Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN KESESUAIAN KEGIATAN POSYANDU DENGAN PEDOMAN PELAKSANAAN POSYANDU DI KOTA JAMBI JMJ, Jurnal; Darmawan, Armaidi; Harahap, Huntari
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 1 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.415 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i1.3702

Abstract

Abstract Posyandu is one form of Community Based Health Effort (UKBM) run of, by, for and with the community, in order to empower people and provide convenience to the public in obtaining basic health care. Knowing programs owned posyandu society will be easier to get information and lessons learned about health that will impact the increase in the quality of health from an early age and elderly as well as the conformity of the program posyandu the guidelines posyandu expected to reduce maternal mortality, infant and toddler. Aims of the research is to describe the implementation of Posyandu program are given to the public in the city of Jambi and explain owned posyandu barriers in implementing the program. This study is descriptive with the approach used is a quantitative approach. The subjects used were public and Posyandu cadres in the city of Jambi. Samples were taken at several the posyandu where all the subjects come and meet the selection criteria for inclusion in the study until the required number of subjects met. The result showed maternal health programs, compliance is 33.3% of prenatal care, postpartum examination 10%, and the provision of vitamins and tablets Fe 25%, the percentage of child health programs 100% compliance, does the weighing and the determination of the status of growth. The immunization program, namely compliance, implementation of 13.3% BCG, DPT 28.3%, 23.33% polio, measles hepatitis 16.67% and 3.33%. Nutrition programs, nutrition counseling kesesuainnya is 76.67%, early detection of growth disorders 45%, supplementary feeding is done 100%, while provision of vitamin tablet Fe and 3.33%. Diarrhea prevention and treatment programs, counseling PHBs the suitability of 8.33% and 3.33% of Oralit administration. Most of implementing the program in posyandu implementation is not in accordance with the guidelines. Only on child health programs and supplementary feeding in accordance with the guidelines for the implementation the posyandu. Keyword : Posyandu Abstrak Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dijalankan oleh, oleh dan untuk masyarakat, untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan dasar. Mengetahui program yang dimiliki masyarakat posyandu akan lebih mudah mendapatkan informasi dan pelajaran tentang kesehatan yang akan berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan sejak usia dini dan lansia serta kesesuaian program posyandu dengan pedoman posyandu yang diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu melahirkan, Bayi dan balita Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program Posyandu yang diberikan kepada masyarakat di kota Jambi dan menjelaskan adanya hambatan posyandu yang dimiliki dalam pelaksanaan program. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Subjek yang digunakan adalah kader masyarakat dan posyandu di kota Jambi. Sampel diambil di beberapa posyandu dimana semua subjek datang dan memenuhi kriteria seleksi untuk dimasukkan dalam penelitian ini sampai jumlah yang dibutuhkan dari mata pelajaran terpenuhi. Hasilnya menunjukkan program kesehatan ibu, kepatuhan adalah 33,3% perawatan prenatal, pemeriksaan pascapartum 10%, dan pemberian vitamin dan tablet Fe 25%, persentase program kesehatan anak 100% kepatuhan, apakah bobot dan penentuan status Pertumbuhan. Program imunisasi, yaitu kepatuhan, penerapan 13,3% BCG, DPT 28,3%, polio 23,33%, hepatitis campak 16,67% dan 3,33%. Program gizi, gizi konseling kesesuainnya adalah 76,67%, deteksi dini gangguan pertumbuhan 45%, pemberian pakan tambahan dilakukan 100%, sedangkan pemberian vitamin tablet Fe dan 3,33%. Program pencegahan dan pengobatan diare, penyuluhan PHB memiliki kesesuaian 8,33% dan 3,33% administrasi Oralit. Sebagian besar pelaksanaan program dalam pelaksanaan posyandu tidak sesuai dengan pedoman. Hanya pada program kesehatan anak dan pemberian pakan tambahan sesuai dengan pedoman pelaksanaan posyandu. Kata kunci : Posyandu
PENGARUH DIET KETOGENIK TERHADAP EKSPRESI Ki-67, CASPASE-3, DAN MDA PADA JARINGAN HATI Harahap, Huntari; Irfannuddin, Irfannuddin; Murti, Krisna
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 6 No. 2 (2018): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.339 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v6i2.5973

Abstract

Obesity is a problem of global epidemics and arise a health threat to people. The prevalence of obesity in the United States in 2016 was around 39.8% in adults aged 40-59 years and 18.5% in young adults aged 20-39 years. One of the dietary patterns used to overcome obesity is the ketogenic diet. The main metabolic reaction due to the ketogenic diet occurs in the liver which make lesion. The ketogenic diet is a high-fat diet, quite protein, low in carbohydrates (usually less than 50 g / day). The effect of the ketogenic diet on the liver is help maintain TCA cycle homeostasis, prevents the accumulation of intermediate fatty acids that are not oxidized, maintains the redox balance of the liver, and supplies energy to extrahepatic organs in the glucose deficiency stage. The ketogenic diet can reduce cell proliferation which is characterized by a decrease in the percentage of cells in ki-67 positive staining and increase cell apoptosis which is characterized by an increase in caspase-3 positive staining and reduce oxidative stress as assessed by MDA reduction. Key Words : Obesity, Ketogenic Diet, Ki-67, Liver, Caspase-3, MDA
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT DIABETES MELLITUS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Purwakanthi, Anati; Shafira, Nyimas Natasha Ayu; Harahap, Huntari; Kusdiyah, Erny
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 8 No. 1 (2020): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmj.v8i1.9483

Abstract

ABSTRACT Introduction: According to the International Diabetes Federation (IDF), the number of people with DM worldwide in 2010 was 285 million. This number increased to 371 million people in 2012 and increased to 387 million people in 2014. This number will continue to increase beyond 600 million people in 2035. The prevalence of DM in Jambi province based on interviews diagnosed by doctors and symptoms by 1.1 percent. According to the United Kingdom Prospective Study (UKPDS) report, the most important chronic complications are cardiovascular disease, peripheral vascular disease, retinopathy, and diabetic nephropathy. Thus actually death in DM occurs not directly due to hyperglycemia, but is associated with complications that occur. The need for motivation and education from health workers regarding the use of DM drugs. Sometimes other drugs are needed to treat complications of DM. Methods: This study uses a prospective descriptive study. The data taken is secondary data by looking at the research variables recorded in the patient's medical record. The sample of this study were all patients with diabetes mellitus who were treated at Raden Mattaher Hospital in May to September 2019 (total sampling). Results: Most patients with diabetes mellitus were aged ≥ 45 years, ie 67 people. The longest use of diabetes mellitus drugs is more than 1 year to 3 years, which is 30 people. The most widely used diabetes mellitus drug, insulin aspart, is 27 people. How to use diabetes mellitus drug is a single insulin as many as 32 people. Conclusion: Diabetes Mellitus Type 2 tends to occur in the elderly at most more than 1 year to 3 years using the most diabetes mellitus diabetes drug administered by means of a single insulin. Keywords: DM type 2, Diabetes Mellitus drugs, how to use ABSTRAK Pendahuluan Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita DM di seluruh dunia pada tahun 2010 adalah 285 juta orang. Angka ini meningkat menjadi 371 juta orang pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 387 juta orang pada tahun 2014. Angka ini akan terus meningkat melampaui 600 juta orang pada tahun 2035. Prevalensi penyakit DM di provinsi Jambi berdasarkan wawancara yang terdiagnosis dokter dan gejala sebesar 1,1 persen. Menurut laporan United Kingdom Prospective Study (UKPDS), Komplikasi kronis paling utama adalah penyakit kardiovaskuler, penyakit pembuluh darah perifer, retinopati, serta nefropati diabetik. Dengan demikian sebetulnya kematian pada DM terjadi tidak secara Iangsung akibat hiperglikemianya, tetapi berhubungan dengan komplikasi yang terjadi. Perlunya motivasi dan edukasi dari petugas kesehatan tentang penggunaan obat DM. Terkadang diperlukan obat lain untuk mengobati komplikasi dari DM. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif prospektif. Data yang diambil adalah data sekunder dengan melihat variabel-variabel penelitian yang tercatat pada rekam medik pasien. Sampel penelitian ini adalah semua pasien diabetes mellitus yang berobat di RS Raden Mattaher pada bulan mei sampai september 2019 (total sampling). Hasil Pasien yang terkena diabetes mellitus terbanyak pada umur ≥ 45 tahun, yakni 67 orang. Lama penggunaan obat diabetes mellitus paling banyak lebih dari 1 tahun hingga 3 tahun yakni 30 orang. Obat diabetes mellitus yang paling banyak digunakan yakni insulin aspart sebanyak 27 orang. Cara penggunaan obat diabetes mellitus yaitu insulin tunggal sebanyak 32 orang. Kesimpulan Diabetes mellitus tipe 2 cenderung terjadi pada usia lanjut paling banyak lebih dari 1 tahun hingga 3 tahun menggunakan obat diabetes mellitus terbanyak insulin aspart yang diberikan dengan cara insulin tunggal. Kata kunci : DM tipe 2, obat Diabetes Mellitus, cara penggunaan
PENGARUH PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DENGAN LAMA RAWAT INAP PADA PASIEN SEKSIO SESAREA Huntari, Huntari; Purwakanthi, Anati; Kusdiyah, Erny
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 8 No. 2 (2020): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.472 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v8i2.10931

Abstract

ABSTRACT Introduction Women who have a cesarean delivery have a 5-20 times greater risk of infection than normal delivery. Antibiotics given to surgical patients aim to reduce the number of bacterial colonies, reduce the amount of inoculum contamination so that prophylactic antibiotics are needed to reduce the risk of infection or as therapy if they are already in a previous infection state. Aim of this study was to determine the effect of prophylactic antibiotic use and length of stay in cesarean section. Method this research uses analytical research with a cross sectional approach. There were 318 patients who met the study inclusion criteria. The assessment of research variables used secondary data from the medical records of patients with cesarean section at Raden Mattaher Hospital Jambi in 2018. Results of this study were patients with caesarean section at Raden Mattaher Hospital Jambi in 2018, at most 20 to 35 years, 240 people, 135 primigravidas people, 244 people with a history of first cesarean section, used a prophylactic antibiotic for cesarean section, namely ceftriaxone once two grams for 3 days, with the most diagnosis of cesarean section due to premature rupture of the membranes as many as 87 people. There was a relationship between the type of prophylactic antibiotics given (p = 0.00), the number of antibiotics (p = 0.00), and the diagnosis before cesarean delivery (p = 0.00) with the length of Inpatient. Keywords: Antibiotics, Caesarean section, Inpatient ABSTRAK Pendahuluan Wanita yang melakukan persalinan secara bedah sesar memiliki resiko infeksi lebih besar 5-20 kali lipat dibandingkan persalinan normal. Antibiotik yang diberikan pada pasien bedah bertujuan untuk mengurangi jumlah koloni bakteri, mengurangi jumlah inokulum kontaminasi sehingga diperlukan pemberian antibiotik profilaksis untuk menurunkan risiko infeksi atau sebagai terapi apabila sudah dalam keadaan infeksi sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan antibiotik profilaksis dengan lama rawat inap seksio sesaria. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode cross sectional. Terdapat 318 pasien memenuhi kriteria inklusi penelitian . Penilaian variabel- penelitian menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien seksio sesaria di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi tahun 2018. Hasil penelitian pasien seksio sesaria di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi tahun 2018, paling banyak berumur 20 hingga 35 tahun yakni 240 orang, primigravida 135 orang, riwayat seksio sesaria pertama kali sebanyak 244 orang, menggunakan antibiotik profilaksis seksio sesaria yakni ceftriaxon sebanyak satu kali dua gram selama 3 hari, dengan diagnosis terbanyak seksio sesaria dikarenakan ketuban pecah dini sebanyak 87 orang. Terdapat hubungan antara jenis antibiotik profilaksis yang diberikan (p = 0,00) dan jumlah pemberian (p=0,00) dengan lama rawat inap. . Kata kunci : Antibiotik, Seksio sesaria, Rawat Inap
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PEAK FLOW METER PADA USIA PRODUKTIF DI KELURAHAN MAYANG MANGURAI KOTA JAMBI Ayudia, Esa Indah; Miftahurahmah; Harahap, Huntari
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 9 No. 1 (2021): Special Issues: JAMHESIC 2020
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.224 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v9i0001.12901

Abstract

ABSTRACTAsthma is a common long-term inflammatory disease of the airways of the lungs. Asthma is characterized byvariable and recurring symptoms, reversible airflow obstruction, and easily induced bronchospasm. Symptomsinclude episodes of wheezing, coughing, chest tightness and shortness of breath. Asthma may occur severaltimes a day or several times per week. Asthma symptoms can get worse at night or with exercise, but this variesfrom person to person. The Peak Flow Meter is a simple, easy-to-use tool that measures peak expiratory flow(PEF) and detects airflow limitations. The peak flow meter is the recommended alternative for the diagnosis ofasthma. This study was an observational analytic study with a cross sectional design. The number ofrespondents was 32 people, measured the peak expiratory flow using a peak flow meter. The results of this studyindicate that gender, age, comorbidities and smoking history are factors that affect the value of the peak flowmeter.Keyword : Peak Flow Meter, lung, asthmaABSTRAKAsma adalah penyakit inflamasi jangka panjang yang umum terjadi pada saluran udara paru-paru.Asma ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, obstruksi aliran udara reversibel, danbronkospasme yang mudah diinduksi. Gejala termasuk episode mengi, batuk, dada sesak, dan sesaknapas. Asma dapat terjadi beberapa kali sehari atau beberapa kali dalam seminggu. Gejala asmabisa menjadi lebih buruk pada malam hari atau saat berolahraga, tetapi ini bervariasi dari orang keorang. Peak Flow Meter adalah alat sederhana dan mudah digunakan yang mengukur aliran ekspirasipuncak (PEF) dan mendeteksi batasan aliran udara. Pengukur aliran puncak adalah alternatif yangdirekomendasikan untuk diagnosis asma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasionaldengan desain cross sectional. Responden berjumlah 32 orang, diukur aliran ekspirasi puncakmenggunakan peak flow meter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin, usia, penyakitpenyerta dan riwayat meroko merupakan faktor yang mempengaruhi nilai peak flow meter.Kata kunci : Peak Flow Meter, paru-paru, asma
FAKTOR YANG MEMENGARUHI CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI KOTA JAMBI SAAT PANDEMI COVID-19 Huntari Harahap; wahyu indah dewi aurora; Erny Kusdiyah; Armaidi darmawan; Erina Shinta Anggraini
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 6 No. 1 (2023): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v6i1.26608

Abstract

ABSTRACT Covid-19 has created fear for parents to immunize their toddlers at health facilities and the enactment of government regulations resulting in a change in immunization coverage nationally. This study aims to determine the factors that affect complete basic immunization coverage in Jambi City during the COVID-19 pandemic. This research is an analytic observational study with a cross-sectional approach. The research subjects were mothers with toddlers over 24 months who had an MCH book. Respondents were taken using a stratified random sampling technique with a total of 102 respondents. All respondents were given a research questionnaire and viewed the completeness of basic immunization in the MCH handbook. The relationship between variables was analyzed using the Chi-Square bivariate test. It was found that 68 toddlers (66.7%) had complete basic immunization status. Factors that influence the completeness of basic immunization are family support, education, knowledge, mothers' fear of COVID-19, health facilities for basic immunization services, and the implementation of the PSBB. From the results of the study, it can be concluded that family support has a relationship with complete basic immunization coverage in Jambi City during the COVID-19 pandemic. ABSTRAK Covid-19 menimbulkan ketakutan bagi orang tua untuk memberikan imunisasi pada balita ke fasilitas kesehatan serta adanya pemberlakuan peraturan pemerintah sehingga terjadi perubahan cakupan imunisasi secara secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Jambi saat pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan observasioanal analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian yakni ibu dengan balita diatas 24 bulan yang memiliki buku KIA. Responden diambil menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah responden sebanyak 102 orang. Seluruh responden diberikan kuesioner peneltian dan dilihat kelengkapan imunisasi dasar pada buku KIA. Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan uji bivariat Chi-Square. Didapatkan 68 balita (66,7%) memiliki status imunisasi dasar lengkap. Faktor yang memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar adalah dukungan keluarga, pendidikan, pengetahuan, ketakutan ibu terhadap COVID-19, fasilitas kesehatan layanan imunisasi dasar, dan pemberlakuan PSBB. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga yang memiliki hubungan dengan cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Jambi saat pandemi COVID-19.
Pengaruh Intermittent Fasting terhadap Berat Badan dan Kadar High Density Lipoprotein pada Individu dengan Overweight Huntari Harahap; Herlambang Herlambang; Ilham Pratama Putra
Journal of Medical Studies Vol. 3 No. 3 (2023): Journal of Medical Studies
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/joms.v3i3.28438

Abstract

ABSTRACT Background: Currently, overweight and obesity are some of the biggest public health problems in the world. Being overweight over a long period can lead to metabolic syndrome. Intermittent Fasting is a calorie restriction diet method that can affect various body functions including body weight and lipid levels. Objective: To determine the effect of intermittent fasting on body weight and high-density lipoprotein levels in overweight and obese individuals. Methods: This research is an experimental study using a pretest and posttest group design. The total sample is 24 samples. The sampling method is consecutive sampling. All samples did intermittent fasting for 4 weeks. Measurements of body weight and high-density lipoprotein levels were carried out before and after intermittent fasting for 4 weeks, but every 3 days, the weight of each study participant was monitored. The statistical test used is the Paired T-test. Results: The results of the Paired T-Test showed that there was a significant difference in body weight between respondents before and after intermittent fasting with the results of sig. (2-tailed) < 0.001 and there is no significant difference in high-density lipoprotein levels in respondents before and after intermittent fasting with sig. (2-tailed) = 0.884. Conclusion: There is a significant effect on body weight and no significant effect on high-density lipoprotein after doing intermittent fasting for 4 weeks. Keywords: Intermittent fasting, Body weight, High-density lipoprotein, Overweight ABSTRAK Latar Belakang: Saat ini, overweight dan obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia. Kelebihan berat badan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan sindrom metabolik. Intermittent Fasting merupakan salah satu metode diet pembatasan kalori yang dapat mempengaruhi berbagai kerja tubuh termasuk berat badan dan kadar lipid. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh antara intermittent fasting terhadap berat badan dan kadar high density lipoprotein pada individu overweight dan obesitas. Metode: Penelitian ini adalah studi eksperimental dengan menggunakan pretest dan post-test group design. Total sampel adalah 24 sampel. Metode pengambilan sampel adalah consequtive sampling. Seluruh sampel melakukan intermittent fasting selama 4 minggu. Pengukuran berat badan dan kadar high density lipoprotein dilakukan sebelum dan sesudah intermittent fasting selama 4 minggu, namun pada tiap 3 hari sekali dilakukan pemantauan berat badan setiap peserta penelitian. Uji statistik yang digunakan adalah Uji T Berpasangan. Hasil: Hasil Uji T Berpasangan menunjukan terdapat perbedaan berat badan yang bermakna pada responden sebelum-sesudah intermittent fasting dengan hasil sig. (2-tailed) < 0,001 dan terdapat perbedaan kadar high density lipoprotein yang tidak bermakna pada responden sebelum-sesudah intermittent fasting dengan hasil sig. (2-tailed) = 0.884. Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna pada berat badan dan tidak terdapat pengaruh yang bermakna pada high-density lipoprotein setelah melakukan intermittent fasting selama 4 minggu. Kata kunci: Intermittent fasting, Berat badan, High-density lipoprotein, Overweight
Pengaruh Diet Puasa Intermiten terhadap Kadar Trigliserida pada Tikus Putih Sprague Dawley Esa Indah Ayudia; Andini Agustina; Huntari Harahap; Miftahurrahmah; Irfanuddin
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v8i2.172

Abstract

Trigliserida merupakan komponen lipid utama yang disimpan di jaringan adiposa berguna untuk sumber energi. Peningkatan kadar trigliserida dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Salah satu cara untuk menurunkan kadar trigliserida yaitu dengan diet. Diet puasa intermiten adalah salah satu diet yang dapat dilakukan, dimana diet ini adalah diet dengan pembatasan waktu dan kalori. Diet puasa intermiten dibagi menjadi 3 metode yaitu Time restricted feeding, Alternate-day fasting dan Modified fasting. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh diet puasa intermiten terhadap kadar trigliserida. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan hewan coba tikus putih galur Sprague Dawley. Tikus putih akan dibagi menjadi 3 kelompok diet puasa intermiten dan 1 kelompok kontrol dan diberi diet sesuai kelompoknya selama 1 bulan. Penimbangan berat badan dan pengambilan darah dilakukan diawal dan akhir penelitian, kemudian hasil intervensi diet puasa intermiten dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat penurunan yang signifikan terhadap berat badan dengan nilai p 0,000 dan penurunan kadar trigliserida yang signifikan dengan nilai p 0,035 (p<0,05).
EFEK INTERMITTENT FASTING TIPE 5:2 TERHADAP ASAM URAT DAN LINGKAR PINGGANG INDIVIDU DENGAN OVERWEIGHT DAN OBESITAS Huntari Harahap; Erni Kusdiyah; Mhd Usni Zamzami Hasibuan; Asro Hayani Harahap; Martha Yosephine Renata Malau
Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 3 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.95 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Central obesity is one of the causes of metabolic syndrome, as well as a risk factor for cardiovascular disease and diabetes mellitus. In addition, high uric acid levels are also predictors of metabolic syndrome. One of the non-pharmacological therapies that can be done to prevent this is a healthy diet. Intermittent fasting is a diet that is able to lose weight effectively, reduce visceral fat and trigger the autophagy process. Objective: This study aims to determine the effect of intermittent fasting on uric acid levels and waist circumference in overweight and obese individuals. Methods: This study is an experimental study that provides an intervention in the form of intermittent fasting twice a week for 30 days. The study included 22 healthy overweight and obese adult men. Results: Decrease levels uric acid 1% but not statistically significant (p=0.631). Meanwhile, waist circumference decreased by 3% with p value = 0.000 (p < 0.05). Conclusion: Intermittent fasting type 5:2 has a significant effect on waist circumference but has no effect on uric acid levels. Thus, intermittent fasting type 5:2 can be used as an intervention in preventing the onset of diseases associated with metabolic syndrome. Keywords: uric acid, waist circumference, intermittent fasting. ABSTRAK Latar Belakang: Obesitas sentral merupakan salah satu penyebab terjadinya sindrom metabolik, serta faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus. Selain itu, kadar asam urat yang tinggi juga merupakan prediktor penyebab sindrom metabolik. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan pola makan yang sehat. Puasa intermiten merupakan diet yang mampu menurunkan berat badan secara efektif, mengurangi lemak visceral dan memicu proses autophagy. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh puasa intermiten terhadap kadar asam urat dan lingkar pinggang pada individu overweight dan obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang memberikan intervensi berupa puasa intermiten yang dilakukan dua kali seminggu selama 30 hari. Penelitian ini melibatkan 22 laki-laki dewasa yang kelebihan berat badan dan obesitas sehat. Hasil: Terdapat penuruan kadar asam urat sebesar 1% tetapi tidak signifikan secara statistik (p=0,631). Sedangkan lingkar pinggang mengalami penurunan sebesar 3% dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan: Puasa intermiten tipe 5:2 berpengaruh signifikan terhadap lingkar pinggang tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar asam urat. Dengan demikian, puasa intermiten tipe 5:2 dapat digunakan sebagai intervensi dalam mencegah timbulnya penyakit yang berhubungan dengan sindrom metabolik. Kata kunci: asam urat, lingkar pinggang, puasa intermiten.
HUBUNGAN EKSPRESI 8OH2DG SEBAGAI PENANDA STRES OKSIDATIF KERUSAKAN DNA DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DAN LUARAN NEONATAL Citra Maharani; Herlambang Herlambang; Anggelia Puspasari; Ahmad Syauqy; Huntari Harahap; Betty Marlina
Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 4 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.583 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v10i4.21102

Abstract

Background: Hypoxic conditions in preeclampsia cause oxidative stress in the placenta. Oxidative stress triggers endothelial dysfunction resulting in changes in placental parenchyma and vasculature, turn leads to clinical manifestations in maternal and neonatal. Previous studies reported that preeclampsia placental tissue increased the expression of the oxidative stress marker 8OH2dG.Objective: This study aimed to observe the expression of the marker 8OH2dG on the incidence ofpreeclampsia and its association with neonatal outcome.Methods: This study design was case-control, a number of 44 pregnant women participated in this study. The case group was preeclampsia women based on American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) 2013 criteria and normotensive women as control group. The immunohistochemical was perform in placental tissue for expression of 8OH2dG in trophoblast nuclei. The results were positive when the trophoblast cell nuclei were stained ≥5% with moderate and strong intensity; and negative if stained weakly <5%. Bivariate analysis was performed to determine the association of 8OH2dG expression with preeclampsia and neonatal outcome.Results: This study reported the frequency of trophoblast nuclei with 8OH2dG positive staining was higher in the preeclampsia group than the control group. Expression of 8OH2dG positive staining also increased the risk of low birth weight and asphyxia.Conclusion: The results of this study indicate that the marker 8OH2dG is associated with preeclampsia and adversely neonatal outcome.Keywords: 8OH2dG, preeclampsia, oxidative stress, neonatal outcome
Co-Authors Ahmad Syauqy Ahmad Syauqy Amelia Dwi Fitri Anati Purwakanthi, Anati Andini Agustina Andini Agustina Anggelia Puspasari Annissa Delfira Anton Trihartanto Armaidi Darmawan Asro Hayani Harahap Asro Hayani Harahap Asro Hayani Harahap Attiya Istarini Betty Marlina Citra Maharani Devy Afriyanti Dia, Esa Indah Ayu Ekaputri, Tia Wida Elfiani Elfiani Elfiani Elfiani Erina Shinta Anggraini Erni Kusdiyah Erny Kusdiyah Esa Indah Ayu, Esa Indah Esa Indah Ayudia Fadil Pramudya Firmansyah Firmansyah Firmansyah Galih Saputra, Ikmal Hafizah Haifa Nida Firdausa Hanina, Hanina Hanina, Hanina Hasibuan, Mhd Usni Zamzami Herlambang HERLAMBANG HERLAMBANG Herlambang Herlambang Humaryanto, Humaryanto Humaryanto, Humaryanto Husnun Nisa Iksan, Pahrul Ilham Pratama Putra Imam, Mara indah ayu dia, Esa Indah Ayudia, Esa Indah Dewi Aurora, Wahyu Indri Okta Sapitri Indrianti Irfannuddin Irfannuddin Irfanuddin Iskandar, Mirna Marhami JMJ, Jurnal Juniarti, Ariska Kurnia Justitia, Budi Krisna Murti Kusdiyah, Erni Lisa Susanti Mara Imam Taufiq Siregar Maria Estela Karolina Maria, Ima Martha Yosephine Renata Malau Meylani Mhd Usni Zamzami Hasibuan Miftahurrahmah Miftahurrahmah Miftahurrahmah, Miftahurrahmah Muhammad Anharuddin Muhammad Farhan Muhammad Yusri Naufal Adli Marvi Nur, Amrizal Muhammad Nuriyah, Nuriyah Nyimas Natasha Ayu Shafira Nyndya Ariyanty Patrick William Gading Putra Agung, Rhonaz Putri Sari Wulandari Rina Nofri Enis Rita Halim Sani K, Fathnur Subhan, Rahmatika Suzan, Raihanah Tarawifa, Susan Tengku Arief Buana Perkasa Tia Wida Ekaputri Tri Hardiningsih, Denok Wahyu Indah Dewi Aurora Wida, Tia Willy Hardy Marpaung Zami, Muh. Husni Zam Zamzami , Mhd Usni Zulkhair Ali