Claim Missing Document
Check
Articles

EDUKASI PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN BAGI MASYARAKAT PESISIR PANTAI GERUPUK, DESA SENGKOL, LOMBOK TENGAH. Wahyuningsih, Endah; Sukartono; Maiser Syaputra; Andi Tri Lestari; Pande Komang Suparyana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9932

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di desa Gerupuk karena Kondisi eksisting ekosistem mangrove di Pulau Lombok Tengah, khususnya di Teluk Gerupuk mengalami rusak berat (>80% rusak), akibat aktivitas manusia di kawasan mangrove (Rahman, 2022). Perlu dilakukan edukasi masyarakat pesisir dan aksi penanaman mangrove untuk menjaga keberadaan kawasan mangrove secara berkelanjutan. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah Edukasi pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan dan peningkatan kesadaran masyarakat pesisir pentingnya menjaga ekosistem mangrove dan juga untuk melakukan aksi penanaman mangrove di kawasan pesisir Pantai Gerupuk, Desa Sengkol. Metode pelaksanaan PKM yaitu partisipatif melalui Penyuluhan dan aksi Penanaman Mangrove di Pantai Gerupuk, Desa Sengkol. Kegiatan aksi penanaman mangrove dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2024, dan juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis Fakultas Pertanian yang ke 57. Penanaman Bibit Mangrove sejumlah 1000 Bibit. Aksi penanaman bibit Mangrove dihadiri kurang lebih 200 orang antara lain Bapak Rektor Unram, Kapolda NTB dan jajarannya, Pejabat setempat, Civitas akademika Fakultas Pertanian Unram, mahasiswa KKN PMD Unram dan masyarakat Desa Sengkol. Persentase keberhasilan penanaman mangrove sebesar 80%, hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat pesisir khususnya di Desa Sengkol tinggi karena tetap menjaga kelestarian kawasan mangrove di pesisir pantai Gerupuk.
Penyusunan Buku Saku Edukasi Dan Penanganan Penyu Di Penangkaran Nipah Kabupaten Lombok Utara Maiser Syaputra; Endah Wahyuningsih; Andi Tri Lestari; Muhamad Husni Idris; Budhy Setiawan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.10027

Abstract

Secara swadaya masyarakat Desa Malaka mendirikan kelompok pelestari penyu bernama Turtle Conservation Community atau TCC pada tahun 2018, kelompok TCC membangun unit penangkaran sebagai sarana pelestarian Penyu serta edukasi kepada masyarakat serta pengunjung wisata. Kegiatan edukasi dan penanganan Penyu di penangkaran akan lebih efektif apabila didukung oleh sarana (media) yang memadai. Permasalahan saat ini, media edukasi yang dimiliki oleh kelompok TCC sifatnya terbatas, fasilitas yang ada saat ini masih tergolong minim, berupa papan-papan informasi yang dipasang disekitar lingkungan penangkaran. Salah satu media interpretasi yang memiliki fungsi dan manfaat besar dalam mendukung kegiatan edukasi adalah buku saku. Buku saku merupakan buku ringkas dan informatif yang disajikan dengan prinsip singkat, padat dan jelas. Melalui kegiatan pengabdian ini, media edukasi milik kelompok pelestari penyu Nipah akan ditingkatkan dengan menghadirkan buku saku edukasi dan penanganan Penyu di penangkaran yang berguna untuk pengenalan karakteristik Penyu, ekologi dan kehidupannya serta upaya penanganan Penyu di penangkaran. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode 1). Pra kegiatan: persiapan dan konsolidasi tim, 2). Penyusunan buku: perancangan, pengembangan buku, sosialisasi dan evaluasi. Kesimpulan kegiatan ini adalah peserta penyuluhan dalam hal ini Kelompok Pelestari Penyu TCC (turtle conservation community) Nipah mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya peran media informasi berupa buku saku bertema edukasi dan penanganan Penyu di penangkaran, sehingga kelompok dapat memahami, melakukan monitoring, evaluasi dan menentukan arah pengelolaan penangakaran kedepannya secara lebih baik
Pendampingan Budidaya Maggot untuk Penangangan Sampah Organik di Desa Tampo Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi Syafaatullah, Lalu Muhammad; Wayan Prabudi Sathya Hindu Sambawa; I Gede Gandi Arya Utama; Nelly Rosanty Safny; Maiser Syaputra
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.10144

Abstract

The Tampo Village community, Cluring District, Banyuwangi, East Java is located in an area with residential areas, rice fields and fruit plantations. Organic waste is one of the most important problems if not prevented and also the lack of public knowledge regarding how to process organic waste makes it a problem in itself. Maggots or black soldier fly larvae (Hermetia illicens) are rotting organisms because they have the habit of eating organic materials and maggots have high protein. In this community service activity, the KKN-MBKM group of Mataram University invited the Tampo Village community to participate in the socialization, training and mentoring of organic waste processing based on maggot cultivation which aims to provide understanding and skills about maggot cultivation. Thus, the Tampo Village community can have new business opportunities, namely maggot cultivation and contribute to environmental sustainability.
Mechanical Properties of Modification 5 Commercial Wood in NTB with Japanese Traditional Method – Yakisugi Lestari, Andi Tri; Wahyuningsih, Endah; Suparyana, Pande Komang; Syaputra, Maiser; Fahrussiam, Fauzan
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 5 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v5i1.13532

Abstract

Wood has hygroscopic properties so that the dimensional balance is unstable and favored by destructive organisms. In addition, wood exposed outdoors will easily undergo photodegradation by UV rays. One of the methods to improve the quality of wood is the Yakisugi method. This method is a traditional Japanese method that is environmentally friendly, more efficient, and economical. The application of the Yakisugi method can improve the quality of fast-growing wood that has low quality. This study was conducted to evaluate the mechanical properties of Yakisugi method on 5 commercial wood in NTB. The results of this research indicate the best charring time of yakisugi method is only 40 seconds charring, while the worst is 60 seconds charring and it is decrease the mechanical properties of all types of wood.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN GAJAH SUMATERA SECARA EKSITU DI LOMBOK WILDLIFE PARK UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SATWA Kurniawan, Wa'il; Syaputra, Maiser; Ichsan, Andi Chairil
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 3 (2024): Jurnal Agrimansion Desember 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v25i3.1743

Abstract

Konservasi satwa liar secara eksitu, terutama bagi Gajah Sumatera, merupakan upaya penting dalam menjaga kelangsungan spesies yang terancam punah di Indonesia. Meskipun berbagai lembaga konservasi di Indonesia telah menerapkan teknik pemeliharaan eksitu, tantangan dalam meniru habitat alami dan memenuhi kebutuhan fisiologis serta psikologis gajah masih menjadi hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manajemen teknik pemeliharaan Gajah Sumatera di Lombok Wildlife Park dan mengukur tingkat kesejahteraan satwa berdasarkan lima indikator utama kesejahteraan satwa yang ditetapkan oleh Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI). Metodologi yang digunakan meliputi observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur, dengan analisis data untuk menilai pengelolaan kandang, pakan, kesehatan, dan reproduksi gajah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan Gajah Sumatera di Lombok Wildlife Park berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 75,14, meskipun terdapat aspek yang perlu diperbaiki, seperti pengayaan kandang dan peningkatan fasilitas medis. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya perbaikan dalam fasilitas medis dan pengelolaan lingkungan kandang untuk meningkatkan kesejahteraan satwa, yang akan mendukung keberlanjutan program konservasi eksitu di Indonesia.
KEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN JENIS ULAR PADA BERBAGAI TIPE HABITAT DI BLOK PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM KERANDANGAN Irham, Muhammad; Syaputra, Maiser; Wahyuningsih, Endah; Permatasari, Diah
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 3 (2024): Jurnal Agroteksos Desember 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i3.1305

Abstract

Taman Wisata Alam Kerandangan diketahui menjadi habitat yang potensial bagi berbagai jenis ular. Melihat tingginya dinamika perubahan habitat ular yang menjadi saat ini sehingga penelitian ini menarik untuk dilakukan pada empat perwakilan tipe habitat di blok pemanfaatan yaitu hutan sekunder, riparian, ekoton, dan pekarangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, kemerataan, kesamaan, dominansi dan pola sebaran jenis ular. Metode yang dilakukan untuk pengumpulan data yaitu visual Ecounter Survey (VES). Pengamatan ular dilakukan pada pagi dan malam hari di Taman Wisata Alam kerandangan. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak 15 jenis ular yang tergolong dalam 7 family. Tingkat keanekaragaman tertinggi ada pada habitat hutan sekunder dan dinilai 1.73. Tingkat kemerataan tertinggi ada pada habitat pekarangan dengan nilai 1. Tingkat kesamaan jenis antara 2 tipe habitat berbeda yang tertinggi ada pada habitat riparian dengan pekarangan. Tingkat dominansi jenis pada masing-masing tipe habitat yaitu, di hutan sekunder jenis yang dominan yaitu trimeresurus insularis, di riparian jenis yang mendominan yaitu trimeresurus insularis, dendrelaphis pictus dan malayophyton reticulatus, di ekoton jenis yang dominan yaitu trimeresurus insularis, psammodynastes purverulantus dan naja sputatrix, di pekarangan jenis yang dominan yaitu trimeresurus insularis, gonyosoma oxycephalum, malayophyton reticulatus, dan cylindrophis ruffus. Pola sebaran ular yang didapatkan dari hasil perhitungan dengan indeks morisita adalah berkelompok (clumped).
Overcoming Drought Problems in Selengen Village, North Lombok through Simple Technology of Fog Harvesting and Seawater Distillation Syauqi, Shofiyurrahman; Uswatul Ulya; Gina Sonia; Mochammad Restu Julian; Maiser Syaputra
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i1.10668

Abstract

Drought is a serious problem faced by the people of Selengen Village, North Lombok, especially during the dry season. Limited clean water sources hamper agricultural activities and domestic needs. To overcome this water crisis, two simple technologies were applied: fog harvesting and seawater distillation. The fog harvesting technology utilizes air humidity to produce clean water, while seawater distillation uses solar energy to convert saltwater into potable water. A participatory approach was applied through counseling, training, and mentoring for the community and students of SMKN 1 Kayangan. Results show that both technologies have potential as alternative solutions to drought, although their effectiveness is affected by weather conditions. Further education and mentoring are needed to improve the sustainability of the application of these technologies.
Diversity of Species and Morphometrics of Reptiles (Order Squamata) in The Utilization Block of The Kerandangan Tourism Area Ramadhan, Nuzul Rizki; Syaputra, Maiser; Wahyuningsih, Endah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 2 (2025): April-Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i2.8918

Abstract

This study aims to identify and analyze the diversity of reptiles from the order Squamata in the Kerandangan Nature Tourism Park, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province, Indonesia, which has various habitat types, namely garden, secondary forest, riparian, and ecotone, influencing the distribution and adaptation of reptile species. The results showed that 11 species of reptiles from the order Squamata were found, consisting of 7 species of snakes and 4 species of lizards. The diversity, richness, and evenness indices of species varied across each habitat type, with the highest diversity index found in the riparian habitat (H’ = 1.64) and the lowest in the ecotone habitat (H’ = 1.28). The dominance index revealed that Dendrelaphis pictus dominated the ecotone habitat, while Gekko gecko dominated the garden habitat. Morphometric analysis showed variations in body size between species, with the reticulated python (Malayopython reticulatus) having the largest total length (375 cm) and the snail snake (Pareas carinatus) having the smallest size (47 cm). These results illustrate the adaptation of reptile species to diverse ecological conditions in the Kerandangan Nature Tourism Park. This study is expected to contribute to understanding biodiversity and the importance of reptile habitat conservation in the nature tourism park. Kerandangan Nature Tourism Park, located in West Lombok Regency, has abundant biodiversity, with reptiles from the order Squamata being an important part of its ecosystem.  This research is crucial to understanding the diversity, abundance, and distribution of reptiles in the Kerandangan Nature Tourism Park as part of conservation efforts that can provide valuable data and information for managing the area.
Estimation of Demographic Parameters and Food Plant Species Composition of Long-Tailed Macaques in Semongkat Nature Park Hidayati, Maulia; Syaputra, Maiser; Indrityatno, Indrityatno
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 2 (2025): April-Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i2.8946

Abstract

Indonesia is renowned for its rich biodiversity, encompassing a wide variety of flora and fauna, including primates such as the long-tailed macaque (Macaca fascicularis). This species exhibits high adaptability to environmental changes. Long-tailed macaques (Macaca fascicularis) in Indonesia show high adaptation to environmental changes, including behavioural changes due to human interactions. Fieldwork was conducted in September 2024, employing the line transect method for demographic estimation and plot sampling for vegetation analysis. Data analysis for demographics was quantitative and forage plant was deskriptive and quantitative. 61 long-tailed macaque individuals in total. Group sizes ranged from 17 to 25 individuals, with an overall population density of 1.52 individuals per hectare, a sex ratio of 1:0.75, a birth rate of 0.8, and a mortality rate ranging from 0.65 to 0.75. Age structure analysis indicates a progressive population trend. A total of 14 plant species were identified as food sources, with Importance Value Indices (IVI) ranging from 52.16% to 8.61% at the tree level, 35.22% to 10.29% at the pole level, 25% to 10% at the sapling level, and 20% to 10% at the seedling level. These findings suggest that the macaque population is demographically stable, yet increasingly reliant on anthropogenic food sources due to altered foraging behaviors.
Demographic Parameters and Growth Projection of Spangled Ebony Langur Population (Trachypithecus auratus) in the Kerandangan Natural Tourism Park Protection Block Through a System Dynamics Approach Putri, Regina Natasya; Syaputra, Maiser; Anwar, Hairil
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9845

Abstract

Indonesia is a country with rich biodiversity of flora and fauna, one of which is the langur from the primate family. Langurs are also listed on the 2008 International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Red List as a primate species classified as vulnerable due to population decline and habitat degradation. Spangled Ebony Langurs play a crucial ecological role, influencing forest regeneration patterns and tree species diversity in their habitat. The purpose of this study was to provide information on demographic parameters and population growth of Spangled Ebony Langurs (Trachypithecus auratus) in Kerandangan Nature Tourism Park. The research method was carried out using the Line Transect method. The results of the study found 2 groups of Spangled Ebony Langurs with a total of 57 individuals. Distribution of structural patterns. Group size ranged from 27 to 30 individuals, with an overall population density of 0.35 individuals per hectare, a sex ratio of 1:8, and a birth rate of 0.26. The total population increased from 57 individuals (Year 1) to 68 individuals (Year 5), with a consistent population increase every year. This simulation assumes a constant birth rate of 26% per year and a death rate of 10% per year. In the fifth year, the population reached 68 individuals, with 2 births and 0 deaths. In conclusion, the langur population is predicted to increase steadily over the next 5 years. In the fifth year, the population is estimated to reach 68 individuals.
Co-Authors ABDUL MUIN Agung Purnama Sakti Ahmad Jaelani Ainurrofiq Ais Muharam Catur Mahmudin Akram, Muhammad Zaki Ali Algifari Rozak Firdaus Amanda Dini Hidayah Andi Chairil Ichsan Andi Chairil Ichsan Andi Chairil Ichsan Andi Chairil Ichsan Andi Tri Lestari Andi Tri Lestari Andi Tri Lestari Andi Tri Lestari Andi Tri Lestari Andriyani, Anis Octa Andy C Ichsan Andy C. Ichsan Apriandi Bahtiar Agung Ardian Baiq Anita Sapitri Baiq Mega Kurnia Chatami, Lalu Radinal Ihya Dea Aswani Delvi Eka Rahayu Dendy Ade Pranata Diah Permata Sari Diah Permata Sari Diah Permata Sari DIAH PERMATA SARI, DIAH PERMATA Diah Permatasari Diah Permatasari Diah Permatasari, Diah Dian Safitri Dina Fathia Cahyani Dita Anggraini Dodi Julianto Doni Prasatya Dr Markum Dudi Septiadi Dwi Ayu Sunarti Dwi Sukma Rini Elwis, Khalid Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Fariq Azhar Fauzan Fahrussiam Fauzan, Ahmad Febrilianto Kusuma Pratama Ferdian Arya Kusuma Feri Bagus Wardani Fini Laelani Puspitasari GB Daril Rama Aditia Gefire, Baiq Dean Gina Sonia Hairil Anwar Hidayati, Maulia Husnul Khadijah I Gede Gandi Arya Utama I Putu Angga Teja Maya I Putu Eka Indrawan Ichsan, Andi Chairil Imro’atul Hapizah indra wahyu Indrityatno, Indrityatno Indriyatno Indriyatno, Indriyatno Intang Suraya Irwan Mahakam Lesmono Aji Islamul Hadi ISLAMUL HADI Januardi Januardi Januardi Jurnal Pepadu Karima Paspania Khaliani Rahmatin Khofifa Ratomeci Kornelia Webliana Kornelia Webliana Kornelia Webliana B Kornelia Webliana B Kornelia Webliana B. Kurniawan, Wa'il Lalu Anugrah Wira Anggardikzza Lazuardi Firdaus Lestari, Andi Tri Lina Farida M Rifky Tirta Mudhofir M. Fahed Ramadhan M. Nizar Hamdani Mahmud Mahmud Mariun Markum Markum Marwati Maryam Shabrina Mei Nuri Chantika Mei Sukmawati Mizaji Tasnimia Mochammad Restu Julian Muammar Kadafi Muhajirin Muhajirin Muhamad Husni Idris Muhamad Rifky Tirta Mudhofir Muhammad Irham Muhammad Jaelani Muhammad Vandika Trihartawan Nelly Rosanty Safny Ni Luh Putu Yesy Anggreni Ni Made Wirastika Sari, Ni Made Wirastika Ni Wayan Sri Suliartini Nila Sari Nita Apriliana Nur Latifa Aini Nurdiansyah, Rizal Nurul Afriani Dewi Pahrur Rozi Pande Komang Suparyan Pande Komang Suparyana Pande Komang Suparyana Pande Komang Suparyana Pande Komang Suparyana Putri, Regina Natasya Qashmal Dwi Harianto RAHAYU, WIDYA Raiymond Haris Ramadhan, Nuzul Rizki Rian Wahyuni Rifany Ad’ha Handayani Rizky Nurvaningsih Rusdianto Salsa Dwi Cahyani Saral Tri Asfiyantin Seftira, Lora Agista Setiawan, Budhy Shela Hadri Dhuha Sofia Mutmainnah Sonia Wulandari Srimulyaningsih, Reni Sukartono Syafaatullah, Lalu Muhammad Syauqi, Shofiyurrahman Tuti Asmawati Uswatul Ulya Wafiq Laelatul Kodrianingsih Wayan Prabudi Sathya Hindu Sambawa Webliana, Kornelia Wihelmus Jemarut Windi Aulia Apriani Witari Elya Utami Wulandari, Febriana Tri Wulandari, Ni Putu Ayu Siva Yuni Fatmala