Abstrak: Salah satu daerah yang terdampak Covid-19 adalah Desa Hariang Jaya Lebak Banten yang merupakan daerah penghasil jahe. Pemanfaatan jahe di desa tersebut masih dilakukan dengan cara menjualnya secara mentah dengan harga yang relatif murah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan (workshop) kepada masyarakat agar jahe yang dihasilkan dapat diproduksi kembali menjadi produk yang bernilai tinggi. Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat ini diikuti oleh 35 orang dan dilaksanakan selama 1 hari dengan 3 materi meliputi: formulasi serta praktik pembuatan ginger care dan jahe candy, sharing petani millenial, dan strategi digital marketing. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test didapati pemahaman peserta mengenai formulasi ginger care dan jahe candy meningkat signifikan dari 72% menjadi 94%. Kemudian hasil pre-test dan post-test strategi digital marketing mengalami kenaikan dari 54% menjadi 82%. Diharapkan peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan dengan optimal dalam memanfaatkan jahe merah menjadi suatu produk yang bernilai jual tinggi. Abstract: One of the areas affected by Covid-19 is Hariang Jaya Village, Lebak Banten, which is a ginger-producing area. Ginger is still used in the village by selling it raw at a relatively cheap price. This activity is carried out by providing training (workshops) to the community so that the ginger produced can be re-produced into high-value products. The training, which aims to increase community knowledge and skills, was attended by 35 people and was held for 1 day with 3 materials covering: formulation and practice of making ginger care and ginger candy, sharing millennial farmers, and digital marketing strategies. Based on the results of the pre-test and post-test, it was found that participants' understanding of the ginger care and ginger candy formulations increased significantly from 72% to 94%. Then the results of the pre-test and post-test of digital marketing strategies increased from 54% to 82%. It is hoped that the participants will be able to optimally implement the knowledge that has been given in utilizing red ginger into a product that has high selling value.