Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya peningkatan komunikasi interpersonal pada siswa SMP Negeri 2 Sausu setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 8 siswa yang dipilih berdasarkan tingkat komunikasi interpersonal yang tergolong rendah. Instrumen penelitian berupa angket komunikasi interpersonal yang telah divalidasi, kemudian data dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji statistik nonparametrik Wilcoxon Sign Rank Test dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi interpersonal sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebelum mengikuti layanan, sebanyak 6 siswa (VR, VT, WI, IP, DA, NR) berada pada klasifikasi komunikasi interpersonal rendah, 1 siswa berinisial NS berada pada klasifikasi sangat rendah, dan 1 siswa berinisial YS berada pada klasifikasi sedang. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing, terjadi peningkatan pada 5 siswa (NS, WI, VR, IP, VT) yang menunjukkan kategori meningkat, sedangkan 3 siswa lainnya (DA, NR, YS) berada pada kategori tetap. Hasil uji inferensial juga mendukung temuan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara skor sebelum dan sesudah layanan. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa teknik role playing dalam layanan bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sausu. Temuan ini memperkuat bahwa model layanan tersebut dapat menjadi alternatif strategi bimbingan yang aplikatif dan relevan dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi sosial mereka.