Ridi Arif
Departemen Ilmu Penyakit Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN HORMON PREGNANT MARE’S SERUM GONADOTROPIN (PMSG) SEBELUM KAWIN TERHADAP GAMBARAN DARAH MERAH INDUK DOMBA SELAMA PERIODE KEBUNTINGAN Andriyanto A; Ridi Arif; Muhammad Darjat Darulfalah; Ganjar Maulana Nugraha; Nastiti Kusomorini; Hera Maheshwari; Wasmen Manalu
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.675

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian hormon PMSG sebelum kawin terhadap gambaran darah merah induk domba bunting. Sebanyak 14 ekor induk domba bunting dengan kisaran bobot badan antara 20-25 kg dikelompokkan ke dalam dua kelompok, masing-masing terdiri atas 7 ekor domba. Perlakuan pertama terdiri atas induk domba bunting hasil perkawinan alami tanpa diberikan hormon PMSG (P0) dan perlakuan kedua terdiri atas induk domba bunting yang diberikan 125 IU PMSG (PG 600, Intervet, Holland) sebelum dikawinkan (P1). Sebelum diberikan hormon PMSG, domba penelitian diserentakkan berahinya dengan menyuntikkan 10 mg/ekor prostaglandin (PGF2α, LutalyseTM, Pharmacia Upjohn Company, Pfizer Inc.) sebanyak dua kali dengan interval sebelas hari. Penyuntikan hormon PMSG dilakukan bersamaan dengan penyuntikan hormon PGF2α yang kedua. Domba betina yang estrus dikawinkan secara alami dengan pejantan yang telah diseleksi. Pada hari ke-30 setelah dikawinkan, dilakukan pemeriksaan kebuntingan dan jumlah fetus dengan menggunakan ultrasonografi (USG). Sampel darah untuk pemeriksaan jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit diambil pada periode kebuntingan bulan ke-1, 2, 3, 4, dan 5. Perlakuan hormon PMSG sebelum perkawinan meningkatkan jumlah sel darah merah, nilai hematokrit, dan kadar hemoglobin induk domba bunting. Peningkatan jumlah sel darah merah, nilai hematokrit, dan kadar hemoglobin terjadi pada periode awal kebuntingan dan menurun pada akhir masa kebuntingan.
Peningkatan kesehatan ternak ruminansia kecil melalui pemberian antiparasit dan vitamin di Desa Petir, Kabupaten Bogor (Small ruminant health improvement by providing antiparasitic and vitamin in Petir Village, Bogor District) Fanggy Malindo Juara; Ridi Arif; Arief Purwo Mihardi
Buletin Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): Bull. Community. Serv.
Publisher : The Institute for Research and Community Services (LPPM) Universitas Syiah Kuala (USK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/bulpengmas.v3i2.33293

Abstract

Goats and sheep are small ruminants that are widely used as livestock by the people of Indonesia. One of them is in Petir Village, Dramaga Sub-District, Bogor District. Increasing livestock productivity can be achieved by paying attention to aspects of livestock health. Ruminants often get infection by parasitic worms. Treatment of parasitic helminth infections can be carried out by the administration of anthelmintic and supportive treatment with vitamins administration. This activity aims to improve the health of small ruminants by administering anthelmintic to deworming and vitamins to support livestock productivity. This activity begins with the examination of fecal samples from livestock to diagnose parasitic helminth infections. The results of the examination are used as a basis for carrying out treatment in the form of administering deworming and vitamins. The results of the examination of fecal samples were obtained as many as 66.67% found of positive helminth infection and 46.67% positive of oocysts. Common clinical symptoms are found like have diarrhea and have thin bodies. Treatment has been carried in nine farms of sheep and goat in the village. This activity received support from residents, especially sheep and goat farmers. The anthelmintic and vitamin administration to small ruminants has been carried out well and is part of efforts to increase livestock productivity in Bogor District.
Kejadian Infeksi Multispesies Cacing Parasit pada Sapi Perah di PT Nusantara Agri Sejati Ridi Arif; Olivia Hafizah Fitri; Dina Nurzuliana; Mohammad Alfinanda Santriagung
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.2.103-107.

Abstract

Infeksi kecacingan merupakan kasus yang sering terjadi pada sapi perah yang dapat menimbulkan kerugian berupa penurunan produktivitas. Indikasi adanya infeksi kecacingan dilaporkan terjadi di PT. Nusantara Agri Sejati (NAS) yang memiliki populasi sapi perah yang cukup besar. Bukti laporan sebelumnya menunjukkan hasil pemeriksaan post-mortem dari sapi yang telah afkir yang positif ditemukan adanya cacing hati. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa kejadian infeksi cacing parasit terhadap sapi perah yang dipelihara di PT NAS. Pemeriksaan infeksi cacing parasit dilakukan dengan mengumpulkan sampel feses sebanyak 34 sampel dengan pengambilan secara acak pada kandang koloni sapi PT NAS. Sampel dikoleksi pada botol sampel dan dibawa menggunakan cooling box untuk diperiksa di Laboratorium Helminthologi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB. Pemeriksaan meliputi uji flotasi, uji McMaster, dan filtrasi bertingkat. Hasil pemeriksaan menunjukkan infeksi yang ada di PT NAS bersifat multispesies dengan prevalensi tertinggi sampai terendah yaitu infeksi nematoda, cestoda, dan trematoda. Infeksi nematoda memili-ki prevalensi tertinggi karena infeksi dapat terjadi secara langsung. Infeksi cestoda dan trematoda membutuhkan inang antara yang menunjukkan bahwa siklus hidupnya dapat berlangsung di lingkungan PT NAS.
Kuantifikasi Kepucatan Konjungtiva menggunakan Sensor TCS 34725 pada Domba Model Anemia Haemonchosis Arif, Ridi; Retnani, Elok Budi; Satrija, Fadjar; Fitri, Raudhatul; Santriagung, Mochamad Alfinanda; Nurzuliana, Dina
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.1.1-8

Abstract

Infeksi Haemonchus contortus (haemonchosis) sering menimbulkan gejala anemia karena sifatnya yang menghisap darah. Penelitian ini bertujuan menilai tingkat kepucatan konjungtiva mata domba menggunakan scanner berbasis sensor TCS 34725. Alat scanner konjungtiva dibuat menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler dan dilengkapi dengan sensor kecerahan, sensor jarak, dan layar LCD 16 x 2. Domba percobaan dibuat mengalami anemia sebagai model dari kondisi haemonchosis anemia dan dibagi ke dalam kelompok D1 dan D2. Selanjutnya dilakukan pengambilan data warna konjungtiva menggunakan scanner dan sampel darahnya untuk diperiksa jumlah sel darah merah (RBC), nilai hematokrit (PCV), Hb, dan indeks eritrositnya. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke 0, 3, dan 6. Kondisi anemia buatan berhasil tercapai dengan dibuktikannya warna konjungtiva yang terlihat semakin pucat pada hari ke-3 dan 6. Hasil pengukuran scanner menunjukkan rata-rata brightness di dalam kandang selama pengambilan data sensor adalah 433.56±122.62 dengan nilai RGB yang bervariasi pada kelompok D1 dan D2. Seiring dengan kondisi warna yang semakin pucat terlihat nilai Red dan Green juga menurun sedangkan nilai Blue tidak. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan bahwa nilai RBC, Hb, PCV, dan indeks eritrosit pada D1 terlihat menurun pada hari ke 3 dan mulai recovery pada hari ke-6 meski warna konjungtiva masih terlihat pucat. Pada kelompok D2, hasil pemeriksaan darah menunjukkan nilai yang terus menurun sampai hari ke-6 seiring dengan konjungtiva yang bertambah pucat. Hubungan yang terlihat kuat adalah nilai Red hasil dari alat scanner dengan nilai Hb hasil pemeriksaan darah. Simpulan dari penelitian ini adalah sensor TCS 34725 dapat digunakan untuk mengkuantifikasi kepucatan konjungtiva dan mampu untuk menduga kondisi anemia pada domba karena memiliki korelasi dengan kadar Hb di dalam darah.
PREVALENSI, FAKTOR RISIKO DAN DERAJAT HELMINTHIASIS PADA SAPI LIMOUSIN DI BPTU-HPT PADANG MENGATAS Habib, Afifah Arini; Arif, Ridi; Ridwan, Yusuf
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v10i1.6562

Abstract

Helminthiasis is a disease caused by the infection of helminth parasite which is responsible for loss of livestock productivity. The cross-sectional study was conducted to determine the prevalence rate, degree infection, and risk factors for helminthiasis in limousine cattle at Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) PadangMangatas. Fecal were collected and examined qualitatively by sedimentation and floatation methods andquantitatively by the McMaster method. Secondary data of helminthiasis cases in limousine cattle during the last three years 2018-2020 was collected from BPTU-HPT Padang Mangatas surveillance record. Limousine cattle at BPTU-HPTPadang Mangatas have a high prevalence of helminthiasis. Overall, the prevalence of gastrointestinal (GI) infection was 66.67 % and the eggs identified were Strongyle type egg (64.81%) and Moniezia benedeni. (12.96%). The prevalence ofinfection in cattle above 2 years old (0%) was significantly lower (P<0.001) than calves under 8 months of age (84.37%), and between 8-24 months of age (81.82%). The geometric mean of TTGT values shows the degree of helminth infection is relatively low (<500 TTGT).
Sintesis Antihelmintik Nanoherbal Daun Pepaya dan Kemangi dengan Teknik Ultrasonikasi serta Efikasinya Secara In Vivo: The Efficacy of Papaya Leaves and Basil Leaves Synthesis as Nano Herbal Anthelmintic using Ultrasonication In Vivo Test Islami, Nurfara; Arif, Ridi; Reflianti, Reza Mahdiah; Anum, Tasya
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 2 No. 2 (2024): September
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.2.2.68-73.

Abstract

Infeksi cacing parasit Haemonchus contortus atau haemonchosis yang sering menyerang ruminansia kecil seperti domba dan kambing merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi peternak. Minimnya pengetahuan mengenai penyakit ini serta pengulangan penggunaan antibiotik yang tidak memiliki banyak variasi menyebabkan kerugian ekonomi yang disertai dengan kejadian resistensi antihelmintik. Herbal seperti daun papaya dan kemangi dikenal memiliki zat aktif sebagai antihelmintik serta berpotensi digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan antihelmintik sintetik. Modifikasi sediaan herbal melalui penerapan teknologi nano diharapkan mampu meningkatkan efikasi kedua herbal tersebut sebagai antihelmintik. Pada penelitian ini, pembuatan nano herbal dilakukan dengan membuat maserasi ekstrak daun papaya dan daun kemangi. Selanjutnya, ekstraksi tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses homogenisasi emulsi dan ultrasonikasi. Hasil dari ultrasonikasi kemudian diuji menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui distribusi ukuran partikel. Nilai rataan ukuran kedua sampel tersebut sebesar 921.35 nm. Pada pengujian secara in vivo, pemberian dosis tunggal nanoherbal memberikan hasil kecenderungan penurunan jumlah telur cacing pada kelompok herbal dengan dosis 350 mg/kgBB di hari ke-3 dan hari ke-7 post treatment. Nano herbal kombinasi daun papaya dan daun kemangi dapat berperan sebagai antihelmintik potensial untuk mengatasi haemonchosis pada ruminansia kecil.
Health and Production Performance of Broiler strain Cobb with Closed House IoT system in Cimahpar, Bogor Arif, Ridi; Widiatmoko, Agus; Nurzuliana, Dina
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 3 (2024): Desember
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.82670

Abstract

One source of affordable protein for the Indonesian was broiler chickens. Farmer were competing to do optimal broiler production. For independent farmers, it is difficult to carry out efficient production because of global warming which triggers rapidly changing microclimate condition. Therefore, the closed house system can be an alternative. The purpose of this study was to observe the performance of strain cobb broilers reared in a closed house system supported by the Internet of Things (IoT). A total of 12,000 DOC were divided into 2 types of cages and 2 maintenance periods. The types of cages used were closed and open house and the maintenance period was January-February and April-May 2022. Each cage contain of 3,000 individuals and were maintained with a standard system. IoT systems were used to monitor the microclimate conditions. The results of the recording show that the closed house system gives better results. The comparison of the average body weight per chicken between closed and open house on days 4, 15, 25, and 30 respectively was 88 and 86 g; 520 and 495 gr; 1.73 gr and 1.127; 1,630 and 1,520 gr. The total harvest weight gave an increase of 5.21% (4,259 to 4,481.8 kg) and a better FCR from 1.49 to 1.40 in the closed house system. The closed house system for independent farmer was able to increase the efficiency because it provides comfortable microclimate so that the chickens grow better. The independent farmers can use closed house system for more profitable broiler production. 
Desain dan Analisis Algoritma Kuantifikasi pada Pengembangan Deteksi Otomatis Telur Strongyle untuk Diagnosis Helminthiasis Hamida, Wanda; Arif, Ridi; Wibowo, Bagas Dwi Suryo; Erlangga, Wishnu Kusumo Agung
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.3.1.51-57.

Abstract

Infeksi cacing nematoda parasit sering menyebabkan kerugian bagi peternak karena sifatnya laten dan berjalan kronis. Beberapa kerugian ditimbulkan diantaranya adalah ternak mengalami gastroenteritis, anemia hingga kematian. Salah satu jenis infeksi paling umum adalah dari nematoda strongyle. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode cepat dan akurat dalam identifikasi dan kuantifikasi jumlah telur cacing tipe strongyle dengan algoritma YOLO. Melalui sistem tersebut diharapkan dapat menghemat waktu dalam mengidentifikasi, menghitung jumlah telur strongyle, dan meminimalisir kesalahan perhitungan sehingga diagnosis strongylidosis lebih efisien dilakukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengambilan gambar telur strongyle hasil pemeriksaan laboratorium yang digunakan sebagai data set training. Data tersebut kemudian digunakan sebagai database training ke algoritma YOLO. Pengembangan algoritma dilakukan bersama PT. Voxeu Digital Kreatif sebagai mitra penelitian. Uji identifikasi menggunakan 233 gambar sampel dengan hasil analisis mendapatkan nilai precision 98,23%, recall 90,19% dan mAP50 96,32%. Uji kuantifikasi menggunakan 800 gambar yang berasal dari 16 sampel kemudian dibagi menjadi 2 data kelompok. Kelompok 1 mempunyai nilai akurasi 36,67% dan RMSE 5,35. Kelompok 2 mempunyai nilai akurasi 67,05% dan RMSE 2,37. Algoritma YOLO dapat digunakan untuk identifikasi dan kuantifikasi telur tipe strongyle secara otomatis sehingga nantinya dapat dimanfaatkan oleh laboran atau dokter hewan dalam membantu mendiagnosis helminthiasis.
Anthelmintic Potential of Microherbal Formulation of Basil Leaves (Ocimum africanum) against Haemonchus contortus arif, ridi; Anum, Tasya; Islami, Nurfara
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 13 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.13.1.87-93

Abstract

Haemonchus contortus is a prevalent and pathogenic parasite in ruminants that is resistant to common anthelmintic treatment. This study evaluated the anthelmintic effectiveness of Ocimum africanum leaf on a micron scale against H. contortus eggs, infective stage larvae (L3s), and adult worms. The effectiveness of three microherbal concentrations (10%, 5%, and 1%) was evaluated using an egg hatch assay and larval and adult worm motility inhibition assays. The negative control group used 10% PBS, while the positive control used 10 mg/mL of Albendazole. The findings of this study demonstrated that the highest concentration of microherbal treatment produced effects comparable to those of Albendazole (p>0.05) on eggs, L3, and adult worms. Adult worms become immobilized within one to four hours of exposure to 10% microherbal. This study revealed that basil leaves in the form of microherbals were effective as an anthelmintic against various stages of H. contortus.
Pengembangan Deteksi Parasit Darah Theileria equi dan Babesia caballi secara Otomatis menggunakan Algoritma YOLOv8 Arif, Ridi; Nugraha, Arifin Budiman; Kedaton, Feni Gemala; Erlangga, Wishnu Kusumo Agung; Wibowo, Bagas Dwi Suryo
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 2 (2025): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.104069

Abstract

Piroplasmosis pada kuda merupakan penyakit parasit darah yang disebabkan oleh Theileria equi dan Babesia caballi, menyebabkan anemia, ikterus, kegagalan organ, serta pembatasan aktivitas kuda, termasuk larangan mengikuti kompetisi. Deteksi piroplasmosis secara rutin masih mengandalkan pemeriksaan mikroskopis ulas darah untuk melihat morfometrik parasitnya sehingga membutuhkan keahlian tinggi dan memerlukan waktu relatif lama. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem deteksi otomatis parasit T. equi dan B. caballi berbasis algoritma YOLOv8 untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi identifikasi mikroskopis. Pengambilan data dilakukan dengan pembuatan preparat ulas darah dari kuda yang terdiagnosis positif piroplasmosis yang telah divalidasi oleh ahli dari Laboratorium Protozoologi SKHB IPB. Preparat diwarnai menggunakan giemsa 10%, dilakukan pengambilan gambar, pembuatan dataset, anotasi data, pelatihan model YOLOv8, serta pengujian performa sistem. Hasil penelitian menunjukkan performa model mendeteksi parasit dengan mAP50 sebesar 69,8%, mAP50-95 sebesar 40,5%, dan kecepatan deteksi 5,4 ms. Evaluasi performa manual menunjukkan akurasi 91%, presisi 98%, recall 92%, dan F1-score 95% dibandingkan pemeriksaan mikroskopis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem berbasis YOLOv8 mampu melakukan deteksi T. equi dan B. caballi secara otomatis dengan presisi tinggi dan waktu deteksi cepat sehingga berpotensi digunakan sebagai alat bantu diagnosis piroplasmosis yang lebih efisien.
Co-Authors Abdul Zahid Adi Winarto Adi Winarto Afiff , Usamah Agik Suprayogi Agus Wijaya Alifiana Fitrianingrum Amrozi Andriyanto Andriyanto . Andriyanto Andriyanto Anum, Tasya Ardilasunu Wicaksono Arief Boediono Arief Purwo Mihardi Asih Wulan Sari Aulia Andi Mustika Aurilia Hemas Adytia Wardaningrum Azzah Hanifah Bondan Achmadi Christina Clarice Leksono Dede Sholeh Denny Widya Hikman Dhani S. Wibawa Dhea Ardhina Krisdamaiyanti Diah Nugrahani Pristihadi Didit Triatmojo Dina Nurzuliana Dita Pratama Putri Edi Sukmawinata Edwin Ligia Sastra Elok Budi Retnani Elpita Tarigan Erlangga, Wishnu Kusumo Agung Erli Chandra Fadjar Satrija Fanggy Malindo Juara Fitri, Raudhatul Ganjar Maulana Nugraha Habib, Afifah Arini Hamdika Yendri Hamida, Wanda HERA MAHESHWARI Islami, Nurfara Kedaton, Feni Gemala koekoeh santoso Kudang Boro Seminar Leliana Widi Leo Sapelani Soinbala Lina Noviyanti Sutardi Malikhatul Hasanah Maria Natasya Mohammad Alfinanda Santriagung Mohammad Miftahurrohman Mokhamad Fakhrul Ulum, Mokhamad Muhammad Darjat Darulfalah Nastiti Kusomorini Nenis Rahma Wulandari Ni Made Ria Isriyanthi Nugraha, Arifin Budiman Nurzuliana, Dina Okta Irviana Muminin Olivia Hafizah Fitri Reflianti, Reza Mahdiah Rindy Fazni Nengsih Risa Tiuria Risna Anggraeni Rivangga Yuda Hendika Rizal Akbari Rizky Diyu Purnama Ronald Tarigan Rotinsulu, Dordia Anindita Santriagung, Mochamad Alfinanda Sapto Nugroho sri murtini . Subangkit, Mawar Suryaningtyas Kusumadewi Tsania Royani Abdillah Ulfatin Khoiriyah Herowati Wasmen Manalu Wibowo, Bagas Dwi Suryo Widiatmoko, Agus Yayuk Sri Rahayu Yusa Irarang Yustika Trisiana Agun Yusuf Ridwan Zainal Abidin