Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 17.499 yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Untuk menghubungkan antar pulau, maka diperlukan jalur transportasi laut sebagai penghubung yaitu kapal. Kapal Ferry merupakan salah satu moda transportasi massal yang banyak digunakan oleh masyarakat. Dalam operasionalnya, aspek keselamatan penumpang menjadi prasyarat utama guna menjamin kelancaran dan keberlangsungan layanan transportasi tersebut. Kapal yang dioperasikan untuk transportasi antarpulau maupun untuk kegiatan eksploitasi sumber daya laut wajib memenuhi standar kelayakan laut. Kapal ferry rute Baubau–Wara merupakan salah satu moda transportasi laut yang memiliki peran strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat antara Pulau Buton dan Pulau Muna. Tingginya intensitas pelayaran dan banyaknya penumpang, berpotensi terjadinya kecelakaan kerja dan peluang terjadinya gangguan keselamatan penumpang semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilaksanakan pada Kapal Ferry Baubau-Wara. Hasil penelitian menunjukkan Koefisien regresi untuk variabel Keamanan (X) sebesar 0,732 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan pada variabel Keamanan akan meningkatkan variabel Kenyamanan (Y) sebesar 0,732 atau 73,2%. Koefisien yang bernilai positif ini mencerminkan adanya hubungan yang signifikan dan searah antara Keamanan dan Kenyamanan pengguna jasa KMP. Sultan Murhum.