Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PEMAFAATAN LIMBAH CAIR PENGOLAHAN SAGU MENJADI NATA DE SAGO Apriyanto, Mulono; Novitasari, Rifni; Mardesci, Hermiza; Rianto, Bayu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4760

Abstract

Abstrak: Desa Sungai Empat adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Gaung Anak Serka kabupaten Indragiri Hilir. Peningkatan produktivitas sagu memberikan dampak negatif terhadap lingkungan yaitu pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan disebabkan pengolahan tepung sagu yang dilakukan masyarakat dengan membuang limbah cairnya ke lingkungan tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Pengabdian masyarakat ini bertujuan membuat nata de sago sebagai produk diversifikasi produk sagu. Nata de sago merupakan produk olahan berbahan baku dari limbah cair sehingga dapat memberikan nilai tambah (added value), meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan pembuatan Nata De Sago, dan evaluasi sebelum, selama dan setelah kegiatan menggunakan soal. Hasil dari pengabdian masyarakat bahwa mitra menunjukkan hasil yang positif dan mampu menerapkan dibuktikan dengan peningkatan prosentase dari 10% menjadi 80% peserta mampu membuat nata de sagu. Berdasarkan hasil pelatihan dapat disimpulkan bahwa masyarakat mampu mengurangi pencamaran lingkungan dengan diversifikasi produk sagu. Abstract:  Sungai Empat Village is one of the villages in the Gaung Anak Serka sub-district, Indragiri Hilir district. Increased productivity of sago has a negative impact on the environment, namely environmental pollution. Environmental pollution is caused by the processing of sago flour by the community by disposing of its liquid waste into the environment without further processing. This community service aims to make nata de sago as a diversified product of sago products. Nata de sago is a processed product made from raw liquid waste so that it can provide added value, increasing people's income. The methods used are socialization and counseling, training on making Nata De Sago, and evaluation before, during and after activities using questions. The results of community service that partners show positive results and are able to implement are proven by increasing the percentage from 10% to 80% of participants being able to make nata de sago. Based on the results of the training, it can be concluded that the community is able to reduce environmental pollution by diversifying sago products.
PEMAFAATAN LIMBAH CAIR PENGOLAHAN SAGU MENJADI NATA DE SAGO Mulono Apriyanto; Rifni Novitasari; Hermiza Mardesci; Bayu Rianto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.588 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5025

Abstract

Abstrak: Desa Sungai Empat adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Gaung Anak Serka kabupaten Indragiri Hilir. Peningkatan produktivitas sagu memberikan dampak negatif terhadap lingkungan yaitu pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan disebabkan pengolahan tepung sagu yang dilakukan masyarakat dengan membuang limbah cairnya ke lingkungan tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Pengabdian masyarakat ini bertujuan membuat nata de sago sebagai produk diversifikasi produk sagu. Nata de sago merupakan produk olahan berbahan baku dari limbah cair sehingga dapat memberikan nilai tambah (added value), meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan pembuatan Nata De Sago, dan evaluasi sebelum, selama dan setelah kegiatan menggunakan soal. Hasil dari pengabdian masyarakat bahwa mitra menunjukkan hasil yang positif dan mampu menerapkan dibuktikan dengan peningkatan prosentase dari 10% menjadi 80% peserta mampu membuat nata de sagu. Berdasarkan hasil pelatihan dapat disimpulkan bahwa masyarakat mampu mengurangi pencamaran lingkungan dengan diversifikasi produk sagu. Abstract:  Sungai Empat Village is one of the villages in the Gaung Anak Serka sub-district, Indragiri Hilir district. Increased productivity of sago has a negative impact on the environment, namely environmental pollution. Environmental pollution is caused by the processing of sago flour by the community by disposing of its liquid waste into the environment without further processing. This community service aims to make nata de sago as a diversified product of sago products. Nata de sago is a processed product made from raw liquid waste so that it can provide added value, increasing people's income. The methods used are socialization and counseling, training on making Nata De Sago, and evaluation before, during and after activities using questions. The results of community service that partners show positive results and are able to implement are proven by increasing the percentage from 10% to 80% of participants being able to make nata de sago. Based on the results of the training, it can be concluded that the community is able to reduce environmental pollution by diversifying sago products.
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK DALAM PENGOLAHAN ROTI Mulono Apriyanto; Indra Mudrika; KMS Novyar Satriawan Fikri; Ali Azhar; Marlina Marlina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.503 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7928

Abstract

Abstrak: Kompetensi lulusan sekolah menengah kejuruan merupakan indikator terlaksananya proses belajar mengajar. Penilaian kompetensi peserta didik harus dilakukan oleh instansi yang berkompeten serta di akui oleh Badan Sertfikasi Profesi Nasional. SMK Negeri 1 Seberida merupakan sekolah menengah kejuruan bidang pertanian serta tidak bisa melaksanakan uji kompetensi bagi peserta didiknya sebanyak 32 peserta. Untuk mendapatkan peserta didik yang mempunyai kompetensi dalam pengolahan roti maka dilaksanakan pendampingan dalam peningkatan kompetensi pengolahan roti. Metoda pendampingan dilakukan dengan ceramah dan pratek sejalan dengan skema dan unit kompetensi pengoalahan roti. Hasil pendampingan dievaluasi sebelum dan setelah pendampingan dilakuan dengan kuisoner. Kusioner menunjukan peserta didik meningkat menjadi kompeten.Abstract: The competence of vocational high school graduates is an indicator of the implementation of the teaching and learning process. Assessment of student competence must be carried out by competent agencies and recognized by the National Professional Sertification Agency. SMK Negeri 1 Seberida is a vocational high school in agriculture and cannot carry out competency tests for its students as many as 32 participants. To get students who have competence in bread processing, assistance is carried out in improving bread processing competencies. The method of mentoring is carried out with lectures and pratek in line with the scheme and competency unit of roti. The results of the assistance are evaluated before and after the assistance is carried out with a chisoner. Kusioner shows learners increased to competent.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTRI BRI TENTANG BUDIDAYA DAN BISNIS KELAPA SAWIT Riyadi Mustofa; Riati Bakce; Mulono Apriyanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.11559

Abstract

Abstrak: Taluk Kuantan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupeten Kuantan Sengingi. Salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan adalah tanaman kelapa sawit yang dalam budidayanya memerlukan peran per bankan guna menyertaan modalnya. BRI sebagai salah satu bank yang selama ini membantu dalam pembiayan kepada para petani kelapa sawit. Guna menambahkan pengetahuan tentang budidaya kelapa sawit dan bisnis kelapa sawit maka diadakan pelatihan kepada Mantri BRI. Peserta merupakan Mantri BRI dari kantor unit BRI di wilayah Kabupaten Kuantan Sengingi sebanyak 40 orang. Untuk mendapatkan Mantri BRI yang mempunyai kemampuan dalam budidaya dan bisnis kelapa sawit maka dilaksanakan pelatihan budidaya dan bisnis kelapa sawit. Metoda pelatihan meliputi ceramah dan praktek, Hasil pelatihan dievaluasi sebelum dan setelah pelatihan melalui post test. Hasil post test menunjukan peningkatan kemampuan Mantri BRI dalam budidaya dan bisnis Kelapa Sawit sebesar 80% peserta dari seluruh materi yang diberikan.Abstract: Kuantan is one of the sub-districts in Kabupeten Kuantan Sengingi. One of the commodities that is widely cultivated is the oil palm plant, which in its cultivation requires a bank role to include its capital. BRI as one of the banks that has been helping in financing oil palm farmers. In order to increase knowledge about oil palm cultivation and the palm oil business, training was held to the BRI Mantri. The participants were BRI Mantri from the BRI unit office in the Kuantan Sengingi Regency area as many as 40 people. To get BRI Mantri who has the ability in the cultivation and business of oil palm, training on cultivation and oil palm business is carried out. The training method includes lectures and practices, training results are evaluated before and after training through post-tests. The post-test results showed an increase in the ability of the BRI Mantri in the cultivation and business of Palm Oil by 80% of the participants from all materials provided.
DOUBLE METHOD PELATIHAN PENINGKATAN MUTU BIJI KAKAO PETANI Mulono Apriyanto; Arif Munandar; Eman Sulaiman; Yulianti Yulianti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14830

Abstract

Abstrak: Kuantitas kakao yang diproduksi di Indonesia telah berkembang secara signifikan, meskipun kualitasnya telah berfluktuasi. Teknik pengolahan kakao yang tidak memadai, termasuk fermentasi dan pengeringan, menghasilkan kualitas yang buruk. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatan mutu biji kakao petani melalui pelatihan fermentasi. Pelaksanaan kegiatan 15 Maret 2022 sampai dengan 15 April 2022, metode yang digunakan adalah teori dan praktek diakhiri dengan evaluasi. Metode teori merupakan pemberian pemahaman tentang tingkat kematangan buah kakao serta pentingnya fermentasi terhadap mutu biji kakao secara ceramah dalam kelas. Metode praktek dilakukan dilapangan secara langsung, baik menentukan kematangan buah kakao dan melakukan fermentasi. Kegiatan ini menghasilkan perubahan mutu biji kakao sebelum dan setelah pelatihan, serta peningkatan teknologi pengolahan biji kakao. Mitra pada kegiatan ini yaitu Evaluasi di Desa Sungai Dusun, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Guna mengetahui perubahan pengetahuan memakai metode test tulis dan lisan dari hasil kegiatan dapat disimpulkan terjadi peningkatan mutu biji kakao petani sebesar 32%.Abstract: The quantity of cocoa produced in Indonesia has grown significantly, although its quality has fluctuated. Inadequate cocoa processing techniques, including fermentation and drying, results in poor quality. The purpose of this activity is to improve the quality of farmers' cocoa beans through fermentation training. Implementation of activities March 15 2022 to April 15 2022, the method used is theory and practice ending with evaluation. The theoretical method is the provision of an understanding of the maturity level of cocoa pods and the importance of fermentation on the quality of cocoa beans through lectures in class. The practical method is carried out directly in the field, both determining the maturity of the cocoa pods and carrying out the fermentation. This activity resulted in changes in the quality of cocoa beans before and after training, as well as improvements in cocoa bean processing technology. The partner in this activity is Evaluation in Sungai Dusun Village, Indragiri Hilir Regency, Riau Province. In order to find out changes in knowledge using the written and oral test methods from the results of the activity it can be concluded that there was an increase in the quality of the farmers' cocoa beans by 32%.
PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK MENINGKATAN KEMAMPUAN TENAGA KERJA SESUAI SKKNI Mulono Apriyanto; Marlina Marlina; Rifni Novitasari; Akbar Alfa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17170

Abstract

Abstrak: Ketersediaan lahan yang kecil, pengeluaran yang rendah dan kemampuan pembiayaan, merupakan faktor khas bagi petani muda, sehingga bertanam sayur secara hidroponik merupakan sebuah solusi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja dalam mengembangkan pertanian melalui hidroponik sayuran sederhana memiliki kompetensi pembudidaya hidroponik sayuran. Metode pelaksanaan yaitu pelatihan, praktek dan uji kompetensi sesuai SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dengan mitra Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Batam sebanyak 30 orang. Pelatihan dilakukan didalam kelas, praktek langsung ke kebun hidroponik. Untuk uji kompetensi menggunakan materi uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi. Hasil yang dicapai yaitu peserta memiliki kompetensi mengoperasikan dan merawat peralatan tangan, mengenal tanaman, produk dan perlakuannya, mengenal organisme penganggu tanaman dan musuh alami, memilih bahan-bahan kimia dan biologi, menerapkan ketentuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja, menanam bahan tanam, menyediakan prasarana pesemaian tanaman, memanen hasil tanaman, melakukan penanganan pasca panen, memelihara sistem hidroponik, memonitor sistem hidroponik, dan memasang sistem hidroponik. Guna mengetahui perubahan pengetahuan memakai metode test tulis dan lisan dari hasil kegiatan dapat disimpulkan terjadi peningkatan kemampuan tenaga kerja muda dalam Bertani hiidroponik sayuran sebesar 40%.Abstract: Small land availability, low expenditure and financing ability are typical factors for young farmers, so growing vegetables hydroponically is a solution. The purpose of service activities is to improve the ability of the workforce in developing agriculture through simple vegetable hydroponics to have the competence of vegetable hydroponic cultivators. The implementation method is training, practice and competency tests according to SKKNI (Indonesian National Work Competency Standards) with 30 partners of the Batam City Government Manpower Office. Training is carried out in the classroom, direct practice to the hydroponic garden. For competency tests using competency test materials from Professional Certification Bodies. The results achieved are that participants have the competence to operate and care for hand tools, know plants, products and their treatment, know plant disturbing organisms and natural enemies, choose chemicals and biology, apply safety, occupational health and environmental provisions in the workplace, plant planting material, provide plant seedling infrastructure, harvest crop products, carry out post-harvest handling, maintain hydroponic systems, monitor the hydroponic system, and install the hydroponic system. In order to determine the change in knowledge using written and oral test methods from the results of activities, it can be concluded that there is an increase in the ability of young workers in vegetable hydrodroponic farming by 40%.
PELATIHAN DAN PENGENALAN SERTFIKASI INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL TINGKAT PETANI Mulono Apriyanto; Dita Fitriani; Hermiza Mardesci; Marlina Marlina; KMS Novyar Satriawan Fikri; Feni Puspitasari; Ali Azhar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22904

Abstract

Abstrak: Pemerintah Indonesia memberlakukan standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mengelola lahan perkebunan kelapa sawit. ISPO merupakan Mandatory untuk perusahaan dan petani swadaya melakukan usaha perkebunan kelapa sawit. Tujuan pelatihan adalah untuk mensosialisasikan dan melatih petani swadaya dalam budidaya kelapa sawit sesuai dengan manajerial usaha tani yang sesuai dengan prinsip dan kreteria ISPO. Metode pelatihan secara teori dan praktek. Teori dilaksanakan didalam ruangan dan praktek dilakukan dilapangan. Mitra pengabdian sejumlah 45 orang terdiri 40 orang anggota APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) dan 5 orang adalah petani swadaya non anggota. Hasil yang dicapai setelah pelatihan peserta memiliki peningkatan pemahaman tentang manajerial usaha tani seperti pengukuran aspek-aspek Rasio Ekuitas (ER), Total Aset Turn-Over Ratio (TAT), Farm to Non-farm Receipts Ratio (FNF), Rasio Likuiditas (RL), Rasio Pembayaran Usaha Tani (FPR), Pengembalian Modal/Return on Capital (ROC), Return on Equity (ROE), Total Gross Margin (TGM) serta prinsip dan kreteria ISPO yaitu Kepatuhan Hukum, Penerapan Praktek Kebun yang baik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Dan Keanekaragaman Hayati, Penerapan Transparansi dan Peningkatan Usaha Secara Berkelanjutan. Guna mengetahui perubahan pengetahuan memakai metode test tulis dan lisan dari hasil kegiatan dapat disimpulkan terjadi peningkatan pemahaman petani tentang manajerial usaha tani dan prinsip dan kreteria ISPO sebesar 95%.Abstract: The Indonesian government enforces the Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) standard to preserve the environment by managing oil palm plantation land. ISPO is mandatory for companies and independent smallholders to carry out oil palm plantation business. The purpose of the training is to socialize and train independent smallholders in oil palm cultivation in accordance with the managerial of agricultural businesses in accordance with ISPO principles and creteria. Training methods in theory and practice. Theory is carried out in the room and practice is carried out in the field. The service partners are 45 people consisting of 40 members of APKASINDO (Indonesian Palm Oil Farmers Association) and 5 people are non-member independent smallholders. The results achieved after the training participants had an increased understanding of farm business management such as measuring aspects of Equity Ratio (ER), Total Asset Turn-Over Ratio (TAT), Farm to Non-farm Receipts Ratio (FNF), Liquidity Ratio (RL), Farm Business Payment Ratio (FPR), Return on Capital (ROC), Return on Equity (ROE), Total Gross Margin (TGM) and ISPO principles and creteria, namely Legal Compliance, Implementation of Good Garden Practices, Management of the Environment, Natural Resources, and Biodiversity, Implementation of Transparency and Sustainable Business Improvement. In order to determine the change in knowledge using written and oral test methods from the results of activities, it can be concluded that there has been an increase in farmers' understanding of farm business management and ISPO principles and creteria by 95%.
Co-Authors -, Baharuddin Abdul Rahman Sidik Abdul Razak Abdul Razak Ahamad Rifa’i Akbar Alfa Akbar Alfa Alfa, Akbar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Ali Azhar Amd Junaidi Anis Nurhayati Anitasar, Bestfy Anto Ariyanto, Anto Apriningsih, Apriningsih Apriningsih Ari Setiawan Arif Munandar Arum Putri Rahayu Backe, Riati Bahruslim Bayu Fajar Susanto Bayu Rianto Dewi Handayani Dita Fitriani Eko Priyono Eko Sutrisno Eko Sutrisno Elfi Yenny Yusuf Eman Sulaiman Eni Harmayani Eni Harmayani Euis Amalia Fatma Zuhrotun Nisa Feni Puspitasari Feni Puspitasari Fenthy Marlina Safitri Fitriani, Dita Fitriyah, Andi Tenri Hadi, Danang Hermiza Mardesci Ihwana As’ad Ilham, Dirja Nur Ilyas Ilyas Indra Mudrika Indra Purnama Indriyani Indriyani Indriyati, Citra Intan Sari Irianto Irianto Irianto Irianto Ismawati, Ike Jamri Jeki Prianto Kadek Rantawan Khairul Ihwan, Khairul Lana Santika Nadia Lilla Puji Lestari Listiyawati Listiyawati Lubis, Siti Rahmah Hidayatullah Lukman Handoko M Rexy Dimas Nasrullah M. Ramli M. Ridwan Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Marlina Melisa Muchlis Muchlis Muflihah Isnawati Muhammad Arpah Muhammad Iqbal Muhammad Ramli Muhammad Ramli Muharun Muharun Muharun, Muharun Mustofa, Riyadi Najirah Umar Nefrida Ninsix, Retti Ninsix, Retti Novitasari, Rifni Novyar Satriawan Fikri, KMS Nurhayati, Nurhayati Nursida, Nursida Nursida. Zinatal Hayati, Rofika Nofri Yandra. Olvi Ariyani Partini Priambada, Priambada Priyanto, Trimo Puspitasari, Feni Rahmadewi, Yunda Maymanah Ratri Retno Utami Ratri Retno Utami Rauza Sukma Rita Retti Ninsix Retty Ninsix Reza Winata Aulia Hutami Riati Bakce Riono, Yoyon Riyadi Mustofa Roberta Zulfhi Surya Roshid, Muhammad Nahruddin Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah Rujiah, Rujiah Safitri, Fenthy Marlina Safitri, Fenthy Marlina Said Muhammad Ikhsan Zulfi Maaruf Saputra, M. Rezki Satriawan Fikri, KMS. Novyar Sevia Dwi Suryanti Siti Asiah Jamil Siti Helmyati Sri Ndaru Arthawati Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sriyanto Suci Adhis Rahmadani Sufiyanto, Mohammad Imam Sunaryanto, Hadi Supriyanto Supriyanto Supriyanto Supriyanto Suryadi Suryadi Suryadi Suryanti, Sevia Dwi Sutardi Sutardi Sutardi Sutardi Sutiharni, Sutiharni Syamsul Arifin Tiara Pertiwi Trimo Priyanto Veriani Aprilia Vivi Arfiani Siregar Vivi Arfiani Siregar Widyawati Widyawati Widyawati Widyawati Wuri Ratna Hidayani Yoyon Riono Yoyon Riono Yulianti Yulianti Yulianti Yulianti Yulianti Yulianti Yulianti Yulianti Yunda Maymanah Rahmadewi Yusuf, Elfi Yenny