Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN KULIT PISANG TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KOMPOSISI FISIK KARKAS DAN DISTRIBUSI LEMAK ABDOMEN AYAM JOPER Simamora C.; A. W. Puger; I M. Nuriyasa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi fisik karkas dan distribusi lemak ayam kampung Jowo dan Super (Joper) yang diberi ransum berisi kulit pisang terfermentasi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Masing-masing ulangan menggunakan 3 ekor ayam joper dengan umur 2 minggu. Perlakuan yang diberikan adalah ransum tanpa kulit pisang terfermentasi (TP) sebagai kontrol, Penggunaan kulit pisang terfermentasi dalam ransum sebanyak 3%, 6% dan 9% sebagai perlakuan P1, P2 dan P3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kulit pisang (Musa paradisiaca L. var sapientum) terfermentasi dengan kadar 6% menghasilkan rataan tertinggi dan nyata (P<0,05) pada komposisi fisik karkas berat potong, berat karkas, dan berat daging. Distribusi lemak tidak berbeda nyata pada semua perlakuan (P>0,05). Dari hasil penelitan ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kulit pisang terfermentasi dalam ransum dengan kadar maximal 6% mampu meningkatkan komposisi fisik karkas ayam kampung pada variabel berat potong, berat karkas, dan berat daging. Kulit pisang terfermentasi dalam ransum belum dapat mempengaruhi komposisi fisik karkas ayam joper pada variabel persentase tulang dan persentase kulit. Kulit pisang terfermentasi dalam ransum belum dapat mempengaruhi komponen lemak abdomen ayam joper. Kata kunci: ayam joper, ransum, kulit pisang terfermentasi, karkas, distribusi lemak abdomen
PENGARUH PENGGUNAAN KULIT PISANG FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS DAN POTONGAN KOMERSIAL KARKAS AYAM JOPER Noviyanti K.R.; I M. Nuriyasa; A. W. Puger
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of the use of fermented banana peel in the ration on carcasses and commercial pieces of joper chicken. The research was conducted in Tabanan for 8 weeks. The study used a completely randomized design (CRD), with 4 treatments and 5 replications. Each experimental unit used 3 joper chickens so that a total of 60 joper chickens were used. The ration treatment consisted of: TP: the use of 0% fermented banana peel in the ration; P1: the use of 3% fermented banana peel in the ration; P2: the use of 6% fermented banana peel in the ration; P3: the use of 9% fermented banana peel in the ration. Banana peel fermentation was carried out with EM4 material. The Variables observed included slaughter weight, carcass weight, carcass percentage, and the percentage of commercial pieces of carcasses (chest percentage, wing percentage, thigh percentage, drumstick percentage, and back percentage). The results showed that the weight of the carcass and the percentage of carcasses in the treatment of P1 and P2 were actually higher (P<0.05) than TP, while in P3 showed an unreal difference result (P>0.05). Commercial deductions of carcasses on P1, P2, and P3 treatments show no noticeable difference (P>0.05) with TP. In the results of the study, it can be concluded that the use of fermented banana peels in rations by as much as 6% can increase the weight of carcasses and the percentage of carcasses in joper chicken, but give the same result to commercial pieces of joper chicken carcasses. Keywords : joper chicken, fermented banana peel, carcass, carcass commercial pieces
The Performance of Balinese Gilt Reared Intensively and Supplemented With Probiotic K. Budaarsa; A. W. Puger; T. I. Putri; I D.G.A. Udayana
Journal of Veterinary and Animal Sciences Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Institute for Research and Community Service, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JVAS.2017.v01.i01.p06

Abstract

Study to improve the performance of Balinese gilt reared by intensive management including good quality rationssupplemented with yeast culture as a source of probiotics has been conducted. Randomized Block Design (RBD) were used in this study. Sixteen post weaning (two months old) gilts weight 10-12kg were divided into 4 groups: (i)ration control, R1 (ration containing 18% concentrate, 40% corn and 41% rice bran and 1% mineral); (ii) R2 (R1+ 0.20% probiotics; (iii) R3 (R1+ 0.25% probiotics and R4 (R1 + 0.30% probiotics) with 4 replications. Parameters measured including: feed intake, body weight gain, feed conversion ratio (FCR) and digestibility of the ration. Results showed that feed intake, daily weight gain and feed digestibility increased significantly (P <0.05) in the gilt receiving probiotic treatment, on the other hand the value of FCR decreased significantly compared to the control group. It is concluded that the addition of probiotics in rations significantly improve the performance of Balinese gilt.
PERLEMAKAN PADA ITIK BALI JANTAN YANG DIBERI EKSTRAK DAUN INDIGOFERA (Indigofera zollingeriana) M.S., Munir; Puger, A.W.; Mariani, N.P.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak daun indigofera (Indigofera zollingeriana) terhadap perlemakan pada itik bali jantan umur delapan minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Setiap ulangan terdiri dari enam ekor itik, sehingga jumlah itik bali jantan yang digunakan sebanyak 120 ekor. Perlakuan yang diterapkan adalah pemberian air minum pada itik bali jantan dengan 0% ekstrak daun indigofera (Indigofera zollingeriana) sebagai kontrol (perlakuan A), sedangkan pada perlakuan B, C, dan D diberikan ekstrak daun indigofera (Indigofera zollingeriana) melalui air minum dengan taraf masing-masing 2%, 4%, dan 6%. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah persentase lemak bantalan (pad-fat), persentase lemak mesenterium (mesenteric-fat), persentase lemak ventrikulus (ventriculus-fat), persentase lemak abdomen (abdominal-fat), dan persentase lemak subkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian ekstrak daun indigofera (Indigofera zollingeriana) melalui air minum secara nyata (P<0,05) meningkatkan persentase lemak bantalan (pad-fat), lemak mesenterium (mesenteric-fat), lemak abdomen (abdominal-fat), lemak ventrikulus (ventriculus-fat), dan lemak subkutan daripada perlakuan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian ekstrak daun indigofera (Indigofera zollingeriana) dengan taraf 2% melalui air minum dapat menurunkan persentase lemak ventrikulus dan lemak subkutan, namun pada taraf pemberian 4-6% dapat meningkatkan persentase lemak bantalan, mesenterium, ventrikulus, abdomen, dan subkutan itik bali jantan umur delapan minggu.
PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN INDIGOFERA (Indigofera zollingeriana) MELALUI AIR MINUM TERHADAP ORGAN DALAM ITIK BALI (Anas platyrhynchos) JANTAN V. O., Silaban; Puger, A. W.; Warmadewi, D. A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus daun indigofera melalui air minum terhadap organ dalam itik bali jantan umur 8 minggu telah dilaksanakan di Farm Sesetan Jalan Raya Sesetan, Denpasar, Bali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan, yaitu: P0 (tanpa jus daun indigofera pada air minum), P1 (pemberian 2% jus daun indigofera pada air minum), dan P2 (Pemberian 4% jus daun indigofera pada air minum), P3 (Pemberian 6% jus daun indigofera pada air minum). Masing-masing perlakuan terdiri atas 5 ulangan dan setiap ulangan menggunakan 6 ekor itik bali sehingga terdapat 120 ekor itik bali jantan umur dua minggu. Variabel yang diamati adalah berat dan presentase jantung, hati, proventrikulus, ventrikulus, dan empedu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus daun indigofera sebanyak 2%, 4% dan 6% berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap semua berat dan persentase organ dalam. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jus daun indigofera sampai level 6% tidak berpengaruh terhadap berat dan presentase organ dalam (jantung, hati, proventrikulus, ventrikulus, dan empedu) itik bali jantan umur 8 minggu.
KECERNAAN PAKAN KELINCI LOKAL (Lepus nigricollis) YANG DIBERI PAKAN MULTI NUTRIENT BLOCK BERBASIS RUMPUT LAPANGAN Puger, A. W.; Nuriyasa, I. M.; Puspani, E.; Mastika, I. M.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.633 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p07

Abstract

Peningkatan produktivitas ternak kelinci dapat diukur dari kecernaan pakan yang diberikan dan dapat dilakukandengan memberikan suplementasi Mineral Nutrient Block (MNB). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakanRangcangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah R0: pakan kontrol(rumput lapangan) dengan kandungan energi termetabolis 1830 kkal/kg dan CP:9,1%, R1: ransum kontrol yangdisuplementasi MNB 5 g/ekor/hari, R2: ransum kontrol yang disuplementasi MNB 10 g/ekor/hari, R3: ransumkontrol yang disuplementasi MNB 15 g/ekor/hari. Rumput lapangan diberikan secara ad libitum dalam bentuksegar dan dipotong-potong dengan panjang 5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai cerna bahan kering,nilai cerna energi dan nilai cerna protein tertinggi pada R3 yaitu masing-masing 59,22%, 68,88% dan 43,72%.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Multi Nutrient Block sebanyak 15% memberikankecernaan tertinggi pada kecernaan bahan kering, energi dan protein pakan.
PENGARUH PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN AMPAS TAHU TERHADAP KOMPONEN ORGAN DALAM BABI RAS Puger, A. W.; Suasta, I. M.; Astawa, P. A.; Budaarsa, K.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.881 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p04

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh penggantian ransum komersial dengan ampas tahu pada tingkat tertentu terhadap komponen organ dalam babi ras telah dilaksanakan di Banjar Sekarmukti Desa Pangsan, Kecamatan Petang. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan dua ulangan dan masing ulangan terdiri dari dua ekor babi ras. Perlakuan terdiri dari P0: ransum komersial tanpa ampas tahu (kontrol), P1: ransum komersial 5% diganti dengan ampas tahu, P2: ransum komersial 7,5% diganti dengan ampas tahu dan P3: ransum komersial 10% diganti dengan ampas tahu. Variabel yang diamati adalah organ dalam babi ras yang terdiri dari berat hati, paru-paru, jantung, ginjal, pankreas, kantong empedu, limfe, lambung kosong, panjang dan berat usus halus, usus besar, sekum dan berat lemak ligament. Data dianalisis ragam, apabila terdapat hasil berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat hati, jantung, usus halus cenderung nyata lebih tinggi pada perlakuan P1 sedangkan variabel lainnya tidakdipengaruhi oleh perlakuan (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa beberapa bagian organ dalam dipengaruhi oleh penggantian ransum komersial dengan ampas tahu.
ANALISIS EKONOMI USAHA TERNAK BABI DENGAN PEMBERIAN SEKAM PADI DALAM RANSUM YANG MENGANDUNG LIMBAH HOTEL I N. T., Ariana; A. W., Puger; A. A., Oka; N. L. P., Sriyani
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 2 (2014): Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.442 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i02.p07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sekam padi sebagai sumber serat dalam ransum yang mengandung limbah hotel terhadap analisis ekonomi usaha ternak babi. Dua puluh empat ekor babi persilangan Landrace x Yorkshire jantan kastrasi, dengan umur 2 bulan dan berat badan 26,15±0,73 kg dibagi dalam empat perlakuan ransum, yaitu tanpa sekam padi (R0), 10% sekam padi (R1), 20% sekam padi (R2), dan 30% sekam padi (R3), masing-masing terdiri atas enam ekor ternak babi. Penelitian menggunakan kandang individu berukuran panjang 1,9 m dan lebar 0,5 m. Pakan diberikan secara ad libitum. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Data yang diperoleh dianalisis dengan one-way ANOVA. Apabila terdapat perbedaan, analisis dilanjutkan dengan menggunakan Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya konsumsi, biaya konsumsi ransum harian, biaya ransum per kilogram kenaikan berat badan dan total biaya produksi ternak babi perlakuan R3 masing-masing adalah 297.021±3.916 rupiah/ekor, 4.243±55 rupiah/ekor/hari, 5.132±314 rupiah/kg dan 627.021±3.916 rupiah/ekor, dan ini lebih rendah (P<0,05) daripada perlakuan R0 dan R1 yang masing-masing adalah 406.908±14.529 dan 400.480±17.819 rupiah/ekor untuk total biaya konsumsi, 5.812±207 dan 5.721±254 rupiah/ekor/hari untuk biaya konsumsi ransum harian, 6.314±433 dan 5.822±119 rupiah/kg untuk biaya ransum per kilogram kenaikan berat badan serta 736.908±14.529 dan 730.480±17.819 rupiah/ekor untuk total biaya produksi. Total pendapatan pada perlakuan R1yaitu 963.666±54.701 rupiah/ekor, lebih tinggi (P<0,05) daripada perlakuan R2 dan R3 yang masing-masing hanya 837.666±79.894 dan 813.166±59.465 rupiah/ekor. Keuntungan usaha, income over feed cost dan B/C rasio usaha ternak babi diantara keempat perlakuan berbeda tidak nyata. Disimpulkan bahwa penggunaan sekam padi pada level 10% dalam ransum yang mengandunglimbah hotel lebih menguntungkan.
PENGARUH SUPLEMENTASI STARBIO DALAM PAKAN DENGAN 40% DEDAK PADI TERHADAP PENAMPILAN BABI LANDRACE I. K., Sumadi; I. M., Gede Wijaya; A. W., Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 1 (2015): Vol 18, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.829 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i01.p07

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan babi landrace yang diberi pakan mengandung 40% dedak padi dengan suplementasi Starbio. Penelitian ini menggunakan babi landrace sebanyak 12 ekor dengan berat badan antara 20-30 kg. Pakan terdiri dari konsentrat Guyofeed, dedak padi dan jagung kuning. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK); 4 kelompok berat badan yang diberi 3 macam pakan perlakuan. Pakan yang diberi dengan 40% dedak padi tanpa suplementasi Starbio sebagai kontrol (perlakuan A); pakan dengan 40% dedak padi dan disuplementasi 0,2% Starbio (perlakuan B); dan pakan dengan 40% dedak padi dan disuplementasi 0,4% Starbio (perlakuan C) selama 6 minggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan bila terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan (P<0,05) dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1989). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi Starbio dalam pakan dengan 40% dedak padi mampu memperbaiki penampilan (konsumsi pakan, pertambahan berat badan, energi tercerna, dan profil kotoran) babi landrace.
KARAKTERISTIK GELATIN DARI KULIT KAKI TERNAK DAN POTENSINYA SEBAGAI EDIBLE FILM Miwada, I. N. S.; Simpen, I. N.; Hartawan, M.; Puger, A. W.; Sriyani, N. L. P.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.268 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i03.p06

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan potensi protein kolagen yang terdapat pada kulit kaki ternak(kulit kaki ayam broiler/kka, kulit kaki kambing/kkk dan kulit kaki sapi/kks) menjadi produk gelatin dan mengkajipotensinya sebagai edible film. Ekstraksi protein pada kka, kks, dan kkk dalam water bath yang sebelumnyadicuring dengan asam asetat (1,5%) selama 3 hari. Dilanjutkan produksi edible film dalam 100 ml aquades denganperlakuan formulasi gelatin dan gliserol (1:0); (5:1); (10:1); (15:1) dan (20:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwagelatin kks paling tinggi (P<0,05) kandungan proteinnya (85,17%) diikuti gelatin kkk (80,38%) dan kka (79,43%).Namun secara viskositas gelatin kkk (5,70 poise) paling tinggi (P<0,05) diikuti oleh kks (5,27 poise) dan kka (4,93poise). Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa gelatin jenis kks, kkk, dan kka terbukti sebagai gelatin melaluikarakterisasi serapan gugus fungsi. Karakterisasi tersebut terbagi dalam 4 bagian puncak serapan khas gelatinyaitu serapan amida A, amida I, amida II dan amida III. Kajian penggunaan jenis gelatin-gliserol dengan rasioberbeda menghasilkan viskositas edible film yang cenderung meningkat (P<0,05) dengan rentang rata-rata 1,89-3,77 poise. Sementara kandungan proteinnya nyata berbeda dengan nilai tertinggi pada rasio 10:1. Kandunganprotein edible dari gelatin kkk tertinggi (P<0,05) diikuti kka dan kks dengan nilai berturut-turut (0,38%; 0,27%dan 0,25%). Kesimpulan penelitian bahwa gelatin kks nilainya lebih tinggi diikuti kkk dan kka. Penggunaan ketigajenis gelatin ini sebagai edible film menghasilkan formula terbaik pada rasio 10:1 yaitu 10 g gelatin dan 1 ml gliseroldalam 100 ml aquades.
Co-Authors A. A. A. S. TRISNADEWI A. T. Umiarti, A. T. Anak Agung Putu Putra Wibawa Antara I M. D. Asmara i Gd. O.J. Astawa P. A., Astawa Bairosi B. D. A. WARMADEWI Dean Billawa DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Diarsa I W. E. PUSPANI Eny Puspani Gede Wijaya I. M., Gede Wijaya Gulita S. S. Hartona T.A I D. G. A. UDAYANA I D.G.A. Udayana I G. L. Oka I G.L.O. CAKRA I Gede Mahardika I Gusti Nyoman Gde Bidura I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Sumadi I Komang Budaarsa I M. Mudita I M. NURIYASA I M. Suasta I Made Nuriyasa I N. T. ARIANA I Nyoman Sumerta Miwada I P. A. Astawa I Putu Ari Astawa I W. SUDIASTRA I W. WIRAWAN I Wayan Suarna I WAYAN SUBERATA I. K. Sukada I. K. SUKADA I. M. Mastika I. M. Mastika I. M. SUASTA I. N. Simpen, I. N. I.G.E. Putra I.M. Nitis I.M. Suarn IGL Oka Intan W.Y.K. N. M Karisma E. D. M. A. Rasna M. E. D. PERTIWI M. HARTAWAN, M. M. Suasta M.S., Munir Marwansyah A. J. N. L. P. Sriyani N. L. P. Sriyani, N. L. P. N. Nym. C. Kusumawati Ni Luh Gde Sumardani Ni Luh Putu Sriyani Ni Nyoman Suryani NI PUTU MARIANI Ni Wayan Siti Noviyanti K.R. Nugraha G. A. Oka A. A. Oktaviantoro D P. A. ASTAWA Parayana I G. S. Pertiwi I G. N. S. D. Pratita N. P. R. Prayoga I M. Y. Purnawan I K. A. Puspani E. Resla M. S. Risnayanti N. K. Roni N. G. K. Saputra IP.A.A Simamora C. Siti N. W. Stradivari G.E Suasta I. M., Suasta Suasta IM. Sudarmawan T Sugiarta I M. P. Sumadi I. K., Sumadi Suranjaya I .Gd Suryana IK.A T. I. Putri Tirta Ariana N., Tirta Ariana Tjokorda Istri Putri V. O., Silaban W. Suarna Wahyuningsi S. Wayan Sayang Yupardhi Wiguna I G. D. A. Wirawan I W.