Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Pengaruh Perbedaan Kecepatan Putaran Tool Terhadap Kekuatan Tarik, Impak, Dan Mikrografi Pada Aluminium 6061 Dengan Metode Pengelasan Friction Stir Welding (FSW) Ammar Faruq Haidar Majid; Sarjito Joko Sisworo; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium 6061 merupakan logam ringan dan memiliki ketahanan korosi, hantaran listrik yang baik. Dalam dunia perkapalan, aluminium 6061 banyak digunakan untuk konstruksi kapal. Pengelasan Friction Stir Welding (FSW) menggunakan prinsip memanfaatkan gesekan dari benda kerja yang berputar dengan benda kerja lain yang diam sehingga mampu melelehkan benda kerja yang diam tersebut dan akhirnya tersambung menjadi satu.  Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil impak, tarik, dan struktur mikrografi dengan feed rate 10 mm/menit dengan variasi kecepatan rpm (1640 rpm, 2620 rpm, dan 3820 rpm) terhadap pengelasan FSW dengan jenis penyambungan butt joint. Hasil penelitian menunjukkan sambungan las FSW pada kecepatan 1640 rpm memiliki kekuatan uji tarik 83,34 MPa, regangan 5,93%, dan kekuatan uji impak 0,23 J.  Pada kecepatan 2620 rpm memiliki kekuatan uji tarik 19,27 MPa, regangan 3,41%, dan kekuatan uji impak 0,13 J. Dan pada kecepatan 3820 rpm memiliki kekuatan uji tarik 45,02 MPa, regangan 3,65%, dan kekuatan uji impak 0,20 J. Pada hasil uji struktur mikrografi menunjukkan perubahan bentuk dan ukuran butir pertikel struktur mikro sehingga mempengaruhi sifat mekanik. Dan pada kecepatan 1640 rpm memiliki tingkat kerapatan yang baik dibandingkan kecepatan 2620, dan 3820 rpm dengan dibuktikan hasil foto mikro pada stir zone yang lebih menyatu pada daerah HAZ.
Perancangan Kapal Katamaran dengan Material Unplastizied Poly Vinyl Chloride (UPVC) untuk Menunjang Pariwisata di Danau Toba Musthofainal Akhyar; Ahmad Fauzan Zakki; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian sebelumnya telah dibangun kapal penangkap ikan dengan menggunakan pipa PVC yang disusun dan dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat membentuk sebuah lambung kapal dimana inovasi ini melatar belakangi penelitian ini, bukan hanya dianggap lebih bernilai ekonomis dari  segi IRR nya, penggunaan PVC juga dapat menambah keanekaragaman pilihan material dalam pembangunan kapal yang mana biasanya kapal pariwisata didominasi oleh kapal-kapal berbahan kayu ataupun FRP, UPVC dipilih sebagai bahan material penelitian ini karena dari segi kekuatan dan tingkat kekerasannya lebih baik dari PVC biasa,serta UPVC yang dapat dipesan dalam material berbentuk lembaran plat. Danau toba yang merupakan kawasan wisata yang strategis ternyata hanya memiliki 39% jumlah kapal pariwisata dari keseluruhan total kapal yang beroperasi di Danau Toba. Dari penelitian ini didapatkan rancangan kapal pariwisata katamaran dengan material UPVC berupa rencana garis,rencana umum, dan analisis kekuatan dari kapal UPVC, Adapun ukuran utama kapal yaitu LBP 14,88 m, lebar 4,35 m, tinggi 1,7 m dengan sarat 0,74 m, yang dapat mengangkut 40 orang penumpang,pada analisis desain konstruksi kapal UPVC mendapatkan nilai tegangan tertinggi sebesar 1,192 MPa yangmana masih jauh dibawah nilai tegangan izinnya yaitu 66,1 MPa. Dengan hasil analisis tegangannya dapat dikatakan kapal UPVC yang dirancang aman untuk beroperasi di perairan Danau Toba.
Analisa Stabilitas Kapal Perintis 500 DWT Setelah Penambahan Variasi Posisi Sudut dan Lebar Bilga Keel Maria Listyo Yulianti; Imam Pujo Mulyatno; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.88 KB)

Abstract

Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk kembali keposisi semula setelah mengalami oleng. Stabilitas merupakan hal yang penting dalam perencanaan pembangunan dan pengoperasian kapal, karena stabilitas dapat berpengaruh pada keselamatan penumpang, muatan dan kapal itu sendiri. Salah satu  appendage kapal yang berkaitan dengan stabilitas kapal adalah bilga keel. Dalam penelitian ini, akan dianalisa pengaruh penambahan bilga keel dengan penempatan posisi sudut dan lebar yang terbaik pada stabilitas kapal dan menghitung periode oleng yang memenihi kriteria pada kapal penumpang barang. Metode penelitian ini adalah dengan menganalisa data yang ada menggunakan Software Maxsurf Stability. Setelah dilakukan perhitungan analisa stabilitas kapal perintis 500 DWT, maka didapatkan hasil penambahan variasi posisi sudut dan lebar bilga keel pada kondisi kritis yaitu saat  muatan penuh dan muatan kosong, dan model 3 adalah model dengan posisi sudut penempatan pada 0,5 R daan lebar 50 cm dinilai memiliki pengaruh untuk memperbaiki stabilitas kapal. Model 3 pada muatan penuh memiliki nilai GZ 0,758 m dan pada kondisi muatan kosong 0,857 m. Periode oleng yang dihasilkan oleh semua model kapal pada 10 kondisi stabilitas yang dianalisa dinyatakan memenuhi standar periode oleng menurut IMO untuk kapal penumpang barang yaitu 10,5 sampai 14,5 detik, dan model 3 memiliki rata-rata periode oleng yang paling kecil yaitu sekitar 14 detik.
Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan Lentur Putar dan Kekuatan Puntir Baja ST 41 sebagai Bahan Poros Baling-baling Kapal (Propeller Shaft) setelah Proses Quenching Ali Mustofa; Sarjito Jokosisworo; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.683 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini akan dilakukan uji komposisi, uji tarik, uji lentur putar, uji puntir, dan uji metalografi untuk material baja karbon ST41 guna untuk bahan poros baling-baling kapal setelah proses quenching. Tujuannya untuk mengetahui apakah baja ST41 memenuhi persyaratan BKI ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Sedangkan untuk uji puntir dan lentur putar adalah untuk menganalisa kelelahan material. Poros baling-baling (propeller shaft) adalah salah satu komponen kapal yang berfungsi untuk  memindahkan/menyalurkan daya dari mesin induk ke baling-baling menjadi gaya dorong untuk menggerakkan sebuah kapal. Dalam berputarnya/bekerjanya poros baling-baling untuk menghasilkan gaya dorong, poros tersebut menanggung berbagai jenis beban akibat dari kombinasi berbagai bentuk gaya. Beban tersebut diantaranya adalah beban tarik, beban lentur putar dan beban puntir, dimana beban-beban tersebut terjadi secara berulang-ulang yang akhirnya akan mengakibatkan kegagalan  lelah (fatigue failure) pada material. Untuk mendapatkan ketahanan destruktif yang tinggi dan  kekuatan material yang baik perlu dilakukan proses perlakuaan panas (heat treatment). Pada penelitian ini  dilakukan proses perlakuan panas quenching dengan menggunakan media pendingin pelumas Mesran SAE 20W – 50. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik tarik, lentur putar, puntir dan struktur metalografi pada material baja ST 41 setelah proses quenching. Hasil penelitian ini berupa nilai kekuatan material yang kemudian dibandingkan dengan nilai minimum persyaratan rules BKI. Beberapa hasil penelitian seperti penampang patahan juga dapat mewakili karakter keuletan material.  Hasil penelitian menunjukan bahwa baja ST 41 perlakuan panas quenching memiliki kekuatan tarik 393 Mpa, kekuatan puntir 448,65 Mpa dan untuk uji lentur putar diperoleh nilai batas aman 149,14 Mpa dengan 2074300 siklus.
Analisa Teknis Kekuatan Mekanis Material Komposit Berpenguat Serat Asiwung Raja (Typha Angustipholia) Sebagai Alternatif Bahan Komposit Untuk Komponen Kapal Ditinjau dari Kekuatan Tekuk dan Impak Khaeru Roziqin; Hartono Yudo; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.433 KB)

Abstract

Asiwung raja (Typha Angustipholia) tanaman sejenis rumput besar yang hidup di rawa-rawa, daun asiwung raja banyak di gunakan sebagai bahan pembuat tikar akan tetapi seiring berkembang nya teknologi penggunaan tikar berbahan daun asiwung raja semakin di tinggalkan dan beralih menggunakan tikar berbahan sintetis. Dari pertimbangan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan analisa teknis berupa kekuatan tekuk dan kekuatan Impak dari komposit berpenguat serat Asiwung raja dengan variasi pola sudut 0°, 22,5° dan 45° Sebagai penguat menggunakan matrik resin polyester.Dari hasil pengujian spesimen dilakukan analisa kekuatan mekanis kemudian dibandingkan dengan nilai kekuatan mekanis yang disyaratkan/diijinkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai tolak ukur standar ujinya. Pengujian komposit berpenguat serat Asiwung raja arah serat sudut 0º, 22,5º dan 45º, dengan fraksi volume 60% matrik polyester dan 40% serat asiwung raja, menggunakan metode hand lay up, hasil pengujian didapat nilai kekuatan uji tekuk tertinggi pada sudut 0° dengan nilai 28.01 N/mm2 dan modulus elastisitas dengan nilai 2112.94 N/mm2 dan nilai uji impak tertinggi pada sudut 0° dengan nilai 0.024 joule/mm2. Hasil pengujian menunjukan bahwa kuat tekuk dan  modulus elastisitas dari komposit berpenguat serat Asiwung Raja belum dapat memenuhi ketentuan peraturan kuat tekuk dan modulus elastisitas dari BKI yang mempunyai nilai standar kuat tekuk 150 N/mm2 dan modulus elastisitas 6860 N/mm2
Studi Perancangan Trash Skimmer Boat Tipe Katamaran untuk Wilayah Perairan Wisata Pantai di Kabupaten Rembang Febrian Wahyu Wijaya; Deddy Chrismianto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 10, No 2 (2022): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah perairan wisata pantai di Kabupaten Rembang mengalami masalah yang sulit diatasi bagi masyarakat Rembang yaitu pengangkutan sampah laut. Sistem pengumpulan yang kurang maksimal karena keterbatasan alat teknologi angkut sampah atau pembersih sampah dan kurangnya fasilitas-fasilitas yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat kapal pembersih sampah yang cocok dengan perariran wisata pantai di Kabupaten Rembang. Proses perancangan kapal ini menggunakan perhitungan regresi linier sederhana, membuat desain lines plan kapal, General Arrangement kapal dan 3D modeling menggunakan software, perhitungan stabilitas menggunakan standar dari IMO dan HSC Multihull, perhitungan hambatan menggunakan metode Molland, menganalisis hidrostatik kapal serta menghitung estimasi biaya pembangunan kapal. Hasil dari perhitungan diperoleh dimensi ukuran Trash Skimmer Boat L = 14,4 m, B1= 1,185 m B = 4,17 m, T = 0,7 m, H = 1,33 m, Cb = 0,452 dengan daya angkut muatan sebesar 0,01454 ton/hari. Hasil analisa stabilitas memenuhi dari kriteria IMO dan HSC Multihull dan hambatan total mencapai sebesar 16,3 kN dengan kecepatan 7 knot serta biaya pembangunan Trash Skimmer Boat mencapai Rp 658.507.256.
Pengaruh Variasi Waktu Penahanan (Holding Time) pada Perlakuan Panas Normalizing Setelah Pengelasan Submerged Arc Welding (SAW) pada Baja SS400 terhadap Kekuatan Tarik, Tekuk dan Mikrografi Shandy Perdana; Untung Budiarto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 1 (2020): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2385.86 KB)

Abstract

Baja SS400 merupakan jenis baja yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi dalam industri perkapalan. Pengelasan SAW (Submerged Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam industri perkapalan. Perlakuan normalizing diperlukan untuk mengurangi tegangan sisa pada material serta meningkatkan sifat mampu mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las SAW setelah proses pemanasan normalizing dengan holding time 30 menit dan 60 menit. Pengujan dilakukan dengan bentuk spesimen berdasarkan standar ASTM dan dilakukan proses normalizing temperature 900oC dengan waktu penahanan 30 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen normalizing 30 menit memilik nilai rata-rata kekuatan tarik sebesar 193,11 MPa, regangan sebesar 15,21%, rata-rata modulus elastisitas sebesar 27,21 GPa dan memiliki tegangan tekuk sebesar 399,69 MPa. Spesimen normalizing 60 menit memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 210,9 MPa, regangan sebesar 15,41%, rata-rata modulus elastisitas sebesar 39,50 GPa dan memiliki tegangan tekuk sebesar 385,73 MPa. Pada perlakuan panas normalizing dengan variasi holding time 30 menit struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, dibandingkan variasi 60 menit. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS400 pengelasan SAW dan perlakuan panas normalizing dengan variasi holding time 60 menit  memiliki kekuatan yang lebih besar dari variasi holding time 30 menit.
ANALISA KEKUATAN BENTUK SAMBUNGAN KAYU BALAU KUNING DAN DIAMETER BAUT PADA KONSTRUKSI LINGGI HALUAN KAPAL TRADISIONAL Gozal Apri Prayuda; Ari Wibawa Budi Santosa; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 3 (2015): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.978 KB)

Abstract

 Pembuatan suatu kapal berkonstruksi kayu kebanyakan dibangun oleh pengrajin kapal di galangan tradisional. Keahlian ini didapat dari warisan turun temurun termasuk dalam hal proses penyambungan kayu, konstruksi kapal maupun spesifikasi teknis, sehingga dari segi kekuatan konstruksi tidak diketahui pasti tingkat pemenuhan persyaratan. Material yang digunakan adalah kayu berjenis balau kuning (Shorea Laevis Ridl) di umpamakan sebagai linggi haluan kapal pada kapal tradisional, untuk memulai penelitian terlebih dahulu harus mendapatkan syarat kapal kayu dengan mengacu BKI Kapal Kayu 1996. Dalam penelitian ini dilakukan uji lentur, dimana uji lentur dilakukan dengan pembebanan terpusat dengan variasi sambungan dan variasi diameter baut.  Berdasarkan hasil pengujian, yang menggunakan baut 6 mm memiliki nilai uji kuat lentur sambungan Plain Scraf MOE rata-rata 20.325,20 Mpa dan MOR rata-rata 82,56 MPa, Uji kuat lentur sambungan Hook Scraf MOE rata-rata 23.995,60 Mpa dan MOR rata-rata 86,74 MPa, Uji kuat lentur sambungan Key Scraf MOE rata-rata 22.514,39 Mpa dan MOR rata-rata 85,46 MPa. Sedangkan hasil pengujian dengan diameter baut 8mm memiliki nilai Plain Scraf MOE rata-rata 19.196,87 Mpa dan MOR rata-rata 81,05 MPa, Uji kuat lentur sambungan Hook Scraf MOE rata-rata 22.182,52 Mpa dan MOR rata-rata 85,54  MPa, Uji kuat lentur sambungan Key Scraf MOE rata-rata 19.768,75 Mpa dan MOR rata-rata 83,89 MPa.
KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN LPG DAN BENSIN PREMIUM SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN 4 TAK PADA KAPAL NELAYAN TRADISIONAL Reza Shah Alam; Ari Wibawa Budi Santosa; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 1, No 2 (2013): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The uses of fuel gas as an alternative energy resources is the one of potential option to decrease the high number of consumption of oil fuel in human society. LPG can be a potential fuel resources to a fisherman because it is easy to find than the others gasses. This research is the technical and economical research of LPG and premium gasoline as a fuel of gasoline engine 4 stroke on a traditional fisherman ship. This research is through 2 step of primary data taken, that is laboratorium experiment that is held on engine lab of BBPPI semarang and field experiment that is held on Tanjung Mas the harbor of Semarang. The results of this research is on Honda GX 200 6,5 hp gasoline engine the using of LPG fuel at low rpm (1600 – 1800 rpm) it has a higher power, but at a higher rpm the power of premium gasoline fuel is has a higher power. The economical research is the uses of LPG fuel is more economic than premium gasoline on a operational fuel cost, but LPG uses is not economic in an set up investation.
PERANCANGAN KAPAL TRIMARAN UNTUK PENGHUBUNG PANTAI - PANTAI WISATA DI KABUPATEN PACITAN Raden Mas Radhityo Naramurti; Berlian Arswendo Adietya; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.348 KB)

Abstract

Pacitan adalah sebuah kota di tepi pantai selatan yang terletak pada garis lintang selatan : 8' 3 – 8' 17 bujur timur 11' 2 – 11' 28. Pacitan adalah sebuah kabupaten yang terletak di penghujung barat daya provinsi Jawa Timur yang berjarak 270 km dari kota Surabaya atau 100 km dari Solo. Untuk menempuhnya kita butuh waktu 5-6 jam dari Surabaya melalui Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo.Banyak wisata alam yang terdapat di kabupaten Pacitan, diantaranya terdapat beberapa pantai- pantai yang indah seperti Pantai Teleng Ria, Pantai Srau, Pantai Klayar, dan masih banyak pantai- pantai yang terdapat di kabupaten Pacitan.Dalam hal ini diperlukan pembuatan kapal yang memenuhi syarat keselamatan agar daya tarik wisata bahari di Kabupaten Pacitan meningkat.Metode perancangan kapal pariwisata ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya, dengan lambung kapal berbentuk Trimaran dengan merencanakan  empat desain dan di pilih satu desain terbaik berdasarkan analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapalagar menambah tingkat keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Loa: 14,00 m, B: 7,50 m, T: 1,6 m, H: 3,00 m. Kapal pariwisata ini menggunakan dua buah tenaga penggerak berupa outboard motors dengan daya yang dihasilkan sebesar 40 HP.Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan nilai GZ terbesar yaitu pada kondisi I. Pada tinjauan olah gerak kapal pariwisata ini memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weakness. Kemudian pada hasil gambar rencana umum, kapal memiliki space yang cukup untuk menampung penumpang lebih banyak, menata peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan navigasi.
Co-Authors Abizar, Muhammad Affan Afif Ardian Aziz Agil Andrian, Agil Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Fhadillah Ahmad, Zindhu Maulana Aji Prasetyaningrum Aji, Alfi Bayu Akbarulah Bumi Aji Alaik Farhan Maulidi Aldi Tama Aldino Ihsan Alfian, Wahyu Ali Mustofa Alqarni.M, Ways Ambar Isworo Aminuddin, Rahmat Ridlo Ammar Faruq Haidar Majid Andi Trimulyono Anggit Andilala Arif Rahman Aris Sugiharto Arsha, Nabila Syahadati Artha Deri Putra Asiyah, Tahsya Azalia, Nashwa Azzam, Muhammad Abdullah Bahtiar, Muhammad Hafids Bambang Sri Waluyo Bayu Wisnu Sasongko, Bayu Wisnu Berlian Arswendo Adietya Bhakti Sa’ Dana Boris De Palma Sitorus C. I. Sutrisno Catur Agus Putra Pribadi Putra Pribadi Chandra Wijaya Panggabean Deddy Chrismianto Defina - Prawoto Dewangga, Andresito Ignacia Dhony Catur Pamungkas Dzakwan, Muhammad Aufa Edi Yuliana Egi Juniawan Eko Didik Widianto Eko Sasmito Hadi Enggal Noor Laksono Fahmi Fernando Yuliansyah Fakhrian, Muhamad Zaki Faris Nofandi Fauzi, Adnan Febiani Dwi Utari Febrian Wahyu Wijaya Firnandito, Anugrah Gema Mar'ie Habibie Gilas Dwi Maylano good rindho Good Rindo Gozal Apri Prayuda Guguraty, Resti Apriana Gunarti, Monika Retno Hakim Anang Maulana Hardhina Aglomerra Harlinanda, Daffa Alifian Hartanto, Tri Mulyatno Budhi Hartono Yudo Heidija, Anne Marie Herman Ferdinan Philip Simanjuntak Herman Josef Emerald Hizkia Parningotan Pangaribuan I Gede Bayu Pradnya Subagia Ibrahim, Muhammad Husein Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indro Sumantri Iqbal, Muhammad Faiq Islam Filardli, Abdullah Malik Jati Utomo Dwi Hatmoko K Kiryanto Kartika, Fira Candra Khaeru Roziqin Kholill Bayu Ardhiyanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan, Hosea Lestari, Fiya Auliya Lingga, Emilio Frans M. Nafis Setiawan Mamat Riyadi Manik, Parlindingan Mantau, Aprinaldi Jasa Maria Listyo Yulianti Martino Martino Michael Enrico Mochtar Hadiwidodo Moh Djaeni Moh. Djaeni Moh. Djaeni Mohamad Djaeni Mohamad Djaeni Mohammad Ganesha Husada Mora Sombaon Dalimunthe Muchammad, Rizky Muhamad Munir Amin Muhammad Etandiv Bismuttantya Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Irfan Muhammad Khalil, Muhammad Muhammad Satya Pranata Muhammad, Rizdian Arsyal Mulyanto, Imam Pujo Musthofainal Akhyar Mustofa, Dandy Ali Nadzirun Bin Basir, Nadzirun Bin Nainggolan, Diontius Nazwa Syalsabilla Lubis Novita Susanto Nur Adi Triyantoro nur khakiki Nurwantoro . Ocid Mursid Parlindungan Manik perdana, muhammad jamal gilang Permadi, Andy Setya Prabaswara, Alvian Dharmala Pradana, Muhammad Daffa Sihma Pranajaya, Wisnu Prasetyo, Emut Andi Prawoto, Agus Projek Priyonggo Sumangun Lukitadi Putra, Ridwan Redi R. Danu Henantyo P Raden Mas Radhityo Naramurti Rafli Rio Manurung Ramudi Sembiring Ratna Dwi Kurniawan Reyhan Ardeo Nasution Reza Shah Alam Ridwan Redi Putra Rifat Al Farid Rinanggara, Yozar Rio Wiendargo Y.S Rivetra, Amelia Hayu Rizkhi, Muhammad Ghozi Tirtha Rizky Cahya Kusuma Roni Prasetyo, Roni Rosiana Dewi Rosita, Ila Safira Febe Wijaya Samuel . Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Setia Budi Sasongko Setto Pramudyo Kusumo Setyaji, Yekti Shafira Nabila Siregar Shandy Perdana Sihaloho, Febrian Sinaga, Joel Greson Sisworo, Sarjito Jokos Siswoyo, Ghaisani Nabilla Solikhin Solikhin Sri Pujiyanto Sri Rahayu Tri Astuti Subekti, Joko Sudarminto, Tri Astuti Sunarno Sunarno Suyanto Suyanto Tri Admono Tubongkasi, Yehezkiel Mizzi Nicole Umasangadji, Fahmi Untung Budiarto Utomo Adi Prasetyo Wahyu Adi Nugraha Wahyu Fajar Gemilang Wahyu Krisna Hidayat Wahyuni, Anak Agung Istri Sri Widyadhana, Bagas Dhira Wilma Amiruddin Wiranda, Ariiq Daffa Yuning Widiarti, Yuning