Wini - Trilaksani
Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Jalan Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat Telepon (0251) 8622915, Faksimili (0251) 8622916

Published : 74 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan produk sambal roa inovatif melalui formulasi undur-undur laut: The development of innovative sambal roa product through mole crab formulation Bambang Riyanto; Utami Dyah Syafitri; Wini Trilaksani; Immatul Ulya
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i2.44396

Abstract

Sambal roa is one of the typical nusantara sauces with a distinctive taste and aroma of roa fish smoked using traditional methods. The decreasing production of roa fish demands innovation in its product development. Mole crab is a potential substitute ingredient because it has a crustacean/rebon taste similar to shrimp paste, as well as carotenoid content that can act as a natural dye. This innovation requires accurate formulation. This study aimed to develop an innovative sambal roa product through the formulation of chili, smoked roa fish, and mole crab using an I-optimal mixture amount design. The study included modification, production, and descriptive sensory testing of sambal roa, optimization of the sambal roa formulation with mole crab, and comparison between mole crab-sambal roa and commercial sambal roa. The sambal roa formula is based on a total mixture amount of 150 g with a proportion of chili of 40%-70%, smoked roa fish of 20%-30%, and mole crab of 35%-50%. Optimal acceptability was achieved with chili 40%, 21.68% smoked roa fish, and mole crab 38.32%. The characteristics of the innovative sambal roa with the formulation of chili, smoked roa fish, and mole crab are in the form of paste, have a viscosity of 9.547±948.54 cP, an orange-red color with L*:19.64±0.76, a*:17.58±0.80, and b*:22.75±0.68. The distinctive crustacean aroma (mole crab) can be sensed, and it has a spicy sensation with a capsaicin content of 701.78±0.028 ppm, protein content of 11.32±0.007%, fat content of 15.28±0.049%, water activity (Aw) of 0.84±0.0001, and total bacterial colonies of 6.3 ×10²±1.90 colonies/g.
Ekstraksi dan determinasi karakteristik kolagen gelembung renang ikan lencam (Lethrinus lentjan): Extraction and determination characteristics of swim bladder collagen in pink ear emperor fish (Lethrinus lentjan) Aula Sakinah; Wini Trilaksani; Tati Nurhayati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 26 No 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.45529

Abstract

Ekspor filet ikan lencam yang terus meningkat di Indonesia menyebabkan peningkatan pada jumlah hasil samping produksi, salah satunya gelembung renang. Gelembung renang ikan merupakan sumber alternatif kolagen yang telah menarik minat ilmuwan dan industri untuk diaplikasikan di berbagai sektor kesehatan, farmasi, dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio bahan dan pelarut serta waktu yang optimal pada tahap praperlakuan dalam ekstraksi kolagen dari gelembung renang ikan lencam. Penelitian dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu optimasi praperlakuan sampel menggunakan larutan NaOH dengan lama waktu yang berbeda, ekstraksi dengan rasio bahan dan pelarut asam asetat dan penambahan enzim papain, dan karakterisasi kolagen gelembung renang ikan lencam. Analisis komponen gelembung renang ikan lencam meliputi proksimat, asam amino, dan protein terlarut. Analisis kualitas kolagen meliputi proksimat, asam amino, pengukuran warna, derajat putih, pH, pita protein, dan gugus fungsi. Kondisi praperlakuan terbaik didapat pada gelembung renang ikan lencam yang direndam NaOH 0,1 M selama 8 jam. Ekstrasi kolagen gelembung renang ikan lencam terbaik, yaitu rasio 1:30 (b/v) larut enzim papain (PaSC) sebesar 28,88±0,71% selama 48 jam. Kandungan protein mencapai 92,56±0,12%, derajat putih 97,86%, nilai pH 6,64, kandungan hidroksiprolina sebesar 79,32 mg/g, glisina 293,35 mg/g, dan prolina 102,57 mg/g sebagai asam amino penciri kolagen. Hasil deteksi gugus fungsi menunjukkan adanya gugus fungsi amida I, II, III, A, dan B serta rantai α1 dan α2 . Pola protein kolagen terdeteksi pada kisaran molekul 100-250 kDa yang mengindikasikan kolagen tipe I.
Efektivitas jenis adsorben pada pemurnian bertingkat minyak mata tuna kaya DHA: Effectiveness of adsorbent type on graded purification of DHA-rich tuna eye oil Silva Fauziah; Wini Trilaksani; Tati Nurhayati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 27 No 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.48865

Abstract

Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan asam lemak omega-3 pada minyak ikan yang berperan penting dalam perkembangan otak dan retina. Minyak ikan kaya DHA belum diproduksi secara massal di Indonesia. Mata tuna yang menjadi hasil samping industri perikanan dapat menjadi sumber potensial DHA dan eicosapentaenoic acid (EPA). Minyak mata tuna dengan karakteristik tinggi DHA dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) rentan mengalami oksidasi, sehingga proses pemurnian perlu dilakukan untuk menghilangkan pengotor penyebab oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan pemurnian terbaik melalui parameter mutu minyak ikan guna menghasilkan minyak mata tuna dengan penurunan pengotor yang maksimal. Minyak mata tuna diperoleh melalui ekstraksi secara sentrifugasi. Minyak yang dihasilkan selanjutnya dimurnikan dengan beberapa tingkatan perlakuan permurnian, yaitu netralisasi (N1), netralisasi bleaching (N1B1), netralisasi bleaching netralisasi (N1B1N2), dan netralisasi bleaching netralisasi bleaching (N1B1N2B2). Pemurnian menggunakan jenis adsorben yang berbeda, yakni alumina aktif 8%, arang aktif 10%, dan magnesol XL 5%. Parameter yang dianalisis meliputi asam lemak bebas (FFA), bilangan asam, bilangan peroksida, anisidin, dan total oksidasi (TOTOX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis adsorben dan perbedaan tingkat ekstraksi berpengaruh secara nyata (p<0,05) terhadap bilangan peroksida, bilangan anisidin, total oksidasi, asam lemak bebas dan bilangan asam. Perlakuan dengan tingkat pemurnian N1B1N2B2 dengan adsorben magnesol XL 5% merupakan perlakuan terbaik. Proses pemurnian menghasilkan penurunan paramater oksidasi mencapai 50-80% meskipun minyak yang dihasilkan masih belum sesuai standar.
Peningkatan stabilitas oksidatif minyak mata tuna dengan metode purifikasi dan penambahan natural astaxanthin (NAst) : Improvement of oxidative stability of tuna eyes oil by purification methods and natural astaxanthin (NAst) addition Nurmaida Nurmaida; Bustami Ibrahim; Wini Trilaksani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 27 No 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i2.48961

Abstract

Minyak ikan merupakan sumber nutrisi asam lemak tak jenuh ganda, khususnya eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5 n-3) dan docosahexaenoic acid (DHA, C22:6 n-3) yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Mata tuna mengandung DHA yang tinggi dan unggul, sehingga dapat diolah menjadi minyak mata tuna. Kekurangan minyak mata tuna adalah mudah mengalami kerusakan oksidatif. Astaxanthin sebagai pigmen karotenoid memiliki aktivitas antioksidan kuat dan menghambat peroksidasi lipid penyebab kerusakan oksidatif. Tujuan penelitian ini menentukan konsentrasi terbaik penambahan astaxanthin pada minyak mata tuna hasil permurnianPemurnian minyak mata tuna dilakukan melalui netralisasi dengan NaOH 16oBe, dilanjutkan dengan bleaching menggunakan magnesol 5%. Minyak mata tuna hasil pemurnian, dicampur dengan astaxanthin kulit udang pada konsentrasi berbeda, yaitu 0; 0,2: 0,4: dan 0,6%. Parameter yang dianalisis meliputi asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan p-anisidin, dan total oksidasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa purifikasi dengan netralisasi NaOH 16oBe dan bleaching magnesol 5% memiliki nilai asam lemak bebas 0,33±0,08%, bilangan peroksida 4,12±0,82 meq/kg, p-Anisidin 2,83±0,22 meq/kg, dan total oksidasi 11,08±1,62 meq/kg. Astaxanthin memiliki nilai IC50 14,14 ppm. Perlakuan penambahan astaxanthin terbaik adalah konsentrasi 0,6% dengan nilai asam lemak bebas 1,03±0,05%, bilangan peroksida 8,08±0,14 meq/kg, bilangan p-Anisidin 9,12±0,02 meq/kg; dan total oksidasi 25,29±0,31 meq/kg terkecil selama 60 hari penyimpanan. Purifikasi dan penambahan natural astaxanthin mampu memperbaiki kualitas mutu dan stabilitas minyak mata tuna selama penyimpanan.
Karakteristik fisikokimia tablet berbasis mikrokapsul minyak mata tuna dan spirulina: Evaluation of physicochemical characteristics of tuna’s eye oil microcapsule-spirulina tablets Fahri Sinulingga; Wini Trilaksani; Iriani Setyaningsih
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 27 No 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.49473

Abstract

Omega-3 is very important for preventing the effects of decreased intelligence. The limitation of omega-3 is that it is highly susceptible to oxidation, which necessitates the inclusion of additional substances with antioxidant properties. Spirulina platensis can be used to prevent the oxidation of omega-3 in the form of dry dosages. The objective of this study was to identify the optimal formulation for incorporating microcapsules of tuna eye oil and S. Platensis in the production of tablets by considering physicochemical parameters, peroxide value, and water activity. The present study encompasses three distinct phases: extraction and encapsulation of tuna eye oil, cultivation of S. platensis, and formulation of tablets using the compression method. Treatments involving the tablet formula were classified into four distinct categories: F1 (containing 300 mg of tuna eye oil microcapsules and 140 mg of vitamin C), F2 (comprising 280 mg of tuna eye oil microcapsules and 160 mg of Spirulina culture), F3 ( 300 mg of tuna eye oil microcapsules and 140 mg of Spirulina culture), and F4 (containing 300 mg of tuna eye oil microcapsules and 140 mg of commercial Spirulina). The examination demonstrated that the eye oil derived from tuna satisfied the criteria for fish oil quality, with an acid value of 0.26±0.01 mg KOH/g, a peroxide value of 4.07±0.25 meq/kg, an anisidine value of 8.21±0.15 meq/kg, and a total oxidation value of 16.35±0.18 meq/kg, as well as a microencapsulation efficiency of 91.14%. The cultivation method employed in this study also ensured that the resulting Spirulina met the acceptable quality standards. The dry Spirulina had a water content of 9.02±0.07%, an ash content of 6.24±0.06%, a protein content of 57.55±0.21%, a fat content of 2.07±0.02%, and a carbohydrate content of 25.12±0.16%. The F3 tablet formulation was the most effective treatment, with physical properties that met the standards for tablet quality. It has a firmness value of 0.55%, disintegration time of less than 12 min, and fat content of 13.57%. The F3 formula demonstrated greater stability with respect to peroxide value and water activity during the storage period than the other formulas.
Karakteristik papain soluble collagen gelembung renang ikan manyung dengan variasi praperlakuan alkali dan rasio ekstraktan: Characterization of papain-soluble collagen from swim bladder sea catfish with variations in alkali pretreatment and extractant ratio Rahmadiana Utami; Wini Trilaksani; Safrina Dyah Hardiningtyas
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 27 No 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.49968

Abstract

Kolagen merupakan biomaterial penting pada beberapa industri di Indonesia, namun pemenuhan kebutuhannya masih mengandalkan impor. Transformasi hasil samping gelembung renang ikan manyung (Arius thalassinus) sebagai sumber kolagen. Optimalisasi proses ekstraksi kolagen menjadi penting diteliti dalam meningkatkan rendemen. Faktor ekstraksi yang memengaruhi antara lain waktu pra-perlakuan alkali dan rasio sampel dan ekstraktan. Penelitian ini bertujuan menentukan waktu perendaman alkali terbaik dalam menghilangkan protein non-kolagen dan mengevaluasi pengaruh perbedaan jenis alkali pada pra-perlakuan serta rasio sampel dan ekstraktan dalam menghasilkan kolagen gelembung renang ikan manyung. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pertama penentuan waktu perendaman terbaik dalam larutan alkali (KOH), dan kedua ekstraksi papain soluble collagen selama 48 jam dengan variasi alkali (KOH dan NaOH 0,05 M) dan rasio sampel dan ekstraktan (1:10;1:20;1:30 b/v). Ekstraktan yang digunakan adalah enzim papain 5.000 U/g dalam asam asetat 0,5 M. Parameter yang dianalisis meliputi proporsi ikan, proksimat, asam amino, konsentrasi protein, rendemen, stabilitas termal, gugus fungsi, berat molekul, dan zeta potensial. Hasil menunjukkan bahwa gelembung renang ikan manyung memiliki proporsi 4,08%, kadar protein 33,58±0,11%, asam amino penciri prolina 29,2 mg/g, alanina 28,9 mg/g dan hidroksiprolina 18,18 mg/g. Waktu perendaman terbaik dalam larutan KOH adalah 6 jam. Perlakuan terbaik untuk ekstraksi papain soluble collagen yakni menggunakan pra-perlakuan alkali menggunakan NaOH selama 6 jam dengan rasio sampel dan ekstraktan 1:20 (b/v). Rendemen kolagen yang diperoleh sebesar 35,31±0,65% dengan karakteristik gugus amida (A, B, I, II, III), pola elektroforesis (α1,α2, β), suhu transisi maksimum 33,06°C dan zeta potensial +32 mV.
Manfaat Penerapan Standar pada Perusahaan Tuna di DKI Jakarta Linthin, Retno Dwiputri; Zakaria, Fransiska R; Trilaksani, Wini
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 13 No. 1 (2018): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.92 KB) | DOI: 10.29244/mikm.13.1.39-45

Abstract

Tuna is one of the most valuable fishery commodities produced in Indonesia. In a great measure of tuna production in Indonesia is exported to several destination countries such as Japan, the European Union and America. The demand for tuna in Japan and the United States from year to year has never decreased. Furthermore, the role of tuna industry from time to time is increasingly important and strategic, especially in sustaining the nation's economy as tuna plays an important role in many people’s health in which Tuna provides high quality protein. In terms of sustainable tuna consumption, valuable creative activities (VCA) is required to be formulated, so all resources (tangible, intangible, human resources) are able to produce prime fishery products that have high quality standard and high value content, competent, safe, traceable, both nationally and internationally. The Prime fishery products are able to be produced if the fishery industry successfully applies several standards both national and international such as ISO, SNI, CODEX, and standards from importers. In terms of applying those standards, it is worth reviewing few of benefits of standard implementation. Associated with the standards applied by the company, there are studies of the benefits of standard implementation in tuna industry in Muara Baru, DKI Jakarta. The purpose of this study was to assess the benefits of standard implementation in tuna companies. The method used was descriptive and it uses several tests including profitability ratio analysis (net profit margin, return on asset, return on equity, profit margin). The results of this study are that both companies had implemented the standard well, standard understanding by both companies still exist different, while from the financial sector the company was able to increase profits
Strategi Pengembangan Usaha dan Pemasaran Benih Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus) Dengan Sistem Jejaring pada Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Provinsi Jawa Barat Pramono, Titus; Suryahadi, -; Trilaksani, Wini
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 14 No. 1 (2019): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.747 KB) | DOI: 10.29244/mikm.14.1.15-23

Abstract

The production of Siam-catfish (Pangasianodon hypopthalmus) seeds in Subang, West Java can not meet the market demand yet. The production of Siam-catfish seeds need to be improved especially by the main supplier namely the North Branch of Marine and fisheries service of West Java province (CDKPWU) with a partnership pattern between core and plasma. The purposes of this study were to identify internal and external factors that influence the marketing of Siam-catfish seeds with a network system between CDKPWU and partners, to identify advantages and disadvantages in the network process that occurs between CDKPWU and the partners, and trying to develop the most effective business and marketing srategy of Siam-catfish seeds in order to reach maximum output and outcome. The methods used in this study were as follows: (1) Valuable, Rare, Imitate to Cost and Organized Analysis (VRIO), (2) Political-Legal, Economic, Social, Technology  Analysis (PEST), (3) Internal Factor Evaluation Matrix (IFE), (4) External Factor Evaluation Matrix (EFE), (5) Internal External (IE) Matrix, (6) Analysis of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) and (7) Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Analysis. The result of IFE and EFE matrix indicated that the company's position was stable in response to external situation. The total score of IFE matrix was 3.38, indicating that the strength of CDKPWU can overcome weaknesses very well. The total score of EFE matrix was 2.59, describing that CDKPWU was good enough in responding to opportunities and minimizing threats. The results of the SWOT analysis show nine alternative strategy formulations in which three alternative formulation priorities were (1) Expanding the production partnership network to increase production and increase community income, (2) Maintaining good seed quality and production process technology, (3) Utilizing partnerships to establish good relationship and communication with relevant agencies. Based on the QSPM matrix analysis, the priority strategies are obtained to be implemented, namely expanding the production partnership network to increase production and increase community income
Analisis Dampak Pariwisata Bahari Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kawasan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Bahukeling, Trukan Sri; Hubeis, Musa; Trilaksani, Wini
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 14 No. 2 (2019): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/mikm.14.2.152-159

Abstract

Mayoritas masyarakat Pulau Pari memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan petani rumput laut. Penurunan pendapatan mayoritas masyarakat memerlukan solusi dalam bentuk alternatif mata pencaharian dengan mengoptimalkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Pulau Pari berupa pariwisata bahari. Pariwisata bahari menjadi alternatif mata pencaharian utama maupun sampingan di Pulau Pari melalui Usaha Kecil Menengah (UKM). Hasil kajian meliputi (1) Faktor-faktor yang diuji berpengaruh nyata terhadap pendapatan masyarakat Pulau Pari adalah pendidikan, jumlah anggota keluarga, tingkat pengeluaran dan jarak serta terdapat perbedaan nyata pendapatan antara rumahtangga MP yang lebih tinggi dibandingkan rumahtangga TMP; (2) Berdasarkan 21 indikator keluarga sejahtera yang dikeluarkan BKKBN, rumahtangga MP cenderung lebih sejahtera dibanding-kan dengan responden TMP, pada kategori KS3 plus rumahtangga MP 75% lebih banyak dibandingkan rumahtangga TMP serta terdapat perbedaan nyata kesejahteraan antara rumahtangga MP dan rumahtangga TMP; (3) Kekuatan utama dalam perumusan alternatif strategi kebijakan pemanfaatan potensi pariwisata bahari melalui UKM dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat adalah tingginya kesadaran masyarakat untuk menjadikan sektor pariwisata bahari sebagai sumber mata pencaharian alternatif, sedangkan kelemahan utama adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata bahari. Dukungan regulasi pemerintah terhadap pengembangan pariwisata bahari menjadi peluang yang paling mungkin diraih oleh Pulau Pari, sedangkan masih tingginya tingkat kerawanan kawasan merupakan ancaman terkuat. Sehingga dihasilkan 13 alternatif strategi kebijakan pemanfaatan potensi pariwisata bahari melalui UKM dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Pulau Pari dimana perbaikan tata ruang penempatan UKM di lokasi unggulan pariwisata adalah alternatif strategi yang paling prioritas
Strategi Pengembangan Agribisnis Rumput Laut Gracillaria di Karangantu Serang Banten Nurcomariah; Hubeis, Musa; Trilaksani, Wini
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 15 No. 1 (2020): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/mikm.15.1.62-69

Abstract

Pengembangan agribisnis rumput laut meliputi subsistem input (hulu), subsistem budidaya (onfarm), subsistem hilir, dan aspek kelembagaan. Susbsistem hulu terkait dengan input yang berhubungan dengan kegiatan usahatani atau budidaya. Pengembangan rumput laut memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan yang tersebar hampir diseluruh wilayah pesisir Indonesia dengan pemanfaatannya masih 50% dari seluruh potensi areal budidaya yang ada. Tujuan penelitian adalah (1) Identifikasi bentuk pengelolaan usaha budidaya rumput laut di Karangantu Kabupaten Serang Banten, (2) Analisis faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan produksi dan pendapatan petani rumput laut di Karangantu Kabupaten Serang Banten, dan (3) Menyusun strategi pengembangan usaha rumput laut berkelanjutan di Karangantu Kabupaten Serang Banten. Metode penelitian deskriptif, diolah dan dianalisis menggunakan strengths, weaknesses, opportunities dan threats (SWOT) dan quantitative strategic planning matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan, terdapat tiga strategi paling prioritas dalam pengembangan agribisnis rumput laut di Karangantu, yaitu (1) kebijakan Pemerintah berupa peningkatan insentif bagi petani rumput laut yang dapat diwujudkan dalam bentuk subsidi produksi dan harga yang layak ditingkat petani, (2) adopsi teknologi tepat guna dan inovasi on farm dalam mencegah terjadinya kegagalan produksi rumput laut, berupa jaring pembatas atau alat pembatas antara tambak budidaya rumput laut dengan laut lepas, dan (3) menjalankan kegiatan usahatani secara efektif dan efisien.
Co-Authors - Suryahadi . Nurjanah . Uju . Uju Aditya Bayu Hanura Aida Vitayala S Hubeis Anak Agung Gede Sugianthara Anna C. Erungan Arafah, Purnama Arfin Ramadhan Arivai Santosae, Zacky Aula Sakinah Auzi Asfarian Ayu Septi Wulandari Bahukeling, Trukan Sri Bambang - Riyanto Bambang Bambang Bambang Riyanto Bambang Riyanto Bambang Riyanto Bambang Riyanto Bambang Riyanto Bhatara Ayi Meata Bustami Ibrahim Bustami Ibrahim Cahyuning Isnaini, Cahyuning Christy Desta Pratama Daniel R Monintja Deny Tri Prastyo Desniar - - Dewi Mutamimah Dewi Setiyowati Gadi Dita Masluha Dr. Christina Litaay Eko Ruddy Cahyadi Ella Salamah Emma Masruroh Fadli, Rizki Fahri Sinulingga Fahri Sinulingga Fahri Sinulingga Fery Kurniawan Fransiska R Zakaria Frets Jonas Rieuwpassa Gauzi, Sami Gevbry Ranti Ramadhani Simamora Gressty Sari Br Sitepu Hari Cahyono Herlan Widya Utama Hery Susanto Hidayati, Aulia Ikram Abi Hamzah Kurniawan Ima Hani Setiawati Immatul Ulya Indra Jaya Irawan, Azizah Septiyani Iriani Setyaningsih Irzal Effendi Joko Santoso Joko Santoso Kartika, I Wayan Darya Ketut Adnyane Mudite Kustiariyah Tarman La Ode Fitradiansyah Lianny Eka Susyiana Linthin, Retno Dwiputri Luky Adrianto M Hubeis Ma'mun Sarma Maglory Siburian Mala Nurilmala MARIA BINTANG Maria Ivan Budju Niga Mirza Gulam Ahmad Mohammad Zaenuri Mubariq Ahmad Muhamad Zidan Rahmat Muhammad Nabil Muhammad Syamsun Musa Hubeis Nikmawatisusanti Yusuf Nindya Hambar Wasisto Ninik Purbosari Nur’afni Rahmaeni Nurcomariah Nurjanah Nurmaida Nurmaida Oktariza, Wawan Patmawati Patmawati Pipih Suptijah Pramono, Titus Rahmadiana Utami Ratih Deswati Ria Fahleny Rifki Prayoga Aditia Rika Lestari Rolen Yaldivilmon Anabokay Ruddy Suwandi safrina dyah hardiningtyas Santiara Putri Pramestia Santosae, Zacky Arivai sapanli, kastana Satya Mardi Sau, Fatimah Silva Fauziah Silva Fauziah Silva Fauziah Siti Balqis Huriyah Siti Nurbaity Kartika Apriani Siti Rahayu Nadhiroh Sofyan Rahman Sri Purwaningsih Stevi Imelda Murniati Wodi Stevy Imelda Murniati Wodi Subakir, Andi Agus Suciarti Makatita Sugeng Heri Suseno Taryono TATI NURHAYATI Tiftazani, M. Haekal Tri Wahyuningsih Tri Wiji Nurani Tridoyo Kusumastanto Uju Uju Uju Uju Umi Muawanah Utami Dyah Syafitri Vatin Tri Gentini Vegatarani Aulia Azzahra Wa Ode Nur Asma La Dia Nur Wahyu Ramadhan Wahyu Ramadhan Wahyu Ramadhan Wahyu Ramadhan Widati Fatmaningrum Widiarsyah, Farel William Vito Krisnawan Williandi Setiawan Yefni Widria Yopi Nurdiansyah Zacky Ariviaie Santosa