Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Kekuatan Tarik, Kekerasan dan Kekuatan Puntir Baja ST 37 sebagai Bahan Poros Baling-baling Kapal (Propeller Shaft) setelah Proses Tempering Aminuddin, Rahmat Ridlo; Budi Santosa, Ari Wibawa; Yudo, Hartono
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 3 (2020): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini akan dilakukan uji kekerasan, uji tarik, dan uji puntir untuk material baja karbon ST 37 guna untuk bahan poros baling-baling kapal setelah proses tempering. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah baja ST 37 hasil perlakuan Tempering dapat memenuhi standar BKI untuk digunakan sebagai poros baling-baling . Poros baling-baling (propeller shaft) adalah salah satu komponen kapal yang berfungsi untuk memindahkan/menyalurkan daya dari mesin induk ke baling-baling menjadi gaya dorong untuk menggerakkan sebuah kapal. Dalam berputarnya/bekerjanya poros baling-baling untuk menghasilkan gaya dorong, poros tersebut menanggung berbagai jenis beban akibat dari kombinasi berbagai bentuk gaya. Beban tersebut diantaranya adalah beban tarik dan beban puntir, dimana beban-beban tersebut terjadi secara berulang-ulang yang akhirnya akan mengakibatkan kegagalan lelah (fatigue failure) pada material. Tingkat kekerasan suatu material yang baik juga dibutuhkan untuk mengetahui seberapa ulet baja ST 37 hasil Tempering. Untuk mendapatkan ketahanan destruktif yang tinggi dan kekuatan material yang baik perlu dilakukan proses perlakuaan panas (heat treatment). Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas tempering dengan menggunakan media pendingin pelumas Mesran SAE 20W – 50. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik tarik, Kekerasan, puntir dan struktur metalografi pada material baja ST 37 setelah proses tempering. Hasil penelitian ini berupa nilai kekuatan material yang kemudian dibandingkan dengan nilai minimum persyaratan rules BKI. Beberapa hasil penelitian seperti penampang patahan juga dapat mewakili karakter keuletan material. Hasil penelitian menunjukan bahwa baja ST 37 perlakuan panas tempering memiliki kekuatan tarik 425,16 Mpa, kekuatan puntir 566,62 Mpa dan untuk uji kekerasan diperoleh nilai kekerasan 140,2 VHN
Implementasi Perbandingan Critical Chain Project Management dengan Critical Path Method Repowering Kapal MV. Sinar Ambon Sudarminto, Tri Astuti; Mulyatno, Imam Pujo; Budi santosa, Ari Wibawa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 2 (2020): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.163 KB)

Abstract

Repowering kapal merupakan penggantian mesin induk kapal. Kegiatan kapal ini memakan waktu yang cukup lama karena melihat kondisi kapasitas galangan serta minimnya pengalaman terhadap proyek tersebut sehingga perlu adanya perencanaan penjadwalan. Metode Critical Path Method (CPM) paling sering digunakan sebagai analisa penjadwalan proyek. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, perencanaan menggunakan CPM ataupun metode lain dinilai kurang efisien karena menambahkan buffer time yang menyebabkan durasi proyek bertambah. Sesuai dengan masalah tersebut, telah berkembang metode baru untuk merencanakan penjadwalan yaitu Critical Chain Project Management (CCPM). CCPM adalah metode penjadwalan baru yang dapat menjadi alternatif solusi baru dari permasalahan tersebut. Metode ini ditempuh dengan cara menghilangkan multitasking, student syndrome, parkinson’s law serta memberi buffer di akhir proyek. Pada tugas akhir ini dilakukan perbandingan durasi hasil penerapan metode CCPM dengan metode CPM pada studi kasus perbaikan kapal di PT. YWTS. Penjadwalan awal proyek menggunakan metode tradisional berupa gantt chart yang kemudian di-breakdown lebih detail dan lengkap dengan hubungan antar aktivitasnya ke dalam bentuk CPM, dan kemudian akan dibandingkan dengan durasi hasil dari penjadwalan CCPM yang telah menghilangkan multitasking, menghilangkan Safety time pada tiap aktivitas dan memberi buffer dalam pengerjaannya. Berdasarkan hasil analisa, bahwa durasi CCPM lebih cepat 11,5 hari dibandingkan dengan CPM.
Pengaruh Media Pendingin Air Tawar, Air Coolant, dan Udara Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan pada Sambungan Las MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas) Aluminium 6061 Kurniawan, Hosea; Budi Santosa, Ari Wibawa; Budiarto, Untung
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu material yang dapat digunakan untuk pembuatan kapal adalah aluminium 6061. Pengelasan yang tepat diperlukan untuk bahan tersebut agar memperoleh hasil yang bagus, contohnya adalah pengelasan MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas). Pengujian bertujuan untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik dan kekerasan aluminium 6061. Aluminium dilas MIG dan MAG lalu diberi media pendingin air tawar, air coolant, serta udara. Aluminium 6061 dilas dengan sudut single v butt joint dengan sudut 60°. Pengujian memberikan hasil bahwa media pendingin berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan kekerasan aluminium 6061 tersebut. Pengujian tarik pada pengelasan MAG dengan media pendingin air coolant meraih angka rata-rata tegangan tarik tertinggi yaitu 191 MPA. Tegangan tarik terendah diperoleh pada pengelasan MIG dengan media pendingin air tawar dengan rata-rata 85 MPA. Pengujian kekerasan menggunakan metode Vickers meraih kekerasan tertinggi sebesar rata-rata 81 VHN pada las MAG  pendingin air tawar. Kekerasan Vickers terendah dialami oleh aluminium yang dilas MAG dengan pendingin udara sebesar 70 VHN. Penelitian ini berkesimpulan bahwa air coolant memiliki pengaruh besar terhadap kekuatan tarik di kedua pengelasan, MIG dan MAG, dengan nilai tegangan tarik tertinggi. Air tawar mempengaruhi nilai kekerasan Vickers terhadap pengelasan MIG dan MAG dengan hasil nilai kekerasan tertinggi daripada media pendingin lainnnya.
Studi Karakteristik Hull Form Kapal General Cargo 5700 DWT Rute Pelayaran Jakarta – Belawan Tubongkasi, Yehezkiel Mizzi Nicole; Manik, Parlindungan; Santosa, Ari Wibawa Budi
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 1 (2021): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perancangannya, menjadi aspek penting bagi sebuah kapal untuk memperhatikan faktor keselamatan agar nantinya kapal tiba ditujuan dengan aman. Sebuah kapal harus memiliki stabilitas dan karakteristik seakeeping yang baik, dapat menunjukkan sifat – sifat badan kapal dalam kurva hidrostatik, mengetahui besarnya tahanan kapal sehingga didapat kebutuhan daya mesin kapal . Semuanya itu tercakup dalam Studi Karakteristik Hullform yang menjadi tujuan dalam penelitan kapal General Cargo 5700 DWT ini. Analisa hidrostatik, stabilitas, hambatan , dan olah gerak dilakukan menggunakan software Maxsurf Pro dengan standar dari IMO A.749 (18). Hasil dari perhitungan hidrostatik dan hambatan kapal General Cargo 5700 DWT memiliki displacement (8902,5 ton), cb(0,8), lcb (51,179 m), cm (0,57), dan cp (0,83) serta membutuhkan daya mesin sebesar 673,08 HP untuk mencapai kecepatan maksimumnya (10 knots). Hasil analisa stabilitas menunjukkan nilai lengan GZ pada semua 4 kondisi telah memenuhi syarat IMO. Hasil dari analisa olah gerak. kapal mengalami gerakan heaving tertinggi pada sudut 135° (bow quaertering seas) sebesar 0,980 m, gerakan rolling tertinggi pada sudut 90° (beam seas) sebesar 12,17 deg, dan gerakan pitching tertinggi pada sudut 180° (head seas) sebesar 1,90 deg.
Analisa Kekuatan Pada Hasil Pengelasan Bawah Air Baja SS400 Dengan Bahan Elektroda Darat LB52 AWS E7016 Terbungkus Selotip Permadi, Andy Setya; Budi Santosa, Ari Wibawa; Mulyatno, Imam Pujo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 10, No 1 (2022): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan bawah air atau biasa di sebut Underwater Welding merupakan salah satu metode pengelasan yang do kembangkan untuk memenuhi kebutuhan industri maritime terutama indusri perkapalan dan konstruksi lepas pantai. Pada saat ini teknik pengelasan bawah air masih di kategorikan sebagai salah satu metode pengelasan yang mahal baik dari alat kerja, bahan kerja,  serta tenaga kerja berkompetensi pengelasan bawah air, sehingga guna mensiasati biaya produksi yang mahal para kontraktor memodifikasi elektroda bawah air (Broco Underwater) menggunakan elektroda darat  LB 52 AWS E7016 yang terbungkus selotip. Tujuan penelitian ini adalah guna menguji kelayakan dari hasil pengelasan bawah air baja SS400 menggunakan elektroda LB 52 AWS E7016 terbungkus selotip. Dengan menggunakan metode penelitian langsung, penelitian ini menunjukan dari uji kekerasan menggunakan metode Uji Impak dan Analisa Struktur material menggunakan foto mikrografi. Dari haisl pengujian Impak ektroda LB 52 AWS E7016 layak di gunakan sebagai pengganti elektroda khusus bawah air (Broco Underwater). Dengan hasil harga impak rata-rata sebesar 1.214 (J/mm2) dan untuk elektroda khusus bawah air (Broco Underwater) sebesar 0.354 (J/mm2), Serta pada pengujian mikrografi di dapati struktur mikro pada hasil pengelasan bawah air menggunakan elektroda LB 52 AWS E7016 dan elektroda Broco Underwater di dominasi dengan struktur pearlite (daerah gelap) yang memiliki kecederungan sidat keras namun getas, perbedaan yang di dapati adalah pada daerah hasil pengelasan menggunakan elektroda LB 52 AWS E7016 susunan struktur pearlite terlihat lebih kasar di bandingkan elektroda Broco Underwater sehingga nilai kekerasannya lebih besar.
Study on the characteristics of pipe buckling strength under pure bending and external stress using nonlinear finite element analysis Hartono Yudo; Wilma Amiruddin; Ari Wibawa Budi Santosa; Ocid Mursid; Tri Admono
Journal of Mechatronics, Electrical Power and Vehicular Technology Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/j.mev.2021.v12.110-116

Abstract

Buckling and collapse are important failure modes for laying and operating conditions in a subsea position. The pipe will be subjected to various kinds of loads, i.e., bending moment, external pressure, and tension. Nonlinear finite element analysis was used to analyze the buckling strength of the pipe under pure bending and external pressure. The buckling of elastic and elasto-plastic materials was also studied in this work. The buckling strength due to external pressure had decreased and become constant on the long pipe when the length-to-diameter ratio (L/D) was increased. The non-dimensional parameter (β), which is proportionate to (D/t) (σy/E), is used to study the yielding influence on the buckling strength of pipe under combined bending and external pressure loading. The interaction curves of the buckling strength of pipe were obtained, with various the diameter-to-thickness ratio (D/t) under combination loads of external pressure and bending moment. For straight pipes L/D = 2.5 to 40, D = 1000 to 4000 mm, and D/t = 50 to 200 were set. The curved pipes D/t = 200, L/D =2.5 to 30 have been investigated by changing the radius of curvature-to-diameter ratio (R/D) from 50 to ∞, for each one. With decreasing R/D, the buckling strength under external pressure decreases slightly. This is in contrast to the bending of a curved pipe. When the value of R/D was decreased, the flexibility of the pipe was increased. However, the buckling strength of the pipe during bending was decreased due to the oval deformation at the cross-section.
Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik, Impak, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Baja ST 40 Akibat Pengelasan Flux-Cored Arc Welding (FCAW) Dengan Variasi Suhu Normalizing Enggal Noor Laksono; Ari Wibawa Budi Santosa; Sarjito Jokosisworo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Normalizing telah dilakukan pada baja ST40  yang mana baja ST40 merupakan baja bertipe low carbon atau berkarbon rendah pada variasi pemanasan 875ºC dan 975°C dengan holding time selama 30 menit, setelah itu didinginkan menggunakan udara. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dari faktor pemanasan berpengaruh kurang baik dalam nilai tarik, nilai impak, dan struktur mikrografi spesimen penelitian. Pada spesimen tanpa perlakuan apapun didapatkan kekuatan tarik 467,404MPa, regangan 27,895%. Sedangkan spesimen dengan pemanasan 875C° diperoleh kekuatan tarik 410,025 MPa, regangan 28,025%. Sedangkan spesimen dengan pemanasan 975°C diperoleh tegangan maksimal 377,010 MPa, nilai regangan sebesar 21.69% . Pada pengujian impak spesimen tanpa perlakuan apapun didapatkan nilai impak sebesar 1,001 . Sedangkan spesimen  dengan pemanasan 875°C mempunyai nilai impak 1,447  sedangkan spesimen dengan pemanasan 975°C mempunyai nilai impak  1,277 . Dari hasil pengujian tarik spesimen tanpa perlakuan pemanasan memiliki tegangan tarik yang lebih baik, namun jika dilihat dari regangan, yang lebih baik adalah spesimen dengan pemanasan sebesar 875°C. Sedangkan dari hasil pengujian impak spesimen dengan perlakuan pemanasan  sebesar 875°C  memiliki nilai impak yang terbaik. Normalizing dengan variasi 975°C struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, jika dibandingkan variasi normalizing 875°C maupun  tanpa perlakuan pemanasan apapun.
Studi Perancangan dan Analisa Olah Gerak Kapal Rumah Sakit Tipe B Untuk Tanggap Bencana di Indonesia Wahyu Fajar Gemilang; Deddy Chrismianto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 3 (2021): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertemuan empat lempeng besar tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan status sebagai Negara kepulauan, Menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan kategori sangat rawan terhadap bencana alam. Proses tanggap bencana dapat dimaksimalkan dengan menggunakan kapal yang dapat mengangkut fasilitas kesehatan layaknya rumah sakit pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kapal rumah sakit tipe B untuk memaksimalkan proses tanggap bencana pada perairan Indonesia. Kapal rumah sakit dirancang dengan berbagai fasilitas untuk menunjang proses tanggap bencana dengan baik serta dirancang dengan panjang LOA 134,52 m, LPP 125 m, LWL 127,79 m, lebar 21 m, sarat 5,76 m, tinggi 14 m, Cb 0,58 dan kecepatan 18 knot. Analisa stabilitas kapal ini didasarkan dengan 6 kondisi muatan serta untuk analisa olah gerak dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap nilai RMS vertical acceleratioan at FP, pitching, rolling, MSI dan MII pada tinggi gelombang 1 m, 1,875 m dan 3 m dengan sudut heading 45°, 90°,135°, dan 90°. Tinjauan stabilitas dan olah gerak yang diakukan pada penelitian kapal rumah sakit ini telah memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Analisa 2nd Generation Intact Stability Criteria fenomena Parametric Rolling pada Kapal Tanker di Wilayah Perairan Indonesia Aldino Ihsan; Deddy Chrismianto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 10, No 1 (2022): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IS-Code 2008 dirancang dengan data penelitian yang berumur sudah lebih dari 50 tahun. Data kecelakaan terbaru menunjukkan banyaknya kelemahan rules tersebut, diantaranya tidak dapat mendeteksi fenomena kegagalan seperti parametric rolling. 2nd Generation Intact Stability criteria (SGISc) adalah rules baru yang tengah dikembangkan oleh IMO untuk menggantikan IS-Code 2008. Pada saat penulisan, SGISc bersifat disarankan untuk digunakan, untuk memperoleh data pendukung selama proses finalisasi oleh IMO. Data penelitian yang mengaplikasikan rules ini di perairan Indonesia masih sangat minim, sedangkan untuk penelitian diluar Indonesia sudah banyak. Sehingga pada tugas akhir ini penulis bertujuan untuk menerapkan aturan baru tersebut pada kapal yang berada di perairan Indonesia, lebih tepatnya pada kapal tanker 6500 LTDW dan 17500 LTDW. Berdasarkan penelitian, kedua kapal lolos untuk level 1 dengan nilai ∆GM/GM < 0,17 untuk kedua kapal. Pada level 2, kedua kapal memenuhi kriteria dimana nilai 1st check C1 dan second check C2 < 0.06, ini terjadi pada semua kondisi permuatan. Level 2 merupakan penentu akhir dari SGISc fenomena parametric rolling. Apabila kapal memenuhi kriteria level 2 ini, maka kapal dianggap tidak rentan terhadap fenomena kegagalan parametric rolling.
STUDI PERANCANGAN KAPAL PEMBERSIH GULMA DENGAN SISTEM CONVEYOR DI KAWASAN OBYEK WISATA RAWA JOMBOR KLATEN Edi Yuliana; Ari Wibawa Budi Santosa; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.612 KB)

Abstract

Rawa Jombor  merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Klaten yang peranannya berkurang karena tumbuhnya tanaman enceng gondok. Tanaman enceng gondok menimbulkan sedimentasi, penurunan kualitas air dan terdapat kandungan logam berat pada sedimen di dasar rawa. Untuk mengurangi permasalahan yang ada, tercetus sebuah pemikiran dari studi ini yaitu mengoptimalkan potensi kawasan obyek wisata Rawa Jombor. Proses pengoptimalan ini diawali dengan pembersihan enceng gondok secara berkala menggunakan kapal pembersih gulma air dengan sistem conveyor berputar yang langsung ditampung di palka kapal. Hal ini merupakan salah satu terobosan alat untuk mengurangi populasi enceng gondok (tanaman pengganggu) di Indonesia. Tugas akhir ini membahas perancangan kapal pembersih gulma air untuk daerah wisata Rawa Jombor di Kabupaten Klaten. Dalam penelitian ini dibahas proses perancangan kapal dengan metode perbandingan  kapal yang sudah ada dengan menggunakan perhitungan regresi linier sederhana. Dan pembuatan desain menggunakan software perkapalan. perhitungan stabilitas dihitung dengan kriteria dari IMO, hidrostatik dan olah gerak kapal dibantu dengan perangkat lunak untuk perhitungan perkapalan. Dari hasil proses perhitungan, ukuran utama kapal yang optimal didapatkan sebagai berikut : LOA = 14,60 m , LWL = 14,35 m, B = 4,00 m , H = 1,70 m , T = 1,00 m. hasil perhitungan hidrostatik kapal mempunyai displacement 37,73 ton dan Cb = 0,7
Co-Authors Abizar, Muhammad Affan Afif Ardian Aziz Agil Andrian, Agil Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Fhadillah Ahmad, Zindhu Maulana Aji Prasetyaningrum Aji, Alfi Bayu Akbarulah Bumi Aji Alaik Farhan Maulidi Aldi Tama Aldino Ihsan Alfian, Wahyu Ali Mustofa Alqarni.M, Ways Ambar Isworo Aminuddin, Rahmat Ridlo Ammar Faruq Haidar Majid Andi Trimulyono Anggit Andilala Arif Rahman Aris Sugiharto Arsha, Nabila Syahadati Artha Deri Putra Asiyah, Tahsya Azalia, Nashwa Azzam, Muhammad Abdullah Bahtiar, Muhammad Hafids Bambang Sri Waluyo Bayu Wisnu Sasongko, Bayu Wisnu Berlian Arswendo Adietya Bhakti Sa’ Dana Boris De Palma Sitorus C. I. Sutrisno Catur Agus Putra Pribadi Putra Pribadi Chandra Wijaya Panggabean Deddy Chrismianto Defina - Prawoto Dewangga, Andresito Ignacia Dhony Catur Pamungkas Dzakwan, Muhammad Aufa Edi Yuliana Egi Juniawan Eko Didik Widianto Eko Sasmito Hadi Enggal Noor Laksono Fahmi Fernando Yuliansyah Fakhrian, Muhamad Zaki Faris Nofandi Fauzi, Adnan Febiani Dwi Utari Febrian Wahyu Wijaya Firnandito, Anugrah Gema Mar&#039;ie Habibie Gilas Dwi Maylano good rindho Good Rindo Gozal Apri Prayuda Guguraty, Resti Apriana Gunarti, Monika Retno Hakim Anang Maulana Hardhina Aglomerra Harlinanda, Daffa Alifian Hartanto, Tri Mulyatno Budhi Hartono Yudo Heidija, Anne Marie Herman Ferdinan Philip Simanjuntak Herman Josef Emerald Hizkia Parningotan Pangaribuan I Gede Bayu Pradnya Subagia Ibrahim, Muhammad Husein Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indro Sumantri Iqbal, Muhammad Faiq Islam Filardli, Abdullah Malik Jati Utomo Dwi Hatmoko K Kiryanto Kartika, Fira Candra Khaeru Roziqin Kholill Bayu Ardhiyanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan, Hosea Lestari, Fiya Auliya Lingga, Emilio Frans M. Nafis Setiawan Mamat Riyadi Manik, Parlindingan Mantau, Aprinaldi Jasa Maria Listyo Yulianti Martino Martino Michael Enrico Mochtar Hadiwidodo Moh Djaeni Moh. Djaeni Moh. Djaeni Mohamad Djaeni Mohamad Djaeni Mohammad Ganesha Husada Mora Sombaon Dalimunthe Muchammad, Rizky Muhamad Munir Amin Muhammad Etandiv Bismuttantya Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Irfan Muhammad Khalil, Muhammad Muhammad Satya Pranata Muhammad, Rizdian Arsyal Mulyanto, Imam Pujo Musthofainal Akhyar Mustofa, Dandy Ali Nadzirun Bin Basir, Nadzirun Bin Nainggolan, Diontius Nazwa Syalsabilla Lubis Novita Susanto Nur Adi Triyantoro nur khakiki Nurwantoro . Ocid Mursid Parlindungan Manik perdana, muhammad jamal gilang Permadi, Andy Setya Prabaswara, Alvian Dharmala Pradana, Muhammad Daffa Sihma Pranajaya, Wisnu Prasetyo, Emut Andi Prawoto, Agus Projek Priyonggo Sumangun Lukitadi Putra, Ridwan Redi R. Danu Henantyo P Raden Mas Radhityo Naramurti Rafli Rio Manurung Ramudi Sembiring Ratna Dwi Kurniawan Reyhan Ardeo Nasution Reza Shah Alam Ridwan Redi Putra Rifat Al Farid Rinanggara, Yozar Rio Wiendargo Y.S Rivetra, Amelia Hayu Rizkhi, Muhammad Ghozi Tirtha Rizky Cahya Kusuma Roni Prasetyo, Roni Rosiana Dewi Rosita, Ila Safira Febe Wijaya Samuel . Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Setia Budi Sasongko Setto Pramudyo Kusumo Setyaji, Yekti Shafira Nabila Siregar Shandy Perdana Sihaloho, Febrian Sinaga, Joel Greson Sisworo, Sarjito Jokos Siswoyo, Ghaisani Nabilla Solikhin Solikhin Sri Pujiyanto Sri Rahayu Tri Astuti Subekti, Joko Sudarminto, Tri Astuti Sunarno Sunarno Suyanto Suyanto Tri Admono Tubongkasi, Yehezkiel Mizzi Nicole Umasangadji, Fahmi Untung Budiarto Utomo Adi Prasetyo Wahyu Adi Nugraha Wahyu Fajar Gemilang Wahyu Krisna Hidayat Wahyuni, Anak Agung Istri Sri Widyadhana, Bagas Dhira Wilma Amiruddin Wiranda, Ariiq Daffa Yuning Widiarti, Yuning