This study aims to describe the impact of marriage on students’ motivation in completing their final project at the Education Sciences Department of Tadulako University. A descriptive qualitative method was employed, using observation, interviews, and documentation for data collection. The participants consisted of eight students from the Guidance and Counseling, Physical Education (PJKR), Elementary Teacher Education (PGSD), and Early Childhood Teacher Education (PG-PAUD) study programs. The findings indicate that marriage produces both positive and negative impacts on students’ academic motivation. On the positive side, marriage enhances motivation and responsibility to finish studies, supported by spouses, families, and peers. On the negative side, challenges such as time management difficulties, dual responsibilities, financial problems, and psychological stress may hinder final project completion. Key motivational factors include spousal support and a sense of responsibility, while obstacles involve household conflicts and economic burdens. The study concludes that marriage during the study period can serve as either a source of encouragement or a barrier, depending on the student’s circumstances and support system. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pernikahan terhadap motivasi penyelesaian tugas akhir mahasiswa di Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan terdiri dari delapan mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, PJKR, PGSD, dan PG-PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan memiliki dampak positif maupun negatif terhadap motivasi akademik. Dampak positif berupa meningkatnya motivasi untuk segera menyelesaikan studi, didukung oleh pasangan, keluarga, dan lingkungan sosial. Dampak negatif mencakup kesulitan manajemen waktu, beban tanggung jawab ganda, masalah ekonomi, serta tekanan psikologis yang dapat menghambat penyelesaian tugas akhir. Faktor utama yang mendorong motivasi adalah dukungan pasangan dan rasa tanggung jawab, sedangkan faktor penghambat meliputi konflik rumah tangga dan keterbatasan ekonomi. Penelitian ini menegaskan bahwa pernikahan pada masa studi dapat menjadi sumber motivasi maupun hambatan, tergantung pada kondisi dan dukungan yang diperoleh mahasiswa.