p-Index From 2020 - 2025
4.822
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

JEJARING KELEMBAGAAN BAWASLU DALAM PENANGANAN PELANGGARAN PEMILIHAN UMUM SERENTAK Andi Setiawan
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 3 No 02 (2020): Jurnal Academia Praja
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jap.v3i2.161

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia yang kemudian disebut dengan Bawaslu RI dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu dari tiga lembaga penyelenggara pemilu di Indonesia. Pemilihan Umum atau Pemilu Serentak dilaksanakan pada tahun 2019 dimana memiliki kompleksitas masalah dari Pemilu pada umumnya, hal ini dikarenakan ruang lingkup yang begitu luas. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan langkah strategis dalam menjalankan fungsi lembaga melalui hubungan antar lembaga dengan Stakeholders. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif yang datanya disajikan dalam bentuk deskriptif oleh penulis. Kerangka Konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nework Governance oleh Klijn, Koppenjan, & Termeer hal ini dikarenakan sesuai dengan tujuan penulis untuk melihat bagaimana hubungan antar lembaga dengan Stakeholders dijalankan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Bawaslu RI dalam menjalankan fungsi pengawasannya melakukan hubungan antar lembaga yang dikategorikan menjadi empat subjek yaitu: (1)Lembaga Pemerintah, (2)Non Government Organization (NGO), (3)Perguruan Tinggi, dan (4)Media. Dalam menjalankan hubungan antar lembaga tersebut telah diimplementasikan dalam Network Governance yaitu membentuk persepsi/interpretasi, menentukan aktor/sumberdaya, dan membangun institusi/norma. Kemudian, melalui data hubungan antar lembaga Bawaslu RI cenderung memiliki arah untuk membangun hubungan dengan lembaga pemerintah dibanding tiga subjek lainnya seperti NGO, Perguruan Tinggi dan Media. Kata Kunci: Hubungan Antar Lembaga, Pemilu Serentak, Network Governance
PEMILAH BARANG LOGAM DAN NON-LOGAM BERBASIS PLC OMRON CP1E-N30SDT-D Muhammad Imron; Andi Setiawan
Jurnal Teknik Elektro Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.316 KB) | DOI: 10.3000/jte.v1i1.637

Abstract

Tujuan alat Pemilah barang logam dan non-logam adalah untuk memisahkan barang logam dan non-logam kedalam box masing-masing yang digerakan dengan Conveyor. Alat ini menggunakan kontrol PLC OMRONSYSMAC CP1E-N30SDT-D. Metode yang digunakan adalah pembuatan sistem kontrol menggunakan PLCOmron CP1E-N30SDT-D dengan Motor DC sebagai Conveyor untuk pendeteksi pemisah barang logam dannon-logam menggunakan sensor Proximity dan sensor Photoelectric.Perlunya IC Regulator LM7805 untukmenurunkan tegangan 24VDC ke 5VDC untuk menghidupkan Motor DC. Jarak maksimal pembacaan sensorProximity 5mm dan jarak maksimal pembacaan sensor Photoelectric 30mm. Kecepatan proses barang logam 1,9detik, sedangkan kecepatan proses barang non-logam 1,7 detik.Kata kunci : PLC, Motor DC, Limit Switch, Sensor, CX- Programmer versi 9.3 
Pengaruh Dosis Pupuk Cair Dan Ukuran Kain Flanel Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L) Secara Hidroponik andi setiawan
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 2 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i2.410

Abstract

Bertanam sayuran dengan sistem hidroponik merupakan solusi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi pupuk cair dan ukuran kain flanel yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L.) secara hidroponik. Penelitian dilakukan di Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa Fakultas Pertanian UISU, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 Meter dpl mulai bulan Januari sampai Februari 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yang diteliti dan di ulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk cair (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : P0 = Kontrol, P1 = 7,5 ml/baki (2,5 ml/liter air), P2 = 15 ml/baki (5 ml/liter air), P3 = 22,5 ml/baki (7,5 ml/liter air). Faktor kedua adalah ukuran lebar kain flanel yang terdiri dari 3 taraf yaitu: F1 = 1 cm, F2 = 2 cm, F3 = 3 cm. Parameter pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun (helai), Diameter Bonggol (cm).. Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk cair 22,5 ml/baki (7,5 ml/l) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tanaman sawi dan ukuran kain flannel 1 cm (F1) memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bonggol serta interaksi konsentrasi pupuk cair dan ukuran kain flanel memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, tetapi tidak berpangaruh nyata terhadap diameter bonggol.
Analisis perbedaan tingkat kemiskinan dan ketimpangan perdesaan sebelum dan sesudah digulirkannya dana desa Andi Setiawan
AKUNTABEL Vol 16, No 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.912 KB) | DOI: 10.30872/jakt.v16i1.5394

Abstract

Studi ini bertujuan mengetahui adanya perbedaan tingkat kemiskinan dan kesenjangan yang diwakili rasio gini di perdesaan sebelum dan sesudah digulirkannya dana desa. Selain itu, ingin dilihat hubungan antara tingkat kemiskinan dan kesenjangan di perdesaan. Metode yang digunakan untuk menguji adanya perbedaan adalah uji-t sampel berpasangan dan uji peringkat bertanda Wilcoxon yang didasrkan hasil uji normalitas selisih data berpasangan. Uji korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan linier antara tingkat kemiskinan dan kesenjangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kesenjangan di perdesaan, sedangkan tingkat kemiskinan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan. Terdapat hubungan linier positif yang kuat antara tingkat kemiskinan dan kesenjangan sesudah digulirkannya dana desa. Sedangkan sebelum digulirkannya dana desa, tidak ada hubungan linier yang nyata antara tingkat kemisikinan dan kesenjangan.
Penataan Kawasan Kuliner Pada Umbul Siblarak di Desa Wisata Sidowayah Klaten Anung B Studyanto; Rahmanu Widayat; Andi Setiawan; Lu’lu Purwaningrum; Ahmad Faizin
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, selain memiliki potensi wisata, juga merupakan desa yang memilik lahan tanah sangat subur, dengan luas wilayah 224.4180 Ha. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pentingnya penataan kawasan kuliner di UmbulSiblarak sebagai upaya pengembangan Desa Wisata, hal ini sejalan dengan Penataan Kawasan Wisata Terpadu Sidowayah sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan, kawasan wisata terpadu, kawasanagro komplek, kawasan perdagangan dan jasa, industri kreatif, kawasan penyangga konservasi area dan kawasan komersial. Metode pengabdian diawali dengan sosialisasi, dilanjutkan penyuluhan dan diskusi terbatas. Umbul Siblarak sangat potensial untuk menjadi tujuan wisata unggulan di Desa Wiasata Sidowayah. Dukungan kawasan kuliner dengan mengangkat menu khas lokal, serta keterlibatan warga dalam pengelolaan langsung dapat memberi sumbangan pada perekonomian pedagang di Umbul Siblarak pada khususnya dan Desa Sidowayah pada umumnya.Kata Kunci : Desa Wisata, Sidowayah, Umbul Siblarak, Wisata Kuliner.
Kolaborasi dalam Pengembangan Wisata Edukasi Gerabah di Desa Rendeng Kabupaten Bojonegoro Andi Setiawan
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 08 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i08.1085

Abstract

Untuk dapat mengembangkan sebuah penyelenggaraan suatu tata kelola pemerintahan yang baik, maka diperlukan adanya suatu hubungan yang baik antara beberapa institusi yang terlibat, baik dengan pihak pemerintah ataupun pihak swasta. Hubungan yang dimaksud adalah berupa kegiatan kolaborasi. Penyelenggaraan pemerintahan membutuhkan suatu kolaborasi, salah satunya adalah dalam bidang pariwisata. Pengembangan pariwisata dilakukan oleh pemerintah kabupaten Bojonegoro, namun terdapat lokasi yang harus diperhatikan lebih jauh oleh pemerintah kabupaten yaitu Desa Rendeng dengan wisatanya yaitu Wisata Edukasi Gerabah. Dalam pengembangan pariwisata Wisaya Edukasi Gerabah telah dilakukan kolaborasi dengan berbagai aktor dari pemerintah kabupaten, swasta dan masyarakat. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori kolaborasi milik Emerson dan Nabatchi. Hasil yang didapatkan melalui pembahasan penelitian menunjukkan beberapa proses kolaborasi yang telah dilakukan oleh seluruh partisipan berjalan dengan baik, mulai dari collaboration dynamics, Collaborative actions, Outcomes dan Adaptation. Hal tersebut dibuktikan dengan penciptaan kebijakan peresmian Wisata Edukasi Gerabah dan penetapan produk gerabah menjadi maskot Kabupaten Bojonegoro. Dengan adanya kebijakan tersebut memberikan kemajuan Desa Rendeng mulai dari kondisi lingkungan, sosial dan budaya yang mana hal tersebut memberikan dampak yang baik kepada masyarakat untuk terus memproduksi gerabah. Namun terdapat kekurangan dalam kolaborasi ini yaitu minimnya Sumber Daya Masyarakat yang berkenan menjadi pengelola sehingga pengelola yang terdiri dari 3-5 orang harus bekerja lebih keras, selanjutnya adalah permasalahan belum adanya aturan perundangan yang memayungi kolaborasi yang dilakukan.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Kampung Tangguh Semeru Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Terdampak Pendemi di Dusun Gerdu Kecamatan Bumiaji Kota Batu Andi Setiawan
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 08 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i08.1086

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pemberdayaan masyarakat dalam program kampung tangguh semeru Dusun Gerdu sebagai upaya dalam memulihkan ekonomi terdampak pendemi beserta faktor pendorong dan penghambat serta implementasinya. Peneliti menggunakan teori pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan 7D menurut Dhamotharan. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat di Dusun Gerdu melakukan pengembangan hubungan dengan adanya kegiatan silaturahmi yang terjalin diantara para stakeholders. Dalam penemuan kapasitas juga terjadi dengan adanya potensi-potensi di Dusun Gerdu yang telah dikembangkan. Membangun cita-cita masyarakat dilakukan dengan cangkrukan di waktu senggang para warga. Arah tindakan masyarakat ditentukan dengan melakukan sosialisasi sehingga setiap warga di Dusun Gerdu saling memahami visi dan misi kampung kedepannya. Perancangan tindakan masyarakat dilakukan oleh para pengurus Kampung Tangguh Semeru yang berkoordinasi dengan kepolisian dan Pemerintah Desa Tulungrejo. Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan kegiatan monitoring oleh pihak kepolisian, selain itu segala sesuatu yang menghambat kelancaran kegiatan akan dibantu dan dicarikan solusinya oleh kepolisian dan pemerintah desa selaku pembina pada program Kampung Tangguh Semeru. Proses dokumentasi dan pengambilan hal yang dapat dipelajari telah dilakukan oleh masyarakat, dimana segala bentuk dokumentasi telah dimiliki dan dikumpulkan sejak awal kegiatan pemberdayaan dimulai, dan masyarakat telah mendapatkan pelajaran dari setiap proses yang telah dilalui. Kesimpulannya adalah program Kampung Tangguh Semeru di Dusun Gerdu dalam memulihkan ekonomi belum sepenuhnya berhasil, dikarenakan belum berjalannya program yang berasal dari Kepolisian itu sendiri selaku fasilitator dan inisator program KTS. Namun, perekonimian membaik dengan dibukanya beberapa warung yang mampu memberikan penghasilan tambahan dan pekerjaan sampingan bagi masyarakat yang menganggur. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor pendukung berupa rasa gotong royong dan semangat ingin maju yang tinggi serta lokasi yang startegis. Adapun faktor penghambatnya yaitu modal bagi pengembangan KTS, mental masyarakat yang belum terbentuk, pemasaran dan promosi yang belum maksimal.
Pembangunan Sistem Informasi Wirausaha Mahasiswa (Siwirma) Berbasis Web Kaleb Endless Fidel; Muchammad Ardhian Wicaksono; Andi Setiawan
Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik Vol. 2 No. 4 (2023): November : Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/juprit.v2i4.2905

Abstract

Marketplace is a place where sellers and buyers meet online, which has several benefits, including expanding the network and increasing sales, especially for small and independent businesses with medium to low capital. Included in the category of micro, small, and medium enterprises (MSMEs) are businesses carried out by student groups. Students who have no experience in entrepreneurship need to receive direction that they have independent business opportunities, and those who are currently running entrepreneurship need to know the factors that influence entrepreneurial success and train skills for success. Marketing and sales factors are among several important factors that influence entrepreneurial success. Based on this background, the student research team will develop a marketplace information system for student business units both within the Semarang Institute of Technology and Business campus and outside the campus, named the Sistem Informasi Wirausaha Mahasiswa (Siwirma).
DESAIN GEROBAK JAJANAN RAKYAT SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEGIATAN PENGGUNA SEHINGGA DAPAT MELANCARKAN KEGIATAN PRODUKSI DAN PENJUALANYA, SERTA MENDUKUNG PROMOSI Lu’lu’ Purwaningrum; Anung Studiyanto; Andi Setiawan; Rahmanu Widayat; Ahmad Faizin; Silfia Mona Aryani
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 11: Nopember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian dilatarbelakangi perlunya alternatif desain lapak pedagang kaki lima yang mudah dipindahkan(gerobag), efisian sebagai tempat produksi dan memajang, serta sebagai pendukung promosi. Penerima manfaat dari pengabdian ini adalah pedagang jajanan “risol mayo” sebagai salah satu jajanan rakyat yang semakin bertumbuh di masyarakat. Proses pengabdian meliputi: brainstorming dan inventaris kebutuhan, rekomendasi desain, penentuan dimensi, sketsa dan alternatif desain, pembuatan prototipe 1:1, pelaporan dan pendaftaran HKI. Produk gerobag ini diharapkan bisa menjadi model gerobag yang memnuhi aspek fungsi, teknik dan estetik, yaitu efisien digunakan, menarik, mudah dipindahkan, efesien bahan dengan material ramah lingkunagn.
ECONOMIC LITERACY AND PRICE OF GOODS CONCEPT IN SAMPE CITA VILLAGE FOR HOUSEHOLD BUSINESS GROUP Dewi Mahrani Rangkuty; Andi Setiawan; Riska Franita; Resti Triana Ningsih
TRANSACTION : Journal of Taxation, Accounting, Management and Economics Volume 2 Issue 2 April 2024
Publisher : Arsil Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Economic literacy is an individual's ability to understand, analyse and use economic information in everyday life. And the price of goods is the amount of money that must be paid by consumers to obtain a good or service. The purpose of this service activity is to educate the concept of economic literacy and the price of goods in the Sampe Cita village household business group. The method of implementation is through lectures, questions and answers, problem discussions, which then evaluate the productivity of the household business group in question. What is a follow-up in this service activity, in addition to evaluating the productivity of the Sampe Cita village household business group, there will be a next stage of educational activities on different concepts as a provision of understanding if it is still a problem in order to increase the productivity of the business group. Thank you to the Village Head and Village Officials who have supported the implementation of this service activity and it is hoped that they will always support the service activities in the next stage.