Konservasi Tuntong Laut di Ujung Tamiang, khususnya di Desa Kuala Pusung Kapal, memiliki peran penting sebagai upaya pelestarian warisan budaya Melayu yang berkelanjutan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya konservasi Tuntong Laut sebagai bagian dari pariwisata halal di Aceh dan bagaimana pendekatan Penta Helix dapat mengoptimalkan upaya tersebut. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang mana kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media, yang dikenal dengan pendekatan Penta Helix. Temuan menunjukkan bahwa keterlibatan semua elemen ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi dan turut mempromosikan potensi wisata halal yang ada. Kesimpulannya, pendekatan Penta Helix terbukti efektif dalam mendukung konservasi lingkungan sekaligus memajukan pariwisata halal di Aceh.