Wini - Trilaksani
Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Jalan Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat Telepon (0251) 8622915, Faksimili (0251) 8622916

Published : 76 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Improving oxidative stability and sensory acceptance of DHA-rich tuna eye oil using cinnamon and mastic as natural masking agents : Peningkatan stabilitas dan penerimaan sensori minyak mata tuna kaya DHA menggunakan kayu manis dan mastic sebagai agen masking alami Irawan, Azizah Septiyani; Trilaksani, Wini; Santoso, Joko
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i7.64337

Abstract

Minyak mata tuna kaya akan asam dokosaheksaenoat (DHA), yaitu asam lemak omega-3 esensial yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kardiovaskular, sistem saraf, dan fungsi penglihatan. Kandungan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang tinggi membuat minyak mata tuna sangat rentan terhadap oksidasi lipid, yang menyebabkan bau amis yang tidak diinginkan dan rendahnya penerimaan konsumen. Penelitian ini bertujuan meningkatkan stabilitas oksidatif dan penerimaan sensori minyak mata tuna menggunakan agent masking alami berupa kayu manis dan mastic. Masking minyak mata tuna dilakukan menggunakan bubuk kayu manis, mastic, dan kombinasi keduanya pada konsentrasi 0, 5, 10, and 15% (b/b). Evaluasi sensori, termasuk uji hedonik dan metode Check-All-That-Apply (CATA), dilakukan dengan melibatkan 50 panelis tidak terlatih. Stabilitas oksidatif dianalisis berdasarkan kandungan asam lemak bebas (FFA), nilai peroksida (PV), nilai p-anisidin (AnV), dan nilai oksidasi total (TOTOX). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi bahan masking secara signifikan meningkatkan preferensi aroma dan penerimaan keseluruhan serta menurunkan intensitas bau amis (p<0,05). Perlakuan masking 10% untuk masing-masing bahan masking terpilih sebagai perlakuan optimal. Analisis CATA menunjukkan bahwa kayu manis memberikan atribut sensori dominan berupa aroma pedas dan hangat sekaligus efektif menutupi bau amis. Mastic menghasilkan aroma herbal yang menyenangkan seperti pinus dan makin mengurangi intensitas bau. Kombinasi keduanya memberikan efek saling melengkapi dan meningkatkan atribut sensori. Sampel yang di-masking menunjukkan penurunan parameter oksidasi, minyak mata tuna dengan perlakuan masking kayu manis memiliki nilai oksidasi terendah dengan FFA sebesar 0,53%, PV 6,59 meq/kg, AnV 8,97 meq/kg, dan totox 22,15 meq/kg. Temuan ini menunjukkan bahwa kayu manis dan mastic dengan konsentrasi 10% adalah agen masking alami yang efektif untuk meningkatkan kualitas sensori dan stabilitas oksidatif minyak mata tuna untuk aplikasi pangan.
Diseminasi Teknologi Pembuatan Konsentrat Protein Ikan dan Aplikasinya Pada Produk Kukis di Kabupaten Wonogiri Santoso, Joko; Trilaksani, Wini; Riyanto, Bambang; Ramadhan, Wahyu; Tarman, Kustiariyah; Arivai Santosae, Zacky; Widiarsyah, Farel; Heri Suseno, Sugeng; Arafah, Purnama
Bambu Laut: Jurnal Pengabdian Masyarakat VOLUME 1, NOMOR 2, OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/bambulaut.v1i2.37322

Abstract

Keberadaan Bendungan Serbaguna Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar khususnya sebagai area budidaya ikan.  Pemanfaatan ikan di sekitar bendungan masih terbatas dalam bentuk olahan digoreng dan dibakar. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat sekitar waduk terkait produk olahan ikan masih terbatas, karena belum adanya produk bernilai tambah dari pengolahan ikan yang dijual.  Melalui program pengabdian masyarakat dosen pulang kampung, maka dilakukan diseminasi teknologi pengolahan ikan dalam bentuk konsentrat protein ikan dan aplikasinya pada produk kukis.  Kegiatan diseminasi dilakukan di Aula Alami Sayang Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri pada Kamis 25 Juli 2024. Sebanyak 30 peserta ikut dalam kegiatan ini yang berasal dari 2 polakshar yaitu Rejo Makmur sebanyak 20 orang dan Alfatah sebanyak 10 orang.  Peserta dipandu instruktur berhasil membuat Cashew London Cookies dan Garlic Cheese Cookies yang diperkaya dengan  konsentrat protein ikan. Hasi uji sensori hedonik yang dilakukan peserta, penambahan konsentrat protein ikan pada Cashew London Cookies meningkatkan nilai penerimaan panelis pada semua parameter (kenampakan, warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan).  Sebaliknya penambahan konsentrat protein ikan pada Garlic Cheese Cookies menurunkan nilai penerimaan panelis pada semua parameter. Materi pelatihan yang disampaikan dipahami dengan baik oleh peserta dengan meningkatnya nilai post-test dibandingkan dengan pre-test dengan rata-rata nilai pre-test 86,67 dan nilai post-test 95,67.
Implementasi Konsentrat Protein Ikan Sebagai Akselerasi Kualitas Gizi Produk Kerupuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Wonogiri Santoso, Joko; Riyanto, Bambang; Trilaksani, Wini; Tarman, Kustiariyah; Ramadhan, Wahyu; Santosae, Zacky Arivai; Tiftazani, M. Haekal; Widiarsyah, Farel; Hidayati, Aulia
Bambu Laut: Jurnal Pengabdian Masyarakat VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/bambulaut.v2i2.47136

Abstract

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur. Bendungan tersebut mempunyai banyak fungsi, salah satunya sebagai tempat budidaya ikan, dengan jenis ikan dominan adalah nila, patin dan mas, dan tawes. Meningkatnya produksi ikan budidaya khususnya nila, diperlukan pemahaman kepada masyarakat mengenai diversifikasi olahan hasil perikanan untuk meningkatkan nilai tambah. Melalui program pengabdian masyarakat dosen pulang kampung tahun 2025, maka dilakukan akselerasi kualitas gizi yaitu pembuatan konsentrat protein ikan (KPI) dan aplikasinya pada kerupuk. Kerupuk dipilih sebagai model produk intervensi gizi karena digemari oleh semua kalangan usia termasuk anak-anak. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Selasa, 29 Juli 2025 yang berlokasi di Balai Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Peserta pelatihan berjumlah 30 orang yang berasal dari anggota Polakshar Rejo Makmur. Peserta diberikan pemahaman materi mengenai KPI, kerupuk ikan dan kerupuk KPI, serta pratik pembuatan kedua kerupuk tersebut. Peserta dipandu instruktur berhasil membuat kerupuk ikan dan kerupuk KPI serta melakukan uji sensori hedonik. Hasil uji sensori hedonik menunjukkan bahwa peserta yang juga sebagai panelis lebih menyukai kerupuk KPI dibandingkan dengan kerupuk ikan dengan nilai rata-rata keseluruhan masing-masing 7,63 dan 7,07. Kerupuk KPI secara uji sensori telah sesuai dengan SNI 8272:2016 (Standard Kerupuk Ikan, Udang, dan Moluska). Kerupuk KPI berpotensi sebagai camilan dan lauk pada program Makan Bergizi Gratis (MGB), serta mampu mendukung pencapaian Asta Cita khususnya Cita-2 tentang swasembada pangan, Cita-5 tentang meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan Cita-6 membangun dari desa dan dari bawah.
Effect of Different Papain Concentrations on Yield and Quality of Tuna Eye Oil Trilaksani, Wini; Nurhayati, Tati; Santoso, Joko; Riyanto, Bambang; Fauziah, Silva; Sinulingga, Fahri
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 17 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v17i2.57637

Abstract

Graphical Abstract Highlight Research Innovative Use of By-Products: The study explores the use of tuna eye by-products, a rich source of docosahexaenoic acid (DHA), to reduce reliance on imported fish oil and promote sustainable utilization of fishery waste. Enhanced Extraction Methodology: Enzymatic extraction using papain at optimal concentrations significantly improves the yield and quality of tuna eye oil, achieving up to six times higher yield compared to other methods. Nutritional and Quality Benefits: The extracted oil demonstrated low Index of Atherogenicity (IA) and Index of Thrombogenicity (IT), indicating its potential as a heart-healthy dietary supplement, with DHA and EPA concentrations well preserved. Environmental and Safety Advantages: The enzymatic process is solvent-free, minimizing environmental impact and ensuring consumer safety, while also addressing challenges posed by extended sample storage during the COVID-19 pandemic. Abstract Docosahexaenoic acid (DHA), a crucial omega-3 fatty acid, plays a vital role in neurodevelopment and cardiovascular health. Indonesia relies heavily on imported fish oil, despite its significant potential in underutilized by-products like tuna eyes. This study investigates the optimization of papain enzyme concentration for enzymatic extraction of DHA-rich oil from tuna eyes, aiming to enhance yield and maintain quality. Using 1% papain at 55°C for 1 hour, the optimized process achieved an oil yield of 8.59 ± 0.69%, six times higher than cold extraction without enzymes. The extracted oil exhibited high oxidative stability with low Index of Atherogenicity (IA: 0.38–0.40) and Index of Thrombogenicity (IT: 0.20–0.21), while DHA content remained well-preserved at 27.82%. This method also demonstrated the capability to maintain oil quality even after prolonged storage during the COVID-19 pandemic. Compared to conventional methods, enzymatic extraction provides a sustainable and efficient alternative by reducing chemical solvent use, minimizing environmental impact, and maximizing the utilization of fishery by-products. These findings offer a scalable solution for producing high-value omega-3 oils, contributing to global dietary needs and promoting sustainability in the fishery industry.
FORMULATION DEVELOPMENT OF A PREGNANCY SUPPLEMENT BASED ON TUNA EYE OIL USING MIXTURE DESIGN: PENGEMBANGAN FORMULASI SUPLEMEN KEHAMILAN BERBASIS MINYAK IKAN MATA TUNA MENGGUNAKAN MIXTURE DESIGN Trilaksani, Wini; Fauziah, Silva; Syahfitri, Utami Dyah; Riyanto, Bambang
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 3 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.244-254

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem with a high prevalence in Indonesia, with inadequate intake of protein and DHA during pregnancy being among the primary causes. This study aims to develop and optimize a pregnancy supplement formulation based on tuna eye oil and katsuobushi protein hydrolysate using a mixture design approach. The research stages included the extraction and characterization of fish oil from tuna eyeballs, the enzymatic hydrolysis of katsuobushi protein using papain, and the formulation of an emulsion using egg yolk as the emulsifier. Optimization was conducted using a simplex-lattice {3,1} design with axial points via Minitab 19 software. The optimal formulation consisted of 40.40% tuna eye oil, 31.02% katsuobushi protein hydrolysate, and 28.58% egg yolk, resulting in a pH of 4.29 and a viscosity of 3,880 cPs. The final product delivered 210 mg DHA per day, fulfilling the recommended daily intake for pregnant women. Nutritional profile and microbial safety tests also met established standards. These findings highlight the potential of tuna eye oil and katsuobushi-based supplements as an innovative nutritional intervention for stunting prevention.
HUBUNGAN PANJANG-BERAT, POLA PERTUMBUHAN, FAKTOR KONDISI IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DI KEPULAUAN KEI, MALUKU, INDONESIA Tapotubun, Elizabeth Juleny; Riyanto, Mochammad; Wahju, Ronny Irawan; Trilaksani, Wini; Uju, Uju; Picaulima, Simon Marsholl
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 17, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.17.1.2025.15 - 21

Abstract

Potensi ikan layang di perairan Kepulauan Kei menunjukan peluang signifikan sebagai sumberdaya perikanan bernilai ekonomi tinggi dengan metode penangkapan menggunakan alat tangkap pukat cincin, bagan dan pancing tonda. Purseine memungkinkan penangkapan dalam jumlah besar secara efisien, sedangkan bagan dan pancing tonda memberikan alternatif bagi nelayan dengan tingkat selektifitas yang berbeda. Meskipun potensi tangkapan cukup besar, eksploitasi berlebihan dapat mengancam kelestarian stok ikan layang dan ekosistem laut setempat. Oleh karena itu, keberlanjutan sumber daya ikan layang perlu dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola pertumbuhan, faktor kondisi, dan tingkat penangkapan perikanan ikan layang yang didaratkan di Ohoi Sathean,  Selayar, Namar, Dian Pulau, Dunwahan, Ohoiren, Mastur dan Banda ely di Kepulauan Kei dari Desember 2023 hingga Mei 2024. Data primer dikumpulkan melalui survei lapangan dengan pengamatan langsung  terhadap 502 ekor sampel secara acak, data sekunder mengenai hasil tangkapan dan usaha penangkapan selama lima tahun terakhir dikumpulkan dari nelayan melalui wawancara dengan Teknik purposive sampling. Analisis meliputi distribusi panjang ikan, hubungan panjang-berat (nilai b = 2,36 menunjukan pertumbuhan alometrik negatif), faktor kondisi (K = 1,00–1,08 menandakan kondisi fisiologis kurang optimal), tingkat penangkapan serta daerah penangkapan. Tingkat penangkapan tertinggi ditemukan pada pukat cincin dengan fluktuasi selama 6 tahun terakhir, bagan dan pancing tonda relatif stabil. Hubungan upaya penangkapan terhadap tingkat penanngkapan menghasilkan nilai determinasi (R²) = 0,5275 dengan persamaan regresi Tingkat Penangkapan (CPUE) = 2332,8 - 0,5098E, yang menunjukkan hubungan negatif antara peningkatan upaya tangkap dengan hasil per unit usaha. Temuan ini menjadi dasar ilmiah untuk kebijakan pengelolaan perikanan layang berkelanjutan di Kepulauan Kei.
Diversifikasi dan Pengembangan Produk Hasil Samping Industri Rajungan: Pemberdayaan Masyarakat Mini Plant di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah Trilaksani, Wini; Bambang, Bambang; Ramadhan, Wahyu; Santoso, Joko; Santosa, Zacky Ariviaie; Bambang , Bambang
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.1.94-101

Abstract

The crab canning industry in Pemalang Regency has been built for over three decades and has become the largest in Indonesia, with 13 mini-plant units. Boiling and stripping are the main activities that produce a large amount of waste, causing pollution. The crab waste currently utilized by the local community as animal feed. Therefore, disseminating knowledge and skills regarding diversification and product development is necessary. The training aimed to deliver knowledge and skills concerning diversification and development of products for the mini-plant in Pemalang. Training consists of pre-activities, delivery of innovative content, development of various by-products, and evaluation. The innovative topic includes handling and potential use as instant food, snacks, seasoning, nova ingredients, and other non-food products. Diversification includes the innovation of traditional community-based products (tempe rajungan (teraja) and abon vegetable rajungan anaraja), innovation of regionally processed products ("cactus crab" similar to the typical snack of Pemalang "ogel ogel"), instant and seasoning as well (soup cream, petis, and souce). The response rate/change in knowledge and skill attitudes is classified as very high, ranging from 70% to 100%. The post-activity evaluation after three months, a processors and marketers group (Poklasar) of various processed products named "Gira Sari," with the primary production of snacks for souvenirs. Local extension workers accompany the Gira Sari Group in the activity. Challenges such as non-standard utensils, raw materials, packaging, lack of business strategy knowledge, and financial analysis require immediate solutions.
Ekstraksi dan determinasi karakteristik kolagen gelembung renang ikan lencam (Lethrinus lentjan): Extraction and determination characteristics of swim bladder collagen in pink ear emperor fish (Lethrinus lentjan) Sakinah, Aula; Trilaksani, Wini; Nurhayati, Tati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.45529

Abstract

Ekspor filet ikan lencam yang terus meningkat di Indonesia menyebabkan peningkatan pada jumlah hasil samping produksi, salah satunya gelembung renang. Gelembung renang ikan merupakan sumber alternatif kolagen yang telah menarik minat ilmuwan dan industri untuk diaplikasikan di berbagai sektor kesehatan, farmasi, dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio bahan dan pelarut serta waktu yang optimal pada tahap praperlakuan dalam ekstraksi kolagen dari gelembung renang ikan lencam. Penelitian dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu optimasi praperlakuan sampel menggunakan larutan NaOH dengan lama waktu yang berbeda, ekstraksi dengan rasio bahan dan pelarut asam asetat dan penambahan enzim papain, dan karakterisasi kolagen gelembung renang ikan lencam. Analisis komponen gelembung renang ikan lencam meliputi proksimat, asam amino, dan protein terlarut. Analisis kualitas kolagen meliputi proksimat, asam amino, pengukuran warna, derajat putih, pH, pita protein, dan gugus fungsi. Kondisi praperlakuan terbaik didapat pada gelembung renang ikan lencam yang direndam NaOH 0,1 M selama 8 jam. Ekstrasi kolagen gelembung renang ikan lencam terbaik, yaitu rasio 1:30 (b/v) larut enzim papain (PaSC) sebesar 28,88±0,71% selama 48 jam. Kandungan protein mencapai 92,56±0,12%, derajat putih 97,86%, nilai pH 6,64, kandungan hidroksiprolina sebesar 79,32 mg/g, glisina 293,35 mg/g, dan prolina 102,57 mg/g sebagai asam amino penciri kolagen. Hasil deteksi gugus fungsi menunjukkan adanya gugus fungsi amida I, II, III, A, dan B serta rantai α1 dan α2 . Pola protein kolagen terdeteksi pada kisaran molekul 100-250 kDa yang mengindikasikan kolagen tipe I.
Efektivitas jenis adsorben pada pemurnian bertingkat minyak mata tuna kaya DHA: Effectiveness of adsorbent type on graded purification of DHA-rich tuna eye oil Fauziah, Silva; Trilaksani, Wini; Nurhayati, Tati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.48865

Abstract

Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan asam lemak omega-3 pada minyak ikan yang berperan penting dalam perkembangan otak dan retina. Minyak ikan kaya DHA belum diproduksi secara massal di Indonesia. Mata tuna yang menjadi hasil samping industri perikanan dapat menjadi sumber potensial DHA dan eicosapentaenoic acid (EPA). Minyak mata tuna dengan karakteristik tinggi DHA dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) rentan mengalami oksidasi, sehingga proses pemurnian perlu dilakukan untuk menghilangkan pengotor penyebab oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan pemurnian terbaik melalui parameter mutu minyak ikan guna menghasilkan minyak mata tuna dengan penurunan pengotor yang maksimal. Minyak mata tuna diperoleh melalui ekstraksi secara sentrifugasi. Minyak yang dihasilkan selanjutnya dimurnikan dengan beberapa tingkatan perlakuan permurnian, yaitu netralisasi (N1), netralisasi bleaching (N1B1), netralisasi bleaching netralisasi (N1B1N2), dan netralisasi bleaching netralisasi bleaching (N1B1N2B2). Pemurnian menggunakan jenis adsorben yang berbeda, yakni alumina aktif 8%, arang aktif 10%, dan magnesol XL 5%. Parameter yang dianalisis meliputi asam lemak bebas (FFA), bilangan asam, bilangan peroksida, anisidin, dan total oksidasi (TOTOX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis adsorben dan perbedaan tingkat ekstraksi berpengaruh secara nyata (p<0,05) terhadap bilangan peroksida, bilangan anisidin, total oksidasi, asam lemak bebas dan bilangan asam. Perlakuan dengan tingkat pemurnian N1B1N2B2 dengan adsorben magnesol XL 5% merupakan perlakuan terbaik. Proses pemurnian menghasilkan penurunan paramater oksidasi mencapai 50-80% meskipun minyak yang dihasilkan masih belum sesuai standar.
Peningkatan stabilitas oksidatif minyak mata tuna dengan metode purifikasi dan penambahan natural astaxanthin (NAst) : Improvement of oxidative stability of tuna eyes oil by purification methods and natural astaxanthin (NAst) addition Nurmaida, Nurmaida; Ibrahim, Bustami; Trilaksani, Wini
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i2.48961

Abstract

Minyak ikan merupakan sumber nutrisi asam lemak tak jenuh ganda, khususnya eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5 n-3) dan docosahexaenoic acid (DHA, C22:6 n-3) yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Mata tuna mengandung DHA yang tinggi dan unggul, sehingga dapat diolah menjadi minyak mata tuna. Kekurangan minyak mata tuna adalah mudah mengalami kerusakan oksidatif. Astaxanthin sebagai pigmen karotenoid memiliki aktivitas antioksidan kuat dan menghambat peroksidasi lipid penyebab kerusakan oksidatif. Tujuan penelitian ini menentukan konsentrasi terbaik penambahan astaxanthin pada minyak mata tuna hasil permurnianPemurnian minyak mata tuna dilakukan melalui netralisasi dengan NaOH 16oBe, dilanjutkan dengan bleaching menggunakan magnesol 5%. Minyak mata tuna hasil pemurnian, dicampur dengan astaxanthin kulit udang pada konsentrasi berbeda, yaitu 0; 0,2: 0,4: dan 0,6%. Parameter yang dianalisis meliputi asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan p-anisidin, dan total oksidasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa purifikasi dengan netralisasi NaOH 16oBe dan bleaching magnesol 5% memiliki nilai asam lemak bebas 0,33±0,08%, bilangan peroksida 4,12±0,82 meq/kg, p-Anisidin 2,83±0,22 meq/kg, dan total oksidasi 11,08±1,62 meq/kg. Astaxanthin memiliki nilai IC50 14,14 ppm. Perlakuan penambahan astaxanthin terbaik adalah konsentrasi 0,6% dengan nilai asam lemak bebas 1,03±0,05%, bilangan peroksida 8,08±0,14 meq/kg, bilangan p-Anisidin 9,12±0,02 meq/kg; dan total oksidasi 25,29±0,31 meq/kg terkecil selama 60 hari penyimpanan. Purifikasi dan penambahan natural astaxanthin mampu memperbaiki kualitas mutu dan stabilitas minyak mata tuna selama penyimpanan.
Co-Authors - Suryahadi . Nurjanah . Uju . Uju Aditya Bayu Hanura Aida Vitayala S Hubeis Anabokay, Rolen Yaldivilmon Anak Agung Gede Sugianthara Anna C. Erungan Arafah, Purnama Arfin Ramadhan Arivai Santosae, Zacky Auzi Asfarian Bahukeling, Trukan Sri Bambang , Bambang Bambang - Riyanto Bambang Bambang Bambang Riyanto Bambang Riyanto Bambang Riyanto Bhatara Ayi Meata Bustami Ibrahim Bustami Ibrahim Cahyuning Isnaini, Cahyuning Christy Desta Pratama Daniel R Monintja Deny Tri Prastyo Desniar - - Deswati, Ratih Dewi Mutamimah Dewi Setiyowati Gadi Dita Masluha Eko Ruddy Cahyadi elizabeth juleny tapotubun Ella Salamah Emma Masruroh Fadli, Rizki Fahri Sinulingga Fauziah, Silva Fery Kurniawan Fransiska R Zakaria Frets Jonas Rieuwpassa Gauzi, Sami Gevbry Ranti Ramadhani Simamora Gressty Sari Br Sitepu Hari Cahyono Herlan Widya Utama Hery Susanto Hidayati, Aulia Huriyah, Siti Balqis Ikram Abi Hamzah Kurniawan Ima Hani Setiawati Immatul Ulya Indra Jaya Irawan, Azizah Septiyani Iriani Setyaningsih Irzal Effendi Joko Santoso Kartika, I Wayan Darya Ketut Adnyane Mudite Kustiariyah Tarman La Ode Fitradiansyah Lianny Eka Susyiana Linthin, Retno Dwiputri Litaay, Dr. Christina Luky Adrianto M Hubeis Ma'mun Sarma Maglory Siburian Makatita, Suciarti Mala Nurilmala MARIA BINTANG Maria Ivan Budju Niga Mirza Gulam Ahmad Mochammad Riyanto Mohammad Zaenuri Mubariq Ahmad Muhamad Zidan Rahmat Muhammad Nabil Muhammad Syamsun Musa Hubeis Nikmawatisusanti Yusuf Nindya Hambar Wasisto Ninik Purbosari Nur’afni Rahmaeni Nurcomariah Nurjanah Nurmaida Nurmaida, Nurmaida Oktariza, Wawan Patmawati Patmawati Picaulima, Simon M. Pipih Suptijah Pramono, Titus Ria Fahleny Rifki Prayoga Aditia Rika Lestari Ronny I. Wahju Ruddy Suwandi safrina dyah hardiningtyas Sakinah, Aula Santiara Putri Pramestia Santosa, Zacky Ariviaie Santosae, Zacky Arivai sapanli, kastana Satya Mardi Sau, Fatimah Setiawan, Williandi Silva Fauziah Sinulingga, Fahri Siti Nurbaity Kartika Apriani Siti Rahayu Nadhiroh Sofyan Rahman Sri Purwaningsih Stevi Imelda Murniati Wodi Stevy Imelda Murniati Wodi Subakir, Andi Agus Sugeng Heri Suseno Syahfitri, Utami Dyah Taryono TATI NURHAYATI Tiftazani, M. Haekal Tri Wahyuningsih Tri Wiji Nurani Tridoyo Kusumastanto Uju Uju Uju Uju Uju Uju Umi Muawanah Utami Dyah Syafitri Utami, Rahmadiana Vatin Tri Gentini Vegatarani Aulia Azzahra Wa Ode Nur Asma La Dia Nur Wahyu Ramadhan Wahyu Ramadhan Widati Fatmaningrum Widiarsyah, Farel William Vito Krisnawan Wulandari, Ayu Septi Yefni Widria Yopi Nurdiansyah