Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI JENIS BAMBU DIKAWASAN HKM DESA AIK BUAL Febriana Tri Wulandari; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Dwi Sukma Rini
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 4 (2018): Desember 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu dikenal oleh masyarakat memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Salah satu kawasaan yang menghasilkan bambu di Nusa Tenggara Barat adalah HKM desa Aik Bual. Informasi identifkasi bambu penting untuk mengetahui karateristik bambu pada kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis bambu dikawasan HKM desa Aik Bual. Data identifikasi jenis diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi HKM desa Aik Bual khususnya dan masyarakat pada umumnya sebagai pengguna bambu agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan ekperimen.Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2018 di HKM Desa Aik Bual, Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan jenis bambu yang terdapat di kawasan HKM desa Aik Bual sebanyak empat jenis yaitu :(1).bambu Tali (Gigantochloa apus), bambu petung (Dendrocalamus asper Backer), bambu ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) dan bambu galah (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro. Keempat jenis bambu dikawasan HKM desa Aik Bual tersebut tersebar merata dibantaran atau pinggir sungai dan hanya sedikit terdapat dikawasan kebun masyarakat. (2).Jumlah rumpun terbanyak pada bambu tali dan yang terendah pada bambu ampel. Sedangkan untuk jumlah batang bambu per rumpun yang paling banyak pada bambu tali dan terendah pada bambu petung.
ANALISIS KIMIA TIGA TANAMAN OBAT DIKAWASAN KHUSUS SENARU Febriana Tri Wulandari; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Dwi Sukma Rini
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 1 (2018): Maret 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai jenis-jenis HHBK dikawasan Senaru telah dilakukan pada tahun 2014. HHBK yang ditemukan di KHDTK Senaru sekitar 36 jenis yang berasal dari 13 famili, diantaranya: famili Apocynaceae, Arecaceae, Clusiaciae, compositae, ebenaceae, euphorbiaceae, fabaceae, meliaceae, moraceae, myrtaceae, orchidaceae, piperaceae, rosaceae, dan rubiaceae. HHBK tanaman obat di KHDTK Senaru sebanyak 13 jenis. Tanaman obat telah banyak digunakan oleh masyarakat sekitar hutan untuk mengobati berbagai penyakit.Tiga tanaman obat yang terdapat di KHDTK Senaru adalah daun panggal buaya (Zanthoxyllum rhetsa Roxburgh (DC)), daun rajumas (Duabanga moluccana) dan daun sengon (Paraserianthes falcataria (L )) . Ketiga jenis daun tersebut mengandung vitamin A, E, C dan berfungsi sebagai obat kanker. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan menganalisis kandungan kimia yang terdapat pada tanaman obat tersebut sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi KHDTK Senaru khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kimia 3 tanaman obatyaitu daun panggal buaya (Zanthoxyllum rhetsa Roxburgh (DC)), rajumas (Duabanga moluccana) dan sengon (Paraserianthes falcataria (L )). Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu menyajikan suatu gambaran terperinci atas suatu situasi khusus (Silalahi,2009). Sumber data diperoleh dari hasil analisis kimia yang dilaksanakan di laboratorium BPTHHBK. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai skrining bioaktivitas antioksidan pada tiga jenis tanaman kehutanan maka dapat disimpulkan bahwa dari tiga tanaman yang diuji, tedapat bioaktivitas berupa aktivitas antioksidan yang berperan mengatasi kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh, hasil menunjukan bahwa daun tanaman rajumas (Duabanga molucanna) dan panggal buaya ((Zanthoxyllum rhetsa Roxburgh (DC)) memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, namun untuk jenis tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) memiliki aktivitas antioksidan rendah
STUDI JENIS DAN SEBARAN BAMBU DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) SENARU Dwi Sukma Rini; Febriana Tri Wulandari; Irwan Mahakam Lesmono Aji
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 3 No. 4 (2017): Desember 2017
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman bambu tumbuh secara alami dan berumpun di kawasan hutan Indonesia, tak terkecuali di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, pemanfaatan bambu di daerah ini cukup tinggi. Disisi lain pengetahuan masyarakat tentang jenis, sifat, dan kualitas bambu masih sangat terbatas, padahal hal ini berperan penting dalam kesesuaian pemilihan jenis untuk pemanfaatan lebih lanjut. Selain jenis bambu, perbedaan tempat tumbuh juga dapat mempengaruhi kualitas dari bambu dengan jenis yang sama. Penelitian karakteristik dan jenis bambu ini dilakukan untuk mengetahui dengan jelas morfologi dan sifat fisika setiap jenis bambu yang tumbuh di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, karena belum ada data tentang jenis dan kualitas bambu yang terukur di daerah ini. Penelitian ini meliputi : inventarisasi jenis dan sebaran bambu dengan metode survei; pengamatan morfologi bambu dan pembuatan herbarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di KHDTK Senaru ditemukan 6 jenis bambu, yaitu bambu Ampel (Bambusa vulgaris Schrad. ex J.C), Santong (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ), kuning (Bambusa vulgaris var. striata), tali (Gigantolochloa apus Kurz.), petung (Dendrocalamus asper (Schult. f.) Backer ex Heyne) dan Bilis (Schizostachyumlima (Blanco)Merr).
KERAGAMAN VEGETASI BERDASARKAN TIPE PENGELOLAAN LAHAN PADA HUTAN PRODUKSI DI DESA BANYU URIP KABUPATEN LOMBOK TENGAH Ulandari Handayani; Muhamad Husni Idris; Irwan Mahakam Lesmono Aji
Jurnal Silva Samalas Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v5i2.5472

Abstract

Keanekaragaman vegetasi pada suatu kawasan hutan relatif berbeda-beda tergantung status kawasan hutan dan juga aktivitas manusia dalam rangka memenuhi kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman vegetasi berdasarkan tipe pengelolaan di hutan produksi di Desa Banyu Urip Kabupaten Lombok Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling. Jumlah titik sampel sebanyak 22 titik, yaitu 15 titik pada lahan tertutup (didominasi tanaman MPTS dan tanaman berkayu) dan 7 titik pada lahan terbuka (didominasi tanaman semusim). Pengumpulan data vegetasi meliputi tingkat pohon, tiang, pancang dan semai dilakukan dengan pembuatan plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total jenis vegetasi pada seluruh plot sebanyak 15 jenis vegetasi, dimana pada lahan tertutup ditemukan 12 jenis sedangkan pada lahan lahan terbuka ditemukan 8 jenis. Pada lahan tertutup, INP tertinggi untuk tingkat semai, tiang dan pohon terdapat pada jenis mahoni (Swietenia mahagoni). Sementara untuk tingkat pancang yaitu jati (Tectona  grandis). Pada lahan terbuka, INP tertinggi untuk tingkat tiang dan pohon terdapat pada  jenis mahoni (Swietenia mahagoni), sementara untuk tingkat semai dan pancang tidak ditemukan vegetasi. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener pada lahan tertutup untuk tingkat pancang, tiang, dan pohon masuk dalam kategori keanekaragaman sedang, sementara untuk tingkat semai indeks keanekaragaman masuk dalam kategori rendah. Pada lahan terbuka indeks keanekaragaman untuk tingkat tiang dan pohon masuk dalam kategori sedang.
Kelayakan dan Kesesuaian Lahan Kawasan Wisata Pemandian Gumbang Ganang Sambelia Lombok Timu Devi Devi Nurlaely; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Kornelia Webliana B
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 5 No. 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v5i1.19935

Abstract

Pemandian Gumbang Ganang memiliki potensi sebagai kawasan wisata alam. Namun faktanya Kawasan tersebut masih perlu untuk dikembangakan baik dari segi infrastruktur maupun dari segi lainnya karena pengelolaanya masih belum optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan objek daya Tarik wisata alam pemandian Gumbang Ganang, mengetahui analisis kesesuaian lahan untuk aktifitas wisata. Penelitian ini dilaksanakan pada wisata alam pemandian Gumbang Ganang dengan menggunakan pendekatan Kualitatif, untuk analisis kelayakan dianalisis menggunakan pedoman Analisis Daerah Operasi Objek Daya Tarik Wisata Alam Dirjen PHKA 2003, analisis kesesuaian wisata dianalisis menggunakan pedoman lanskape oleh Fandeli, 2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pemandian Gumbang Ganang dikatakan layak untuk dikembangkan dengan persentase nilai 76,00 %. Untuk analisis kesesuaian wisata dikatakan sesuai jika dilihat pada area berkemah dan area piknik pada aspek- aspek seperti struktur tanah, kedalaman tanah, tekstur, kemiringan, kebatuan atau kebatukarangan.
IKLIM MIKRO DAN TINGKAT KENYAMANAN TERMAL PADA KAWASAN EKOWISATA MANGROVE TANJUNG BATU KABUPATEN LOMBOK BARAT Diah Permata Sari; Muhamad Husni Idris; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Hairil Anwar; Kornelia Webliana B
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i2.6258

Abstract

Iklim mikro dan tingkat kenyamanan menjadi salah satu faktor penting dalam sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklim mikro dan tingkat kenyamanan termal pada kawasan ekowisata mangrove Tanjung Batu Kabupaten Lombok Barat.  Data iklim mikro yang diambil meliputi suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin.  Data iklim mikro dirata-rata secara harian, sedangkan data suhu udara dan kelembaban rata-rata digunakan untuk analisis kenyamanan termal dengan metode Temperature Humidity Index (THI).  Berdasarkan hasil penelitian, suhu rata-rata harian berkisar antara 25,29 º C – 26,66 º C, kelembaban rata-rata harian berkisar antara 72,75% - 79,96% dan kecepatan angin rata-rata harian berkisar antara 0,81 km/jam – 4,90 km/jam.  Berdasarkan hasil analisis THI, nilai kenyamanan termal rata-rata di kawasan ekowisata mangrove Tanjung Batu yaitu 24,71 dengan klasifikasi nyaman.
POTENSI PRODUKTIVITAS SERASAH DAUN MAHONI PADA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KAMPUS UNIVERSITAS MATARAM Resty Luana Sari; Sitti Lattifah; Irwan Mahakam Lesmono Aji
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 32 No 2 (2022): Jurnal Agroteksos Agustus 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v32i2.741

Abstract

Serasah merupakan salah satu sumber hara di tanah, karena mempunyai peranan penting bagi tanah dan mikroorganisme. Setelah mengalami penguraian atau proses dekomposisi, serasah menjadi senyawa organik sederhana dan menghasilkan hara, sehingga dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas serasah mahoni pertahun di Universitas Mataram, mengetahui faktor iklim yang mempengaruhi serasah mahoni di Universitas Mataram, dan mengetahui hubungan produktivitas serasah terhadap faktor iklim. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai mei 2022 di kampus Universitas Mataram. Metode yang umum digunakan untuk pengambilan produksi serasah adalah metode Litter-trap (Jaring penampung sersah). Produktivitas serasah di Universitas Mataram pertahunnya didapatkan rata-rata 25,89 ton ha-1 tahun-1 pada tingkat pancang, 26,59 ton ha-1 tahun-1 pada tingkat tiang, dan 26,28 ton ha-1 tahun-1 pada tingkat pohon. Sedangkan faktor iklim menunjukkan kelembaban udara dengan rata-rata berkisar 74%-75%, intensitas cahaya berkisar 2.855,19–3.775,47 lux, suhu udara berkisar 30,3°C- 30,11°C pada, dan kecepatan angin berkisar 1,14 m/s-1,21 m/s, dan hubungan koefisien korelasi antara serasah dengan faktor iklim pada tingkat pancang signifikan dengan faktor kelembaban dan intensitas cahaya R 0,275 dan 0,277 dengan tingkat hubungan rendah. Pada tingkat tiang signifikan dengan faktor kelembaban udara dan intensitas cahaya dengan nilai R -0,406 dan 0,406 dengan tingkat hubungan rendah. Pada tingkat pohon signifikan dengan faktor suhu udara dengan nilai R 0,297 dengan tingkat hubungan rendah. Kata kunci; Serasah; Faktor Iklim; Koefisien Korelasi
PEMBUATAN VERTIKULTUR DAN PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEBERLANJUTAN PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA SESAIT KABUPATEN LOMBOK UTARA Irwan Mahakam Lesmono Aji; Haekal Ardiansyah; Hendrianan Hendrianan; M. Dicka Wira Graha; Yogi Firmansyah; Sherliana Retno Hernita Gunawan Putri; Anggun Nusrat Jehan Damanik; Niha Hidayati Mantika; Putri Raudatun Hasanah; Zhafarina Istiqomah Khaerani Wibawa; Lili Nurindah Sari
Jurnal Pepadu Vol 3 No 4 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i4.2007

Abstract

Rumah Pangan Lestari merupakan program Kementerian Pertanian RI dalam rangka menciptakan kemandirian pangan rumah tangga melalui pemanfaatan pekarangan rumah. Desa Sesait merupakan desa yang saat ini tengah melaksanakan Program Rumah Pangan Lestari dengan membagikan bibit tanaman hortikultura kepada masyarakat untuk kemudian ditanam di pekarangan rumah mereka masing-masing. Penerapan program ini terbilang baru hingga muncul permasalahan tentang perawatan bibit tanaman yang sudah dibagikan sehingga dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan sosialisasi “Konsep Rumah Pangan Lestari dan Perawatan Tanaman Hortikultura” dengan tindak lanjut berupa pembuatan pupuk organik cair dari limbah organik rumah tangga dan pembuatan sistem tanam vertikultur dari bambu dan botol plastik bekas.
Studi Vegetasi dan Cadangan Karbon di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, Bayan Lombok Utara Muhamad Husni Idris; Sitti Latifah; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Endah Wahyuningsih; Indriyatno Indriyatno; Rima Vera Ningsih
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.852 KB) | DOI: 10.22146/jik.6135

Abstract

Penelitian pada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) (Hutan Pendidikan) ± 225,7 ha di Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk mengetahui potensi vegetasi dan cadangan karbon tersimpan. Tutupan alami KHDTK Senaru berubah akibat pemanfaatan kayu 1993, penanaman sengon dan mahoni 1996, penanaman gaharu 1998-2001, dan saat ini pemanfaatan dengan sistem agroforestri. Populasi dalam penelitian ini adalah areal KHDTK Senaru yang dikelola intensif oleh masyarakat (± 120 ha), yang ditentukan secara sengaja. Sampel dengan intensitas 1% dan terbagi dalam 30 plot ukuran 20x20 m ditentukan secara random sampling. Analisis data meliputi analisis vegetasi, cadangan karbon atas permukaan tanah dan karbon tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 32 spesies. Pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon ditemukan masing-masing 10, 8, 17 dan 20 spesies. Dua spesies dengan Index Nilai Penting (INP) tertinggi untuk semai dan pancang adalah kopi dan kakao, dengan INP pada tingkat semai sebesar 120,3 dan 34,2 dan pada tingkat pancang sebesar 146,1 dan 92,5. Dadap dan sengon memiliki INP tertinggi pada tingkat tiang dan pohon, dengan INP pada tingkat tiang sebesar 77,9 dan 48,7, dan pada tingkat pohon sebesar 87,1 dan 79,9. Cadangan karbon rata-rata 126,41 ton/ha, yang terdiri atas karbon tingkat pancang (3,36 ton C/ha), tiang (9,32 ton C/ha), pohon (70,61 ton C/ha), tumbuhan bawah tegakan (0,13 ton C/ha), seresah (0,29 ton C/ha) dan tanah (42,7 ton C/ha). Hasil penelitian dapat menjadi masukan dalam pengembangan model pengelolaan KHDTK Senaru dan bahan evaluasi di masa mendatang, dan secara umum dapat menambah informasi sumberdaya hutan yang sudah ada saat ini.Katakunci: hutan, vegetasi, cadangan karbon, Senaru Lombok A Study on the Vegetation and Carbon Stocks of the Special Purpose Forest (KHDTK) of Senaru Village, Northern LombokAbstractStudy was conducted in Forest for Special Purpose (Education Forest) ±225.7 ha in Senaru Village, North Lombok. The study was aimed to determine the potential of vegetation and carbon stocks. Land cover of study area was changed due to the timber management in 1993, planting mahogany and sengon in 1996, planting Aquilaria spin 1998-2001, and currently the implementation of agroforestry. Population for this study was the area of education forest intensively utilized by farmer (±120 ha). Sampling was determined by means of random with the intensity of 1% and distributed into 30 plots of 20x20m. Data analysis included analysis of vegetation, above ground carbon and soil carbon stock. The result shows that 32 species were found. There were 10, 8, 17 and 20 species of vegetation for seedlings, saplings, poles and trees, respectively. The first two highest Important Value Index (IVI) for seedling and saplings were Coffea sp and Theobroma sp, where the IVI for seedling was 120.3 and 34.2, while for saplings were 146.1 and 92.5. Erytrhina sp and Pharaseriantes sp were the two highest IVI for poles and trees, where the IVI for poles was 77.9 and 48.7, while for trees was 87.1 and 79.9, respectively. Carbon stock of study area was 126.41 ton C/ha, which was differentiated into carbon stock for saplings (3.36 ton C/ha), pole (9.32 ton C/ha), trees (70.61 ton C/ha), understory (0.13 ton C/ha), litter (0.29 ton C/ha) and soil (42.7 ton C/ha). The results of this study could be an input in develoving a model of Senaru educational forest as wells as future evaluation. Besides, it could enrich the existing information about forest resources.
Viability and Growth of Sugar Palm (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.) on Various Seed Maturity Levels Using Natural Soaking Solutions Irwan Mahakam Lesmono Aji; Maiser Syaputra
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 3 No. 5 (2023): May, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v3i5.4105

Abstract

Sugar palm (Arenga pinnata), a multi-purpose tree species (MPTS), has significant ecological and economic benefits. However, the imbalance between the benefits of this plant and its development is a concern. After reaching 50 years of age, the sugar palm tree can no longer reproduce, necessitating the need for cultivation. The primary challenge in cultivating this plant is its hard seed coat. While acidic ingredients have been used to break seed dormancy, natural ingredients are not commonly utilized. This study employed an experimental method with a completely randomized design (CRD). The study design included three factors: maturity level (K), soaking solution treatment (B), and soaking time (L). The parameters assessed in this study were maximum growth potential, germination capacity, leaf length, leaf area, number of leaves, stem diameter, stem length, primary root length, number of roots, and apical shoot length. The results indicate that soaking treatment did not significantly affect the parameters, except for root length. The maturity level treatment also did not significantly impact the parameters. However, K2 seeds (uniform yellow) showed better results in all parameters than other maturity levels, and B3 (100% coconut water) was the soaking solution that yielded positive results
Co-Authors Aditia, G. B. Daril Rama Aditya, Muhamad Pradana Sasaka Ahmad, Zamhur Aminah Firashinta Andi Chairil Ichsan Andi Chairil Ichsan Andi Tri Lestari Andi Tri Lestari Andrie Ridzki Prasetyo Anggun Nusrat Jehan Damanik Anwar Hadi, Muhammad Arna Diansyah Ashari, Agus Mulyadi B, Kornelia Webliana Budhy Setiawan Chaerani, Nurul Clarita Wihelmina Sulastri Devi Devi Nurlaely Diah Permata Sari Diah Permata Sari Diah Permata Sari DIAH PERMATA SARI, DIAH PERMATA Dini Lestari Dwi Putri, Windi Berliana Dwi Sukma Rini Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Eni Hidayati Epy Liana fadila, mia Fauzan Fahrussiam Febriandy, Idfi Fikri, Khairul Firashinta, Aminah Firman Ali Rahman Haekal Ardiansyah Hafizul Khatomy Hairil Anwar Hairil Anwar Hairil Anwar Hairil Anwar Hardi, Lalu Amrian Hasyyati Shabrina Hendrianan Hendrianan Ichsan, Andi C Indriyatno Indriyatno Kornelia Webliana Kornelia Webliana B Lalu Kukuh Mahendra Lili Nurindah Sari Lu'luil Maya Lestari M Yusuf M. Dicka Wira Graha M. Rijalul Gozali Maaruf, Caesario Agustiandi Mahardika Rizqi Himawan Maiser Syaputra Markum Maul Hayati Mayaning Sari, Ni Kadek Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris, Muhamad Husni Muhamad Yul Fikry Muhammad Anwar Hadi Musdi Musdi Ngadianto, Agus Niechi Valentino Niechi Valentino Niha Hidayati Mantika Nurdiansyah, Rizal Nurmalasari, Yeni Nursan, Muhammad Nurul Chaerani Pande Komang Suparyana Patoni Patoni Prasetyo, Andrie Ridzki Prasetyo, Mardyanto Putri Raudatun Hasanah Resty Luana Sari Rima Vera Ningsih River Wedilen Bona Simatupang Salviana, Wulan Shabrina, Hasyyati Shafwati Munawarah Sherliana Retno Hernita Gunawan Putri Sitti Latifah Sitti Latifah Sitti Latifah Sitti Lattifah Sulastri, Clarita Wihelmina Sutriono, Raden Taslim Sjah Turmiya Fathal Adawi Ulandari Handayani Webliana B, Kornelia Webliana, Kornelia Wihelmus Jemarut Wulandari, Febriana Tri Yamin, Rahadian Yogi Firmansyah Yuliana Yuliana Zhafarina Istiqomah Khaerani Wibawa