinawati Siew Wei, Tho Simangunsong, Tiardo Sparisoma Viridi Sri Rahmadhanningsih Subaer - Subaer Subaer Subaer Subaer Suharlan, Lisa Sutami Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sulfianty S sulis, sulistiawaty Sulistiawaty Sulistiawaty Sulistiawaty Sulistiawaty Sulistiawaty Sulistiawaty Sulistiawaty Sulistiawaty, Sulistiawaty Syahbani, Yulia Syahruni, Risda Tabita, Novelita Tiardo Simangunsong Tri Hastiti Fiskawarn Triatmoko, Danu Trisnakusumawati, Dofiali Dwi Trisno Setiawan Trisno Setiawan, Trisno Ulfiana, Amhar ulpiana, ulpiana Usman Usman Usman Usman Usman, U. Vicran Zharvan Vistarani Arini Tiwow Wahyu Nugraha Wiwik Handayani Yersi Yosa, Irna Zulfaniar Zulfikar Zulfikar