Claim Missing Document
Check
Articles

Aeroponic Plant House System Using Direct Seeding in the Seedling Phase to Improve the Growth and Quality of Kangkung (Ipomoea aquatica Forssk.) Prawiranegara, Boy Macklin Pareira; Sugandi, Wahyu Kristian; Akbar, Rafly Januar; Situmorang, Yogina Lestari Ayu
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.3.307-317

Abstract

The purpose of this research is to analyze a plant house based aeroponic system using direct seed planting (tabela) during the seedling phase to demonstrate uniform growth and increase the production of water spinach (Ipomoea aquatica Forssk). The study was conducted at the Soil and Water Engineering Laboratory, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Padjadjaran. The data collected included measurements of uniformity, survival rate, and production of water spinach (Ipomoea aquatica Forssk) during a 10-day observation period in February 2023. The study utilized a comparative-analytic method. The results of the study showed that the plant house method aeroponic system using direct seed planting is more efficient compared to the float system in terms of electricity usage, water usage, and energy cost. Additionally, the aeroponic system showed better growth uniformity in water spinach. Therefore, the plant house based aeroponic system using direct seed planting during the seedling phase can be an effective and efficient alternative for increasing the production of water spinach with uniform quality. The study concludes that this system is more effective and efficient in increasing the production of water spinach.
OPTIMASI KONDISI NILAI KALOR ARANG DENGAN PROSES CO-TOREFAKSI BIOMASSA DAN PLASTIK MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM) Sihombing, Bintang Angelica Natalya; Wahyu Kristian Sugandi; S. Rosalinda; Otong Nurhilal
Prosiding Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINTEK) ke 3 - Januari 2024
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas merupakan ruang publik yang akan menghasilkan sampah organik maupun anorganik setiap harinya. Keberadaan sampah dapat diurai dengan proses konversi termokimia dua bahan atau co-torefaksi menjadi bahan bakar alternatif seperti briket. Plastik yang bersifat hidrofobik dengan nilai kalor tinggi diketahui dapat menjadi penyumbang hidrogren sehingga dapat memperbaiki nilai kalor pada biomassa. Jenis bahan, suhu dan waktu tinggal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses co-torefaksi. Menggunakan Response Surface Methodology (RSM) tipe CCD dengan batas minimum suhu yaitu 250°C dan batas maksimum suhu yaitu 400°C serta batas minimum waktu tinggal yaitu 30 menit dan batas maksimum waktu tinggal yaitu 120 menit. Diketahui suhu 343°C dengan waktu tinggal 102 menit menghasilkan nilai kalor optimal sebesar 6551 kal/g dengan kadar air sebesar 0.96%, kadar abu sebesar 18.65%, kadar zat terbang 49.90% dan kadar karbon terikat sebesar 31.45%.
Rancang Bangun Alat Reaktor Kompos Erpriansyah, Adhi Novik; Sugandi, Wahyu; Dwiratna, Shopia; Pereira, Boy Macklin
Journal of Systems Engineering and Management Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/joseam.v2i1.19360

Abstract

Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari sisa -sisa pembuangan proses kegiatan manusia yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologis. Limbah tersebut mengandung senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk.Banyak sekali limbah organik yang dimanfaatkan secara pengomposan,namun berbagai macam metode pengomposan untuk limbah organik  sangat lama di proses menjadi kompos, maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk memodifikasi alat reaktor kompos sebelumnya yang terbuat dari papan kayu di ubah menjadi semen agar pengomposan dapat dilakukan secara berkala dan  dengan dilakukannya pengomposan dengan metode Barkeley dengan suatu alat rancangan reaktor kompos ini dapat menghasilkan kompos yang bisa diproses dengan cepat dan mampu menghasilkan pupuk yang berkualitas. Mekanisme kerja pada alat ini yaitu dengan cara memasukkan bahan kompos yang telah di cacah ke dalam bak pengomposan, selanjutnya melakukan pengomposan dengan menggunakan metode barkeley yaitu mencampur bahan dan meletakkan nya secara bergantian antara lapisan hijau dan cokelat,basahi tumpukan kompos sampai kompos meneteskan air, seiring berjalannya waktu air akan tertampung di bak air lindi, yang terdapat di bawah ruang pengomposan, ruang pengomposan dan ruang lindi di pisahkan dengan menggunakan filter yang terbuat dari ram kawat besi yang ditambahkan jaring paranet agar serpihan daun tidak ikut masuk kedalam ruang cairan lindi. Bahan disusun secara berlapis dengan ukuran 1 x 1 x 1 meter, selama 18 hari proses pengomposan dan dibutuhkannya alat reaktor yang kuat serta bisa digunakan dengan waktu yang lama agar dapat dilakukan pengomposan secara berkala. Saat ini sekitar kawasan lingkungan Universitas Padjadjaran ( UNPAD )  banyak sekali limbah organik berupa daun, daun tersebut dimanfaatkan oleh TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Unpad untuk dilakukan proses pengomposan, Namun proses pengomposan dilakukan selama 9 bulan lamanya, hal tersebut sangat tidak efektif untuk pemanfaatan secara berkesinambungan, maka dibutuhkan suatu alat reaktor kompos sebagai penunjang pengomposan metode barkeley agar proses pengomposan dapat berjalan dengan baik .
Analisis Rantai Pasok Berkelanjutan Pada Produk Limbah Kopi dengan Pendekatan Sirkular Ekonomi di Perusahaan Lestari Kopi, Kabupaten Garut Renovan, Aslam Putra; Prawiranegara, Boy Macklin Pareira; Situmorang, Yogina Lestari Ayu; Sugandi, Wahyu Kristian
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji potensi pengembangan rantai pasok berkelanjutan untuk limbah kopi dengan pendekatan sirkular ekonomi di Perusahaan Lestari Kopi, KabupatenGarut. Melalui analisis value chain, limbah kopi, termasuk kulit kopi, kulit tanduk, dan ampas kopi, dapat dimanfaatkan menjadi produk baru seperti pupuk organik cair, teh cascara, dan bio-briket. Pupuk organik cair menunjukkan margin keuntungan tertinggi di antara produk-produk tersebut. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam pengumpulan data dari Agustus 2023 hingga Februari 2024, dengan survei pengamatan langsung di Sub DAS Cikamiri. Hasil menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah kopimenghasilkan sistem ekonomi yang berkelanjutan dengan tidak adanya limbah yang terbuang. Dengan menerapkan praktik sirkular ekonomi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi sumber daya dan menciptakan nilai tambah ekonomi darilimbah kopi. Rekomendasi termasuk terus mengembangkan produk-produk berbahan dasar limbah kopi, diversifikasi produk, serta kolaborasi dengan pihak terkait untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. Penelitian ini memberikankontribusi pada pemahaman praktis tentang potensi ekonomi limbah kopi dan pentingnya penerapan sirkular ekonomi dalam mengelola limbah.Kata kunci: Limbah Kopi, Rantai Pasok Berkelanjutan, Sirkular Ekonomi, Perusahaan Lestari Kopi, Potensi Produk Limbah Kopi
Inovasi Ekonomis Pengolahan Bio-Briket Berbahan Limbah Ampas Kopi untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Pedesaan Garut Ihsan, Daffa Aufa; Prawiranegara, Boy Macklin Pareira; Asdak, Chay; Sugandi, Wahyu Kristian
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan bio-briket dari limbah ampas kopi sebagai solusi ekonomi di daerah pedesaan Garut, khususnya di Sub DAS Cikamiri, Desa Tanjungkarya. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini, yang berlangsung dari Juli 2023 hingga Februari 2024, dengan pengumpulan data melalui survei pengamatan langsung di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan briket melalui 17 tahapan operasi memungkinkan pemanfaatan limbah ampas kopi dan serbuk gergaji kayu menjadi produk bernilai tinggi. Selain itu, analisis biaya produksi menunjukkan harga pokok produksi pertahun sebesar Rp19.489.996, dengan kapasitas produksi mencapai 2880 kg per tahun. Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dan pendapatan bersih, usaha bio-briket berbahan limbah ampas kopi ini menunjukkan keuntungan yang layak dengan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,77. Kesimpulannya, pengembangan bio-briket dari limbah ampas kopi memiliki potensi yang besar dalam mengurangi limbah, meningkatkan pendapatan petani, dan mendukung ketahanan energi di daerah pedesaan Garut.Kata kunci: Bio-briket, Limbah ampas kopi, Potensi ekonomi, Daerah pedesaan, Garut.
Analisis Eko-Efisiensi Pupuk Cair dari Limbah Kopi di Sub DAS Cikamiri, Desa Tanjungkarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut Wilaya, Shalvina Salsa; Prawiranegara, Boy Macklin Pareira; Situmorang, Yogina Lestari Ayu; Sugandi, Wahyu Kristian
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pupuk organik cair yang diproduksi dari limbah kulit dan ampas kopi dalam menurunkan dampak lingkungan serta jumlah limbah kopi di Sub DAS Cikamiri, Desa Tanjungkarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pengumpulan data dilakukan melalui survei pengamatan langsung. Struktur dan pengolahan data meliputi analisis Life Cycle Assessment (LCA), eco-cost, Net ValueProduct (NVP), Eco-Efficiency Index Product (EEI), dan Eco-Efficiency Ratio Product (EER). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi pupuk organik cair dari limbah kopi memiliki nilai indeks eko-efisiensi lebih dari 1, menandakan keberlanjutan danketerjangkauan produk tersebut secara lingkungan. Selain itu, mampu menurunkan jumlah limbah kopi hingga 80%, dari 1,5 ton menjadi 1,2 ton. Implikasi penelitian ini adalah pentingnya penerapan teknologi produksi yang ramah lingkungan untukmengelola limbah industri kopi serta dukungan kebijakan yang lebih lanjut dalam mendorong penggunaan limbah kopi sebagai bahan baku alternatif. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi upaya menjaga keberlanjutanlingkungan dan ekonomi dalam industri kopi.Kata kunci: Limbah kopi, Pupuk organik cair, Analisis Siklus Hidup (LCA), Ekoefisiensi, Keberlanjutan lingkungan
Application of Appropriate Technology (TTG) for Processing Inorganic Waste at the Tasikmalaya Waste Bank (BST) in Singaparna District, Tasikmalaya Regency Sugandi, Wahyu K; Suryadi, Edy; Dwiratna, Sophia
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2025): Januari
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v4i1.499

Abstract

The potential of plastic waste in Singaparna District, Tasikmalaya Regency, based on field observations, can reach up to 10 tons per month, with its utilization not yet optimal. The plastic waste collected at the Tasikmalaya Waste Bank (BST) typically consists of intact plastic bottles and cups. In addition to being used for handicrafts, the BST group sells it directly to plastic recycling factories at a price of IDR 8,000 per kg. According to their calculations, this price does not cover the operational costs of BST. Meanwhile, the price of plastic that has been shredded into granules can reach up to IDR 14,000 per kg. The Agricultural Tools and Machines Laboratory of the Department of Agricultural Engineering and Industrial Management at Padjadjaran University has developed a plastic shredding machine capable of reducing plastic to the smallest size with a sieve diameter of 14 mm, with a machine capacity of 30 kg/hour, which is expected to assist in addressing issues faced by the partners. The goal of this PKM (Community Service Program) activity is to assist the BST Tasikmalaya group in utilizing plastic waste, either as raw material for handicrafts or to be sold directly in the form of plastic granules. The implementation method for this activity includes the application of appropriate technology, specifically a plastic shredding machine in Singaparna District, Tasikmalaya Regency, which covers the production of the shredding machine, the application of the machine, socialization through lectures on utilizing plastic as a recyclable product to address waste problems, guidance and training on operating the plastic shredding machine, and maintenance procedures for the machine.
KONVERSI ENERGI BRIKET SAMPAH DAUN DAN RANTING POHON MENUJU ECO-CAMPUS Nurhilal, Otong; Sugandi, Wahyu Kristian
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jme.v14i2.60653

Abstract

Eco-campus (green campus) adalah program untuk menciptakan kondisi kampus yang ramah lingkungan melalui penghijauan di berbagai sudut kampus. Salah satu aktivitas program kampus hijau adalah memperbanyak penanaman pepohonan sehingga menciptakan kondisi yang sejuk, oksigen bersih yang melimpah dan keindahan. Namun, keberadaan pohon-pohon yang banyak akan menghasilkan sampah daun-daun dan ranting-ranting pohon yang sudah kering. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah mengelola sampah tersebut dengan mengolah sampah organik menjadi produk baru yang berguna seperti eko-briket/biobriket. Tujuan dari penelitian ini adalah konversi limbah organik menjadi energi alternatif berupa briket. Proses utama pada pembuatan briket adalah torefaksi, kompresi briket dan pengujian proksimat serta laju pembakaran. Torefaksi dilakukan pada variasi suhu 200oC, 300oC, and 400oC selama 30, 60, 90, 120 menit. Briket dibuat dengan menggunakan variasi ukuran partikel 20 mesh, 40 mesh, 60 mesh dan variasi tekanan . Hasil pengujian proksimat arang menunjukkan kadar abu, kadar air, zat volatil dan karbon terikat SNI 01-6235-2000. Hasil pengujian nilai kalor tertinggi sebesar 5650 kal/g pada suhu 400oC dengan waktu 90 menit. Hasil pengujian laju pembakaran briket diperoleh dengan ukuran partikel arang  60 mesh dengan tekanan   menghasilkan briket dengan kerapatan tertinggi yaitu 0,88 ,  laju pembakaran  sebesar 0,71 g/menit dan waktu pembakaran selama  88,07 menit.
The Implementation of Yogurt-Making Machine in Dairy Product to Support Self-Reliance of Residents in Batujajar Transit Apartment, Bandung Nanda, Muhammad Achirul; Sugandi, Wahyu; Yusuf, Asep; Amaru, Kharistya
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 1 (2025): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.11.1.29-37

Abstract

This community service proposes the application of a yogurt-making machine for dairy products as a strategy to support residents' self-reliance at the Batujajar Transit Apartment in Bandung. Through modern technology in the milk production process, this community service aims to increase the added value of local dairy products and encourage the active participation of residents in production activities. Community service methods involve surveys, interviews, and direct observations of apartment residents. The number of participants in this training was 20, dominated by housewives, with 62% being aged 20‒25. Based on the analysis, 69.5% of the participants positively assessed this community service activity, including aspects of learning materials, speakers, facilities, satisfaction, and expectations. This implementation also opens up new opportunities for local and regional marketing, increases product competitiveness, and creates an environment that supports economic independence of the farmers. In conclusion, applying a yogurt-making machine for dairy products at the Batujajar Transit Apartment in Bandung is an innovative step toward increasing the economic independence of residents. This community service contributes to developing local products, residents' self-reliance, community empowerment, and regional economic growth.
Penerapan Teknologi Tapat Guna (TTG) Mesin Perontok Padi Pada Kelompok Tani Padi di Kecamatan Cipungara Kabupaten Subang Kristian Sugandi, Wahyu; Yusuf, Asep; Achirul Nanda, Muhammad
Literasi Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang Jl. Rangga Sentap, Dalong Sukaharja, Ketapang 78813. Telp. (0534) 3030686 Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/literasi.v5i2.1482

Abstract

Manual rice threshing can result in up to a 10% grain loss because the rice grains are not gathered at a single point. Another drawback of manual threshing is that not all rice grains are separated from their husks due to the need for high-pressure strikes. Additionally, farmers, especially women, often complain of back pain because rice threshing work is carried out all day during the harvest season. To reduce the workload and fatigue experienced by rice farmers in Cipunagara District, Subang Regency, the objective of this Community Service Program (PKM) is to introduce rice threshing machines to partner groups. The method involves implementing rice threshing machine technology, including the allocation of 2 (two) fully mechanical rice threshing machines developed by the Agricultural Machinery Laboratory of Unpad. The accompanying mechanism and socialization involve lectures on post-harvest rice processing, specifically rice threshing, instructions on operating and maintaining rice threshing machines, and concluding with discussions. The results of this PKM show increased farmer knowledge regarding post-harvest rice processing, particularly rice threshing, with reduced grain loss (<2%), shorter threshing time (1 HOK), and a threshing machine capacity of 500 kg/hour.
Co-Authors Achirul Nanda, Muhammad Ade Moetangad Kramadibrata Adriana Sofyan AHMAD THORIQ Ahmad Thoriq Ahmad Thoriq Akbar, Rafly Januar Amorita Iqradiella Amorita Iqradiella Andhini Rosyana Putri Ari Sufyandi Arif Purwonugroho Arif Rahmanda Asep Wahyu Asep Yusuf Asep Yusuf Asep Yusuf Asri Widyasanti Ayuditha Putri Yudi Azhari Dwi Pramesti Boy Macklin Pareira Prawiranegara Ch.F. Godang Tua Chandra Irfan Hanif Chay Asdak Desi Purnamasari Devi Maulida Diah Ajeng Setiawati Dwi Rustam Kendarto Dwiratna, Shopia Edy Suryadi Eka Aria Putra Erpriansyah, Adhi Novik Fadzar Bagas Akbar Fahmi, Zulfikar Fetriyuna Fetriyuna Fikrialdis Rifki Firdaus Firdaus Guyup Mahardhian Dwi Putra Handarto I Nengah Suastawa Ihsan, Daffa Aufa Irfan Ardiansah Iwan Setiawan Joko Wiyono Kharistya Amaru Kharistya Amaru Kralawi Sita Lambok Sinaga Luthfie Hafidz Imaduddin M. Ade Moetangad Kramadibrata M. Dedi Ardana Meilani, Diah Mimin Muhaemin Mochamad Arief Soleh Muhammad Saukat Nadia Karimah Nadia Karimah Nanda, Muhammad Achirul Niar Suwiarti Nur Ilham Tri Hartono Otong Nurhilal Otong Nurhilal Pereira, Boy Macklin Radite P. A. Setiawan Raka Rabean Alifazza Renovan, Aslam Putra Reza Permana Aji Rikha Nurhasanah Rizky Mulya Sampurno Ruminta Ruminta S. Rosalinda Sarifah Nurjanah Sella Fiana Shida Habsari Sidik Maulana Sihombing, Bintang Angelica Natalya Simanjuntak, Rudyanto Putra Situmorang, Yogina Lestari Ayu Sophia Dwiratna Sophia Dwiratna Sophia Dwiratna, Sophia Sudaryanto - Sudaryanto Sudaryanto Surya P Sukoco TATI NURHAYATI Theresia Romey Theresia Romey Samosir Totok Herwanto Totok Herwanto Totok Herwanto Totok Herwanto Totok Herwanto Wawan Hermawan Wilaya, Shalvina Salsa Yoga Prabowo Zaida - Zaida Zaida Zaida Zaida Zaida Zaida Zaida Zaida