Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search
Journal : Industrial Engineering Online Journal

ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS BATUBARA TE 67 HS di STOCKPILE dan di GERBONG KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TOOLS STATISTIKA Midiawati, Midiawati; Saptadi, Singgih
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.016 KB)

Abstract

PT.Bukit Asam Tbk. Persero merupakan perusahan tambang batubara yang memiliki berbagai macam jenis batubara , salah satunya adalah batubara  jenis TE 67 HS. System penambangan batubara di PT.Bukit Asam adalah Open Pit (Sistem penambangan Terbuka) sehingga kualitas batubara dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Parameter kualitas batubara ditentukan oleh kadar Total Moisture, Kadar Inherent Moisture, kadar Ash, Kadar Volatile Meter, Kadar Fix Carbon, dan kadar Gross Calory Value yang terkandung. Batubara yang sudah dikeluarkan di tumpuk di stockpile dan kemudian dikirim ke gerbong kereta untuk diangkut kepelabuhan. Namun, terdapat perbedaan kualitas batubara saat di stockpile dan di gerbong kereta api. Oleh karena itu, dibutuhkan pengukuran secara statistika untuk mengukur signifikansi perbedaan kualitas batubara. Pengukuran menggunakan tools statistika yaitu statistika deskriptiv, analisa perbandingan rata-rata dua populasi, uji korelasi, regresi, uji partial, dan model regresi. Kandungan batubara yng mengalami perbedaan signifikan dan berpengaruh terhdap kandungan  GCV adalah kandungan Ash sebesar 46,65 % yang memberikan kontribusi terhadap GCV. Hubungan parameter-parameter kualitas batubara antara lain kadar Total Moisture, Inherent Moisture, kadar Ash, dan Kadar Volatile Meter berbanding terbalik dengan Total calory Value. Formulasi terbaik dalam pembentukan kualitas batubara adalah GCV = 7946,7- 13.671TM - 91.371IM – 77.135 Ash – 1,530 VM. Untuk menjaga konsistensi kualitas batubara adalah menerapkan metode management stockpile dengan pembuatan saluran air dan kolam penampungan air batubara.AbstrakPT.Bukit Asam Tbk. Limited is a coal mining company that has a wide range of coal types, one of which is coal TE 67 HS. System Bukit Asam coal mines are open pit (mining Open System) so that the coal quality is affected by the surrounding environment. Coal quality parameters are determined by the level of Total Moisture, Inherent Moisture, Ash content, Volatile Content Meter, Carbon fix levels, and the levels of Gross Value Calory contained. Coal already incurred in the stacks at the stockpile and then sent to the rail cars to be transported from port. However, there are differences in coal quality when in stockpile and in a railway carriage. Therefore, it takes a statistical measurement to measure the significance of differences in coal quality. Measurements using statistical tools that deskriptiv statistics, the average comparative analysis of two populations, correlation, regression, partial test and regression model. Yng coal levels experienced significant difference and affect the levels of GCV is Ash content of 46.65% provides to GCV. The relationship between coal quality parameters include level of Total Moisture, Inherent Moisture, Ash content, and the levels of Volatile Meter inversely proportional to the total calory Value. The best formulation in the formation of the quality of coal is GCV = 7946.7 - 13.671TM - 91.371IM - 77 135 Ash - 1,530 VM. To maintain consistency in the quality of coal is the stockpile management with the creation of water channels and pools of water coal.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN RAW MATERIAL METAL DENGAN METODE EOQ Studi Kasus PT DIRGANTARA INDONESIA Agit Fathan Huseina; Singgih Saptadi
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 3 (2018): WISUDA PERIODE JULI 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.867 KB)

Abstract

Kesuksesan dalam berbisnis sangat tergantung dari bagaimana perusahaan mampu untuk menyediakan apa yang dibutuhkan oleh konsumen dengan jumlah dan waktu yang tepat. Hal yang mendasar dari sebuah produksi adalah bagaimana menyediakan bahan baku produksi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan waktu yang tepat agar tidak terjadi biaya persediaan yang tinggi. Saat ini PT Dirgantara Indonesia memproduksi Emergency Door dengan total demand setiap tahunnya sebanyak 20 buah. Emergency Door tersebut akan dikirimkan ke CASA Spanyol dan beberapa di Assembly dengan pesawat CN-235 dan NC-212. Pengendalian persediaan raw material metal untuk emergency door pada PT Dirgantara Indonesia direncanakan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya persediaan dalam 1 periode produksi (1 tahun). Untuk mengetahui titik dilakukan pemesanan kembali digunakan perhitungan Reorder Point (ROP) dan untuk mengetahui kuantitas minimal persediaan agar tidak terjadi stock out digunakan perhitungan Safety Stock. Data yang digunakan yaitu data yang berasal dari data produksi Emergency Door pada tahun 2016. Terdapat 7 data raw material metal dengan kondisi yang berbeda-beda pada tiap 1 periode produksinya. Hasilnya terdapat perbedaan antara total biaya persediaan perusahaan tahun 2016 dengan total biaya persediaan setelah menggunakan metode EOQ 
DESAIN SISTEM INFORMASI CREW MANPOWER PLANNING (CMPP) PT. GARUDA INDONESIA TBK. DENGAN INTEGRATED DEFINITION – FUNCTION MODELLING (IDEF0) DAN INTEGRATED DEFINITION – DATA MODELLING (IDEF1X) Khoirunisa Istiqobudi; Singgih Saptadi; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.37 KB)

Abstract

Business process modelling merupakan sebuah aktivitas yang bertujuan untuk memahami sebuah proses bisnis dari suatu organisasi. Proses bisnis merupakan aktivitas penting di dalam sebuah perusahaan, contohnya pada dunia penerbangan, untuk meningkatkan pelayanan transportasi udara, PT. Garuda Indonesia menyusun rencana penaikan investasi jumlah armada pesawat untuk dioperasikan. Faktor pendukung pengoperasian armada-armada pesawat tersebut adalah cockpit crew manpower planning (CMPP). Dalam penelitian ini, adanya proses bisnis yang terstruktur akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam mengeksekusi rencana perusahaan terkait CMPP.  Tujuan dari penelitian ini adalah membuat usulan desain perbaikan sistem informasi untuk aktivitas CMPP PT. Garuda Indonesia. Proses bisnis dimodelkan dengan berdasarkan komponen information system building blocks yang berfokus pada proses dan data. Penyusnan model proses pada sistem informasi dilakukan dengan analisis terhadap proses bisnis aktivitas terkait dan analisis proses bisnis dilakukan dengan desain IDEF0 pada konsisi saat ini (as-is). Perbaikan sistem informasi dilakukan dengan perancangan proses menggunakan IDEF0 to-be. Sedangankan model data disusun berdasarkan model IDEF0 (as-is dan to-be) dalam perencanaan desain data berupa IDEF1X yang memperlihatkan hubungan antar entitas dalam aktivitas terkait.  ABSTRACTINFORMATION SYSTEM DESIGN FOR CREW MANPOWER PLANNING (CMPP) PT. GARUDA INDONESIA TBK. USING INTEGRATED DEFINITION – FUNCTION MODELLING (IDEF0) AND INTEGRATED DEFINITION – DATA MODELLING (IDEF1X). Business process modelling is an activity that aims to understand a business process of an organization. Business process is an important activity in a company, for example in the world of aviation, to improve air transportation services, PT. Garuda Indonesia plans to increase investment in the number of aircraft fleets to operate. Supporting factors for the operation of the aircraft fleets were the cockpit crew manpower planning (CMPP). In this study, the existence of a structured business process will improve the efficiency and effectiveness of the company in executing the company's plans related to CMPP. The purpose of this research is to make a design proposal for information system improvement for CMPP activities of PT. Garuda Indonesia. Business processes are modeled by component information system building blocks that focus on processes and data. The preparation of the process model in the information system is carried out by analyzing the business processes of related activities and analyzing business processes carried out with the IDEF0 design in the current condition (as-is). Improving the information system is done by designing the process using IDEF0 to-be. While the data model is arranged based on the IDEF0 model (as-is and to-be) in the data design planning in the form of IDEF1X which shows the relationships between entities in related activities. 
PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS DIPONEGORO Ardanesia Ardanesia; Singgih Saptadi; Ary Arvianto
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.081 KB)

Abstract

Pembangunan sistem informasi (SI) Universitas Diponegoro (UNDIP) masih memiliki kendala, antara lain: pembangunan SI dilakukan secara bottom-up, perencanaan pembangunan SI yang terintegrasi belum rampung, dan adanya organisasi tata kelola (OTK) yang relatif baru menyebabkan SI belum terintegrasi. Hal ini menunjukkan UNDIP membutuhkan suatu perencanaan strategis SI yang dapat mendukung pencapaian visi sebagai universitas riset yang unggul pada tahun 2020 dan memperoleh manfaat penerapan SI. Untuk menjalankan dan mengelola SI, maka dibutuhkan sumber daya SI. UNDIP sebagai institusi pendidikan harus memiliki suatu perencanaan strategis sumber daya SI sebagai kerangka acuan dalam pengembangan SI dan proses dokumentasi yang kredibel mengenai sumber daya yang dimiliki. Perencanaan strategis sumber daya SI penting untuk dilakukan agar sumber daya yang diinvestasikan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Sumber daya SI terdiri dari infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Perencanaan infrastruktur dilakukan dengan analisis kesenjangan antara kondisi existing dengan ekspektasi yang diinginkan, selanjutnya dilakukan identifikasi prinsip dan tren perkembangan teknologi, sehingga dapat dilakukan usulan pengembangan infrastruktur. Adapun perencanaan SDM dilakukan setelah dilakukan analisis kesenjangan kondisi kemampuan, pengetahuan, dan perilaku pegawai existing dengan ekspektasi yang diinginkan. Hasil perencanaan bersifat adaptif dengan mengadopsi cloud computing sehingga diharapkan proses bisnis UNDIP dapat berjalan efektif, efisien, dan tangkas. Nilai strategis tiap usulan SI dan ketersediaan sumber daya akan dijustifikasi, sehingga akan dapat ditentukan strategi pengadaan untuk tiap usulan SI. Pengadaan usulan SI akan dilakukan dengan strategic partnership, insourcing, outsourcing dan recuperation. Abstract [Title: Strategic Planning for Information Systems’ Resources] Information sytems (IS) development in Universitas Diponegoro (UNDIP) faced several problems which were bottom-up IS development, blueprint of IS development has not been completed yet, and new organization governance, that leaded to unintegrated IS. This showed that UNDIP needs IS strategic planning to support achieving UNDIP’s vision of becoming research university in 2020 and gains advantage of IS implementation. Resources are needed to be IS enablers’. UNDIP as educational institution has to have strategic planning for IS resources as broad outline and credible documentation of owned resources. Strategic planning for IS resources is important in order that  invested resources could be used effectively and efficiently. Resources are consisted of infrastructure and human resources . Infrastructure planning were conducted by performing gap analysis between current infrastructure condition and UNDIP’s expectation, identifying development principle and technology trends, so that it could be concluded as infrastructure development suggestion. Meanwhile, human resources planning were done by performing gap analysis  between current skills, knowledge, and behavior condition of current human resources and UNDIP’s expectation. This resarch resulted adaptive planning by adopting cloud computing which was expected to support UNDIP business process to be effective, efficient, and agile. Strategic value and resources availibility of each IS proposal were justified to decide which sourcing decision would be made. IS proposal should be developed by strategic partnership, insourcing, outsourcing, and recuperation. 
KEBIJAKAN PENGISIAN KEMBALI PERSEDIAAN UNTUK BARANG JAMAK DENGAN KAPASITAS GUDANG TERBATAS Bryan Eka Putra; Singgih Saptadi; Wiwik Budiawan
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.69 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sistem penyimpanan dengan kapasitas gudang terbatas untuk beberapa item. Setiap item memiliki permintaan pelanggan yang bersifat probabilistik. Penelitian ini mengusulkan kebijakan pengisian kembali persediaan (replenishment) yang optimal untuk mengatasi permasalahan kelebihan persediaan. Peneliti membandingkan kinerja kebijakan perusahaan saat ini dan kebijakan continuous review (r, Q) dengan kapasitas gudang terbatas. Kebijakan (r, Q) meninjau posisi persediaan secara terus menerus dan ketika posisi persediaan turun atau dibawah r, sejumlah Q unit barang dikeluarkan untuk mengisi persediaan. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Kebijakan saat ini menghasilkan utilisasi gudang 164% dengan total biaya Rp. 34.643.362.790. Kebijakan (r, Q) menghasilkan utilisasi gudang sebesar 66% dengan total biaya Rp. 28.113.799.986. Berdasarkan hasil tersebut, Kebijakan (r, Q) memberikan hasil yang lebih baik. Kebijakan ini menghemat biaya Rp. 6.529.562.804 atau menghemat 19% dengan tingkat utilisasi gudang 66%. Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk memperbaiki kebijakan pengisian kembali persediaan adalah menggantikan kebijakan sebelumnya yang berupa periodic review menjadi continuous review pada item-item yang mengalami overstock maupun stockout, menetapkan besaran ukuran pemesanan dengan model usulan, membuat format review persediaan baik pada Ms. Excel maupun software SAP, persiapan perangkat komputer dengan spesifikasi minimal Prosesor Intel Core i7 7500U-2.7Ghz Turbo 3.5Ghz, RAM 8 GB DDR4L, grafis VGA nVidia 940MX-2GB dengan kapasitas penyimpanan 500 GB plus SSD sebesar 128 GB, dan menggunakan kebijakan mixing truck kapasitas 32 dan 52 pallet AbstractAlgorithm Simulation for Developing Inventory Replenishment Policy (PT. Unilever Indonesia, Tbk).This study discusses about storage systems with limited warehouse capacity for several items. Each items have its particular customers’ demand that is probabilistic. This research propose an optimal replenishment policy to solve overstock problems. Researchers compare the performance of current replenishment policy and continuous review policy (r, Q) with limit warehouse capacity. (r, Q) policy reviews the stock position continuously and whenever the inventory position drops to or below r, an amount of Q units of goods is issued to replenish the system. Observation is used to collect secondary data. The current policy resulted 164% warehouse utilization with total cost Rp. 34.643.362.790. (r, Q) policy resulted 66% warehouse utilization with total cost Rp. 28.113.799.986. Based on these results, (r, Q) policy provides better results. This policy save the cost of Rp. 6,529,562,804 or save 19% with warehouse utilization rate 66%. We suggest to replace periodic review to continuous review on items which have overstock or stockout, set the size of the order with the model proposal, make a good inventory review format on Ms. Excel and SAP software, computer system preparation with minimum specifications are Intel Core i7 7500U-2.7Ghz Turbo 3.5Ghz processor, 8GB DDR4L RAM, nVidia 940MX-2GB VGA graphics with 500 GB of storage capacity plus 128 GB SSD, and use truck with capacity 32 and 52 pallet to distribute the items.
PEMILIHAN RUTE TERPENDEK DALAM PROSES DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE VRP DENGAN ALGORITMA GENETIKA DI PT. TIRTA INVESTAMA DANONE AQUA Vida Windya; Singgih Saptadi
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.094 KB)

Abstract

Permasalahan yang umumnya terjadi dalam distribusi air minum dalam kemasan adalah bagaimana meminimalkan total jarak tempuh transportasi tanpa mengorbankan waktu penyelesaian tujuan untuk mengurangi risiko penurunan kualitas dan kepercayaan konsumen. Masalah yang dihadapi mencakup multi-moda yang heterogen, sumber tunggal, perjalanan tunggal, dan multi-produk. Permasalahan tersebut dapat dimodelkan sebagai vehicle routing problem (VRP). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jalur pendistribusian pada masalah vehicle routing air minum dalam kemasan yang mendekati optimal menggunakan algoritma genetika. VRP termasuk dalam non-polynominal hard(NP-hards), yang umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk menemukan solusi. Algoritma genetika merupakan salah satu metode heuristik untuk mencari rute atau jalur distribusi sayuran yang memenuhi tujuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengurangan waktu distribusi sekitar 1 jam sampai dengan 2 jam dan pengurangan jarak tempuh sekitar 5 sampai dengan 8 km. Studi ini menunjukkan penggunaan algoritma genetika dalam VRP dapat menghasilkan solusi yang lebih optimal dalam pendistribusian. Abstract [The problem that often arise in distribution of bottled water at PT. Tirta Investama is how to minimize the total transportation mileage without sacrificing the goal completion time to reduce the risk of the decline in the quality and customer trust]. The problems encountered in this case include heterogeneous multi-feet, single source, single trip, and multi product. The objective of this study was to obtain the distribution channels on the vehicle routing problem of bottled water using genetic algorithm (GA). Vehicle routing problem is an important issue on a transportation system that aims to minimizing total vehicle mileage. VRP belongs to the class of non-polynomial hard (NP-hard), which generally uses a heuristic approach to find a solution. This research used genetic algorithm optimization method (GA) to solve the problem. Genetic algorithm is one of the heuristic methods, which is analogous to the process of evolution by natural selection phase, crossover and mutation. The research showsthat reduction of the distribution time of about 1 hour and reduction of the distribution mileage of about 8 kilometers. This study prrsents a genetic algorithm for solving vehicle routing problem resulted in a more optimal solution on the distribution.
USULAN PENEMPATAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN UNTUK MEMINIMALKAN HUMAN ERROR PENGENDARA MOTOR DI PERLINTASAN TANPA PALANG PINTU I Nyoman Bayu Wardana; Singgih Saptadi
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data rasio kecelakaan kereta api di dunia, tingkat kecelakaan transportasi di Indonesia jauh lebih buruk. Di tahun 2003 dengan jumlah perjalanan KA di Indonesia sebanyak 47,6 juta km, angka rasionya 1.55 yang berarti pada tahun tersebut terjadi 73 kasus kecelakaan KA dengan Kendaraan Umum. Dari jenis kecelakaan yang telah diidentifikasikan tersebut terdapat kategori kecelakaan kereta api dengan kendaraan umum.Dari tahun 2008-2010 setidaknya terdapat 21 kasus kecelakaan di wilayah PT KAI DAOP 4 semarang yang mayoritas melibatkan kendaraan bermotor di perlintasan tanpa palang pintu. Berdasarkan SK dirjen perhubungan darat tahun 2005 perlintasan tanpa palang pintu setidaknya terdapat fasilitas perlengkapan jalan berupa dua jenis rambu yaitu rambu peringatan dan rambu perintah.Menurut manager operasional PT KAI DAOP 4 semarang sebagian besar kecelakaan diperlintasan merupakan kesalahan pengendara motor. Manusia sebagai operator kendaraan bermotor memiliki keterbatasan baik fisik maupun mental sehingga seringkali terlibat dalam kecelakaan. Mengingat faktor human error pengendara motor merupakan salah satu faktor dalam kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu. maka diperlukan suatu kajian tentang human error di perlintasan tanpa palang pintu ini. Salah satu metode penilaian reliabilitas manusia adalah Human Error Assesment and Reduction Technique (HEART). HEART digunakan untuk mengukur kesalahan manusia dalam tugasnya sebagai operator (operator task). Teknik ini didasarkan pada campuran dari penilaian  subjektif dengan data-data dari sisi ergonomi dan literatur performansi psikologi manusia yang berdampak negatif mempengaruhi performansi sistem. Langkah dalam penelitian diawali dengan terlebih dahulu membuat task analysis pengendara motor terkait dengan rambu-rambu yang terdapat di perlintasan, setelah itu dilakukan representasi human error dengan fault tree untuk mengetahui tasks penting yang jika gagal bisa menyebabkan kecelakaan. Setelah tasks tersebut didapat dilakukan assessment dengan terlebih dahulu menentukan kondisi-kondisi yang menyebabkan kegagalan (EPCs) yang didapat dari observasi langsung maupun data kecelakaan sejenis dari sumber online.
PENGEMBANGAN RANCANGAN MATERI PELATIHAN BERDASARKAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH Galang Prakoso Saning Putra; Singgih Saptadi
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 3, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu mengenai adopsi teknologi informasi di Indonesia, Salah satunya mengenai ketidakefektifan pelatihan internet marketing yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam hal ini (Disperindag) Jawa Tengah dalam rangka difusi internet di UKM. Dari studi pendahuluan berupa pengamatan terhadap 62 website UKM peserta pelatihan, tampak hanya 6 website yang terbaharui. Kemudian dilakukan wawancara terhadap 35 orang perwakilan UKM peserta pelatihan dari Disperindag. Dalam penelitian tersebut terungkap mengapa UKM tidak menggunakan internet marketing dalam proses bisnis mereka. Faktor tersebut antara lain seperti tingkat keputusan proses adopsi inovasi dan karakteristik inovasi. Kemudian selanjutnya dalam penelitian ini dilakukan wawancara terhadap 53 UKM Manufaktur di Jawa Tengah yang telah mengadopsi teknologi informasi dan tingkat adopsi ecommerce dalam proses bisnis mereka. Hasil ini akan digunakan sebagai dasar untuk menangkap peran teknologi informasi, tingkat adopsi ecommerce serta benefit yang diperoleh bagi UKM yang mengimplementasikan ke dalam proses bisnis mereka
EVALUASI KONDISI LINGKUNGAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN ERGONOMIC CHECKPOINTS DI PT WIJAYA KARYA BETON PABRIK PRODUK BETON (PBB) BOYOLALI Nurana Maharani Putri; Singgih Saptadi
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.071 KB)

Abstract

[Evaluasi kondisi lingkungan kerja dengan menggunakan Ergonomic Checkpoint di PT Wijaya Karya Beton Pabrik Produk Beton (PBB) Boyolali] PT Wijaya Karya Beton Tbk Pabrik Produk Beton (PPB) Boyolali merupakan perusahaan yang khusus bergerak dalam industri beton pracetak yang terletak di Boyolali. Proses produksi beton pracetak mayoritas menggunakan mesin, akan tetapi masih terdapat kegiatan yang dilakukan secara manual salah satunya dalam proses pembuatan tulang pada bagian workshop. Bagian ini memiliki potensi bahaya yang cukup tinggi dimana dalam proses produksi terdapat beberapa kegiatan manual handling. Oleh sebab itu, penulis akan melakukan evaluasi yang lebih mengenai kondisi lingkungan kerja menggunakan Ergonomic Checkpoints di bagian Workshop pembuatan tulangan tiang listrik. Ergonomic Checkpoints adalah suatu daftar kegiatan yang dilakukan pada suatu elemen untuk meningkatkan mutu pekerjaan. Pada Ergonomic Checkpoints terdapat 9 aspek dengan 132 sub aspek ergonomic, setiap aspek akan dicek bila terpenuhi. Dari pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan Ergonomic Checkpoint, diketahui dari 132 sub aspek terdapat 91 sub aspek yang menunjukkan BAIK, 18 sub aspek yang menunjukkan TIDAK, dan terdapat 23 sub yang tidak ditemukan. 18 sub aspek yang tidak baik perlu dilakukan perbaikan demi tercapainya produktivitas yang tinggi namun tetap memperhatikan lingkungan yang ergonomis. Pada kesempatan ini penulis memilih aspek Penyimpanan dan Penanganan Material sebagai fokus usulan perbaikan. Pada aspek ini terdapat 5 sub aspek yang tidak baik. Terdapat beberapa usulan yaitu antara lain : (a) pengecatan kembali rambu- rambu jalur transportasi, (b) material produksi dan hasil produksi  harus diletakkan pada tempat yang telah disediakan sesuai peraturan perusahaan sehingga tidak mengganggu jalur transportasi, (c) perbaikan desain tempat kerja yaitu untuk proses-proses yang berurutan, mesin dapat ditempatkan secara dekat, (d) perbaikan desain rak hasil produksi kawat dan (e) memperbaiki letak penempatan tempat sampah.ABSTRACT[Evaluation of environmental conditions using Ergonomic Checkpoints in PT Wijaya Karya Beton (concrete product factory) Boyolali]  PT Wijaya Karya Beton Tbk Pabrik Produk Beton (PPB) Boyolali is a specialized company engaged in the precast concrete industry located in Boyolali. Precast concrete production process using the majority of the engine, but there are activities that are performed manually one of them in the manufacturing process of bone at the workshop. This section has the potential hazard is high enough where in the production process there are some manual handling activities. Therefore, the researchers will conduct further evaluation of the work environment using Ergonomic Checkpoints at the Workshop manufacture rebars electric pole. Ergonomic Checkpoints is a list of activities carried on an element to improve the quality of work. At Ergonomic Checkpoints are 9 aspect with 132 sub ergonomic aspects, each aspect will be checked when met. From the observations that have been made by using Checkpoint Ergonomic, known from 132 sub aspect there are 91 sub aspect showing YES, 18 sub aspect showing NO, and there are 23 sub is not found. 18 sub aspects are not good needs to be improved in order to achieve high productivity but still consider ergonomic environment. In this moment I choose aspects material storage and handling as the focus of the proposed improvements. In this aspect there are five sub aspects are not good. There are several proposals among other things: (a) repainting signs rambu- transportation routes, (b) production of materials and products should be put in place that has been provided for under company regulations that do not interfere with transportation routes, (c) improved workplace design that is for sequential processes, machines can be placed closely, (d) improvement of production yield a wire rack design and (e) adjusted the placement of trash.
PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE LEARNING SEBAGAI PELENGKAP PEMBELAJARAN SMA NEGERI 2 SEMARANG (STUDI KASUS : MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA) Yoga Satria; Singgih Saptadi; Heru Prastawa
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.565 KB)

Abstract

Kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan melalui banyak media antara lain komputer hingga perangkat bergerak seperti laptop, tablet PC, atau smartphone, dengan harapan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. SMA Negeri 2 Semarang merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan Sistem Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2003, didalamnya terdapat Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah raga (MPPJO). Hasil yang didapatkan dari cara pembelajaran MPPJO saat ini dirasa belum maksimal oleh guru pengampu, maka dari itu dirancang pelengkap pembelajaran melalui media smartphone (mobile learning). Pembuatan media belajar dirancang sesuai dengan taksonomi kognitif bloom yang mencakup aktivitas mengingat hingga evaluasi. Taksonomi kognitif bloom disesuaikan dengan kompetensi dasar MPPJO, kemudian dilakukan proses analisis kebutuhan untuk mengetahui konten yang akan dimuat, selanjutnya adalah proses perancangan aplikasi kemudian dilakukan uji coba ke calon pengguna dan diuji tingkat usabilitasnya menggunakan kuesioner computer system usability questionnaire (CSUQ). Hasil dari pengujian tersebut didapatkan skor setiap aspek usabilitas antara lain yaitu : kegunaan sistem 6.17, kualitas informasi 6.11, kualitas tampilan antar muka 5.83, dan total kepuasan pengguna 6.3 dengan hasil tersebut tingkat usabilitas aplikasi mobile learning MPPJO mendapatkan rata-rata skor 6.09 dari skala 7 sehingga dapat dikatakan bahwa aplikasi memiliki tingkat usabilitas yang cukup dan dapat diterapkan pada SMA Negeri 2 Semarang.AbstractTeaching and learning activities can be done through many media such as computers to mobile devices such as laptops, tablet PCs, or smartphones, with  expectation to increase learners' learning interest. SMAN 2 Semarang is one of the educational institutions that implements the National Education System number 23 of 2003, in which there are subjects of Physical Education and Sport (MPPJO). The teacher felt that their students result is not good enough with  MPPJO current learning method, so this research will develop complementary learning through the smartphone media (mobile learning). To create learning media, the application designed accordance to cognitive bloom taxonomy that includes remembering activities up to evaluation. The cognitive bloom taxonomy is adjusted to the basic competency of MPPJO, then the requirement analysis process is needed to find out the content to be included in the application. Next is the process of designing the application and after the design is completed, the application then tested to the prospective user and the level of application usability tested using the questionnaire computer usability questionnaire system (CSUQ), the results of the test revealed scores of each aspect of usability such as: The quality of information 6.11, the interface quality 5.83, and the user satisfaction 6.3 with the result the usability level of MPPJO mobile learning applications get an average score of 6.09 from scale 7 so it can be said that the application has a sufficient level of usability and can be applied to SMAN 2 Semarang.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Adhika Permanasari Adi, Hardian Pamungkas Aditya Hendra Setiawan Aditya Hendra Setiawan Agit Fathan Huseina Agustia, Gita Rosa Ahmad Fariz Hadyan Ahmad, Andi Akbar, Naufal Fawzi Andif Victoria, Andif Victoria Anggrila Pritasari Ardanesia Ardanesia Ardi, Fahmi Arfan Bakhtiar Arief Darmawan Aries Susanty Ary Arvianto Ashari, Rahmat Fahmi Astuti, Sriwidi Aswin, Darianov Faghfirly Aulia Fashanah Hadining Bahaudin, Achmad Fawwaz Bambang Kurniawan Bella Prima Novitasari Benita Benita Brav Deva Bernadhi, Brav Deva Bryan Eka Putra Danastri Ratna Nursinta Dewi Dani Dwi Herviyani Denny Nurkertamanda Desi Ariwinanti Dian Mawarni Diana Puspitasari Dimas Adi Satrio Dwi Wijanarko Dyah Ika Rinawati Dzulhijjah, Berry Rizky Edi Suranta Bangun Eko Hariyanto Fadhila, Rifky Nafi Fajrian, Ihsanudin Halim FASTABIQ FILOSOFA P P Fauzia, Dita Ratna Ferdiyanto, Hendra Firjanabila, Farda Firmansyah, M. Agus Fitriansyah, Bondan Galang Prakoso Saning Putra Haryo Santoso Hasan, Humaid Ali Heri setiawan Herlina Ike Oktaviani Heru Iswanto, Heru Heru Prastawa Hilmy, Noufal Himmamie, Yuswantien I Nyoman Bayu Wardana Ichsan, Rachmat Nur Iman Sudirman Iman Sudirman Iman Sudirman Indah Rizkya Jaka Windarta Khoirunisa Istiqobudi Khongrungchok, Arus Kurnia, Kristian Dwi Lengga, Sekar Widya Malik Awab Abdillah Maulana Arif Umaindra Mellina Ratna Y Midiawati, Midiawati Mira Puspitasari Mubarrok, M Muhammad Arif Widyoadi Muhammad Hani Murad Rabbani Muslim, Nadzifa Azhar Nababan, Dandy Novantua Naniek Utami Handayani Nugroho Puji Rahmadi Sumarsono Nugroho, Susatyo Widyo Nurana Maharani Putri Nurlaila Kadarina Nurnaningsih Herya Ulfah, Nurnaningsih Herya Nurrul Riyad Fadhli Otto Fajarianto Pandu N., Aditya Satria Pegi Novianti Prasetyo Adi W Pratama, Akhmad Firdaus Ababil Nur Pratama, Fernadiksa Rasta Putra Purnawan Adi Purnawan Adi W Purnomo, Triatmo Joko Puspita, Monica Dhea Raharjo, Imannuel Samyo Rajendra, Rafi Rajesri Govindaraju Rajesri Govindaraju Rajesri Govindaraju Rara Warih Gayatri Ratih, Suci Puspita Ratna Purwaningsih Raya, Rizki Indra Rizalul Mahbubi, Rizalul Roby Sharleen Prissma Rusman M, Cholil Saichudin Saichudin, Saichudin Samara, Rufaidah As Sari, Adriyanti Kartika Sensa Ritzky Cinicy, Oky Siswanto Siswanto Slamet Raharjo Sri Hartini Sriyanto Sriyanto Sukma Putri Yuwanti Sulistyani, Rianti Sumbodo, Rangga Kamajaya Supriyadi Supriyadi Susatyo Nugroho Syamra, Farhan T.M.A Ari Samadhi TMA Ari Samadhi TMA Ari Samadhi Tulloh, Luthfi Hidayat Ulinnuha Latifa Ummah, Riza Thoyibatul Usman Wahyudi Vida Windya Windarta, Jaka Wiwik Budiawan Yakina, Amna Nur Yana Laras Widyowati Astuti Yoga Satria Yonatan Teguh Vernando, Yonatan Teguh Yusuf Widharto Yusuf, Abni Sukaji Zainal Fanani Zekben S, Meikel