Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi deiksis dalam bahasa Batak Simalungun yang digunakan oleh masyarakat di Kelurahan Sondi Raya, Kecamatan Raya. Jenis deiksis dianalisis berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh Levinson (1983), sedangkan fungsi deiksis mengacu pada pandangan Alieva dkk. (1991), Ansiska dkk. (2014), dan Sumarlam dkk. (2023). Sumber data terdiri atas 43 data yang mengandung jenis dan fungsi deiksis berupa klitik, kata, dan frasa dalam tuturan berbentuk percakapan bahasa Batak Simalungun pada masyarakat di Kelurahan Sondi Raya. Data dikumpulkan melalui metode simak dan metode cakap, dilanjutkan dengan teknik simak libat cakap (SLC) serta teknik pancing sebagai teknik lanjutan. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode padan referensial dan pragmatis dengan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima jenis deiksis dalam bahasa Batak Simalungun, yaitu deiksis persona, deiksis tempat/ruang, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Adapun fungsi deiksis yang ditemukan dalam bahasa Batak Simalungun berjumlah sebelas, yakni 1) sebagai penunjuk kepunyaan, 2) sebagai perangkai preposisi, 3) sebagai subjek, 4) sebagai objek, 5) sebagai penunjuk keterangan tempat, 6) penanda takrif, 7) sebagai atribut, 8) sebagai anafora, 9) sebagai katafora, 10) sebagai alat pembeda tingkatan sosial, dan 11) sebagai penjaga kesantunan dalam berbahasa. Untuk memahami referen dalam sebuah tuturan, penting bagi seseorang untuk memahami penggunaan deiksis.