Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

CREATIVE PROBLEM SOLVING AND PROCESS SKILLS IN INTEGRATED SCIENCE LEARNING Lusia Beti Sumarni; Fahmi Fahmi; Eko Wahyuningsih
Indonesian Journal of Science Education and Applied Science Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/i.v4i2.13336

Abstract

Science learning has an important role in helping the development of intelligence for critical thinking, in the intellectual (cognitive), affective and psychomotor aspects of students. The creative problem solving model is a variation of learning with problem solving through systematic techniques in organizing creative ideas to solve a problem followed by strengthening process skills. The creative problem solving model with process skills is in accordance with the characteristics of students to investigate, try, and experiment. This learning activity is intended to foster students' abilities in using students' process skills, and students are able to become critical and independent thinkers, involving activities such as analyzing, synthesizing, making considerations, creating, and applying new knowledge to real-world situations.Keywords: Science learning, creative problem solving model, process skills. Pembelajaran IPA mempunyai peranan penting dalam membantu perkembangan kecerdasan untuk berpikir kritis, pada aspek intelektual (kognitif), afektif dan psikomotorik peserta didik. Model creative problem solving merupakan variasi pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematis dalam mengorganisasikan ide-ide kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan proses. Model creative problem solving dengan keterampilan proses sesuai dengan karakteristik peserta didik untuk menyelidiki, mencoba, dan bereksperimen. Kegiatan pembelajaran ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan keterampilan proses peserta didik, dan peserta didik mampu menjadi pemikir kritis dan mandiri, yang melibatkan kegiatan-kegiatan seperti menganalisis, mensintesis, membuat pertimbangan, menciptakan, dan menerapkan pengetahuan baru pada situasi dunia nyata.Kata kunci: Pembelajaran sains, model pemecahan masalah kreatif, keterampilan proses.
PENGARUH BERMAIN KOLASE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK SEKOLAH DASAR PADA KONSEP LINGKUNGAN SEHAT Abdurrahim Abdurrahim; Fahmi Fahmi
Indonesian Journal of Science Education and Applied Science Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/i.v4i1.13309

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan motorik pada anak usia 6 tahun di SDN Kuin Selatan 6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain kolase terhadap kemampuan motorik anak. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan desain one group prestest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara kegiatan bermain kolase terhadap kemampuan motorik anak. Dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan motorik anak SDN Kuin Selatan 6.Kata kunci: Sekolah dasar, bermain kolase, kemampuan motorik. The problem in this study is the low motor skills of 6-year-old children at SDN Kuin Selatan 6. This study aims to determine the effect of collage playing activities on children's motor skills. The research method used is pre-experimental with a one group pretest-posttest design. The sampling technique uses saturated samples. The data collection technique used is the observation technique. The results of the study showed an effect between collage playing activities on children's motor skills. Evidenced by an increase in the motor skills of children at SDN Kuin Selatan 6.Keywords: Elementary school, collage play, motor skills.
IMPROVING SCIENCE LEARNING OUTCOMES BY APPLYING THE GUIDED DISCOVERY LEARNING MODEL Putri Anggraini; Fahmi Fahmi; Yudha Irhasyuarna
Indonesian Journal of Science Education and Applied Science Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/i.v4i2.13414

Abstract

The selection of the right model for learning will affect the learning outcomes of students' cognitive abilities. Therefore, a study was conducted that aims to improve students' learning outcomes using the guided discovery learning model. This classroom action research aims to describe science learning with the guided discovery learning model to improve learning outcomes. This study was conducted in three cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. Cognitive learning outcome data were obtained from essay tests. The results of the study showed an increase in the learning outcomes of class VII D students of SMPN 1 Rantau Badauh after the application of the guided discovery learning model on the topic of heat.Keywords: Learning outcomes, guided discovery learning model. Pemilihan model yang tepat untuk pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar kemampuan kognitif peserta didik. Maka dari itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model guided discovery learning. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran sains dengan model guided discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari tes essay. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa kelas VII D SMPN 1 Rantau Badauh setelah penerapan model pembelajaran guided discovery learning pada pokok bahasan kalor.Kata kunci: Hasil belajar, model guided discovery learning
SCIENCE LEARNING AND CRITICAL THINKING ABILITIES OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Sri Siswa Herawati; Suyidno Suyidno; Suryajaya Suryajaya; Fahmi Fahmi
Indonesian Journal of Science Education and Applied Science Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/i.v4i2.13477

Abstract

This research was conducted to produce learning tools that are suitable to support the improvement of students' critical thinking skills. More specifically, the tools developed are learning implementation plans, student worksheets, teaching materials, and learning outcome tests. The development model uses the Dick and Carey research model with research limitations on the validity and practicality aspects of learning tools. The results of the study show that in terms of validity, the tools developed have very valid results with achievements in the very good category as a result of the development carried out seriously in order to improve the quality of teaching and learning in the classroom.Keywords: Critical thinking, device development, science learning. Penelitian ini dilakukan menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak untuk menunjang peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Lebih spesifik perangkat yang dikembangkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik, materi ajar, dan tes hasil belajar. Model pengembangan menggunakan model penelitian Dick and Carey dengan batasan penelitian pada aspek kevalidan dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada aspek validitas, perangkat yang dikembangkan memiliki hasil sangat valid dengan ketercapaian dalam kategori sangat baik sebagai akibat dari pengembangan yang dilakukan secara sungguh-sungguh demi memperbaiki kualitas belajar-mengajar di dalam kelas.Kata kunci: Berpikir kritis, pembelajaran IPA, pengembangan perangkat.
HOW DOES STUDENTS' ENVIRONMENTAL LITERACY SUPPORT THE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS? A LITERATURE REVIEW Hery Fajeriadi; Fahmi Fahmi; Riza Arisandi
Indonesian Journal of Science Education and Applied Science Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/i.v4i2.13443

Abstract

The importance of environmental literacy as a supporting factor for achieving the Sustainable Development Goals (SDGs), especially SDG 4 (Quality Education). Improving environmental literacy among students is necessary to be able to face global challenges such as climate change and environmental degradation. This study aims to evaluate the extent to which environmental literacy supports quality education related to sustainability issues through a literature review of scientific articles published in national journals. The research method involved a literature search using the keyword “literasi lingkungan” on Google Scholar, with article selection based on inclusion and exclusion criteria. Out of 2280 articles, the 10 most relevant articles were selected for analysis. The results showed that problem-based and experiential learning approaches proved effective in improving students' environmental knowledge and awareness, although cognitive abilities still need to be improved. Improved environmental literacy is also very important in shaping environmentally responsible behavior, which supports the achievement of other SDGs such as SDG 12 (Responsible Consumption and Production), 13 (Climate Action), 14 (Life Below Water), and 15 (Life on Land). The findings of this study emphasize the need for more strategic and effective programs to improve environmental literacy at the education level and its more focused analysis on achieving the SDGs targets.Keywords: Environmental literacy, sustainable development goals, education, attitude. Pentingnya literasi lingkungan sebagai faktor pendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Bermutu). Peningkatan literasi lingkungan pada siswa diperlukan untuk mampu menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana literasi lingkungan mendukung pendidikan bermutu terkait isu keberlanjutan melalui kajian pustaka terhadap artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah pencarian pustaka menggunakan kata kunci “literasi lingkungan” pada Google Scholar, dengan pemilihan artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dari 2280 artikel, dipilih 10 artikel yang paling relevan untuk dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran eksperiensial terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan siswa, meskipun kemampuan kognitif masih perlu ditingkatkan. Peningkatan literasi lingkungan juga sangat penting dalam membentuk perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan, yang mendukung pencapaian SDG lainnya seperti SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), 13 (Aksi Iklim), 14 (Kehidupan di Bawah Air), dan 15 (Kehidupan di Daratan). Temuan penelitian ini menekankan perlunya program yang lebih strategis dan efektif untuk meningkatkan literasi lingkungan di tingkat pendidikan dan analisis yang lebih terfokus pada pencapaian target SDGs.Kata kunci: Literasi lingkungan, tujuan pembangunan berkelanjutan, pendidikan, sikap.
INKUIRI TERBIMBING DAN PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA MATERI ASAM BASA Laila Farida; Fahmi Fahmi
Indonesian Journal of Science Education and Applied Science Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/i.v4i1.13311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan aktivitas siswa, keterampilan proses sains siswa dan ketuntasan belajar siswa pada materi asam basa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakkan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Siklus I diadakan tiga kali pertemuan dan siklus II diadakan dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Banjarmasin yang berjumlah 37 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas siswa pada siklus I dengan kriteria baik meningkat pada siklus II dengan kriteria sangat baik (2) Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada siklus I sebesar 72% dengan kriteria baik dan pada siklus II sebesar 95,84% dengan kriteria istimewa (3) Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi asam sebesar 72,97%, yaitu dari 27,03% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II.Kata kunci: Inkuiri terbimbing, keterampilan proses sains, asam basa. This study aims to improve student activity, students' science process skills and students' learning completeness in acid-base material. This study uses a classroom action research design implemented in 2 cycles. Each cycle consists of planning, action implementation, observation and evaluation stages, and analysis and reflection. Cycle I was held in three meetings and cycle II was held in two meetings. The subjects of the study were 37 students of class XI IPA 3 of SMA Negeri 3 Banjarmasin. Data collection techniques used observation, interview, and test techniques. The results of the study showed that (1) The application of the guided inquiry learning model can increase student activity in cycle I with good criteria increasing in cycle II with very good criteria (2) The application of the guided inquiry learning model can increase students' science process skills in cycle I by 72% with good criteria and in cycle II by 95.84% with excellent criteria (3) The application of the guided inquiry learning model can increase students' learning completeness in acid material by 72.97%, namely from 27.03% in cycle I to 100% in cycle II.Keywords: Guided inquiry, science process skills, acids bases.
INOVASI METODE ASESMEN FORMATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP: STUDI LITERATUR Hery Fajeriadi; Fahmi Fahmi; Bimo Aji Nugroho; Antung Fitriani
Indonesian Journal of Science Education and Applied Science Vol 3, No 2 (2023): INDONESIAN JOURNAL OF SCIENCE EDUCATION AND APPLIED SCIENCE
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/i.v3i2.13689

Abstract

Meskipun asesmen formatif diakui penting dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa, penerapannya di kelas biologi belum optimal karena masih didominasi metode penilaian tradisional yang fokus pada hasil akhir. Keterbatasan dalam memberikan umpan balik yang personal dan berkelanjutan menghambat peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi inovasi dalam asesmen formatif yang lebih efektif, terutama yang menggunakan teknologi, untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur untuk menganalisis inovasi asesmen formatif dalam pembelajaran biologi dan dampaknya terhadap pemahaman konsep siswa. Data dikumpulkan dari artikel ilmiah terindeks Scopus pada laman ScienceDirect.com yang diterbitkan antara 2018 hingga 2022, dengan kriteria inklusi yang meliputi relevansi topik dan dampak asesmen formatif. Proses pencarian dan seleksi artikel dilakukan berdasarkan kata kunci yang spesifik, kemudian dilanjutkan dengan analisis menyeluruh terhadap bagian penting dari setiap artikel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis konten untuk mensintesis hasil dari penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 232 dokumen memenuhi kriteria inklusi dari total 20.393 dokumen. Peningkatan publikasi secara signifikan terjadi pada tahun 2021 dan 2022. Temuan dari analisis sampel sepuluh artikel menunjukkan inovasi asesmen formatif, seperti penggunaan teknologi dan umpan balik berbasis data, dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan interaktif dan kolaboratif, serta menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor kontekstual dan menggunakan instrumen penilaian yang valid dan reliabel untuk efektivitas optimal.Kata kunci: Asesmen formatif, pendidikan biologi, pemahaman konsep, inovasi metode, hasil belajar siswa. Although formative assessment is recognized as important in improving students' concept understanding, its application in biology classrooms is not optimal because it is still dominated by traditional assessment methods that focus on the final result. Limitations in providing personalized and continuous feedback hinder the improvement of students' understanding of complex concepts. This research aims to identify innovations in formative assessment that are more effective, especially those that use technology, to overcome these limitations. This research uses a literature study approach to analyze innovations in formative assessment in biology learning and their impact on students' concept understanding. Data were collected from Scopus-indexed scientific articles on ScienceDirect.com published between 2018 and 2022, with inclusion criteria including topic relevance and impact of formative assessment. The article search and selection process were based on specific keywords, followed by a thorough analysis of the key sections of each article. Data analysis was conducted using content analysis techniques to synthesize results from relevant research. The results showed that 232 documents met the inclusion criteria from a total of 20,393 documents. A significant increase in publications occurred in 2021 and 2022. Findings from the analysis of a sample of ten articles showed formative assessment innovations, such as the use of technology and data-driven feedback, can improve students' concept understanding through interactive and collaborative approaches, and emphasized the importance of considering contextual factors and using valid and reliable assessment instruments for optimal effectiveness.Keywords: Formative assessment, biology education, conceptual understanding, method innovation, student learning outcomes.
The Effect of Using Inquiry Model on Science Process Skills and Student Learning Outcomes Fahmi; Hery Fajeriadi; Yudha Irhasyuarna; Yuyun Eka Yulianti; Muhammad Kusasi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 12 (2024): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i12.8658

Abstract

Science learning must be changed by applying real and active science process skills which are shown by students being able to understand the use of tools, methods, and procedures and apply them in the discovery process and communicate them based on the evidence they get. The purpose of this study was to see the impact of the use of the inquiry model on science process skills and student learning outcomes. The research method used is a combination of quantitative and qualitative methods designed using a pre-test-post-test control group. The samples of this research were 7th-grade junior high school students. The length of the research process is 12 weeks. The results showed that there were significant differences between the two groups. This indicates that the inquiry model has a positive impact on students' science process skills. This was also accompanied by positive results on student learning outcomes in the group using the inquiry model. The conclusion is that quantitatively the fact that the inquiry learning model can improve science process skills and student learning outcomes is found. Optimizing the application of this model is needed to support progress in the education quality.
Pelatihan pola hidup sehat dan layanan kesehatan bagi guru- guru PAUD di kabupaten Tanah Bumbu Jamilah, Jamilah; Khairu Sadiqin, Ikhwan; Salupi, Wida; Fahmi, Fahmi
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v2i2.321

Abstract

Telah dilakukan kemitraan pengabdian masyarakat bagi guru-guru PAUD di kabupaten Tanah Bumbu. Masalah yang ditemukan pada mitra yakni kondisi kesiapan pengajaran berbasis pola hidup sehat yang masih sangat memerlukan pelatihan teori dan praktik. Beberapa kendala yang sering dihadapi antara lain kurangnya pengetahuan tentang materi kesehatan anak, kesulitan dalam menyajikan materi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami anak, serta terbatasnya keterampilan penanganan kesehatan oleh guru. Model dan pengelolaan pembelajaran berbasis pola hidup sehat masih jarang digunakan oleh guru PAUD di kabupaten Tanah Bumbu secara sadar dan terstruktur. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan bagi para guru PAUD di kabupaten Tanah Bumbu, dalam hal pelaksanaan pelatihan pembelajaran berbasis literasi IPA kontekstual dengan muatan gizi dan kesehatan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dalam menerapkan pengajaran berbasis pola hidup sehat dan keterampilan layanan kesehatan PAUD. Pelaksanaan pengabdian masyarakat menggunakan pendekatan Human Centered Design dengan tiga langkah utama Inspiration, Ideation, dan Implementation. Hasil dari kegiatan berupa pengembangan modul ajar kontekstual lahan basah dengan tema pola hidup sehat, pelatihan implementasi kurikulum dan keterampilan layanan kesehatan bagi guru-guru PAUD. Berdasarkan umpan balik peserta pelatihan didapatkan hasil positif terhadap hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa mulai memahami tentang pelaksanaan kurikulum terbaru secara adaptif berbasis lahan basah, memperoleh pengetahuan tentang cara mengimplementasikan modul ajar bermuatan pola hidup sehat, mampu melakukan keterampilan layanan kesehatan PAUD memanfaatkan potensi lahan basah.
Penguatan pembelajaran kontekstual berbasis lahan basah dalam meningkatkan literasi sains siswa SMPN di Banjarmasin Fahmi, Fahmi; Fajeriadi, Hery
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v2i2.345

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual penerapan pembelajaran kontekstual berbasis potensi lokal lahan basah dalam meningkatkan literasi sains siswa SMPN di Banjarmasin. Banjarmasin, sebagai kota yang dikelilingi oleh ekosistem lahan basah yang khas, memiliki potensi besar untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran sains. Pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sains sekaligus menumbuhkan kesadaran ekologis. Kajian ini menggunakan metode studi literatur yang bersifat sistematis, meninjau berbagai penelitian terkait pembelajaran kontekstual dan literasi sains. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi konteks lokal dalam pembelajaran sains mampu meningkatkan relevansi materi, memotivasi siswa, dan meningkatkan literasi sains secara signifikan. Artikel ini merekomendasikan agar guru di SMPN Banjarmasin mengembangkan perangkat pembelajaran yang berbasis potensi lokal untuk mendukung tujuan pendidikan berkelanjutan.