Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

VARIASI WAKTU HIDROLISIS PADA SUHU 80°C TERHADAP RENDEMEN MIKROKRISTALIN SELULOSA DARI KULIT ARI KACANG KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Samran, Khairiah, Nurbaiti, Ulva
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MIPA Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA
Publisher : LPPM UMN Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikrokristalin selulosa (MCC) merupakan bahan terbaik dalam pembuatan tablet cetak langsung. Dalam penelitian ini kulit ari kacang kedelai (KAK), digunakan sebagai sumber selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi mikrokristalin selulosa dari KAK sebagai bahan pengisi sediaan tablet. Mikrokristalin selulosa diperoleh melalui proses delignifikasi, pemutihan menggunakan natrium hipoklorit, dan hidrolisis kulit ari kacang kedelai dengan asam klorida encer 2,5 N. Karakterisasi mikrokristlin selulosa hasil isolasi dibandingkan dengan mikrokristalin selulosa pH 102 menurut USP 32-NF 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen mikrokristalin selulosa dari kulit ari kacang kedelai yang diperoleh pada waktu 15 menit 37,76%, 30 menit 37,94%, dan 45 menit 39,99%. Semakin lama waktu hidrolisis maka rendemen meningkat. Mikrokristlin selulosa yang dihasilkan memiliki karakter fisik dengan bentuk yang tidak beraturan, permukaan tidak rata dan memenuhi persyaratan.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM PELEMBAB DARI SARI BIJI MARKISA UNGU (Passiflora edulis Sims.) DENGAN METODE INFUNDASI Lisa Angrayani; Samran Samran; Sofia Rahmi
Jurnal Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purple passionfruit (Passiflora edulis Sims.) seeds have the potential to produce fatty oil that can be used as a carrier for cream preparations and can moisturize the skin. The cream preparation used in this study was a moisturizing cream. The purpose of this study was to determine whether the purple passion fruit seed extract can be used as a carrier and moisturizing agent in the preparation of moisturizing cream. This research method is experimental, starting with simplicia characterization, extracting purple passionfruit seeds with the infundation method, phytochemical screening, and formulating purple passion fruit seed extract with a concentration of 0; 10; 20; and 30% in moisturizing cream preparations. Evaluation of moisturizing cream preparations carried out included organoleptic examination of preparations and hedonic tests, determination of pH of preparations, stability tests of preparations, emulsion type tests of preparations, and irritation tests. The results of simplicia characterization showed that purple passionfruit seeds contained 3.73% water content; water-soluble extract content of 17.48%; the content of soluble extract in ethanol 16.65%; total ash content of 9.97%; and 0.98% acid insoluble ash content. The results of phytochemical screening showed that purple passion fruit seeds contained alkaloid compounds; flavonoids; saponins; and steroids/triterpenoids. The results of the evaluation of the moisturizing cream preparations showed that the cream was stable, both in terms of color, aroma, shape, and homogeneity in 12 weeks of storage at room temperature; the hedonic test showed that FIII was the preferred formula by the panelists; pH is still in the range of 4.5-6.5; emulsion type w/o; irritation test which showed negative values ​​in volunteers. Based on the evaluation results of moisturizing preparations, purple passion fruit seed extract can be used as a carrier for cream preparations.
EDUCATION AND DETECTION OF URIC ACID OF BANDAR KLIPPA COMMUNITY IN PERCUT SEI TUAN DISTRICT, 2022: EDUCATION AND DETECTION OF URIC ACID OF BANDAR KLIPPA COMMUNITY IN PERCUT SEI TUAN DISTRICT, 2022 Suprianto, Suprianto; Samran, Samran; Meilani, Debi
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.644 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v2i2.1255

Abstract

Asam urat sebagai hasil metabolisme senyawa purin atau xanthin, peningkatan konsumsi senyawa purin atau xanthin menyebabkan akumulasi kristal dari senyawa asam urat dengan notabene sukar larut dalam air. Asam urat darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya makanan kaya purin dan xanthin, suku, physic activity, supply alkohol, dan usia. Darah hanya mampu menampung sampai tingkat tertentu, kadar melebihi daya larut, di atas 6,8 mg/dl disebut hiperurisemia, Hiperurisemia bisa berlangsung lama dan sebagian bias menjadi artritis gout. Gout dikenal sebagai penyakit yang dapat menyebabkan penderita mengalami nyeri yang hebat pada sendi. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode penyuluhan dan pemeriksaan kadar asam urat darah peserta. Masyarakat diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang kadar asam urat darah sehingga mengurangi resiko Gout. Serta mengetahui kadar asam urat darah peserta pada saat pengecekan.
Passion-Oranges Syrup Production Gung Pinto Village Tanah Karo Suprianto, Suprianto; Sumardi, Sumardi; Samran, Samran; Meilani, Debi; Kartika, Dewi
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jpk.v3i1.1697

Abstract

Syrup is a beverage product resulting from the production of a mixture of water and sugar at a content of not less than 65%, whether or not ingredients are in the form of food with or without food additives, which have received permission to use according to the regulations of the Food and Drug Supervisory Agency of the Republic of Indonesia. Fruit syrup is made from fresh fruit juice with sugar and the taste and aroma of the fruit. Fruits used in syrup production must have an attractive color, aroma and distinctive taste. Example the taste and aroma of passion fruit (Passiflora edulis S) and sweet orange (Citrus sinensis L). Sweet orange and passion fruit are used as a source of fruit syrup juice. Sweet oranges are widely grown in Indonesia, including North Sumatra, especially in Gung Pinto Village, Tanah Karo. During the main harvest, there is usually a decrease in the price of oranges so that farmers are reluctant to pick the fruit which has been the foundation of their lives. This problem triggers farmers to look for solutions so that their crops do not rot on the trees. Community Service is here to provide a solution by increasing the skills of the community to make Passion Fruit Syrup for the people in the village of Gung Pinto Tanah Karo. The service is carried out by training how to make Passion-Orange syrup by doing direct practice and evaluating the resulting product with a hedonic test. The results showed that the Passion-Orange syrup product showed very good color, taste, aroma and texture, and the public was very happy with the results of the Passion-Orange syrup product. The conclusion of the service shows that the syrup product produced is very good and the community is very happy with the results of the syrup product.
QUALITATIVE ANALYSIS OF WET AND DRY FISH FORMALIN FROM PANCUR BATU MARKET TRADERS Suprianto, Suprianto; Chan, Adek; Samran, Samran; Meilani, Debi; Nasution, Lely Fitri Handayani
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v5i1.1337

Abstract

Ikan salah satu dari sekian banyak kekayaan alam bahari Indonesia. Lauk pauk ikan banyak dikonsumsi masyarakat, mudah diperoleh di pasar dengan harga terjangkau. Namun ikan basah dan ikan kering mudah dan cepat mengalami pembusukan. Mikroba ada sejak ikan masih hidup. Aktivitas mikroba menyebabkan perubahan biokimia dan fisik ikan sehingga bau busuk. Kondisi busuk diketahui setelah bau busuk tersebar dan timbul lendir, warna suram, mata keruh dan sebagainya. Pengawetan ikan basah dan ikan kering dilakukan dengan mengurangi kadar air. Pengawetan merupakan daya upaya peyelamatan hasil tangkapan ikan oleh nelayan. Pembusukan ikan dihambat dengan penambahan garam, sehingga penyimpanan ikan lebih lama tanpa aktivitas bakteri dan enzim. Pesatnya teknik pengolahan pangan, penambahan bahan-bahan aditif pada bahan pangan sulit untuk dihindari, akibatnya keamanan pangan telah menjadi dasar pemilihan suatu produk pangan yang akan dikonsumsi. Bahan aditif berbahaya sulit dihindari, selalu ditemukan dalam pangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui keberadaan formalin sebagai pengawet dalam ikan basah dan ikan kering dari pedagang pasar Pancur Batu secara kualitatif dengan pereaksi tertentu. Penelitian deskriptif menggunakan masing-masing lima sampel ikan basah dan kering yang dijual di pasar Pancur Batu. Hasil penelitian memberikan informasi satu sampel ikan dari pedagang pasar Pancur Batu mengalami perubahan warna ungu pada Kit Tes. Satu dari kelima sampel ikan basah dan kering positif ada formalin.
The Determination of Ascorbic in Ethanol Extract of Young and Old Kari Leaf (Murraya koenigii L. Spreng) by Spectrophotometry UV Suprianto, Suprianto; Samran, Samran; Sumardi, Sumardi; Meilani, Debi; Febriady, Andy; Andraini, Galuh
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v6i2.1920

Abstract

Kari (Murraya koenigii L. Spreng) merupakan flora dari famili Rutaceae. Kari merupakan tumbuhan khas Srilangka, India, dan beberapa wilayah Asia Tenggara, termasuk Nusantara, Provinsi Aceh kaya akan tanaman Kari yang dikenal dengan daun Temurui. Nusantara merupakan daerah dengan beragam kekayaan alam, misalnya flora berkhasiat obat. Nusantara memiliki 30.000 jenis flora dari 40.000 jenis flora di dunia dengan 940 jenis flora berkhasiat obat. Kari merupakan salah satu flora berkhasiat obat.Daun Kari dimanfaatkan masyarakat di Nusantara sebagai rempah-rempah dan penyedap makanan, penyembuh sakit perut, pemerah kepala, obat luka, influenza, reumatik, diare, maupun diabetes, penyembuhan wasir, penurun demam dan radang serta gatal-gatal, bahkan untuk parfum maupun sabun karena beraroma khas dengan kehadiran senyawa atsirinya. Daun Kari kaya akan senyawa berkhasiat obat, diantaranya askorbat. Askorbat mudah larut dalam air namun mudah rusak, teroksidasi karena panas, atau tidak stabil oleh panas. Penentuan kandungan askorbat pada daun telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Kandungan askorbat dapat dilakukan secara volumetris atau dengan instrumen.Penelitian bertujuan untuk menganalisis kadungan askorbat pada ekstrak daun Kari tua dan muda dengan spektrofotometri UV. Penentuan kandungan askorbat dengan metode ini relatif murah dan baik. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda dan tua masing-masing sebesar 69,97 dan 45,58 mg/g. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda lebih besar dibandingkan yang tua. Penentuan kandungan askorbat pada daun telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Kandungan askorbat dapat dilakukan secara volumetris atau dengan instrumen. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kadungan askorbat pada ekstrak daun Kari tua dan muda dengan spektrofotometri UV. Penentuan kandungan askorbat dengan metode ini relatif murah dan baik.Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda dan tua masing-masing sebesar 69,97 dan 45,58 mg/g. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda lebih besar dibandingkan yang tua. Penentuan kandungan askorbat pada daun telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Kandungan askorbat dapat dilakukan secara volumetris atau dengan instrumen. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kadungan askorbat pada ekstrak daun Kari tua dan muda dengan spektrofotometri UV. Penentuan kandungan askorbat dengan metode ini relatif murah dan baik. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda dan tua masing-masing sebesar 69,97 dan 45,58 mg/g. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda lebih besar dibandingkan yang tua. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda dan tua masing-masing sebesar 69,97 dan 45,58 mg/g. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda lebih besar dibandingkan yang tua. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda dan tua masing-masing sebesar 69,97 dan 45,58 mg/g. Kandungan askorbat ekstrak daun Kari muda lebih besar dibandingkan yang tua.
TATA KELOLA SEDIAAN FARMASI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG Sembiring, Hedni Febrianty; Samran, Samran; Gurusinga, Rahmad
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i3.1363

Abstract

Management Drug management consists of Planning, Procurement, Receiving, Storage, Distribution,Control, Recording and reporting, During the Covid 19 pandemic, the demand for drug for this reason it is necessary to do good drug management. This information in this study were the Head of public Health Center, Head of Drug Warehouse, Drug Warehouse Installation Staff, and Health Installation Staff of Tanjung Morawa Helath Center, Deli Serdang Regency and from the data in triangulation. This research was data collection was carried out by means of in depth interviews and questionnaires. Data analysis by identifying problems using fishbone diagrams so that a casual relationship is obtained. The result of this study indicate that an exper profesional in drug management is very necessary, in order to achieve drug management in accoordance with the Minister of Health Regulation, the lack of cabinets is also an obstacle in drug management, at lack of facilities and in frastructure in the Public health center is contained in electronic devices such as computers so that in recording and repoting drugs there are still manually. It is recommended that the implementation of drug management based on the Regulation of the Minister of Hhelath regarding Technical Instruction for Standar Pharmacy Services for Helath Center in 2019 be maintauned.
PENYULUHAN TAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI PEKARANGAN UPT PUSKESMAS PADANG LAWAS UTARA sumardi, Sumardi; Samran, Samran; Suprianto, Suprianto; Pranata, Chandra; Siregar, Riwandi
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2024): April 2024
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v3i3.113

Abstract

Tumbuhan obat tradisional memiliki peran penting dalam penyembuhan penyakit dan pencegahan di masyarakat Indonesia termasuk Kabupaten Padang lawas Utara. Upaya peningkatan peran UPT Puskesmas menjadi kebutuhan dalam suksesi program kesehatan dari pemerintah. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman petugas puskesmas tentang jenis, fungsi dan penggunaan tumbuhan obat di pekarangan puskesmas. Metode pengabdian yang digunakan dengan menggali pengetahuan dan informasi dari peserta sebelum dan setelah kegiatan. Respon dan pengetahuan peserta meningkat baik jenis dan jumlah tumbuhan obat untuk pengobatan ringan dan komplementer. Sejalan dengan program Pemerintah Daerah dalam peningkatan derajad kesehatan masyarakat. Diharapkan kegiatan ini meningkatkan pemahaman dan ketrampilan petugas kesehatan di masing-masing Puskesmas sehingga menjadi kader yang handal dalam penyuluhan kepada masyarakat.
Controlled release kinetics of furosemide from chitosan matrix tablets with hydroxypropyl methylcellulose phthalate coated Samran, Samran; Suprianto, Suprianto; Sumardi, Sumardi; Ritonga, Ahmad Hafizullah; Kusumastuti, Melati Yulia
Pharmaciana Vol. 14 No. 2 (2024): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/pharmaciana.v14i2.28097

Abstract

Sustained-release dosage forms were critical in drug delivery, ensuring controlled and prolonged release for optimal therapeutic outcomes. Chitosan (CH) has become pivotal in sustained-release tablet formulation due to its biocompatibility and mucoadhesive properties. This study aims to explore the release kinetics of furosemide (FS) from CH matrix tablets in a concurrent medium. The formulation involves a core tablet and coated tablet, with CH matrix as a binder and Hydroxypropyl Methyl Cellulose Phthalate (HPMCP) as a film-coated for the core tablet, and both are made using the wet granulation method. Assessment parameters include tablet hardness, disintegration, and FS release profiles across various media, analyzed using spectrophotometric methods to comprehend drug release kinetics with multiple models such as zero-order, first-order, Higuchi, and Korsmeyer-Peppas employed. In the press-coated tablet comprising core tablet CH as matrix uncoated with 20 mg CH per tablet core, a zero-order release pattern emerged in the pH 1.2 medium within 0-2 h, which displayed first-order release kinetics within 2-6 h and 6-16 h in concurrent media of pH 5.8 and 7.4. Notably, a zero-order release pattern emerged in the pH 1.2 medium within 0-2 h. Press-coated tablets incorporating CH matrix with HPCMP coated (CH-HPCMP), also containing 20 mg CH per tablet, exhibited diverse drug release kinetics. These tablets showed Korsmeyer-Peppas, zero-order, and first-order kinetics in pH 1.2, 5.8, and 7.4, respectively. The study suggests that a Press-coated tablet incorporating CH-HPMCP is suitable as the candidate for sustained-release formulations. The observed versatility in release kinetics across varying pH environments underscores the potential adaptability of these formulations in addressing diverse therapeutic needs.
Tablet Kompresi Langsung Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum) Muhammad Gunawan; Suprianto; Samran; Cut Fatimah; Debi Melani; Sumardi
Jurnal Indah Sains dan Klinis Vol 2 No 3 (2021): Jurnal Indah Sains dan Klinis
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/jisk.v2i3.31

Abstract

Indonesia's natural wealth that is efficacious in suppressing cholesterol, hypertension, diarrhea, gastritis and blood sugar is one of the bay leaves (Syzygium polyanthum Wight.). Tablets are preparations that are practical to use, easy to produce, pack, and distribute. The research was directed to make tablets of bay leaf ethanol extract (EEDS) by direct compression. EEDS tablets were made into four formulas with various fillers of lactose and Avicel PH 102, each 200 mg : 135 mg A); 250 mg : 105 mg (B); 300 mg : 55 mg (C); and 350 mg : 5 mg (D). The study showed that all formulas met the preformulation test requirements and tablet evaluation, D as the best formula. EEDS is made into tablets by direct compression.