p-Index From 2020 - 2025
7.594
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia MEDIA KONSERVASI Torani Journal of Fisheries and Marine Science Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) JIPHO ( Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo) Jurnal Biologi Tropis Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management) Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains) Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam AkMen JURNAL ILMIAH EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan Jurnal Abdi Insani These proceedings represent the work of researchers participating in The International Conference on Elementary Education (ICEE) which is being hosted by the Elementary Education Study Programme School of Postgraduate Studies, Universitas Pendidikan Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nekton COJ (Coastal and Ocean Journal) ETAM: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Papua Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Jurnal Ilmu Kehutanan Open Community Service Journal Mestaka: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmu Kehutanan Jurnal Kabar Masyarakat Nian Tana Sikka: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurnal Laut Pulau Diteksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Journal of Coastal and Deep Sea Menawan : Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Journal of Environmental Sustainability Management) BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat PENGAMATAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat untuk Ilmu MIPA dan Terapannya
Claim Missing Document
Check
Articles

Emisi dan potensi pemanasan global gas N2O hasil degradasi serasah mangrove di Pesisir Kabupaten Muna Barat Rahman Rahman; Yusli Wardiatno; Fredinan Yulianda; Frijona Fabiola Lokollo; Iman Rusmana
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 17 No 2 (2023): September
Publisher : Faculty of Forestry Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jik.v17i2.7009

Abstract

Comprehensive research was conducted in the mangrove ecosystem of West Muna Regency to investigate the absorption of greenhouse gas (GHG) and degradation of its litter-produced GHG emissions, including N2O and carbon. The ecosystem consisted of four stations, namely Mangrove Maginti (station I), Mangrove Tiworo Tengah (station II), Mangrove Tiworo Islands (station III), and Mangrove Sawerigadi (Station IV). The research aimed to determine emissions and global warming potential (GWP) of N2O gas resulting from the degradation of mangrove litter. The team used a syringe mounted on the hood to collect gas samples and gas chromatography for concentration analysis. The correlation of emissions to environmental variables was analyzed using the Pearson correlation method. The results showed that all species' most significant and smallest average emissions were at stations III and II, with values of 0.0019 mg/m2/hour and 0.0015 mg/m2/hour, respectively. Water temperature showed a weak relationship with N2O emissions, namely r = 0.3511 (p <0.05), while water salinity did not strongly correlate with N2O emissions (r=-0.4471; p<0.05). The average GWP value ranged from 0.3665–0.6314 CO2e mg/m2/hour. Species R. apiculata and B. cylindrica at stations III and II had the largest and smallest GWP values of 0.8392 and 0.1912 CO2e mg/m2/hour, respectively.
Jenis dan Tutupan Lamun di Perairan Pulau Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara Krisye Krisye; Rahman Rahman; Sophia N.M Fendjalang; Nur Tasmiah Sirajuddin
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.149

Abstract

Lamun (Seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga yang dapat hidup terendam sempurna di perairan laut. Spesies lamun yang ditemukan hidup di perairan Indonesia sebanyak 14 spesies. Pulau Maginti merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di kawasan perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat yang memiliki ekosistem lamun yang belum dieksplor, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang jenis dan tutupan lamun di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 di Perairan Pulau Maginti. Stasiun penelitian terdiri atas dua yaitu wilayah utara untuk stasiun 1 dan wilayah selatan untuk stasiun 2. Pengambilan data lamun menggunakan metode transek garis dan transek kuadrat. Pengambilan data dilakukan pada 5 transek. Setiap transek memiliki panjang 90 m ke arah laut dengan jarak antar transek 50 m dan jarak masing-masing kuadrat dalam 1 transek sebesar 10 m. Pengamatan kondisi lamun menggunakan frame kuadrat dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Penentuan awal transek berdasarkan lamun yang pertama kali ditemukan pada lokasi penelitian (0 m). Data selanjutnya dianalisa untuk memperoleh persentasi tutupan lamun pada masing-masing stasiun, persentase tutupan per jenis lamun, serta persentase frekuensi kehadiran per jenis lamun. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 5 spesies yang terdiri dari Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Halophila minor. Pada kedua stasiun pengamatan ditemukan persentasi tutupan lamun pada stasiun 1 sebesar 57.50%, sedangkan persentasi tutupan pada stasiun 2 64,31%, sehingga total tutupan lamun pada Pulau Maginti sebesar 60,90%. Berdasarkan nilai total tutupan lamun, dapat disimpulkan bahwa tutupan lamun di Pulau Maginti termasuk dalam kategori padat.
Proporsional alih fungsi lahan mangrove untuk kawasan budidaya dalam perspektif mitigasi perubahan iklim Rahman Rahman; Sophia N. M Fendjalang; Krisye Krisye; Nur Tasmiah Sirajuddin
Grouper Vol. 14 No. 2 (2023): Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i2.158

Abstract

Pengelolaan ekosistem mangrove umumnya terdiri dari pengelolaan konservatif dan pengelolaan destruktif. Salah satu pengelolaan destruktif yang paling berpengaruh terhadap degradasi mangrove adalah alih fungsi lahan menjadi tambak. Penyerapan karbon mangrove menurun dan emisi gas rumah kaca meningkat seiring dengan konversi mangrove. Disisi lain, manfaat ekonomi dari kegiatan tambak sangat menjanjikan bagi pelaku usaha. Perdebatan antara mempertahankan ekologi atau mengutamakan keuntungan ekonomi terus bergulir. Analisis ini bertujuan untuk menentukan proporsional alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak dalam perspektif mitigasi perubahan iklim. Hasil analisis menunjukkan bahwa alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak pada proporsi tersebut dapat dilakukan pertimbangan keuntungan ekonomi dengan tetap menjaga optimasi fungsi penyerapan karbon. Stok karbon yang hilang akibat konversi dapat diperoleh melalui budidaya tambak udang. Kegiatan budidaya mampu menyerap CO2 hingga 25% dari serapan karbon mangrove melalui penyerapan fitoplankton. Selain itu, emisi gas CH4 yang dihasilkan tambak tradisional, semi intensif, dan intensif juga relatif rendah yaitu berkisar 0.0009 – 0.0264 mg m2 ha-1. Stok karbon mangrove yang dapat dikonversi menjadi tambak yang memiliki nilai karbon awal sebesar 261.9-490.12 Mg C ha-1 adalah 99.82-227.03 Mg C ha-1. Konversi tersebut dapat dilakukan untuk pembukaan lahan atau pengembangan kawasan budidaya. Namun apabila nilai stok karbon pada suatu ekosistem lebih rendah dari nilai stok karbon minimal (<261,9 Mg C ha-1) maka kegiatan budidaya dapat dilakukan pada lahan eksisting dan tidak melakukan konversi mangrove, sebaliknya harus dilakukan rehabilitasi mangrove sehingga stok karbon dapat meningkat. Jenis spesies mangrove yang direkomendasikan untuk direhabilitasi adalah R. stylosa, R. apiculata. dan R. mucronata. 
Model Dinamika Estimasi Biomassa dan Stok Karbon Tegakan Atas Sonneratia alba di pesisir Kabupaten Muna Barat Rahman Rahman; Juliana Natan; Fahrul Rozy Fakaubun; Junita Supusepa; Frijona F. Lokollo; Mahriyana Hulopi
Journal of Coastal and Deep Sea Vol 2 No 1 (2024): Journal of Coastal and Deep Sea
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jcds.v2i1.13369

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model dinamika estimasi biomassa dan stok karbon tegakan atas pada spesies Sonneratia alba di Pesisir Kabupaten Muna Barat. Penelitian dilakukan melalui pengukuran laju pertumbuhan diameter selama tahun 2019 dan merekonstruksi beberapa model allometrik estimasi biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model dinamika estimasi biomassa, stok karbon, dan CO2-equivalen pada spesies Sonneratia alba yaitu Bt = 0,186 (0,031t + 0,587)2,46, Ct = 0.087 (0,031t + 0,587)2.46, dan CO2t = 0.319 (0,031t + 0,587)2.46. Model tersebut memiliki nilai yang relevan dengan model estimasi biomassa dari peneliti lainnya yaitu B = 0,251 ρ (D)2,46 dengan nilai ρ = 0,74 g/cm3. Hasil perhitungan total biomass, stok karbon dan serapan karbon pada Sonneratia alba (d = 20,46 cm, K = 209 pohon/ha,umur = 50 tahun) yaitu masing – masing 308,27 kg/pohon, 143,37 kgC/pohon, dan 525,68 kgCO2/pohon atau 64,43 ton/ha, 30,16 tonC/ha, dan 110,58 tonCO2/ha.
Asosisasi Inter-Spesies Lamun di Perairan Pulau Maginti Sulawesi Tenggara Krisye Pasanea; Frijona F Lokollo; Rahman Rahman; Junita Supusepa; Degen E Kalay; Mahriyana Hulopi
Journal of Coastal and Deep Sea Vol 2 No 1 (2024): Journal of Coastal and Deep Sea
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jcds.v2i1.13562

Abstract

Asosiasi inter-spesies merupakan kemampuan suatu spesies dalam hal bergabung atau memiliki keeratan atau tidak diantara spesies-spesies tersebut. Penelitian terkait asosiasi inter-spesies pada lamun masih sedikit dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui jenis asosiasi antar spesies lamun di Perairan Pulau Maginti. Pengambilan data lamun dengan menggunakan metode transek garis. Pengamatan lamun menggunakan frame kuadrat dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Pengukuran asosiasi dua jenis menggunakan tabel kontingensi 2x2. Asosiasi inter-spesies lamun di perairan Pulau Maginti bersifat positif dan negatif. Asosisasi positif terbesar yaitu pada pasangan spesies Halodule uninervis dan Halophila minor dengan nilai 0,264 serta Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii dengan nilai 0,410. Sedangkan asosiasi negatif terbesar yaitu pada pasangan spesies Enhalus acoroides dan Halophila minor dengan nilai -0,642 serta Enhalus acoroides dan Halodule uninervis dengan nilai -0,730.
Potensi Karbon Biru Ekosistem Mangrove di Pesisir Negeri Waai, Kabupaten Maluku Tengah Rahman Rahman; Juliana W. Tuahatu; Christin Tuhehay
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 18 No 1 (2024): March
Publisher : Faculty of Forestry Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jik.v18i1.8814

Abstract

The mangrove ecosystem contributes to climate change mitigation by absorbing carbon dioxide gas. The shoreline of Negeri Waai, Central Maluku Regency (CMR), becomes one of Indonesia's promising mangrove ecosystem habitats for carbon absorption. Therefore, this research aimed to assess the blue carbon potential of mangroves on the coast of Negeri Waai, CMR. This research collected data using the quadrant transect method (10 x 10 m) and placed randomly in 65 quadrants. The analysis of blue carbon potential used an allometric approach to above and below-ground biomass (AGB and BGB). The results showed that the total blue carbon mangrove stock on the coast of Negeri Waai was 73.22 ton C/ha, consisting of 49.44 tons C/ha above-ground carbon (AGC) and 23.78 tons C/ha below-ground carbon (BGC). Sonneratia alba contributed the most extensive carbon stock, namely 70.69 ton C/ha, consisting of 47.53 tons C/ha AGC and 23.16 tons C/ha BGC. This result was relatively low compared to the global average of blue carbon in mangroves, 134 ton C/ha. Based on this result, efforts were needed to restore the mangrove ecosystem, increase the potential for carbon absorption, and mitigate climate change.
DEVELOPING NEXT GENERATION SCIENCE STANDARDS (NGSS) ORIENTED-BASED ETHNOSCIENCE TEACHING MATERIALS: IMPROVING CONSTRUCTING EXPLANATION AND DESIGNING SOLUTIONS (CEDs) SKILLS FOR PROSPECTIVE ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS Duhita Savira Wardani; Rahman Rahman; Zaqiyah Lailatul Farihah; Ryan Dwi Puspita
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3618

Abstract

This study aims to produce teaching materials oriented to Next Generation Science Standards (NGSS) that can improve the Construction Explanation and Designing Solutions (CEDs) skills of elementary school teacher candidates. This study uses the development research method (RnD) adapted from Borg & Gall. The 10 Borg&Gall development procedures were then modified into 8 stages which were adapted to the conditions in the field. The results of the study show that NGSS-oriented teaching materials are appropriate for use in learning with valid, practical, and effective criteria. The validation results obtained from the average value of the teaching material expert validator and learning media show that the teaching material is considered valid both in terms of construct and content. The results of observing the activity of lecturers and students increasing at each meeting indicate that practical teaching materials are applied in learning, as well as the results of student CEDs skills tests indicating that teaching materials are effective for improving the CEDs skills of prospective teacher students. The implication of this research is that the use of appropriate methods can affect the achievement of CEDs ability of prospective teachers to be able to present various alternative solutions to problems. The suggestions for further research are to develop NGSS-oriented teaching materials for elementary school students.
Correlation of some water quality parameters and Pb in sediment to gastropod diversity in Ambon Island Waters Juliana Natan; Nova Hendrika; Gino V Limmon; Rahman Rahman
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 13 No 4 (2023): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.13.4.656-670

Abstract

The coastal waters of Ambon Island have quite diverse ecosystems that allow for the presence of various organisms, one of which is gastropods. This study aims to analyze the correlation of some water parameters and Pb in sediment to the diversity of gastropods. The research method was carried out by observing the density, water quality parameters, and Pb metal in sediments. Water parameters were measured in situ and analyzed in the laboratory. The distribution of gastropods was analyzed through Principal Component Analysis (PCA). At the same time, the correlation analysis was carried out using the Pearson correlation approach using SPSS v.16. The results showed that the types of gastropods with the highest density in the waters of Ambon Island were Terebralia sulcata, Hebra corticata, and Nerita patula. While the species with the lowest density value were Nassarius olivaceus, Polinices didyma, Lunella cinerea, Conus eburneus, Cypraea isabella, Vexillum plicarium, and Columbella scripta. The Shannon-Wienner Diversity Index ranges from 1.253–2.622, and the diversity index ranges from 0.083-0.207. It was included in the low category caused by the disturbance of water pollution and Pb metal in sediments. Meanwhile, the dominance index ranged from 0.098 to 0.511 indicating species dominance at several observation stations. The waters' physical-chemical parameters strongly correlating with gastropod diversity are DO and Pb, with respective correlation values ​​of r = 0.656 and r = -0.785.
PENINGKATAN KUALITAS UDARA MELALUI PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DENGAN TANAMAN PEMBERSIH UDARA Anou, Kezia N.; Radjabaycolle, Flinn C.C.; Sinaga, Ego S.; Ngaderman, Hubertus; Rahman, Rahman; Napitupulu, Daniel; Tabuni, Wani
JURNAL PENGABDIAN PAPUA Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : LPPM Uncen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jpp.v8i2.3374

Abstract

The corona virus which is endemic in all parts of the world, including Indonesia, has not only left a negative impact but also brought people into good habits. One of them is increasing concern for the cleanliness of the air inside and outside the place of activity. The location of the GIDI Efata Kotaraja building is located in a densely populated residential area and busy traffic causes the surrounding air to become very hot and dusty. Green plants or trees that can block dust arising from household activities and motorized vehicles are very lacking in the church yard. By looking at the surrounding environmental conditions which do not support clean air circulation, there is great concern that the air circulation in the church room will become unhealthy. Air purifier as air cleaning devices are very unaffordable. Just installing an Air Conditioner (AC) is also not enough to guarantee that the air is free from pollutants. Dust with very small particle sizes, CO2 gas and CO gas and other gases can threaten the health of congregation members. It is for this reason that this service activity has been carried out. An innovative, environmentally friendly and economical solution is needed to create good air by planting the ornamental plants Mother-in-law's Tongue, Paris Lilies and Gading Siri which have been proven to be able to absorb pollutants. The aim of this service activity is to create Green Open Space by providing outreach regarding air pollution, types of pollutants and their impact on health, providing information and knowledge related to innovative research on air cleaning plants, providing assistance in planting air cleaning plants, planting methods and techniques care for the young GIDI group of the Efata Kotaraja Congregation. The method used in this service activity is the 3P method (Counseling, Guidance and Mentoring). The result of this activity is an innovative product in the form of a park as a green open space. The conclusion that the youth have experienced an increase in knowledge and are able to realize the creation of green open space and have a culture of loving the environment. 
Edukasi Pemanasan Global dan Dampaknya Terhadap Ekosistem Pantai di Pulau-Pulau Kecil Bagi Pelajar SMA Negeri 11 Ambon Kesaulya, Irma; Rahman, Rahman; Krisye, Krisye; V. T. Soukotta, Imanuel
Open Community Service Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ocsj.v3i1.64

Abstract

Pemanasan global merupakan isu penting bagi semua negara di dunia karena memberikan dampak negatif bagi masyarakat dunia dan juga semua organisme di darat dan laut. Generasi muda saat ini perlu mengetahui dengan jelas dan benar apa yang dimaksud dengan pemanasan global, faktor penyebab terjadinya pemanasan global dan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mengurangi laju proses pemanasan global yang terjadi saat ini. Tujuan dari program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah mengedukasi generasi muda khususnya siswa SMA negeri 11 Ambon tentang pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan manusia. Metode yang digunakan dalam melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah dengan cara pre test, penyajian materi, diskusi, tanya jawab dan post test. Hasil analisis dari pre test dan post test menunjukan hanya 32%  siswa yang memberikan jawaban yang benar saat pre test dan saat post test mengalami peningkatan menjadi 55%. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan sosialisasi ini memberikan dampak peningkatan pengetahuan siswa tentang pemanasan global. Kegiatan PkM harus terus ditingkatkan implementasinya kepada siswa di semua jenjang mulai dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas di pulau-pulau kecil di provinsi Maluku. Hal ini akan meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang pemanasan global dan hal ini dapat menjadi salah satu metode untuk memperlambat proses pemanasan global yang terus terjadi saat ini.
Co-Authors A.B Mamesah, Juliaeta Achmad, Nur Ilmi Afrizal, Mohammad Alexandra Hukom Alfin Rabil Awalam Amalo, Luisa Febrina Anou, Kezia N. Antaraeni, Mira Arif Rahman Atmisari Diman Awang Rosyadi Bena, L.M. Agushara Bernard Hehakaya, Trealy Ceanturi, Ardan Charlotha I. Tupan Christin Tuhehay Degen E Kalay Dewi Yanuarita, Dewi Dhandi Diana Rezi Lumbantoruan Dicky Perwira Ompusunggu Diding Sudira Efendi Eelco Waardenburg Ego Srivajawati Sinaga Endang Taufiqurahman Eva Kaimudin Fahrul Rozy Fakaubun Fakaubun, Fahrul R Fernanda, Enjelika Fitrina Nazar Flinn C Radjabaycolle Fredinan Yulianda Frijona Fabiola Lokollo Frijona Febiola Lokollo Gino V Limmon Gloria, Debora Grace Pattiselanno Gresia Maiseka Hairun Nisa Hamdan Has Handayani, Luluk D Handayani, Setyo Harold J.D. Waas Hefni Effendi Hulopi, Mahriyana Iman Rusmana Imanuel Villian Trayanta Soukotta Indra Cahyadinata, Indra Ira Veronika Girsang Irma Kesaulya Jayawarsa, A.A. Ketut Jesica, Agnes Juliana Natan Juliana Natan Jully Triansyah Junita Perangin-angin Junita Supusepa Jusuf Leiwakabessy Kelvin Sopahaluwakan Kereison D. Saija Kesaulya, Irma Krisnawati Maahury Kristi Damayanti.G Krisye Pasanea La Ikbal Lilitnuhu, Meisye K Lily Nova Amalia Limmon, Gino V. Luky Adrianto Luluk Dwi Wulan Handayani, Luluk Dwi Wulan Lumbanraja, Aprilia Junika M. Hidayat Ginanjar Mariati M Mariffah, Mariffah Marlin C Wattimena Martha L. Wattimena Maryono Maryono Mintje Wawo Moniharapon, Louis D Muhammad Rifqi Muhammad Rifqi Muis Muis, Muis Mukti Ali Mukti Ali Muliani Muliani Munawar Munawar Nagita, Nagita Napitupulu, Daniel Nardiati Nurdin, Nardiati Ngaderman, Hubertus Noor Hamidah, Noor Nopiana, Medi Nova Hendrika Nur T. Sirajuddin Nur Tasmiah Sirajuddin Nur Tasmiah Sirajuddin Ombi, Naflah Dafi Al-Fiyah Palinussa, Elizabeth Miklen Pattinasarany, Maureen M Peter Vodegel Pratama, Oklan Putra, Marfian Dwidima Rahmah, Umi Rahmat, Rudi Ratnasari, Elda Ratuluhain, Eva Susan Regina Latuheru Rijoly, Frederik Rijoly, Stefanno M A Ronald Darlly Hukubun Ryan Dwi Puspita Saleky, Valentine D Sanubari, Murni Sara Haumahu Sarifudin sarifudin, Sarifudin Siahaya, More Sigid Hariyadi Sirajuddin, Nur Tasmiah Sitohang, Malemahaetma Sophia N. M. Fendjalang Sri Suartini Supardi, Hadi Tabuni, Wani Taufik Thahir Tetelepta, Johannes M.S. Tuahatu, Juliana W. Tuahatu, Juliana Wilmiena Viana, Wanda Waas, Harold J.D Wardani, Duhita Savira Wasiman Wasiman Widya Febryari Anita Willem Ayal, Frederik Wouter Lengkeek Yemima H. Von Bulow Yona A. Lewerissa Yuliana Natan Yuliana Yuliana Yusli Wardiatno Zaqiyah Lailatul Farihah Zuhri, Muhammad Isnan