Claim Missing Document
Check
Articles

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI BANGSA Miftahul Ikrom; Beti Zania; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v2i2.296

Abstract

Pancasila sebagai ideologi negara indonesia dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejara, manusia, masyarakat, hukum dan negara indonesia. Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai- nilai budaya bangsa indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan. Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipisahkan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri
DEMOKRASI DALAM DIMENSI NILAI-NILAI PANCASILA BERDASARKAN PARADIGMA PHILOSOPHISCHE GRONDSLAG Putri Oktaviani Yulias; Apriliana; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 3 (2022): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v2i1.297

Abstract

Negara ideal hanya bisa diwujudkan dengan demokrasi. Demokrasi pada dasarnya terkait dengan kebebasan individu dan partisipasi. Pelaksanaan hak-hak liberal, sipil dan politik adalah bagian dari kehidupan yang menyangkut individu sebagai makhluk sosial. Indonesia dengan ideologi Pancasila mempengaruhi kehidupan warga negaranya. Demikian pula dengan kenyataan bahwa Pancasila sebagai garis filosofis negara Indonesia merupakan dasar dan acuan bagi pembentukan negara dan pelaksanaan lembaga-lembaga demokrasi. Artinya Pancasila sendiri harus menyetujui diberlakukannya sistem demokrasi di Indonesia. Masalah hukum yang sering ditemui adalah konsistensi praktik dengan demokrasi, pentingnya Pancasila itu sendiri, yang seringkali menimbulkan konflik sosial. menggunakan metode. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji demokrasi baik secara teoretis maupun praktis dari perspektif Pancasila yang merupakan landasan filsafat. Berdasarkan hasil tersebut diputuskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia diputuskan oleh para founding fathers negara ini harus menjadi standar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Urgensi penerapan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik di masyarakat sehingga dapat berperan aktif dalam partisipasi politik. Partisipasi dalam masyarakat dilihat sebagai pemeriksaan terhadap kontrol pemerintah Indonesia bukan sebagai formalitas. Hal ini menunjukkan bahwa pengamalan Pancasila dapat meningkatkan praktik demokrasi Indonesia. grup online juga menjadi media digital yang paling banyak digunakan.Generasi milenial menganggap remeh isu politik, namun mereka tetap mengikuti berita politik dari media online dan TV.Tingkat partisipasipolitik mereka yang disurvei juga cukup rendah.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN PENDIDIKAN HUKUM DALAM MEWUJUDKAN WARGA NEGARA YANG CERDAS DAN BAIK (SMART AND GOOD CITIZEN) Eva Gustiani; Sinta Wahida As Shalikhah; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 2 (2022): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v1i2.299

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah seleksi, adaptasi dari lintas disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, teknologi, agama, kegiatan dasar manusia yang diorganisir dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk ikut mencapai salah satu tujuan pendidikan IPS untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sekaligus tujuan nasional “mencerdaskan kehidupan bangsa” melalui sistem pendidikan nasional sebagai amanat konstitusi negara Republik indonesia, maka diselenggarakan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di Hukum semua jenjang dan jenis pendidikan di tanah air. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan hukum menunjukkan bahwa hukum maupun hal-hal mempunyai kaitan dengannya dimuat dalam pendidikan kewarganegaraan, akan tampak lebih jelas lagi bila kita memperhatikan hal- hal yang menyangkut pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai berarti pendidikan kewarganegaraan memuat pendidikan nilai, agar warganegara dapat memahami dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai hukum, dimana nilai hukum lahir dari kesadaran moral, sehingga nilai-nilai hukum merupakan nilai-nilai moral yang bersumber dari nilai ideologi dan dasar negara Pancasila, karena ketentuan hukum yang baik apabila sesuai dengan nilai-nilai hukum yang dianggap baik oleh masyarakat, yang dinilai melalui pertimbangan moral. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan pendidikan hukum akan mengantarkan warganegara menjadi warganegara yang baik dan cerdas (smart and good citizen) yang ditandai dengan terwujudnya warganegara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA Gema Refira Nugraha; Rohmi Ardiansah; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 2 (2022): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v1i2.300

Abstract

Pelajaran kewarganegaraan telah dimasukkan dalam program pendidikan, dan pembelajaran dilakukan dalam pelajaran dasar di semua tingkatan. Pekerjaan dan bagian dari pelajaran kewarganegaraan adalah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Inti dari pendidikan kewarganegaraan itu sendiri adalah untuk membentuk warga negaranya menjadi warga negara yang hebat, karena warga negara yang hebat tidak dapat serta merta mendukung kemajuan yang berkelanjutan di dalam bangsa yang bersangkutan. Strategi tanya jawab ini meliputi tulisan renungan atau strategi telaah ilmiah, yang memuat hipotesa-hipotesis hipotetik yang berkaitan dengan penyelidikan masalah, yang mengumpulkan informasi dengan mengkaji buku-buku, laporan, catatan dan laporan yang berkaitan dengan penanganan masalah, dan diyakini bahwa pengajaran di Indonesia akan memberdayakan siswa. . diatur untuk menjadi warga negara. Mereka tegas dan handal dalam menjaga negara kesatuan NKRI, dan pemajuan karakteristik bangsa dimanfaatkan sebagai penggerak kemajuan negara yang sebesar-besarnya. Ini menyiratkan bahwa setiap upaya peningkatan harus terus menerus dikoordinasikan pada sudut yang berdampak positif pada pembentukan karakter.
PENERAPAN NILA-NILAI DEMOKRASI MELALUI PEMBELAJARAN PPKn Bayyina Tullaila; Rara Diah Pertiwi; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 2 (2022): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v1i2.301

Abstract

Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk membekali guru ppkn dengan alternatif cara menanamkan nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaran PPKn. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kepustakaan, dimana data dikumpulkan dengan cara menggali berbagai informasi dari literatur. Hasil penelitian ini didapatkan ketika pengenalan nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaraNn PPKn berhasil, meskipun prosesnya tidak mudah. Hal ini dikarenakan masih terlalu banyak topik dan materi dalam mata pelajaran PPKn. Hal ini dapat mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa. Guru PPKn seperti halnya guru mata pelajaran harus mempelajari dengan seksama materi yang digunakan sebagai alat penanaman nilai-nilai demokrasi, karena tidak semua materi dapat digunakan. Metode yang digunakan untuk mendorong nilai-nilai demokrasi yang paling tepat adalah diskusi yang muncul dari karakteristik metode yang memungkinkan siswa menerapkan berbagai keterampilan sosial yang sesuai.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP DEMOKRASI GENERASI MILENIAL Enick Kusrini; Aida Munawaroh; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 3 (2022): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v2i1.302

Abstract

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap kesadaran generasi milenial terkait demokrasi. Di era digital saat ini membuka kebebasan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya salah satunya di media sosial, Media sosial dapat menyediakan akses yang universal. Siapa pun, dapat mengakses situs-situs media sosial dan menggunakannya untuk berbicara dan menyatakan pendapat. Media sosial memberi akses, kemudian menghubungkan tiap orang melalui pertukaran isu dan wacana, sekalipun orang- orang tersebut tidak pernah mengenal secara langsung satu sama lain. Melalui media sosial juga informasi yang didapat lebih cepat dan lebih memudahkan penggunanya untuk ikut berpartisipasi terutama dalam ranah demokrasi.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PELOPOR PENGEMBANGAN KARAKTER PANCASILA DIPERGURUAN TINGGI Fadhli Pramudya; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v2i2.303

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib untuk mendukung persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif dan metode deskriptif. Pendidikan Kewarganegaraan diperguruan tinggi dalam menyongsong Era Society 5.0 memiliki tantangan tersendiri yang serba guna dan sangat besar, terutama dalam pembentukan karakter peserta didik. Berdasarkan nilai- nilai Pancasila, karakter Pancasila harus mencakup nilai-nilai religius,kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi dan keadilan, sehingga dosen sebelum mengajar harus dapat memiliki dan mengimplemetasikan karakter tersebut sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi yang paling penting yang harus diterapkan dalam pembelajaran adalah Memodifikasi metode dan model pembelajaran agar mahasiswa tetap tertarik dan semangat mengikuti pembelajaran. Seorang dosen didalam proses Pembelajaran, terutama online, harus memiliki kompetensi, pedagogik, sosial, dan kepribadian untuk membangun karakter Pancasila.
Penanaman Karakter Religius Pada Calon Penerus Bangsa Iklima Nur Sya’bani; Evita Putri; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 2 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v3i1.305

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menumbuhkan nilai karakter religious pada calon penerus bangsa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan contoh yang baik untuk anak, dari segi pendidikannya dengan memberikan penanaman pendidikan agama, dengan menjaga keamanan lingkungan juga dapat menjadi salah satu cara penanaman karakter religious pada anak, kembangkan welas asih, membangung karakter, meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan, dan memberikan pemantauan dan penilaian terhadap anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan (library research) dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data, menyusun atau mengklarifikasinya, menyusun dan menginterpretasikannya. Menggunakan metode ini karena dapat menggambarkan dengan jelas objek yang diteliti.
PENERAPAN NILAI KEMANUSIAAAN YANG ADIL DAN BERADAB SEBAGAI PERWUJUDAN JIWA SOSIAL MAHASISWA PRODI PPKN FKIP UNIVERSITAS JAMBI Khuntum Khaira Ummah; Venny Pasuria Marpaung; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 2 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v3i1.306

Abstract

Tujuan penelitian untuk melihat realita penerapan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai perwujudan jiwa sosial mahasiswa Prodi PPKN FKIP Universita Jambi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Subyek penelitian Mahasiswa Prodi PPKN. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah panduan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi, penyajian, serta verifikasi. Hasil penelitian Penerapan Nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab Sebagai Perwujudan Jiwa Sosial Mahasiswa Prodi PPKN FKIP Universita Jambi dengan hasil penelitian menerapkan sikap: 1). Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, 2). Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, 3). Saling mencintai sesama manusia, 4). Mengembangkan sikap tenggang rasa dan menjungjung tinggi kemanusiaan dan 5). Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
DEMOKRASI PANCASILA SEBAGAI MODEL DEMOKRASI YANG RASIONAL DAN SPESIFIK Ratri Yulia Ningsih; Romi Dian Sari; Siti Tiara Maulia
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 2 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demokrasi Pancasila lebih memiliki landasan berpikir yang rasional dan spesifik dibandingkan dengan Demokrasi Liberal maupun Demokrasi Rakyat (Komunis). Demokrasi Liberal meletakan kebebasan individu sebagai dasar pelaksanaan demokrasi. Falsafah yang digunakan adalah manusia sebagai individu yang bebas. Demokrasi Rakyat meletakan dasar kemasyarakatan sebagai pola pelaksanaan demokrasi. Falsafah yang digunakan adalah manusia hidup dalam pola struktur persekutuan (commune structure). Demokrasi Pancasila meletakan hikmat kebijaksaan (akal sehat) sebagai dasar pelaksanaan demokrasi. Falsafah yang digunakan adalah manusia sebagai mahluk berpikir. Mengingat dalam demokrasi membuka ruang gerak untuk berbeda pendapat, maka perbedaan itu harus dipandang sebagai modal dasar bagi perkembangan hidup manusia. Oleh karena itu, dalam mengelola perbedaan membutuhkan akal sehat, bukan individu yang bebas maupun individu yang terbelenggu oleh kemasyarakatan. Dengan akal sehat, maka perbedaan akan menjadi berkah bagi kehidupan manusia dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan hidup dan kehidupan manusia beserta alam lingkungannya.
Co-Authors Abiyuna, Thaufan Abror Mardatila Adriani, Selvia Agnes Vanesia Ahmad Ridho Kurniawan Aida Munawaroh Akmal Sutja Alfiandra Alfiandra Alfindo Alif Aditya Candra, Alif Aditya Amalianita, Berru Anderson, Irzal Andrian Anggraini, Ega Agustian Apriliana Aswatun Hasanah Aulia Arma Putri Bayyina Tullaila Becik Septiyani Beti Zania Chesy Ayuni Putri Deah Irena Delvia Oktalia Devin Wiranda Dhika Pratama Dwi Cahya Puandita Ekawarna Ekawarna, Ekawarna Elisa Debora Enick Kusrini Eva Gustiani Evita Putri Fadhli Pramudya Fajar Nugraha Feni Annisa Fitria Qutrul Nada Florida Sinurat Freddi Sarman Gema Refira Nugraha H., Pahmi Hajri, Priazki Haliza Maulida Hargiani, Fransisca Xaveria Hendra Iklima Nur Sya’bani Indra Budiman Nst Inggit Nurahman Irzal Anderson Isramiharti Isramiharti Jenny Ria Sihombing Karmelia, Mila Khuntum Khaira Ummah Kurnisar Kurnisar M. Lukman Hakim Maya Nurantika Melisa Melisa Melisa Melisa Miftahul Ikrom Mila Karmelia Mita Armis Mita Purnama Muhammad Dimas Alfarisyi Muhammad Ichsan Muhammad Ichsan Muhammad Shidqi Mustamiroh, Mustamiroh Musthofa Rizal Mutmainnah, Wardatul Nashrulloh Al Hasani Nia Santika Novi Erdila Nur Hapipah Nur Patmi Wulalndari Nur rahmah, Aulia Nurmalia Dewi Oktaviani Meri Syaputri Oktaviarani, Yuni Pratiwi, Cahyani Sekar Putri Oktaviani Yulias Putri Yunita, Putri Rahmat Hidayat Rara Diah Pertiwi Ratri Yulia Ningsih Refi Amelia RIDWAN SANTOSO Rohmi Ardiansah Romi Dian Sari Salam, M. Sariani, Dona Sasih, Agustin Wela Sianturi, Candro Genaro Sinaga, Santi Sinta Wahida As Shalikhah Suci Rahmatul Adla Teguh Widodo Tenyi Nurfiqra Utami, Sundari V, Muhammad Alridho Venny Pasuria Marpaung Yahya, Adhisty Yulia Yulianti Yulianti Yusra, Affan