Articles
PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEKNIK SELF INSTRUCTION DALAMA MENINGKATKAN PERILAKU PERCAYA DIRI SISWA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 11 PALU)
Norrahma, Hayati;
Thalib, Mansyur;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 1, Number 2, December 2016
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v0i0.9511
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah tingkat perilakupercaya diri siswa sesudah mengikuti layanan konseling kelompok teknik self instructionlebih tinggijika dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan konseling kelompok teknik self instruction. Tujuan penelitian ini adalahmenjelaskan keefektifan layanan konseling kelompok teknik self instruction dalam meningkatkanperilaku percaya diri siswa. Subjek penelitian ini berjumlah 6 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pedoman observasi perilaku percaya diri siswa. Data diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan rumus wilcoxon sign rank test. Hasil analisis desktiptif diperoleh data perilaku percaya diri siswa sesudah pelaksanaan konseling kelompok self instructionbahwa 17% siswa yang mempunyai perilaku percaya diri sangat rendah, 33% siswa mempunyai perilaku percaya diri yang rendah, dan 50% siswa mempunyai perilaku percaya diri yang tinggi. Hasil analisis inferensial diperoleh nilai T wilcoxon = 0,N=6 dengan taraf kepercayaan 95% (0,05), diperoleh nilai T wilcoxon = 2, sehingga 0 < 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku percaya diri siswa sesudah mengikuti layanan konseling kelompok teknik self instruction lebih tinggi jika dibandingkan sebelum mengikuti layanan konseling kelompok teknik self instruction.
PENGARUH LAYANAN INFORMASI CARA PROMOSI PRODUK DALAM MENINGKATKAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN (PM1) SMK NEGERI 2 PALU
Aziz, Mutmainnah;
Munir, Abd;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 2, Number 2, December 2017
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v0i1.10949
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah layanan informasi cara promosi produk berpengaruh positif dalam meningkatkan kesiapan sales promotion siswa kelas XI Jurusan Pemasaran (PM1) SMKN 2 Palu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh layanan informasi cara promosi produk dalam meningkatkan kesiapan sales promotion siswa. Subjek penelitian ini berjumlah 22 siswa.Instrumen utama dalam penelitian ini adalah angket kesiapan sales promotion. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik yaitu uji t (satu ekor) pada taraf signifikan 95%. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kesiapan sales promotion siswa sebelum mengikuti layanan informasi yaitu tidak ada siswa atau 0 % siswa yang memiliki kesiapan sales promotion sangat tinggi, 31,81% siswa memiliki kesiapan sales promotion tinggi, ada 54,54%siswa memiliki kesiapan sales promotion rendah dan 13,63% siswa yang memiliki kesiapan sales promotion sangat rendah. Sedangkan sesudah mengikuti layanan informasi cara promosi produk maka terjadi peningkatan yaitu 31,81% siswa memiliki kesiapan sales promotion sangat tinggi, 59,09% siswa memiliki kesiapan sales promotion tinggi, 9,09% siswa memiliki kesiapan sales promotion rendah dan 0% siswa yang memiliki kesiapan sales promotion sangat rendah. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa pemberian layanan informasi cara promosi produk ada pengaruh positif dalam meningkatkan kesiapan sales promotion siswa kelas XI Jurusan Pemasaran (PM1) SMK Negeri 2 Palu
EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MENGURANGI STRES AKADEMIK SISWA SMP NEGERI 7 PALU
Sarton, Sarton;
Thalib, Mansyur;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 3, Number 1, June 2018
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v3i1.10978
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah tingkat stres akademik siswa sesudah diberikan layanan konseling kelompok teknik Self-Instruction lebih rendah jika dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan konseling kelompok teknik Self-Instruction. Tujuan utama penelitian adalah menjelaskan efektivitas konseling kelompok teknik Self-Instruction dalam mengurangi stres akademik siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala stres akademik siswa. Data penelitian selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis infrensial dengan menggunakan rumus wilcoxon sign rank test. Hasil analisis desktiptif diperoleh data stres akademik siswa sesudah pelaksanaan konseling kelompok teknik Self-Instruction bahwa 16,17% siswa memiliki tingkat stres akademik sangat tinggi, 33,33% siswa memiliki tingkat stres akademik tinggi 16,17% siswa memiliki memiliki tingkat stres akademik sedang. Dan 33,33% siswa memiliki tingkat stres akademik rendah Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa stres akademik sesudah mengikuti layanan konseling kelompok teknik Self-Instruction lebih rendah jika dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan konseling kelompok teknik Self-Instruction. Hasil penelitian membuktikan bahwa konseling kelompok teknik Self-Instruction efektif dalam mengurangi nstres akademik siswa.
MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 3 PALU
hikma, Hikma;
Munir, Abd;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 3, Number 1, June 2018
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v3i1.10983
Permasalahan dalam penelitian ini apakah teknik sosiodrama dapat meningkatkan perilaku prososial siswa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan perilaku prososial siswa melalui teknik sosiodrama. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) bimbingan dan konseling. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, antara lain : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 8 siswa dengan tingkat perilaku prososial rendah. Jenis tindakan yang dilakukan adalah teknik sosiodrama. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi perilaku prososial, lembar observasi pelaksanaan teknik sosiodrama dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti teknik sosiodrama pada siklus I, persentase perilaku prososial siswa meningkat sebesar 21,53%, sedangkan setelah mengikuti teknik sosiodrama pada siklus II, persentase perilaku prososial siswa meningkat sebesar 33,32%. Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus II yang telah diperbaiki berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Jadi dapat dibuktikan bahwa perilaku prososial siswa meningkat setelah mengikuti teknik sosiodrama.
PENGARUH LAYANAN INFORMASI PENERAPAN BUDAYA 5S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN DAN SANTUN) MELALUI MEDIA BROSUR TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU 5 S SISWA KELAS X TKJ 2 SMK NEGERI 6 PALU
Rahmita, Fani;
Munir, Abd;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 3, Number 2, December 2018
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v3i2.11283
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah perilaku 5S siswa sesudah mengikuti layanan informasi penerapan budaya 5S melalui media brosur berpengaruh positif dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan informasi penerapan budaya 5S melalui media brosur.Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan pengaruh layanan informasi penerapan budaya 5S melalui media brosur terhadap pembentukan perilaku 5S siswa sesudah mengikuti layanan informasi memiliki pengaruh positif dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan informasi. Subjek penelitian ini berjumlah 20 siswa. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah angket perilaku 5S. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa perilaku 5S sebelum dilaksanakan layanan informasi penerapan budaya 5S melalui media brosur yaitu: 30% siswa memiliki perilaku 5S yang tinggi, 55% siswa memiliki perilaku 5S yang rendah,dan 15% siswa memiliki perilaku 5S yang sangat rendah.Setelah diberikan layanan informasi penerapan budaya 5S melalui media brosur maka terjadi perubahan perilaku yaitu: 20% siswa memiliki perilaku 5S yang sangat tinggi, 50% siswa memiliki perilaku 5S yang tinggi, dan 30% siswa memiliki perilaku 5S yang rendah. Hasil analisis inferensial diperoleh kesimpulan bahwa perilaku 5S siswa berpengaruh positif sesudah mengikuti layanan informasi penerapan budaya 5S melalui media brosur dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan informasi penerapan budaya 5S melalui media brosur. Kata Kunci :Penerapan Budaya 5S, Pembentukan Perilaku 5S, Media Brosur.
UPAYA MEREDUKSI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT (Studi Kasus di Kelas XI SMA Negeri 2 Palu)
Abdullah, Abdullah;
Thalib, Mansyur;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 1, Number 2, December 2016
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v0i0.9501
This researh aims to reduce academic procrastination behavior of the student using group sounseling with self management technique. This was an action researh of guidance and counseling using Kemmis and Mc Taggart model. The researh was carried out in two cycle with four stage in each cycle, namely: planning, action, observation, and reflection. Subjects of the research were 6 student who have academic procrastination problem. The action conducted was group counseling with self management technique. Data collection method was observation and interview. The research results reveal that after conducting cycle I, the behavior of procrastination of the student decreased to 19.62%. While in cycle II it decreased to 13.59%. It indicates that self management technique in cycle II is improved based of reflection outcomes in cycle I. Therefore, it can be concluded that academic procrastination behavior of the student can be decreased using group counseling with self management technique.
PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKUPERCAYA DIRI DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 PALU
Madina, Siti;
Munir, Abd;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 1, Number 2, December 2016
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v0i0.9507
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah tingkat perilaku percaya diri dalam mengemukakan pendapat siswa sesudah mengikuti layanan konseling kelompok lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan konseling kelompok. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh layanan konseling kelompok dalam meningkatkan perilaku percaya diri dalam mengemukakan pendapat siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi perilaku percaya diri dalam mengemukakan pendapat siswa. Data penelitian selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan rumus wilcoxon sign rank test. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebelum mengikuti layanan konseling kelompok, terdapat 66,67% memiliki perilaku percaya diri yang sedang dalam mengemukakan pendapat, dan 33,33% siswa memiliki parilaku percaya diri yang rendah dalam mengemukakan pendapat. Sesudah mengikuti layanan konseling kelompok, terjadi peningkatan perilaku percaya diri dalam mengemukakan pendapat yaitu terdapat 50% siswa memiliki perilaku percaya diri yang tinggi dalam mengemukakan pendapat, 33,33% siswa memiliki perilaku percaya diri yang sedang dalam mengemukakan pendapat, dan 16,67% siswa memiliki perilaku percaya diri yang rendah dalam mengemukakan pendapat. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa tingkat perilaku percaya diri dalam mengemukakan pendapat siswa di SMP Negeri 17 Palu sesudah mengikuti layanan konseling kelompok lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan konseling kelompok.
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA KELAS X AP 3 SMK NEGERI 2 PALU
Dian Sari, Ilmi;
Munir, Abd;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 2, Number 1, June 2017
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v0i0.9512
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat pemahaman siswa sesudah diberikan layanan informasi kesehatan reproduksi remaja dibandingkan sebelum diberikan layanan informasi kesehatan reproduksi remaja lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi kesehatan reproduksi remaja. Subjek penelitian ini berjumlah 27 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah angket tingkat pemahaman siswa. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif dan infrensial. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik statistik yaitu uji t (satu ekor) pada taraf signifikan 95%. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa sebelum diberikan layanan informasi kesehatan reproduksi remaja yaitu 0% siswa yang memiliki pemahaman sangat baik tentang kesehatan reproduksi, 22,22% siswa memiliki pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi, 59,25% siswa yang memiliki pemahaman kurang baik tentang kesehatan reproduksi, dan 18,52% siswa memiliki pemahaman yang tidak baik tentang kesehatan reproduksi.Sedangkan sesudah diberikan layanan inforrmasi kesehatan reprduksi remaja maka terjadi peningkatan pemahaman siswa yaitu 44,44 % siswa memiliki pemahaman sangat baik tentang kesehatan reproduksi, 55,56% siswa memiliki pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi, dan 0% siswa yang memiliki pemahaman yang kurang baik serta tidak baik tentang kesehatan reproduksi. Dari hasil analisis infrensial menunjukan bahwa ada pengaruh positif layanan informasi kesehatan reproduksi remaja terhadap tingkat pemahaman kesehatan reproduksi remaja.
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KEBERSIHAN KELAS DISERTAI PAPAN BIMBINGAN TERHADAP PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN KELAS SISWA SMP NEGERI 13 PALU
Fiitrianti, Fitrianti;
Munir, Abd;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 2, Number 2, December 2017
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v0i1.10559
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan siswa yang seringkali menunjukan perilaku tidak menjaga kebersihan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku siswa menjaga kebersihan kelas SMP Negeri 13 Palu sebelum dan sesudah mengikuti layanan informasi kebersihan kelas disertai papan bimbingan, serta menjelaskan adanya pengaruh positif layanan informasi kebersihan kelas disertai papan bimbingan terhadap perilaku siswa menjaga kebersihan kelas. Subjek penelitian ini berjumlah 20 siswa.Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi perilaku menjaga kebersihan kelas.Data diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan teknik statistik yaitu uji t (satu ekor) pada taraf signifikan 95%. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa sebelum mengikuti layanan informasi kebersihan kelas disertai papan bimbingan yaitu siswa yang memiliki perilaku menjaga kebersihan kelas yang rendah yaitu 30% dan siswa yang memiliki perilaku menjaga kebersihan kelas sangat rendah yaitu 70%. Sedangkan sesudah mengikuti layanan informasi kebersihan kelas disertai papan bimbingan terjadi peningkatan yaitu 10% siswa memiliki perilaku menjaga kebersihan kelas tinggi, 15% siswa memiliki perilaku menjaga kebersihan kelas sedang, 30% siswa memiliki perilaku menjaga kebersihan kelas rendah dan 45% siswa memiliki perilaku menjaga kebersihan kelas sangat rendah. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa nilai thitung>ttabel atau 5,70> 1,73. Hal ini berarti ditolak.Berdasarkan hasil analisis inferensial dapat dibuktikan bahwa pemberian layanan informasi kebersihan kelas disertai papan bimbingan berpengaruh positif terhadap perilaku menjaga kebersihan kelas siswa SMP Negeri 13 Palu. Kata Kunci : Kebersihan Kelas, Papan Bimbingan, Perilaku Menjaga Kebersihan Kelas.
PENGARUH LAYANAN INFORMASI MANAJEMEN DIRI DISERTAI MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PALU
Ahmad, Ulfa;
Thalib, Mansyur;
Munifah, Munifah
Jurnal Konseling dan Psikoedukasi Volume 3, Number 1, June 2018
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/jkp.v3i1.10979
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah disiplin belajar di sekolah siswa sesudah mengikuti layanan informasi manajemen diri disertai media poster lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum mengikuti layanan informasi manajemen diri disertai media poster.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui efektifitas layanan informasi manajemen diri disertai media poster untuk meningkatkan disiplin belajar siswa di sekolah.Subjek dalam penelitian ini adalah 16 siswa.Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah pedoman observasi disiplin belajar. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan rumus uji t. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa sebelum pelaksanaan layanan informasi manajemen diri disertai media poster yaitu ada 25% siswa yang memiliki disiplin belajar di sekolah sedang, 62,5% siswa yang memiliki disiplin belajar di sekolah rendah, dan ada 12,5% siswa yang memiliki disiplin belajar di sekolah yang sangat rendah. Sedangkan sesudah pelaksanaan layanan informasi manajemen diri disertai media postermaka terjadi peningkatan disiplin belajar di sekolah yaitu 6,25% siswa yang memiliki disiplin belajar di sekolah tinggi, 75% siswa yang memiliki disiplin belajar di sekolahsedang dan 18,75% siswa yang memiliki disiplin belajar di sekolah rendah. Hasil analisis inferensial menunjukan bahwa layanan informasi manajemen diri disertai media poster efektif untuk meningkatkan disiplin belajar di sekolah siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Palu.