Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kesehatan Pohon di Hutan Kota Selong dan Taman Rinjani Kota Selong Kabupaten Lombok Timur: Analysis of Tree Health in Selong City Forest and Rinjani Park, Selong City, East Lombok Regency Shafwati Munawarah; Latifah, Sitti; Aji, Irwan Mahakam Lesmono
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v7i1.31833

Abstract

Abstract The green open spaces of Selong City Forest and Rinjani Park Selong City are areas that are used by the community to support economic, social, sports, and educational activities. The large number of activities carried out in the green open space can affect the health of the trees and it is feared that this will impact the safety of the visitors. This research aims to determine the health condition of trees in the Selong City Forest and Rinjani Park Selong City using the Forest Health Monitoring (FHM) method. Health measurements and assessments were carried out on all trees in the Selong City Forest were in healthy condition with an interval of (0-3,8) totaling 219 trees (93,3%) while for trees in the Rinjani Park Selong City which is in the healthy category with an interval of (-3,19) has 63 trees (90%). This shows that all the trees are in healthy condition both in the Selong City Forest and Rinjani Park, Selong City. Key Words: Tree Health, FHM, Selong City Forest, Rinjani Park Selong City. Abstrak Ruang terbuka hijau Hutan Kota Selong dan Taman Rinjani Kota Selong merupakan kawasan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penunjang dalam kegiatan ekonomi, sosial, olahraga, dan pendidikan. Banyaknya aktivitas yang dilakukan di RTH tersebut dapat mempengaruhi kesehatan pohon dan dikhawatirkan berdampak terhadap keselamatan pengunjung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan pohon di Hutan Kota Selong dan Taman Rinjani Kota Selong dengan menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM). Pengukuran dan penilaian kesehatan dilakukan terhadap seluruh pohon dan pengukuran dilakukan secara sensus dan hasil penelitian menunjukkan pohon di Hutan Kota Selong berada pada kondisi sehat dengan interval sebesar (0–3,8) berjumlah 219 pohon (93,3%) sementara untuk pohon di Taman Rinjani Kota Selong yang berada pada kategori sehat dengan interval sebesar (0–3,19) berjumlah 63 pohon (90%). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pohon berada dalam kondisi sehat baik di Hutan Kota Selong maupun di Taman Rinjani Kota Selong. Kata Kunci : Kesehatan Pohon, FHM, Hutan Kota Selong, Taman Rinjani Kota Selong.
Evaluasi Pertumbuhan Hasil Hutan Bukan Kayu Di Hutan Kemasyarakatan Aik Bual Kabupaten Lombok Tengah: Growth Evaluation of Non-Timber Forest Products in The Aik Bual Community Forest, Central Lombok Regency fadila, mia; Idris, Muhamad Husni; Lesmono Aji, Irwan Mahakam
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v7i1.33936

Abstract

The sustainable management of forest resources has become increasingly important, particularly in community-managed forests where non-timber forest products (NTFPs) play a crucial role in local livelihoods and biodiversity conservation. This study aims to identify the types of NTFPs, the density and diversity of vegetation, and the average growth of NTFPs in the Community Forest (HKm) of Aik Bual. The research utilized a descriptive method and was conducted from August to September 2022 on HKm land in Aik Bual Village, Central Lombok, which received enrichment assistance for NTFP plants. The study population consisted of 164 HKm farmers, with an average land ownership of 50-60 ares. The sample used in this study comprised 20 plots managed by farmers. On these plots, a main plot of 25 m x 40 m and subplots of 20 m x 20 m and 10 m x 10 m were established. In the 25 m x 40 m plots, all NTFPs were surveyed, while other vegetation at tree and pole levels was measured in the 20 m x 20 m and 10 m x 10 m subplots. Parameters measured included diameter, height, and vegetation type. The analysis included vegetation diversity, density, dominance index, and NTFP growth. The results showed that there are nine types of NTFPs in the Community Forest of Aik Bual, namely avocado, durian, guava, mango, jackfruit, cocoa, silk cotton tree, melinjo tree, and sapodilla. Additionally, five types of non-wood forest products were identified. The vegetation density at the tree level in HKm Aik Bual was 515 individuals/ha, while at the pole level it was 545 individuals/ha. The highest importance value index (IVI) at the tree level was recorded for rajumas and mahogany, with values of 82% and 78,70%, respectively. At the pole level, durian and avocado had the highest IVI, with values of 123,69% and 70,08%, respectively. The dominance index at the tree level was dominated by rajumas and mahogany with a value of 0,07, while at the pole level, durian dominated with a value of 0,17. The average diameter growth for avocado at ages 1, 4, 5, 10, and 20 years was 1,49 cm/year, 2,42 cm/year, 2,55 cm/year, 1,98 cm/year, and 1,64 cm/year, respectively. For durian, the average diameter growth at these ages was 1,43 cm/year, 2,76 cm/year, 2,35 cm/year, 1,68 cm/year, and 1,71 cm/year. The average height growth for avocado at ages 1, 4, 5, 10, and 20 years was 1,33 m/year, 1,42 m/year, 1,62 m/year, 1 m/year, and 0,60 m/year, respectively. For durian, the average height growth at these ages was 1,24 m/year, 1,39 m/year, 1,50 m/year, 1,07 m/year, and 0,71 m/year. Keywords: NTFS, Growth, Dominance Index, Vegetation Density
ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS PADA TEGAKAN MANGROVE DI BLOK HUTAN MONDULAMBI, RPTN KAMBATAWUNDUT, SPTN II LEWA, KAWASAN TAMAN NASIONAL MANUPEU TANAH DARU Sulastri, Clarita Wihelmina; Aji, Irwan Mahakam Lesmono; Wahyuningsih, Endah
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 12, No 2 (2024): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v12i2.75910

Abstract

Mangrove ecosystems are vulnerable to changes and shifts in composition of vegetation, due to its dynamic and complex nature. The composition of mangrove vegetation is also influenced by ecosystem reactions in the form of external factors such as ecosystem pressure, tides, and the environmental quality of the ecosystem. To determine the composition of mangrove vegetation, it is necessary to carry out analyse the vegetation, to show the diversity of mangrove species. This study was conducted by analysing vegetation and diversity. The results show that the types of mangrove ecosystem composition in Mondulambi Block, Kambatawundut RPTN, SPTN II Lewa, Manupeu Tanah Daru National Park consisted of 7 families comprising of 9 species i.e: Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora mucronata, Excoecaria agallocha, Lumnitzera racemosa, Acanthus illicifolius, Terminalia catappa, Acrostichum aureum, and Derris trifoliata. Indications of moderate diversity based on the Shannon-Wiener Index, respectively for tree, sapling, and seedling growth levels are 1.313, 1.273, and 1.256. Based on Simpson's diversity index indicates a high value, with results of 0.700 at the tree level, 0.674 at the sapling level, and 0.646 at the seedling level. Keywords: Species Diversity, Mangroves, Environmental Quality Index, National Park AbstrakEkosistem mangrove rentan terhadap perubahan dan pergeseran vegetasi penyusun, hal ini dikarenakan ekosistem ini bersifat dinamis dan kompleks. Susunan vegetasi mangrove turut dipengaruhi reaksi ekosistem berupa faktor eksternal seperti tekanan ekosistem, pasang surut air laut, serta kualitas lingkungan ekosistem tersebut. Untuk mengetahui susunan vegetasi mangrove perlu dilakukan analisis vegetasi, yang menunjukkan keanekaragaman spesies mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis vegetasi dan keanekaragaman. Hasil penelitian menunjukkan jenis penyusun ekosistem  mangrove di Blok Mondulambi, RPTN Kambatawundut, SPTN II Lewa, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru terdiri dari 7 famili dengan 9 jenis, terdiri dari Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora mucronata, Excoecaria agallocha, Lumnitzera racemosa, Acanthus illicifolius, Terminalia catappa, Acrostichum aureum, dan Derris trifoliata. Indikasi keanekaragaman sedang berdasarkan Indeks Shannon-Wiener, berturut-turut untuk tingkat pertumbuhan pohon, pancang, dan semai adalah 1,313, 1,273, dan 1,256. Berdasarkan indeks keanekaragaman Simpson mengindikasikan nilai yang tinggi, dengan hasil 0,700 pada tingkat pohon, 0,674 tingkat pancang, dan 0,646 tingkat semai. Kata kunci: Keanekaragaman Jenis; Mangrove; Indeks Kualitas Lingkungan; Taman Nasional
Analisis Vegetasi Mangrove di Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat Sari, Diah Permata; Idris, Muhamad Husni; Anwar, Hairil; Aji, Irwan Mahakam Lesmono; B, Kornelia Webliana
Empiricism Journal Vol. 4 No. 1: June 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i1.1205

Abstract

Desa Eyat Mayang memiliki potensi ekosistem mangrove dan merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Koridor Mangrove Teluk Lembar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis struktur dan komposisi vegetasi mangrove di Desa Eyat Mayang. Pengumpulan data dilakukan melalui plot contoh dengan metode jalur berpetak. Jumlah petak contoh ditentukan menggunakan intensitas sampling (IS) 5,5% dengan total plot contoh 84. Analisis komposisi vegetasi mangrove meliputi indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, indeks kekayaan jenis, indeks kemerataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi vegetasi mangrove di Desa Eyat Mayang terdiri dari lima spesies mangrove mayor yang termasuk ke dalam tiga famili. Spesies Rhizophora apiculata memiliki nilai INP paling tinggi dan menjadi spesies dominan pada seluruh tingkat pertumbuhan. Indeks keanekaragaman pada tingkatan pertumbuhan pohon dan tiang termasuk kategori sedang, sedangkan semai memiliki keanekaragaman rendah serta  indeks kekayaan jenis pada seluruh tingkatan masuk kategori rendah. Indeks kemerataan pohon termasuk ke dalam kategori hampir merata sedangkan pada tiang dan semai termasuk ke dalam kategori cukup merata. Struktur vegetasi mangrove secara horizontal menunjukkan bahwa kerapatan pada tingkatan semai paling tinggi dan kerapatan pohon paling rendah.  Hubungan antara kelas diameter dengan kerapatan menunjukkan kurva huruf “J” terbaik yang menunjukkan bahwa semakin besar diameter semakin rendah kerapatannya dan hal tersebut merupakan kondisi alamiah pada kawasan hutan yang alami. Struktur vertikal menunjukkan bahwa vegetasi mangrove di Desa Eyat Mayang termasuk ke dalam stratum C (4 – 20 m) dan stratum D (1 – 4 m). Analysis of Mangrove Vegetation in Eyat Mayang Village, Lembar Sub District, Lombok Barat Regency Abstract Eyat Mayang Village has the potential for a mangrove ecosystem and is part of the Essential Ecosystem Area (KEE) of the Lembar Bay Mangrove Corridor. The purpose of this research is to analyze the structure and composition of mangrove vegetation in Eyat Mayang Village. Data collection was carried out through sample plots using the grid path method. The number of sample plots was determined using a sampling intensity (IS) of 5.5% with a total of 84 sample plots. Analysis of the composition of the mangrove vegetation included the importance value index, diversity index, species richness index, evenness index. The results showed that the composition of the mangrove vegetation in Eyat Mayang Village consisted of five major mangrove species belonging to three families. Rhizophora apiculata species had the highest IVI value and became the dominant species at all growth stages. The diversity index at the tree and pole growth stages is in the medium category, while the seedlings have low diversity and the species richness index at all stages is in the low category. The evenness index of trees is in the almost even category, while the poles and seedlings are in the fairly even category. The horizontal structure of the mangrove vegetation shows that the density at the seedling level is the highest and the density of trees is the lowest. The relationship between diameter classes and density shows the best "J" curve which indicates that the larger the diameter the lower the density and this is a natural condition in natural forest areas. The vertical structure shows that the mangrove vegetation in Eyat Mayang Village belongs to stratum C (4 – 20 m) and stratum D (1 – 4 m).
VARIASI DIMENSI BENIH AREN (ARENGA PINNATA MERR) DARI TIGA SENTRA PRODUKSI AREN DI PULAU LOMBOK Chaerani, Nurul; Shabrina, Hasyyati; Prasetyo, Andrie Ridzki; Aji, Irwan Mahakam Lesmono; Hidayati, Eni
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 3 (2023): Jurnal Agroteksos Desember 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i3.970

Abstract

Aren merupakan tanaman perkebunan multi-guna yang memiliki penyebaran yang luas di Indonesia, termasuk di Pulau Lombok. Aren layak dijadikan sumber usaha untuk meningkatkan pendapatan Masyarakat. Keberlanjutan usaha aren harus didukung dengan tersedianya tegakan yang masih produktif, namun faktanya dilapangan banyak tegakan yang sudah tua dan tidak dilakukan permudaan. Kegiatan permudaan dapat didukung dengan mempersiapkan bibit yang berkualitas. Upaya eksplorasi sumber benih merupakan langkah awal untuk mendukung kegiatan permudaan. Benih yang berasal dari sumber berbeda umumnya memiliki warna, berat, dan ukuran yang bervariasi yang berkolerasi dengan kemampuan adaptasi benih pada lingkungan baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variasi dimensi benih aren dari tiga lokasi sentra produksi aren di pulau Lombok serta menganalisis korelasi antar dimensi benih. Sumber benih berasal dari 3 lokasi di Pulau Lombok yaitu Jurit Baru (Lombok Timur), Aik Bual (Lombok Tengah), dan Bentek (Lombok Utara). Benih aren dari ke-3 lokasi diambil sebanyak 30 benih, sehingga total seluruhnya yaitu 90 benih. Benih diukur dimensinya yaitu panjang, lebar, tebal, dan berat. Hasil analisis menunjukkan sumber benih yang memiliki dimensi benih terbaik yaitu Aik Bual dan Jurit Baru. Terdapat korelasi positif antar dimensi benih. Benih dari Aik Bual dan Jurit Baru termasuk dalam ketegori benih ukuran besar dan sedang
Pelatihan Pembuatan Ecoprint Dengan Vegetasi Pantai di Desa Labuhan Bajo Kabupaten Sumbawa Eni Hidayati; Sitti Latifah; Diah Permata Sari; Mahardika Rizqi Himawan; Aji, Irwan Mahakam Lesmono; Lalu Kukuh Mahendra
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i2.92

Abstract

Desa Labuhan Bajo terletak di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan desa pesisir yang memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi biru dan ekonomi hijau. Salah satu potensi ekonomi hijau yang dapat dikembangkan adalah ecoprint dengan vegetasi pantai. Ecoprint adalah teknik printing dengan pewarnaan kain natural yang cukup sederhana namun mampu menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah Pemerintah Desa Labuhan Bajo, Kelompok KABETE Bajo dan Yayasan Komunitas Penjaga Pulau. Teknik pembuatan ecoprint menggunakan metode pounding. Luaran dari kegiatan pengabdian ini yaitu produk-produk ecoprint berupa tote bag dengan menggunakan vegetasi pantai antara lain: Avicennia sp, Rhizophora sp, Sonneratia sp, Ipomoea pes-caprae, Lumnitzera sp, Hibiscus tiliaceus, Senna alata, Ricinus sp, Moringa sp, dan Passiflora foetida. Warna yang diperoleh yaitu hijau muda, hijau tua, kuning, ungu, cokelat muda, cokelat tua, jingga dan merah bata. Merk dagang yang telah disepakati adalah Tatongke, berasal dari Bahasa Bajo yang artinya Mangrove.
Struktur dan Komposisi Tegakan Pada Berbagai Pola Kombinasi Agroforestri (Studi Kasus Desa Pendua Kabupaten Lombok Utara) Aditia, G. B. Daril Rama; Aji, Irwan Mahakam Lesmono; Wahyuningsih, Endah
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 6 Vol. 1 Oktober, 2024
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v6i1.160

Abstract

Salah satu desa di Lombok yang menerapkan sistem agroforestri yaitu Desa Pendua. Di Desa Pendua ditemukan pola kombinasi sistem agroforestri lahan yang digunakan yaitu terdapat 9 pola agrisilvikultur, 6 pola silvopastura, dan 1 silvofishery. Struktur dan komposisi jenis pada setiap pola kombinasi tersebut perlu diketahui untuk menemukan jenis vegetasi yang paling mendominasi dan mengetahui tingkatan pengaruh (tinggi, sedang, atau rendah) jenis vegatsi pada setiap pola kombinasi sistem agroforestri. Penentuan plot ukur menggunakan stratified random sampling, dimana merupakan penentuan plot dan stasiun berdasarkan strata tertentu, strata yang digunakan yaitu pola kombinasi sementara penentuan letak plot menggunakan sistem acak menggunakan lot/random number picker. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pada setiap pola memiliki indeks nilai penting jenis yang berbeda beda. Pada ke 3 pola kombinasi tersebut, jenis-jenis yang tergolong memiliki indeks nilai penting (INP) tinggi antara lain adalah kelapa (Cocos nucifera), mahoni (Swietenia mahagoni), kuak (Ficus racemosa L.), saga pohon (Adenanthera pavonina L.), kakao (Theobroma cacao), lamtoro (Leucaena leucocephala), surren (Toona sureni), dan kopi (Coffea arabica). Jenis-jenis tersebut memiliki pengaruh sedang dan tinggi dalam ekosistem pada pola-pola kombinasi sistem agroforestri tersebut
Hubungan parameter lingkungan dengan morfometrik daun mangrove jenis Rhizophora mucronata pada kawasan mangrove Desa Labuan Tereng Kabupaten Lombok Barat Nurmalasari, Yeni; Aji, Irwan Mahakam Lesmono; Sari, Diah Permata
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i2.13989

Abstract

Desa Labuan Tereng terletak berdekatan dengan Pelabuhan Lembar, sehingga berpotensi terjadi pencemaran lingkungan yang berdampak pada kesehatan vegetasi mangrove. Kesehatan hutan mangrove dapat diketahui dengan melihat populasi yang terbentuk dan melihat nilai koefisien keragaman berdasarkan pemencaran nilai-nilai morfometrik daunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfometrik daun mangrove dari spesies yang dominan, mengetahui kondisi parameter lingkungan di hutan mangrove, dan menganalisis hubungan antara parameter lingkungan dengan morfometrik daun mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Labuan Tereng. Metode yang digunakan dalam peletakan titik-titik plot sampel dan jalur adalah systematic sampling with random start. Terdapat tiga variasi populasi morfometrik spesies Rhizophora mucronata yang menandakan kondisi hutan mangrove tidak sehat. Koefisien keragaman berkisar antara 3,43-13,30%. Kondisi parameter lingkungan pada hutan mangrove adalah sebagai berikut: suhu air 27,1°C (tidak memenuhi baku mutu), pH 7,14 (memenuhi baku mutu), salinitas 32,23‰ (memenuhi baku mutu), dan DO 4,46 mg/l (tidak memenuhi baku mutu). Hubungan antara parameter lingkungan dengan morfometrik daun mangrove adalah sebagai berikut: parameter salinitas -0,61 (kuat), parameter suhu 0,53 (sedang), pH 0,44 (sedang), dan DO -0,17 (tidak ada hubungan).
Perilaku Makan dan Jenis Pakan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Hutan Pusuk Kabupaten Lombok Utara Aditya, Muhamad Pradana Sasaka; Anwar, Hairil; Aji, Irwan Mahakam Lesmono
Kalwedo Sains (KASA) Vol 5 No 2 (2024): Kalwedo Sains (KASA), September 2024
Publisher : Program Studi Di Luar Kampus Utama Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/kasav5i2p70-77

Abstract

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sehingga mampu hidup di berbagai tempat. Monyet ekor panjang yang merupakan primata arboreal juga memiliki peranan penting bagi hutan, salah satunya sebagai pemakan buah-buahan dan biji sehingga membantu dalam penyebaran biji-bijian demi keseimbangan alam. Perilaku makan monyet ekor panjang diamati menggunakan metode Focal Animal Sampling. Individu yang digunakan adalah alpha atau pemimpin dari kelompok monyet ekor panjang. Penelitian dilakukan selama 20 hari, di mulai dari pagi hari pukul 06.00-12.00 WITA, siang hari pukul 12.00-15.00 WITA dan sore hari pukul 15.00-18.00 WITA, dengan interval waktu 10 menit. Jenis pakan monyet ekor panjang yang diamati meliputi jenis pakan, bagian yang dimakan (meliputi buah, biji, daun, kulit batang, akar dan sebagainya), bagian yang dibuang, ketinggian pohon pakan, diameter pohon pakan dan luas tajuk pohon pakan. Pencatatan dilakukan bersamaan pada saat pengamatan perilaku makan.
Enhancing the Capacity of Tourism Awareness Groups in Climate Change Adaptation and Mitigation at the Tanjung Batu Mangrove Ecotourism, Sekotong Tengah Village, West Lombok Regency Markum, Markum; Ichsan, Andi C; Aji, Irwan Mahakam Lesmono; Ashari, Agus Mulyadi
Unram Journal of Community Service Vol. 5 No. 3 (2024): September
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v5i3.704

Abstract

Mangrove Ecotourism in Tanjung Batu is one of the unique tourist attractions on Lombok Island, featuring a scenic 11-hectare mangrove area with dense vegetation coverage. The site is equipped with several facilities, including a 417-meter wooden bridge, several gazebos, selfie spots, a homestay, and a café. The ecotourism management is handled by the Tourism Awareness Group (Pokdarwis) of Sekotong Tengah Village. This destination is quite popular, with no fewer than 300 tourists visiting each month. However, this area is prone to climate-related disaster risks such as tidal floods, strong winds, high waves, floods, and droughts. Additionally, the ecotourism management has mainly focused on physical aspects and lacks sufficient managerial skills for implementing a sustainable governance system. The proposed solution is to strengthen the Pokdarwis management to improve ecotourism governance, optimizing its potential to deliver greater social, economic, and environmental value while contributing to climate change adaptation and mitigation efforts. The conclusion from the community service activity is that to address these challenges, the community is committed to preserving the mangrove ecosystem, preventing disturbances from both internal and external factors, and managing ecotourism in a way that benefits the surrounding community by reducing climate-related disaster risks. Priority activities include mangrove rehabilitation and enrichment, beach cleanup, monthly management meetings, semi-annual evaluations, and promptly developing plans to strengthen the fishermen's economy through involvement in marine tourism packages
Co-Authors Aditia, G. B. Daril Rama Aditya, Muhamad Pradana Sasaka Ahmad, Zamhur Aminah Firashinta Andi Chairil Ichsan Andi Chairil Ichsan Andi Tri Lestari Andi Tri Lestari Andrie Ridzki Prasetyo Anggun Nusrat Jehan Damanik Anwar Hadi, Muhammad Arna Diansyah Ashari, Agus Mulyadi B, Kornelia Webliana Budhy Setiawan Chaerani, Nurul Clarita Wihelmina Sulastri Devi Devi Nurlaely Diah Permata Sari Diah Permata Sari Diah Permata Sari DIAH PERMATA SARI, DIAH PERMATA Dini Lestari Dwi Putri, Windi Berliana Dwi Sukma Rini Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Endah Wahyuningsih Eni Hidayati Epy Liana fadila, mia Fauzan Fahrussiam Febriandy, Idfi Fikri, Khairul Firashinta, Aminah Firman Ali Rahman Haekal Ardiansyah Hafizul Khatomy Hairil Anwar Hairil Anwar Hairil Anwar Hairil Anwar Hardi, Lalu Amrian Hasyyati Shabrina Hendrianan Hendrianan Ichsan, Andi C Indriyatno Indriyatno Kornelia Webliana Kornelia Webliana B Lalu Kukuh Mahendra Lili Nurindah Sari Lu'luil Maya Lestari M Yusuf M. Dicka Wira Graha M. Rijalul Gozali Maaruf, Caesario Agustiandi Mahardika Rizqi Himawan Maiser Syaputra Markum Maul Hayati Mayaning Sari, Ni Kadek Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris Muhamad Husni Idris, Muhamad Husni Muhamad Yul Fikry Muhammad Anwar Hadi Musdi Musdi Ngadianto, Agus Niechi Valentino Niechi Valentino Niha Hidayati Mantika Nurdiansyah, Rizal Nurmalasari, Yeni Nursan, Muhammad Nurul Chaerani Pande Komang Suparyana Patoni Patoni Prasetyo, Andrie Ridzki Prasetyo, Mardyanto Putri Raudatun Hasanah Resty Luana Sari Rima Vera Ningsih River Wedilen Bona Simatupang Salviana, Wulan Shabrina, Hasyyati Shafwati Munawarah Sherliana Retno Hernita Gunawan Putri Sitti Latifah Sitti Latifah Sitti Latifah Sitti Lattifah Sulastri, Clarita Wihelmina Sutriono, Raden Taslim Sjah Turmiya Fathal Adawi Ulandari Handayani Webliana B, Kornelia Webliana, Kornelia Wihelmus Jemarut Wulandari, Febriana Tri Yamin, Rahadian Yogi Firmansyah Yuliana Yuliana Zhafarina Istiqomah Khaerani Wibawa