Claim Missing Document
Check
Articles

Pergulatan Batin dan Kebebasan dalam Puisi Tahanan Ranjang Karya Joko Pinurbo: Hermeneutika Paul Ricoeur Asia M; Ridwan Ridwan; Lulyastuti Lulyastuti
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i1.1358

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pemaknaan dalam puisi Tahanan Ranjang karya Joko Pinurbo yang diambil dari buku yang berjudul Selamat Menunaikan Ibadah Puisi dengan menggunakan pendekatan hermeneutika yang dicetuskan oleh Paul Ricoeur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pembahasan yang berfokus pada teks puisi dengan menggunakan teori hermeneutika sebagai alat untuk membedah makna puisi. Metode kualitatif ialah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa deskriptif berupa kata-kata yang ditulis dari objek yang diamati. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembacaan teks puisi Tahanan Ranjang karya Joko Pinurbo secara sistematis, kemudian dilakukan klasifikasi data terhadap kata, kalimat maupun frasea yang mengandung makna-makna yang dikaji dengan menggunakan teori hermeneutik. Hasil dari penelitian ini adalah puisi menggambarkan perjuangan individu untuk melarikan dari keterbatasan, baik yang bersifat fisik maupun mental. Berdasarkan teori hermeneutika Ricoeur, puisi ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang kebebasan dan keberdiaman
Distansiasi, Apropriasi, dan Refigurasi: Transformasi Makna dalam Kumpulan Puisi Tidak Ada New York Hari Ini: Hermeneutika Paul Ricoeur Nensilianti Nensilianti; Ridwan Ridwan; Adinda Khoirunnisa
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i2.1410

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi makna dalam kumpulan puisi M. Aan Mansyur Tidak Ada New York Hari Ini melalui kacamata hermeneutika Paul Ricoeur dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode hermeneutik, penelitian ini berpusat pada tiga aspek inti teori Ricoeur: distanciation (penjelasan), appropriation (pemahaman), dan refiguration (refleksi kritis). Metode deskriptip kualitatif digunakan dengan menitikberatkan pada pembacaan secara cermat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kumpulan puisi “Tidak Ada New York Hari Ini” karya M. Aan Mansyur mengalami transformasi makna yang mendalam, analisis eksegesis, atau distanciation. Hasil penelitian jga menunjukkan bahwa teks membangun jarak penafsiran, sehingga memungkinkan pembaca mengungkap makna secara objektif dengan mempertimbangkan konteks dan strukturnya. Proses pemahaman, atau appropriation, mengungkapkan bahwa pembaca dapat mengintegrasikan pengalaman pribadinya untuk meremajakan makna yang tertanam dalam teks. Demikian pula refleksi kritis, atau refiguration, serta menekankan kemampuan teks untuk membentuk kembali cara pandang pembaca melalui reinterpretasi yang melibatkan introspeksi mendalam.
Wawasan Seks Masyarakat dalam Novel Sebab Kita Semua Gila Seks Karya Ester: Sosiologi Sastra Terry Eaglton Nensilianti, Nensilianti; Ridwan, Ridwan; Putra, Hendra Pratama
SAWERIGADING Vol 31, No 1 (2025): Sawerigading, Edisi Juni 2025
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v31i1.1364

Abstract

This study aims to explore societal perceptions of sexuality through a narrative analysis of Ester Pandiangan’s novel Sebab Kita Semua Gila Seks (Because We Are All Sex-Crazed). Employing a qualitative descriptive method with a documentation approach, data were extracted from thematically relevant excerpts within the novel through critical reading, thematic coding, and quotation mapping. The analysis process involved data reduction, thematic structuring, and conclusion drawing, validated through theoretical triangulation. Terry Eagleton’s sociological literary theory provides the analytical lens to investigate the ideological mechanisms embedded in the text. The study identifies three ideological problems related to sexuality and three patriarchal patterns that restrict individual sexual agency. The findings contribute a novel perspective to literary sociology by demonstrating how contemporary literature critiques sexual repression and gender inequality. This research seeks to foster critical awareness and open dialogue on sexual education, gender equity, and culturally grounded social transformation.  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman masyarakat terhadap seksualitas melalui analisis naratif dalam novel Sebab Kita Semua Gila Seks karya Ester Pandiangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan dokumentasi. Data diperoleh dari narasi-narasi tematik dalam novel, dikumpulkan melalui teknik pembacaan kritis, penandaan tematik, dan pencatatan kutipan relevan. Teknik analisis data mencakup reduksi data, penyajian temuan, dan penarikan kesimpulan, serta diverifikasi melalui triangulasi teori. Pendekatan teori sosiologi sastra Terry Eagleton digunakan untuk menelaah relasi antara ideologi sosial dan representasi seksualitas. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga bentuk problematika ideologi masyarakat terhadap seks dan tiga manifestasi dominasi patriarki yang membatasi kebebasan seksual individu. Temuan ini menawarkan perspektif baru dalam kajian sosiologi sastra dan menunjukkan karya sastra kontemporer berperan sebagai media kritik sosial terhadap represi seksual dan ketimpangan gender. Penelitian ini diharapkan mendorong kesadaran kritis dan dialog terbuka terkait pendidikan seks, kesetaraan gender, dan transformasi sosial berbasis literasi budaya.
Eksploitasi Alam dan Ekosistem dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari Nensilianti, Nensilianti; Ridwan; Imelia Kristi Rante Allo
Hasta Wiyata Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Hasta Wiayata
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.hastawiyata.2024.008.01.10

Abstract

This research aims to describe the natural environment written by the results of thoughts or events experienced by a person so that he writes and creates a work, therefore creating a novel. In this study, the novel under study discusses the destruction of nature, exploitation of nature and ecosystems in the novel Bekisar Merah by Ahmad Tohari. The data source of this research is sourced from the internet. Data collection in this study used reading and note-taking techniques. The analysis of Bekisar Merah by Ahmad Tohari uses ecocritical studies. The novel Bekisar Merah can be analyzed using ecocritical theory which involves the study of the relationship between literature and the environment. In this novel, the author subtly describes the people of Karangsoga who work every day as coconut sap collectors to be processed into brown sugar by the lower classes who live in poverty.
Reprsentasi Perempuan dalam Gadis Pantai Karya Prmoedya Ananta Toer Ridwan, Ridwan; Abidin, Aslan; Puspa Darwini, Nurul Fadhilah
Hasta Wiyata Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Hasta Wiayata
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.hastawiyata.2024.008.01.13

Abstract

This research aims to find out how the image of women is reconstructed in the novel Gadis Pantai by Pramoedya Ananta Toer. The research method used in this analysis is descriptive qualitative, focusing on understanding social phenomena in the novel using a feminist literary approach. Data collection techniques are carried out by reading repeatedly and noting important points of the data found to avoid errors in collecting data information. The data collected is then analyzed by linking the representation of women using feminist criticism studies. The results of the analysis show that Gadis Pantai's position as a Javanese woman faces various challenges and gender violence that shows social injustice in society at that time. The novel reveals in depth how gender and violence against women are understood in traditional Javanese society, and emphasizes the urgency of gender equality and the protection of women's rights in the modern era. Women are often marginalized in Javanese life, especially in daily tasks and in the social hierarchy. In addition, the novel also depicts violence against women, both physical and psychological.
Resistensi Kekerasan dan Kawin Paksa Terhadap Perempuan dalam Novel Azab Dan Sengsara Karya Merari Siregar Asia; Ridwan; Ramadani, Aulia Magfira
Hasta Wiyata Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Hasta Wiayata
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.hastawiyata.2024.008.01.14

Abstract

This research explains the existence of complicated social realities related to violence, forced marriage, and resistance to violence in the novel Azab and Sengsara by Merari Siregar. The research method uses descriptive qualitative method to understand a particular phenomenon or situation from an in-depth perspective. The characters in the novel can illustrate how the story is presented with conflicts of domestic violence and forced marriage activities that can damage women's lives. This study aims to analyze the scenes in the novel that show the violence committed by Kasibun against Mariamin and the pressure from Mariamin's mother who wants Mariamin to get married as soon as possible. However, Mariamin eventually showed resistance to violence by reporting her abusive husband to the authorities.
Better to Die Young": A Hermeneutic Analysis of Protest and Moral Critique in Remy Sylado’s Mbeling Poetry Rapi, Muhammad; Ridwan, Ridwan; Bunga , Vionanda Toding
Tamaddun Life Vol 24 No 1 (2025): June
Publisher : Fakultas Sastra - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/tamaddun.v24i1.943

Abstract

This study analyzes the socio-political critique embedded in Remy Sylado’s poem Lebih Baik Mati Muda through Friedrich Schleiermacher’s hermeneutic framework, specifically integrating grammatical and psychological interpretations. As a pioneering figure in the Indonesian Mbeling poetry movement, Sylado strategically employed colloquial language, provocative diction, and emotionally charged imagery to confront systemic corruption, authoritarianism, and moral decay during Indonesia’s New Order regime. Using qualitative descriptive methodology, the analysis first examines the poem’s grammatical elements such as diction, rhetorical structures, and repetition to reveal how linguistic deviation amplifies the poet's socio-political critique. Subsequently, psychological interpretation uncovers deeper emotional dimensions, highlighting how the narrative voice conveys generational despair and moral urgency. Findings indicate that Sylado’s recurrent phrase Lebih baik aku mati muda ("Better that I die young") symbolizes an existential and ethical ultimatum, articulating a powerful stance against oppressive societal conditions. The study contributes methodologically by applying Schleiermacher’s dual hermeneutic approach to Indonesian protest poetry, theoretically by deepening scholarly understanding of poetry's role in social resistance, and practically by underscoring poetry’s educational potential in fostering critical literacy and civic engagement. Future research is recommended to expand comparative and multimodal analyses of protest poetry, enhancing understanding of its cognitive and emotional effects across different contexts.
PELESTARIAN BAHASA IBU MELALUI KELAS SASTRA: PENGUATAN LITERASI SISWA DI SDI PANGGENTUNGANG SELATAN Ridwan, Ridwan; Sumarni, Sumarni; Maharezki, Inayah; Shalsabilah Z, Shafira; Pratiwi, Pratiwi; Adhalia Wanafesyahan, Fahira
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 03 (2025): MEI 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program asisten mengajar di SDI Panggentungang Selatan bertujuan mendukung pelestarian bahasa ibu melalui integrasi pembelajaran sastra sebagai sarana penguatan literasi siswa. Dalam kegiatan ini, asisten mengajar memfasilitasi siswa untuk mengenal dan menggunakan bahasa ibu dalam bentuk karya sastra seperti puisi, Cerpen, dan Komedi tunggal. Melalui pendekatan partisipatif dan kontekstual, siswa tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan bahasa ibu dalam kelas sastra dapat menjadi media efektif dalam memperkuat literasi sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan lokal. Asisten mengajar berperan penting sebagai penghubung antara nilai-nilai budaya lokal dan praktik pembelajaran yang relevan bagi siswa sekolah dasar.
PERGESERAN NARATIF DALAM KUMPULAN CERPEN PEREMPUAN BUTA TANPA IBU JARI KARYA INTAN PARAMADITHA: NARATOLOGI GÉRARD GENETTE Amir, Johar; Ridwan, Ridwan; Ramadhani, Fitri
SOSCIED Vol 8 No 1 (2025): SOSCIED - Juli 2025
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jsoscied.v8i1.951

Abstract

This study aims to analyse the short story Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari by Intan Paramaditha using Gérard Genette's narratological approach, focusing on five main aspects: order, duration, frequency, mood, and narrative voice. Using a qualitative descriptive method with a combination of re-reading. The analysis shows that this short story uses analepsis (flashback) to build a non-linear narrative structure, creating a dramatic and immersive effect. Duration manipulation lengthens or summarises certain scenes to highlight emotional aspects and tensions in the story, while repetition of events reinforces narrative meaning and symbolism. Shifts in mood create an emotional contrast between introspective reflection and narrative tension, while the use of an autodiegetic narrator allows the reader to experience the story through the subjective perspective of the main character. Thus, the narrative techniques applied in this short story not only build a dynamic plot, but also enrich the thematic and emotional depth of the story
Perlawanan Untuk Memperjuangkan Hak dan Keadilan dalam Novel Karmila Karya Marga Tjoa: Feminisme Eksistensialis Simon De Beauvoir M, Asia; Ridwan, Ridwan; Ahmad, Mutiara Sari
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v7i1.13293

Abstract

Penelitian ini menganalisis bentuk perlawanan tokoh utama dalam novel Karmila karya Marga Tjoa, dengan fokus pada perjuangan perempuan untuk memperjuangkan hak dan keadilan dalam kerangka feminisme eksistensialis Simon de Beauvoir. Melalui metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan situasi objek berdasarkan fakta, kutipan-kutipan novel yang relevan dianalisis untuk memahami bagaimana pengarang mengekspresikan feminisme eksistensialis dalam sebuah karya sastra. Hasilnya menunjukkan bahwa Karmila memperjuangkan hak dan keadilan dengan menjadi perempuan yang bekerja, mengejar pendidikan dan meraih kesuksesan karier, serta menolak subordinasi dengan menentang peran-peran tradisional yang membatasi kebebasan perempuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Karmila dalam novel tersebut merupakan contoh yang kuat dari perjuangan perempuan untuk mengambil kendali atas hidup mereka sendiri dengan menentang segala bentuk penindasan atau ketergantungan dengan pihak lain, sesuai dengan prinsip-prinsip feminisme eksistensialis Simon de Beauvoir.