Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Kandungan Bahan Organik Dan Mineral (N, P, K, Fe dan Mg) Sedimen Di Kawasan Mangrove Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Nugroho, Radich Arief; Widada, Sugeng; Pribadi, Rudhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.403 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2057

Abstract

Mangroves in Bedono Village, District Sayung, Demak Regency considered as degraded mainly due to land conversion and reclamation which lead to coastal erosion and permanent flooding. This mangroves condition, in conjuction with the exsistance of several estuaries believes in some part controlled sedimentation and related process in the area including sediment particle size, organic and mineral (N, P, K,Fe and Mg) distribution. The study was aimed to determine distribution of organic and mineral (N, P, K,Fe and Mg) of mangrove sediment in Bedono Village, District Sayung, Demak Regency, and conducted between May-July 2010. A purposive sampling base descriptive method was applied for this study, and sediment samples were analysed at Geological Laboratory (Marine Science Department) Faculty of Fisheries and Marine Sciences and Chemical Analytical Laboratory (Chemical Department), Faculty of Science and Mathematics, Diponegoro University. The result showed that sediment organic content of Tunjung Sari (15,42%) and Gonjol (16,46%) were slightly higer than in Sayung (12,48%) and Soban (12,06%), N content in Tunjung Sari (0,46%) and Soban (0,43%) much higher than in Gonjol (0,27%) and Sayung (0,29%), while P content in Gonjol (354,73 mg/kg) was the highest followed by Tunjung Sari (245,60 mg/kg) and Sayung (203,43 mg/kg) and the lowest was in Soban (80,42 mg/kg). The rate of sediment K content, similar to N content, was high in Tunjung Sari (0,50%) and Soban (0,54%) and lower in Gonjol (0,39%) and Sayung (0,35%). Fe content was higher in Gonjol (5,52 %) than in Tunjung Sari (3,93 %), Sayung (2,55 %) and Soban (3,92 %), meanwhile Mg content was higher in Tunjung Sari (0,125 %) than Gonjol (0,075 %), Sayung (0,080 %) and Soban (0,006 %).
ANALISIS LAJU DOSIS SERAP MATERIAL NORM DI SEDIMEN DASAR LAUT BANDA, SULAWESI TENGAH Ghifari Raihan Silam Siregar; Muslim Muslim; Ali Ali; Baskoro Rochaddi; Sugeng Widada; Djunaedi Muljawan; Azhar Afi
Oseanika Vol. 2 No. 1 (2021): Oseanika: Jurnal Riset dan Rekayasa Kelautan - Juni 2021
Publisher : Laboratory for Marine Survey Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/oseanika.v2i1.4936

Abstract

[Analysis of Absorbed Dose Rate for NORM Material in Sediment of Banda Waters, Central Sulawesi] Naturally occurring radioactive materials (NORM) are materials contained in the earth and generally come from several sources such as coal burning, oil and gas production, and mining. The coastal areas of the Banda water, especially along Luwuk, Morowali, and Kendari, Central Sulawesi, are areas that become locations for several activities, such as mining, oil and gas industry, and power plants. The purpose of this study is to assess the distribution of the absorbed dose rate of NORM material in the sediment of Banda water, especially along Luwuk, Morowali, and Kendari, Central Sulawesi, and to analyze its value against existing quality standards. The absorbed dose rate of  226Ra, 232Th, dan 40K were measured at 5 stations and the results are 52.53 nGy/h; 355.75 nGy/h; 45.88 nGy/h; 131.86 nGy/h; and 35.38 nGy/h. The study shows that the distribution of the absorbed dose rate was influenced by the activities of the NORM-producing industry close to the location of the measured station. Marine current patterns and bathymetry have slight effect in this study area. The risk quotient of the absorbed dose rate is still <1 so that it indicates that the risk to organisms around the waters is still low. Keywords:      NORM, Absorbed Dose Rate, Radium, Thorium, Potassium, Banda Sea
Survei Batimetri untuk Penentuan Volume Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Patimban : Subang, Jawa Barat Mohamad Ihsan Wijaya; Alfi Satriadi; Sugeng Widada
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v23i2.1684

Abstract

Pelabuhan merupakan pintu gerbang pusat perekonomian suatu negara. Indonesia juga sedang membangun pelabuhan bertaraf internasional sebagai dukungan untuk meningkatkan perekonomian nasional di daerah pantai utara jawa. Pembangunan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan ekspor di Indonesia. Dalam rangka pembangunan di pantai utara jawa, Pelabuhan Patimban, diharapkan dapat memberikan pelayanan prima yang mampu menekan biaya logistik sehingga dapat menarik kapal jenis Post Panamax singgah di pelabuhan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan dukungan aspek teknis berupa alur pelayaran. Berdasarkan pada desain pengembangan pelabuhan, kedalaman ideal alur pelayaran yaitu -14 m dari low water spring (LWS), oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk memastikan apakah kedalaman telah sesuai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi batimetri pada sebagian alur pelayaran dan besarnya volume pengerukan yang diperlukan. Dari data survai batimetri yang didapatkan telah dilakukan koreksi dengan menggunakan data survai pasang surut. Dari hasil pemeruman (sounding) didapatkan data kedalaman yang berkisar antara -5 mLWS sampai -11 mLWS. Berdasarkan kedalaman terkini dan rencana desain keruk tersebut diperlukan adanya pengerukan dengan volume sebesar 715.521 m³. Pengerukan diharapkan akan meningkatkan keamanan dan keselamatan alur pelayaran dalam mendukung kinerja pelabuhan.
Gejala Intrusi Air Laut di Daerah Pantai Kota Pekalongan Sugeng Widada
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 12, No 1 (2007): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.146 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.12.1.45-52

Abstract

Sebagian wilayah pantai Kota Pekalongan dijumpai adanya air tanah payau yang pelamparannya semakin luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran air tanah payau tersebut, baik pada akuifer dangkal maupun akuifer dalam dan juga untuk mengetahui penyebab keasinan air tanah tersebut. Sebaran air tanah asin dipetal<an berdasarkan nilai daya hantar listrik (DHL) dengan kriteria tingkat keasinan sebagaimana ditetapkan oleh Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin Jakarta. Sedangkan penyebab keasinan air tanah dianalisa berdasarkan fasies hidrokimia dengan diangram Trilinier Piper. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada akuifer dangkal air tanah agak payau dengan DHL 1500 \iS/cm - 2.200 uS/cm dijumpai di sebelah utara, meliputi Desa Bandengan, Kandang Panjang, Panjang Wetan, Krapyak Lor, dan sebagian Degayu. Sedangkan untuk airtanah dalam seluruhnya dalam kondisi tawar dengan nilai DHL < 1500 uS/cm, kecuali sumur di Pantai Sari tergolong agak payau dengan DHL 1.602 jjS/cm. Keasinan air tanah pada akuifer dangkal disebabkan oleh proses intrusi air laut, kecuali air tanah di Kauman merupakan air fosil (connate water). Untuk akifer dalam juga tampak mulai muncul tanda-tanda intrusi air laut terutama pada wilayah bagian barat dan tengah, sedangkan di wilayah timur belum tampak adanya gejala intrusi air lautKata kunci: Daya hantar listrik, Intrusi air laut, akuiferIn the part of Pekalongan coastal region was found brackish groundwater which spreading progressively. Theaim of this research was to map the brackish groundwater, either at the shallow or deep aquifer and also toknow cause of the ground water saltiness. Briny groundwater spread was mapped based on the value ofelectric conductivity (EC) with saltiness criterion as specified by Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin Jakarta. Causeof saltiness of ground water was analysed base on the hydrochemical facies by Trilinier Piper diangram. Theresult of the work showed that the rather brackish groundwater at shallow aquifer which indicated by ECvalue 1500 μ S/Cm - 2.200 μ S/Cm found in the northside, covering Bandengan, Kandang Panjang, PanjangWetan, Krapyak Lor, and some of Degayu. While all of the groundwater at deep aquifer was as fresh waterwith EC value < 1500 μ S/Cm, except water at deep well in Pantai Sari categorized as rather brackish withEC 1.602 μ S/Cm. Saltiness of groundwater at shallow aquifer was cause by sea water intrusion process,except groundwater at Kauman village represent as connate water. Groundwater at deep aquifer was seenearly sea water intrusion, especially at west and middle part of researh area, while at east of area not yetseen esxistence of sea water intrusion.Key words : Electric conductivity, sea water intrusion, aquifer.
Distribusi Muatan Padatan Tersuspensi di Muara Sungai Bodri, Kabupaten Kendal Alfi Satriadi; Sugeng Widada
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 9, No 2 (2004): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.6 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.9.2.101-107

Abstract

Muara sungai dengan karakteristiknya yang khas merupakan tempat pengeluaran debit sungai yang membawa material sedimen yang disuplai dari darat ke laut. Sedimen akan berada di perairan dalam bentuk terlarut maupun tersuspensi. Proses transpor sedimen ini dipengaruhi oleh proses-proses fisika oseanografi yang terjadi di lautan seperti pasang surut, arus dan gelombang. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi muatan padatan tersuspensi dan faktor-faktor oseanografi yang mempengaruhi pola distribusinya di muara Sungai Bodri. Pengambilan sampel dilakukan satu minggu sekali selama satu bulan. Tiap pengambilan sampel dilaksanakan pada saat pasang dan surut, dilanjutkan analisis di laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai konsentrasi muatan padatan tersuspensi relatif lebih besar pada saat pasang dibandingkan saat surut. Hal ini dimungkinkankarena adanya aktivitas pasang membawa pengaruh terhadap arus dan gelombang sehingga terjadi pengadukan sedimen di dasar perairan.Kata kunci : muatan padatan tersuspensi, pasang surut, arus, gelombangRiver mouth with its typical characteristic forms is a place for discharging the rate of flow which carries material supply from land to the sea. Sediment will stay on the shallow water in the form of dissolved and suspended load.The transportation process of sediment material is also influenced by physical oceanographic processes that happens in ocean like tide, current and wave. The aims of this research is to know the supended sediment load concentration and oceanographic factors that influence of its distributio n. Samples were taken weekly during a month at the time of tide, continued by laboratory analyses. The results showed that content of suspended sediment load at the time of high tide higher than the time of low tide because the existence of tide activity bringing influence to enough current and wave so that caused mixing of sediment in territorial water base.Key words : suspended sediment load, tide, current, wave
Analisis Dimensi Fraktal Kejadian Gempa Dl Laut Banda Indonesia Sugeng Widada
Jurnal Kelautan Tropis Vol 19, No 2 (2016): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.468 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v19i2.837

Abstract

The Banda Sea region is an active earthquakes area which indicated by mean monthly incident of quakes more than 220. The condition is caused the area being located in the triple jucntion. Earthquakes system in this region which occur during September 2015 up to October 2016 is analyzed by fractal approach to investigate the subduction system.Earthquakes system is chaotic, so can be quantified using fractal concept. Quantify result of Banda Sea earthquakes system using Aki method is fractal dimension 2.08. It indicates that the slab was fractured by some fault in form an angle or upright possition with the subduction strike. Such a thing also be proven by the fact that the length zone of slab moved during each earthquake is not same, the variation is about 6 – 1,056 m. Based on the fractal analysis, also be identified that about 6.25 magnitute six earthquakes are expected each year. The result of study support the previous studies which propose that the tectonic system in Banda Sea region is very complex.  Kawasan Laut Banda merupakan daerah aktif gempa yang ditunjukan dengan kejadian gempa rata-rata bulanan Iebih dan 220. Keadaan ini dapat dimengerti mengingat kawasan tersebut merupakan pertemuan tiga buah lempeng yang bergerak. Pola kegempaan di daerah tesebut yang tejadi pada September 2015 hingga Oktober 2016 dicoba dianalisa menggunakan pendekatan fraktal untuk mengetahui pola subduksi di daerah tersebut. Pola kegempaan merupakan suatu kejadian yang chaos, sehingga dapat dilakukan kuantisasi berdasarkan konsep fraktal. Hasil kuantisasi pola gempa Laut Banda meggunakan metode Aki diperoleh dimensi fraktal 2,08. Hal ini menunjukan bahwa slab yang menunjam dan bergerak sehingga menimbulkan gempa terbagi dalarn beberapa bagian melalui suatu sesar yang menyududut / tegak lurus jurus subduksi. Keadaan ini dikuatkan oleh hasil perhitungan panjang daerah yang bergerak untuk setiap kejadian gempa tidak sama, yaitu bervariasi dari 6 – 1.056 m. Berdasarkan analisa fraktal tersebut juga diketahui bahwa gempa dengan magnitudo 6,25 akan terjadi 6 kali dalam satu tahun. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa tatanan tektonik di daerah Laut Banda sangat kompleks.
Perubahan Garis Pantai dan Dampaknya Terhadap Banjir Rob di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Privinsi Jawa Tengah Sugeng Widada; Aris Ismanto; Ika Bagus Priambodo; Hendry Siagian
Jurnal Kelautan Tropis Vol 25, No 1 (2022): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v25i1.13843

Abstract

The coastal area of Pekalongan City, especially in the North Pekalongan District which includes Kandang Panjang Village, Panjang Wetan Village, Krapak Lor Village and Degayu Village is often inundated by tidal floods which are increasingly widespread from year to year. This incident resulted in the destruction of infrastructure and inundation of land so that it greatly disrupted residential areas, economic areas, cultivated land and community activities. The river channel near the estuary and coastal abrasion is the entry point for sea water which causes the tidal flood. This research were to determine the process of abrasion and accretion that causes changes in the coastline which results in the destruction of the coastal embankment and eventually becomes the channel for sea water to flow to the mainland. The results of this study are expected to be a consideration in tidal flood protection by preventing coastal abrasion at crucial points. The mathematical simulation method was used in this study to obtain shoreline changes based on the concept of longshore sediment transport as presented in the integrated littoral processes and coastline kinetics modeling module by Mike 21. Significant wave heights and periods are calculated from wind data using the Sverdrup Munk Bretchneider (SMB) method. The coastline used in the model simulation is the result of digitizing photos taken through ESRI's GeoEYE. Sediment data was obtained by taking samples in the field and granulometric analysis in the laboratory. The results showed that in the west monsoon the largest accretion of 25 m occurred at the west of Slamaran Beach’s Jetty and the largest abrasion was of 10.23 m to the west of the the Banger River’s jetty. Meanwhile, in the east monsoon, the highest accretion was 15.2m in the east of the Loji River’s Jetty and the largest abrasion was 13.5m at Pasir Kencana Beach. Locations of abrasion as a channel for sea water to flow inland include the Pasir Kencana Beach area, east of the Slamaran Beach’s Jetty and around the Banger River’s Jetty Wilayak pesisir Kota Pekalongan, khususnya di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang meliputi Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapak Lor dan Kelurahan Degayu telah mengalami banjir rob yang semakin luas dari tahun ke tahun. Kejadian ini berdampak pada rusaknya infrastruktur dan tergenangnya lahan sehingga sangat mengganggu wilayah pemukiman, kawasan perekonomian, lahan budidaya serta aktivitas masyarakat. Alur sungai di dekat muara dan abrasi pantai merupakan jalur masuknya air laut yang mengakibatkan banjir rob tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses abrasi dan akresi yang menyebabkan perubahan garis pantai yang berakibat pada rusaknya tanggul pantai dan akhirnya menjadi pintu masuknya air laut ke daratan. Hasil penelitian ini daharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penanggungan banjir rob dengan mencegah abrasi pantai pada titik-titik yang krusial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi matematis untuk mendapatkan perubahan garis pantai berdasarkan konsep transport sedimen sejajar pantai (longshore transport) sebagaimana disampaikan dalam modul integrated littoral processes and coastline kinetics modelling by Mike 21. Tinggi gelombang signifikan dan periodenya dihitung dengan metode Sverdrup Munk Bretchneider (SMB) dari data angin. Garis pantai yang digunakan pada simulasi model merupakan hasil digitasi foto yang dicuplik melalui GeoEYE ESRI. Sedangkan data sedimen diperoleh dengan pengambulan sampel di lapangan dan analisis granulometri di laboratorium. Hasil penelitian menujukan pada musim barat akresi terbesar sebesar 25 m terjadi di sebelah barat jetty Pantai Slamaran dan abrasi terbesar adalah sebesar 10.23m di sebelah barat tanggul pantai-jetty barat Sungai Banger. Sedangkan pada musim timur akresi tertinggi adalah sebesar 15,2m terjadi di sebelah timur Jetty Sungai Loji dan abrasi terbesar 13.5m terjadi di Pantai Pasir Kencana. Lokasi abrasi yang menjadi alur mengalirnya air laut ke daratan diantaranya adalah area Pantai Pasir Kencana, sebelah timur Jetty Pantai Slamaran dan di sekitar Jetty Sungai Banger hingga Pantai Degayu.
Kondisi Geologi Lingkungan di Wilayah Pesisir Sluke Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah Sugeng Widada
Jurnal Kelautan Tropis Vol 19, No 1 (2016): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v19i1.603

Abstract

 Rembang is one of the most strategic residence in Central Java Province. It is located in the Northern main road that is connecting West Java and East Java. The strategic potentials in Rembang residence are industries, mines, services and trading. Recently a PLTU plant and an early construction of some cement factories, such as PT. Indonesia Rembang in Sluke subdistrict. PLTU Rembang and Pabrik Semen Indonesia Rembang in Sluke subdistrict affected the geological condition in the area. This research aimed to know the lithological structure and the hydrooceanography process occured in the study area and their effect to the pysical condition the regarded area. A descrriptive-explorative method was used in this research.  Primary data used in this research including water current, wave and basic sediment data. While the secondary data including bathimetry, topography, wind speed and direction,  and tidal data obtained from Bakosurtanal and Dishidros. Base on those data and the mathematical modelling, the coast line dynamic was described. The result of the research showed that Sluke coastal area had  land slope < 2% and 2-6 m dpl elevasion close to border on the hills in the back with a slope > 15%. The lithology composed the land was silt with natural rocks composed of sand and limestone. The sediment in the surface coastal area was dominated by sand that contains shell.  While the sediment in the deeper waters bottom composed of clay and silt. Abrassion occured in the study area affected in the vanishing of  the path in the ricefields in the northern of PLTU Rembang, the collapse of the coconut trees  and the damage of the wall in the government’s land in the north of PLTU Rembang. Kabupaten Rembang merupakan  salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang sangat strategis, karena terletak pada lintasan jalur pantai utara Jawa yang menghubungkan antara propinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Potensi strategis Kabupaten Rembang adalah bidang industri, pertambangan, jasa dan perdagangan. Pada saat ini telah berdiri PLTU Rembang dan tahap awal pembangunan beberapa  pabrik semen diantaranya adalah  PT. Indonesia Rembang di Kecamatan Sluke. Keberadaan PLTU Rembang dan Pabrik Semen Indonesia Rembang di Kecamatan Sluke bepengaruh terhadap kondisi geologi lingkungan wilayah tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tatanan litologi dan proses hidrooseanografi yang terjadi di daerah kajian dan dampaknya terhadap lingkungan fisik daerah yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan metode diskripstif - eksploratif dari daerah studi dengan cara mengungkapkan kondisi daerah penelitian dengan aktual, akurat sesuai dengan fakta yang terdapat di lapangan serta pendekatan pemodelan matematis untuk menggambarkan perubahan garis pantai pantai. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi data arus, data gelombang, dan data sedimen dasar. Sedangkan data sekunder berupa batimetri, topografi, angin dan pasut diperoleh dari Bakosortanal dan Dishidros. Hasil penelitian menunjukan Pesisir Sluke mempunyai morfologi dataran pantai dengan kelerengan < 2 % dengan elevasi 2 – 6 m dpl yang bebatasan langsung dengan perbukitan di belakangnya yang berlereng > 15 %. Litologi penyusun dataran tersebut adalah pasir lanau dengan batuan dasar berupa batupasir dan batugamping. Sedimen dasar pada tepi pantai didominansi oleh pasir dengan kandungan cangkang, sedangkan sedimen dasar di perairan yang lebih dalam berupa lempung dan lanau. Abrasi yang terjadi di daerah penelitian berdampak pada hilangnya jalan di sawah penduduk sebelah barat PLTU Rembang, robohnya pohon kelapa karena tanah tempat perakarannya terabrasi dan rusaknya dinding pelindung pantai pada lahan milik Pemda di sebelah barat PLTU Rembang.  
Distributian of Depth and Clay-Silt to Sand Ratio of Land Subsidence in Coastal Semarang City by Resistivity Methods Sugeng Widada; Muhammad Zainuri; Gatot Yulianto; Sidhi Saputra; Baskoro Rochaddi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 22, No 1 (2019): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.6 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v22i1.4463

Abstract

Semarang City is the capital of Central Java province, located in the northern coast of Java island, Indonesia which is geologically composed of alluvial deposits. The natural consolidation of young alluvial deposits has caused a land subsidence. On the other hand, load of buildings and constructions causes an increase in the pressure of land surface, and finally, leads to an increase in the rate of land subsidence. The drilling data indicated that not all layers of lithology are soft layers supporting the land subsidence. A research  on the depth of soft litology and its percentage of hard lithology has not been conducted ever before. On the other side, an analysis regarding this kind of  research can be conducted based on resistivity method. Sounding system method with Schlumberger electrode configuration was selected for field data collection. The goals of this research were to  determine  the  resitivity of  lithology so that it can be used to interpretate distribution of depth  and clay-silt  to sand ratio of land subsidence area. The results showed that the area with  the depth of the upper layer of clay-silt   less than  3  m and clay-silt  to sand ratio less than  4   were the high land subsidence area.
Analisa Perhitungan Analitik dan Data Eksperimen Parameter Gelombang pada Wave Flume dengan Wavemaker Tipe Piston Alfi Satriadi; Sugeng Widada; Harmon Prayogi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 1 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.324 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i1.1351

Abstract

Ocean waves is one of the ocean phenomenon and It is occurred by the external forces. There are some approaches to study this phenomenon which are analytical, numerical, and physical modelling. This research aims to compare between analytical and experimental data. The methods were used in the research divided into three steps. First step was calculating theoretical equation of the relationship between dimensionless number of relative depth (kh) and stroke and wave height ratio (H/S). Secondly, the wave parameters including wave height (H), water depth (d), and wave length (L) were measured in a wave flume. Finally, the value of percentage model bias (PB) was calculated. It showed at 15,513% and 8,5% for 50 rpm and 80 rpm, respectively. In conclusion based on PB, experimental data had positive correlation to analytical equation.   Gelombang merupakan salah satu fenomena yang ada di laut. Dalam mempelajari fenomena ini dilakukan berbagai pendekatan diantaranya pendekatan analitik, pemodelan numerik, dan pemodelan fisik. Penelitian ini hanya mengkaji hasil perhitungan analitik dan data eksperimen menggunakan wavemaker tipe piston berdasarkan nilai percentage model bias (PB). Metode yang dilakukan merupakan metode kuantitatif yang dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama melakukan perhitungan berdasarkan persamaan analitis hubungan antara bilangan tak berdimensi kedalaman relatif (kh) dan rasio antara tinggi gelombang dan panjang stroke (H/S). Tahap kedua adalah melakukan pengukuran parameter gelombang yaitu tinggi gelombang (H), kedalaman (d), dan panjang gelombang (L). Tahap yang terakhir adalah mencari nilai PB berdasarkan perhitungan analitik dan data eksperimen. Hasil penelitian menunjukan nilai PB untuk kecepatan putar wavemaker 50 rpm dan 80 rpm adalah masing-masing sebesar 15,513% dan 8,5%. Berdasarkan nilai PB tersebut dapat dikatakan bahwa data eksperimen mendekati perhitungan analitik.  
Co-Authors . Sahid ., Safinatunnaziyah Aang Hidayat Abd Basith Mukhlas Achmad Widodo Adha, Ikhwannur Adi Chandra Kusuma Aditya Firdaus Agung Windadi, Agung Agus Setyawan Ahdannabiel, Hamammi Aiman, Muhammad Naufal Alchacindy Guenergar Alfathony Krisnabudhi Alfi Satriadi Ali Ali Aliyatarrafiah Aliyatarrafiah Amani Rahutri Radhwarana Andnur, Mohammad Octa Anindya Wirasatriya Annisa, Shifa Dini Ansony, Muhammad A.N. Anwar, Muhammad Rehan Ardine, Joseph Emmanuel Arifa, Adzkia Noerma Arifiyana Arifiyana, Arifiyana Aris Ismanto Aryo Witono Azhar Afi Azis Rifai Bagaskara, Dicky Prasetya Baskoro Rochaddi Baskoro Rochaddi Chrisna Adhi Suryono Daffa Dinan Ihsani El-Fath Dani Mardiati, S.T., M.Eng. David Milliano Josanova Denny Nugroho S Denny Nugroho Sugianto Devi Verawati Gusman Devi Yuni Sari Sihombing Dimas Wahyu Anggara Diny Agustina Rahayu Diyan Muhamad Ramdani Djunaedi Muljawan Doding Akka Damanik Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Oktiarini Dwianti, Rizki Fitria Dwigita Aryani Sedyoko Ediar Usman Edy Trihatmoko Elis Indrayanti Endang Sri Susilo Erfiko, Muhammad Fery Erna Dwi Pertiwi Esha Etlin Saratoga Faiz Hamzah Adriono Faizal Ahmad Fajar Hudoyo Farisan, Ardhan Franto Novico Gatot Yulianto Gentur Handoyo Ghifari Raihan Silam Siregar Hadi Endrawati Hari Prayogi, Hari Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Harmon Prayogi HARYANTO Hendry Siagian Heryoso Setiyono Hotlan Simbolon Husein Sadewa Wiguna Ibrahim, Muh. Lintang Galih Ice Trisnawati Togatorop Ika Bagus Priambodo Ilham Aulia Nur Fuady, Ilham Aulia Indra Budi Prasetyawan Indrawan, Rizky Pri Irham Nurwidyanto Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Isnani, Desi Kumala Iut Triutami Jannisa Raska Jarot Marwoto Jarot Marwoto Johanna R N D Purba Juhadi Juhadi Junaidi Junaidi Karunia Lasmarito Pintubatu Khoirun Nisa Larosa Nurfikri Gamellia Latifah Mitrayani Hanum Lilik Maslukah M. Fachrurrozi M. Hanif Rasyda Maila Shofa Maramis, Michelle Maratus Khasanah Humairah Mars Widodo Meida Yustiana Mohamad Ihsan Wijaya Mohamad Iqbal Primananda Muchammad Iqbal Havis Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhamad Herdadi Ramadhan, Muhamad Herdadi Muhammad Chusnul Marom Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Taqy Muhammad Zainuri Muhazzir Muhazzir Mumtaz, Fathiyah Muslim Muslim Muslim Muslim Muttahari S., S.T., M.Sc., Moch. Prahastomi Nanda Rahmadi Novi Susetyo Adi Nugroho Agus D Nurits Zahrul Aini Fitriyah, Nurits Zahrul Oksto Ridho Sianturi Paret Agung Sanjaka Petrus Subardjo Po Abas Sunarya Prahastomi, Mochammad Pratibhase Arhat Pratiwi Ramadhan Pratomo, Fajar Kurnia Pratomo, Septyo Uji Priatin Hadi Wijaya Purba, Rezon Fryando Purwanto Purwanto Putra, Roy Andika Putu Suryaniti Dewi Radich Arief Nugroho Rahmadeni, Hadin August Rahmalia, Fahri Restie AIK Ridho Hans Gurning Rifda Ayu Sartika Rikha Widiaratih Rina Oktaviani Dzikrurianti Riza Rahardiawan Rizky Amalia Rizky, Aga Rr. Tony Yulianto Rudhi Pribadi Ruli Supriati, Ruli Sabila, Anis Yasmin Sadewo, M. Firouz Dimas Safwan, Mohammad Arif Sahid Sahid Sebastian Margino Senopati Satya Suprapto, Senopati Satya Siddhi Saputro Sidhi Saputra Sigit Darmawan Siti Maesaroh Siti Munawaroh siti Nurindah Sari Siti Zulaikhah Sondy Sunaryo Sri Yulina Wulandari Srijati, Satrio Stephanie Stephanie Subagiyo Subagiyo Sugeng Santoso Surya Nugraha Syaiful Suryono Suryono Syafrei Adi Iskandar Syakinah Maghfirah Ayu Syamsul Ilmi TATI NURHAYATI Tezar Rafandi Theresa Pinkan Gustya Primasti Tjaturahono Budi Sanjoto Tony, Brian Tri Abdul Hidayat Tribhaskoro, Whisnu Triyanto Triyanto Triyono . Udi Harmoko Ulung Jantama Wisha Valensia Enzeline Enzeline, Valensia Enzeline Vemilarisa Kusumadewi Warsito Atmodjo Wilis Ari Setyati Wita Melisa Yoel Prayogo Yoga Yuniadi Yulian Fahmi Sageta Yulianto Dwi Laksono, Yulianto Dwi Yusuf D. H. Yusuf Dewantoro Herlambang